Anda di halaman 1dari 22

No.

Dokumen : R-INS-KD-PRO-002-19-00
Tanggal Dok : 16 Desember 2019

Lampiran 002 Peraturan Badan Akreditasi Nasional Nomor 15 tahun 2019 tentang Instrumen Akreditasi 129
(Seratus Dua Puluh Sembilan) Program Studi Bidang Kesehatan

LAM-PTKes

AKREDITASI PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

BUKU II
KRITERIA DAN PROSEDUR AKREDITASI PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI


PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
JAKARTA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 3
BAB II KRITERIA AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
DOKTER .......................................................................................................... 5
Kriteria 1. Visi, misi, tujuan, dan strategi .......................................................... 5
kriteria 2. Tata pamong, tata kelola dan kerja sama ......................................... 7
kriteria 3. Mahasiswa ........................................................................................ 9
kriteria 4. Sumber daya manusia ...................................................................... 10
kriteria 5. Keuangan, sarana, dan prasarana ................................................... 11
kriteria 6. Pendidikan ........................................................................................ 13
kriteria 7. Penelitian .......................................................................................... 15
kriteria 8. Pengabdian kepada masyarakat ...................................................... 16
kriteria 9. Luaran dan capaian: hasil pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat ........................................................................... 16
BAB III PROSEDUR AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI
DOKTER .......................................................................................................... 19

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
2
BAB I PENDAHULUAN

Akreditasi merupakan salah satu bentuk penilaian (evaluasi) mutu dan kelayakan institusi
perguruan tinggi atau program studi yang dilakukan oleh organisasi atau badan mandiri di
luar perguruan tinggi. Bentuk penilaian mutu eksternal yang lain adalah penilaian yang
berkaitan dengan akuntabilitas, pemberian izin, pemberian lisensi oleh badan tertentu.
Ada juga pengumpulan data oleh badan pemerintah bagi tujuan tertentu, dan survei untuk
menentukan peringkat (ranking) perguruan tinggi.

Dengan diberlakukannya Standar Kompetensi Dokter dan Standar Pendidikan Profesi


Dokter yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) serta Standar Nasional
Pendidikan Kedokteran (Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi No.18
tahun 2018), maka penjaminan mutu eksternal dari program studi pendidikan profesi
dokter melalui akreditasi menggunakan kriteria ini. Sebagai konsekuensinya instrumen
akreditasi yang digunakan juga menyesuaikan dengan ketiga kriteria tersebut.

Berbeda dari bentuk penilaian mutu lainnya, akreditasi dilakukan oleh pakar sejawat dan
mereka yang memahami hakikat pengelolaan program studi sebagai Tim atau Kelompok
Asesor. Keputusan mengenai mutu didasarkan pada penilaian terhadap berbagai bukti
yang terkait dengan kriteria yang ditetapkan dan berdasarkan nalar dan pertimbangan
para pakar sejawat (judgments of informed experts). Bukti-bukti yang diperlukan termasuk
laporan tertulis yang disiapkan oleh unit pengelola program studi yang akan diakreditasi
yang diverifikasi melalui kunjungan para pakar sejawat ke tempat kedudukan perguruan
tinggi.

Akreditasi merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai proses, akreditasi merupakan
suatu upaya LAM-PTKes untuk menilai dan menentukan status mutu program studi di
perguruan tinggi berdasarkan standar mutu yang telah ditetapkan. Sebagai hasil,
akreditasi merupakan status mutu program studi dalam perguruan tinggi yang diumumkan
kepada masyarakat.

Mutu program studi sarjana dan profesi merupakan totalitas keadaan dan karakteristik
masukan, proses dan produk atau layanan program studi sarjana dan profesi yang diukur
dari sejumlah standar sebagai tolok ukur penilaian untuk menentukan mutu institusi yang
sekaligus mencerminkan kinerjanya.

Penilaian mutu dalam rangka akreditasi program studi sarjana harus dilandasi oleh
standar yang lengkap dan jelas sebagai tolok ukur penilaian tersebut, dan juga
memerlukan penjelasan operasional mengenai prosedur dan langkah-langkah yang
ditempuh, sehingga penilaian itu dapat dilakukan secara sistemik dan sistematis serta
transparan dan objektif.

Sebagai arahan yang komprehensif, LAM-PTKes telah mengembangkan seperangkat


instrumen akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter yang dituangkan dalam
enam buku, yaitu:

Buku I : Naskah Akademik Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi


Dokter
Buku II : Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan
Profesi Dokter
Buku III A : Panduan Pengisian Dokumen Kinerja Akreditasi Program Studi
Program Studi Pendidikan Profesi Dokter
Buku III B : Panduan Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Akreditasi Program
Studi Pendidikan Profesi Dokter

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
3
Buku IV : Pedoman dan Matriks Penilaian Dokumen Kinerja Program
Studi dan Laporan Evaluasi Diri Program Studi Pendidikan
Profesi Dokter
Buku V : Pedoman Asesmen Lapangan Akreditasi Program Studi
Pendidikan Profesi Dokter

Diharapkan Buku II ini dapat memberikan pedoman yang jelas mengenai kriteria
akreditasi dan prosedur akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
4
BAB II
KRITERIA AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

Kriteria akreditasi adalah tolok ukur yang harus dipenuhi oleh program studi atau
perguruan tinggi dalam melakukan proses akreditasi. Suatu kriteria akreditasi terdiri atas
beberapa parameter (elemen penilaian) yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengukur dan menetapkan mutu dan kelayakan program studi atau perguruan tinggi
dalam menyelenggarakan program atau mengelola perguruan tingginya.

Eligibilitas

Asesmen kinerja program studi sarjana dan profesi dokter didasari pada pemenuhan
tuntutan kriteria akreditasi. Dokumen akreditasi program studi sarjana dan profesi dokter
yang dapat diproses harus telah memenuhi persyaratan awal (eligibilitas) yang ditandai
dengan adanya izin penyelenggaraan dari pejabat yang berwenang, kelayakan sarana
prasarana, kecukupan sumber daya manusia (dosen tetap), dan kurikulum serta proses
pembelajaran pada program studi sarjana dan program studi profesi dokter.

Kriteria akreditasi program studi sarjana dan program studi profesi dokter mencakup
komitmen untuk memberikan layanan prima dan efektivitas pendidikan yang terdiri atas
sembilan kriteria seperti berikut.

Kriteria 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi


Kriteria 2. Tata Pamong, Tata Kelola dan Kerja Sama
Kriteria 3. Mahasiswa
Kriteria 4. Sumber daya manusia
Kriteria 5. Keuangan, sarana, dan prasarana
Kriteria 6. Pendidikan
Kriteria 7. Penelitian
Kriteria 8. Pengabdian kepada Masyarakat
Kriteria 9. Luaran dan capaian: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat

Deskripsi masing-masing kriteria yang dinilai adalah sebagai berikut.

KRITERIA 1. VISI, MISI, TUJUAN, DAN STRATEGI

Kejelasan, kerealistikan, dan keterkaitan antara visi keilmuan, misi, tujuan, sasaran dan
strategi pencapaian sasaran unit pengelola program studi, keterkaitannya dengan visi,
misi, tujuan dan sasaran institusi, serta keterkaitan dengan capaian pembelajaran lulusan
yang ditetapkan. Pemahaman, komitmen dan konsistensi pengembangan program studi
untuk mencapai visi dan capaian pembelajaran lulusan serta mutu yang ditargetkan
dengan langkah-langkah program yang terencana, efektif, dan terarah.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu penyelenggaraan dan strategi unit pengelola
program studi untuk mencapai masa depan yang diinginkan. Strategi dan upaya
perwujudannya, harus dipahami dan didukung sepenuhnya oleh seluruh pemangku
kepentingan terutama sumber daya manusia yang dimiliki, dalam bentuk partisipasi yang
baik dan komitmen yang konsisten. Seluruh rumusan yang ada seyogyanya mudah
dipahami dan mudah dijabarkan secara logis. Urutan dan sistem pengaturan langkah-
langkahnya mengikuti alur pikir (logika) yang secara akademik wajar. Strategi yang
dirumuskan didasari analisis kondisi yang komprehensif, menggunakan metode dan
instrumen yang sahih dan andal, sehingga menghasilkan landasan langkah-langkah

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
5
pelaksanaan dan kinerja yang urut-urutannya sistematis, saling berkontribusi dan
berkesinambungan. Kesuksesan di salah satu sub-sistem berkontribusi dan ditindaklanjuti
oleh sub-sistem yang seharusnya menindaklanjuti. Strategi serta keberhasilan
pelaksanaannya diukur dengan ukuran-ukuran yang mudah dipahami seluruh pemangku
kepentingan, sehingga visi yang diajukan benar-benar visi, bukan mimpi dan hiasan
(“platitude”). Keberhasilan pelaksanaan misi menjadi cerminan perwujudan visi.
Keberhasilan pencapaian tujuan dengan sasaran yang memenuhi syarat rumusan yang
baik, menjadi cerminan keterlaksanaan misi dan strategi dengan baik. Dengan demikian,
rumusan visi, misi, tujuan dan strategi merupakan satu kesatuan wujud cerminan
integritas terpadu dari program studi dan perguruan tinggi yang bersangkutan.

Deskripsi
Program studi memiliki visi keilmuan yang dinyatakan secara jelas sejalan dengan visi
unit pengelola program studi. Visi keilmuan tersebut memberikan gambaran tentang
unggulan keilmuan yang dicita-citakan untuk diwujudkan dalam kurun waktu yang tegas
dan jelas. Untuk mewujudkan visi keilmuan tersebut, misi program studi dinyatakan
secara spesifik mengenai apa yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi keilmuan
tersebut. Program studi memiliki tujuan dan sasaran dengan rumusan yang jelas, spesifik,
dapat diukur ketercapaiannya dalam kurun waktu yang ditentukan, relevan dengan visi
dan misi keilmuannya. Tujuan dan sasaran tersebut di atas direfleksikan dalam bentuk
keunggulan program studi. Pernyataan-pernyataan tersebut diketahui, dipahami, dihayati,
dan menjadi milik bersama seluruh kriteria pelaksanaan program studi dan unit pengelola
program studi, serta diwujudkan melalui strategi-strategi dan kegiatan terjadwal di
program studi. Kriteria ini menjadi acuan bagi seluruh kegiatan penyelenggaraan program
studi.

Unit Pengelola Program Studi memiliki visi kelembagaan yang dinyatakan secara jelas
sejalan dengan visi institusi perguruan tinggi pengelolanya. Visi tersebut memberikan
gambaran tentang masa depan yang dicita-citakan untuk diwujudkan dalam kurun waktu
yang tegas dan jelas. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi unit pengelola program studi
dinyatakan secara spesifik mengenai apa yang dilaksanakan. Unit Pengelola Program
studi memiliki tujuan dan sasaran dengan rumusan yang jelas, spesifik, dapat diukur
ketercapaiannya dalam kurun waktu yang ditentukan, relevan dengan visi dan misinya.
Tujuan dan sasaran tersebut di atas direfleksikan dalam bentuk output dan outcomes unit
pengelola program studi (lulusan dan pekerjaan, hasil penelitian dan karya ilmiah serta
pengabdian kepada masyarakat dan dampak terhadap masyarakat). Pernyataan-
pernyataan tersebut diketahui, dipahami dan menjadi milik bersama seluruh komponen
pengelola program studi dan pengelola institusi perguruan tinggi, serta diwujudkan melalui
strategi-strategi dan kegiatan terjadwal di program studi. Kriteria ini menjadi acuan bagi
seluruh kegiatan penyelenggaraan unit pengelola program studi.

Elemen Penilaian:
1.1 Kesesuaian VMTS UPPS terhadap VMTS PT dan visi keilmuan PS yang
dikelolanya.
1.2 Mekanisme penyusunan VMTS UPPS melibatkan para pemangku kepentingan.
1.3 Strategi pencapaian tujuan disusun berdasarkan analisis yang sistematis, pada
pelaksanaannya dilakukan pemantauan dan evaluasi yang ditindaklanjuti oleh
UPPS.
1.4 Audit internal terhadap pencapaian sasaran sesuai dengan rencana operasional
setiap tahun pada Unit Pengelola Program Studi.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
6
KRITERIA 2. TATA PAMONG, TATA KELOLA, DAN KERJA SAMA

Kinerja dan keefektifan kepemimpinan, tata pamong, dan sistem manajemen sumber
daya unit pengelola program studi, serta pemenuhan aspek-aspek (1) kredibel, (2)
transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, dan (5) adil dalam tata kelola program
studi. Konsistensi dan keefektifan implementasi sistem penjaminan mutu di tingkat
program studi; sistem komunikasi dan teknologi informasi; program dan kegiatan yang
diarahkan pada perwujudan visi dan penuntasan misi unit pengelola program studi yang
bermutu. Terbangun dan terselenggaranya kerja sama dan kemitraan strategis dalam
penyelenggaraan program studi, baik akademik maupun non akademik, secara
berkelanjutan pada tataran nasional, regional, maupun internasional untuk mencapai
capaian pembelajaran dan meningkatkan daya saing lulusan.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu tata pamong. Di dalamnya tercakup karakter
kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan sistem penjaminan mutu program studi. Paduan
ketiganya menjadi satu kesatuan terintegrasi yang menjadi kunci penting bagi
keberhasilan program dalam menjalankan misi pokoknya yaitu: pendidikan, penelitian,
pengabdian kepada masyarakat dan kerja sama. Tata pamong unit pengelola program
studi harus mencerminkan pelaksanaan “good university governance” yang
mengakomodasi seluruh nilai, norma, struktur, peran, fungsi, dan aspirasi pemangku
kepentingan unit pengelola program studi. Kepemimpinan unit pengelola program studi
harus secara efektif memberi arah, motivasi dan inspirasi untuk mewujudkan visi,
melaksanakan misi, mencapai tujuan dan sasaran melalui strategi yang dikembangkan.
Sistem pengelolaan harus secara efektif dan efisien melaksanakan fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengarahan, dan pengawasan.
Sistem penjaminan mutu harus mencerminkan pelaksanaan continuous quality
improvement pada semua rangkaian sistem manajemen mutu (quality management
system) dalam rangka pemuasan pengguna (user satisfaction). Kerja sama meliputi
bidang tridarma pendidikan tinggi, baik kerja sama dalam negeri dan luar negeri yang
disertai dengan kelengkapan dokumen.

Deskripsi
Tata pamong (governance) merupakan sistem untuk memelihara efektivitas peran para
pelakunya dalam pengembangan kebijakan, pengambilan keputusan, dan
penyelenggaraan unit pengelola program studi. Tata pamong yang baik akan jelas terlihat
dari lima kriteria yaitu kredibilitas, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, dan
adil. Struktur tata pamong mencakup badan pengatur yang aktif dengan otonomi yang
cukup untuk menjamin integritas lembaga dalam memenuhi tanggung jawab sebagai
pengembang kebijakan dan sumber daya, yang konsisten dengan visi dan misi
keilmuannya. Tata pamong didukung dengan penetapan dan penegakan sistem nilai dan
norma, serta dukungan institusi perguruan tinggi, dosen, mahasiswa, tenaga
kependidikan dan stakeholders. Pelaksanaan dan penegakan nilai dan norma institusi
perguruan tinggi, dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa ini didukung dengan
adanya mekanisme pemberian penghargaan dan sanksi yang diberlakukan secara
konsisten dan konsekuen.

Untuk membangun tata pamong yang baik (good governance), unit pengelola program
studi harus membangun kepemimpinan yang kuat (strong leadership) termasuk termasuk
dalam keilmuan, yang dapat mempengaruhi seluruh perilaku individu dan kelompok guna
mencapai tujuan. Kepemimpinan yang kuat adalah kepemimpinan yang visioner (yang
mampu merumuskan dan mengartikulasikan visi yang realistis dan kredibel) serta
memiliki keluasan wawasan keilmuan.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
7
Tata pamong mampu memberdayakan sistem pengelolaan yang berorientasi pada prinsip
pengelolaan perguruan tinggi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku di
Indonesia. Tata pamong memfasilitasi terbentuknya sistem administrasi yang berfungsi
untuk memelihara efektivitas, efisiensi, dan produktivitas institusi. Semua itu diperlukan
dalam upaya perwujudan visi, pelaksanaan misi, dan pencapaian tujuan, sekaligus
memelihara integritas unit pengelola program studi. Kinerja tata pamong yang baik
dicerminkan dari baiknya sistem pengelolaan fungsional unit pengelola program studi,
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pengembangan staf, pengarahan,
pengawasan, monitoring dan evaluasi, terutama dalam penggunaan sumber daya
pendidikan, agar tercapai efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan tridarma perguruan
tinggi dalam lingkup program studi. Sistem pengelolaan yang dikembangkan harus dapat
menjamin kebebasan akademik dan otonomi keilmuan pada unit pengelola program studi.
Hal itu berarti, sistem pengelolaan mendorong kemandirian dalam pengelolaan bidang
akademik, operasional, personalia, keuangan dan seluruh sumber daya yang diperlukan
untuk meraih keunggulan mutu yang diharapkan. Untuk itu unit pengelola program studi
memiliki perencanaan, struktur organisasi yang efektif dan efisien, memiliki program
pengembangan staf, dilengkapi dengan berbagai pedoman dan manual yang dapat
mengarahkan dan mengatur unit pengelola program studi, serta membangun sistem
pengawasan melalui monitoring dan evaluasi.

Upaya penjaminan mutu dilakukan melalui pembentukan sistim penjaminan mutu internal
yang meliputi adanya pedoman kebijakan sistim penjaminan mutu internal, manual mutu,
standar mutu, dan formulir mutu. Apabila diperlukan dapat dibentuk satuan ataupun unsur
organisasi yang bertanggung jawab dalam hal tujuan, strategi, standar mutu, prosedur,
mekanisme, sumber daya, kegiatan, sistem informasi, monitoring dan evaluasi, yang
harus dirumuskan secara baik, dikomunikasikan secara luas, dan dilaksanakan secara
efektif dan efisien oleh semua unsur unit pengelola program studi. Penjaminan mutu
terdiri dari penjaminan mutu internal dan eksternal. Penjaminan mutu internal menyangkut
input, proses, output, dan outcome, antara lain melalui audit internal dan evaluasi diri.
Penjaminan mutu eksternal berkaitan dengan akuntabilitas program studi terhadap para
pemangku kepentingan (stakeholders), melalui audit dan asesmen eksternal misalnya
mekanisme sertifikasi, akreditasi, audit oleh pemerintah dan publik, dan sebagainya.

Unit pengelola program studi berperan aktif dalam perencanaan, implementasi,


pengembangan, monitoring dan evaluasi program kegiatan kerja sama oleh institusi.
Kerja sama dilakukan dalam rangka memanfaatkan serta meningkatkan kepakaran
dosen, mahasiswa, dan sumber daya lain yang dimiliki institusi secara saling
menguntungkan dengan pemangku kepentingan dan masyarakat dalam melaksanakan
tridarma perguruan tinggi.

Elemen Penilaian:
2.1 Hasil pelaksanaan penjaminan mutu internal pada Unit Pengelola Program Studi,
serta kelengkapan dokumennya.
2.2 Hasil penjaminan mutu eksternal pada Unit Pengelola Program Studi.
2.3 Kegiatan kerja sama dengan Instansi dalam dan luar negeri yang dilakukan oleh
Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi dalam tiga tahun terakhir.
2.4 Kelengkapan struktur organisasi dan keefektifan penyelenggaraan organisasi pada
UPPS.
2.5 Pemenuhan lima pilar sistem tata pamong pada UPPS.
2.6 Keterlaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (akademik dan non akademik)
pada UPPS yang dibuktikan dengan keberadaan 4 aspek
2.7 Komitmen pimpinan UPPS.
2.8 Pengukuran kepuasan layanan manajemen terhadap para pemangku kepentingan:
mahasiswa, dosen, tenaga kependidikan, lulusan, pengguna dan mitra pada UPPS

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
8
2.9 Mutu, manfaat, kepuasan dan keberlanjutan kerja sama pendidikan, penelitian dan
PkM yang relevan dengan program studi pada UPPS

KRITERIA 3. MAHASISWA

Konsistensi pelaksanaan dan keefektifan sistem penerimaan mahasiswa baru yang adil
dan objektif. Keseimbangan rasio mahasiswa dengan dosen dan tenaga kependidikan
yang menunjang pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien. Program,
keterlibatan dan prestasi mahasiswa dalam pembinaan minat, bakat, dan keprofesian.
Efektivitas sistem layanan bagi mahasiswa dalam menunjang proses pembelajaran yang
efektif dan efisien.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu mahasiswa. UPPS harus memberikan jaminan
mutu, kelayakan kebijakan serta implementasi sistem rekrutmen dan seleksi calon
mahasiswa. UPPS harus menempatkan mahasiswa sebagai pemangku kepentingan
utama yang harus mendapat nilai tambah dalam penyelenggaraan kegiatan akademik
untuk mewujudkan visi, melaksanakan misi, mencapai tujuan melalui strategi-strategi
yang dikembangkan oleh program studi. UPPS harus berpartisipasi secara aktif dalam
sistem perekrutan dan seleksi calon mahasiswa agar mampu menghasilkan input
mahasiswa dan lulusan bermutu. UPPS harus mengupayakan akses layanan
kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat.

Deskripsi
Mahasiswa adalah pemangku kepentingan utama internal dan menjalani proses untuk
memperoleh nilai tambah dalam penyelenggaraan akademik, melalui proses pendidikan,
penelitian, dan layanan/pengabdian kepada masyarakat. Sistem rekrutmen dan seleksi
calon mahasiswa harus mempertimbangkan kebijakan mutu input, pemerataan akses baik
aspek wilayah maupun kemampuan ekonomi, melalui mekanisme rekrutmen yang
akuntabel dan sesuai dengan karakteristik mutu dan tujuan institusi.

Partisipasi aktif program studi dalam perekrutan dan seleksi calon mahasiswa adalah
dengan melaksanakan dan atau mengusulkan persyaratan mutu input dan daya tampung
kepada institusi perguruan tinggi dengan memperhatikan Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No.18/2018 tentang Standar Nasional Pendidikan
Kedokteran.

Akses layanan kemahasiswaan dan pengembangan minat dan bakat yang diusahakan
UPPS berupa akses kepada fasilitas pusat kegiatan mahasiswa, asrama, layanan
kesehatan, beasiswa, dan kegiatan ekstra kurikuler.

Elemen Penilaian:
3.1 Rasio calon mahasiswa yang ikut seleksi terhadap daya tampung dalam lima tahun
terakhir (Tahap Akademik dan Tahap Profesi).
3.2 Persentase mahasiswa asing baru terhadap total mahasiswa baru dalam lima tahun
terakhir (Tahap Akademik dan Tahap Profesi).
3.3 Rasio total mahasiswa baru pada TS, terhadap total mahasiswa dalam lima tahun
terakhir (Tahap Akademik) dan tiga tahun terakhir (Tahap Profesi).
3.4 Hasil pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap proses pendidikan.
3.5 Upaya yang dilakukan UPPS untuk meningkatkan animo calon mahasiswa dan bukti
keberhasilannya
3.6 Akses dan mutu layanan bidang penalaran, minat bakat dan kesejahteraan
(kesehatan, beasiswa, bimbingan dan konseling, asrama/tempat tinggal) pada
UPPS.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
9
3.7 Audit internal terhadap sistem seleksi mahasiswa dan pelayanan mahasiswa pada
Unit Pengelola Program Studi
3.8 Pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan pada UPPS.

KRITERIA 4. SUMBER DAYA MANUSIA

Keefektifan sistem perekrutan, ketersediaan sumber daya manusia (pendidik dan tenaga
kependidikan) dari segi jumlah, kualifikasi pendidikan dan kompetensi untuk
penyelenggaraan. Pelaksanaan kebijakan pengembangan, pemantauan, penghargaan,
sanksi dan pemutusan hubungan kerja, baik bagi dosen maupun tenaga kependidikan
untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat yang bermutu sesuai visi dan misi perguruan tinggi. Keberadaan mekanisme
survei kepuasan, tingkat kepuasan, dan umpan balik dosen dan tenaga kependidikan
tentang manajemen SDM.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu sumber daya manusia yang andal dan mampu
menjamin mutu penyelenggaraan program studi, melalui program akademik sesuai
dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran. UPPS harus mendayagunakan sumber daya
manusia yang meliputi dosen dan tenaga kependidikan yang layak, kompeten, relevan
dan andal. Dosen merupakan sumber daya manusia utama dalam proses pembentukan
nilai tambah yang bermutu pada diri mahasiswa yang dibimbingnya, bagi bidang ilmu
yang diampunya, yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Untuk menjamin
mutu dosen dan tenaga kependidikan yang bermutu baik, program studi harus memiliki
kewenangan dan pengambilan keputusan dalam seleksi, penempatan, pengembangan
karier yang baik. Program studi harus memiliki sistem monitoring dan evaluasi yang efektif
untuk menjamin mutu pengelolaan program akademik. Semua ini harus tertuang dalam
dokumen yang sah.

Deskripsi
Sumber daya manusia meliputi dosen dan tenaga kependidikan, sebagai pelaksana
tridarma perguruan tinggi. UPPS mendayagunakan dosen tetap yang memenuhi
kualifikasi akademik dan profesional, serta mutu kinerja, dalam jumlah yang selaras
dengan tuntutan penyelenggaraan program. Jika diperlukan UPPS mendayagunakan
dosen tidak tetap (dosen mata kuliah, dosen tamu, dosen luar biasa dan/atau pakar)
untuk memenuhi kebutuhan penjaminan mutu program akademik dan profesi. Program
studi mendayagunakan tenaga kependidikan, meliputi pustakawan, laboran, analis,
teknisi, operator, programer dan staf administrasi dengan kualifikasi dan mutu kinerja,
serta jumlah yang sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan program studi.

UPPS memiliki sistem seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan


pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan yang selaras dengan kebutuhan
penjaminan mutu program akademik yang tertuang dalam dokumen yang sah

Elemen Penilaian:
4.1 Persentase dosen tetap dengan jabatan minimal lektor kepala pada UPPS.
4.2 Persentase dosen tetap yang berpendidikan S-3/Sp-2 yang bidang keahliannya
sesuai dengan program studi pada UPPS.
4.3 Persentase dosen tetap yang memiliki jabatan minimal lektor kepala yang bidang
keahliannya sesuai dengan program studi (Tahap Akademik dan Tahap Profesi)
4.4 Persentase dosen tetap yang berpendidikan S-3/Sp-2 yang bidang keahliannya
sesuai dengan program studi (Tahap Akademik dan Tahap Profesi).
4.5 Persentase dosen tetap yang memiliki Sertifikat Pendidik/ Sertifikat Dosen (Tahap
Akademik dan Tahap Profesi).

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
10
4.6 Persentase dosen tetap yang memiliki Sertifikat Kompetensi (Tahap Akademik dan
Tahap Profesi)
4.7 Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya relevan dengan
PS (Tahap Akademik)
4.8 Rasio mahasiswa terhadap dosen tetap yang bidang keahliannya relevan dengan
PS (Tahap Profesi)
4.9 Rata-rata beban dosen per semester, atau rata-rata FTE (Fulltime Teaching
Equivalent) pada PS
4.10 Kegiatan dosen tetap pada PS yang bidang keahliannya sesuai dengan program
studi dalam seminar ilmiah/ lokakarya/ penataran/ pameran yang tidak hanya
melibatkan dosen PT sendiri.
4.11 Persentase jumlah dosen tidak tetap, terhadap jumlah seluruh dosen di PS.
4.12 Dosen tidak tetap yang memiliki Sertifikat Kompetensi atau sertifikat sejenis dalam
bidangnya.
4.13 Upaya pengembangan dosen oleh UPPS.
4.14 Kualifikasi dan kecukupan tenaga kependidikan pada UPPS berdasarkan jenis
pekerjaannya (administrasi, pustakawan, teknisi, dll.)
4.15 Monitoring dan evaluasi kinerja dosen terhadap tridarma dan tenaga kependidikan
dalam layanan pada program studi
4.16 Pengukuran kepuasan dosen dan tenaga kependidikan pada UPPS.

KRITERIA 5. KEUANGAN, SARANA, DAN PRASARANA

Kecukupan, keefektifan, efisiensi, dan akuntabilitas, serta keberlanjutan pembiayaan


untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat. Pemenuhan ketersediaan (availability) sarana prasarana, akses civitas
akademika terhadap sarana prasarana (accessibility), kegunaan atau pemanfaatan
(utility) sarana prasarana oleh civitas akademika, serta keamanan, keselamatan,
kesehatan dan lingkungan dalam menunjang tridarma perguruan tinggi.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu pembiayaan, sarana dan prasarana, serta
sistem informasi yang mampu menjamin mutu penyelenggaraan program akademik.
Sistem pengelolaan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi harus
menjamin kelayakan, keberlangsungan, dan keberlanjutan program akademik di program
studi. Agar proses penyelenggaraan akademik yang dikelola oleh unit pengelola program
studi dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, baik dari aspek kelayakan, mutu
maupun kesinambungan terhadap pendanaan, prasarana dan sarana, serta sistem
informasi. Kriteria pendanaan, prasarana dan sarana serta sistem informasi merupakan
elemen penting dalam penjaminan mutu akreditasi yang merefleksikan kapasitas program
studi dalam memperoleh, merencanakan, mengelola, dan meningkatkan perolehan
sumber dana, prasarana dan sarana serta sistem informasi yang diperlukan guna
mendukung kegiatan tridarma program studi. Tingkat kelayakan dan kecukupan akan
ketersediaan dana, prasarana dan sarana serta sistem informasi yang dapat diakses oleh
program studi sekurang-kurangnya harus memenuhi kriteria kelayakan minimal. Unit
Pengelola Program studi dalam pengelolaan, pemanfaatan dan kesinambungan
ketersediaan sumber daya yang menjadi landasan dalam menetapkan kriteria
pembiayaan, prasarana dan sarana serta sistem informasi. Unit Pengelola Program studi
dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan untuk mencapai target
kinerja yang direncanakan dalam pengelolaan sumber daya untuk mendukung program
studi dalam menjalankan tridarma (pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat). Dengan kata lain sistem perdanaan harus transparan dan akuntabel yang
dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan melalui sistem informasi yang prima.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
11
Deskripsi
Unit Pengelola Program Studi menunjukkan adanya jaminan ketersediaan dana yang
layak untuk penyelenggaraan program akademik dan non-akademik yang bermutu, dan
tertuang dalam rencana kerja, target kinerja, dan anggaran. Jaminan pembiayaan
penyelenggaraan program akademik dan non-akademik ditetapkan oleh unit pengelola
serta dikelola secara transparan dan akuntabel. Prosedur penganggaran yang efektif
mencakup perencanaan, alokasi penggunaan dan pengendalian pengeluaran.

Sarana dan prasarana pendukung penyelenggaraan program akademik dan non-


akademik harus memenuhi syarat kelayakan, baik dari sisi jenis, jumlah, luas, waktu,
tempat, legal, guna, maupun mutu. Sarana dan prasarana memerlukan pengoperasian
dan perawatan yang memadai. Sesuai dengan visi misi unit pengelola program studi.
Sarana dan prasarana oleh unit pengelola program studi harus memenuhi kecukupan,
kesesuaian, aksesibilitas, dengan memperhatikan pemeliharaan dan perbaikan,
penggantian serta pemutakhiran. Selain itu, dibuat peraturan yang jelas dan efisiensi
penggunaannya.

Program studi memiliki jaminan akses dan pendayagunaan sistem manajemen dan
teknologi informasi untuk mendukung pengelolaan dan penyelenggaraan program
akademik, kegiatan operasional, dan pengembangan program studi. Sistem manajemen
informasi secara efektif dapat didayagunakan untuk mendukung proses pengumpulan
data, analisis, penyimpanan, pemanggilan (retrieval), presentasi data dan informasi, dan
sebagai media komunikasi dengan pihak berkepentingan.

Elemen Penilaian:
5.1 Persentase perolehan dana dari mahasiswa dibandingkan dengan total penerimaan
dana di UPPS selama tiga tahun terakhir.
5.2 Penggunaan dana untuk operasional (pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat) di UPPS.
5.3 Penggunaan dana investasi (investasi prasarana, investasi sarana, investasi SDM,
dll) di UPPS.
5.4 Jumlah dana penelitian per dosen per tahun pada UPPS selama tiga tahun terakhir.
5.5 Jumlah dana PkM per dosen per tahun pada UPPS selama tiga tahun terakhir.
5.6 Bahan pustaka berupa buku teks pada program studi.
5.7 Jumlah jurnal nasional terakreditasi yang dimiliki (berlangganan) program studi
dalam tiga tahun terakhir.
5.8 Jumlah jurnal internasional yang dimiliki (berlangganan) program studi dalam tiga
tahun terakhir.
5.9 Jumlah prosiding yang dimiliki program studi dalam tiga tahun terakhir.
5.10 Ketersediaan, akses dan pendayagunaan prasarana dan sarana utama di
laboratorium
5.11 Kelayakan prasarana dan sarana laboratorium keterampilan pada Program Studi.
5.12 Kecukupan dana untuk menjamin pencapaian capaian pembelajaran pada UPPS.
5.13 Kecukupan, aksesibilitas dan mutu sarana dan prasarana untuk menjamin
pencapaian capaian pembelajaran dan meningkatkan suasana akademik pada
program studi.
5.14 Audit internal terhadap pengelolaan keuangan pada Unit Pengelola Program Studi.
5.15 Audit internal terhadap pengelolaan sarana dan prasarana pada Unit Pengelola
Program Studi

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
12
KRITERIA 6. PENDIDIKAN

Kesesuaian dan keunggulan capaian pembelajaran lulusan program studi, kesesuaian


kurikulum dengan bidang ilmu program studi dan capaian pembelajaran lulusan beserta
kekuatan dan keunggulan kurikulum, budaya akademik, proses pembelajaran, sistem
penilaian, dan sistem penjaminan mutu untuk menunjang tercapainya capaian
pembelajaran lulusan dalam rangka perwujudan visi dan misi unit pengelola program
studi. Integrasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam proses
pendidikan.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu kurikulum, pembelajaran, dan suasana
akademik untuk menjamin mutu penyelenggaraan program akademik di tingkat program
studi. Kurikulum yang dirancang dan diterapkan harus mampu menjamin tercapainya
tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya visi program studi. Kurikulum harus mampu
menyediakan tawaran dan pilihan kompetensi dan pengembangan bagi peserta didik
sesuai dengan minat dan bakatnya. Proses pembelajaran yang diselenggarakan harus
menjamin peserta didik untuk memiliki kompetensi yang tertuang dalam kurikulum.
Suasana akademik di program studi harus menunjang peserta didik dalam meraih
kompetensi yang diharapkan. Dalam pengembangan kurikulum program, proses
pembelajaran, dan suasana akademik, program studi harus kritis dan tanggap terhadap
perkembangan ilmu, kebijakan, peraturan perundangan yang berlaku, sosial, ekonomi,
dan budaya.

Deskripsi
Pendidikan adalah proses penambahan ilmu dan keterampilan dalam rangka mengubah
perilaku peserta didik yang memerlukan kurikulum sesuai dengan tujuan pendidikan yang
jelas. Untuk itu, perlu disiapkan kurikulum yang merupakan rancangan seluruh kegiatan
pembelajaran mahasiswa. Kurikulum ini menjadi rujukan bagi program studi dalam
merencanakan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatannya untuk
mencapai tujuan program studi. Kurikulum disusun berdasarkan kajian mendalam tentang
hakikat keilmuan bidang studi dan kebutuhan pemangku kepentingan terhadap bidang
ilmu tersebut, dengan memperhatikan standar mutu, serta visi dan misi keilmuan
perguruan tinggi/program studi. Untuk meningkatkan relevansi sosial dan keilmuan,
kurikulum secara periodik dimutakhirkan oleh program studi bersama pemangku
kepentingan agar sesuai dengan kompetensi yang diperlukan dan perkembangan
IPTEKS serta pencapaian seni penerapannya. Kurikulum dinilai berdasarkan relevansinya
dengan tujuan, cakupan dan kedalaman materi, pengorganisasian yang mendorong
terbentuknya hard skills dan soft skills (keterampilan kepribadian dan perilaku) yang bisa
diterapkan secara profesional dalam berbagai situasi. Dalam hal kebutuhan yang
dianggap perlu, maka Perguruan Tinggi dapat menetapkan penyertaan kriteria kurikulum
tertentu menjadi bagian dari struktur kurikulum yang disusun oleh Program Studi.

Sistem pembelajaran dibangun berdasarkan perencanaan yang relevan dengan tujuan


dan hierarkisnya. Kegiatan pembelajaran adalah pengalaman belajar yang diperoleh
peserta didik antara lain, melalui perkuliahan, proses belajar aktif-partisipatif, praktikum,
magang, pelatihan, diskusi, lokakarya, seminar, dan tugas-tugas pembelajaran lainnya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran digunakan berbagai pendekatan, strategi, dan teknik,
yang menantang agar dapat menuntun peserta didik untuk berpikir kritis, bereksplorasi,
berkreasi, dan bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber belajar. Pendekatan
pembelajaran yang digunakan berorientasi pada peserta didik (learner oriented) dengan
memfasilitasi proses belajar mandiri maupun berkelompok untuk mengembangkan
keterampilan kepribadian dan perilaku (soft skills). Selain itu, pembelajaran yang
dibangun mendorong peserta didik mampu mendemonstrasikan hasil belajarnya dalam
berbagai bentuk kegiatan, unjuk kerja, kemampuan dan sikap terbuka untuk menerima

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
13
masukan guna menyempurnakan kinerjanya. Strategi pembelajaran dibangun dengan
memperhitungkan karakteristik peserta didik termasuk kemampuan awal yang beragam
yang mengharuskan dosen menerapkan strategi yang berbeda. Dalam mengaplikasikan
strategi pembelajaran dosen mendasarkan pada konsep bahwa setiap orang memiliki
potensi untuk berkembang secara akademik dan profesional. Sistem pembelajaran
mencakup pemantauan, pengkajian, dan perbaikan secara berkelanjutan. Kajian dan
penilaian atas strategi pembelajaran yang digunakan mempertimbangkan inovasi strategi-
strategi pembelajaran.

Evaluasi hasil belajar mencakup semua ranah pembelajaran dan dilakukan secara
objektif, transparan, dan akuntabel dengan menggunakan instrumen yang sahih dan
andal. Evaluasi hasil belajar difungsikan untuk mengukur prestasi akademik, keterampilan
dan perilaku mahasiswa sekaligus memberi masukan mengenai efektivitas proses
pembelajaran.

Suasana akademik adalah kondisi yang dibangun untuk menumbuh-kembangkan


semangat dan interaksi akademik antar mahasiswa-dosen-tenaga kependidikan, maupun
dengan pihak luar untuk meningkatkan mutu kegiatan akademik, di dalam maupun di luar
kelas. Suasana akademik yang baik ditunjukkan dengan perilaku yang mengutamakan
kebenaran ilmiah, profesionalisme, kebebasan akademik dan kebebasan mimbar
akademik, dan penerapan etika akademik secara konsisten.

Elemen Penilaian:
6.1 Keunggulan program studi mendukung learning outcome/capaian pembelajaran dan
roadmap penelitian dan pengabdian kepada masyarakat secara signifikan, baik
dalam teori, praktikum, dan praktik.
6.2 Keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi dan pemutakhiran
kurikulum pada program studi.
6.3 Kesesuaian capaian pembelajaran dengan profil lulusan dan jenjang KKNI/SKKNI
yang sesuai pada program studi.
6.4 Ketepatan struktur kurikulum dalam pembentukan capaian pembelajaran pada
program studi.
6.5 Karakteristik proses pembelajaran terdiri atas sifat interaktif, holistik, integratif,
saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, dan berpusat pada mahasiswa
pada program studi.
6.6 Mutu Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan dukungan dokumen dengan
kedalaman dan keluasan sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan pada
program studi.
6.7 Mutu pelaksanaan penilaian pembelajaran (proses dan hasil belajar mahasiswa)
untuk mengukur ketercapaian capaian pembelajaran
6.8 Monitoring dan evaluasi pelaksanaan proses pembelajaran mencakup karakteristik,
perencanaan, pelaksanaan, proses pembelajaran dan beban belajar mahasiswa
untuk memperoleh capaian pembelajaran lulusan pada program studi.
6.9 Keterlaksanaan dan keberkalaan program dan kegiatan di luar kegiatan
pembelajaran terstruktur untuk meningkatkan suasana akademik pada UPPS.
6.10 Tindak lanjut dari hasil pengukuran kepuasan mahasiswa pada program studi.
6.11 Substansi praktikum dan pelaksanaan praktikum (Tahap Akademik).
6.12 Substansi praktek kerja profesi dan pelaksanaannya (Tahap Profesi)
6.13 Ketersediaan RS Pendidikan yang memenuhi persyaratan kualifikasi, jumlah dan
variasi pasien rawat inap dan rawat jalan, jumlah SDM sebagai sarana pendidikan
klinik yang menjamin tercapainya Kompetensi Dokter Indonesia pada Program
Studi.
6.14 Rasio pasien rawat inap terhadap mahasiswa program profesi dokter

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
14
6.15 Variasi kasus di RS Pendidikan memenuhi daftar penyakit Standar Kompetensi
Dokter
6.16 Kontribusi RS untuk pendidikan.
6.17 Kegiatan tenaga ahli/pakar sebagai pembicara tamu, dsb, dari luar PT sendiri
6.18 Rata-rata mahasiswa per dosen pembimbing tugas akhir.
6.19 Rata-rata jumlah pertemuan/pembimbingan selama penyelesaian tugas akhir.
6.20 Kualifikasi akademik dosen pembimbing tugas akhir.
6.21 Rata-rata waktu penyelesaian penulisan tugas akhir

KRITERIA 7. PENELITIAN

Arah pengembangan penelitian dan komitmen untuk mengembangkan penelitian yang


bermutu, keunggulan dan kesesuaian program penelitian dengan visi keilmuan unit
pengelola program studi. Intensitas kegiatan penelitian dan keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan penelitian.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu penelitian yang diselenggarakan untuk dan
terkait dengan pengembangan mutu program studi. Sistem pengelolaan penelitian harus
terintegrasi untuk mendukung terwujudnya visi, terselenggaranya misi, tercapainya tujuan,
dan keberhasilan strategi perguruan tinggi yang bersangkutan. Agar mutu penelitian yang
dikelola oleh program studi dapat ditingkatkan secara berkelanjutan, dilaksanakan secara
efektif dan efisien, program studi harus memiliki peta jalan penelitian. Kriteria ini
merupakan elemen penting dalam pengelolaan, pemanfaatan dan kesinambungan
penelitian. Program studi merefleksikan kapasitas dan kemampuan dalam memperoleh,
merencanakan (kegiatan dan anggaran), mengelola, dan meningkatkan mutu penelitian.
Program studi memiliki akses dan mendayagunakan sumber daya guna mendukung
kegiatan penelitian. Sudah pasti penelitian harus mencakup ketiga ranah tridarma.

Deskripsi
Penelitian adalah salah satu tugas pokok perguruan tinggi yang memberikan kontribusi
dan manfaat kepada proses pembelajaran, pengembangan IPTEKS (ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni penerapannya), serta peningkatan mutu kehidupan kampus dan
masyarakat. Program studi memiliki akses atau roadmap dan pelaksanaan penelitian
yang menunjang terwujudnya visi dan terlaksananya misi program studi dan institusi,
serta akses yang luas terhadap fasilitas penelitian yang dibutuhkan. Dosen dan
mahasiswa program studi terlibat dalam pelaksanaan penelitian yang bermutu dan
terencana guna menunjang terwujudnya visi dan terselenggaranya misi dengan tetap
berorientasi pada kebutuhan pemangku kepentingan.

Elemen Penilaian:
7.1 Kegiatan penelitian oleh dosen tetap di Program Studi sesuai roadmap dalam tiga
tahun terakhir.
7.2 Relevansi penelitian pada Program Studi mencakup unsur-unsur sebagai berikut:
(1) memiliki roadmap penelitian untuk dosen dan mahasiswa; (2) pelaksanaan
penelitian sesuai dengan roadmap penelitian; (3) evaluasi kesesuaian penelitian
dengan roadmap, (4) tindak lanjut hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi
penelitian dan pengembangan keilmuan, dan (5) Integrasi penelitian pada mata
kuliah
7.3 Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan penelitian dosen dan mahasiswa
pada program studi

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
15
KRITERIA 8. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Arah pengembangan pengabdian kepada masyarakat dan komitmen untuk


mengembangkan dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat, yang bermutu.
Intensitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat (jumlah dan jenis kegiatan),
keunggulan dan kesesuaian program pengabdian kepada masyarakat, serta cakupan
daerah pengabdian.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu PkM yang diselenggarakan untuk dan terkait
dengan pengembangan mutu program studi. Sistem pengelolaan PkM harus terintegrasi
untuk mendukung terwujudnya visi, terselenggaranya misi, tercapainya tujuan, dan
keberhasilan strategi perguruan tinggi yang bersangkutan. Agar mutu PkM yang dikelola
oleh program studi dapat ditingkatkan secara berkelanjutan, dilaksanakan secara efektif
dan efisien, program studi harus memiliki peta jalan PkM. Kriteria ini merupakan elemen
penting dalam pengelolaan, pemanfaatan dan kesinambungan PkM. Program studi
merefleksikan kapasitas dan kemampuan dalam memperoleh, merencanakan (kegiatan
dan anggaran), mengelola, dan meningkatkan mutu PkM. Program studi memiliki akses
dan mendayagunakan sumber daya guna mendukung kegiatan PkM. Pengembangan
PkM sudah semestinya mengacu pada penyelesaian masalah yang sedang dihadapi
masyarakat terutama di daerah tempat kedudukan institusi yang bersangkutan.
Pengabdian kepada masyarakat juga harus mencakup ketiga ranah tridarma

Deskripsi
Pengabdian kepada masyarakat adalah upaya pengejawantahan visi dan misi keilmuan
institusi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Program studi berpartisipasi aktif dalam
perencanaan dan implementasi program kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta
membuktikan manfaatnya dalam pemberdayaan masyarakat. Pengabdian kepada
masyarakat dilaksanakan sebagai wujud sumbangan kepakaran, kegiatan pemanfaatan
hasil pendidikan, dan/atau penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
upaya memenuhi permintaan atau memprakarsai peningkatan mutu kehidupan
masyarakat.

Elemen Penilaian:
8.1 Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) sesuai roadmap oleh dosen tetap
di Program Studi dalam tiga tahun terakhir.
8.2 Relevansi PkM pada program studi mencakup unsur-unsur sebagai berikut: (1)
memiliki roadmap PkM untuk dosen dan mahasiswa, (2) pelaksanaan PkM sesuai
dengan roadmap PkM, (3) evaluasi kesesuaian PkM dosen dan mahasiswa dengan
roadmap, (4) tindak lanjut hasil evaluasi untuk perbaikan relevansi PkM dan
pengembangan keilmuan,dan (5) pemanfaatan hasil Pengabdian kepada
Masyarakat untuk pengayaan pembelajaran.
8.3 Monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
(PkM) dosen dan mahasiswa pada program studi.

KRITERIA 9. LUARAN DAN CAPAIAN: Hasil Pendidikan, Penelitian, Dan


Pengabdian Kepada Masyarakat

Produktivitas program pendidikan, dinilai dari efisiensi edukasi dan masa studi
mahasiswa. Pencapaian kualifikasi dan capaian pembelajaran lulusan (berupa gambaran
yang jelas tentang profil dan capaian pembelajaran lulusan dari program studi).
Penelusuran lulusan, umpan balik dari pengguna lulusan, dan persepsi publik terhadap
lulusan sesuai dengan capaian pembelajaran lulusan/kompetensi yang ditetapkan oleh
program studi dan perguruan tinggi dengan mengacu pada KKNI. Jumlah dan

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
16
keungggulan publikasi ilmiah, jumlah sitasi, jumlah hak kekayaan intelektual, dan
kemanfaatan/dampak hasil penelitian terhadap perwujudan visi dan penyelenggaraan
misi, serta kontribusi pengabdian kepada masyarakat pada pengembangan dan
pemberdayaan sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.

Kriteria ini adalah acuan keunggulan mutu lulusan, penelitian dan publikasi, serta kegiatan
PkM. Program studi harus memberikan jaminan mutu maupun pengelolaan lulusan
sebagai suatu kesatuan mutu yang terintegrasi. Program studi harus mengelola lulusan
sebagai produk dan mitra perbaikan berkelanjutan program studi. Program studi harus
berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan dan pendayagunaan alumni. Mutu kegiatan
penelitian, publikasi, dan PkM yang diselenggarakan adalah untuk dan terkait dengan
pengembangan mutu program studi. Program studi merefleksikan kapasitas dan
kemampuan dalam memperoleh, merencanakan (kegiatan penelitian, publikasi, dan
PkM), mengelola, dan meningkatkan mutu penelitian, publikasi, dan PkM. Program studi
memiliki akses dan mendayagunakan sumber daya guna mendukung kegiatan penelitian,
publikasi, dan PkM.

Deskripsi
Yang dimaksud dengan keluaran dan capaian adalah kualitas dan jumlah lulusan,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta dampaknya. Jumlah dan mutu
kelulusan tepat waktu harus menjadi perhatian utama. Selain itu dalam pengelolaan
lulusan, program studi menyiapkan pembekalan pengembangan profesionalisme, etika,
kemampuan bekerja sama antar profesi, dan kewirausahaan. Kemitraan program studi
dengan lulusan berupa tracer study serta penggalangan dukungan dan sponshorship
pada lulusan.

Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat adalah bagian dari tugas pokok
perguruan tinggi yang memberikan kontribusi dan manfaat kepada proses pembelajaran,
dan pengembangan IPTEKS, serta peningkatan mutu kehidupan masyarakat. Hasil
penelitian dan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat disebarluaskan melalui
presentasi ilmiah dalam forum ilmiah nasional dan internasional dan/atau dipublikasikan
dalam jurnal nasional yang terakreditasi dan internasional ter indeks agar memberikan
manfaat bagi pemangku kepentingan. Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan
sebagai wujud kontribusi kepakaran, kegiatan pemanfaatan hasil pendidikan, dan/atau
penelitian dalam bidang IPTEKS dalam upaya memenuhi permintaan atau memprakarsai
peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Elemen Penilaian:
9.1 Persentase Keberhasilan Studi pada PS.
9.2 Persentase Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama lima tahun terakhir (Tahap
Akademik).
9.3 Persentase Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) selama tiga tahun terakhir (Tahap
Profesi).
9.4 Persentase kelulusan tepat waktu (KTW) (Tahap Akademik).
9.5 Persentase kelulusan tepat waktu (KTW) (Tahap Profesi).
9.6 Persentase lulusan CBT dalam tiga tahun terakhir
9.7 Persentase lulusan OSCE dalam tiga tahun terakhir
9.8 Masa Tunggu Lulusan Mendapatkan Pekerjaan
9.9 Tingkat Kepuasan Pengguna: Pendapat pengguna (employer) lulusan terhadap
kualitas alumni.
9.10 Jumlah artikel ilmiah/karya ilmiah/buku yang dihasilkan selama tiga tahun terakhir
oleh dosen tetap PS.
9.11 Penelitian/Karya dosen dan atau mahasiswa program studi yang telah memperoleh
Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten sederhana, Hak cipta, Merek dagang,

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
17
Rahasia dagang, Desain produk), Teknologi tepat Guna, dan
Model/desain/rekayasa atau karya yang mendapat pengakuan/penghargaan dari
lembaga nasional/internasional selama tiga tahun terakhir pada program studi.
9.12 Pengabdian kepada Masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan atau mahasiswa
program studi yang telah memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (Paten, Paten
sederhana, Hak cipta, Merek dagang, Rahasia dagang, Desain produk), Teknologi
tepat Guna, dan Model/desain/rekayasa atau karya yang mendapat
pengakuan/penghargaan dari lembaga nasional/internasional selama tiga tahun
terakhir pada program studi.
9.13 Penghargaan/Rekognisi untuk Dosen Tetap Program Studi dalam lima tahun
terakhir
9.14 Pencapaian prestasi/reputasi mahasiswa dalam tiga tahun terakhir dibidang
akademik dan non-akademik
9.15 Pelaksanaan pembelajaran diikuti dengan monev, feedback, dan tindak lanjut untuk
meningkatkan capaian pembelajaran lulusan dalam rangka mendukung kompetensi
luaran dan capaian pembelajaran pada program studi.
9.16 Pelaksanaan penelitian diikuti dengan monev, feedback, dan tindak lanjut untuk
meningkatkan jumlah karya ilmiah, sitasi, Hak Kekayaan Intelektual yang ditetapkan
oleh Kemkumham (Paten, Hak Cipta), Teknologi Tepat Guna, dan Buku ber-ISBN
pada program studi.
9.17 Pelaksanaan PkM diikuti dengan monev, feedback, dan tindak lanjut untuk
meningkatkan jumlah karya ilmiah, Hak Kekayaan Intelektual yang ditetapkan oleh
Kemkumham (Paten, Hak Cipta), Produk, Teknologi Tepat Guna, dan Buku ber-
ISBN pada program studi
9.18 Pengukuran kepuasan mitra kerja sama pada UPPS.

10.1 Analisis SWOT Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi.
10.2 Strategi penyelesaian masalah dan mengatasi kelemahan yang dihadapi.
10.3 Program Pengembangan yang dilakukan Unit Pengelola Program Studi dan
Program Studi.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
18
BAB III
PROSEDUR AKREDITASI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

Evaluasi dan penilaian dalam rangka akreditasi program studi sarjana dan profesi
dilakukan melalui peer review oleh tim asesor yang memahami hakikat penyelenggaraan
program studi sarjana dan profesi. Tim asesor yang dimaksud terdiri atas pakar-pakar
yang berpengalaman dari berbagai bidang keahlian, dan praktisi yang menguasai
pelaksanaan pengelolaan program studi. Semua program studi sarjana dan profesi akan
diakreditasi secara berkala. Akreditasi dilakukan oleh LAM-PTKes terhadap program studi
sarjana dan profesi pada perguruan tinggi negeri maupun swasta yang dapat berbentuk
Universitas.

Usulan akreditasi dilakukan oleh perguruan tinggi atau unit pengelola program studi yang
dikelolanya, melalui prosedur sebagai berikut:
1. Sekretariat LAM-PTKes mengidentifikasi Program Studi yang masa akreditasi akan
habis masa berlakunya 12 (dua belas) bulan mendatang berdasarkan Data
Akreditasi pada Sistem Informasi Manajemen Akreditasi (SIMAk) LAM-PTKes.
2. Dua Belas (12) bulan sebelum masa berlaku akreditasi berakhir, secara otomatis
akan ada pemberitahuan melalui SIMAk dalam bentuk surat elektronik kepada Unit
Pengelola Program Studi.
3. Setelah menerima surat pemberitahuan tersebut, Unit Pengelola Program Studi
melakukan konfirmasi dengan membalas surat elektronik tersebut.
4. Unit Pengelola Program Studi membentuk Tim Persiapan Akreditasi dengan
anggota minimal 4 orang termasuk ketua tim.
5. Ketua Tim Persiapan Akreditasi sebagai penanggung jawab dalam menyiapkan
penyusunan dokumen akreditasi secara lengkap.
6. Paling lambat 6 bulan sebelum masa berlaku akreditasi berakhir, Unit
Pengelola Program Studi melakukan pendaftaran dengan mengupload/mengunggah
dokumen administrasi ke SIMAk Online.
Dokumen administrasi yang dimaksud sebagai berikut:
a. SK izin penyelenggaraan program studi,
b. Surat pernyataan kebenaran data yang ditandatangani oleh Pimpinan Institusi
c. Surat tugas tim akreditasi yang ditandatangani oleh Pimpinan Institusi
d. Bukti pembayaran dan bukti potong pajak
e. Surat rekomendasi akreditasi dari kolegium khusus Program Studi Spesialis
7. Ketua Tim Persiapan Akreditasi mempersiapkan Dokumen Kinerja dan Laporan
Evaluasi Diri Akreditasi Program Studi Final untuk diupload/diunggah ke SIMAk
Online maksimal 2 bulan setelah kelengkapan administrasi awal disetujui.
8. Kepala Divisi melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dokumen akreditasi
yang diajukan oleh Unit Pengelola Program Studi meliputi dokumen kinerja, laporan
evaluasi diri, dan lampiran, kemudian hasil pengecekan didokumentasikan oleh Staf
Akreditasi.
9. Kepala Divisi menetapkan tim asesor, Staf Akreditasi menghubungi Tim Asesor
yang akan bertugas.
10. Tim Asesor menyatakan kesiapannya ke Staf Akreditasi kemudian dilanjutkan
dengan penyiapan surat tugas yang ditandangani Ketua LAM-PTKes.
11. Tim Asesor login ke SIMAK dengan kode/password yang dimiliki setiap asesor dan
mengunduh dokumen final yang telah dikirimkan kemudian melakukan asesmen
kecukupan dalam waktu 1 minggu. Asesor memulai penilaian Format 1: Penilaian
Dokumen Kinerja dan Laporan Evaluasi Diri Program Studi di lokasi keberadaan
asesor. Kemudian upload/unggah hasil Asesmen Kecukupan.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
19
12. Tim Asesor melakukan penyamaan persepsi dari hasil penilaian masing-masing,
jika terdapat perubahan maka Tim Asesor dapat meng-upload/mengunggah kembali
pada SIMAk.
13. Kepala Divisi menetapkan tim validator, Staf Akreditasi menghubungi Tim
Validator yang akan bertugas.
14. Validator asesmen kecukupan melakukan validasi terhadap F1 masing-masing
asesor selama 1 minggu untuk memberikan masukan dalam penyamaan persepsi
penilaian.
15. Kepala Divisi memonitor hasil validasi asesmen kecukupan.
16. Tim Asesor menyepakati jadwal Asesmen Lapangan dan kemudian
mengupload/mengunggah pada SIMAK.
17. Sekretariat menyiapkan surat tugas asesmen lapangan tim asesor yang
ditandatangani Ketua LAM-PTKes.
18. Sekretariat LAM-PTKes mengirimkan surat tugas Asesmen Lapangan kepada Tim
Asesor dan Unit Pengelola Program Studi.
19. Unit Pengelola Program Studi yang telah menerima surat tugas resmi dari LAM-
PTKes mempersiapkan sarana yang meliputi dokumen pendukung dan ruang
khusus yang dilengkapi dengan peralatan kantor (printer, kertas, proyektor LCD,
dan wifi) di kampus untuk digunakan sebagai ruang kerja Tim Asesor termasuk
ruangan untuk pertemuan dengan dosen, mahasiswa, alumni, dan pemangku
kepentingan.
20. Staf Akreditasi melakukan koordinasi persiapan Asesmen Lapangan dengan tim
asesor. Tim Asesor menyiapkan transportasi, akomodasi, dsb.
21. Tim Asesor berangkat dari tempat masing-masing menuju lokasi Asesmen
Lapangan.
22. Tim Asesor melakukan pertemuan untuk menyamakan persepsi dan membahas
pembagian tugas tim sebelum bertemu pimpinan Unit Pengelola Program Studi dan
pimpinan Program Studi di hari pertama.
23. Tim Asesor menemui pimpinan unit pengelola program studi, yang didampingi oleh
pimpinan program studi dan tim penyusun dokumen kinerja akreditasi, untuk
memperkenalkan diri, menjelaskan maksud, tujuan, dan rangkaian kerja Asesmen
Lapangan serta membacakan Kode Etik Asesor.
24. Presentasi dan penjelasan dari pimpinan Unit Pengelola Program Studi dan
pimpinan program studi, yang dihadiri oleh pimpinan unit pendukung program studi
(misal: kepala lab, kepala perpustakaan, kepala bagian akademik, kepala bagian
kemahasiswaan, dan kepala departemen).
25. Tim Asesor memeriksa data, informasi, dan bukti yang telah disiapkan oleh
program studi dan keadaan lapangan lainnya, di lokasi yang terkait (Tim Asesor
dapat membagi tugas untuk mengunjungi tempat yang berbeda).
26. Tim Asesor mengobservasi/meninjau kegiatan pembelajaran dan fasilitas/instalasi
pendukung, seperti: ruang pimpinan, ruang dosen, ruang administrasi,
perpustakaan dan aksesnya, laboratorium yang sesuai, ruang kuliah, fasilitas
mahasiswa, fasilitas alumni, dan wahana praktik (Rumah Sakit, Puskesmas, klinik,
atau laboratorium lapangan).
27. Tim Asesor mewawancarai dosen tetap, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni,
pengguna lulusan dan mitra kerja yang dianggap perlu.
28. Tim Asesor melakukan pertemuan harian untuk membahas hasil Asesmen
Lapangan dan menyusun Berita Acara Dokumen Kinerja dan Laporan Evaluasi
Program Studi (F2).
29. Tim Asesor mengadakan pertemuan dengan Pimpinan Program Studi, Pimpinan
Unit Pengelola Program Studi dan dosen untuk mendiskusikan Berita Acara hasil
Asesmen Lapangan.
30. Tim Asesor menandatangani Berita Acara Asesmen Lapangan dengan Ketua
Program Studi dan Pimpinan Unit Pengelola Program Studi.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
20
31. Tim Asesor menyusun rekomendasi dan hal-hal yang mendesak untuk
ditindaklanjuti Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi yang disampaikan
pada acara penutupan asesmen lapangan.
32. Tim Asesor mengisi dokumen format penilaian dan rekomendasi hasil Asesmen
Lapangan, Laporan Penilaian Akhir Dokumen Kinerja dan Laporan Penilaian Akhir
Evaluasi Diri Program Studi (F3), dan Rekomendasi Pembinaan prodi (F4). Tim
Asesor memberikan F2 dan F4 kepada Unit Pengelola Program Studi dan Program
Studi.
33. Tim Asesor mengirim seluruh hasil penilaian secara elektronik pada hari terakhir
asesmen lapangan dilakukan.
34. Tim Asesor mengirim dokumen perjalanan (tiket, boarding pass, kuitansi
transportasi lokal dan kuitansi penginapan) melalui jasa pengiriman/elektronik
kepada Sekretariat LAM-PTKes, selambat-lambatnya satu minggu setelah Asesmen
Lapangan di program studi.
35. Unit Pengelola Program Studi atau Program Studi mengisi form evaluasi kinerja
Asesor pada SIMAk setelah hari terakhir asesmen lapangan dilakukan.
36. Kepala Divisi memeriksa kelengkapan hasil asesmen lapangan termasuk evaluasi
kinerja asesor, setelah dipastikan bahwa berkas sudah lengkap.
37. Staf Akreditasi menginput tim validator pada SIMAk berdasarkan penetapan dari
Kepala Divisi.
38. Tim Validator LAM-PTKes melakukan validasi hasil asesmen lapangan, kemudian
meng-upload pada SIMAk online. (F5)
39. Staf Akreditasi menyiapkan bahan rapat Majelis Akreditasi LAM-PTKes.
40. Rapat Pleno Majelis Akreditasi memutuskan status dan peringkat akreditasi
program studi berdasarkan hasil asesmen kecukupan dan asesmen lapangan yang
sudah divalidasi.
41. Jika Rapat Pleno Majelis Akreditasi LAM-PTKes menghasilkan keputusan status
dan peringkat akreditasi yang berbeda (naik ataupun turun peringkat) dengan status
dan peringkat akreditasi hasil asesmen lapangan tim asesor, maka Rapat Pleno
Majelis akan didiskusikan dalam Rapat Pleno Majelis Akreditasi secara mendalam.
42. Sekretariat LAM-PTKes membuat dan mengirim SK hasil akreditasi program studi
yang Terakreditasi dan Tidak Terakreditasi kepada Unit Pengelola Program Studi.
43. Sekretariat menyiapkan sertifikat akreditasi Program Studi tiga bulan setelah SK
diterbitkan, kecuali bagi program studi yang tidak melakukan banding sertifikat
akreditasi dapat dipercepat melalui surat resmi ke LAM-PTKes.
44. Sertifikat dikirimkan kepada Unit Pengelola Program Studi berserta lampirannya
(tanda terima sertifikat) melalui jasa pengiriman. Unit Pengelola Program Studi
harus mengirimkan tanda terima sertifikat kepada LAM-PTKes melalui email/surat
elektronik ke sekretariat@lamptkes.org
45. Unit Pengelola Program Studi atau Program Studi mengisi form evaluasi kinerja
LAM-PTKes pada SIMAk setelah Sertifikat Hasil Akreditasi diterima.
46. Jika Unit Pengelola Program Studi dan Program Studi keberatan terhadap
keputusan tentang status/peringkat akreditasi, maka mengajukan surat keberatan
terhadap keputusan akreditasi dengan dokumen pendukung keberatannya
selambat-lambatnya 3 bulan setelah SK diterbitkan dan dikirim secara elektronik
melalui SIMAk online.
47. Kepala Divisi mengkaji dokumen keberatan dari Program Studi.
48. Jika keputusan Rapat Pleno Majelis Akreditasi adalah keberatan itu LAYAK maka
dilakukan peninjauan lapangan ulang dengan Tim Asesor yang berbeda.
49. Jika keputusan Rapat Pleno Majelis Akreditasi adalah bahwa keberatan itu TIDAK
LAYAK maka sekretariat LAM-PTKes membuat surat pemberitahuan penolakan
keberatan program studi.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
21
50. Sekretariat membuat surat pemberitahuan kepada Unit Pengelola Program Studi
dan Program Studi bahwa akan dilakukan asesmen lapangan ulang dengan Tim
Asesor yang berbeda.
51. Sekretariat LAM-PTKes mengirim SK bagi program studi setelah hasil asesmen
lapangan ulang diputuskan Rapat Pleno Majelis Akreditasi.
52. Unit Pengelola Program Studi mengajukan akreditasi ulang paling cepat 1 (satu)
tahun setelah penetapan status terakreditasi untuk memperbaiki peringkat
akreditasinya.

LAM-PTKes: Kriteria dan Prosedur Akreditasi Program Studi Pendidikan Profesi Dokter 2019
22

Anda mungkin juga menyukai