Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
6. Syok Management
Pasien Ny. M mengalami kecelakaan umur 40 tahun, diketahui terdapat fraktur terbuka di
Femur, berat badan 60 kg, kesadaran menurun (Somnolen), HR 150 x/menit, akral
dingin, CRT 4 detik, RR 35 x/menit, TD 80/50 mmHg, kehilangan darah 2.000 cc.
Tolong jelaskan kategori Syok yang dialami oleh pasien teresebut, dan hitung berapa
jumlah cairan yang di butuhkan oleh pasien diatas berdasarkan Estimated Blood Loss
(EBL)..?
Jawaban :
EBV : 650cc x 60kg = 3900cc
Kelas Syok : Kelas III (30-40%)
EBL : 30% x 3900 = 1170 ml
Kebutuhan resusitasi dengan kristaloid sebanyak 1170ml x 3 = 3510ml
7. Initial Assessment
Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan Initial Assessment..!! Jelaskan
Jawaban :
a. Danger : Aman diri (Penggunaan APD, aman dari transmisi penyakit, aman tututan
hukum (inform consent)), aman lingkungan, aman pasien.
b. Respon : Alert (kesadaran, orientasi baik), verbal (memberikan reaksi pada suara),
pain (memberikan reaksi pada pada rasa sakit, berespon jika dirangsang),
unconscious/unresponsive
c. Call for Help
d. Primary Survey
1) Airway : Lihat apakah ada sumbatan partial/total
Control Servical : lakukan dengan manual (Head tilt chin lift/Jaw Thurst) atau
menggunakan alat (Neck Collar).
2) Breathing + Control Ventilasi : Cek RR, saturasi O2,
3) Circulation + Kontrol Pendarahan : Apabila terdapat fraktur/luka terbuka: Tutup,
direct pressure, elevation, cari point pressure (apabila masih mengalami bleeding).
4) Disability + Status neurologis : Kaji GCS dan lateralisasi pupil
5) Exposure : lakukan Log Roll (dimiringkan pada sisi yang sehat), untuk observasi
bagian belakang tubuh pasien.
6) Folley Catheter : Memonitoring terapi cairan
7) Gastric Tube : Mencegah aspirasi, input makanan dan obat pada distensi abdomen
e. Re-Evaluasi : Melakukan evaluasi pada primary survey
f. Secondary Survey :
1) Heart Monitor : Untuk mengetahui irama jantung dan vital sign
2) Anamnesis : Keluhan, riwayat penggunaan obat, makanan & minuman (untuk
evaluasi gastric tube), riwayat penyakit dan alergi, biomekanik trauma.
3) Head to Toe Examination : Kaji bentuk, tumor, luka, sakit
4) Finger in every Orifice : Colok hidung, telingan, mulut, anus untuk memeriksa
ada perdarahan atau tidak.
5) Pemeriksaan Penunjang : pemeriksaan laboratorium & radiologi
g. Re-Evaluasi : Melakukan evaluasi pada secondary survey
h. Rujuk : Patikan identitas, diagnosa, hasil tindakan primary survey dan secondary
survey, dan data yang merujuk.
8. Trauma Musculosceletal
Terdapat kasus trauma akibat kecelakaan pada Cruris Dextra (Close Fraktur) dan luka
terbuka pada Radius Ulna, langkah apa yang anda lakukan untuk menangani pasien
tersebut dengan prinsip penanganan luka dan pembidaian..? Jelaskan
Jawaban :
a. Penangan luka terbuka pada radius ulna:
1) Lakukan evaluasi klinis secara menyeluruh
2) Periksa Primary Survey: airway, breathing, circulation, diability, exposure
3) Bila ada perdarahan lakukan tutup luka (dengan kasa steril), lakukan direct
pressure, elevation, lakukan point pressure apabila masih terdapat bleeding
4) Lakukan imobilisasi dalam sistem bidai (split), dilakukan dengan meluruskan
ekstrimitas yang cedera dalam posisi seanatomis mungkin dan mencegah gerakan
yang berlebihan pada daerah fraktur, hal ini akan tercapai dengan melakukan
traksi untuk meluruskan ekstrimitas dan dipertahankan dengan alat imobilisasi.
pemakaian bidai yang benar akan membantu menghentikan pendarahan,
mengurangi nyeri, dan mencegah kerusakan jaringan lunak lebih lanjut.
Imobilisasi harus mencakup sendi diatas dan di bawah fraktur (meliputi 2 sendi),
beri bantalan empuk, ikatlah bidai di atas dan di bawah daerah fraktur, gunakan 3
bilah papan pada ekstremitas untuk mecegah rotasi
5) Selanjutnya dilakukan secondary survey dengan menanyakan mekanisme dari
kecelakaan, keadaan lingkungan, faktor predisposisi, serta pertolongan pertama
apa saja yang telah dilakukan sebelum di bawa ke fasilitas kesehatan untuk
mengetahui biomekanisme dari trauma
6) Evaluasi status neurovaskular pada ekstremitas setelah melakukan reduksi dan
pembidaian