Anda di halaman 1dari 7

NFECE 3 (2) (2014)

Journal of Non Formal Education and


Community Empowerment
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jnfc

PARTISIPASI ANGGOTA KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT


DALAM PENGEMBANGAN DESA WISATA MELALUI
BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DI KELURAHAN KANDRI
KOTA SEMARANG

Laela Hajaroh  Sungkowo Edy Mulyono

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang,
Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini dilatar belakangi atas tingginya angka kemiskinan di Indonesia. Pemberdayaan masyarakat yang merupakan salah
satu cara untuk mengentaskan kemiskinan, melalui PNPM Mandiri Pariwisata pemerintah berharap bisa mengentaskan
Diterima Agustus 2014
kemiskinan. BKM merupakan lembaga yang akan menjadi penyambung lidah antara masyarakat dengan PNPM. KSM merupakan
Disetujui September 2014 kelompok swadaya masyarakat yang akan melaksanakan program dari PNPM. Permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian
Dipublikasikan Oktober ini adalah 1) Seperti apa profil BKM Langgeng Joyo, 2) Partisipasi anggota KSM dalam mengembangkan desa wisata, dan 3) faktor
pendukung dan penghambat program. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, teknik
2014
pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Subyek penelitian terdiri dari dua orang anggota
________________ BKM, satu pengelola PNPM Mandiri Pariwisata, dan tiga orang penerima manfaat. Teknik analisis data dalam penelitian
menggunakan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil yang diperoleh dalam penelitian
Keywords:
yakni; 1) BKM “Langgeng Joyo” beranggotakan 9 orang yang dipilih langsung oleh masyarakat dan bertujuan untuk
Role of Social Workers; memberdayakan masyarakat miskin yang ada di Kelurahan Kandri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik di bidang
Social Welfare; elderly; sosial, ekonomi, lingkungan, dan juga dibidang pariwisata. 2) Bentuk program PNPM Mandiri Pariwisata dalam memberdayakan
masyarakat dilaksanakan melalui KSM yang dibuat oleh masyarakat. Pada tahun pertamanya, KSM yang telah dibentuk adalah
Social Rehabilitation Unit
KSM Griya Asri, KSM Catur Langgeng Budaya, dan KSM Pandu Wisata Jaya. Keseluruhan program yang dilaksanakan oleh
____________________ KSM merupakan paritisipasi aktif dari masyarakat. 3) Faktor pendukung dan penghambat program berasal dari intern dan ekstern,
faktor intern meliputi motivasi untuk berpartisipasi, sedangkan faktor ekstern yakni perkembangan zaman dan juga adanya pro dan
kontra di masyarakat. Saran yang disampaikan adalah BKM “Langgeng Joyo” untuk lebih bisa memberikan motivasi kepada
masyarakat yang sampai saat ini masih apatis dengan program PNPM Mandiri. KSM bidang pariwisata yang telah berjalan
diharapkan bisa lebih memperluas jaringan atau kemitraan dengan pihak luar agar bisa digunakan sebagai salah satu alternatif
promosi desa wisata Kandri. BKM juga diharapkan bisa segera menyelesaikan masalah urgen agar pemanfaatan program bisa lebih
terasa secara keseluruhan.

Abstract
___________________________________________________________________
The background of this research was the high level of poverty in Indonesia. Community empowerment was one of the ways to alleviate poverty.
Through Tourism PNPM, government hoped to alleviate poverty. BKM was an institution that wouldl be the mouthpiece between people and
PNPM. KSM was a community based organization that would implement the program of PNPM. Issues to be discussed in this study were 1) What
kind of profile BKM Langgeng Joyo, 2) participation of KSM members in developing tourist village, 3) supporting and inhibiting factors program.
This study used a qualitative approach with descriptive methods, data collection techniques conducted by interview, observation, and
documentation. The study subjects consisted of two BKM members, a Tourism PNPM manager, and three beneficiaries. Data analysis techniques
in the study used data collection, data reduction, data display, and conclusion. The results obtained in this study: 1) BKM "Langgeng Joyo"
consisted of 9 persons elected directly by the people and aimed to empower poor communities in Sub Kandri and improved the welfare of society,
both in the social, economic, environmental, and also in tourism . 2) Forms of Tourism in PNPM Mandiri program implemented through KSMs
empower communities created by the community. In its first year, KSMs have been formed of the KSM was Griya Asri, KSM Catur Langgeng
Budaya, and KSM Pandu Wisata Jaya. The whole program implemented by KSM was the active participation by the community. 3) supporting
and inhibiting factors for the program comed from internal and external, internal factors was only the motivation to participate, while external
factors was only the times and also the pros and cons in the community. Suggestions submitted were: BKM "Langgeing Joyo" to be able to provide
motivation for the people who are still apathetic to the PNPM Mandiri. KSM tourism sector which has been run is expected to further expand the
network or partnership with an outside party that can be used as an alternative promotion Kandri tourist village. BKM is also expected to soon
resolve the urgent problems in order to use the program as a whole could be more pronounced.
© 2014 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 2252-6331
Gedung A2 Lantai 2 FIP Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: plsfipunnes@yahoo.co.id

29
Laela Hajaroh/ NFECE 3 (2) (2014)

PENDAHULUAN

Disebutkan dalam Peraturan Persiden resource if empowerment is to be delivered in all our


No. 15 Tahun 2010 tentang koordinasi communities”
penanggulangan kemiskinan pasal 1 bab 2 dapat diartikan bahwa “penelitian telah
menyatakan bahwa “Program penanggulangan menetapkan bahwa anggota masyarakat dapat
kemiskinan adalah kegiatan yang dilakukan oleh terlibat dan berpartisipasi dalam proses dan
pemerintah; pemerintah daerah, dunia usaha, mekanisme pemberdayaan masyarakat. Konsep
serta masyarakat untuk meningkatkan warga Negara yang aktif sangat berarti dan ada
kesejahteraan masyarakat miskin melalui penduduk setempat bahkan masyarakat yang
bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat, paling lemah yang antusias atas kesempatan
pemberdayaan usaha ekonomi makro dan untuk mempengaruhi masa depan lingkungan
mikro, serta program lain dalam rangka setempat. Kami juga telah mengidentifikasi
meningkatkan kegiatan ekonomi”. bahwa mereka membutuhkan dukungan untuk
Fenomena kemiskinan yang terjadi di mencapai keterlibatan yang berarti dengan
perkotaan dan pedesaan ini membutuhkan sektor publik dan dukungan tersebut akan
intervensi pemberdayaan. Tujuan mewakili sumber daya manusia yang handal jika
pemberdayaan tersebut adalah untuk pemberdayaan yang akan disampaikan dalam
meningkatkan derajat hidup masyarakat, semua masyarakat kita”.
kesejahteraan dan keseimbangan di dalam Berdasarkan pada penelitian tersebut,
banyak segi kehidupan baik lingkungan fisik telah jelas dikatakan bahwa untuk
maupun sosial. memberdayakan masyarakat kita harus
Kemandirian masyarakat yang terbentuk melibatkan masyarakat dalam setiap prosesnya
secara luas sangat potensional untuk mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
memberikan kontribusi berharga di dalam pemanfaatan dan juga evaluasi. Selain itu,
pengelolaan lingkungan, pemukiman, dan dukungan dari pemerintah dan adanya mitra
prasarana wilayah, sektor informal, sosial kerja juga sebagai faktor utama dalam
budaya, dan pendidikan yang merupakan sektor keberhasilan proses pemberdayaan masyarakat.
penting atau pengembangan wilayah sebagai PNPM Mandiri Pariwisata sendiri
bagian integral dari program-program menyediakan fasilitas pemberdayaan
pembangunan Nasional Indonesia (Sulistiyani, masyarakat/kelembagaan lokal, pendampingan,
2004:19). pelatihan, serta dana Bantuan Langsung
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Masyarakat (BLM). Langkah yang dilakukan
oleh Adamson and Bromiley dalam International adalah dengan adanya pembangunan organisasi
Jurnal of Sosiology and Social Policy dengan judul swadaya dalam suatu kelompok masyarakat
“Community Empowerment: Learning From Practice sebagai salah satu partisipasi dalam proses
in Community Regeration” menyebutkan: pembangunan msyarakat. Organisasi yang
“The research has established that community berciri swadaya dan sosial ini dibangun dan
member are able to engage with and participate in dibubarkan atas dasar kesepakatan warga daerah
processes and mechanisms of community setempat, sehingga pada umumnya bersifat non-
empowerment. The concept of active citizen is partisan dan otonom di tengah berbagai lembaga
meaningful and there are local residents in even the di sekitarnya. Lembaga tersebut sering disebut
most debilitated communities who are enthusiastic fot Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), (Nes,
the opportunity to influence local future. We have also 2008:01).
identified that they require support to achieve Dalam pelaksanaan program tersebut,
meaningful engagement with the public sector and dibentuk suatu kelompok yang nantinya akan
that such would represent a significant human bertanggung jawab atas program yang akan
dilaksanakan, kelompok tersebut sering disebut

30
Laela Hajaroh/ NFECE 3 (2) (2014)

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). KSM KSM. Keabsahan data menggunakan triangulasi
adalah kumpulan orang yang menyatukan diri sumber dan triangulasi teknik. Teknik
secara sukarela dalam kelompok dikarenakan penganalisisan data menggunakan analisis data
adanya ikatan pemersatu yaitu adanya visi, interaktif dengan cara pengumpulan data,
kepentingan dan kebutuhan yang sama, reduksi data, penyajian data dan penarikan
sehingga kelompok tersebut memiliki kesamaan kesimpulan (verifikasi).
tujuan yang ingin dicapai bersama.
Salah satu BKM yang sampai saat ini HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
berjalan dengan baik dan maju adalah BKM
“Langgeng Joyo” yang terletak di Kelurahan Kelurahan Kandri merupakan salah satu
Kandri Kecamatan Gunung Pati. BKM Kelurahan yang berada di dalam wilayah Kec.
“Langgeng Joyo” telah berdiri selama 6 tahun Gunungpati Kota Semarang. Kelurahan Kandri
dengan berbagai program yang telah memiliki luas wilayah ± 357,848 Ha dengan 4
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang Rw dan 26 Rt. Jumlah penduduk yang ada di
tercantum dalam PJM Pronangkis 2007-2010, Kelurahan Kandri berjumlah 3.797 jiwa dengan
PJM Pronangkis 2010-2013, dan pada saat ini jumlah kepala keluarga 1.093 KK dan 230 KK
merupakan tahun ketiga dari PJM Pronangkis diantaranya adalah tergolong dalam keluarga
Tahun 2013. Sejak pertama kali berdiri, BKM miskin. Kelurahan Kandri sebagai salah satu
Langgeng Joyo telah berhasil membentuk lebih bentukan desa wisata yang sedang digalakkan
dari 50 KSM yang bergerak di bidang ekonomi, oleh pemerintah Kota Semarang sudah
lingkungan, dan sosial. barangtemtu memiliki potensi wisata yang tidak
BKM “Langgeng Joyo” Unit Pengelolaan dimiliki oleh Kelurahan lain. Waduk Jatibarang
bidang Pariwisata Desa Wisata Kandri merupakan salah satu wisata yang menjadi
mempunyai tugas pokok dan fungsinya antara andalan yang dimiliki oleh Kelurahan Kandri.
lain mengelola, memelihara, memanfaatkan Kelurahan Kandri adalah satu Kelurahan
serta melestarikan Potensi Desa Wisata Kandri. yang menjadi sasaran Program Nasional
BKM “Langgeng Joyo” merupakan salah satu Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri
lembaga bentukan dari PNPM Mandiri Perkotaan. Program Nasional Pemberdayaan
Pariwisata. Program yang sudah berjalan selama Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan yang
ini diantaranya adalah pengadaan peralatan berada di Kelurahan Kandri sudah ada sejak
pariwisata dan pelatihan. Selain itu, di tahun 2007 dan telah menjalankan berbagai
Kelurahan Kandri telah dibentuk juga beberapa macam program yang telah tersusun dalam PJM
KSM yang bertujuan untuk menjadi wadah bagi Pronangkis.
warga masyarakat untuk mengembangkan Setelah tahun 2012 Kelurahan Kandri
potensi, baik potensi diri maupun potensi dari mendapatkan surat keputusan Walikota
lingkungan sekitarnya. Semarang Nomor 556/407 tanggal 12 Desember
2012 yang telah menetapkan Kelurahan Kandri
METODOLOGI PENELITIAN sebagai salah satu bentukan Desa Wisata, maka
sejak tahun 2013 Kelurahan Kandri juga
Penelitian ini menggunakan pendekatan memperoleh dana PNPM Mandiri Pariwisata
kualitatif dengan data hasil penelitian berupa yang bertujuan untuk membantu dan
data deskriptif yang tidak dihitung memfasilitasi masyarakat dalam
menggunakan rumus-rumus statistik. Lokasi mengembangkan Desa Wisata Kandri, sehingga
penelitian di BKM Langgeng Joyo Kelurahan juga bisa digunakan sebagai salah satu alternatif
Kandri Kota Semarang. Data yang di peroleh untuk meningkatkan pendapatan dan
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. kemandirian masyarakat di Kelurahan Kandri.
Subyek penelitian terdiri dari; anggota BKM, BKM Langgeng Joyo yang berada di
Unit Pengelola bidang Pariwisata, dan anggota Kelurahan Kandri telah berjalan selama 6

31
Laela Hajaroh/ NFECE 3 (2) (2014)

(enam) tahun dengan berbagai program yang pengambilan keputusan tentang alternatif solusi
telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. BKM untuk menangani masalah, pelaksanaan upaya
Langgeng Joyo dalam pelaksanaannya mengatasi masalah, dan keterlibatan masyarakat
membentuk unit kerja yang akan membantu dalam proses mengevaluasi perubahan yang
pelaksanaan program BKM, unit kerja tersebut terjadi. Bentuk partisipasi menurut Ericson
meliputi Unit Pengelola Lingkungan (UPL), terbagi atas tiga tahap; partisipasi dalam
Unit Pengelola Keuangan (UPK), Unit perencanaan (idea planning stage), partisipasi
Pengelola Sosial (UPS), dan juga Unit pengelola dalam pelaksanaan (implementation stage), dan
Pariwisata (UPP). Badan Keswadayaan partisipasi dalam pemanfaatan (utilitazion stage).
Masyarakat melalui Unit Pengelola bidang (Slamet 1994:89).
Pariwisata (UPP) Desa Wisata Kandri Partisipasi yang dilakukan oleh anggota
mempunyai tugas pokok dan fungsinya antara KSM terlihat dalam setiap proses pemberdayaan
lain mengelola, memelihara, memanfaatkan masyarakat. Anggota KSM ikut berpartisipasi
serta melestarikan Potensi Wisata Desa Kandri. mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
BKM Langgeng Joyo telah berhasil untuk Program yang akan dilaksanakan anggota KSM
memperjuangkan aspirasi dan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, tidak
masyarakat miskin agar benar-benar terlibat bertentangan dengan nilai-nilai budaya, dan
secara aktif dalam proses pengambilan tidak memberatkan masyarakat. Anggota KSM
keputusan, khususnya yang berhubungan dalam melaksanakan program harus sesuai
dengan persoalan yang dihadapinya. dengan Program Jangka Menengah (PJM)
Pemimpin kolektif yang mempunyai Program Penanggulangan Kemiskinan
kriteria sifat-sifat baik, diharapkan akan (Pronangkis) yang telah dirancang bersama.
memunculkan keputusan yang adil penuh Setelah itu, anggota KSM yang akan
keikhlasan dan kejujuran, sehingga melaksanakan program harus mengusulkan
menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada proposal program kepada PNPM Mandiri
lembaga dan para pemimpinnya. Kepercayaan Pariwisata untuk dapat mencairkan dana.
merupakan modal yang sangat berharga bagi Anggota KSM dalam merencanakan program
BKM/LKM. Dengan adanya kepercayaan, harus mematuhi aturan-aturan yang telah
keswadayaan dan keterlibatan masyarakat bisa ditentukan oleh PNPM Mandiri. Keterlibatan
digalang dengan lebih mudah, serta akan masyarakat menjadi syarat mutlak berjalannya
menumbuhkan kepercayaan pihak luar untuk program KSM. Anggota KSM dalam
bermitra dan berjaringan dengan BKM dalam melaksanakan program juga harus berpatokan
upaya penanggulangan kemiskinan (Nes, pada pedoman yang telah ditentukan. Program
2008:4). yang telah dilaksakan oleh KSM juga harus bisa
Kepemimpinan yang dipilih secara dimanfaatkan dan dikembangkan dengan baik
langsung oleh masyarakat di Kelurahan Kandri oleh anggota KSM. Hal itu sesuai dengan
menunjukan adanya kepercayaan penuh dari filosofi keberadaan KSM yaitu ”KSM adalah
masyarakat. Kepercayaan tersebut ditujukan yang mengusulkan/ merencanakan,
dengan tidak adanya prasangka buruk melaksanakan dan memanfaatkan dan
masyarakat terhadap keseluruhan program yang memelihara sarana dan prasarananya sendiri”.
dilaksanakan BKM Langgeng Joyo dan adanya Artinya bahwa KSM sendirilah yang
partisipasi aktif dari masyarakat dalam setiap merencanakan kegiatannya, melaksanakan
program yang akan, sedang, atau telah proses pembangunan apa yang sudah
dilaksanakan. direncanakannya, memanfaatkan dan
Partisipasi masyarakat menurut Isbandi memelihara hasil kegiatan pembangunan.
(2007:27) adalah keikutsertaan masyarakat Keberhasilan anggota KSM berpartisipasi
dalam proses pengidentifikasian masalah dan mengembangkan desa wisata terlihat dengan
potensi yang ada di masyarakat, pemilihan dan terbentuknya KSM yang bergerak di bidang

32
Laela Hajaroh/ NFECE 3 (2) (2014)

pariwisata. Adanya KSM yang bergerak di pendukung keberhasilan anggota KSM dalam
bidang pariwisata menunjukan bahwa adanya melaksanakan programnya berasal dari motivasi
kemauan dan keinginan masyarakat untuk ikut pelaku kegiatan yang berkeinginan untuk ikut
berpartisipasi dalam mengembangkan desa serta dalam pengembagan desa wisata. Selain itu
wisata. Keberadaan KSM menunjukan bahwa bertambahnya tingkat kesadaran warga
masyarakat bukan hanya sebagai objek masyarakat di Kelurahan Kandri untuk maju
pembangunan semata, akan tetapi juga dan bisa mandiri juga merupakan faktor
merupakan subyek dari pembangunan itu pendukung yang sangat menentukan
sendiri. Oleh karena itu, hendaknya masyarakat keberhasilan program. Beberapa faktor
memiliki kemauan, kemampuan, kesediaan, pendukung yang disampaikan oleh beberapa
kesadaran, motivasi, dan rasa kerjasama yang subyek penelitian adalah:
tinggi. “Kalau pendorongnya jelas motivasi
Pentingnya keterlibatan anggota KSM masyarakat ini yang utama, mereka welcome
dalam setiap program yang dijalankan juga telah untuk program-program PNPM, tidak apatis,
disebutkan oleh Coyen (1991:154-155) selalu mendukung dan bisa mengerjakan
menyebutkan bahwa ada tiga alasan utama bersama-sama, semangat warga untuk ikut
mengapa partisipasi masyarakat mempunyai berpartisipasi dalam program yang
sifat yang sangat penting. Pertama, partisipasi dilaksanakan, dan sangat sesuai dengan kondisi
masyarakat merupakan suatu alat guna riil di masyaraat karena sekarang lagi ada
memperoleh informasi mengenai kondisi, pengembangan kepariwisataan.”
kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang Selain itu faktor penghambat dalam suatu
tanpa kehadirannya program pembangunan program sudah pasti akan mengganggu
serta proyek-proyek akan gagal. Kedua, bahwa berjalannya program untuk mencapai tujuan
masyarakat akan lebih mempercayai proyek yang diinginkan. Begitu pula dengan program
atau program pembangunan jika merasa yang dilaksanakan oleh BKM Langgeng Joyo,
dilibatkan dalam proses persiapan dan beberapa penghambat yang dijumpai dan
perencanaan, karena mereka akan lebih dirasakan oleh perencana, pelaksana, dan
mengetahui seluk beluk proyek tersebut dan pendamping program adalah: faktor cuaca,
akan mempunyai rasa memiliki terhadap proyek kesulitan penerima manfaat dalam penyusunan
tersebut. Ketiga, timbulnya anggapan bahwa laporan dan administrasi, patokan penggunaan
mereka mempunyai hak untuk “urun rembug” dana, kurang kesadaran masyarakat untuk
dalam menentukan jenis pembangunan yang membentuk KSM, masyarakat yang masih
akan dilaksanakan di daerah mereka. apatis, dan pro kontra yang terjadi di
KSM merupakan kegiatan awal proses masyarakat.
pembelajaran di tingkat masyarakat bertumpu
pada kelompok. Kegiatan ini merupakan proses SIMPULAN DAN SARAN
identifikasi dan penentuan kelompok
masyarakat yang akan didampingi. Keputusan Simpulan
apakah satu kelompok bisa didampingi atau Berdasarkan hasil penelitian dan
tidak harus merupakan kesepakatan bersama pembahasan mengenai “Partisipasi Anggota
seluruh anggota kelompok dan pelaku program Kelompok Swadaya Masyarakat Dalam
penanggulangan kemiskinan di tingkat Mengembangkan Desa Wisata Melalui Badan
kelurahan/desa. Keswadayaan Masyarakat Di Kelurahan Kandri
Kelompok Swadaya Masyarakat sebagai Kota Semarang” dapat disimpulkan sebagai
kelompok yang dirancang, dibuat, dan berikut, Badan Keswadayaan Masyarakat
dilaksanakan langsung oleh masyarakat dalam Langgeng Joyo merupakan sebuah
menjalankan programnya tidak lepas dari faktor badan/lembaga kolektif yang dirancang,
pendukung dan penghambat program. Faktor dibangun, dan dilaksanakan oleh masyarakat.

33
Laela Hajaroh/ NFECE 3 (2) (2014)

Badan Keswadayaan Masyarakat Langgeng Saran


Joyo ini dibentuk dengan tujuan untuk Berdasarkan simpulan, maka peneliti
memberdayakan masyarakat dan mengentaskan menyampaikan beberapa saran yaitu :
kemiskinan yang ada di Kelurahan Kandri. BKM Langgeng Joyo untuk lebih
Anggota BKM Langgeng Joyo terdiri atas memotivasi masyarakat di Kelurahan Kandri
sembilan orang yang dipilih langsung oleh terutama masyarakat yang sampai saat ini masih
masyarakat ditambah dengan UP-UP yang apatis untuk mau ikut berpartisipasi dalam
bergerak pada masing-masing bidang. BKM pemberdayaan masyarakat dan
Langgeng Joyo dalam pelaksanaannya mengembangkan potensi yang ada di Kelurahan
berpatokan pada PJM Pronangkis yang telah Kandri utamanya dalam bidang pariwisata.
disusun untuk kurun waktu tiga tahun. KSM bidang pariwisata yang telah berjalan
Pelaksanaan program BKM Langgeng Joyo diharapkan bisa lebih memperluas jaringan atau
dilaksanakan oleh KSM yang bertugas sebagai kemitraan dengan pihak luar agar bisa
penanggung jawab kegiatan. Program yang telah digunakan sebagai salah satu alternatif promosi
dilaksanakan oleh KSM akan dimanfaatkan dan desa wisata Kandri. Agar dampak yang
dikembangkan oleh masing-masing KSM. dihasilkan bisa lebih positif dan lebih bisa
Evaluasi yang dilakukan mulai dari tingkat dirasakan oleh warga masyarakat di Kelurahan
dasar yaitu KSM sampai adanya audit yang Kandri secara keseluruhan, alangkah lebih baik
dilakukan oleh provinsi. jika BKM Langgeng Joyo bisa mengatasi
Perencanaan program BKM Langgeng beberapa masalah urgen yang saat ini masih
Joyo melibatkan masyarakat, dan juga anggota ada.
KSM. Anggota KSM terlibatan aktif dalam
perencanaan program, mereka mengemukakan DAFTAR PUSTAKA
masalah apa saja yang sedang dihadapi dan
membuat suatu PJM. Berdasarkan pada PJM Adamson, Dave & Bromiley, Richard.
tersebut maka dibentuk suatu KSM yang baru. 2013. Community empowerment: learning from
Anggota KSM dalam pelaksanaan programnya practice in community regeneration.
juga memanfaatkan dana bantuan dari PNPM http://www.emeraldinsight.com/journals
sesuai dengan proposal yang telah dibuat, selain .htm?issn=0951-
itu anggota KSM juga mengadakan evaluasi 3558&volume=26&issue=3&articleid=17089689
yang dilakukan dalam pertemuan rutin pada tiap &show=html diakses pada tanggal 24 Maret
KSM. Selain itu, dalam pengembangan program 2014 pukul 08.52 WIB
anggota KSM menggandeng mitra dari luar, Adi, Isbandi Rukminto. 2007. Perencanaan
baik itu dari pemerintah, lembaga Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: Dari
sosial/swadaya, ataupun instansi. Pemikiran Menuju Penerapan. Depok: FISIP UI
Faktor pendukung pelaksanaan program Press
meliputi motivasi masyarakat, semangat Coyen, Diana. 1999. Perencanaan Sosial
masyarakat untuk ikut berpartisipasi, dukungan Dunia Ketiga. Yogyakarta: UGM Press
masyarakat akan adanya program, ketidak Nes, Marnia. 2008. Seri Siklus PNPM-
apatisan masyarakat terhadap program dan Mandiri Perkotaan Panduan Pemngembangan BKM:
kesesuaian program terhadap kondisi riil di Direktorat Jenderal Cipta Karya - Kementerian
masyarakat. Sedangkan faktor penghambat Pekerjaan Umum
program meliputi faktor cuaca, kesulitan Slamet, Y. 1994. Pembangunan Masyarakat
penerima manfaat dalam penyusunan laporan Berwawasan Partisipasi. Surakarta: Sebelas Maret
dan administrasi, patokan penggunaan dana, University Press.
kurang kesadaran masyarakat untuk membentuk Sulistiyani, Ambar Teguh. 2004.
KSM, masyarakat yang masih apatis, dan pro Kemitraan dan Model-Model Pemberdayaan.
kontra yang terjadi di masyarakat. Yogyakarta: Gava Media

34
Laela Hajaroh/ NFECE 3 (2) (2014)

Tim Penyusun. Petunjuk Teknis Tim Penyusun. Petujuk Teknis


Pengembangan Badan Keswadayaan Pengembangan Kelompok Swadaya Masyarakat
Masyarakat/Lembaga Keswadayaan Masyarakat (KSM) Program Nasional Pemberdayaan
(BKM/LKM). Direktorat Jenderal Cipta Karya - Masyarakat Perkotaan. Direktorat Jenderal Cipta
Kementerian Pekerjaan Umum Karya - Kementerian Pekerjaan Umum.

35

Anda mungkin juga menyukai