Jamur Pelawan2 PDF
Jamur Pelawan2 PDF
Naskah Review
POHON PELAWAN (Tristaniopsis merguensis): SPESIES KUNCI
KEBERLANJUTAN TAMAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
NAMANG ±BANGKA TENGAH
PELAWAN TREE (Tristaniopsis merguensis): SPECIES KEY SUSTAINABILITY IN NAMANG
BIODIVERSITY PARK CENTRAL BANGKA
Dian Akbarini1, 2*
1
Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Padjadjaran
2
Bappeda Kabupaten Bangka Tengah
*Corresponding author: akbarini@gmail.com
Abstrak
Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang tidak memprioritaskan sektor ekonomi
semata, tapi juga menyeimbangkan sektor sosial dan lingkungan. Salah satu indikator yang
digunakan adalah kelimpahan keanekaragaman hayati yang terdapat di suatu wilayah. Indikator
pembangunan berkelanjutan yang disusun oleh Perserikatan Bangsa Bangsa adalah kelimpahan
spesies kunci. Pohon Pelawan (Tristaniopsis merguensis) merupakan satu spesies kunci bagi
keberlanjutan keanekaragaman hayati di kabupaten Bangka Tengah. Pohon Pelawan dapat men-
jamin tetap tumbuhnya jamur Heimioporus sp. dan panen madu Pelawan di Taman Keaneka-
ragaman Hayati kabupaten Bangka Tengah.
Kata kunci: Bangka Tengah; Pohon Pelawan; Taman keanekaragaman hayati
Abstract
Sustainable development is the development not only focusing on economic sectors but also
balancing social and environment balance. One of the indicators used (in this research) is the
abundance of biodiversity found in a region. Sustainable development indicators compiled by the
United Nation is the abundance of key species. Pelawan tree (Tristaniopsis merguensis) is one of
the key species for sustainable diversity in Central Bangka regency. Pelawan tree is supposed to
preserve the growth of fungi Heimioporus sp. and the harvest of Pelawan honey in Biodiversity
park, Central Bangka region.
Keywords: Biodiversity park; Central Bangka; Pelawan tree
Permalink/DOI: http//:dx.doi.org/10.15408/kauniyah.v9i7.3500
Pohon Pelawan juga menghasilkan madu diabetes demikian pula testimoni pasien yang
yang dihasilkan oleh Apis dorsata (lebah mengkonsumsinya. Selain di tempat asalnya,
madu). Lebah madu menghisap nektar dari madu Pelawan saat ini banyak dijual di kota-
bunga pohon Pelawan. Madu yang dihasilkan kota besar termasuk Bandung dengan berbagai
disebut dengan madu Pelawan. Madu Pelawan merk. Dengan demikian keberadaan pohon
memiliki rasa yang pahit namun bercampur Pelawan semakin penting.
rasa manis sebagaimana madu lainnya. Madu Masyarakat biasanya untuk mengambil
Pelawan memiliki harga yang sama mahalnya hasil madu Pelawan diawali dengan membuat
dengan harga jamur Pelawan yaitu per 300 ml sunggau. Sunggau adalah tempat bersarangnya
nya mencapai 200 ribu rupiah (komunikasi lebah madu yang dibuat dengan memiringkan
pribadi dengan penjual). batang pohon yang ada di sekitar hutan (Gam-
Madu Pelawan tidak hanya minuman bar 3). Para pencari madu biasanya membuat
tonik seperti madu biasa. Madu Pelawan diper- sunggau ini dengan memperhatikan jalur lebah,
cayai masyarakat sebagai obat batuk dan obat dan prosesnya disebut menggusung madu.
Sunggau yang dibuat terlihat, bahwa katkan kualitas hidup manusia, dapat meman-
masyarakat menggunakan sumber daya alam faatkan sumber daya alam yang ada untuk
yang ada di hutan dengan sangat bijak, hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tapi tanpa
sebatang kayu yang dimiringkan tidak merusak dan mengurangi kebutuhan yang akan
menggunakan banyak kayu. Demikian pula digunakan pada masa pembangunan generasi
saat akan panen madu, masyarakat tidak yang akan datang.
menggunakan bahan kimia untuk mengusir Menurut Soemarwoto (1983), bumi ini
lebah madu. Mereka menggunakan tumbuhan bukanlah warisan dari nenek moyang kita
hutan yang dibakar hingga mengeluarkan asap melainkan milik anak cucu kita. Dengan kata
untuk mengusir lebah madu lari dari sarangnya lain, bumi haruslah kita kembalikan kepada
(Gambar 4). Data yang didapatkan dari Dinas generasi berikutnya dalam keadaan yang lebih
Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bangka baik, artinya fase yang kita tinggalkan itu harus
Tengah tahun 2015, tercatat panen madu yang dapat merupakan dasar untuk mendukung fase
dihasilkan pada tahun 2013 sebanyak 78 L dan pembangunan berikutnya. Haruslah ada jamin-
tahun 2014 sebesar 144 L. an bahwa tidak akan terjadi keambrukan kare-
na lingkungan tidak dapat mendukung pem-
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN bangunan.
Menurut komisi Brundtland-UNCED Merujuk pada masyarakat di Desa
(United Nations Conference on Environment Namang dan usaha yang telah dilakukannya
and Development, 1997), lembaga PBB yang merupakan salah satu upaya pembangunan
terkait dengan lingkungan hidup, bahwa berkelanjutan, khususnya dalam menjaga hutan
Pembangunan berkelanjutan adalah pem- yang terdapat di kawasan mereka tinggal.
bangunan yang memenuhi kebutuhan masa Masyarakat dapat mendapatkan manfaat
kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi ekonomi dari hutan yang mereka lestarikan dan
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka juga menjaga hubungan sosial di masyarakat.
sendiri. Dengan kata lain bahwa pembangunan Pembangunan berkelanjutan merupakan
yang pada dasarnya bertujuan untuk mening- pembangunan yang tidak hanya menitikberat-
kan pada pembangunan ekonomi semata na- nomi. Selain itu, madu Pelawan yang menjadi
mun diimbangi dengan menjaga aspek sosial ikon di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
dan lingkungannya. Hubungan timbal balik di yang bermanfaat sebagai sumber obat
antara ketiganya dapat terjadi di alam. Sebagai tradisional dan juga sumber ekonomi masih
contoh yang telah dilakukan oleh masyarakat dapat dipertahankan di provinsi ini.
desa Namang, Bangka Tengah. Masyarakat di Keberadaan pohon Pelawan telah meng-
desa ini telah berupaya melestarikan pohon gerakkan masyarakat untuk mengelola hutan
Pelawan dan menggunakan secukupnya kayu yang ada dengan konsep pengelolaan hutan
dari pepohonan lainnya yang tumbuh di hutan berkelanjutan. Pengelolaannya disesuaikan
dalam membuat sunggau. Potensi alam di Hu- dengan prinsip pembangunan berkelanjutan
tan Kalung telah memberikan masyarakat yang bertujuan ekonomi, tapi tetap memper-
Namang kecukupan materi ekonomi, menjaga hatikan lingkungan dan sosial. Aktivitas yang
hubungan sosial kemasyarakatan, dan bahu dilakukan masyarakat desa Namang telah
membahu tetap menjaga ekosistem di mendukung tujuan rangkap pelestarian (Odum,
sekitarnya. 1994) yaitu memastikan pengawetan ling-
Mengamati apa yang telah dilakukan kungan yang mengindahkan estetika dan
oleh masyakat di Desa Namang, mereka juga kebutuhan rekreasi maupun hasilnya; dan
telah mendukung prinsip pembangunan memastikan kelanjutan hasil tanaman, binatang
berkelanjutan yang telah menjadi konsep dan bahan-bahan yang berguna dengan
pembangunan berkelanjutan di Indonesia menciptakan siklus seimbang antara panenan
sebagaima-na yang kita kenal dengan agenda dan pembaharuan.
21. Prinsip dan kebijakan dari pembangunan Sebuah komunitas yang berkelanjutan
berkelanjutan adalah menghemat dan me- berupaya untuk mempertahankan dan mening-
ningkatkan basis sumberdaya dan meng- katkan karakteristik ekonomi, lingkungan dan
integrasikan lingkungan dan ekonomi dalam sosial dari suatu daerah sehingga anggotanya
pengambilan keputusan. dapat terus memimpin, produktif, hidup
Konsep pembangunan berkelanjutan menyenangkan, dan sehat. Komunitas berke-
merupakan konsep pembangunan lintas lanjutan merupakan sekelompok orang yang
sektoral dan juga bersifat holistik. Sifat hidup dan berinteraksi dalam wilayah geogra-
penilaian siklus hidup (LCA) dan manajemen fis tertentu di dalamnya ada interaksi antara
memberikan dasar untuk bergerak ke arah sektor ekonomi, hubungan sosial, saling keter-
keberlanjutan. Keberlanjutan hanya dapat gantungan terhadap lingkungan, mengandalkan
dicapai jika solusi yang diusulkan dan sumber daya bersama atau jasa ekosistem
perbaikan lingkungan atau sosio ekonomi dan umum seperti hutan, lahan pertanian, pasokan
secara ekonomi dapat terus bergerak (Curran, air dan pasokan udara (Hart, 2013).
et al., 2003). Berdasarkan uraian di atas, indikator
suatu pembangunan berkelanjutan secara
POHON PELAWAN DAN INDIKATOR umum adalah adanya kegiatan pembangunan
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN tersebut terwujudnya kesejahteraan manusia
Masyarakat di desa Namang melestari- dan kesejahteraan atau terjaminnya ekosistem.
kan pohon Pelawan agar dengan terkonservasi- Indikator pembangunan berkelanjutan yang
nya pohon Pelawan maka mereka yang hidup dikeluarkan Perserikatan Bangsa Bangsa
saat ini dan generasi mendatang masih dapat (PBB) (CSD indicators of sustainable develop-
menikmati manfaat dari pohon tersebut. Jamur ment 3-rd edition, 2007) terkait keaneka-
Pelawan masih dapat dinikmati oleh generasi ragaman hayati disajikan pada Tabel 1.
selanjutnya sebagai sumber pangan karena
mengandung protein tinggi dan sumber eko-
Makna dari spesies kunci yang dalam daerah lainnya di Propinsi Kepulauan Bangka
tulisan ini ditujukan untuk pohon Pelawan Belitung. Keberadaan Taman Keanekaragaman
dicirikan menurut indicators of sustainable Hayati menyebabkan terbentuknya kelompok
development edisi 3 yang dikeluarkan oleh masyarakat pengelola kawasan tersebut.
PBB tahun 2007. Keberadaan pohon Pelawan Secara ringkas, pembangunan ber-
telah membuat masyarakat desa Namang kelanjutan terdiri atas integrasi aspek ekonomi,
khususnya untuk menjaga hutan sehingga saat ekologi, dan sosial. Keberadaan pohon
ini hutan yang awalnya hutan desa bebas Pelawan telah mewujudkan keberlanjutan
berubah status menjadi Taman Keanekara- secara ekologi (lingkungan), yaitu dengan
gaman Hayati. Keberadaan pohon Pelawan menjamin keberlangsungan ekosistem; daya
menjadi inang dari terbentuknya jamur dukung ekosistem, dan pemanfaatan sumber
Pelawan dan madu Pelawan, sehingga tanpa daya alam (tidak terjadi konversi lahan).
keberadaan pohon Pelawan akan meniadakan Pemeliharaan keanekaragaman hayati men-
keberadaan madu Pelawan dan jamur Pelawan. jamin keberlanjutan sektor ekonomi, sosial
Tumbuhnya tubuh buah jamur Pelawan pada budaya, dan lingkungan.
sistem perakaran pohon Pelawan menandakan
serasah masih cukup baik di sekitar daerah KESIMPULAN
tersebut. Ektomikoriza yang terbentuk dari Pembangunan berkelanjutan merupakan
sistem perakaran pohon Pelawan mengikat pembangunan yang mengintegrasikan aspek
nitrogen membantu nutrien tanah. Keberadaan ekonomi, sosial budaya, dan lingkungan.
hutan yang berfungsi menjadi Taman Keaneka- Indikator pembangunan berkelanjutan adalah
ragaman Hayati, area luasnya bertambah, yang dapat terpenuhinya kebutuhan saat ini dan
awalnya 52,04 ha menjadi 200 ha sehingga masa depan tanpa merusak sumber daya yang
menambah area konservasi. Keberadaan pohon ada.
Pelawan di tempat tersebut mengundang orang Pohon Pelawan (T. merguensis) merupa-
untuk mengetahui pohon Pelawan sehingga kan spesies kunci untuk keberlanjutan Taman
menjadi sarana pendidikan dan menginspirasi Keanekaragaman Hayati di Kabupaten Bangka
orang lain untuk melestarikan pohon Pelawan. Tengah. Pohon tersebut telah berfungsi demi
Terjaganya kawasan tersebut mendatangkan terjaminnya kebelanjutan pembangunan eko-
berbagai jenis burung untuk tinggal di daerah nomi, sosial budaya, dan lingkungan.
tersebut yang pada awalnya belum pernah
ditemukan. Pelestarian pohon Pelawan di hutan
kawasan desa Namang yang dipelopori
Kabupaten Bangka Tengah, mulai diikuti oleh