Anda di halaman 1dari 10
Jursal TELEMATIKA MKOM Yoh? No.} Maret 2015 PROTOTIPE SISTEM PELAPORAN BANK INDONESIA BERBASIS EXTENSIBLE BUSINESS REPORTING LANGUAGE (XBRL) : STUDI KASUS PT. BANK TABUNGAN NEGARA Hendro Wijanarko!, Moedjiono” Program Studi Magister Imu Komputer, Program Pascasarjana, Universitas Budi Luhur 11, Raya Ciledug, Petukangan Uttara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12260 Telp. (021) 5853753, Fax. (021) $869225 ‘nongkrck @gmail.com, ‘nazoriagani@gmail.com ABSTRAK eXtensible Business Reporting Language(XBRL) merupakan bahasa standar dalam format XML yang dirancang untuk ‘mendeskripsikan dan memudahkan pertukaran data guna memudahkan pelaporan data keuangan, dimana prinsip dasar ‘metodologi ini adalah describing and exchanging. Pelapor cukyp membuat instance document berist data pelaporan yang telah diberi metadata berdasarkan kamus data mengenai ketentuan bisnis yang telah disusun dan disediakan oleh Bank Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Terapan dan menggunakan model Prototipe evolusioner. Pengujian validasi ‘menggunakan Focus Group Discussion dengan responden dalam penelitian menvatakan semua spesifikai kebutuhan fungsional ddan fungsi sistem keseluruhan dapat disetwiui. Kualitas perangkat lunak yang dihasilkan diyji berdasarkan empat karakteristie Juaitas perangkat lunak mengadaptasi model ISO 9126, vaitu: functionality, reliability, usability, dan efficiency dengan kriteria Baik, dengan persentase tanggapan responden sebesar 82.26% Kata kunci seXtensible Business Reporting Language(XBRL), Penelitian Terapan. Prototipe Evolusioner. Analisis dan Perancangan Berorientasi Obyek, Focus Group Discussion, 1SO 9126, Kamus Data 1. PENDAHULUAN XBRL menggunakan semacam kamus (dictionaries) yang, Prkembangan dan perubahan bisnis yang begite dinamis berisi elomen XBRL dan dikenal dengan Taksonomi XBRL tentunya memerlukan sistem informasi yang bisa merespons (XBRL Taxonomies). Taksonomi XBRL merupakan skema kkebutuhan bisnis dengan cepat. Kebutuhan akan informasi yang pengelompokan yang menetapkan tag-lag_tertenta untuk berkualitas dalam pengambilan kepurusan dan memonitor masing-masing item daa, perubehan lingkungan yang cepat dan dinamis di sektor Otoritas pengawas atau regulator seperti Bank Indonesia ‘moneter, perbankan, dan sistem pembayaran menjadi sangat (BD, Otorites Jasa Keuangan (OK), atau Bursa Efek Indonesia rmendesak untuk segera dipenuhi. Oleh arene itu perlu (BEI) adalah lembaga-lombaga di indonesia yang bisa berperan dlilakukan upaya sistematis, terarah dan terencana tentang sebagai penerima informasi. Pengirim informasi adalah ppenyempurnaan dan integrasi sistem informasi yang perusahaan aay organisasi lainnya yang diwajibkan untuk ‘mendukimg hal erscbut, rmenyampaikan laporan kepada otoritas pengawas atau Dalam rangka mendukung upaya sistematis, tearah dan regulator. Contoh pihak pengirim informasi adalah emiten terencana tentang penyempamaan dan integrasi sistem bursa dan bank-bank yang berada di bawah regulasi BI informasi, telah disusun rencana pengembangan dan penerapan Dalam implementasinya, peran pibak penerima informasi sistem pelaporan Bank dan Non-Bank yang terintegrasi dan adalah menctapkan informasi standar dalam bentuk taksonomi ‘mampu merespons Kkebutuhan bisnis dengan cepat. Sistem XBRL. Pihak penerime informasi juga memroses informasi pelaporan berbasis eXtensible Business Reporting dalam format XBRL yang diterimanya. Di sisi lain, pibak Language(XBRL) dimana prinsip dasar metodologi ini adalah pengirim informasi berperan menyampaikan data. laporan describing (pendefinisian ke dalam kamus data XBRL) and dalam bentuk dokumen XBRL (XBRL instance document) ‘exchanging (pertukaran data), berdasarkan taksonomi yang telah ditetapkan. XBRL mampu menusjukkan keterkaitan item-item data Berkaitan dengan permasalahan yang tersebul di alas, maka satu sama Iain, Dengan demikian, XBRL mampu menunjukkan pemulis tertarik untuk melakukan_penclitian dengan judul: Dagaimana penghitungan yang mendasari suatu item data, Prototipe Sistem Pelaporan Bank Indonesia Becbasis eXtensible XBRL juga mamspu mengelompokkan itemitem data menurat Business Reporting Language(XBRL): Studi Kasus PT. Bank Corganisesi atau menurut tujuan pelaporan tertentu. Dan yang Tebungan Negara, terpenting, XBRL dapat dengan mudah diperluas (extensible), sehingga perusahaan dan organisasilainnya bisa mengadaptasi XBRL untuk memenuhi kebutuban-kebutuhan khusus, 39 Jursal TELEMATIKA MKOM Yoh? No.} Maret 2015 LA Tdentifikasi Masalah Berdaserkan star belakang permasalahan dalam penelitian ini, maka permasalahan dapat didentifikasi sebagai Derik: 1) Kebutuhan akan informasi yang berkualitas dalam pengambilan keputusan di scktor moncter, perbankan, dan sistem pembayaran oleh Bank Indonesia menjadi sangat ‘mendesak untuk segeta dipenuhi,schinggs menimbulkan permasalehan: Perlunya sistem informasi pelaporan Bank dan Non-Bank ‘yang terintegrasi dan mampu merespons kebutuhan bisnis dengan cepat,sehingga menimbulkan permasalahan 2) 1.2 Rumusan Masalah ‘Berdaserkan identifikasi dan pembatasan masalah di sas, ‘umusan masalah yang harus di jawab yaita 1) Bagaimana membat prototipe sistem pelaporan berbasis eXtensible Business Reporting Language (XBRL) sesuai dengan taxonomi yang, diberikan oleh otoritas pengawas atau legulator? Bagaimana hasil pengujian sertatingkat kualitas perangkat lunak prototipe sistem pelaporan yang dihasilkanjika diukur menggunakan karakteistk kualitas perangkat lunak model ISO 9126 dan Focus Group Discussion (FGD)? 2) I1_LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Konsep Dasar XBRL eXtensible Business Reporting Language (XBRL) ‘merupakan bahasa standar yang digunakan untuk memudahkan pertukaran data keuangan anlar institusi, Metode pelaporan dengan XBRL memungkinkan pertukaran date yang. lebih kkonsisten dan mudah dengan redundansi minima. Setiap data yang dilaporkan memiliki sebuah metadata yang menjelaskan dofinisi, aturan bisnis, sera informasi- informasi lain mengenai data tersebut, Metadata dari setigp data pelaporan itu didefinisikan dalam sebuah karmas data XBRL. Pelapor membua instance document berisi data pelaporan ‘dengan mengacu pada kamus data. Instance document ini siap ddigunakan dan dipertukarkan dengan institusi lain yang juga ‘menggunaken format XBRL. Insttus lain cukup menggunakan kkamus data yang sama untuk mengolah informasi yang dipertukarkan Bank Indonesia berperan sebagai penyusun dan penyedia kkamus data yang nantinya digunaken oleh Bank Pelapor. ‘Ketika terdapat perubahan dalam Kketentuan atau aturan bisnis teckat pelaporan, kamus data akan diperbabarui 2.2 Metode Pengembangan Sistem Model Prototipe Menurut McLeod, prototipe didefinisikan sebagai alat ‘yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemaka potensial enlang care sistem berfungsi dalam bentuk Iengkapny, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototipe —disebut rototypingt} Prototyping adalah proses pembuatan model sedethana perangkat Tunak yang -mengijinkan pengguna memiliki fgamberan dasar tentang program serta melakukan pengujian wal. Prototipe memberikan faslitas bagi pengembang daa Pemakai untuk saling berineraksi selama proses pembuatan, schinggeapengembang dapat dengan mudah memodelkan perangkat lunak yang banyak digunakan. Model int dapat bberupatige bentuk 1, Prololipe kertas atau model berbesis komputer yang rmenjelaskan bagsimana interaksi antara_pemakai dan komputer. Prototipe yang mengimplementasikan beberapa_bagian fungsi dari perangkat lusak yang sesungguhaya, Dengan ‘ara ini pemakai akan lebih mendapatkan gambaran tentang, ‘rogram yang akan dihaslkan, sehingga dapat menjabarkan lebih rinci kebutuhannya, ‘Menggunakan perangkat lunak yang sudah ada, seringkali pembuat software memiliki beberapa program yang sebagian dari program tersebut mirip dengan program yang akan dibuat, Pada penulisan ini penulis-menggunakan metode pengembangan prototipe evolusioner (evolutionary protoype). Melode pengembangan prototipe evolusioner (evolutionary protoype) adalah model prototipe berdasarkan pada ide untuk rmengembangkan implementasi wal, _kermudian memperlihatkan sistem awal kepeda pengguna untuk dikomentari, dan memperbaikinya versi demi versi sampai sistem yang memenuhi persyaratan diperoleh, Pada metode ini tidak ada Kegiatan spesifikasi, pengembangan, dan validasi yang terpisah Kegiatan-kegiatan ini dilakukan pada saat _ yang bersamaan dengan umpan balik yang cepat untuk masing- rmasing kegiatan. Prototipe evolusioner (evolutionary prototype) teras menerus di sempurnakan sampai_ memiliki selurub fungsionalitas yang di butubkan pengguna dari sistem yang baru, Prototipe ini kemudian di lanjutkan produksi Mengindentiikast ebutuhan pemakai Mengembangkan | prototipe tidak A Pretospe ‘dat Gammbar 1: Tahapan Pembuatan Prototipe Evolusioner 40 Jursal TELEMATIKA MKOM Yoh? No.} Maret 2015 Penclitian yang dilakukan peneliti tidak lepas dari roferensi dan ringkasan penelitian sebelumnya yang terkait dongan Sistem Pelaporan dan eXtensible Business Reporting Language(XBRL), ‘Berikut bebcraps ringkasan penclitian sebelumnya yang tka dengan konsep sistem tersebut antara lain Dalam penelitian Nobert yang_berjudal_“Pelaporan Keuangan Elektronik Berbasis XBRL Dan Manfaataya Bagi Users Dan Emiten (Studi Kasus pada KOSDAQ. Marker Division Of Korea Exchange)” dikatakan: Pelaporan Keuangan Elektronik Berbasis XBRL pada XBRL Services KOSDAQ dapat menjamin kualitas dan keakuratan data laporan kevangan flektronik sehingga membants users dan emiten dalam ‘membuat keputusan bisnis[2] ‘Dalam penelitian Wendri & Debby yang berjudul “Sistem Informasi Keuangan (Studi kasus pada Sekolah ST.Agatha)” dikatakan: Sistem Informasi Keuangan mempermudah pihak tata usaha dalam melakuken pembayaran dan laporan kevangan sekolab3} ‘Dalam penelitian Hoogstraten yang berjudul “XBRL In The Banking Industry An Analysis Of XBRL Adoption By Dutch Banks For Basel II Compliance Reporting” dikatakan: ppenerapan XBRL pada proses pelaporan keuangan bisnis Bank dapat dilakukan sesuai dengan otoritas pengawas atau legulator(4] 24 Hipotesis Berdasarkan uraian di atas maka, penulis mengemukakan hots sebagai bert Diduga dengan prototipe sistem pelaporan_berbasis, eXtensible Business Reporting Language (XBRL) dapat Derfungsi menyediakan data pelaporan sesuai dengan taxonomi yang diberikan oleh oloritas pengawas atau legulator 2. Diduga tualitas _perangkat Iunak prototipe sistem pelaporan yang dihasilkan jika diukur menggunakan kkarakteristk kuaitas perangkat lunak model ISO 9126 dan, Focus Group Discussion (FGD)adalah baik. Ul. METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN 3 Metodologi BLL Metode Penelitian Penelitian Prototipe Sistem Pelaporan Bank Indonesia Berbasis eXiensible Business. Reporting Language(XBRL) ‘dengan studi kasus PT. Bank Tabungan Negara yang dilakukan ‘merupakan jenis penclitian terapan (Applied Research). Hasil penelitian dapat langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi(3) ‘Dalam penelitisa ini akan menerapkan toori Prototipe Sistem Pelaporan menggunakan metode pengembangan sistem ‘model Prototipe Evolusioner, analisis dan perancangan sistem dengan pendekatan herorientasi obyek, implementasi hasil anulisis dan perancangan menggunakan pemrograman Java, dan database MySQL. Pengujian validasi_mengyunakan metode Focus Group Discussion, seria pengujian kuaitas Perangkat lunak yang dissilkan mengadaptasi model ISO 9126. 3.1.2. Metode Pemailihan Sampel Metode pengambilan sampel dalam penelitan ini adalah ‘purposive sampling, Pengambilan sampel dengan purpasive ‘Sampling merupakan teknik pengambilan sampel dengan ‘mengambil responden yang tepilih betul olch peneliti menurut ciri-cii spesifik yang dimiliki olch sampelterscbut[6] ‘Adapun ‘eiteria pemilihan responden sebagai sampel penelitian ini adalah ‘Meemiliki tugas dan tanggung,jawab sebagai pimpinan di biro keuangan dan (T selama lebih dari | tahun, 2, Memiliki pengalaman di bidang pengelolaan data pelaporan selama lebih dari | tahun. 3, Sudah bekerja di PT. Bank Tabungan Negara selama lebih sari 2 tahun, 3.1.3 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1, Metode Observasi, Observasi atau pengamatan langsung terhadap profil organisasi dan obyck penelitian, Dalam ‘observasi dengan mempelajari dokumentasi perusaliaan dan aplikasi perusahaan, tujuan dan struktur organisasi, proses bisnis, ketersediaan sarana dan prasarana, infastrukur teknologi, dan kebijakan teknologiinformasi yang telah ada pada PT. Bank Talungan Negara Metode Wawancara, Wawancara dengan pihak-pihak yang, berkaitan dengan penelitian. Teknik wawancara dilakukan dengan wawancara berstruktur{6], Dalam wawancara tersebut peneliti telab menyiapkan daftar peranyaan yang brerkaitan dengan Prototipe Sistem Pelaporan Bank Indonesia Berbasis eXtensible Business Reporting Language(XBRL), Metode Studi Pustaka. Metode pengumpulan date yang diperoleh dengan mempelajari, meneliti, dan membaca book, jurnal, skips, tesis yang berhubungan dengan sistem informasi, sistem pelaporan, dan referensi dolumentasi ‘pemrograman. 3.2. Teknik Perancangan Sistem Teknik peraneangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendckatan metode Object-Oriented Design (00D) atau Perancangan Berorientssi Obyek menggunekan Unified Modelting Language (UML). Pada proses perancangan, tcknik perancangan yang dlilakukan adalah 1. Perancangan program atau spesifikasi sistem, yang, imodelkan dengan Class Diagram. Perancangan Database. data epa yang disimpan, format ata yang digunakan, dimana data akan_disimpan Database design (ER diagram) Perancangan Antarmuia Pengguna (Navigas, form Input ‘form Output) 2 a Jursal TELEMATIKA MKOM Yoh? No.} Maret 2015 4. Perancangan Infrastructure Architecture (hardware, software, dan network) 3.3 Langkah-Langkah Penelitian Dalam pengembangan sistem informasi, keseluruban proses yang dilalui harus melalui beberapa tabapan, Dalam penelitian ini metode pengembangan sistem yang digunakan adalsh model Prototype, Langksb-langkah pada tahapan pelaksanaan penelitian dapat dilihat dalam bentuk diagram alir Derik ini Gambar 2: Langkal-langkah peneitian 1. Tahap Persiapan. Tahapan ini dilakukan dengan rmempelajari literatur yang berkaitan dengan eXtensible Business Reporting Language(XBRL), sistem pelaporan, Prototipe Evolusioner, kualitas perangkat lunak model ISO 9126, dan pengujian sistem. Dalam tabapan ini juga ilakukan studi dan analisa dari beberapa peneitian sebelurmnya, berupa jurmal nasional maupun tesis mengenai Prototipe Sistem Pelaporan. 2, Identifikasi Kebutuhan Pengguna, Pada proses. ini dilakukan dengan cara melakukan observasi dan wwawancara dengan Pimpinan Perusahaan PT. Bank Tabuagan Negara dan staf terkait untuk mempelajari kebutuhan pengguna dan kebutuhan sistem, 42 3. Tahap Pembualan Protoype. Berdasarkan asi pengumpulan data, akan dilakuken analisa kebutuhan pengguna dan kebutuban fungsional dan non-fungsional sistem, dan analisa perlaku sistem Pemodelan yang dilakuken dalam tahapan analisis ini adalah: ‘a Pembuatan use case diagram untuk memodelkan kebutuhan fungsional dan pengguns. . Pembuatan activity diagram dan sequence diagram. Activity diagram untuk memodelkan proses use case yang berjalan di dalam sistem, Sequence diagram vatuk. ‘memodelkan pengiriman pesan (message) anlar object ddan kronologinya. 4, Tahap Implementasi dan Pengujian. Pada tahap ini juga dilakukanimplementasi kode program — (coding) berdasarkan hasil analisis dan perancangan sistem kedalam bahasapemogreman yang. digunakan berupa aplikasi berbasis java yang akan dikoneksikan dengan database MySQI. Pengujian yang pertama untuk memvalidasi fungst perangkat Tunak berdasarkan spesifikasi kebutuhan yang. sudah dianalisis dan dirancang, meliputi pengujian fangsionalitas sistem dan fungsi penyediaan data dan informasikan oleh eksekutif, Pengujian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Focus Group Discussion Pengujian yang kedua dilakukan untuk menguii tinglat kualitas perangkat lunakyang dikembangkan dengan standarisasi empat karakteristik mengadaptasi ISO 9126. 5, Tahapan Evaluasi, Pada tahap ini peneiti- melakukan evaluasi seluruh fungsi dan basil pengujian dan implementasi prototipe, jika dari hasil evaliasi tidak sesoai dengan kebutuban yang sudah di indentifikasi pada tehap rno 2. Maka peneliti harus mengulang proses pembuatan prototipe dari awal kembali sesuai dengan metode prototipe evolusioner. Apebila hasil evaluasi menyatakan prototipe dapat di terima dan di paksi, maka penulis dapat ‘melanjutkan pembuatan laporan Pembuatan Laporan, Pade tahap ini peneliti: membuat laporan akbir hasil dari evalusasi dan pengujia, 6 IV, PEMBAHASAN HASIL PENI 4a 4.1.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Analisis proses. bisnis dari sistem pelaporan Bank Indonesia yang sedang berjlan dilakukan untuk mendapatkaa informasi tentang bagaimana pihak bagian bio keuangan melakukan pelaporan, Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, diperolch data dan dokumen terkait proses sistem pelaporan yang akan dikembangkan. Data dan informasi yang berkaitan “dengan sistem yang sedang berjalan beserta ketersediaannya terscbut adalah sebagai berikut LITIAN Surnal TELEMATIKA MKOM Vo.7 No! Maret 2018 Gambar 3: Mekanisme ‘Dari gambar diatas terlihat buhwa permasalahan ya adalah 1. Dalam setiap Kegiatan bisnis yang dilakukan oleh bank terkait proses transaksi ang, wajib melapor kepada otoritas ppengawas yakni Bank Indonesia Dar sckian banyak kegiatan bisnis yang dilaporkan, proses pelaporannya masih menggunakan format text file. lal ini mengakibatkan proses pengambilan kebijakan di bidsng moncter, sistem pembayaran, dan pengawasan perbankan olch Bank Indonesia menjadi kurang efesien. 4.12 Sistem Yang dikembangkan ‘Tajuan pengembangan sistem dalam penelitian ini adalah membangun aplikasi sistem informasi pelaporan Bank Indonesia berbasis eXtensible Business Reporting Language(XBRL) sesuai dengan kamus data (taksonomi) dan dliharapkan akan lebih. meningkatkan efisicnsi di PT. Bank Tabungan Negara dalam proses pelaporan sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia serta memberikan kemudaban bagi pihak Biro Keuangan untuk mengelola, menyimpan, dan ‘memposes data secaraterintegrasi agar dapat segera dilaporkan kepada Bank Indonesia, 4.13 Analisis Kebutuban Fungsional ‘Tahap analisis Kebutuhan fungsional sistem akan ‘membahes mengenai_fungsi-fangsi yang diperlukan dalam pembangunan sistem. Berdasarkan basil analisis proses bisus, ‘dentifikasi kebutuhan data dan informasi, maka dignalisis juga beberapa fungsi yang harus tersedia di dalam sistem tersebut, Hal ini dilakukan uatwk memenuhi kebutuban data dan informasi yang diperlukan oleh pengguna Tabet 1, analisis kebutuhan fungsional sistem. Funetional User ing sistem dapat M[D[t 1 | Dapat di akses oleh user dalam sat account Dapat menampilkan menu setting 2 parameter 5 | Dene me WO | Barat menanipkan tena pro cabang 5 | Barat menarmpikan meno upload data manual | Barat mnampiikan ena rekap data laporan 7 | Tersedia finest import data Iaporea | fase Rast aes dis epee 5 | Terseda Finan Bite daa pada Pelaporan yang sedan bere form aporan To | Menampilkan daa Taporan sa ng tera ser aang yang login 4:1.4Non Fungsional Selah mendefinisikan kebutuhan fungsional yang haras

Anda mungkin juga menyukai