Skripsi
Skripsi
Oleh:
NPM:B1A01685
Oleh:
Yoserizal Rahmad Fadillah
B1A016185
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Bagian Perdata
S,H., M.Hum.
NIP.1960031719870312001
BAB I
PENDAHULUAN
i
Indonesia telah menjadi anggota berbagai konvensi/perjanjian
internasional di bidang hak kekayaan intelektual pada umumnya dan Hak Cipta
kemudian disepakati pada tahun 1961. Berbeda dari Berne Convention, Rome
Convention secara substantif tidak termasuk sebagai syarat dalam TRIPs yang
dengan ketentuan dalam Rome Convention. Bahkan dari sudut isi, sebagian
besar isi Rome Convention telah digantikan oleh WIPO Performances and
ii
Pertunjukan dan Perekam Suara melalui Keputusan Presiden Republik
berkaitan dengan suatu gagasan kreatif, hasil dari suatu pemikiran, kreasi, dan
Property Rights (IPR) atau istilah yang padanannya yang dipakai di Indonesia,
kekayaan, dan hasil akal budi manusia. Ketika konsep itu harus
memahami hakikat dari Hak Cipta. Konsep hukum Hak Cipta adalah
sistem hukum lain ke dalam sistem hukum nasional. Prinsip-prinsip hukum itu
hak cipta adalah karya dalam bidang ilmu pengetahuan seni dan sastra,
works (karya seni), literary works (karya sastra) atau dalam terminologi
1
Achmad Zen Umar Purba, Perjanjian TRIPs dan Beberapa Isu Strategis, FH UI, Jakarta, 2007,
hlm.20
2
Regyna Putri Wilis, (et al), 2021, “Hak Pencipta atas Performing rights dalam Peraturan Hak
Cipta Indonesia dan Konvensi Internasional Creator's Rights To Performing rights In Indonesian
Copyright Regulations And Internasional Conventions.”, Jurnal Hukum Lex Generalis, Vol.3,
No.1, 2022
3
Bernard Nainggolan, Pemberdayaan Hukum Hak Cipta dan Lembaga Manajemen Kolektif,
Penerbit PT Alumni, Bandung, 2011, hlm.1.
iii
Auteurswet digunakan istilah wetenschap (ilmu pengetahuan), kunst (seni) dan
literatuur (sastra).4
Dalam pengaturan Hak Cipta, terdapat tiga hak yang diatur dalam UUHC
2014 yaitu hak moral (Moral Rights), hak ekonomi (Economic Rights), dan hak
Rights bisa juga disebut Related Rights atau hak-hak terkait sebagai hak yang
memiliki hak penampilan ciptaannya di muka umum termasuk dengan cara dan
Public Performance). Sebagai contoh, hak cipta atas lagu dapat melahirkan hak
artis untuk menampilkan (to perform) lagu yang bersangkutan, baik dalam
terjadi peristiwa yang merugikan para seniman kita baik secara materil maupun
inmateril. Hal ini terjadi pada grup band Kangen Band dan Tri Suaka serta
Zidane Zidan, dimana Tri Suaka dan Zidane Zidan dengan sadar
aslinya yaitu Andikha Mahesa selaku vokalis Kangen Band. Tri Suaka dan
4
Saidin, Aspek Hukum Hak Kekayaan Intelektual (Intelectual Property Rights), Penerbit PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta, 2015, hlm.189.
iv
Zidane Zidan tersebut juga meniru gaya perfom dari Andikha Mahesa di atas
tersebut membuat pihak Andikha Mahesa, pemegang hak cipta merasa tidak
Berdasarkan bunyi pasal tersebut maka perbuatan Tri Suaka dan Zidane
Zidan memenuhi unsur “hal-hal yang bersifat merugikan kehormatan diri atau
reputasi” yang dapat ditafsirkan sebagai suatu perbuatan melawan hukum yang
menjadi objek perlindungan hukum dalam perlindungan hukum hak moral atas
hak cipta.
Media Youtube pada saat ini menjadi teknologi yang cukup terkenal
v
mengekspresikan diri. Dengan membuat video seperti tutorial hijab tutorial
make up, Vlog, Cover lagu, kegiatan sehari-hari ataupun sesuatu yang dapat
bagi para konten kreator yang aktif di Youtube. Monetize merupakan suatu
yang lebih maksimal terhadap video yang diupload di Youtube melalui kanal
iklan yang tersedia. Oleh karena itu saat ini banyak orang berlomba untuk
hukum atas hak cipta yang masih menjadi persoalan yang pelik di industri
musik Indonesia. Yang mana hak cipta musik di era digital belakangan ini juga
menjadi topik yang sering dibahas di kalangan musisi sehingga salah satu
Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta yang berbunyi:
vi
a. pengawasan terhadap pembuatan dan penyebarluasan konten
pelanggaran Hak Cipta dan Hak Terkait;
b. kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dalam
maupun luar negeri dalam pencegahan pembuatan dan
penyebarluasan konten pelanggaran Hak Cipta dan Hak Terkait;
dan
c. pengawasan terhadap tindakan perekaman dengan menggunakan
media apapun terhadap Ciptaan dan produk Hak Terkait di tempat
pertunjukan.”
cipta.
cipta atas karya seni musisi yang berjudul “Perlindungan Hukum Atas Hak
Cipta Bagi Musisi Sebagai Pemegang Hak Cipta Melalui Media Youtube”
C. Identifikasi Masalah
Bagi Musisi Sebagai Pemegang Hak Cipta Melalui Media Youtube” ini, penulis
1. Tujuan Penelitian
vii
Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan arah atau target yang
hukum atas hak cipta bagi musisi sebagai pemegang hak cipta
Hak Cipta.
hukum atas hak cipta bagi musisi sebagai pemegang hak cipta
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis:
Youtube.
b. Secara Praktis:
viii
1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan dan
Indonesia.
E. Kerangka Pemikiran
1. Teori
dari munculnya teori perlindungan hukum ini bersumber dari teori hukum
alam atau aliran hukum alam. Aliran ini dipelopori oleh Plato, Aristoteles
(murid Plato), dan Zeno (pendiri aliran Stoic). Menurut aliran hukum alam
universal dan abadi, serta antara hukum dan moral tidak boleh dipisahkan.
Para penganut aliran ini memandang bahwa hukum dan moral adalah
cerminan dan aturan secara internal dan eksternal dari kehidupan manusia
biasa bertentangan antara satu sama lain. Maka dari itu, hukum harus bisa
5
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000, hlm. 53
ix
ditekan seminimal mungkin. Pengertian terminologi hukum dalam Bahasa
Indonesia menurut KBBI adalah peraturan atau adat yang secara resmi
vonis.6
dan tidak tertulis yang biasanya beersifat memaksa untuk kelakuan manusia
dalam masyarakat negara serta antara negara yang berorientasi pada dua
asas, yaitu keadilan dan daya guna, demi tata dan damai dalam masyrakat.7
kepentingannya tersebut.8
6
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Edisi kedua, cet. 3, Balai Pustaka, Jakarta, 2004, hlm. 595
7
Syamsul Arifin, Pengantar Hukum Indonesia, Medan area University Press, Medan, 2012, hlm.5-
6
8
Sajipto Raharjo, Ilmu Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2006, hlm. 18
x
b. Menurut Setiono perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk
manusia.
xi
seharusnya patut ditaati. Penegakan hukum bukan hanya tugas dari para
hal. Oleh karena itu keberhasilan penegakan hukum dipengaruhi oleh faktor-
e) Faktor kebudayaan yaitu sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang
didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup.
9
Satjipto Raharjo, Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Yogyakarta, Genta Publishing ,
2009, hlm.22
10
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2004, hlm. 45.
xii
d) Kepatuhan masyrakat terhadap peraturan perundang-undangan
yang
ada.
hukum dapat berlangsung secara normal, damai, tetapi dapat terjadi juga
karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum yang telah dilanggar harus
Dalam menegakan hukum ada tiga unsur yang selalu harus diperhatikan
dan keadilan(Gerechtigkeit). 11
2. Konseptual
b. Merek
11
Rocky Marbun, et all, Kapita Selekta Penegakan Hukum (Acara) Pidana, PT Publica Indonesia
Utama, Jakarta, 2021, hlm. 10
xiii
c. Paten
d. Desain Industri
e. Rahasia Dagang
Kata hak cipta merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua suku
kata, yaitu “hak” dan “cipta”. Kata “hak” berarti “kekuasaan untuk berbuat
12
Tomi Suryo Utomo, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global : Sebuah Kajian
Kontemporer, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010, hlm. 6-8.
13
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1988
xiv
“Pemegang Hak Cipta adalah pencipta sebagai pemilik Hak
Cipta, pihak yang menerima hak tersebut secara sah dari
pencipta, atau pihak lain yang menerima lebih lanjut hak dari
pihak yang menerima hak tersebut secara sah.” (Pasal 1 ayat (4)
UU No.28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta
Cipta, maka ciptaan yang mendapat perlindungan hukum ada dalam lingkup
seni, sastra, dan ilmu pengetahuan. Dari tiga lingkup ini Undang Undang
Hak Cipta 2014 merinci lagi diantaranya seperti yang ada pada ketentuan
Pasal 40 ayat (1) Undang Undang Hak Cipta 2014 yang berisi :
semua negara, baik itu yang menganut Civil Law System maupun Common
Law System antara lain yang dilindungi Hak Cipta adalah ide yang telah
berwujud dan asli. Prinsip ini adalah prinsip yang paling mendasar dari
berkenaan dengan bentuk perwujudan dari suatu ciptaan. Prinsip ini dapat
b. Konseptual Youtube
14
Elyta Ras Ginting, Hukum Hak Cipta Indonesia Analisis Teori dan Praktik, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2012, hlm.137
xv
Youtube merupakan media sosial paling populer di dunia. Video jenis
apapun, mulai dari video informatif, video komedi, bajakan film layar lebar
dan televisi, live streaming, video musik, pengetahuan, agama, hingga video
pengguna bisa dengan mudah upload dan bagikan klip video di Internet.
Tanggal 6 pada bulan November 2006, Youtube dibeli oleh Google dengan
harga $ 1,65 miliar, lebih dari 72 juta pengunjung bulanan melihat lebih dari
bagi para Youtuber untuk menyalurkan karyanya yang tidak memiliki tempat
profesi, yaitu pekerja kreatif yang dapat menghasilkan konten untuk di-
oleh para Youtuber membuat banyak orang tertarik untuk menjadi seorang
Youtuber.15
F. Keaslian Penelitian
pernah diteliti sebelumnya. Ide dan gagasan ini timbul karena ketertarikan dari
15
Himmatul Ulya, Komodifikasi Pekerja Pada Youtuber Pemula Dan Underrated (Studi Kasus
Youtube Indonesia), Interaksi Jurnal Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro, Vol. 8, Nomor 2 Desember 2019, hlm. 1.
xvi
peneliti mengangkat judul “Perlindungan Hukum Atas Hak Cipta Bagi Musisi
yakni:
xvii
1. bagaimana perlindungan hukum atas hak cipta bagi musisi
sebagai pemegang hak cipta melalui media Youtube menurut
Undang-Undang no 28 Tahun 2014 Hak Cipta?
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini hukum yang dikonsepkan sebagai apa yang tertulis
16
Soerjono Soekanto, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Cetakan Keempat
Belas, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2012, hlm. 1.
17
Sri Mahmudji, (et, al), Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Badan Penerbit Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005, hlm 6.
xviii
manusia yang dianggap pantas. Penelitian hukum normatif merupakan
2. Pendekatan Penelitian
3. Bahan Hukum
18
Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, Ghalia Indonesia, Jakarta.
1998, hlm.11
19
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Persada Media Group, Jakarta, 2010, hlm.
133.
20
Yulinda Andharani, Op.cit, hlm. 64.
21
Ronny Hanitijo Soemitro, Op.cit, hlm. 181.
xix
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
xx
Adapun bahan hukum tersier dalam penelitian ini adalah kamus
hukum, penelitian ini di dukung oleh bahan non hukum yaitu berupa
perlindungan hukum atas hak cipta bagi musisi sebagai pemegang hak
akses internet.
xxi
hukum, dan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
Data yang diperoleh baik berupa bahan hukum maupun bahan non
yang berlaku.
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR SINGKATAN
ABSTRAK
ABSTRACT
BAB I. PENDAHULUAN
A. Judul Penelitian
B. Latar Belakang
24
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2011, hlm. 5.
xxii
C. Identifikasi Masalah
E. Kerangka Pemikiran
F. Keaslian Penelitian
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Pendekatan Penelitian
3. Bahan Hukum
B. Hak Cipta
HAK CIPTA
media Youtube
xxiii
BAGI MUSISI SEBAGAI PEMEGANG HAK CIPTA MELALUI
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA
xxiv
N
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sejarah Kekayaan Intelektual di Indonesia
Peraturan yang mengatur HKI di Indonesia, telah ada sejak tahun 1840-
an. Pada tahun 1885, UU Merek mulai diberlakukan oleh pemerintah kolonial
Indonesia dan disusul dengan diberlakukannya UU paten pada tehun 1910. Dua
Konvensi Paris pada tahun 1888 dan disusul dengan menjadi anggota Konvensi
Merek tahun 1961 (UU No. 6 Tahun 1961), yang disusul dengan UU Hak Cipta
nasionalyang pertama pada tahun 1982 (UU No. 6 Tahun 1982) dan UU paten
1
tahun 1989 (UU No. 6 Tahun 1989). Setelah mengalami bebrapa perubahan
cabang tersebut adalah UU Hak Cipta tahun 2002 (UU No. 19 Tahun 2002),
UU paten tahun 2001 (UU No. 14 Tahun 2001) dan UU Merek tahun 2001 (UU
2000 (UU No. 29 Tahun 2000), UU Desain Industri Tahun 2000 (UU No. 31
Tahun 2000), dan UU Desain Tata Letak Terpadu Tahun 2000 (UU No. 32
Tahun 2000).25
B. Hak Cipta
Hak Cipta pada dasarnya telah dikenal sejak dahulu kala, akan tetapi
konsep hukum hak cipta baru dikenal di Indonesia pada awal tahun 80-an.
Undang-Undang Hak Cipta pertama dibuat, yaitu pada tahun 1982. Sejak
Undang yaitu UU No. 6 Tahun 1982, UU No. 7 Tahun 1987, UU No.12 Tahun
Ditinjau dari sejarahnya terdapat dua konsep hak cipta yang saling
negara-negara yang menganut sistem Common Law dan konsep Droit d’Auteur
25
Anis Mashdurohatun, Hak Kekayaan Intelektual (Hki) Dalam Perspektif Sejarah Di Indonesia,
Madina Semarang, Semarang, 2013, hlm.3-4
2
yang berkembang di Perancis dan negaranegara yang menganut sistem Civil
penerbit dari tindakan penggandaan buku yang tidak sah tercantum di dalam
Dekrit Star Chamber 1556 yang isinya menentukan izin percetakan dan tidak
setiap orang dapat mencetak buku. Aturan hukum lain yang secara jelas
melindungi hak penerbit dari tindakan penggandaan tidak sah adalah Act of
Anne 1709 dan sebagai peletak dasar konsep modern hak cipta. Konsep droit
didasarkan pada aliran hukum alam yang menyatakan bahwa suatu karya cipta
adalah perwujudan tertinggi (alter ego) pencipta. Dalam hal ini pencipta
berkembang pesat setelah revolusi Perancis tahun 1789, konsep droit d’auteur
meletakkan dasar pengakuan bukan saja hak ekonomi dari pencipta akan tetapi
Undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi
Tahun 2014 tentang Hak Cipta, hak cipta adalah hak eksklusif pencipta yang
3
diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan
Hak Cipta dan telah diperbarui melalui UU No. 28 Tahun 2014. Undang-
merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau pemegang hak cipta untuk
perwujudan ide (pasal 9 ayat 2 TRIPs). Selain itu syarat keaslian atau
26
Khoirul Hidayah, Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Setara Press, Malang, 2017, hlm.28-32
27
Mujiyono, Feriyanto , Buku Praktis Memahami dan Cara Memperoleh Hak Kekayaan
Intelektual, LPPM UNY, Yogyakarta, 2017, hlm.12-13
4
1. Buku, pamflet dan semua
hasil karya tulis lain
7. Karya arsitektur
8. Peta
11. Potret
5
16. Terjemahan, tafsir, bunga
Perlindungan berlaku selama 50 tahun sejak
rampai, basis data,
pertama kali diumumkan
adaptasi, aransemen,
modifikasi dan karya lain
dari hasil transformasi
C. Perlindungan Hukum
makhluk sosial maka sadar atau tidak sadar manusia selalu melakukan
6
dalam hal ini yang dimiliki oleh manusia sebagai subyek hukum dalam
interaksinya dengan sesama manusia serta lingkungannya. Sebagai
subyek hukum manusia memiliki hak dan kewajiban untuk melakukan
suatu tindakan hukum.”
ataupun hak, misalnya: hak milik, hak pilih, hak berusaha, hak khusus warga
mengenai hak, kewajiban dan status seseorag atau suatu badan hukum
karena dengan adanya kejelasan seperti diatur oleh hukum, maka seseorang
(punishment).
7
3. Sikap tidak adil dan obyektif dari aparat penegak hukum dan penegak
keadilan.
milik, hak pilih, hak berusaha, hak khusus warga negara, dan sebagainya.
Perlindungan hukum erat kaitannya dengan kepastian hukum, maka dari itu
perlindungan hukum hanya dapat dicapai apabila telah ada aturan hukum yang
hukum yang mengatur tentang hak-hak korban, lembaga dan tata cara
negaranya, tetapi lebih dari itu, diperlukan penegakan hukum yang mempunyai
8
aspek perlindungan kepada korban kejahatan guna terpenuhinya rasa keadilan
D. Penegakan Hukum
pemikiran pembuat hukum yang dituangkan dalam peraturan hukum akan turut
terjadi juga karena pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum yang telah
menjadi kenyataan. Dalam menegakan hukum ada tiga unsur yang harus
28
Gongom T.P Siregar, Rudolf Silaban , Hak-Hak Korban Dalam Penegakan Hukum Pidana, CV.
Mahanji, Medan, 2020, hlm.63-65
29
Satjipto Raharjo, Penegakan Hukum Sebagai Tinjauan Sosiologis, Genta Publishing.
Yogyakarta. 2009. Hlm.25
30
Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum. Liberty Yogyakarta, Yogyakarta, 2000. Hlm. 145
9
boleh menyimpang : fiat justicia et pereat mundus (meskipun dunia akan
keadaan tertentu.
2. Manfaat (zweckmassigkeit)
3. Keadilan (gerechtigkeit)
menyamaratakan.
E. Media Youtube
10
Youtube adalah situs video yang menyediakan tampilan audio visual.
Situs ini memang disediakan untuk pencarian video dan menonton langsung.
Youtube saaat ini merupakan media elektronik paling tinggi angka untuk
pengunjung secara online. Youtube telah menjadi media elektronik yang sangat
populer belakangan ini karena fasilitas video dari semua deskripsi. Pada Media
Youtube, banyak orang menemukan video atau sesuatu yang informatif atau
sebelumnya.
Video dalam media Youtube ini dapat dengan mudah dibagikan beberapa
kali. Hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk pemasaran karya-karya
apapun, karena banyak dari video online terbaik dibagikan berkali-kali oleh
streaming video dari semua jenis. Dengan hal tersebut, orang dapat menonton
31
Dedy Rusdianto, Adsense weapons, Oase Media, Bandung, 2010, hlm.15.
11
menggunakan browser web dengan plug-in yang tepat yang memungkinkan
video, dan hal-hal lain yang diposting di Youtube. Segala jenis iklan mulai
menawarkan video semua jenis. Terlepas dari apa yang diminati masyarakat
dan siaran langsung pertunjukan. Usaha kecil menampilkan video tentang apa
kepada orang-orang sesuatu yang bisa mengubah hidup mereka menjadi lebih
baik.
12
BAB III
menegaskan bahwa:
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
Pasal tersebut dapat ditafsirkan bahwa setiap orang berhak atas perlindungan
hukum termasuk salah satunya harta benda yang dibawah kekuasaannya. Hak
Cipta merupakan suatu benda yang tak berwujud yang penguasaannya dapat
diberikan kepada orang atau badan hukum dalam suatu bentuk hak. Sehingga
penguasaan hak cipta menurut UUD 1945 termasuk objek yang harus dilindungi
oleh hukum.
“Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis
1
bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan”
Menurut penjelasan Pasal tersebut yang dimaksud dengan "hak eksklusif' adalah
hak yang hanya diperuntukkan bagi Pencipta, sehingga tidak ada pihak lain yang
dapat memanfaatkan hak tersebut tanpa izin Pencipta. Pemegang Hak Cipta yang
bukan Pencipta hanya memiliki sebagian dari hak eksklusif berupa hak ekonomi.
perlindungan hak ekslusif atas ciptaan menjadi dua, yakni hak moral dan hak
ekonomi.
intelektual penciptanya. Konsep hak moral ini terdapat pada Konvesi Berne
Hak Cipta, hak moral diatur haknya pada Pasal 5 sampai dengan Pasal 7.
Pasal 5 berbunyi:
(1) Hak moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 merupakan hak yang
2
c. mengubah Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat;
(2) Hak moral sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dialihkan
Pasal 6 berbunyi:
Pasal 7 berbunyi:
3
b. kode informasi dan kode akses.
(2) Informasi elektronik Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf
e. nomor; dan
f. kode informasi.
haknya melekat abadi pada penciptanya. Hal ini artinya sejak timbul hak cipta
tersebut, perlindungan hak moral atas suatu ciptaan berlaku sampai selama-
lamanya.
Bagi musisi atas hasil karya ciptaan musiknya merupakan salah satu hak
cipta dalam bidang seni. Pasal 40 ayat (1) UU No.28 Tahun 2014 menegaskan
pengetahuan, seni, dan sastra. Karya musik musisi ditegaskan secara jelas pada
huruf d pada Pasal tersebut menegaskan yakni “lagu dan/atau musik dengan
atau tanpa teks”. Maka seluruh pengaturan perlindungan hukum Hak Cipta
yang diatur pada Pasal 5 sampai dengan 7 juga melindungi karya cipta para
musisi.
4
Perlindungan hak moral hak cipta bagi musisi melalui media Youtube
dapat ditafsirkan pada Pasal 6 UU No.28 Tahun 2014 huruf b yang berbunyi
Tahun 2014 terkait apabila suatu ciptaan muncul secara elektronik dalam
maupun non elektronik, nama pencipta, alias, nama samaran, pencipta sebagai
pemegang hak cipta, masa dan kondisi penggunaa hak cipta, nomor dan kode
atau dirusak.
No.28 Tahun 2014 tersebut juga mengatur ketentuan sanksi pidana. Pasal 112
menegaskan:
tahun dan / atau pidana denda paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga
bernilai dan dapat dihitung dengan nilai uang. Dalam hal ini hak ekonomi
5
adalah hak untuk mendapatkan keuntungan atas penggunaan suatu ciptaan baik
Pasal 8 berbunyi:
Pasal 9 berbunyi:
a. penerbitan Ciptaan;
c. penerjemahan Ciptaan;
Ciptaan;
f. pertunjukanCiptaan;
g. Pengumuman Ciptaan;
i. penyewaan Ciptaan.
33
Abdul Wahib dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara (Cyber Crime), Refika Aditama,
Bandung, 2005, hlm. 103
6
(2)Setiap Orang yang melaksanakan hak ekonomi sebagaimana
(3)Setiap Orang yang tanpa izin Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
Komersial Ciptaan.
Pasal 10 berbunyi:
Pasal 11 berbunyi
hukum yang menghasilkan nilai uang atas suatu ciptaan itu dikuasai oleh
7
pencipta dan/atau pemegang hak cipta. Apabila ketentuan Pasal-Pasal tersebut
dilanggar juga terdapat ketentuan yang diatur pada Pasal 113 dan Pasal 114.
(1) Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak
(2) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta
rupiah).
(3) Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta
rupiah).
8
(4) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat
dan/atau penggandaan barang hasil pelanggaran Hak Cipta dan/ atau Hak
Perlindungan hak cipta bagi musisi melalui Media Youtube tidak diatur
secara eksplisit dalam UU No.28 Tahun 2018. Media Youtube adalah salah satu
media elektronik yang pada saat ini sangat populer digunakan oleh seluruh
kalangan masyarakat baik dalam pembagian video drama, sastra dan termasuk
musik.
perlindungan hak cipta bagi musisi melalui Media Youtube menurut Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Dalam Pasal 55 ayat (1)
9
“Setiap Orang yang mengetahui pelanggaran Hak Cipta dan / atau Hak
Pengaturan mengenai pelanggaran Hak Cipta, baik hak moral maupun hak
ekonomi sebagaimana yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya. Maka
menteri terkait.
Berdasarkan Pasal 56 ayat (1) UU Hak Cipta Tahun 2014 lebih tegas
"menutup konten dan/atau hak akses pengguna" adalah mencakup 2 (dua) hal
yang meliputi pertama pemblokiran konten atau situs penyedia jasa layanan
konten dan kedua berupa pemblokiran akses pengguna terhadap situs tertentu
hak cipta melalui media youube, secara tegas dilindungi oleh Undang-Undang
10
Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Pemerintah memiliki kewenangan
untuk menutup konten dan/atau hak akses bagi pengguna yang melanggar.
11
BAB IV
PELAKSANAAN PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK
CIPTA BAGI MUSISI SEBAGAI PEMEGANG HAK CIPTA
MELALUI MEDIA YOUTUBE DI INDONESIA
kepastian hukum terhadap hak cipta termasuk hak cipta bagi musisi melalui
dan keputusan presiden. Hak cipta merupakan terminologi hukum yang dapat
royalti adalah imbalan atas pemanfaatan Hak Ekonomi suatu Ciptaan atau
34
Sujud Margono, Hukum dan Perlindungan Hak Cipta, CV. Novindo Pustaka Mandiri, Jakarta
2003, hlm.23.
1
Produk Hak Terkait yang diterima oleh pencipta atau pemilik hak terkait.
tidak juga termasuk pemanfaatan suatu hak cipta melalui media elektronik
salah satunya hak cipta bagi musisi melalui media Youtube sebagaimana yang
Pemerintah dalam rangka melindungi hak cipta baik hak moral dan hak
ekonomi yang menjadi hak pokok yang harus dilindungi sebagaimana yang
Hak Terkait.
Karya musik bagi musisi merupakan salah satu objek seni yang diberikan
permohonan.
2
c. pencatatan perubahan nama dan atau alamat Pencipta,
3
komersial dengan membayar Royalti kepada Pencipta, Pemegang
Hak Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait melalui LMKN.
(2) Bentuk layanan publik yang bersifat komersia-l sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. seminar dan konferensi komersial;
b. restoran, kafe, pub, bar, bistro, kelab malam, dan diskotek;
c. konser musik;
d. pesawat udara, bus, kereta api, dan kapal laut;
e. pameran dan bazar
f. bioskop;
g. nada tunggu telepon;
h. bank dan kantor;
i. pertokoan;
j. pusat rekreasi;
k. lembaga penyiaran televisi;
l. lembaga penyiaran radio;
m. hotel, kamar hotel, dan fasilitas hotel; dan
n. usaha karaoke.
(3) Penambahan bentuk layanan publik yang bersifat komersial
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan
Menteri.
ekonomi terkait royalti bagi musisi melalui media Youtube tidak diakomodir
sekarang belum ada peraturan menteri yang ditetapkan oleh menteri terkait
4
ayat (3) yang menyatakan akan diatur bentuk layanan publik lain melalui suatu
peraturan menteri.
Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
hukum di masyarakat.
berbentuk badan hukum nirlaba yang diberi kuasa oleh Pencipta, Pemegang
Hak Cipta, dan/atau pemilik Hak Terkait guna mengelola hak ekonominya
fungsi yang diatur dalam Pasal 5 Permenkumham tersebut antara lain sebagai
berikut:
bawah koordinasinya;
5
d. menyusun standar operasional prosedur terkait Pengelolaan
Royalti;
ketentuan tersebut di atas, maka saat ini para musisi yang memiliki hak cipta
atas karya seni musiknya dapat menjadi bagian dari Lembaga Manajemen
Kolekif yang dapat ikut serta dalam pengelolaan royalti atas hak citap seni
musiknya.
6
Hak cipta lagu atau musik dapat dikatakan perlindungannya menjadi
Serikat (USTR atau United States Trade Representative) sebelum tahun 2000,
Pelanggaran pidana terkait hak cipta juga pernah diadili pernah terjadi
atas nama terpidana Chairul Arifin alias Ruli pada tahun 2016. Ruli terbukti
bersalah melakukan penjualan CD, VCD, MP3, dan DVD berupa film dan
yang mana telah dilarang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf
a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g yaitu Pencipta atau Pemegang Hak Cipta
Penegakan hukum hak cipta karya seni musik bagi musisi pernah
7
penyanyi koplo asal Nganjuk. Pada tahun 2014 Eni Setyaningsih telah terbukti
dan secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana "Dengan
sengaja menyiarkan kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran
Hak Cipta" mengingat Pasal 72 ayat (2) UURI No. 19 tahun 2002 tentang Hak
Njk. Namun faktanya sampai saat ini video koplo tersebut masih dapat dikases
dan beredar di Youtube yang diunggah oleh akun Youtube dengan nama
Pelanggaran hak cipta karya seni musisi sampai saat ini masih banyak
Youtube. Pengelolaan royalty yang diatur dalam PP Nomor 56 Tahun 2021 juga
tidak jelas mengatur media Youtube sebagai objek yang dilindungi oleh hukum
Korban pelanggaran hak cipta juga terjadi pada musisi terkenal tanah air
kangen band. Dalam sebuah video yang diunggah di Youtube, salah satu
seleberiti media soial yakni Tri Suaka dan Zidan menampikan sebuah
band tersebut yang menurut publik adalah gestur menghina dengan suara yang
dibuat-buat dengan tidak hormat. Perbuatan Tri suaka dan Zidan dapat diduga
melanggar hak cipta terkait hak moral sebagaimana diatur dalam Pasal 5 huruf
e yang berbunyi:
36
Youtube, “OM SAGITA ~ OPLOSAN JOWO (ENY SAGITA)” diakses terakhir pada tanggal 11
Oktober 2022 melalui situs https://www.Youtube.com/watch?v=vS0sHw_hQUA
8
“mempertahankan haknya dalam hal terjadi distorsi Ciptaan,
produk, atau layanan.37 Youtube juga memiliki fitur Program Partner Youtube
(YPP) memberi kreator akses lebih luas ke referensi dan fitur monetisasi
Youtube. Program ini juga memungkinkan pembagian hasil dari iklan yang
media yang dapat digunakan masyarakat dalam pemanfaatan karya seni musik
Pasal 54 berbunyi:
melakukan:
37
Youtube, Youtube Advertising, diakses pada tanggal 11 Oktober 2022 melalui situs
https://www.Youtube.com/intl/ALL_id/ads/
38
Google Support, Ringkasan & persyaratan kelayakan Program Partner Youtube,
diakses pada tanggal 11 Oktober 2022 melalui situs
https://support.google.com/Youtube/answer/72851?hl=id&ref_topic=9153642
9
b. kerja sama dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik dalam
dan
tempat pertunjukan.
Pasal 56 berbunyi:
sampai saat ini pelanggaran-pelanggaran hak cipta karya seni musik bagi
musisi tersebut masih sering terjadi sehingga perlu upaya penegakan hukum
BAB V
10
A. Kesimpulan
1. Pengaturan perlindungan hukum atas hak cipta bagi musisi melalui media
Cipta mengatur terkait hak eklusif musisi tersebut atas ciptaannya yakni
hak moral dan hak ekonomi. Undang-Undang Hak Cipta juga mengatur
akses segala bentuk pelanggaran hak cipta yang terjadi melalui media
Indonesia melalui media Youtube belum efektif. Hal ini dapat dilihat dari
B. Saran
pelanggaran hak cipta karya seni musik bagi musisi sehingga terdapat efek jera
DAFTAR PUSTAKA
11
A. BUKU
Achmad Zen Umar Purba, Perjanjian TRIPs dan Beberapa Isu Strategis, FH
UI, Jakarta, 2007
Elyta Ras Ginting, Hukum Hak Cipta Indonesia Analisis Teori dan Praktik,
Citra Aditya Bakti, Bandung, 2012
Iskandar (et al), Panduan Penulisan Tugas Akhir Untuk Sarjana Hukum (S1),
Fakultas Hukum, Universitas Bengkulu, 2018
12
Satjipto Raharjo, Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Yogyakarta,
Genta Publishing, 2009
Sri Mahmudji, (et, al), Metode Penelitian dan Penulisan Hukum, Badan
Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Jakarta, 2005
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000
Sujud Margono, Hukum dan Perlindungan Hak Cipta, CV. Novindo Pustaka
Mandiri, Jakarta, 2003
Tomi Suryo Utomo, Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Era Global : Sebuah
Kajian Kontemporer, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010
B. JURNAL
Regyna Putri Wilis, (et al), 2021, “Hak Pencipta atas Performing rights dalam
Peraturan Hak Cipta Indonesia dan Konvensi Internasional Creator's Rights To
13
Performing rights In Indonesian Copyright Regulations And Internasional
Conventions.”, Jurnal Hukum Lex Generalis, Vol.3, No.1, 2022
Hulman Panjaitan,” Penggunaan Karya Cipta Musik Dan Lagu Tanpa Izin Dan
Akibat Hukumnya” Jurnal Hukum to-ra, Vol. 1 No. 2, Agustus 2015
C. INTERNET
Diva Studio “ Video Full Tri Suaka Dan Zidan Menghina Andika Kangen
Band”melalusi situs https://www.Youtube.com/watch?v=Jtp7rxr9mu4, diakses
pada tanggal 05 Juli 2022.
14