Anda di halaman 1dari 6

PERBANDINGAN KOMPETENSI KEWARGANEGARAAN DALAM KURIKULUM

2006 DAN KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN


KEWARGANEGARAAN DI SEKOLAH DASAR

Apiek Gandamana1, Sorta Simanjuntak2


Dosen PPKn pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FIP Unimed
Surel : apiekgandamana17@gmail.com

Abstract : Comparative Competence of Citizenship in Curriculum 2006 and


Curriculum 2013 Subject Citizenship Education in Elementary School. Learning
materials outline consists of knowledge, attitudes, and skills that learners should learn in
order to achieve the competencies that have been determined. Detailed learning materials
consist of knowledge (facts, concepts, principles, theories), attitude (values and morals),
and skillful materials (procedures and procedures). Theoretically, there are three
components of citizenship competence including civic knowledge, civic skill, and civic
disposition. The three competencies of citizenship are related to the objectives of the
private establishment of a citizen.

Keywords : Citizenship Competency, Curriculum 2006 (KTSP) Curriculum 2013

Abstrak : Perbandingan Kompetensi Kewarganegaraan Dalam Kurikulum 2006


dan Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di Sekolah
Dasar. Materi pembelajaran secara garis besar terdiri atas pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang harus dipelajari peserta didik dalam rangka mencapai kompetensi yang
telah ditentukan. Secara terperinci materi pembelajaran terdiri atas materi yang bersifat
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, teori), materi yang bersifat sikap (nilai dan moral),
dan materi yang bersifat keterampilan (tata cara dan prosedur). Secara teoritik, terdapat
tiga komponen kompetensi kewarganegaraan meliputi pengetahuan kewarganegaraan
(civic knowledge), keterampilan kewarganegaraan (civic skill), dan sikap
kewarganegaraan (civic disposition). Ketiga kompetensi kewarganegaraan memiliki
keterkaitan dengan sasaran pembentukan pribadi warga negara.

Kata Kunci : Kompetensi Kewarganegaraan, Kurikulum 2006 (KTSP) Kurikulum 2013

PENDAHULUAN terhadap NKRI, serta keterbukaan dan


Dalam Standar Isi Pendidikan jaminan keadilan.
Kewarganegaraan 2006, materi b. Persatuan dan kesatuan bangsa,
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,
sebagai ruang lingkup PKn. Berdasarkan cinta lingkungan, kebanggaan sebagai
Permendiknas No. 22 Tahun 2006 ruang bangsa indonesia, sumpah pemuda,
lingkup mata pelajaran Pendidikan keutuhan negara kesatuan Republik
Kewarganegaraan untuk pendidikan dasar Indonesia, partisipasi dalam pembelaan
dan menengah secara umum meliputi negara, sikap positif terhadap negara
aspek-aspek sebagai berikut: kesatuan Republik Indonesia,
a. Persatuan dan kesatuan bangsa, keterbukaan dan jaminan keadilan.
meliputi: hidup rukun dalam perbedaan, c. Norma, hukum dan peraturan, meliputi:
cinta lingkungan, kebanggaan sebagai tertib dalam kehidupan keluarga, tata
bangsa Indonesia, sumpah pemuda, tertib di sekolah, norma yang berlaku
keutuhan NKRI, partispasi dalam didalam masyarakat, peraturan-
pembelaan negara, sikap positif peraturan daerah, norma-norma dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara,

17 p-ISSN: 2548 - 8856


e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (2) Maret 2018, hlm. 17-22

sistim hukum dan peradilan nasional, (KI) dan kompetensi dasar (KD). Istilah
hukum dan peradilan internasional. kompetensi inti yang tidak ada di dalam
d. Hak Asasi Manusia, meliputi: hak dan KTSP atau kurikulum 2006 adalah capaian
kewajiban anak, hak dan kewajiban kompetensi pada tiap akhir jenjang anak
aggota masyarakat, instrumen nasional tangga yang harus dilalui untuk sampai
dan internasional HAM, penghormatan pada kompetensi lulusan. Kompetensi inti
dan perlindungan HAM. (KI) tidak diajarkan melainkan dibentuk
e. Kebutuhan warga negara, meliputi: melalui berbagai kompetensi dasar (KD).
hidup gotong rotong, harga diri sebagai Kompetensi inti (KI) berfungsi sebagai
warga masyarakat, kebebasan unsur pengorganisasi (organizing element)
berorganisasi, kemerdekaan kompetensi dasar (KD). Sebagai unsur
mengeluarkan pendapat, menghargai pengorganisasi, kompetensi inti merupakan
keputusan bersama, prestasi diri, pengikat untuk organisasi vertikal dan
persamaan kedudukan warga negara. organisasi horizontal kompetensi dasar
f. Konstitusi Negara, meliputi: proklamasi (KD). Kompetensi Inti (KI) merupakan
kemerdekaan dan konstitusi yang integrator horizontal antar mata pelajaran
pertama, konstitusi yang pernah dan juga pengorganisasian kompetensi
digunakan di Indonesia, hubungan dasar (KD). Kompetensi dasar
dasar negara dengan konstitusi. diorganisasikan ke dalam empat
g. Kekuasaan dan politik, meliputi: kompetensi inti, KI 1 berkaitan dengan
pemerintahan desa dan kecamatan, sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
pemerintahan daerah dan otonomi, KI 2 berkaitan dengan karakter diri dan
pemerintahan pusat, demokrasi dan sikap sosial, KI 3 berisi KD tentang
sistim politik, budaya politik, budaya pengetahuan terhadap materi ajar,
demokrasi menuju masyarakat madani, sedangkan KI 4 berisi KD tentang
sistem pemerintahan, pers dalam penyajian pengetahuan berupa
masyarakat demokrasi. keterampilan, KI 1, KI 2, dan KI 4 harus
h. Pancasila, meliputi: kedudukan dikembangkan dan ditumbuhkan melalui
Pancasila sebagai dasar negara dan proses pembelajaran setiap materi pokok
ideologi negara, proses perumusan yang tercantum dalam KI 3, untuk semua
Pancasila sebagai dasar negara, mata pelajaran. KI 1 dan KI 2 tidak
pengamalan nilai-nilai Pancasila dalam diajarkan langsung, tetapi indirect teaching
kehidupan sehari-hari, Pancasila (pengajaran tidak langsung) pada setiap
sebagai ideologi terbuka. kegiatan pembelajaran.
i. Globalisasi, meliputi: globalisasi di Dalam kurikulum 2013 terdapat
lingkungannya, politik luar negeri perubahan nama mata pelajaran
Indonesia di era globalisasi, dampak Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
globalisasi, hubungan internasional dan menjadi Pendidikan Pancasila dan
organisasi internasional, dan Kewarganegaraan (PPKn). Perubahan
mengevaluasi globalsasi. terjadi pula dalam ruang lingkup materinya
Khusus untuk SD/MI lingkup isi yang meliputi 4 substansi yang nantinya
Pendidikan Kewarganegaraan dikemas akan melebur kedalam sejumlah rumusan
dalam Standar Kompetensi dan kompetensi dasar (KD) yaitu sebagai
Kompetensi Dasar. Dalam kurikulum 2013 berikut:
tidak ada lagi istilah standar kompetensi a. Pancasila
melainkan diganti menjadi kompetensi inti

18 p-ISSN: 2548 - 8856


e-ISSN: 2549 - 127X
Apiek Gandamana, Perbandingan Kompetensi Kewarganegaraan …

b. Undang-Undang Dasar (UUD) Negara memanfaatkan teknologi, informasi dan


Republik Indonesia tahun 1945 komunikasi.
c. Negara Kesatuan Republik Indonesia Kurikulum 2006 (KTSP) mata
d. Bhineka Tunggal Ika pelajaran pendidikan kewarganegaraan
Dari kedua sistem kurikulum 2006 dirasakan muatan kognitifnya masih terlalu
(KTSP) dan kurikulum 2013 yang besar sementara penekanan pada aspek
digunakan dalam mata pelajaran sikap dan keterampilan kewarganegaraan
pendidikan kewarganegaraan penulis akan kurang. Dalam pengamatan Winataputra
menganalisis kurikulum mana yang lebih (Winarno, 2014: 34), justru pendidikan
memenuhi unsur dari kompetensi kewarganegaraan saat ini lebih banyak
kewarganegaraan, yaitu: pengetahuan kajian pada ketatanegaraan dan
kewarganegaraan, keterampilan pengetahuan tentang sistem politik
kewarganegaraan, dan sikap demokrasi.
kewarganegaraan (civic knowledge, civic Hasil kajian kurikulum dari Pusat
skill, and civic disposition). Kurikulum (2007) terhadap mata pelajaran
pendidikan kewarganegaraan di sekolah
PEMBAHASAN menemukan hasil berdasarkan ranah
Dalam Permendiknas No. 22 Tahun kompetensi terdapat ketidakseimbangan
2006, pendidikan kewarganegaraan ranah kompetensi PKn sebagai muatan KD
diartikan sebagai mata pelajaran yang untuk tiap-tiap SK baik di SD, SMP,
memfokuskan pada pembentukan warga maupun SMA. Pada aspek sikap dan
negara yang memahami dan mampu perilaku yang menjadi inti PKn
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya proporsinya relatif lebih sedikit bila
untuk menjadi warga negara Indonesia dibandingkan dengan ranah pengetahuan.
yang cerdas, terampil, dan berkarakter Di SD dari 57 KD, hanya 4 (7,02 %) KD
yang diamanatkan oleh Pancasila dan yang termasuk ranah afektif dan 16 (28,07
UUD 1945. Sedangkan tujuan dari %) KD yang termasuk ranah perilaku,
pelajaran pendidikan kewarganegaraan sementara yang termasuk ranah
adalah agar peserta didik memiliki pengetahuan 37 (64,91 %) KD. Ini berarti
kemampuan sebagai berikut: tidak konsisten dengan tujuan PKn yaitu
a. Berpikir secara kritis, rasional, dan membentuk watak warga negara.
kreatif dalam menanggapi isu Kritikan lain terhadap mata
kewarganegaraan. pelajaran PKn kurikulum 2006 (KTSP)
b. Berpartisipasi secara aktif dan adalah sedikitnya kajian Pancasila yang
bertanggung jawab, dan bertindak dilakukan secara eksplisit di kelas.
secara cerdas dalam kegiatan Pancasila sebagai visi ideal
bermasyarakat, berbangsa, dan kewarganegaraan Indonesia belum
bernegara, serta anti korupsi. sepenuhnya diadopsi dalam muatan PKn.
c. Berkembang secara positif dan Dengan memasukkan Pancasila sebagai
demokratis untuk membentuk diri salah satu ruang lingkup PKn justru
berdasarkan karakter-karakter menjadikan Pancasila belum sebagai
masyarakat Indonesia agar dapat hidup “intinya” PKn. Seharusnya Pancasila
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya. sebagai substansi kajian menjadi “inti”
d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain bagi ketujuh ruang lingkup lainnya dalam
dalam percaturan dunia secara langsung setiap materi PKn. Hal ini sejalan dengan
atau tidak langsung dengan pendapat bahwa inti dari pendidikan

19 p-ISSN: 2548 - 8856


e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (2) Maret 2018, hlm. 17-22

kewarganegaraan di Indonesia adalah komitmen Negara Kesatuan Republik


pendidikan Pancasila (Winarno, 2014: 36). Indonesia.
Berdasarkan naskah Penguatan b. Dalam PPKn, Pancasila ditempatkan
Kurikulum mata pelajaran Pendidikan sebagai entitas inti yang menjadi
Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) sumber rujukan dan ukuran
terbitan Pusat Kurikulum dan Perbukuan keberhasilan dari keseluruhan ruang
(Puskurbuk) Kemdikbud 2012, dinyatakan lingkup mata pelajaran.
bahwa pelajaran PKn disesuaikan menjadi c. UUD NRI tahun 1945, semangat
mata pelajaran PPKn. Perubahan atau Bhineka Tunggal Ika, dan komitmen
disebut sebagai penyesuaian ini Negara Kesatuan Republik Indonesia
dimaksudkan agar dapat mengakomodasi ditempatkan sebagai bagian integral
perkembangan dan persoalan yang dari keseluruhan tatanan
berkembang di masyarakat. Penyesuaian penyelenggaraan negara yang
menjadi mata pelajaran PPKn ini berdasarkan atas dan bermuara pada
dilakukan untuk mengakomodasi 4 pilar sistem nilai dan moral Pancasila.
kebangsaan yakni Pancasila, UUD Negara d. Dalam setiap jalur, jenjang, dan jenis
Republik Indonesia tahun 1945, Negara pendidikan, mata pelajaran PPKn
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka memuat secara utuh keempat ruang
Tunggal Ika sebagai ruang lingkup baru. lingkup tersebut.
Dalam naskah tersebut dijelaskan Ketiga kompetensi kewarganegaraan
pula jatidiri atau karateristik dari PPKn dalam kurikulum 2013 yaitu:
sebagai pendidikan kewarganegaraan a. Civic knowledge (pengetahuan warga
Indonesia di masa depan sebagai berikut: negara), masuk kedalam KI 3
a. Eksistensi PPKn dinyatakan dalam pengetahuan, yakni Pancasila, UUD
pasal 37 UU No. 20 Tahun 2003. NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal
Selanjutnya dalam penjelasan pasal 37 Ika sebagai dimensi PPKn yang
dinyatakan bahwa: “. pendidikan semuanya melebur kedalam rumusan
kewarganegaraan dimaksudkan untuk KD.
membentuk peserta didik menjadi b. Civic skill (keterampilan warga negara)
manusia yang memiliki rasa masuk kedalam KI 4 keterampilan.
kebangsaan dan cinta tanah air”. Untuk c. Civic Disposition (sikap warga negara)
mengakomodasikan perkembangan masuk kedalam KI 1 dan KI 2 sikap
baru dan mewujudkan pendidikan spiritual dan sosial.
sebagai bagian utuh dari proses Aspek penting dari Pendidikan
pencerdasan kehidupan bangsa, maka Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
nama mata pelajaran PKn berserta Kurikulum 2013 ialah pentingnya
ruang lingkup dan proses penggunaan pendekatan ilmiah (saintifik)
pembelajarannya disesuaikan menjadi dalam segenap pembelajaran. Ini
PPKn, yang bertujuan untuk meyakinkan penulis bahwa semangat
membentuk peserta didik menjadi keilmuan kajian Pendidikan
manusia yang memiliki rasa Kewarganegaraan dalam Kurikulum 2006
kebangsaan dan cinta tanah air yang dilestarikan dalam Kurikulum 2013, di
dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila, mana basis keilmuan yang menjadi kajian
Undang-Undang Dasar Negara pokok Pendidikan Pancasila dan
Republik Indonesia tahun 1945, Kewarganegaraan haruslah jelas dan tegas
semangat Bhineka Tunggal Ika, dan batas-batas disiplinnya.

20 p-ISSN: 2548 - 8856


e-ISSN: 2549 - 127X
Apiek Gandamana, Perbandingan Kompetensi Kewarganegaraan …

Dalam kurikulum 2013, kompetensi berpartisipasi secara baik dalam


inti (KI) dan kompentesi dasar (KD) mata masyarakatnya baru bisa disebut dengan
pelajaran PPKn, mengikuti Gerhard warga negara yang baik. Dalam
Himmelmann (2013), mengubah pembelajaran PKn, guru tidak hanya
paradigma pendidikan kewarganegaraan menekankan terhadap aspek kognitif saja
yang semula berfokus kepada program atau civic knowledge-nya saja tetapi lebih
pengajaran dan transfer pengetahuan ditekankan pada aspek civic skill dan civic
kewarganegaraan menjadi pendekatan disposition.
yang menekankan sikap-sikap personal- Dalam kurikulum 2013 salah satu
individual, moral dan perilaku sosial ciri pokoknya adalah adanya kompetensi
sebagaimana disposisi dan nilai-nilai inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).
bersama dari warga negara dalam Sebaran KI 1, KI 2, KI 3, dan KI 4 yang
kehidupan bersama yang menghargai hak- selanjutnya terjabarkan lagi kedalam
hak asasi manusia dan demokrasi di dunia kelompok KD 1, KD 2, KD 3, dan KD 4.
yang penuh konflik. Proses pembelajaran dengan demikian
Pembelajaran dengan pendekatan dimulai dari kelompok KD
ilmiah melalui konsepsi 5 M (mengamati, pengetahuan/civic knowledge (KD 3), lalu
menanya, mengumpulkan data, kelompok KD keterampilan/civic skill (KD
mengasosiasi, dan mengkomunikasikan) 4), dan berakhir pada pembentukan sikap
memungkinkan perubahan paradigma spiritual dan sosial atau civic disposition
pembelajaran Pendidikan Pancasila dan (KD 1 dan 2).
Kewarganegaraan (PPKn) dari Dari pembahasan di atas, menurut
pembelajaran pasif dan afirmatif kepada hemat penulis kurikulum 2013 lebih
pembelajaran aktif, kooperatif, dan kritis. memenuhi syarat dari ketiga kompetensi
kewarganegaraan (civic knowledge, civic
KESIMPULAN skill, dan civic disposition) daripada
Hasil kajian dari Pusat Kurikulum kurikulum 2006 (KTSP). Dalam kurikulum
(2007) terhadap mata pelajaran pendidikan 2013 pembelajaran PKn di khususnya di
kewarganegaraan di sekolah menemukan Sekolah Dasar lebih menekankan aspek
hasil berdasarkan ranah kompetensi sikap baru kemudian keterampilan dan
terdapat ketidakseimbangan ranah pengetahuan.
kompetensi PKn sebagai muatan KD untuk
tiap-tiap SK baik di SD, SMP, maupun DAFTAR RUJUKAN
SMA. Pada aspek sikap dan perilaku yang Gerhard Himmelmann. 2013. Competence
menjadi inti PKn proporsinya relatif lebih for Teaching, Learning and Living
sedikit bila dibandingkan dengan ranah Democratic Citizenship. Dalam
pengetahuan. Di SD dari 57 KD, hanya 4 Murray Print dan Dirk Lange (eds),
(7,02 %) KD yang termasuk ranah afektif Civic Education and Competense for
dan 16 (28,07 %) KD yang termasuk ranah Engaging Citizens Democracies.
perilaku, sementara yang termasuk ranah Rotterdam: Sense Publishers, pp. 3-
pengetahuan 37 (64,91 %) KD. Padahal 8.
pembelajaran PKn yang ideal harus
memperbanyak aspek sikap dan Pusat Kurikulum. 2007. Naskah Akademik
keterampilan warga negara. Individu yang Kajian Kurikulum Pendidikan
paham akan hak dan kewajibannya sebagai Kewarganegaraan. Depdiknas:
anggota masyarakat dan dapat

21 p-ISSN: 2548 - 8856


e-ISSN: 2549 - 127X
Jurnal Sekolah (JS). Vol 2 (2) Maret 2018, hlm. 17-22

Badan Penelitian dan


Pengembangan Pusat Kurikulum.

Rahmat. et al. 2013. Pembelajaran


Pendidikan Kewarganegaraan.
Bandung: Laboratorium Pendidikan
Kewarganegaraan UPI.

Samsuri. “Paradigma Pendidikan


Kewarganegaraan dalam Kurikulum
2013”.
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132
300167/pengabdian/paradigmapendi
dikan-kewarganegaraan-kurikulum-
2013-kuliah-umum-fkip-uad-15-
september-2013.pdf (diakses tanggal
10 Oktober 2017).

Winarno. 2014. Pembelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan Isi Strategi, dan
Penilaian. Jakarta: Bumi Aksara.

Winataputra, Udin S. 2014. Pembelajaran


PKn di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka.

Wulandari, Dewi. “Analisis Kurikulum


2006 dan Kurikulum 2013 Pada
Mata Pelajaran PKn”
http://ibudewiwulandari.blogspot.co.
id/2016/04/analisis-kurikulum-2006-
dan-kurikulum.html (diakses tanggal
10 Oktober 2017).

22 p-ISSN: 2548 - 8856


e-ISSN: 2549 - 127X

Anda mungkin juga menyukai