DISUSUN OLEH
KELOMPOK 9
C. Masalah Keperawatan
No. Data Penunjang Masalah Keperawatan
1. Data Subjektif: Perilaku Kesehatan Cenderung
Beresiko (D.0099)
Wawancara:
2. Warga mengatakan
menggunakan air hujan untuk
keperluan masak dan minum
Data Objektif:
Hasil Survey:
1. Menunjukkan terhadap
perubahan status kesehatan
ditandai dengan riwayat
kesehatan terdahulu
masyarakat menderita
masalah pernafasan.
2. Gagal melakukan
pengendalian masalah
kesehatan yang optimal
ditandai dengan tidak patuh
terhadap pembuangan limbah
rumah tangga ke sungai
3. Terdapat tempayan yang
tidak terpakai dan terisi air
Hasil survei ditemukan
terdapat rumah yang
memiliki kandang ternak di
lingkungan tersebut
4. Hasil survei didapat lalat dan
nyamuk banyak berkeliaran
di lingkungan tersebut
5. Hasil survei didapat ada
beberapa warga yang masih
mandi sungai dan mencuci
baju serta piring di sungai
Winshield Survey:
1. Ditemukan sebanyak 19 %
warga melakukan
pembuangan sampah
dengan dibakar
2. Ditemukan sebanyak 3%
pembuangan limbah rumah
tangga langsung ke sungai
Data Objektif:
Hasil Survey:
Winshield Survey:
A. Diagnosis
1. Defisit Kesehatan Komunitas (D.0110)
No. Diagnosa Keperawatan Data Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
(SDKI) (SLKI) (SIKI)
1. Defisit Kesehatan Data Subjektif: Status Kesehatan Pengembangan
Komunitas b/d program Wawancara: Komunitas Kesehatan
tidak mengatasi seluruh 1. Terdapat beberapa (L.12109) Masyarakat (I.14548)
masalah kesehatan warga yang Setelah dilakukan Observasi
1. Identifikasi masalah atau
komunitas mengatakan memiliki asuhan keperawatan
isu kesehatan dan
riwayat LBP, komunitas
prioritasnya
hipertensi, dan asam selama 5 minggu
2. Identifikasi potensi atau
urat diharapkan status
aset dalam masyarakat
2. Terdapat beberapa kesehatan komunitas
terkait isu yang dihadapi
warga yang membaik, dengan
3. Identifikasi kekuatan dan
mengatakan
anggota kriteria hasil: partner dalam
keluarganya 1. Partisipasi dalam pengembangan kesehatan
mengalami sakit program kesehatan 4. Identifikasi
demam, batuk dan komunitas meningkat pemimpin/tokoh dalam
pilek belakangan 2. Angka mortilitas dan masyarakat
ini morbiditas menurun Terapeutik
3. Sebagian warga 3. Prevalensi penyakit 1. Berikan kesempatan
mengatakan menurun kepada setiap anggota
jarang melakukan 4. Kepatuhan terhadap masyarakat untuk
pemeriksaan standar kesehatan berpartisipasi sesuai aset
kesehatan di lingkungan meningkat yang dimiliki
puskesmas 2. Libatkan anggota
padahal akses masyarakat untuk
ke puskesmas meningkatkan kesadaran
sangat dekat dan terhadap isu dan masalah
mudah kesehatan yang dihadapi
Data Objektif: 3. Libatkan masyarakat dalam
musyawarah untuk
Hasil Survey: mendefinisikan isu
kesehatan dan
1. Hasil survei
mengembangkan rencana
ditemukan kurang
kerja
optimalnya
4. Libatkan masyarakat dalam
penatalaksanaan
proses perencanaan dan
program hipertensi
implementasi serta
untuk mengatasi
revisinya
masalah komunitas
5. Libatkan anggota
pada kalangan usia
masyarakat dalam
dewasa akhir
mengembangkan jaringan
2. Hasil survei
kesehatan
ditemukan sampah
6. Pertahankan komunikasi
yang menyangkut di
yang terbuka dengan
sungai dan selokan-
anggota masyarakat dan
selokan sehingga
pihak-pihak yang terlibat
banyak ditemukan
7. Perkuat komunikasi
nyamuk dan lalat
antara individu dan
>10 ekor kelompok untuk
3. Hasil survei bermusyawarah terkait
ditemukan banyak daya tarik yang sama
data warga yang 8. Fasilitasi struktur
merasa sakit ringan organisasi untuk
tidak perlu ke meningkatkan kemampuan
puskesmas berkomunikasi dan
Winshield Survey: berorganisasi
9. Kembangkan strategi dan
1. Ditemukan sebanyak
manajemen konflik
22% warga banyak
10. Persatukan anggota
menderita LBP
masyarakat dengan cita-
2. Ditemukan sebanyak
cita komunitas yang sama
19% warga banyak
11. Bangun komitmen antar
menderita hipertensi
anggota masyarakat
3. Ditemukan sebanyak
12. Kembangkan mekanisme
9% warga banyak
keterlibatan tatanan lokal,
menderita
regional bahkan nasional
hipertermia/demam terkait isu kesehatan
komunitas
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan masyarakat memahami
dan mengerti terapi pijat kaki swedia (Swedish Foot Massage) untuk
menurunkan tekanan darah tinggi dan dapat menerapkannya.
C. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian terapi pijat kaki swedia (Swedish Foot
Massage)
2. Mengetahui manfaat terapi pijat kaki swedia (Swedish Foot
Massage)
3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi terapi pijat kaki swedia
(Swedish Foot Massage)
4. Melaksanakan langkah-langkah gerakan terapi pijat kaki swedia
(Swedish Foot Massage)
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN
Masalah : Hipertensi
Pokok Pembahasan : Terapi Pijat Kaki Swedia (Swedish Foot Massage)
Sub Pokok Bahasan : Terapi Pijat Kaki Swedia (Swedish Foot Massage)
untuk menurunkan tekanan darah tinggi
Sasaran : Warga RT 03/RW 03
Jam : 11.00-selesai
Waktu : 1x40 menit
Tanggal : 21 Februari 2023
Tempat : Kampung Mendawai Caping Rumah Makan
Terapung
Pemateri : Mahasiswa Profesi Ners Untan
A. Latar Belakang
Hipertensi merupakan penyakit yang tidak menular kepada orang
lain tetapi memiliki insiden yang tinggi dan cenderung meningkat
apabila penderita hipertensi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti usia,
jenis kelamin, genetik, nutrisi, dll. obesitas, olahraga, stres, merokok,
dan kualitas tidur (Susilo dalam Nikel, 2019). Tekanan darah tinggi
terjadi karena jantung bekerja terlalu keras saat memompa darah ke
seluruh tubuh untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi yang
dibutuhkan tubuh.
Hipertensi juga merupakan penyebab utama kematian, sering disebut
sebagai silent killer. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol selama
jangka waktu yang lama dapat menimbulkan sejumlah komplikasi antara
lain gangguan jantung (penyakit jantung koroner), gangguan ginjal dan
gagal jantung, gangguan otak (stroke). Pencegahan komplikasi
hipertensi berkaitan dengan peran perawatan mandiri yang diperlukan
untuk melakukan berbagai terapi nonfarmakologi dalam bidang
keperawatan (Muttaqin dalam Faradilah, 2019).
Berdasarkan hasil pengkajian komunitas yang dilakukan di Jl.Imam
Bonjol Gg.Mendawai RT 03 RW 03 Kelurahan Bansir Laut Kecamatan
Pontianak Tenggara yaitu sebanyak 165 jiwa. Dengan jumlah laki-laki
84 jiwa dan perempuan berjumlah 81 jiwa di RT 03/RW 03 sebagian
penduduk banyak yang menderita hipertensi khususnya lansia yang
sering merasakan nyeri kepala, badan terasa lemah dan tekanan darah
tidak stabil, bahkan cenderung tinggi dan belum pernah melakukan
terapi pijat kaki swedia (Swedish Foot Massage). Hal ini disebabkan
karena masyarakat masih enggan untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan di puskesmas dan kurangnya informasi terkait teknik
nonfarmakologis untuk dilakukan dirumah.. Sehingga perlu
mendapatkan salah satu terapi yang bisa dilakukan adalah dengan terapi
pijat kaki swedia (Swedish Foot Massage)
B. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 20 menit, diharapkan masyarakat
memahami dan mengerti terapi pijat kaki swedia (Swedish Foot
Massage) untuk menurunkan tekanan darah tinggi dan dapat
menerapkannya.
C. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengertian terapi pijat kaki swedia (Swedish Foot
Massage)
2. Mengetahui manfaat terapi pijat kaki swedia (Swedish Foot
Massage)
3. Mengetahui indikasi dan kontraindikasi terapi pijat kaki swedia
(Swedish Foot Massage)
4. Melaksanakan langkah-langkah gerakan terapi pijat kaki swedia
(Swedish Foot Massage)
D. Sasaran dan Target
1. Masyarakat RT 03/RW 03
2. Bersedia menjadi peserta
3. Kooperatif
4. Mampu melaksanakan terapi pijat kaki swedia (Swedish Foot
Massage) dengan mandiri
E. Strategi Pelaksanaan
1. Metode
Ceramah, diskusi, demonstrasi
2. Waktu dan Tempat
Waktu : 1x20 menit
Tempat : Kampung mendawai caping rumah makan terapung
3. Setting Tempat
6. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Masyarakat ikut serta dalam kegiatan penyuluhan
b. Evaluasi Proses
Pelaksanaan penyuluhan sesuai dengan rencana (SAP)
Masyarakat antusias terhadap materi yang disampaikan
Masyarakat terlibat langsung dalam demonstrasi
c. Evaluasi Hasil
Mengerti dan memahami mengenai terapi pijat kaki swedia
(Swedish Foot Massage) bagi penderita hipertensi serta mampu
melakukan gerakan terapi pijat kaki yang telah diajarkan,
kemampuan masyarakat dalam melakukan terapi pijat kaki ini
diukur melalui lembar ceklis evaluasi yang telah tersedia.
Diharapkan masyarakat mampu menerapkannya pada pola
kebiasaan sehari-hari dengan kriteria masyarakat mampu
melakukan secara mandiri.
MATERI
Penanggung Jawab
1 Defisit Kesehatan 3 3 3 6 15
Komunitas (D.0110)
Lampiran 2
SOP
Pengertian Swedish Foot Massage adalah pijat dengan melakukan penakanan pada titik-
titik syaraf. Titik-titik syaraf tersebut berada pada kaki, kebanyakan titik-titik
syaraf tersebut berada di telapak kaki.
4. Gerakan kedua ini sama dengan gerakan pertama yaitu menarik dari
pergelangan kaki hingga sampai ujung jari melewati perselangan kaki
diakhiri dengan tarikan kecil pada jari. Gerakan ini dilakukan pada semua
jari kaki, dari kelingking hingga jempol
11. Gerakan selanjutnya hampir sama dengan gerakan no 10, hanya saja
gerakan ini lebih di area telapak kaki bagian tengah. Gerakan ini juga
tidak dilakukan pengulangan, cukup satu kali saja
12. Selanjutnya lakukan penakanan pada bawah jari. Gerakan ini dilakukan
pada semua jari kaki. Gerakan ini dilakukan pada semua jari kaki.
Gerakan ini dilakukan dengan menekan dan memberikan putaran-putaran
kecil searah jarum jam. Setiap jari diberikan pijatan 3-4 kali
13. Gerakan selanjutnya yaitu memberikan penakanan dan gerakan memutar
kecil pada area tersebut. Gerakan yang dilakukan dapat sebanyak 4-5 kali
pada titik ini saja
15. Setelah itu regangkan kaki, yaitu dengan memegang daerah pergelangan
kaki dan memberikan sedikit dorongan ke luar pada telapak kaki bagian
atas. Gerakan ini dapat dilakukan 3-4 kali
16. Gerakan terakhir yaitu memberi usapan lembut dengan sedikit diberikan
penekanan dari pergelangan kaki hingga semua ujung kaki. Gerakan ini
dilakukan 3-4 kali, dan ditutup dengan mengusap satu kali dengan lembut
dari pergelangan kaki hingga ujung kaki tanpa diberikan penekanan
Evaluasi Tanya perasaan klien sebelum dan setelah dilakukan swedish foot massage
Referensi Hakam, Mulia, Kushariyadi, dan Riska Indah Permatasari. (2021). Swedish
Foot Massage Therapy for the Treatment of Blood Pressure and Pulse
Rate in Hypertension. The 3rd Joint International Conferences, ISBN :
978-602-99020-8-2.
LEMBAR CEKLIS EVALUASI GERAKAN
Berikan tanda ceklis () pada kolom yang tersedia jika klien dapat
melakukan gerakan yang telah diajarkan !
Pengertian Swedish Foot Massage adalah pijat dengan melakukan penakanan pada titik-titik
syaraf. Titik-titik syaraf tersebut berada pada kaki, kebanyakan titik-titik syaraf
tersebut berada di telapak kaki.
Referensi Hakam, Mulia, Kushariyadi, dan Riska Indah Permatasari. (2021). Swedish Foot
Massage Therapy for the Treatment of Blood Pressure and Pulse Rate in
Hypertension. The 3rd Joint International Conferences, ISBN : 978-602-
99020-8-2.
DAFTAR PUSTAKA