Anda di halaman 1dari 22

SENYAWA KIMIA

KIMIA
• Capaian Pembelajaran
Lulusan (CPL)
CAPAIAN
• CPL 1
PEMBELAJARAN Mampu menerapkan ilmu
matematika, sains, dan ilmu-ilmu
dasar untuk membangun pemahaman
ilmu ketekniksipilan
• Capaian Pembelajaran Mata
Kuliah (CPMK)
• CPMK 1
• Mampu memahami dasar-dasar teori ilmu kimia,
konsep materi, struktur atom, konsep mol, molekul,
dan ion.
CAPAIAN • CPMK 2
• Mampu memahami sistem periodik unsur, ikatan kimia,
PEMBELAJARAN dan larutan kimia.
• CPMK 3
• Mampu memahami dan menyelesaikan penyetaraan
reaksi kimia dan reaksi oksidasi-reduksi.
• CPMK 4
• Mampu memahami dan menyelesaikan konsep
kesetimbangan kimia, reaksi asam basa, dan penentuan
pH dan pOH.
• Pendahuluan
• Berat Molekul
• Komposisi Senyawa Kimia
SENYAWA KIMIA • Rumus Empiris
• Rumus Molekul
• Penamaan Senyawa Kimia
PENDAHULUAN
• Banyak sekali senyawa kimia sederhana
yang dikenal oleh hampir semua orang
seperti air, amonia, asam klorida, dll.
• Senyawa yang lebih kompleks seperti
Glukosa, biasa dikenal sebagai gula, terdiri
atas 40% C, 6,67% H, dan 53,33% O.
• Bagaimana menentukan suatu rumus kimia
apabila diketahui persen komposisi masing-
masing dan informasi apa saja yang dapat
diketahui dari suatu rumus kimia?
BERAT MOLEKUL
• Senyawa kimia dinyatakan dengan
kombinasi simbol yang disebut rumus
kimia. Ada dua informasi yang bisa
Fe dan O adalah didapat dari suatu rumus kimia yaitu
Karat besi
Unsur pembentuk unsur-unsur yang ada dalam senyawa dan
Fe2O3 Angka 2 dan 3
jumlah atom relatif dari setiap unsur
dalam senyawa.
adalah jumlah atom
dari Fe dan O
• Pada rumus kimia, unsur-unsur yang ada
dalam senyawa ditandai dengan simbol,
sedangkan jumlah atom setiap unsur
dalam senyawa ditandai dengan indeks
angka.
BERAT MOLEKUL
• Gabungan lima atom yang ditunjukkan oleh
rumus kimia Fe2O3 disebut molekul. Molekul
adalah gabungan atom-atom yang berikatan
Fe dan O adalah yang memiliki unsur yang berbeda.
Karat besi
Unsur pembentuk • Molekul memiliki berat. Berat molekul adalah
Fe2O3 Angka 2 dan 3
jumlah dari berat atom yang ada dalam suatu
molekul.
adalah jumlah atom • Penentuan berat molekul dari karat besi
dari Fe dan O sebagai berikut, satu molekul Fe2O3 terdiri
atas dua atom Fe dan tiga atom O, maka berat
Berat Berat molekul Fe2O3
atom atom
Fe = 56 O = 16 • (2 x berat atom Fe) + (3 x berat atom O)
• (2 x 56) + (3 x 16) = 112 + 48 = 160.
KOMPOSISI SENYAWA KIMIA
• Kloroform adalah senyawa yang digunakan
sebagai pembius.
Unsur pembentuk C,
H, dan Cl • Dalam rumus kimia, untuk setiap mol senyawa,
indeks angka pada masing-masing atom
Kloroform merupakan perbandingan mol dari atom-atom

CHCL3 Jumlah atom


C = 1, H = 1, Cl = 3
tersebut.
• Bila diketahui jumlah mol pada salah satu unsur
maka, jumlah mol lain dapat ditentukan.
Jumlah mol bila • Contoh:
C = 1 mol, maka
• Pada senyawa CHCl3, Perbandingan unsur yang
yang lain mengikuti
dimiliki adalah 1:1:3. Bila unsur C memiliki 1
jumlah atom
mol, maka jumlah mol unsur lain mengikuti
jumlah perbandingan unsur.
KOMPOSISI SENYAWA KIMIA
• Selain dapat menentukan perbandingan
Unsur pembentuk C, mol, dapat juga dicari persentase komposisi
H, dan Cl tersebut.
Kloroform • Persen komposisi dapat dicari dengan

CHCL3
membandingkan total jumlah atom pada
Jumlah atom
semua unsur dengan atom unsur yang dicari
C = 1, H = 1, Cl = 3
persentasenya.
• Contoh pada senyawa di samping.
Jumlah mol bila
Jumlah atom keseluruhan:
C = 1 mol, maka
Nomor atom yang lain mengikuti
1C + 1H + 3Cl ® 1.6 +1.1 + 3.17 = 58
C = 6, H = 1, Cl = 17 jumlah atom Maka persentase unsur C pada senyawa
CHCL3 adalah 6/58 x 100% = 10,34%
RUMUS EMPIRIS
• Rumus empiris adalah rumus kimia dari suatu senyawa yang
menunjukkan secara relatif jumlah masing-masing atom dan
perbandingan mol dari masing-masing atomnya yang berbeda.
• Rumus empiris menggunakan mol sebagai dasar penentuan
rumusnya.
• Apabila disebutkan bahwa rumus empiris adalah rumus kimia yang
menunjukkan perbandingan mol dari atom-atom yang berbeda dalam
senyawa, maka untuk senyawa AxByCz, unsur A mengandung x mol
atom A, unsur B mengandung y mol atom B, dan unsur C
mengandung z mol atom C.
RUMUS EMPIRIS
• CONTOH
• Misal perbandingan mol A : mol B : mol C = 0,02589 : 0,01295 : 0,006471.
• Angka/nilai terkecil dari ketiga angka tersebut adalah 0,006471, maka angka ini
dijadikan 1 dengan membagi dengan angka itu sendiri, dengan demikian kedua
angka yang lain juga dibagi dengan 0,006471.

!,!#$%& !,!*#&$ !,!!'()*


• mol A : mol B : mol C = ∶ ∶ = 4 : 2 :1
!,!!'()* !,!!'()* !,!!'()*

• Jadi rumus empirisnya adalah A4B2C


RUMUS EMPIRIS
• CONTOH
• Misal perbandingan mol A : mol B : mol C = 6,4841 : 5,5578 : 1,8526.
• Angka terkecil dari ketiga angka tersebut adalah 1,8526, maka angka ini dijadikan 1
dengan membagi dengan angka itu sendiri, dengan demikian kedua angka yang lain juga
dibagi dengan 1,8526.

!,#$#% &,&&($ %,$&'!


• mol A : mol B : mol C = ∶ ∶ = 3,5 : 3 :1
%,$&'! %,$&'! %,$&'!

• Perbandingan haruslah angka bulat, maka seluruh angka perbandingan dikali 2 mol A :
mol B : mol C = 3,5 : 3 : 1 = 7 : 6 : 2
• Maka rumus empirisnya menjadi A7B6C2
RUMUS MOLEKUL
• Rumus molekul adalah rumus yang menunjukkan jenis dan jumlah
atom yang definitif dari tiap-tiap unsur dalam senyawa. Untuk
menentukan rumus molekul diperlukan rumus empiris dan berat
molekul.

• (Rumus empiris) n = berat molekul


RUMUS MOLEKUL

• Contoh
• Rumus molekul dari senyawa sukrosa dengan rumus empiris CH2O,
bila diketahui berat molekul sukrosa = 60
• (CH2O) n = 60
• ( 1xC + 2xH + 1xO) n = 60
• (12 + 2 + 16) n = 60
• (30) n = 60 ® n = 60/30 = 2
• maka rumus molekulnya = (CH2O).2 = C2H4O2
PENAMAAN SENYAWA KIMIA
• Sistem penamaan yang merupakan metoda yang sistematis untuk
menentukan nama senyawa.
• Suatu senyawa kimia selalu digambarkan dengan rumus kimia,
padahal setiap senyawa kimia memiliki nama. Kadang-kadang terjadi
bahwa dua senyawa yang berbeda memiliki rumus kimia yang sama,
oleh karena itu nama senyawa sangat diperlukan, karena tidak ada
dua senyawa dengan nama yang sama, meskipun akan ada kesamaan
nama diantara senyawa-senyawa yang mirip.
PENAMAAN SENYAWA KIMIA
Tabel Periodik Unsur
PENAMAAN SENYAWA KIMIA
• Dalam ilmu kimia, senyawa dikelompokkan dalam dua kelompok
besar yaitu organik dan anorganik. Senyawa organik adalah senyawa
yang terbentuk dari karbon (C) dan hidrogen (H) atau karbon dan
hidrogen yang dikombinasi dengan oksigen (O), nitrogen (N), dan
beberapa unsur lainnya. Senyawa organik dibahas dalam cabang
khusus dalam ilmu kimia yaitu Kimia Organik. Sedangkan senyawa
yang tidak termasuk dalam senyawa organik disebut senyawa
anorganik
• Yang akan dibahas adalah penamaan senyawa-senyawa anorganik
yang terdiri atas dua unsur saja (senyawa biner).
PENAMAAN SENYAWA KIMIA
• Senyawa ionik biner (logam + nonlogam)
• Senyawa ionik biner terbentuk antara logam dan nonlogam. Untuk
memberi nama senyawa ionik biner, tuliskan nama logam diikuti dengan
nama nonlogam dan diakhiri dengan ‘ida’.
• Senyawa ionik harus bersifat netral walaupun memiliki muatan listrik
positif dan negative.
• Contoh:
• Senyawa ionik biner KBr merupakan reaksi antara K (kalium) (logam) dan Br
(brom) (non logam) maka nama senyawanya adalah kalium bromide
• Senyawa ionic biner BaF2, reaksi antara Ba (barium) (logam) dan F (Fluor) (non
logam) maka nama senyawanya adalah barium fluoride.
PENAMAAN SENYAWA KIMIA
• Senyawa kovalen biner (nonlogam + nonlogam)
• Senyawa kovalen biner terbentuk antara nonlogam dan nonlogam.
Penamaan senyawa kovalen mirip dengan senyawa ionic. Untuk memberi
nama senyawa ionik kovalen, tuliskan nama nonlogam diikuti dengan
nama nonlogam dan diakhiri dengan ‘ida’.
• Senyawa kovalen secara listrik harus bersifat netral.
• Contoh:
• Senyawa ionik biner HBr merupakan reaksi antara H (hidrogen) (nonlogam) dan
Br (brom) (non logam) maka nama senyawanya adalah hidrogen bromide
PENAMAAN SENYAWA KIMIA
• Senyawa kovalen biner (nonlogam + nonlogam)
• Pada senyawa kovalen, pembedaan dilakukan dengan
menggunakan sistem yang berbasis ‘awalan’ untuk menunjukkan
jumlah atom, sebagai berikut: mono untuk 1, di untuk 2, tri untuk
3, tetra untuk 4, penta untuk 5, heksa untuk 6, hepta untuk 7, okta
untuk 8, nona untuk 9, dan deka untuk 10.
• Contoh:
• Nama senyawa SO2 adalah sulfur dioksida, senyawa SO3
adalah sulfur trioksida
PENAMAAN SENYAWA KIMIA
• Senyawa kovalen biner (nonlogam + nonlogam)
• Selain dengan memberi indeks awalan, senyawa kovalen biner
dapat juga diberi nama dengan menggunakan angka Romawi
• Contoh:
• Pada senyawa SO2, bilangan oksidasi S adalah +4, maka dapat
dituliskan sebagai sulfur (IV) oksida.
• Sedangkan pada SO3, bilangan oksidasi S adalah +6, maka dapat
dituliskan sebagai sulfur (VI) oksida

Anda mungkin juga menyukai