Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kecelakaan pada saat bekerja adalah resiko yang merupakan bagian dari
pekerjaan. Kecelakaan –kecelakaan akibat kerja yang sering terjadi banyak di
sebabkan oleh faktor manusia atau kelalaian manusia itu sendiri dan sedikit
dipengaruhi oleh faktor alat.

Namun pada akhirnya semua kecelakaan baik langsung maupun tidak langsung, di
akibatkann kesalahan manusia itu sendiri.

Dalam dunia kerja selalu ada resiko kegagalan (risk of failures) pada setiap proses/
aktifitas pekerjaan. Dan saat kecelakaan kerja (work accident) terjadi, seberapapun
kecilnya, akan mengakibatkan efek kerugian (loss). Karena itu sebisa mungkin dan
sedini mungkin, kecelakaan/ potensi kecelakaan kerja harus dicegah/ dihilangkan, atau
setidak-tidaknya dikurangi dampaknya.
Penanganan masalah keselamatan kerja di dalam sebuah perusahaan harus dilakukan
secara serius oleh seluruh komponen pelaku usaha, tidak bisa secara parsial dan
diperlakukan sebagai bahasan-bahasan marginal dalam perusahaan. Salah satu bentuk
keseriusan itu adalah resourcing, baik itu finansial dan MSDM.

Kalau kita lihat dari gambaran masalah kesehatan kerja yang mencakup angka
kesakitan dan kematian akibat kerja dan akibat hubungan kerja dari International
Labaour Organisation (ILO) yaitu 1,2 juta orang meninggal setiap tahun karena
kecelakaan kerja atau penyakit akibat hubungan kerja (PAHK). Dari 250 juta
kecelakaan, 3000.000 orang meninggal dan sisanya meninggal karena PAHK.
Diperkirakan ada 160 juta PAHK baru setiap tahunnya. Sedangkan untuk besaran
masalah kesehatan kerja yang menyangkut angka kesakitan dan kematian akibat kerja
dari beberapa penelitian diperoleh gambaran bahwa lebih dari 50% pekerja Indonesia
peserta jamsostek mengidap penyakit kulit akibat masuknya zat kimia melalui kulit dan
pernafasan.

1
BAB II

ISI

2.1. Pengrtian Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja dapat diartikan sebagai keadaan terhindar dari bahaya selama melakukan
pekerjaan. Dengan kata lain keselamatan kerja merupakan salah sau faktor yang harus dilakukan
selama bekerja. Tidak ada seorang pun didunia ini yang menginginkan terjadinya kecelakaan.
Keselamatan kerja sangat bergantung .pada jenis, bentuk, dan lingkungan dimana pekerjaan itu
dilaksanakan.

Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang berkaitan
dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin keselamatan tenaga kerja dan
aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian lainnya. Keselamatan kerja juga
meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan jam kerja yang manusiawi.

Unsur-unsur penunjang keselamatan kerja adalah sebagai berikut:

2.2. Keamanan Kerja

Keamanan kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang
aman, baik berupa materil maupun nonmateril.

a. Unsur-Unsur Penunjang Keamanan Yang Bersifat Material Diantaranya Sebagai


Berikut.

2
1) Baju kerja

2) Helm

3
3) Kaca mata

4) Sarung Tangan

4
5) Sepatu Safety

Sepatu safety terbagi menjadi 2 yaitu :

5
6) Safety Harnes

7) Ear Plug

6
8) Respirator

9) Face Shield

7
b. Unsur-Unsur Penunjang Keamanan Yang Bersifat Nonmaterial Adalah Sebagai
Berikut.

1) Buku Petunjuk Penggunaan Alat

Merupakan pedoman/petunjuk yang digunakan untuk mengetahui bagaimana cara


mengoprasikan suatau alat atau cara kerja alat.

2) Rambu-Rambu Dan Isyarat Bahaya.

8
9
3) Himbauan-Himbauan

10
11
12
13
14
15
s

a. Klasifikasi Menurut Jenis Kecelakaan

Menurut jenis kecelakaan, kecelakaan di klasifikasikan sebagai berikut:

 Terjatuh
 Tertimpa benda
 Tertumbuk
 Terjepit
 Gerakan melebihi kemampuan
 Pengaruh suhu
 Terkena arus listrik
 Terkena bahan-bahan berbahaya/radiasi

16
b. Klasifikasi Menurut Penyebab Kecelakaan

Menurut penyebab kecelakaan, kecelakaan di klasifikasikan sebagai berikut:

 Mesin
 Alat angkut
 Peralatan lain, seperti dapur pembakaran atau pemanas, instalasi listrik
 Bahan-bahan zat kimia atau radiasi
 Lingkungan kerja, misalnya di ketinggian atau kedalaman tanah

c. Klasifikasi Menurut Sifat Luka Atau Kelainan

Menurut sifat luka atau kelainan, kecelakaan di klasifikasikan sebagai berikut:

 Patah tulang
 Dislokasi ( keseleo )
 Regang otot ( urat )
 Memar dan luka dalam yang lain
 Amputasi
 Luka di permukaan
 Geger dan remuk
 Luka bakar
 Keracunan-keracunan mendadak
 Pengaruh radiasi
 Lain-lain

d. Klasifikasi Menurut Letak Kelainan Atau Cacat Di Tubuh

Menurut letak kelainan atau cacat di tubuh, kecelakaan di klasifikasikan sebagai berikut:

 Kepala
 Leher
 Badan
 Anggota atas
 Angsgota bawah
 Banyak tempat
 Letak lain yang tidak termasuk klasifikasi tersebut

2.3. Fakto Kecelakaan Kerja

Adapun faktor yang menyebabkan kecelakaan kerja antara lain:

a. Latar Belakang Pendidikan

17
Latar belakang pendidikan seseorang dapat mempengaruhi tindakan seseorang dalam
bekerja. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung berfikir lebih panjang atau
dalam memandanag sesuatu pekerjaan akan melihat dari berbagai segi. Misalnya dari segi
keamanan alat atau dari segi keamanan diri. Lain halnya dengan orang yang berpendidikan lebih
rendah, cenderung akan berfikir lebih pendek atau bisa di katakan ceroboh dalam bertindak.
Misalnya ketika kita melakukan pekerjaan yang sangat beresiko terhadap kecelakaan kerja tetapi
kita tidak memakai peralatan safety dengan benar. Hal ini yang tentunya akan menimbulkan
kecelakaan.

b. Psikologis

Faktor psikolgi juga sangat mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja. Psikologis seseorang
sangat berpengaruh pada konsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan. Bila konsesntrasi
sudah terganggu maka akan mempengaruhi tindakan-tindakan yang akan dilakukan ker\tika
bekerja. Sehingga kecelakaan kerja sangat mungkin terjadi. Contoh faktor psikologis yang dapat
mempengaruhi konsentrasi adalah:

1. Masalah-masalah dirumah yang terbawa ke tempat kerja


2. Suasana kerja yang tidak kondusif
3. Adanya pertengkaran dengan teman sekerja
4. Dan lai-lain

c. Keterampilan

Keterampilan disini bisa diartikan pengalaman seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan.
Misalnya melakukan start/stop pada sebuah peralatan, memakai alat-alat keselamatan, dan lain-
lain. Pengalaman sangat dibutuhkan ketika melakukan pekerjaan untuk menghindari kesalahan-
kesalahan yang berakibat timbulnya kecelakaan kerja.

d. Fisik

Lemahnya kondisi fisik sesorang berpengaruh pada menurunnya tingkat konsentrasi dan
motivasi dalam bekerja. Sedangkan kita tahu bahwa konsentrasi dan motivasi sangat dibutuhkan
ketika bekerja. Bila sudah terganggu, kecelakaan sangat mungkin terjadi. Contoh factor fisik ini
adalah kelelahan, dan menderita suatu penyakit.

Adapaun juga yang dipengaruhi oleh faktor alat, yaitu:

Kondisi suatu peralatan baik itu umur maupun kualitas sangat mempengaruhi terjadinya
kecelakaan kerja. Alat-alat yang sudah tua kemungkinan rusak itu ada. Apabila alat itu sudah
rusak, tentu saja dapat mengakibatkan suatu kecelakaan. Contohnya adalah:

- Unit alat berat yang sudah tua


- Alat-alat safety yang sudah rusak
Setelah kita mengetahui faktor-faktor yang menyebakan suatu kecelakaan kerja, kita dapat
mencegahnya, yaitu dengan cara :

18
- Menyelsaikan masalah- masalah yang ada tanpa harus menundanya
- Jangan mencampur adukan masalah di rumah dengan di tempat kerja
- Sering membaca buku-buku pengetahuan agar wawasan kita bertambah
- Selalu menjaga kebugaran dan kesehatan dengan teratur berolahraga
- Menambah pengalaman dalam suatu pekerjaan
- Melakukan permajaan pada alat-alat berat yang sudah tua
- Melakukan kualitas kontrol pada alat-alat yang ada di tempat kerja

2.4. Tanggung Jawab Kecelakaan

Yang ber tanggung jawab dalam kecelakaan kerja yaitu Semua pihak yang terlibat dalam kegiatan
proyek, meliputi :

 Penyedia Jasa ( Kontraktor /Pengusaha)

 Pengawas ( Mandor, Konsultan Supervisi)

 Pekerja

 Pemberi Jasa ( Pemilik Pekerjaan /Owner )

 Pemerintah ( Disnaker )

2.5 Manfaat Keselamatan Kerja

A. Bagi Penyedia Jasa (Owner )

 Mengurangi beban biaya proyek

 Mengurangi kerugian waktu akibat terlambatnya proyek

 Bukti Komitmen Lembaga pada UU & Peraturan

 Mengurangi penundaan pengadaan peralatan

 Memberikan rasa aman sehingga waktu penyerapan dana dapat terpenuhi

 Adanya garansi terhadap terpenuhinya jadwal, mutu, biaya dan keselamatan kerja

B. Bagi Pekerja

 Mendapatkan hak mengikuti program asuransi

 Menjaga pekerja tetap sehat dan produktip

 Keterampilan pekerja berkembang

19
 Dapat bekerja dalam keadaan tenang dan nyaman

 Tugas pekerja lebih effesien

 Ada jaminan untuk kelangsungan bekerja

 Terjalinya kerja sama antara pekerja dgn perusahaan

 TK yang mengerti K3 merupakan asset perusahaan

C . Bagi Kontraktor

 Ada korelasi yang jelas antara program K3 dgn laba usaha

 Dengan menerapkan K3 maka kontraktor akan dapat mengurangi biaya premi untuk asuransi

 Program K3 dapat mengurangi kehilangan waktu pelaksanaan proyek

 Program K3 dapat meningkatkan mutu pelaksanaan proyek

 Program K3 dapat meningkatkan citra kontraktor dalam pandangan penyedia jasa

2.6. Sanksi & Reward K3 Dalam Proyek

SANKSI :

 Teguran lisan

 Teguran tertulis

 Denda pada termin

 Pemutusan kontrak kerja .

REWARD :

- Cinderamata / Piagam

- Bonus

- Mitra kerja dalam proyek lain

- Dsb.

20
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Keselamatan kerja menunjuk kepada kondisi – kondisi fisiologis-fisikal dan pisiologis


tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan. Jika
sebuah perusahaan melaksanakan tindakan – tindakan keselamatan yang efektif, maka tidak akan
ada lagi kecelakaan dalam pekerja hal ini akan lebih mempercepat kesejahtraan karyawan yang
nantinya juga berimbas pada hasil – hasil produksi perusahaan.

Peranan departemen sumber daya manusia dalam keselamatan kerja merupakan peranan yang
sangat vital dalam perusahaan, departemen inilah yang merencanakan program keselamatan
kerja karyawan sampi dangan pelaksanaannya

Dalam makalah ini saya memaparkan bagai mana cara agar kita terhindar dari kecelakaan
kerja pada saat bekerja, selain itu dalam makalah ini juga saya membahas Unsur-unsur
penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial dan bersifat material serta dampak dan faktor –
faktor penyebab terjadinya kecelakaan kerjs.

3.2. Saran

Adapun saran yang dapat saya berikan adalah sebagia berikut :

Perusahaan dalam hal ini manajer SDM harus merencanakan atau membuat program
yang berkesinambungan mengenai keselamatan kerja karyawan. Perusahaan hendaknya tidak
tinggal diam apabila ditemukan terjadi kecelakaan pada saat karyawan bekerja.

Perusahaan juga sebaiknya memberikan pengarahan atau pelatihan K3 yang sesuai


dsengan stardar yang sudah di tetepkan kepada setiap karyawannya.

21

Anda mungkin juga menyukai