NIM : 20012
TUGAS INDIVIDU
1. Secara alamiah.
5. Analogi.
6. Contoh-contoh.
7. Sebab-akibat.
8. Definisi luas.
9. Klasifikasi.
JAWABAN
1. Secara alamiah.
Hampir setiap hari Selasa mahasiswa dan mahasiswi tingkat 1 AKPER YAPPI
menjalani perkuliahan yang padat. Dimulai dengan persiapan dari pagi dan menerima
kuliah Agama Islam serta Tahsin di aplikasi Zoom mulai pukul 08.00 s.d. 12.00 WIB.
Lalu 1 jam kemudian dilanjutkan dengan mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar di aplikasi
Google Classroom mulai pukul 13.00 s.d. 14.40 WIB. Serta diakhir perkuliahan kami
mendapat soal evaluasi yang harus dikumpulkan hari itu juga. Itulah kegiatan perkuliahan
online kami setiap hari Selasa di masa pandemi ini.
2. Klimaks dan antiklimaks.
a. Klimaks.
Dalam pengembangan komoditas kopi terlihat berbagai instansi yang
menangani kegiatan produksi pengolahan, dan pemasaran. Pelbagai kegiatan
pembinaan dalam pengembangan komoditi kopi harus didasarkan pada suatu
kebijaksanaan komoditas yang konsisten dan terpadu. Kebijaksanaan produksi,
pengolahan lahan, dan pemasaran-pemasaran itu harus secara konsisten dan terpadu
membina peranan komoditas kopi dalam pembangunan nasional. Demikian pula
untuk komoditas pertanian yang lain. Inilah yang disebut kebijaksanaan komoditas
terpadu secara vertikal.
b. Antiklimaks.
Studi mengenai pembangunan di pedesaan Indonesia dari dimensi
administrasi pembangunan pada hakekatnya memerlukan studi mengenai tiga
perspektif. Pertama, kita memusatkan perhatian pada keadaan sumber-sumber yang
utama di sekeliling mana penduduk pedesaan harus mengorganisasi eksistensinya,
khususnya ciri - ciri yang terkait dengan masalah-masalah yang berskala nasional.
Kedua, sebaiknya kita mengenal faktor-faktor sosial dan ekonomi yang
menstrukturkan sifat interaksi diantara penduduk pedesaan, baik selaku pribadi
maupun selaku anggota dari kesatuan sosial yang berbeda. Ketiga, kita memberi
perhatian kepada pemerintah ( birokrasi ) baik sebagai pencerminan dari perspektif
yang pertama maupun selaku pelopor perubahan.
c. Klimaks-antiklimaks.
Setelah sore hari aku membantu ibu membersihkan rumah, aku mencuci
piring dan menyapu halaman, tidak lupa aku juga membantu ibu mencuci baju. Aku
dan ibu bersama-sama mencuci baju supaya cepat selesai. Saat aku mencuci baju
tiba-tiba hujan turun sangat deras, aku menjemur pakaianku di dalam ruangan
tersendiri, setelah itu aku membantu ibu memasak pisang goreng. Pisang goreng
enak dinikmati saaat hujan seperti ini dengan minuman kopi atau the panas yang
menghangatkan. Sehabis aku mandi, aku dan keluargaku kumpul bersama
menikmati makanan pisang goreng yang hangat sambil ditemani hujan yang turun
sangat deras sore itu.
c. Induktif.
Saat ujian semester sudah selesai, nilai semua murid dievaluasi. Ternyata, ada
sebagian nilai siswa yang nilainya melebihi standar kelulusan, yakni sebanyak 13
siswa. Sedangkan 9 siswa mendapatkan nilai standar kelulusan, dan tidak ada siswa
yang mendapat nilai di bawah rata-rata. Dengan begitu, bisa dibilang bahwa kegiatan
pembelajaran pada sekolah tersebut berhasil
b. Pertentangan.
Kampus tempat Dyan kuliah merupakan kampus impian bagi kebanyakan
orang. Karena kampus itu merupakan salah satu kampus kedinasan di bidang
pelayaran terbaik yang ada di Indonesia, kampusnya terletak di Ibu Kota Provinsi
Jawa Tengah. Fasilitas kampusnya sangat komplit, jumlah taruna taruninya
banyak, dan disana juga diterapkan pendidikan semi militer, serta acara wisuda di
kampus itu digelar sangat meriah. Tidak heran jika kampus itu menjadi incaran
para calon taruna atau calon taruni. Berbeda dengan kampusku yang terletak di
kota kecil dan termasuk kampus swasta. Mahasiswa dan mahasiswinya pun
sedikit, kampusku juga tidak begitu luas dan akreditasinya baru B.
5. Analogi.
Pasangan suami istri diibaratkan sepasang sepatu. Sepasang sepatu bentuknya tak
sama persis, meski tak bisa berganti posisi tapi selalu saling melengkapi, bila yang satu
hilang yang lain tak memiliki arti. Begitu pula pasangan suami istri, bila yang satu hilang
yang lain tak memiliki arti, meskipun memiliki keinginan yang berbeda tapi tetap saling
menyamakan pendapat demi kepentingan bersama. Suami istri harus bisa memahami
perannya agar bisa saling melengkapi seperti sepasang sepatu yang selalu melengkapi
pasangannya.
6. Contoh-contoh.
Dalam rangka mengejar ketertinggalan di pedesaan, baik dalam bidang
pembangunan maupun pengetahuan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pemerintah.
Misalnya, dengan menjalankan program ABRI (sekarang TNI) masuk desa yang sering
disebut AMD.
7. Sebab-akibat.
Sampah elektronik merupakan jenis sampah yang memiliki banyak komponen di
dalamnya. Komponen-komponen tersebut mengakibatkan jenis sampah ini sulit untuk
diurai atau didaur ulang. Maka tak heran, jika sampai saat ini masih jarang orang yang
mampu mengurai ataupun mendaur ulang sampah ini. Padahal, jumlah sampah ini
sangatlah banyak dan akan berakibat fatal jika tidak diatasi baik melalui penguraian
maupun daur ulang.
8. Definisi Luas.
Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar
manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan
bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin
sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar
negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang
melintasi batas Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik
yang sama dengan internasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan
berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.
9. Klasifikasi.
Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan buas,
dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah diperbanyak. Contohnya:
ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas memiliki sifat jahat
terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan gabus dan ikan lele. Ikan liar, meskipun jarang
dipelihara, tetapi memiliki keuntungan secara ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan
bunter dan ikan ikan jeler.