Anda di halaman 1dari 5

Potensi Sitotoksik Ekstrak Etanol.....

(Anjar Mahardian K, dkk)

POTENSI SITOTOKSIK EKSTRAK ETANOL DAUN BERENUK (Crescentia cujete L.) TERHADAP SEL
KANKER
Cytotoxic Potential Ethanol Extract of Berunuk Leaves (Crescentia cujete L.) on Cancer Cells

Anjar Mahardian Kusuma, Susanti, Gilang Akbariani


Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Naskah diterima tanggal 8 Oktober 2014

ABSTRACT
Berenuk (Crescentia cujete L.) is a plant that thrives in Indonesia. This plant has a
great potential to be developed as a natural medicine, but has little scientific research
conducted on it. Among recent study conducted at the faculty of pharmacy UMP showed
that the ethanol extract of berunuk leaves with a concentration of 60% and 80 % can
significantly accelerate the cessation of surface skin bleeding on mice (Kusuma &
Sabikis, 2012), as well as having anti-inflammatory activity (anti-inflammatory) in mice
in vivo by doses of 1680, 3360 and 6720 mg/kg (Kusuma and Susanti, 2013). This
study was conducted to see the cytotoxic potential of ethanol extract of leaves berenuk
( EEDB ) in T47D breast cancer cells using MTT assay. The results showed that the
percentage of cell viability at various concentrations, were 94.44 % at the concentration
500 g/ml, 99.11 % at the concentration of 250 g/ml, 102.86 % at the concentration
125 g/ml, 102. 57 % at the concentration 62.5 g/ml, 102.35 % at the concentration of
31.25 g/ml. IC50 values based on extrapolation regretion is 1277.828 g/ml. Based on
these results it is known that EEDB has low potential as a cytotoxic agent against
cancer cells T47D.
Keywords : Crescentia cujete, EEDB, Cytotoxic, IC50.

ABSTRAK
Tanaman berenuk (Crescentia cujete L.) merupakan tanaman yang tumbuh subur di
Indonesia.Tanaman ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai obat
bahan alam, namun baru sedikit penelitian ilmiah yang dilakukan terhadap tanaman
berenuk. Diantaranya penelitian terbaru yang dilakukan di fakultas farmasi UMP
menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun berunuk dengan konsentrasi 60% dan 80 %
secara signifikan mampu mempercepat penghentian pendarahan luar mencit tahun 2012
oleh Kusuma & Sabikis, serta mempunyai aktivitas antiradang (antiinflamasi) pada mencit
secara in vivo dengan dosis 1680, 3360 dan 6720 mg/kg BB tahun 2013 oleh Kusuma
dan Susanti. Penelitian ini dilakukan untuk melihat potensi sitotoksik ekstrak etanol
daun berenuk (EEDB) pada sel kanker payudara T47D dengan menggunakan metode
MTT assay.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah % viabilitas sel pada berbagai
konsentrasi yaitu pada konsentrasi 500 g/ml diperoleh % viabilitas sel 94,4369,
konsentrasi 250 g/ml diperoleh % viabilitas sel 99,1066, konsentrasi 125 g/ml %
diperoleh viabilitas sel 102,8569, konsentrasi 62,5 g/ml diperoleh % viabilitas sel
102,5728, konsentrasi 31,25 g/ml diperoleh % viabilitas sel 102,3495, konsentrasi
15,625 g/ml diperoleh % viabilitas sel 100,5092, konsentrasi 7,8125 g/ml diperoleh %
viabilitas sel 83,5688. Serta hasil nilai IC50berdasarkan persamaan ekstrapolasi adalah
1277.828 µg/ml. Berdasarkan hasil tersebut diketahui bahwa EEDB memiliki potensi
yang rendah sebagai agen sitotoksik terhadap sel kanker T47D.
Kata Kunci: Crescentia cujete, Sitotoksik, IC50

PENDAHULUAN tanaman asli negara Amerika Tengah, Kamerun, serta


Crescentia cujete (dalam bahasa Inggris beberapa negara bagian Afrika (Mahbub et al, 2011).
Calabas , Prancis Calabassier ) adalah tanaman Di beberapa tempat di Jawa Tengah dan Jawa Timur,
yang tumbuh pada daerah tropis, dan merupakan tanaman ini dikenal juga sebagai berenuk dan
majapahit. Secara tradisional tanaman ini banyak
digunakan sebagai obat diare, anti-radang, dan obat
luka (Mahbub et al, 2011).Tanaman ini memiliki
Alamat korespondensi:
beberapa kandungan kimia yang penting antara lain:
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Jl. Raya Dukuhwaluh, Kembaran Jawa
flavonoid-quercetin (Marc, 2008),tannin, fenol, saponin,
Tengah, 53182 anthraquinon, dan cardenolides (Ejelonu et al, 2011).
email : anjarmahardian@ump.ac.id

191
FARMASAINS Vol 2 No. 4, Oktober 2014

Penelitian ilmiah mengenai berenuk masih berwarna coklat, Dibutuhkan sekitar enam sampai tujuh
sangat jarang, namun tanaman ini memiliki potensi bulan untuk mematangkan dan akhirnya jatuh ke tanah.
yang cukup menjanjikan sebagai obat herbal.Salah Buah ini merupakan buah musiman yang berkembang
satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh (Mahbub setelah.penyerbukan oleh kelelawar. Buah muncul
et al 2011) menunjukan bahwa ekstrak etanol daun pada akhir musim kemarau dengan diameter buah
Berenuk (EEDB) memiliki daya antibakterial yang sebesar 12 sampai 14 cm (Gilman, 1993).
efektif menghambat pertumbuhan bakteri Shigella Tanaman ini mengandung senyawa aktif
dysentriae. Hasil penelitian terbaru yang dilakukan di antara lain: asam tartarat, sianohidrik, asam sitrat,
Fakultas Farmasi UMP juga menunjukkan bahwa asam kresentia, tanin, beta-sitosterol, stigmastrol, alpa
EEDB dengan konsentrasi 60% dan 80 % secara dan beta amirina, asam esterat, asam palmitat,
signifikan mampu mem percepat penghentian flavonoid-quersetin, apigenin, naftaquinon, glikosida
pendarahan luar mencit (Kusuma & Sabikis, 2012) iridoid, 3-hydroxyoktanol glicosida, (Marc, 2008) tannin,
serta mempunyai aktivitas antiradang (antiinflamasi) saponin, anthraquinon, kardenolida (Ejelonu et al, 2011).
pada mencit secara in vivo dengan dosis 1680, 3360 Flavonoid-quercetin yang ditemukan pada tanaman
dan 6720 mg/kg BB (Kusuma dan Susanti, 2013). berenuk memiliki aktifitas sebagai antioksidan yang
Quercetin sebagai salah satu kandungan melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal
berenuk dilaporkan memiliki efek antikanker baik bebas yang berkontribusi terhadap kerusakan sel dan
secara in vitro maupun in vivo (Baghel, et al, berbagai masalah yang berhubungan dengan kesehatan
2012).Agron (2013) juga melaporkan adanya (Ejelonu et al, 2011).
kandungan quercetin dan anthraquinon diduga sebagai Beberapa penelitian ilmiah yang telah
senyawa yang bertanggungjawab dalam dilakukan terhadap tanaman ini melaporakan bahwa
penghambatan angiogenesis. Penghambatan tanaman berenuk memiliki efek sebagai
angiogenesis merupakan salah satu cara untuk antibakteri.Penelitian yang sudah dilakukan di Fakultas
menghambat penyebaran kanker (Agron 2013). Farmasi UMP sendiri membuktikan bahwa ekstrak
Beberapa hasil penelitian telah mengungkapkan etanol berenuk dapat menghambat pertumbuhan bakteri
quersetin efektif terhadap perkembangan sel kanker Bacillus substilis dan Escherichia coli (Susanti, 2006).
pada banyak organ dan aktifitas anti-tumorigenik, hal Hasil penelitian terbaru yang juga dilakukan di Fakultas
tersebut telah dibuktikan dengan kemampuannya untuk Farmasi UMP menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
menekan pertumbuhan dan metastasis sel melanoma berunuk dengan konsentrasi 60% dan 80 % secara
(Gulati et al, 2006).Penelitian lainnya melaporkan signifikan mampu mem percepat penghentian
bahwa quersetin sebagai kemopreventif potensial pendarahan luar mencit (Kusuma & Sabikis, 2012)
diasumsikan bisa meningkatkan keterlibatannya dalam serta mempunyai aktivitas antiradang (antiinflamasi)
menekan pertumbuhan tumor. Mekanisme pada mencit secara in vivo dengan dosis 1680, 3360
penekanannya dengan carastressoxidative, apoptosis, dan 6720 mg/kg BB (Kusuma dan Susanti, 2013).
proliferasi, dan metastasis (Gibellini, 2010). Para Sitotoksik merupakan kemampuan suatu
ilmuan dari Universitas Henan-China, menyimpulkan senyawa yang potensial menginduksi kematian sel,
bahwa quercetin dapat meningkatkan indeks terapi mekanisme yang diharapkan dari kematian sel tersebut
doxorubisin, suatu obat yang digunakan pada adalah kematian terprogram atau apoptosis
kemoterapi kanker (Baghel, 2012). (Eisenbrand et al, 2002).Uji sitoksik diakukan untuk
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui melihat potensi suatu obat antikanker atau keamanan
potensi sitotoksik EEDB terhadap sel kanker payudara suatu senyawa.Sistem tersebut merupakan uji kualitatif
T47D. Pengujian aktifitas sitotoksik dilakukan dengan dengan menetapkan kematian sel (Anggraini, 2008).
metode MTT assay terhadap sel kanker manusia. Parameter dari uji sitotoksik adalah nilai IC50,
Menurut Lim (2012) Tanaman berenuk (Crescentia yaitu yang nilai menunjukan konsentrasi hambatan
cujete L) tumbuh tegak dengan tinggi antara 6 10 m. proliferasi sel sebesar 50% dan menunjukan potensi
Batang berkayu, bulat, percabangannya simpodial, ketoksikan suatu senyawa terhadap sel. Semakin besar
beralur, kulitnya mudah pecah-pecah dan mengelupas nilai IC50 maka senyawa tersebut semakin tidak toksik
terbuka dengan kepanjangan tidak normal, berwarna (Amalina, 2008). Salah satu uji sitotoksik yang sering
coklat pucat, daunnya majemuk, menyirip, lonjong, tepi digunakan adalah Uji MTT (3-[4,5-dimetilthiazol-2yl]-
rata, ujung meruncing pangkal membulat, tipis, panjang 2,5-difeniltetrazolium bromide). Uji ini didasarkan pada
10-15 cm, lebar 5-7 cm, warna hijau. Berenuk konversi MTT menjadi kristal formazan oleh sel hidup
mempunyai Bunga tunggal di cabang dan ranting, yang menentukan aktivitas mitokondria. Pengujian ini
kelopak berbentuk corong, ujung bercangap, berwarna secara luas digunakan untuk mengukur efek sitotoksik
hijau pucat atau putih, benang sari berjumlah 4 dengan obat secara in vitro pada cell line (Merloo et al, 2011).
panjang ± 2 cm, kepala putik bentuk corong, berwarna Reaksi MTT merupakan reaksi reduksi selular yang
putih, mahkota bentuk bibir dan berwarna putih. didasarkan pada pemecahan garam tetrazolium MTT
Buah dari tanaman berenuk ini berupa buni, berwarnakuning menjadi kristal formazan berwarna biru
bulat, ketika masih muda berwarna hijau, setelah tua keunguan (Depamede et al, 2009). Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui bahwa EEDB memiliki

192
Potensi Sitotoksik Ekstrak Etanol..... (Anjar Mahardian K, dkk)

komplit. Kemudian sel diinkubasi selama 3-4 jam.


efek sitotoksik terhadap sel kanker dan untuk
Reaksi MTT dihentikan dengan penambahan reagen
mengetahui konsentrasi penghambatan pertumbuhan
stopper SDS (100 µL). Microplate kemudian dibungkus
50% sel kanker dari EEDB.
dengan tissue dan diinkubasi selama 1 malam pada
suhu kamar dan ruangan gelap.Sel yang hidup bereaksi
METODOLOGI
dengan MTT membentuk warna ungu.Hasil pengujian
Alat
dibaca dengan ELISA reader pada panjang gelombang
Botol, alat-alat gelas (Pyrex), rotary
595 nm.
evaporator, kompor listrik, seperangkat alat soxhlet,
Pengolahan Data
mikropipet (Socorex), mikroskop cahaya (Olympus),
Uji Sitotoksisitas dengan Metode MTT assay
obyek dan deck glass (Sail Brand).
Data yang diperoleh dari hasil pembacaan ELISA reader
Bahan
berupa absorbansi masing-masing sumuran
Sel kanker payudara T47D cell line (ATCC)
dikonversikan dalam % kehidupan (viabilitas) sel dengan
(diperoleh dari Laboratorium Kedokteran Tropis, Bagian
rumus:
Parasitologi, Fakultas Kedokteran UGM), etanol 96%
(Bratachem), akuades, Dulbecco s Modified Eagle
Nilai IC50 ditentukan dengan menggunakan analisis
Medium (DMEM) yang mengandung Fetal Bovine
persen probit pada program SPSS Windows 16.0.
Serum (FBS) (Gibco), penicillin-streptomisin (Gibco),
Phosphat Buffer Saline (PBS) (Merck), Dimethyl
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sulfoxide (DMSO) (Merck), 3-[4,5-dimetilthiazol-2yl]-
Uji sitotoksik ekstrak etanol daun berenuk
2,5-difeniltetrazolium bromide (MTT) (Merck), Sodium
(EEDB) dilakukan terhadap sel kanker payudara T47D
Dedocyl Sulfate (SDS), Media RPMI, Natrium
dengan variasi konsentrasi diantaranya yaitu500 µg/
bikarbonat (Bratachem), HEPES, EDTA, HCl 0,1 N.
ml, 250 µg/ml, 125 µg/ml, 62.5 µg/ml, 31.25 µg/ml,
Pembuatan Ekstrak Etanol Berenuk (EEDB)
15,625 µg/ml, 7,8125 µg/ml pada media kultur RPMI.
Sebanyak 50 gram serbuk simplisia kering
Pengujian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui
diekstraksi dengan metode sokletasi menggunakan
potensi sitotoksik pada daun berenuk (Crescentia cujete
pelarut etanol 290 ml selama 8 jam atau sampai larutan
L.) yang diketahui memiliki kandungan senyawa
di dalam tabung soklet tidak berwarna. Ekstrak cair
flavonoid quersetin dan atraquinon.Quercetin sebagai
etanol dari daun berenuk yang diperoleh selanjutnya
salah satu kandungan berenuk dilaporkan memiliki efek
dipekatkan dengan rotary evaporator dan dikeringkan
antikanker baik secara in vitro maupun in vivo (Baghel,
pada suhu rendah (<40oC) sehingga diperoleh ekstrak
et al, 2012).Agron (2013) juga melaporkan adanya
etanol kental.
kandungan quercetin dan anthraquinon diduga sebagai
Uji Aktivitas sitotoksik dengan MTT Assay
senyawa yang bertanggungjawab dalam
Suspensi sel kanker payudara (T47D)
penghambatan angiogenesis.
sebanyak 100 µL dengan kepadatan 3 x 104 sel/100
Pengujian ini dilakuk an dengan
µL media didistribusikan ke dalam sumuran- sumuran
menggunakan metode MTT assay. Uji MTT didasarkan
pada 96-well plate dan diinkubasikan selama 24
pada rekasi reduksi dengan terjadinya pemecahan
jam.Setelah diinkubasi, ke dalam sumuran dimasukkan
garam tetrazolim yang berwarna kuning menjadi kristal
100 µL sampel uji pada berbagai seri konsentrasi.
formazan yang berwarna ungu (Eko, 2011). Metode
Konsentrasi EEDB yang digunakan adalah 500 µg/ml;
perubahan warna tersebut digunakan untuk mendeteksi
250 µg/ml; 125 µg/ml; 62.5 µg/ml; 31.25 µg/ml; 15,625
adanya sel yang mengalami proliferasi. Mitokondria
µg/ml; 7,8125 µg/ml. Sebagai kontrol sel hanya
pada sel yang mengalami proliferasi akan menyerap
ditambahkan 100 µL medium kultur ke dalam sumuran
senyawa MTT sehingga akan terbentuk kristal formazan
yang berisi 100 µL suspensi sel dan 100 µL suspensi
yang berwarna ungu (Depamede & Rosyidi, 2009).
sel dengan delusi yang sesuai dengan delusi
Pada penelitian ini parameter pengukuran
konsentrasi larutan uji, lalu diinkubasi selama 24 jam
sitotoksik ekstrak terhadap sel kanker ditunjukkan
dalam inkubator dengan aliran 5% CO2 dan 95% O2.
dengan % viabilitas sel kanker.Hasil % viabilitas sel
Pada akhir inkubasi, media kultur dibuang lalu
kanker dapat dilihat pada Tabel I:
ditambahkan 10 µL larutan MTT (5 mg/mL PBS), dan
medium diganti dengan 190 µL medium RPMI 1640

Tabel I. Hasil % Viabilitas Sel Kanker T47D Oleh EEDB

Konsentrasi Viabilitas Sel Kanker T47D


( g/ml) (%)
500 94,4369
250 99,1066
125 102,8569
62,5 102,5728
31,25 102,3495
15,625 100,5092
7,8125 83,5688
193
FARMASAINS Vol 2 No. 4, Oktober 2014

140
) 120
%
(l

Viabilita s Se l (% )
100
e
S
s 80
at
il 60
i
b
ai 40 EE D B
V 20
0
0 200 400 600

Ko n se n tra s i (µ g /m l)

G am b a r 1.G r af ik H u b u n g a n Pe r se n ta si V ia b ilitas se l T 47 D T er h a d a p
ko n s en t r as i E k st ra k E ta n o l D au n B e r en u k (E E D B ).

Berdasarkan Tabel I dapat diketahui bahwa % 1. Nilai % viabilitas sel atau kehidupan sel
viabilitas sel pada berbagai konsentrasi yang digunakan menunjukkan kurang potensial sebagai agen
menununjukkan nilai yang tinggi, yang menunjukkan sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D.
persentasi jumlah sel kanker yang hidup.Hasil % 2. Nilai IC50 yang diperoleh adalah 1277.828 µg/ml.
viabilitas sel menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun
berenuk kurang potensial sebagai agen sitotoksik DAFTAR PUSTAKA
g
r
o
n
,
EPw0at
.
Bow7
.
,
2n.
0sp
1ih6-
3ar
,n.-
C
a
lospds
a
brt
aCg
saven
Cn.
ocp
ne/
arn
t
i
nTxcn2
Ar
ce
t
i
v
em/
I
nn1-
gt2c
r
i
dt
i
ep
nt
t
s/
A

terhadap sel kanker payudara T47D karena masih

.
t
e

ah
t
e

:
/--r
h0n
banyaknya sel yang hidup setelah diberikan perlakuan
w-
c
d
dd
o
.d
o
h/
i
d
e
.l
p
p
2s
0
-
5
-i
2
3
dengan ekstrak uji EEDB. 4t
6
-
3
/
r
-
u
ae
t
s
6
1
4
8t
-
a
a
bl3
a-
h
oc
t
a
n
s
Selanjutnya dilakukan analisis probit dengan
cr
i
v
e
in
n
gt
r
e2
ie
t
s
-
pb
o
e
t
i
a
f
o
r
-
a
n
c
e
-
menggunakan spss versi 16untuk mengetahui nilai IC50
e
a
t
m
e
[
9
p
t
e
m
e
r
0
1
]
,
dari EEDB.IC50 merupakan parameter dari uji sitotoksik,
dimana nilai tersebut akan m enunjukan nilai Amalina, N., 2008, Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70%
konsentrasi hambatan proliferasi sel sebesar 50% dan Buah Merica Hitam (Piper nigrum L) Terhadap
menunjukan potensi ketoksikan suatu senyawa sel HeLa [Skripsi], Surakarta: Fakultas
terhadap sel. Semakin besar nilai IC50 maka senyawa Farm asi, Universitas Muhammadiyah
tersebut semakin tidak toksik dan semakin kecil nilai Surakarta
IC50 maka senyawa tersebt semakin toksik.Nilai IC50dari Anggraini, P., 2008, Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol 70%
EEDB dihitung berdasarkan persamaan ektrapolasi dan Buah Kemukus (Piper cubeba L) Terhadap Sel
diperoleh adalah 1277.828 µg/ml. Batas IC50 suatu HeLa [Skripsi], Surakarta: Fakultas Farmasi,
ekstrak untuk dikatakan berpotensi sebagai antikanker Universitas Muhammadiyah Surakarta
adalah 10.000 ppm (Eko, 2011).Berdasarkan hal Depamede, S.N., Rosyidi, A., 2009, Penghambatan
tersebut makan EEDB dapat dikatakan memiliki Proliferasi Limfosit Mencit Balb/c oleh Ekstrak
potensi sitotoksik yang lemah terhadap sel kanker. Testis Sapi Bali: Peran TGF-ß, Media
Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk Peternakan 32: 95-103
mengetahui potensi sitotoksik dari tanaman berenuk Eisenbranda, B., Pool Zobelb, V. Bakerc, M. Ballsd,
tersebut yang tidak hanya terbatas pada daunnya saja, B.J. Blaauboere, A. Boobisf, et al., 2002,
karena tanaman berenuk ini memiliki banyak sekali Methods of In Vitro Toxicology, Food and
potensi sebagai bahan obat alam dimasa yang akan Chemical Toxicology 40: 193 236
datang dengan banyaknya kandungan zat aktif yang Ejelonu, BC., Lasisi., Olarenus., Ejelonu, OC, 2011,
terdapat tidak hanya pada daunnya tapi juga buahnya The Chemical Constituents of Calabash
UCAPAN TERIMAKASIH (Crescentia cujete), African Journal
Terimakasih kami ucapkan kepada Lembaga Biotechnology Vol.10: 84
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Eko Winarno, 2011, Uji Sitotoksik Ekstrak Kapang
Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) atas Aspergillus sp Terhadap Sel Kanker Payudara
pembiayaan dalam penelitian ini melalui program hibah T47D [Skripsi], Jakarta: FMIPA Universitas
prodi tahun 2013 Indonesia
KESIMPULAN Gilman, E.F., Watson, D.G, 1993, Crescentia cujete:
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Calabash Tree, Florida, University of Florida.
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: Khandaker Rayhan Mahbub., Mojibul Hoq., Monzur
Morshed Ahmed., Animesh Sharker, 2011, In

194
Potensi Sitotoksik Ekstrak Etanol..... (Anjar Mahardian K, dkk)

Vitro Antibacterial Activity of Crescentia cujete Chemoprevention, Evidence-Based


and Moringa oleifera, Bangladesh Research Complementary and Alternative Medicine
Publication Journal Vol.05:337-347. Article ID 591356: 15
Kusuma, A.M., Sabikis, 2012, Aktivitas ekstrak daun Lim, T.K., 2012, Edible Medicinal and Non-Medicinal
berenuk (crescentia cujete L) Terhadap Plants, Volume 1 Fruits, London, Springer
pendarahan luar mencit [Laporan Penelitian], Marc, N.O., 2008, The Nutritive and Anti-nutritive
Purwokerto: Fakultas Farmasi Universitas Compositions of Calabash (Crescentia cujete),
Muhammadiyah purwokerto Journal of Food Technology 6:267-270
Kusuma, A.M., Susanti, 2013, Aktvitas ekstrak daun Nicholas Gulati, Beatrice Laudet, Vahe Michael, Z.,
berunuk (Crescentia cujete L.) terhadap Raj Murali, Meena, J.M., 2006, The
penghambatan radang, [Laporan Penelitian], Antiproliferative Effect of Quercetin in Cancer
Purwokerto: Fakultas Farmasi Universitas Cells is Mediated via Inhibition of the PI3K-
Muhammadiyah Purwokerto Akt/PKB Pathway, Anticancer Research 26:
Lara Gibellini, Marcello Pinti, Milena Nasi, Jonas, P., 1177-1182
Montagna, Sara De Biasi, et al., 2011, Review Van Meerloo, J., Kapers G.J., Cloos, J., 2011, Cell
Article Quercetin and Cancer Sensitivity Assays: The MTT assay,
Department of Paediatric Oncology 45: 731

195

Anda mungkin juga menyukai