Disusun Oleh
Peningkatan keselamatan pasien saat masa pandemic seperti ini harus lebih
ditingkatkan karena terjadinya pandemic tersebut dapat meningkatkan kejadian resiko
kecelakaan pada pasien terutama pada ruangan kamar bedah di Rumah Sakit. Menurut
Depkes RI (2008) dalam Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, tindakan
pertama program keselamatan pasien di rumah sakit adalah membangun budaya keselamatan
pasien ataupun menumbuhkan kesadaran pada seluruh karyawan kesehatan akan pentingnya
nilai keselamatan di rumah sakit. Penularan infeksi bakteri dan virus ke pasien ataupun
sesama petugas dapat terjadi dari praktik pencegahan dan pengendalian infeksi yang tidak
tepat pada prosedur anestesi.
Keamanan ruang operasi penting dalam hal keselamatan pasien. Infeksi di rumah sakit
dan masalah steril adalah kondisi yang memerlukan resiko keselamatan pasien dikamar
operasi. Peningkatan kesalamatan pada pasien dapat dimulai dari perlindungan bagi tenaga
kesehatan tersebut seperti seluruh petugas menggunakan APD level 3 dan memastikan
pemakaian APD sudah tepat, memiliki ruangan khusus untuk mengganti pakaian,
menyediakan kamar mandi khusus bagi staff yang terlibat dalam pembedahan dan
meminimalisasi kontak dengan pasien yang terutama pasien dengan covid 19.
Selain pencegahan yang dapat dilakukan pada tenaga kesehatan, pencegahan lain
dapat dilakukan dengan pencegahan infeksi pada pelayanan anestesi dengan cara peralatan
yang di khususkan untuk pasien dengan covid 19 dibersihkan dan di simpan dengan plastik,
merencanakan tekniik anestesi yang mengurangi resiko penulaaran kepaada tenaga kesehatan,
membatasi staff saat intubasi, ruangan kamar bedah dapat menggunakan filter antibacterial
dan meminimalisir penggunaan alat kesehatan yang dapat di gunakan kembali karena
beresiko masih terdapat bakteri pada alat tersebut.
Masa saat pandemic seperti ini Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia
(PABI) juga telah mengeluarkan pedoman kerja bagi seluruh anggota PABI di Indonesia
dalam melaksanakan pelayanan bedah, meliputi pembatasan kunjungan ke poliklinik bedah,
ataupun beberapa tindakan lain. Namun, untuk kasus kegawatdaruratan bedah tetap dilayani
di instalasi gawat darurat
https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/07/materi_dramelia_020720.pdf