I. Latar Belakang
Merujuk pada WHO Global TBC Report 2021, kasus TBC di Indonesia pada
tahun 2020 diperkirakan mencapai 824.000 kasus dengan insidensi 301 per
100.00 penduduk yang kemudian membawa Indonesia menjadi negara
dengan jumlah kasus terbesar ketiga di dunia setelah India dan China. Pada
laporan tahunan tersebut di juga diperkirakan 24.000 kasus TBC resistan
obat (TBC RO), 18.000 kasus TBC dengan status HIV positif, cakupan
pengobatan 47% dan keberhasilan pengobatan 83%.
Untuk menuju target eliminasi TBC tahun 2030 perlu adanya strategi
percepatan penemuan dan pengobatan yang mencakup perluasan akses dan
penyediaan layanan yang bermutu dan terstandar. Perubahan besar dalam
penegakan diagnosis dan pengobatan TBC telah direkomendasikan oleh
WHO tahun 2020 dalam buku WHO operational handbook on tuberkulosis –
Module 3: rapid diganostics for tuberkulosis. Pada buku tersebut terdapat
perubahan paradigma dalam penegakan diagnosis TBC dan TBC RO yang
harus dilakukan lebih dini, lebih akurat untuk semua jenis, tipe penyakit TBC
serta deteksi yang cepat untuk mengetahui resistensi obat TBC.
II. Tujuan
Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu melakukan pemeriksaan
Tuberkulosis (TBC) menggunakan alat TCM di fasilitas kesehatan..
III. Waktu Dan Tempat
Hari, Tanggal : Senin 13 Maret 2023
Waktu : 07.30 s/d 16.00
Tempat : RSUD Muntilan Istalasi Patologi Klinik
BAB II
Hasil Kegiatan PKL
1. Penerimaan Sampel
A.Rawat Jalan jejaring
Sampel diantar kurir ke pendaftaran RS (SIM internal)
Sampel dibawa ke Laboratorium Bagian penerimaan Sampel
Dibagian Pendaftaran Lab dilakukan pencatatan pemeriksaan dan cetak
barcode (SIM Internal)
Sampel di antar menuju Lab Mikro melalui LIft Sampel
Menyalin TB 05 ke TB 04 . menulis no reg TB 04 ke TB 05
A.Rawat Jalan Internal
Pasien Datang ke LAb dengan membawa Pengantar Lab dan TB 05 dan Dahak
Pasiean membawa Sampel dibawa ke Laboratorium Bagian penerimaan Sampel
Dibagian Pendaftaran Lab dilakukan pencatatan pemeriksaan dan cetak
barcode (SIM Internal)
Sampel di antar menuju Lab Mikro melalui LIft Sampel
Menyalin TB 05 ke TB 04 . menulis no reg TB 04 ke TB 05
Rawat Inap
Sampel dibawa ke Laboratorium Bagian penerimaan Sampel oleh petugas
bangsal
Dibagian Pendaftaran Lab dilakukan pencatatan pemeriksaan dan cetak
barcode (SIM Internal)
Sampel di antar menuju Lab Mikro melalui LIft Sampel
Menyalin TB 05 ke TB 04 . menulis no reg TB 04 ke TB 05
Catatan
Penerimaan sampel menggunakan boks tertutup
Tidak dilakukan proses penilain kualitas sampel
Tidak dilakukan verifikasi sampel dengan TB 05
Pembahasan:
Narasumber: Tidak memungkinkan dilakukan pengecekan sampel dan verifikasi TB
05 karena petugas tidak menggunakan APD
Saran : membiasakan bekerja sesuai SOP, membiasakan bekerja sesuai
Pedoman K3. tetap dilakukan proses pengecekan sampel dan verifikasi TB 05 untuk
menjaga kualitas mutu hasil pelayanan Laboratorium
2. Analisa Sampel
3. Pelaporan
BAB III
Kesimpulan dan rekomendasi
1. Tetap dilakukan proses Pengecekan sampel dan verifikasi 05 untuk menjaga
kualitas mutu pelayanan Laboratorium