Biokimia Asam Dan Basa Biochemistry of A PDF
Biokimia Asam Dan Basa Biochemistry of A PDF
1406527803
DK 13
I. PENDAHULUAN
Asam dan basa merupakan komponen penting dalam tubuh untuk
mempertahankan homeostasis. Dalam kondisi normal, pH tubuh harus berkisar
dalam rentang 7,35-7,45. Kondisi pH yang demikian dibutuhkan untuk
mengoptimalkan kerja enzim, seperti fosfatase. Apabila konsentrasi ion H+ di dalam
cairan ekstraseluler mengalami peningkatan, sehingga pH menjadi 6,8 dapat
menyebabkan terjadinya kematian, begitu pula sebaliknya jika pH lebih dari 8. Oleh
karena itu, di dalam tubuh, terdapat mekanisme untuk mempertahan nilai pH ini
yakni melalui buffer system (sistem dapar) baik buffer kimia maupun buffer
fisiologis.1-3
II. ISI
A. Definis asam dan basa
Begitu pula sebaliknya, basa merupakan suatu zat yang melepaskan ion OH- di dalam
larutan. Sebagai contoh NaOH akan terdisosiasi menjadi ion Na+ dan ion OH- di dalam
suatu larutan. NaOH (s) Na+ (aq) + OH- (aq). Pengertian ini merupakan pengertian
asam secara tradisional.1-2
Selain itu dikenal juga pasang asam basa konjugasi yang merupakan dua zat
yang fromulanya dibedakan hanya karena ion H+. Asam konjugasi adalah zat yang
dibentuk oleh penambahan ion H+ dari sebuah basa, sedangkan basa konjugasi adalah
zat yang dibentuk karena kehilangan ion H+ dari sebuah asam.1 Untuk memahami asam-
basa konjugasi, lihat gambar di bawah ini
Asam dan basa juga dinyatakan dalam suatu derajat keasaman suatu zat dalam
larutan yang dinyatakan dalam bentuk pH (power of hydrogen) dengan nilai berkisar
dari 0-14. Suatu larutan dikatakan netral yaitu jika pH larutan tersebut sama dengan 7.
Dalam hal ini, [H+]=[OH-]. Sebagai contoh adalah air murni. Berdasarkan skala pH
tersebut, suatu larutan dikatakan asam jika pH kurang dari 7, sedangkan dikatakan basa
jika pH lebih dari 7. Nilai pH=7 dikatakan netral. Untuk menghitung derajat keasaman
(pH) tersebut, digunakan perhitungan negatif logaritma dari konsentrasi ion H+ dalam
suatu larutan. Secara matematis, hal ini dinyatakan sebagai1-3
pH = - log [H+]
Contoh, pH dari HCl dengan konsentrasi 0,001 M adalah –log 0,001 yaitu 2
pH =14-(-log[OH-])
Contoh, pH dari NaOH dengan konsentrasi 0,001 M adalah 14-(-log 0,001) yakni 12
B. Sistem Buffer
Buffer merupakan kombinasi suatu zat yang bekerja bersama untuk mencegah
perubahan pH secara drastis dengan cara menambahkan sejumlah kecil asam atau basa.
Secara umum, buffer merupakan campuran antara asam lemah atau basa lemah dengan
asam atau basa konjugasinya (garam). Untuk memahami sistem buffer lebih baik,
perhatikan gambar di bawah ini yang membandingkan penambahan HCl pada larutan
dengan dan tanpa buffer. Dapat kita lihat bahwa pada larutan tanpa buffer, [H+] tinggi
karena bebas, sedangkan pada larutan dengan buffer [H+] rendah karena terikat dengan
buffernya.1
Image from : Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 8 th ed. Jakarta: EGC; 2013. p.573.
1. Buffer Kimia
Buffer ini bekerja sebagai lini pertama dalam mempertahankan homeostasis pH
tubuh. Kerja buffer kimia ini cepat, namun sementara. Prinsip yang digunakan
adalah neutralisasi bukan eliminasi ion H+. Di dalam tubuh, ada 3 sistem buffer
kimia yang utama yaitu buffer asam karbonat-bikarbonat (H2CO3:HCO3-), buffer
fosfat, dan buffer protein.2-3
a. Buffer asam karbonat-bikarbonat (H2CO3:HCO3-)
Buffer ini merupakan buffer terpenting untuk mempertahankan nilai pH
Cairan Ekstraseluler (CES). Sistem buffer ini merupakan sistem yang efektif
karena dua hal yaitu banyak ditemukan di CES dan diatur secara ketat oleh
ginjal dan sistem pernapasan. HCO3- diatur oleh ginjal, sedangkan CO2 diatur
oleh sistem pernapasan yang menghasilkan H2CO3 dengan bantuan enzim
karbonik anhidrase melalui reaksi berikut:
CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3-
Apabila ion H+ ditambahkan ke dalam plasma, seperti pada saat kondisi
olahraga melalui pembebasan asam laktat ke dalam CES, maka H+ akan terikat
dengan HCO3- menjadi H2CO3 dan reaksi akan bergeser ke kanan. Adanya
ikatan inilah yang menyebabkan konsentrasi ion H+ di dalam darah tidak
mengalami peningkatan, sehingga tidak terjadi penurunan pH. 2
Namun, sistem buffer ini tidak dapat menyangga dirinya sendiri.
Sebagai contoh, terjadinya fluktuasi CO2 pada kondisi hipoventilasi akan
menyebabkan reaksi di atas bergeser ke kanan, sehingga terjadi kenaikan
konsentrasi H2CO3 yang kemudian menyebabkan kenaikan ion H+. Kenaikan
seperti ini tidak mampu dikompensasi karena tidak dapat mendorong reaksi ke
Image from : Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 8 th ed. Jakarta: EGC; 2013. p.579.
Image from : Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 8 th ed. Jakarta: EGC; 2013. p.579.
Imager from: Silverthorn DU. Human physiology: an integrated approach. 5th ed. San Francisco. Pearson Education, Inc. 2010. p.679.
Referensi:
1. Rodwell VW, Bender DA, Botham KM,Kenelly PJ, Weil PA. Harper’s illustrated
biochemistry.30th ed. USA: McGraw Hill; 2015. p.10-13.
2. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. 8th ed. Jakarta: EGC; 2013. p.598-
614.
3. Silverthorn DU. Human physiology: an integrated approach. 5th ed. San Francisco.
Pearson Education, Inc. 2010. p.672-80.
10 | B i o k i m i a A s a m d a n B a s a ( P e m i c u 1 )