Anda di halaman 1dari 3

ESSAY

PENINGKATAN PATIENT SAFETY DI KAMAR BEDAH PADA


MASA PANDEMI COVID 19

Disusun Oleh

Afriza Prima Safira


2107025

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KARYA HUSADA SEMARANG


2022
Rumah sakit (RS) merupakan tempat kerja yang berpotensi tinggi terhadap terjadinya
kecelakaan kerja. Adanya bahan mudah terbakar, gas medis, radiasi pengion dan bahan kimia
membutuhkan perhatian serius terhadap keselamatan pasien, staf dan umum. Keselamatan
pada pasien adalah perilaku disiplin yang menekankan keselamatan dalam pelayanan
kesehatan melalui pencegahan, pengurangan, pelaporan dan analisis kesehatan dan jenis
bahaya lain yang tidak perlu merugikan pasien. Penerapan keselamatan pasien di Rumah
Sakit merupakan praktik yang diharapkan dapat mengurangi kemungkinan timbulnya
kejadian kecelakaan kerja pada sistem pelayanan kesehatan. Pelaksanaan keselamatan pasien
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menjamin keselamatan pasien, seperti kebersihan
tangan, identifikasi pasien, keamanan obat, dan komunikasi yang efektif.

Beberapa prinsip menuju ke keselamatan pasien dirumah sakit terdiri dari :

1. Kesadaran tentang nilai keselamatan pasien


2. Komitmen pelayanan kesehatan beroriebtasi patient safety.
3. Kemampuan mengidentifikasi faktor resiko penyebab inseden terkait patient safety.
4. Kepatuhan pelaporan insiden terkait patient safety.
5. Kemampuan berkomunikasi yang efektif dengan pasien tentang faktor resiko insiden
terkait patient safety.
6. Kemampuan mengidentidikasi akar masalah penyebab masalah terkait patient safety.
7. Kemampuan memanfaatkan informasi tentang kejadian yang terjadi untuk mencegah
kejadian berulang.

Peningkatan keselamatan pasien saat masa pandemic seperti ini harus lebih
ditingkatkan karena terjadinya pandemic tersebut dapat meningkatkan kejadian resiko
kecelakaan pada pasien terutama pada ruangan kamar bedah di Rumah Sakit. Menurut
Depkes RI (2008) dalam Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit, tindakan
pertama program keselamatan pasien di rumah sakit adalah membangun budaya keselamatan
pasien ataupun menumbuhkan kesadaran pada seluruh karyawan kesehatan akan pentingnya
nilai keselamatan di rumah sakit. Penularan infeksi bakteri dan virus ke pasien ataupun
sesama petugas dapat terjadi dari praktik pencegahan dan pengendalian infeksi yang tidak
tepat pada prosedur anestesi.

Keamanan ruang operasi penting dalam hal keselamatan pasien. Infeksi di rumah sakit
dan masalah steril adalah kondisi yang memerlukan resiko keselamatan pasien dikamar
operasi. Peningkatan kesalamatan pada pasien dapat dimulai dari perlindungan bagi tenaga
kesehatan tersebut seperti seluruh petugas menggunakan APD level 3 dan memastikan
pemakaian APD sudah tepat, memiliki ruangan khusus untuk mengganti pakaian,
menyediakan kamar mandi khusus bagi staff yang terlibat dalam pembedahan dan
meminimalisasi kontak dengan pasien yang terutama pasien dengan covid 19.

Selain pencegahan yang dapat dilakukan pada tenaga kesehatan, pencegahan lain
dapat dilakukan dengan pencegahan infeksi pada pelayanan anestesi dengan cara peralatan
yang di khususkan untuk pasien dengan covid 19 dibersihkan dan di simpan dengan plastik,
merencanakan tekniik anestesi yang mengurangi resiko penulaaran kepaada tenaga kesehatan,
membatasi staff saat intubasi, ruangan kamar bedah dapat menggunakan filter antibacterial
dan meminimalisir penggunaan alat kesehatan yang dapat di gunakan kembali karena
beresiko masih terdapat bakteri pada alat tersebut.

Masa saat pandemic seperti ini Persatuan Dokter Spesialis Bedah Umum Indonesia
(PABI) juga telah mengeluarkan pedoman kerja bagi seluruh anggota PABI di Indonesia
dalam melaksanakan pelayanan bedah, meliputi pembatasan kunjungan ke poliklinik bedah,
ataupun beberapa tindakan lain. Namun, untuk kasus kegawatdaruratan bedah tetap dilayani
di instalasi gawat darurat

https://persi.or.id/wp-content/uploads/2020/07/materi_dramelia_020720.pdf

Anda mungkin juga menyukai