Anda di halaman 1dari 8

CONTOH PROPOSAL PENDIRIAN TBM

(VERS.KLASIK )

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Dalam rangka ikut mencerdaskan kehidupan bangsa serta dalam usaha
melestarikan program Pendidikan Non Formal salah satunya adalah
melalui TBM  (Taman Bacaan Masyarakat ). Melalui pembudayaan
baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya, meningkat
kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan
tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Dengan membaca pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya
menjadi lebih baik. Kepribadian adalah pola menyeluruh semua
kemampuan, perbuatan serta kebiasaan seseorang, baik yang jasmani,
mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua ini telah ditatanya
dalam caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola
ini terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya menjadi manusia
sebagaimana dikehendakinya (Heuken,1989).
Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan membaca
buku seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari
situ ia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk
sehingga akan terbentuk pribadi yang jauh lebih baik dari sebelumnya.
Dalam hal ini, membaca dapat diartikan “membaca untuk hidup”,
artinya membaca agar kita bisa hidup lebih baik, lebih arif, lebih
mengerti ‘tabiat’ dunia (Widarso,1994).
Minat dan kebutuhan masyarakat untuk gemar membaca memerlukan
perhatian serius dari pemerintah, dari aktor pendidikan, dan dari pihak
yang peduli pentingnya membaca. Salah satu daerah yang memerlukan
perhatian khusus dalam bidang pelayanan baca ini adalah kota
Wonosari, Gunung Kidul. Jumlah manusia usia produktif yang
melimpah menuntut adanya sebuah akses pengetahuan/informasi
yang relevan agar keunggulan dalam segi kuantitas masyarakat
tersebut di imbangi dengan pembentukan kualitas pribadi  yang
memadai. Adanya Taman Bacaan Masyarakat di Gunung Kidul tepatnya
di desa Gatak adalah memberikan layanan baca yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat yang dominan dengan masyarakat dari ekonomi
menengah kebawah, daerah buruh tani, buruh ternak, dan mereka
adalah para aksarawan baru yang rawan untuk buta aksara kembali.
Walaupun telah ada TBM serta perpustakaan di Gunung Kidul  namun
TBM dan perpustakaan tersebut masih bersifat sentralistik atau
memusat yang dalam artian masyarakat kurang mampu mengakses
bahan bacaan karena biasanya TBM atau perpustakaan tersebut
berdekatan dengan lembaga pemerintah dengan berbagai macam
aturan formal baca dan kurang relevan dengan kebutuhan masyarakat
yang cenderung kurang memotivasi minat baca masyarkat.
Melihat fenomena diatas, kami, mahasiswa Universitas Negeri
Yogayakarta dari Jurusan Pendidikan Luar Sekolah memiliki sebuah
harapan dalam rangka memberikan fasilitas baca guna meningkatkan 
kemajuan masyarakat secara umum. Melalui kegiatan KKN-PPL yang
berpusat di Unit Pelaksana Teknis Sanggar Kegiatan Belajar ( UPT SKB)
Gunung Kidul akhirnya terwujudlah kesempatan itu. Melihat berbagai
pihak yang begitu peduli terhadap kemajuan kualitas masyarakat
khususnya bidang pendidikan, serta kesempatan yang diberikan kepada
kami, maka telah kami susun sebuah rancangan program pengadaan
Taman Bacaan Masyarakat berbasis lingkungan, sebuah program yang
harapannya mampu meningkatkan sumber daya manusia. Program-
program tersebut secara terperinci akan dijelaskan pada Sub Bab
selanjutnya.
Adanya keterbatasan dana dari pihak UNY sendiri yang mendorong
kami untuk mengadakan mitra dengan  lembaga atau unit kerja, agar
program tersebut mampu dilaksanakan secara maksimal dan tepat
sasaran sehingga memberikan manfaat  yang maksimal pula.

B.  Tujuan
1)  Tujuan Umum
a.  Mengadakan Program KKN-PPL yang bermanfaat bagi masyarkat
luas
b.  Membantu dalam rangka pemerataan pendidikan melalui layanan
baca.

2)  Tujuan Khusus


a.    Mengadakan  TBM yang mempunyai koleksi buku yang lengkap dan
sesuai
kebutuhan warga masyarakat.
b.    Mensosialisasikan  TBM pada masyarakat agar  dapat
menggerakkan, mendorong masyarakat melalui lomba minat  baca
maupun promosi dan sosialisasi minat baca.
c.    Mengadakan TBM dengan manajemen yang sederhana, sehingga
dapat memunculkan partisipasi masyarakat.

3)     Hasil yang akan dicapai


Maka melalui pengadaan  TBM berbasis Lingkungan ingin mencapai
hasil sebagai berikut:
a.    Terlayani kebutuhan minat baca lulusan program SD, SMP,SMA 
yang berjumlah + 140 warga.
b.    Terlayani kebutuhan minat baca bagi 414 warga yang ada di
Kecamatan
yang bebas buta aksara, serta 237 orang dari segala lapisan.
c.    Terlayani kebutuhan bahan bacaan bagi orang tua wali murid
PAUD/TK/sederajat. Karena letak TBM kami adalah di lingkungan
penyelenggaraan PAUD, dimana orang tua PAUD dapat mengisi waktu
luangnya dengan membaca.
d.    Terlayani kebutuhan bahan bacaan bagi ibu PKK, perkumpulan tani
dan Yandu.
e.    Untuk membangkitkan minat baca masyarakat di lingkungan
melalui sosialisasi ke  acara-acara/kegiatan yang ada di masyarakat dan
memberikan pelayanan baca.
f.    Adanya partisipasi masyarakat dalam mengelola TBM berbasis
lingkungan, sehingga keberadaan TBM terus berkelanjutan.

BAB II
RANCANGAN PENYELENGGARAAN PROGRAM

A.    Rancangan Model Pelaksanaan Taman Baca Masyarakat (TBM)


Berbasis Lingkungan
Pengadaan Taman Baca Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan
dibangun melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1.    Tahap Persiapan
a.    Identifikasi kebutuhan atau need-assesment. Untuk membuat
suatu program layanan, sudah menjadi ketentuan mutlak bahwa
identifikasi kebutuhan perlu dilakukan. Dengan adanya need-
assesment, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) bisa
memperoleh gambaran tentang kondisi masyarakat sekitar serta
kebutuhan masyarakat sekitar. Hal ini tentu akan menentukan target-
target perkumpulan atau kegiatan serta pengadaan buku bacaan yang
sesuai serta dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Data tentang tingkat
kebutuhan bisa diperoleh dari hasil pengamatan atau observasi,
wawancara langsung dengan  masyarakat sekitar, serta dokumen-
dokumen lain yang tersedia.
b.    Pengadaan bahan bacaan. Bahan bacaan yang digunakan dalam
Taman Bacaan Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan ini disesuaikan
dengan  kebutuhan serta minat masyarakat. Seperti misalnya untuk
kegiatan posyandu atau PAUD, dipilih bacaan mengenai pemilihan gizi
yang baik untuk anak, bacaan mengenai pertolongan pertama pada
kecelakaan, atau tentang penyusunan menu sehat bagi anak yang
sekiranya mendukung minat serta kebutuhan masyarakat yang
bersangkutan. Untuk ibu-ibu rumah tangga usia produktif, disediakan
jenis buku ketrampilan memasak, menjahit atau sejenisnya. Pengadaan
buku buku bacaan  melalui pengumpulan buku bekas yang telah
melalui tahap filterisasi  serta bantuan donatur/ pihak pihak terkait.
c.    Recruitment atau pemilihan calon pengurus TBM berbasis
lingkungan. Pemilihan pengurus TBM ini adalah tahapan yang sangat
penting, mengingat kepengurusan TBM ini diserahkan sepenuhnya
kepada masyarakat (setelah mendapat pelatihan), yang dimaksudkan
agar TBM tetap hidup walaupun usai masa KKN-PPL di Gunung Kidul. 
Pengurus dipilih antara 2-3 orang yang tugasnya meliputi : 1.
pengadaan sarana prasarana; 2.pengelolaan buku; 3.pelayanan baca.
Pemilihan didasarkan pada karakteristik-karakteristik, antara lain;
mudah menjalin hubungan teman, memiliki minat untuk membantu,
dapat diterima orang lain, toleran terhadap perbedaan, secara sukarela
bersedia mengelola TBM lingkungan. Saat melakukan pemilihan
pengurus TBM akan melibatkan warga sekitar agar didapat pengurus
secara objektif. Pendekatan yang dilaksanakan secara formal justru
akan menimbulkan keterpaksaan di diri para anggota perkumpulan.
2.    Pelatihan calon pengurus baca. Untuk dapat menjalankan perannya
sebagai pengurus baca, serangkaian pelatihan perlu dilakukan.
Masyarakat yang terpilih sebagai sukarelawan, dikumpulkan dan
dilakukan pertemuan. Tujuan utama pelatihan ini  adalah untuk
menyeragamkan pola pikir para pengurus TBM mengenai pentingnya
budaya baca dilestarikan dalam masyarakat serta pelatihan dalam
pengelolaan bacaan.
Dalam praktiknya, interaksi pengurus TBM dan warga baca akan lebih
bersifat non formal, akrab dan spontan karena telah terjalin hubungan
saling mengenal. Hal yang perlu terus dilakukan pengelola Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) adalah melakukan pendampingan terhadap
pengurus baca. Pertemuan secara periodik (misalnya seminggu sekali)
dapat dilakukan untuk bertukar pengalaman serta pengajuan
pengadaan buku bacaan yang diminati dan dibutuhkan masyarakat di
masing-masing kegiatan masyarakat. Dalam pertemuan ini akan
memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman kepada sesama
pengurus TBM dalam mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami di
masyarakat serta menyusun strategi-strategi untuk terus meningkatkan
budaya baca masyarakat.
3.    Evaluasi dan rencana tindak lanjut. Evaluasi meliputi evaluasi
proses dan hasil. Evaluasi dilakukan dari tiap tahap pengelolaan Taman
Bacaan Masyarakat (TBM) berbasis lingkungan (mulai dari tahap
persiapan, pelatihan calon pengurus baca, serta pelaksanaan dan
pengorganisasian).
4.    Tujuan akhir atau goal.
Tujuan akhir atau goal dari pengelolaan Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) berbasis lingkungan adalah masyarakat mampu meningkatkan
kecintaan terhadap buku serta meningkatkan budaya baca masyarakat.
Untuk menuju termina goal, tentunya ada tahap progress yang akan
dilalui masyarakat setempat.

BAB III
KEGIATAN PENYELENGGARAAN TBM BERBASIS LINGKUNGAN

1)    Gambaran Umum Kegiatan


a.    Taman Bacaan ini dibentuk di Rumah Kepala Dukuh, dengan
pertimbangan sebagai berikut :
1.    Dirumah tersebut, digunakan masyarkat menyelenggarakan
berbagai macam kegiatan, diantaranya adalah tempat pembelajaran
PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini), posyandu, dan PKK. Harapannya
disini TBM akan senantiasa mendapatkan pelanggan baca tetap dan
membaca menjadi salah satu kegiatan/budaya masyarakat dalam
melakoni berbagai kegiatan.
2.    Letak rumah yang strategis karena dapat dijangkau warga sekitar.
3.    Ukuran rumah yang luas dan sudah memenuhi syarat rumah bersih
dan sehat
4.    Kesediaan dan kepedulian kepala dukuh untuk menjadi
penanggungjawab penyelenggaraan TBM.
b.    TBM akan senantiasa mengadakan berbagai kegiatan yang
memotivasi serta menarik minat baca masyarakat. Mengadakan lomba
baca dan keterampilan terkait dengan bahan bacaan yang ada di TBM
adalah cara mengembangkan minat baca masyarakat
c.    Pelayanan dan pengelolaan baca yang fleksibel, praktis namun
menarik menjadi salah satu upaya menarik minat baca masyarkat .
Salah satu metode pengemasan bahan baca buku yang akan kami
gunakan yaitu model “ Tigo Werno” yaitu pengemasan 3 macam buku (
bacaan untuk ibu, bapak, anak ) dalam satu buah paket, yang
dimaksudkan agar setiap pembaca ingin meminjam buku bacaan untuk
dibawa pulang, harapannya dengan membawa satu paket buku
tersebut, anak serta suami/istri pun dapat diajak untuk membaca buku
yang tentu relevan dengan mereka, kemudian diharapkan ada sebuah
diskusi keluarga untuk memecahkan masalah bersama yang tentunya
buku yang telah dibaca mampu memberi reverensi pemecahan
masalah.

2)    Struktur Kepengurusan


Terlampir
3)    Jadwal Kegiatan
Jadwal pelayanan minat baca sebagai berikut :

NO    Hari    Pagi


08.00 – 13.00    Sore
14.00 – 17.00    Keliling
18.30 – 21.00
1    Senin    V    V
2    Selasa    V    V
3    Rabu    V    V    V
4    Kamis    V    V
5    Jumat    V    V    V
6    Sabtu    V    V    V
7    Minggu    V    V

4)    Tenaga pengurus

No    Nama    Pendidikan    Jabatan dalam TBM    Ket


1 Sri Sarwanti            SMA Pengelola buku
2 Dwi Susilowati       D3    Sarana Prasarana
3 Dwi Perawati          SMA  Pustakawan
4 Sri Mulyani             SMA  Pustakawan

5)    Mitra kerja

No    Nama    Bentuk Kerja sama    Keteranga

Perpustakaan umum dan arsip daerah Gunung Kidul


TBM UPT SKB Gunung Kidul
Penerbit dan Toko Buku
§    Bimbingan
§    Peminjaman buku
§    Pelatihan
§    Bimbingan  teknis dan sosialisasi

§    Dana dan pengadaan Buku

6)    Manajemen Mutu Penyelenggaraan


Rencana manajemen mutu penyelenggaraan dilaksanakan melalui :
a.    Pembinaan kepada para petugas baca
b.    Pengendalian pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang disepakati
c.    Membuka / menyediakan kotak kritik dan saran
d.    Pengendalian pemanfaatan dana secara tepat guna, tepat sasaran
dan tepat waktu
e.    Pelayanan yang luwes dan fleksibel

BAB VI

PENUTUP

Dengan ajuan Program Pendirian Taman Bacaan Masyarak Berbasis


Lingkungan  ini akan sangat membantu kami untuk mencapai visi dan
misi pelayanan pendidikan untuk masyarakat. Semoga Proposal ini
dapat menjadi satu petunjuk bagi tim untuk dapat mengabulkan ajuan
kami.
Demikian ajuan Proposal kami sampaian, atas perhatian dan
kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Yogyakarta,
Penyusun

Anda mungkin juga menyukai