06 LKS 6
06 LKS 6
NO. 06
MATERI PEMBELAJARAN :
Vulkanisme dan pengaruhnya terhadap kehidupan (Bagian 1)
PETA KONSEP
TENAGA ENDOGEN
VULKANISME
INTRUSI EKSTRUSI
Diaterma
Apofisa
ERUPSI
Lacolit
Sill
Dike
Batholit
1
LITERASI DAN PENGAMATAN:
Baca Uraian Materi Berikut Dengan Seksama, dan amati setiap gambar, tabel dan bagan
yang ada.
VULKANISME
Vulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan dengan aktivitas magma baik intrusi
maupun ekstrusi. Intrusi magma merupakan aktivitas magma yang menyusup ke celah-celah
lapisan bumi sedangkan ekstrusi magma merupakan aktivitas magma yang keluar mencapai
permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pipa sentral yang
disebut terusan kepundan atau diatrema.
Magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Magma dapat bergerak naik
karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energi untuk
mendorong batuan di atasnya.
Di dalam litosfer magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman
dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi.
Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat
letusan yang ditimbulkannya.
Besar kecilnya volume dapur magma mempengaruhi waktu yang diperlukan untuk aktivitas
magma. Makin besar volume dapur magma berarti magma yang tersimpan jumlahnya sangat
banyak dan menyebabkan aktivitas mgma smakin lama. Dapur magma merupakan sumber
utama aktivitas magma.
Kekuatan letusan Gunung Api sangat dipengaruhi oleh kedalaman Dapur Magma dan
besar/kecilnya volume Dapur Magma. Perhatikan gambar berikut!
ERUPSI MAGMA
Erupsi marupakan istilah atau nama lain yang menggambarkan peristiwa meletusnya gunung
berapi. Istilah Erupsi mempunyai pengertian sebagai peristiwa keluarnya magma yang ada di
dalam perut Bumi untuk menuju ke permukaan Bumi secara vulkanik (bedakan dengan istilah
ekstrusi magma!). Erupsi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor kekentalan magma,
kandungan gas yang ada di dalam magma, dan juga kedalaman dapur magma.
Berdasarkan bentuknya erupsi dibedakan menjadi 3, yaitu :
1. Erupsi Sentral
Erupsi sentral terjadi jika magma keluar melalui sebuah lubang (saluran magma). Ektrusi
sentral akan membentuk gunung-gunung yang terpisah, misalnya Gunung Krakatau,
2
Vesuvius, dan lain-lain. Gunung-gunung di Indonesia termasuk jenis gunung api dengan
ekstrusi sentral.
2. Erupsi Areal
Erupsi areal terjadi apabila letak magma dekat dengan permukaan bumi dan meliputi daerah
yang lebih luas/lubang keluarnya magma besar. Berkaitan dengan hal tersebut, bentuk
keluarnya magma bergerak mengaliri permukaan. Hal ini disebabkan tekanan gas tidak
cukup kuat untuk melontarkan material magma keluar. Selain itu, letak magma yang dekat
dengan permukaan memungkinkan keluar meleleh di beberapa tempat pada suatu areal
tertentu. Contoh: Gunung Maona Loa di Hawaii. Perhatikan gambar berikut!
3. Erupsi Linier
Erupsi linier terjadi jika magma keluar lewat celah-celah retakan atau patahan yang
memanjang. Dengan demikian, ektrusi tersebut akan membentuk deretan gunung api.
Contoh, gunung api Laki di Islandia dan deretan gunung api di Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Perhatikan gambar berikut!
3
Menyebabkan kerusakan pada daerah kawah/kepundan
Terjadi karena adanya magma yang mengandung SIO2 dengan kadar yang tinggi
Gas yang terdapat pada magma bervolume banyak atau besar
Letak dapur magma yang dalam
Adanya magma yang bersifat asam
Perhatikan gambar berikut!
2. Erupsi Effusif
Erupsi efusif, merupakan erupsi yang berupa lelehan lava melalui retakan atau lubang
kawah dari suatu gunung berapi. Erupsi efusif atau lelehan merupakan erupsi yang terjadi
karena letak dapur magma yang dangkal, wolume gas yang kecil, dan juga magma yang
bersifat basa. Material yang akan dikeluarkan dari erupsi ini adalah lava yang mengandung
SIO2 yang rendah. Gunung api di Hawaii erupsinya bersifat effusif. Bentuk volkan yang akan
dihasilkan berbentuk rounded cone (tidak runcing). Berdasarkan uraian di atas, dapat
diidentifikasi bahwa ciri-ciri erupsi effusif antara lain :
Erupsi tidak terjadi ledakan atau ledakan hanya terjadi sesekali saja
Berupa lelehan magma
Terjadi pada gunung api yang berbentuk perisai
Terjadi karena adanya magma yang mengandung S1O2 dengan kadar yang rendah
Gas yang terdapat pada magma hanyalah sedikit
Letak dapur magma yang dangkal
Adanya magma yang bersifat basa
Perhatikan gambar berikut!
4
Mengalami letusan yang berkali-kali, dengan dapur magma yang dalam dan viskositas
serta kekentalan magma tinggi
Sifat letusannya eksplosif
Material yang dikandungnya memungkinkan endapan pada lereng gunung berlapis-lapis
sehingga gunung api semakin tinggi menjulang keatas
Contohnya Gunung Merapi, Gunung Tangkuban Perahu atau secara umum sebagian
besar gunung api di Indonesia memiliki bentuk strato atau kerucut.
5
TIPE-TIPE LETUSAN GUNUNG API
Tipe Hawaii
Gunung api tipe Hawwaian memiliki ciri:
magma/lava yang sangat cair,
dapur magma sangat dangkal
tekanan gas (viskositas) rendah.
Contoh gunung api tipe Hawaaian seperti: gunung Maona Loa, Maona Kea dan Kilauea yang
semua berada di Kepulauan Hawai Amerika Serikat
Tipe Stromboli
Gunung api tipe Stromboli memiliki ciri:
Lava/magma sangat encer,
kedalaman dapur magma dangkal
tekanan gas (viskositas) sedang
Terjadi letusan setiap ± 12 menit
memuntahkan material-material, abu vulkanik, bom dan lapili memuntahkan material-
material, abu vulkanik, bom dan lapili
Contoh gunung api Stromboli di Kepulauan Lipari di Laut Tirrhenia di lepas pantai
utara Sisilia, Italia, gunug Visuvius (Itali, Eropa) dan gunung Raung (Jawa Timur)
Tipe vulkano/vulkanian
Ciri-ciri gunung api vulkano/vulkanian adalah:
Lava encer
Tekanan gas/viskositasnya sedang
Kedalaman dapur magma dangkal
mengeluarkan material padat seperti bom, lapili, abu serta material cair seperti lava
gunung api tipe ini tergantung pada kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magma
Memiliki 2 tipe yaitu vulkano lemah dengan tekanan gasnya sedang dan dapur magma yang
tidak terlalu dalam.
Contoh gunung api ini adalah gunung Bromo dan gunung Semeru di Jawa Timur. Sedangkan
tipe vulkano kuat memiliki ciri tekanan gas tinggi dengan dapur magma lebih dalam. Contohnya
gunung Etna di Italy, dan Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur
Tipe Perret
Gunung api tipe perret atau plinian dikenal sebagai tipe gunung api dengan letusan yang paling
berbahaya. Tipe gunung api memiliki ciri:
Lava encer
Tekanan gas/viskositasnya sangat tinggi
mampu mengeluarkan material letusan sampai ketinggian 80 km bahkan bisa
menghancurkan lubang kepundan dan puncak gunung
Kedalaman dapur magma sangat dalam
Gunung api yang memiliki ciri-ciri tersebut adalah gunung Krakatau (Indonesia) dan St. Helens
(Amerika Serikat)
6
Tipe Merapi
Gunung api tipe Merapi, memiliki keunikan dengan awan panas yang sering dikenal oleh
masyarakat sekitar dengan sebutan wedus gembel. Awan panas ini keluar saat erupsi dan
meluncur menuruni lereng sangat cepat mencapai lebih dari 200km/jam. Warna yang abu-abu
bergumpal terlihat dari kejauhan seperti kambing biri-biri (wedus gembel) yang berlarian
menuruni lereng.
Tipe gunung api memiliki ciri:
Keadaan lava kental sehingga jika lavanya mendingin, maka dapat menyumbat lubang
kepundan
Tersumbatnya lubang kepundan menyebabkan tekanan di bawah bumi menumpuk semakin
besar sehingga ketika sampai di batas kritis, maka sumbatan lava tersebut akan pecah dan
pecahannya akan terdorong keluar
Material ini menuruni lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine
Memiliki dapur magma yang sangat dangkal
Gunung Merapi di Jawa Tengah Indonesia merupakan contoh dari gunung api tipe ini.
Tipe Pelee
Gunung api tipe pelee memiliki ciri:
Magma atau lava kurang encer
Tekanan gas/viskositas sangat tinggi
Terdapat sumbat kawah yang berbentuk seperti jarum
Dapur magma dangkal
Contoh gunung api tipe ini adalah gunung Pelle di Amerika Tengah.
No Tipe Gunung Api Keadaan Lava Tekanan Gas Kedalaman Lava Contoh Gunung
1. Hawai Sangat cair Rendah Sangat dangkal Mauna Loa-Mauna Kea
2. Stromboli Sangat cair Sedang Dangkal Vecuvius, Raung
3. Vulkan Cair Sedang Dangkal Etna, Semeru
4. Peret/plinian Cair Sangat tinggi Sangat dalam St. Hellens, Krakatau
5. Merapi Kurang cair/kental Rendah Sangat dangkal Merapi
6. Pelee Kurang cair/kental Sangat tinggi Dangkal Pelle
7. St. Vincent Kurang cair/kental Sedang Dangkal St. Vincent, Kelud
UJI KOMPETENSI
1. Apa yang dimaksud dengan vulkanisme?
2. Faktor apa yang mempengaruhi kekuatan letusan gunung api?
3. Bagaimana erupsi sentra terjadi?
7
4. Bagaimana erupsi areal terjadi?
5. Bagaimana erupsi liner terjadi?
6. Apa perbedaan antara erupsi eksplosif dengan erupsi effusif?
7. Sebagian besar gunung api di Indonesia berbentuk apa?
8. Faktor apa yang menyebabkan terjadinya gunung apai di Indonesia berbentuk seperti
nomor 7
9. Dari ketujuh tipe letusan gunung api, tipe manakah yang menimbulkan awan panas?