Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KEGIATAN SISWA

NO. 06

Mata Pelajaran : Geografi


Kelas/Prog : X.MIPA/IPS
Semester : II
Kompetensi : 3.5 Menganalisis dinamika litosfer dan dampaknya terhadap
Dasar kehidupan
4.5 Menyajikan proses dinamika litosfer dengan menggunakan
peta, bagan, gambar, tabel, grafik, video, dan/atau animasi
Pertemuan : 1 (2 X 45')

MATERI PEMBELAJARAN :
Vulkanisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan (Bagian 1)

PETA KONSEP

TENAGA ENDOGEN

VULKANISME

INTRUSI EKSTRUSI

 Diaterma
 Apofisa
ERUPSI
 Lacolit
 Sill
 Dike
 Batholit

BENTUK-BENTUK BERDASARKAN BENTUK-BENTUK TIPE-TIPE


ERUPSI SIFATNYA GUNUNG API LETUSAN

1. SENTRAL 1. EKSPLOSIF 1. STRATO 1. HAWAII


2. AREAL 2. EFFUSIF 2. MAAR 2. STROMBOLI
3. LINIER 3. PERISAI 3. VOLKANO
4. MERAPI
5. ST.VINCENT
MATERIAL YANG DIKELUARKAN 6. PELEE
7. PLINIAN/
PERRET
DAMPAKNYA TERHADAP KEHIDUPAN

1
LITERASI DAN PENGAMATAN:
Baca Uraian Materi Berikut Dengan Seksama, dan amati setiap gambar, tabel dan bagan
yang ada.

VULKANISME

Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas magma baik intrusi
maupun ekstrusi. Intrusi magma merupakan aktivitas magma yang menyusup ke celah-celah
lapisan bumi sedangkan ekstrusi magma merupakan aktivitas magma yang keluar mencapai
permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pipa sentral yang
disebut terusan kepundan atau diatrema.

Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Magma dapat bergerak naik
karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk
mendorong batuan di atasnya.

Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman
dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi.
Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat
letusan yang ditimbulkannya.

Besar kecilnya volume dapur magma mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk aktivitas
magma. Makin besar volume dapur magma berarti magma yang tersimpan jumlahnya sangat
banyak dan menyebabkan aktivitas mgma smakin lama. Dapur magma merupakan sumber
utama aktivitas magma.

Kekuatan letusan Gunung Api sangat dipengaruhi oleh kedalaman Dapur Magma dan
besar/kecilnya volume Dapur Magma. Perhatikan gambar berikut!

ERUPSI MAGMA

Erupsi marupakan istilah atau nama lain yang menggambarkan peristiwa meletusnya gunung
berapi. Istilah Erupsi mempunyai pengertian sebagai peristiwa keluarnya magma yang ada di
dalam perut Bumi untuk menuju ke permukaan Bumi secara vulkanik (bedakan dengan istilah
ekstrusi magma!). Erupsi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor kekentalan magma,
kandungan gas yang ada di dalam magma, dan juga kedalaman dapur magma.
Berdasarkan bentuknya erupsi dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Erupsi Sentral
Erupsi sentral terjadi jika magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma). Ektrusi
sentral akan membentuk gunung-gunung yang terpisah, misalnya Gunung Krakatau,

2
Vesuvius, dan lain-lain. Gunung-gunung di Indonesia termasuk jenis gunung api dengan
ekstrusi sentral.

2. Erupsi Areal
Erupsi areal terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi dan meliputi daerah
yang lebih luas/lubang keluarnya magma besar. Berkaitan dengan hal tersebut, bentuk
keluarnya magma bergerak mengaliri permukaan. Hal ini disebabkan tekanan gas tidak
cukup kuat untuk melontarkan material magma keluar. Selain itu, letak magma yang dekat
dengan permukaan memungkinkan keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal
tertentu. Contoh: Gunung Maona Loa di Hawaii. Perhatikan gambar berikut!

3. Erupsi Linier
Erupsi linier terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan yang
memanjang. Dengan demikian, ektrusi tersebut akan membentuk deretan gunung api.
Contoh, gunung api Laki di Islandia dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Perhatikan gambar berikut!

Berdasarkan sifat letusannya/erupsinya, erupsi dibedakan mejnadi 2, yaitu :


1. Erupsi Eksplosif
Erupsi eksplosif, yakni merupakan erupsi yang berupa ledakan dengan mengeluarkan
bahan- bahan padat atau eflata berupa piroklastik yang memiliki kandungan SIO2 tinggi.
yang berupa bongkah, bom, lapili, pasir, debu, dan juga abu vulkanik bersamaan dengan
gas dan juga fluida. Erupsi eksplosif atau erupsi letusan ini merupakan erupsi yang terjadi
apabila letak dapur magma yang dalam, kemudian terdapat volume gas yang besar, dan
juga magma yang bersifat masam. Bentuk volkan yang akan dihasilkan berbentuk sharp
cone (runcing). Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi bahwa ciri-ciri erupsi
eksplosif meliputi :
 Erupsi terjadi ditandai dengan ledakan- ledakan yang bersifat besar dan dasyat
 Erupsi berupa ledakan- ledakan magma
 Terjadi pada gunung api yang berbentuk strato

3
 Menyebabkan kerusakan pada daerah kawah/kepundan
 Terjadi karena adanya magma yang mengandung SIO2 dengan kadar yang tinggi
 Gas yang terdapat pada magma bervolume banyak atau besar
 Letak dapur magma yang dalam
 Adanya magma yang bersifat asam
Perhatikan gambar berikut!

2. Erupsi Effusif
Erupsi efusif, merupakan erupsi yang berupa lelehan lava melalui retakan atau lubang
kawah dari suatu gunung berapi. Erupsi efusif atau lelehan merupakan erupsi yang terjadi
karena letak dapur magma yang dangkal, wolume gas yang kecil, dan juga magma yang
bersifat basa. Material yang akan dikeluarkan dari erupsi ini adalah lava yang mengandung
SIO2 yang rendah. Gunung api di Hawaii erupsinya bersifat effusif. Bentuk volkan yang akan
dihasilkan berbentuk rounded cone (tidak runcing). Berdasarkan uraian di atas, dapat
diidentifikasi bahwa ciri-ciri erupsi effusif antara lain :
 Erupsi tidak terjadi ledakan atau ledakan hanya terjadi sesekali saja
 Berupa lelehan magma
 Terjadi pada gunung api yang berbentuk perisai
 Terjadi karena adanya magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang rendah
 Gas yang terdapat pada magma hanyalah sedikit
 Letak dapur magma yang dangkal
 Adanya magma yang bersifat basa
Perhatikan gambar berikut!

BENTUK-BENTUK GUNUNG API


1. Gunung api Strato
 Terbentuk akibat erupsi yang berganti-ganti antara efusif dan eksplosif, sehingga
memperlihatkan batuan beku yang berlapis-lapis pada dinding kawahnya

4
 Mengalami letusan yang berkali-kali, dengan dapur magma yang dalam dan viskositas
serta kekentalan magma tinggi
 Sifat letusannya eksplosif
 Material yang dikandungnya memungkinkan endapan pada lereng gunung berlapis-lapis
sehingga gunung api semakin tinggi menjulang keatas
 Contohnya Gunung Merapi, Gunung Tangkuban Perahu atau secara umum sebagian
besar gunung api di Indonesia memiliki bentuk strato atau kerucut.

2. Gunung api Maar


 Gunung api ini terbentuk karena ada letusan besar yang bersifat eksplosif yang membentuk
lubang besar/kaldera pada puncak gunung api.
 Bentuk gunung api ini, sekali meletus dengan eksplosif, maka menjadi gunung api yang mati
setelah aktivitas letusan.
 Memiliki dapur magma yang dangkal dengan tekanan yang tinggi
 Gunung api ini memiliki corong. Contohnya Gunung Lamongan Jawa Timur dengan
kawahnya Klakah

3. Gunung api Perisai


 Gunung api ini terjadi karena magma cair keluar dengan tekanan rendah hampir tanpa
letusan atau letusan efusif.
 Dapur magma dangkal dengan magma yang sangat cair
 Lereng yang terbentuk menjadi sangat landai. Contohnya Maona Loa, Mona Kea, Kilauea di
Kep Hawaii, Amerika Serikat.

5
TIPE-TIPE LETUSAN GUNUNG API

Berend George Escher (4 April 1885 -11 Oktober 1967 )


adalah seorang ahli geologi dari Belanda. Ia membuat klasifikasi
letusan Gunung Api berdasarkan pada kekentalan lava,
viskositas, dan kedalaman dapur magma ke dalam 7 (tujuh) tipe
letusan, yaitu : Tipe Hawaii, Tipe Stromboli, Tipe vulkan, Tipe
Perret, Tipe Merapi, Tipe Pelee, Tipe St. Vincent.

Berikut penjelasan masing-masing tipe letusan Gunung Api.

Tipe Hawaii
Gunung api tipe Hawwaian memiliki ciri:
 magma/lava yang sangat cair,
 dapur magma sangat dangkal
 tekanan gas (viskositas) rendah.
Contoh gunung api tipe Hawaaian seperti: gunung Maona Loa, Maona Kea dan Kilauea yang
semua berada di Kepulauan Hawai Amerika Serikat

Tipe Stromboli
Gunung api tipe Stromboli memiliki ciri:
 Lava/magma sangat encer,
 kedalaman dapur magma dangkal
 tekanan gas (viskositas) sedang
 Terjadi letusan setiap ± 12 menit
 memuntahkan material-material, abu vulkanik, bom dan lapili memuntahkan material-
material, abu vulkanik, bom dan lapili
Contoh gunung api Stromboli di Kepulauan Lipari di Laut Tirrhenia di lepas pantai
utara Sisilia, Italia, gunug Visuvius (Itali, Eropa) dan gunung Raung (Jawa Timur)

Tipe vulkano/vulkanian
Ciri-ciri gunung api vulkano/vulkanian adalah:
 Lava encer
 Tekanan gas/viskositasnya sedang
 Kedalaman dapur magma dangkal
 mengeluarkan material padat seperti bom, lapili, abu serta material cair seperti lava
 gunung api tipe ini tergantung pada kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma
 Memiliki 2 tipe yaitu vulkano lemah dengan tekanan gasnya sedang dan dapur magma yang
tidak terlalu dalam.
Contoh gunung api ini adalah gunung Bromo dan gunung Semeru di Jawa Timur. Sedangkan
tipe vulkano kuat memiliki ciri tekanan gas tinggi dengan dapur magma lebih dalam. Contohnya
gunung Etna di Italy, dan Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur

Tipe Perret
Gunung api tipe perret atau plinian dikenal sebagai tipe gunung api dengan letusan yang paling
berbahaya. Tipe gunung api memiliki ciri:
 Lava encer
 Tekanan gas/viskositasnya sangat tinggi
 mampu mengeluarkan material letusan sampai ketinggian 80 km bahkan bisa
menghancurkan lubang kepundan dan puncak gunung
 Kedalaman dapur magma sangat dalam
Gunung api yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah gunung Krakatau (Indonesia) dan St. Helens
(Amerika Serikat)

6
Tipe Merapi
Gunung api tipe Merapi, memiliki keunikan dengan awan panas yang sering dikenal oleh
masyarakat sekitar dengan sebutan wedus gembel. Awan panas ini keluar saat erupsi dan
meluncur menuruni lereng sangat cepat mencapai lebih dari 200km/jam. Warna yang abu-abu
bergumpal terlihat dari kejauhan seperti kambing biri-biri (wedus gembel) yang berlarian
menuruni lereng.
Tipe gunung api memiliki ciri:
 Keadaan lava kental sehingga jika lavanya mendingin, maka dapat menyumbat lubang
kepundan
 Tersumbatnya lubang kepundan menyebabkan tekanan di bawah bumi menumpuk semakin
besar sehingga ketika sampai di batas kritis, maka sumbatan lava tersebut akan pecah dan
pecahannya akan terdorong keluar
 Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine
 Memiliki dapur magma yang sangat dangkal
Gunung Merapi di Jawa Tengah Indonesia merupakan contoh dari gunung api tipe ini.

Tipe Pelee
Gunung api tipe pelee memiliki ciri:
 Magma atau lava kurang encer
 Tekanan gas/viskositas sangat tinggi
 Terdapat sumbat kawah yang berbentuk seperti jarum
 Dapur magma dangkal
Contoh gunung api tipe ini adalah gunung Pelle di Amerika Tengah.

Tipe St. Vincent


St Vincent merupakan tipe gunung api dengan ciri-ciri:
 Lava atau magma kurang encer
 Tekanan gas / viskositas sedang
 Terdapat danau kawah
 Letusan disertai tumpahan lahar
 Dapur magma dangkal
Gunung St Vincent di Kepulauan Antiles di laut Karibia Amerika dan gunung Kelud di Jawa
Timur merupakan contoh dari tipe gunung api ini. Perhatikan Tabel berikut ini!

No Tipe Gunung Api Keadaan Lava Tekanan Gas Kedalaman Lava Contoh Gunung
1. Hawai Sangat cair Rendah Sangat dangkal Mauna Loa-Mauna Kea
2. Stromboli Sangat cair Sedang Dangkal Vecuvius, Raung
3. Vulkan Cair Sedang Dangkal Etna, Semeru
4. Peret/plinian Cair Sangat tinggi Sangat dalam St. Hellens, Krakatau
5. Merapi Kurang cair/kental Rendah Sangat dangkal Merapi
6. Pelee Kurang cair/kental Sangat tinggi Dangkal Pelle
7. St. Vincent Kurang cair/kental Sedang Dangkal St. Vincent, Kelud

KEGIATAN PESERTA DIDIK


1. Setelah membaca uraian materi dan mengamati gambar, tabel yang ada, diskusikan
permasalahan sebagai berikut :
a. Mengapa terjadi peristiwa vulkanisme?
b. Apa hubungannya antara sifat letusan, material yang dikeluarkan saat erupsi dengan
bentuk-bentuk gunung api?
2. Presentasikan hasil pembahasan permasalahan

UJI KOMPETENSI
1. Apa yang dimaksud dengan vulkanisme?
2. Faktor apa yang mempengaruhi kekuatan letusan gunung api?
3. Bagaimana erupsi sentra terjadi?

7
4. Bagaimana erupsi areal terjadi?
5. Bagaimana erupsi liner terjadi?
6. Apa perbedaan antara erupsi eksplosif dengan erupsi effusif?
7. Sebagian besar gunung api di Indonesia berbentuk apa?
8. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya gunung apai di Indonesia berbentuk seperti
nomor 7
9. Dari ketujuh tipe letusan gunung api, tipe manakah yang menimbulkan awan panas?

Anda mungkin juga menyukai