TEKNIK PENCETAKAN
Pencetakan gigi yang telah dipersiapkan dimaksudkan untuk dapat menduplikasi dari
keadaan geligi di dalam mulut pasien.
Pencetakan diperlukan:
sendok cetak
bahan cetak
bahan pengisi
Hasil Pencetakan:
cetakan negatif
reproduksi positif (model kerja)
A. PERSIAPAN PENCETAKAN
Di periksa dulu keadaan geligi dan jaringan lunak sekitarnya; sehat, bebas dari
radang, tepi preparasi harus rapi, dan garis Batas gusi preparasi harus tampak jelas.
Pertama-tama celah gusi gigi abutmen perlu dibuka dengan: benang retraksi (retraction
cord) yang direndam dalam bahan kimia. Benang secara fisik menekan gusi ke samping,
sedangkan bahan kimia mengontrol jangan sampai ada cairan dalam celah gusi yang
berasal dari dinding celah gusi dan urituk pengerutan gingiva.
2. Reversible hydrocoloid-
Bentuk padat (gel) diubah ke bentuk cair (sol) kemudian didinginkan sehingga
kembali ke bentuk pada (gel). Bahan cetak ini diperdagangkan dalam kemasan tube
polietilen. Bahan ini perlu dimasukkan ke alat khusus (hydrolicoloid conditioner) yaitu tempat
untuk membuat jadi cair (sol), dalam kondisi seperti ini belum dapat digunakan untuk
mencetak. Untuk itu dilakukan pendinginan dulu melalui dua tahap:
Hidrokoloid mengandung 55% air dan keseimbangan air ini sangat menentukan
ketepatan cetakan. Air dapat hilang dari permukaan cetakan karena sinengenis atau
menguap. Sebaliknya dapat menghisap air karena imbibisi. Cetakan segera diisi gips keras
untuk menghindari perubahan dimensi. Alat yang dipakai untuk persiapan
reversiblehydrocoloid terdiri dari 3 bagian:
a) bagian perendaman untuk pencairan tube bahan cetak serta alat suntik khusus yang
telah terisi dipanaskan selama 10 menit.
b) bagian perendam-simpanan tube-tube dipindahkan ke bagian ini yang suhunya 150° C.
c) bagian perendam-redaan. Sendok cetak yang telah terisi dengan bahan cetak
hydrocoloid diredakan pada suhu 110 - 115°C. Suhu alat harus dicek dengan
termometer karena variasi suhu dapat mempengaruhi viskositas dan cara pencetakan.
Cara Pencetakan :
a) Sendok cetak : yang sesuai untuk pasien.
b) Sendok cetak : dibuat stop (penahan) 3 tempat, untuk mencegah penekanan yang
terlalu dalam, dan stop/penahan harus berkontak dengan gigi yang tidak dipreparasi.
c) Penempatan sendok cetak yang telah diisi hidro koloid memerlukan waktu 10 menit;
konsistensi bahan cetak dipengaruhi waktu dan suhu.
d) Benang retraksi dan gulungan kapas dikeluarkan.
e) Segera alat suntik yang telah terisi bahan cetak disuntikkan ke dalam celah gusi dimulai
dari interproksimal; hindari terjadinya gelembung udara.
f) Sendok cetak yang berisi bahan cetak dikeluarkan dari tempat peredaan, lalu
dicetakkan ke dalam mulut.
g) Sendok cetak dihubungkan dengan pipa plastik yang mengalirkan air untuk
pendinginan.
h) Sendok cetak dipegang stabil, mungkin sampai tercapai bentuk gel.
Universitas Gadjah Mada 3
i) Kalau bentuk gel telah tercapai, sendok cetak dikeluarkan dengan cepat.
j) Geligi rahang antagonis dicetak dengan alginat.
Cara Pencetakan :
a) Cek sendok dalam mulut; kedudukan sudah baik; penahan/stop sudah ditempat yang
betul.
b) Diisolasi; benang retraksi dicetakkan dalam celah gusi abutment.
c) Bahan cetak dikeluarkan dari tube masing-masing sepanjang 4 cm pada kertas khusus
kemudian diaduk dan dimasukkan ke dalam alat suntik dengan kertas corong.
d) Pada kertas lain disiapkan bahan dasar untuk sendok cetak dan diaduk.
e) Bahan cetak dalam alat suntik disuntikkan ke celah gusi, mulai dari proksimal
mengelilingi seluruh gigi yang dipreparasi sampai menutup semua permukaan gigi yang
dipreparasi.
f) Sendok cetak yang telah diisi bahan cetak dicetakkan dalam mulut dengan tekanan
ringan dan ditunggu 8-10 menit.
g) Sisa bahan cetak diambil dan ditaruh di kertas/kaca sebagai kontrol apakah sudah
kenyal atau belum.
h) Kekenyalan menandakan sudah saatnya untuk mengeluarkan sendok cetak dari mulut
pasien.
i) Sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat; dicuci dengan air dan dikeringkan.
j) Cetakan gigi antagonis dengan alginat.
Cara Pencetakan:
Universitas Gadjah Mada 5
a) Dipilih sendok cetak yang cocok.
b) Permukaan sendok cetak sebelah dalam diolesi dengan bahan ahesif khusus.
c) 2 takar mangkok plastik penuh (tersedia dalam kemasan) bahan putty disiapkan 1 takar
mangkok diperlukan 6 tetes pemercepat (accelerator)
d) Diaduk pada kertas khusus dengan spatula.
e) Adonan diambil diremat-remat dengan tangan selama 30 detik.
f) Dibuat gulungan batang dan diletakkan pada sendok cetak dan ditekan-tekan.
g) Di atas permukaan bahan cetakan tadi ditaruh selembar polietilen tipis, lalu dicetakkan
selama 2 menit lalu cetakan dikeluarkan dan lembaran polietilen dilepas.
h) Benang retraksi dan isolasi dipasang di daerah yang akan dicetak.
i) Pasta silicone base 10 mm dibubuhi pemercepat 1 tetes setiap 2,5 cm diaduk di atas
kertas khusus selama 30 detik.
j) Sepertiga bahan cetak yang telah diaduk dimasukkan ke dalam cetakan putty.
k) Benang retraksi dan isolasi diambil, suntikkan pada gigi yang dipreparasi pada cetakan
gigi tertutup.
l) Bahan cetak dalam sendok dicetakkan di atas bahan cetak suntik, ditunggu 6 menit
satnpai terjadi polimerisasi.
m) Sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat.
n) Dibersihkan dengan air tapi jangan terlalu lama karena dapat mempengaruhi dimensi
bahan cetak; kemudian dicor dengan gips keras.
Cara Pencetakan:
a). Cukup cepat mengeras; maka perlu kerja cepat.
b). Sendok cetak dari akrilik permukaan dalam diolesi adhesif khusus.
c). Pada kertas khusus dikeluarkan masing-masing bahan dasar dan pemercepat
sepanjang 9,5 cm
d). Diaduk selama 1 menit.
e). Adonan dimasukkan dalam alat suntik dengan spatula dan tidak dengan corong kertas
karena cepat mengeras.
f). Isolasi dan benang retraksi dilepas, segera disuntikkan pada gigi atbumen, dan diikuti
pencetakan bahan dasar dalam sendok cetak di atasnya.
g). Setelah 4 menit sendok cetak dikeluarkan dengan gerakan cepat.
Universitas Gadjah Mada 6
h). Cetakan segera dikeringkan, sebab poliether mempunyai kecenderungan menyerap air.
i). Gigi antagonis dicetak dengan alginat.
Setelah gigi dicetak dan diafdruk, model kerja dipasang pada artikulator, yaitu alat yang
dapat menirukan pergerakan rahang di luar mulut dan sebaiknya menggunakan artikulator
perseorangan (artikulator dentatus ARL)
Model Malam
Memodel malam ada dua cara:
- tak langsung, yaitu pada model keija
- langsung, yaitu di dalam mulut (hanya untuk tempatan twang yang sederhana)