Anda di halaman 1dari 12

BAB XII.

SPESIFIKASI TEKNIS DAN GAMBAR

1. TEMPAT 1.1 Lingkup Pekerjaan


DAN Pekerjaan yang dilaksanakan adalah Pembangunan Jalan Usaha
URAIAN Tani ( JUT ) Kecamatan Temon dan Panjatan.
PEKERJAAN
1.2 Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan ini berlokasi di 5 (lima) Kelompok Tani, yang terdiri
dari :
1) KT. BANGUN REJO, PLEMPUKAN, SINDUTAN, TEMON,
KULON PROGO
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan Pematokan
2 Membuat Papan Nama Kegiatan, ukuran 90 x 120 cm
3 Pembersihan dan Perataan Lokasi
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Stom Walls

II PEKERJAAN JALAN USAHA TANI LPB, PANJANG 375,50 M'


1 Lapis Pondasi Bawah (sub base)/Telfod, tebal 20 cm padat
2 Urug Sirtu, tebal 2,5 cm
3 Urug Bahu Jalan (Tanah Urug Pilihan)
4 Pemadatan Urug Bahu Jalan

III PEKERJAAN JALAN USAHA TANI CORBLOK, PANJANG 281,00 M'


1 Mengerjakan Jalan Corblok/Cor Beton 1PC : 2PB : 3Split, tebal 12 cm
2 Mengurug dengan pasir urug di bawah corblok, tebal 5 cm

IV PEKERJAN PASANGAN, PANJANG 143,7 M'


1 Galian Tanah
2 Urugan Pasir bawah pasangan
3 Urugan Tanah Kembali
4 Pasangan batu belah, Campuran 1 PC : 4 PP
5 Plesteran , 1 PC: 4 PP
6 Acian
7 Skoning, 1 PC : 2 PP
8 Suling - suling, Pipa PVC Ø 2"

2) KT. TIRTO WENING, PEDUKUHAN V, KREMBANGAN,


PANJATAN, KULON PROGO
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan Pematokan
2 Membuat Papan Nama Kegiatan, ukuran 90 x 120 cm
3 Pembersihan dan Perataan Lokasi

II PEKERJAAN JALAN USAHA TANI CORBLOK, PANJANG 529,00 M'


1 Mengerjakan Jalan Corblok/Cor Beton 1PC : 2PB : 3Split, tebal 12 cm
2 Mengurug dengan pasir urug di bawah corblok, tebal 5 cm
3 Urug Bahu Jalan (Tanah Urug Pilihan)
4 Pemadatan Urug Bahu Jalan
3) KT. KANDEG REJO, DUSUN VI, PLERET, PANJATAN, KULON
PROGO
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan Pematokan
2 Membuat Papan Nama Kegiatan, ukuran 90 x 120 cm
3 Pembersihan dan Perataan Lokasi
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Stom Walls

II PEKERJAAN JALAN USAHA TANI LPB, PANJANG 437,30 M'


1 Lapis Pondasi Bawah (sub base)/Telfod, tebal 20 cm padat
2 Urug Sirtu, tebal 2,5 cm

III PEKERJAAN JALAN USAHA TANI CORBLOK, PANJANG 227,60 M'


1 Mengerjakan Jalan Corblok/Cor Beton 1PC : 2PB : 3Split, tebal 12 cm
2 Mengurug dengan pasir urug di bawah corblok, tebal 5 cm
3 Urug Bahu Jalan (Tanah Urug Pilihan)
4 Pemadatan Urug Bahu Jalan

IV PEKERJAN PASANGAN, PANJANG 52,00 M'


1 Galian Tanah
2 Urugan Pasir bawah pasangan
3 Urugan Tanah Kembali
4 Pasangan batu belah, Campuran 1 PC : 4 PP
5 Plesteran , 1 PC: 4 PP
6 Acian
7 Skoning, 1 PC : 2 PP
8 Suling - suling, Pipa PVC Ø 2"

4) KT. PRANEMAN, DUSUN VII, DEPOK, PANJATAN, KULON


PROGO
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan Pematokan
2 Membuat Papan Nama Kegiatan, ukuran 90 x 120 cm
3 Pembersihan dan Perataan Lokasi
4 Mobilisasi dan Demobilisasi Stom Walls

II PEKERJAAN JALAN USAHA TANI LPB, PANJANG 1.154,00 M’


1 Lapis Pondasi Bawah (sub base)/Telfod, tebal 20 cm padat
2 Urug Sirtu, tebal 2,5 cm
3 Urug Bahu Jalan (Tanah Urug Pilihan)
4 Pemadatan Urug Bahu Jalan

PEKERJAAN JALAN USAHA TANI CORBLOK PENUH, PANJANG


III
335,00 M’
1 Mengerjakan Jalan Corblok/Cor Beton 1PC : 2PB : 3Split, tebal 12 cm
2 Mengurug dengan pasir urug di bawah corblok, tebal 5 cm
3 Urug Bahu Jalan (Tanah Urug Pilihan)
4 Pemadatan Urug Bahu Jalan
PEKERJAAN JALAN USAHA TANI CORBLOK TENGAH, PANJANG
IV
113,00 M’
1 Mengerjakan Jalan Corblok/Cor Beton 1PC : 2PB : 3Split, tebal 12 cm
2 Mengurug dengan pasir urug di bawah corblok, tebal 5 cm

V PEKERJAN PASANGAN, PANJANG 15,00 M’


1 Galian Tanah
2 Urugan Pasir bawah pasangan
3 Urugan Tanah Kembali
4 Pasangan batu belah, Campuran 1 PC : 4 PP
5 Plesteran , 1 PC: 4 PP
6 Acian
7 Skoning, 1 PC : 2 PP

5) KT. SIDO DADI, PEDUKUHAN III, GOTAKAN, PANJATAN,


KULON PROGO
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pengukuran dan Pematokan
2 Membuat Papan Nama Kegiatan, ukuran 90 x 120 cm
3 Pembersihan dan Perataan Lokasi

II PEKERJAAN JALAN USAHA TANI CORBLOK, PANJANG 274,00 M’


1 Mengerjakan Jalan Corblok/Cor Beton 1PC : 2PB : 3Split, tebal 12 cm
2 Mengurug dengan pasir urug di bawah corblok, tebal 5 cm

1.3 Tenaga dan Sarana Kerja


Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan, Peserta Jasa
konstruksi harus menyediakan :
a. Daftar personil inti yang diperlukan untuk pelaksanaan:
Jabatan Pengalaman Jumlah
No Kualifikasi
Personil minimal (thn) (org)

S1 Teknik
Sipil memiliki
1 Site Manager SKT yang 3 1
masih
berlaku

STM (SMK)
Pelaksana memiliki SKT
2 5 1
Lapangan yang masih
berlaku

SLTA /
3 Administrasi 5 1
Sederajat

SLTA /
4 Logistik 5 1
Sederajat
b. Alat-alat pendukung kerja seperti :

Jenis Peralatan Kpsts Jumlah Komposisi


No

Lengkap /
1 Truck - 1
siap pakai

Lengkap /
2 Beton Mollen - 2
siap pakai

Kereta Dorong/ Lengkap /


3 - 4
Angkong siap pakai

Lengkap /
4 Mobil Pick Up - 1
siap pakai

Lengkap /
5 Pompa Air - 1
siap pakai

Lengkap /
6 Stom Walls - 1
siap pakai

Komputer dan Lengkap /


7 - 1
printer siap pakai

Meteran/Alat Lengkap /
8 - 1
ukur siap pakai

c. Bahan-bahan bangunan dalam jumlah yang cukup untuk


setiap pekerjaan yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan
pekerjaan dapat selesai tepat waktu sesuai kontrak.

1.4 Cara Pelaksanaan


Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen Pengadaan,
Gambar Perencanaan, serta mengikuti petunjuk dari Konsultan
Pengawas dan Direksi Teknis.

1.5 Pada akhir kerja Peserta Jasa konstruksi diharuskan


membersihkan area kegiatan dari segala kotoran akibat kegiatan
pembangunan, termasuk sisa-sisa material bangunan serta
gundukan tanah, bekas galian dan lain sebagainya.

2. PEKERJAAN 2.1. Pengukuran.


PERSIAPAN a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pengukuran lokasi
proyek untuk menentukan luasan, batas-batas lokasi,
ketinggian dan level eksisting lokasi proyek hingga
menghasilkan data berupa gambar yang lengkap.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1). Penyedia Jasa konstruksi diwajibkan mengadakan
pengukuran dan membuat gambar kerja (shop drawing)
dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil,
ketinggian tanah, letak batas-batas tanah dengan
alat-alat yang sudah ditera kebenarannya.
2). Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan
keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera
dilaporkan kepada Konsultan Pengawas atau Asisten
Pelaksana Lapangan (APL) untuk dimintakan
keputusan/kepastian.
3). Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan alat ukur
beserta petugas yang melayaninya untuk kepentingan
pemeriksaan oleh Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas selama pelaksanaan pekerjaan.

2.2. Papan Nama Kegiatan.


Pelaksanaan pekerjaan
a. Penyedia Jasa diwajibkan memasang papan nama Kegiatan
dengan ukuran 90 x 120 cm di tempat lokasi kegiatan yang
mudah dilihat umum
b. Pemasangan papan nama Kegiatan dilakukan pada saat
dimulainya pelaksanaan pekerjaan.
c. Warna dasar papan nama Kegiatan adalah putih dan tulisan isi
berwarna hitam. Sebelum dibuat tulisan dikoordinasikan
terlebih dahulu dengan Direksi Teknis.

2.3. Pekerjaan Pengukuran/Bouwplank.


a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengukuran adalah pekerjaan pembuatan papan
dasar pengukuran di lokasi kegiatan meliputi pekerjaan
pengukuran dan pemasangan papan-papan untuk
menentukan tinggi acuan jalan dan letak as-as jalan.
b. Pelaksanaan pekerjaan
1). Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kaso
tahun/lokal 5/7, tertancap di tanah sehingga tidak bisa
digerak-gerakkan atau diubah-ubah, berjarak maksimal
50 m antara satu dengan yang lain.
2). Papan cetak cor beton dibuat dari kayu lokal yang lurus
dan rata pada sisi-sisinya
3). Tinggi sisi atas papan cetak harus sama satu dengan
lainnya, kecuali dikehendaki lain oleh Direksi Teknis dan
Konsultan Pengawas.

2.4. Air Kerja.


1). Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pengadaan air kerja merupakan pekerjaan
pengadaan air untuk pelaksanaan pekerjaan
2). Pelaksanaan Pekerjaan
a. Pengadaan air kerja diambil dari air bersih pada sumur
yang ada atau dari sumber mata air yang ada.
b. Air bersih ditampung menggunakan bak penampung air
(drum) untuk pelaksanaan pekerjaan.

c. Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung


lumpur, minyak, benda terapung, yang bisa dilihat secara
visual dan asam-asam zat organik dan sebagainya.
2.5. Pekerjaan Pembersihan Lokasi.
a. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan pembersihan lokasi adalah pekerjaan pembersihan
pada lokasi pekerjaan yang ditunjukkan pada gambar
rencana hingga lokasi pekerjaan siap untuk pekerjaan
selanjutnya.

b. Pelaksanaan pekerjaan
1). Lokasi proyek harus dibersihkan dari segala kotoran dan
bekas bongkaran
2). Segala macam sampah-sampah dan barang-barang
bekas bongkaran harus dikeluarkan dari lokasi proyek,
dan tidak dibenarkan untuk ditimbun di dalam proyek
meskipun untuk sementara.

2.6. Penyedia Jasa konstruksi harus menyediakan Peralatan P3K, dan


alat-alat keselamatan kerja lainnya yang dipandang perlu selama
proses pekerjaan.

3. PEKERJAAN 3.1. Lingkup Pekerjaan :


TANAH DAN Pekerjaan Tanah dan Urugan meliputi pekerjaan perataan tanah
PASIR URUG dasar, urug kembali bekas galian dan urug pasir dasar
corblok/pasangan dengan elevasi maupun kedalaman sesuai
dengan rencana pekerjaan yang dimaksud.

3.2. Pelaksanaan pekerjaan :


a. Pekerjaan tanah dan pasir urug
1). Sebelum memulai pekerjaan, selambat-lambatnya
2 hari kontraktor harus menyiapkan rencana kerja
pekerjaan tanah yang meliputi volume pekerjaan, jumlah
tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan dan alur
pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari konsultan
Pengawas atau Asisten Pelaksana Lapangan (APL) atau
Tim Pemeriksa/Penerima Barang dan Jasa
2). Penempatan tanah urug dan tanah bekas bekas galian /
perataan tidak boleh mengganggu pekerjaan lain
3). Untuk tanah bekas perataan/galian yang akan digunakan
untuk pengurugan kembali harus ditempatkan pada
tempat yang tidak mengganggu pekerjaan
4). Untuk pekerjaan urug kembali bekas galian harus
dipadatkan menggunakan alat pemadat (stemper)
sehingga tanah bekas galian memenuhi tanah padat yang
sempurna.
5). Pekerjaan urug pasir dasar corblok/cor beton Sebelum
memulai pekerjaan, selambat-lambatnya 2 hari,
kontraktor harus menghitung volume pekerjaan, jumlah
tenaga kerja dan alat, serta jadwal pelaksanaan pekerjaan
6). Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan,
ketebalan harus sesuai dengan yang direncanakan.
7). Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
8). Urug tanah bahu jalan harus dipadatkan.
4. PEKERJAAN 4.1 Pekerjaan Urug Pasir :
JALAN Sebelum pengerjaan corblok/cor beton campuran
CORBLOK/ 1 pc : 2 ps : 3 split, pada lapisan bawah dipasan pasir urug
COR BETON setebal 5 cm dengan lebar sesuai dengan gambar kerja.
1PC : 2PS :
3SPLIT 4.2 Pekerjaan corblok/cor beton campuran 1 pc : 2 ps : 3 split
1) Umum
Bagian ini meliputi pengadaan dan pemasangan dari semua
macam pekerjaan jalan corblok/cor beton, bekisting, finishing
dan pekerjaan lainnya sesuai gambar rencana/kerja.

2) Bahan
a. Semen Portland (PC)
1) Semen portland yang dipakai harus dari jenis I dan
sesuai dengan SNI 15.2049.1994. semen yang
digunakan sekualitas merk Gresik.
2) Semen harus sampai di tempat kerja dalam kondisi baik
serta dalam kantong-kantong semen asli dari pabrik.
3) Semen harus disimpan dalam gudang yang kedap air,
berventilasi baik, diatas lantai setinggi minimal 30 cm.
Kantong-kantong semen tidak boleh ditumpuk lebih dari
10 lapis.

b. Agregat (pasir, split atau batu pecah)


1) Agregat halus dan kasar dipakai agregat alami atau
buatan, agregat tidak boleh mengandung bahan yang
dapat merusak beton dan ketahanan tulangan terhadap
karatan,
2) Agregat kasar berupa split yang diperoleh dari pemecah
batu, dipakai ukuran 1/2 cm, agregat kasar harus harus
keras dan tidak berpori dan tidak boleh mengandung
lumpur lebih dari 1%,
3) Batu pecah harus keras, padat dan tidak porus,
4) Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir
tajam dan kasar,
5) Pasir dan batu pecah tidak boleh bercampur dengan
tanah liat, Lumpur, debu, bahan organic dan bahan
yang lain yang mempunyai pengaruh buruk terhadap
sifat beton,
6) Kotoran yang terkandung dalam batu pecah maupun
pasir maksimal 1%,
7) Diusahakan agregat terhindar dari panas matahari
secara langsung,
8) Pasir laut tidak boleh digunakan.

c. Bekesting
1) Papan bekisting menggunakan kayu tahun lokal yang
baik.
2) Bekesting harus kuat dan dapat menghasilkan bentuk
beton yang permukaannya rata sesuai gambar rencana
3) Sambungan bekesting harus kuat dan rapat agar air
campuran tidak keluar dari bekesting
4) Pembongkaran harus dibuktikan bahwa beton telah
mampu secara teknis dan mendapatkan ijin dari
Konsultan Pengawas.

d. Campuran Beton
1) Campuran beton 1pc : 2ps : 3split harus dilaksanakan
oleh pemborongan/penyedia barang dan jasa dengan
takaran yang berukuran sama, sehingga corblok/cor
beton benar-benar memenuhi kualitas beton campuran
1pc : 2ps : 3split.

2) Kekentalan
Banyaknya air untuk campuran corblok/cor beton harus
ditentukan sedemikian rupa sehingga tercapai sifat
mudah dikerjakan sesuai dengan penggunaannya.

e. Pengerjaan Corblok/Cor beton


1) Permukaan tanah asli dibersihkan dan diratakan,
2) Digelar lapisan pasir urug yang diratakan (sesuai
gambar),
3) Pasang papan bekisting menggunakan kayu tahun lokal
yang baik, kuat dan dapat menghasilkan bentuk beton
yang permukaannya rata sesuai gambar kerja,
4) Sambungan bekesting harus kuat dan rapat agar air
campuran tidak keluar dari bekesting,
5) Menbuat beton campuran 1pc : 2ps : 3split dengan
takaran yang berukuran sama, sehingga corblok/cor
beton benar-benar memenuhi kualitas beton campuran
1pc : 2ps : 3split setebal 12 cm,
6) Permukaan jalan corblok/cor beton dikasarkan pakai
gepyok sapu lidi atau dengan peralatan lain,
7) Pembongkaran begesting harus dibuktikan bahwa beton
telah mampu secara teknis dan mendapatkan ijin dari
Konsultan Pengawas.

5. JALAN 5.1. Lingkup Pekerjaan


LAPIS Pekerjaan yang tercakup dalam sub bab ini meliputi kelengkapan
PONDASI peralatan, tenaga kerja, bahan material, perlengkapan dan
BAWAH (SUB penyelenggaraan yang berkaitan dengan pekerjaan lapis pondasi
BASE) / bawah (sub base) sesuai dengan gambar rencana.
TELFORD
5.2. Pengukuran Penetapan Peil
a. Semua ukuran-ukuran ditetapkan dari as jalan.
b. Apabila ada perbedaan penyimpangan ukuran antara gambar
dan lapangan harus segera dilaporkan kepada Konsultan
Pengawas dan atau Tim Pemeriksa/ Penerima Barang/Jasa.
c. Pemasangan ukuran-ukuran patok harus bersama-sama
Konsultan Pengawas dan atau Tim Pemeriksa/ Penerima
Barang dan Jasa
d. Bila belum ada harus dibuat patok yang disetujui Konsultan
Pengawas dan atau Tim Pemeriksa/Penerima Barang dan Jasa.

5.3. Pekerjaan Tanah.


a. Apabila belum sesuai dengan Peil yang ditetapkan, harus
diajukan penggalian atau pengurugan badan jalan.
b. Pengurugan harus menggunakan tanah yang baik dan bersih
dari kotoran sampai setinggi peil yang disetujui Konsultan
Pengawas dan atau Tim Pemeriksa/Penerima Barang dan Jasa.
c. Pasir/tanah bekas galian harus segera dibuang ketempat lain.
d. Tanah dasar badan jalan harus dipadatkan.

5.4. Lapisan Pondasi Bawah (Sub base) / Telford


a. Diatas permukaan tanah asli yang telah dibersihkan dan
diratakan lalu digelar lapisan pasir urug yang diratakan, apabila
telah disetujui direksi maka dipasang lapisan batu belah 10/15
setebal 20 cm (sesuai gambar) dan sela-sela antar batu tersebut
diisi pasir dan batu belah 5/7, kemudian dipadatkan dengan
stom walls dan setelah padat dihampar sirtu lalu dipadatkan
lagi.
b. Pemadatan dilakukan dengan stom walls dengan berat 8 ton sd
10 ton. Pada saat pemadatan pasir isi dengan menggunakan air
dan sapu lidi diusahakan pasir isi tersebut masuk ke dalam
sela-sela batu sambil terus digilas sampai terjadi lapisan yang
penuh, padat dan rata.
c. Penggilasan dilakukan dari tepi dan setelah cukup padat baru
dipindahkan ke tengah. Sebelum digilas kedua tepi dari
konstruksi badan jalan tersebut harus diberi batu penahan.
d. Pola untuk memenuhi konstruksi kemiringan jalan menggunakan
mal dengan kemiringan 1 : 50

6. PEKERJAAN Pekerjaan Bahu Jalan :


BAHU JALAN 1. Urugan tanah bahu jalan adalah urugan tanah sepanjang bahu
jalan (samping kanan dan kiri perkerasan/corblok) sesuai gambar
kerja.
2. Tanah yang digunakan harus memenuhi yang disyaratkan,
ketebalan harus sesuai dengan yang direncanakan.
3. Tanah yang digunakan menggunakan tanah urug pilihan.
4. Urugan tanah pilihan dipadatkan menggunakan stemper atau alat
lain yang disetujui oleh konsultan Pengawas atau Asisten Pelaksana
Lapangan (APL) sehingga bahu jalan benar-benar padat.

7. PEKERJAAN 7.1 Pekerjaan Pasangan Batu Belah :


PASANGAN a. Untuk Pekerjaan pasangan Batu Belah dengan campuran 1 Pc :
4Ps dan diberab sesuai spesinya, tempat disesuaikan item
pekerjaan (sesuai gambar kerja pelaksanaan)
b. Celah-celah / rongga yang besar diantara batu-batu di isi
dengan Batu Belah kecil yang sesuai.
c. Susunan batu yang satu dengan yang lainnya tidak boleh
bersinggungan dan selalu ada perekat diantaranya (mempunyai
sisi).
d. Batu Belah yang dimaksud untuk pasangan adalah berukuran ±
15/20 cm dan minimal mempunyai tiga bidang permukaan.
e. Sebelum dipasang, batu-batu harus dibersihkan dari kotoran.
f. Pemasangan batu tidak boleh dijatuhkan langsung dari atas,
jadi harus diatur dengan baik agar tidak berongga.
g. Batu belah yang digunakan adalah batu keras, kasar, yang
tidak boleh dipukul / dipecahkan dengan bodem didekat alur
galian dan diperbolehkan menggunakan Batu Quary setempat.
h. Pada pasangan talud batu belah pada jarak horizontal 100 cm
dipasang pipa PVC dia. 2’ sekualitas ”Wavin” yang berfungsi
sebagai suling-suling derainase air. Di permukaan bagian
pangkal pipa PVC suling-sulingnya dipasang ijuk sebgai filternya.

7.2. Pekerjaan Plesteran dan pasangan :


a. Untuk Pekerjaan plesteran pasangan batu belah dilaksanakan
dengan campuran 1 Pc : 4 ps, Finishing siar dengan 1 Pc : 2 Ps.
Semua pekerjaan plesteran dikerjakan dengan baik (rata dan
rapi) dan tempat disesuaikan item pekerjaan (sesuai gambar
kerja pelaksanaan)
b. Semua Pekerjaan plesteran diaci dengan campuran air dan
Pc.dan pada sudut–sudut yang kelihatan disponeng melengkung
mengikuti pasangan keramik bawahnya bertujuan memudahkan
dalam waktu pembersihan semua itu dikerjakan rapi dengan
campuran 1 Pc : 3 Ps
c. Untuk Pengerjaan lantai di finishing dengan lapaisan acaian
agar air tidak bisa meresap kebagian bawah lantai.
d. Sebelum dilakukan penimbunan tanah semua pasangan batu
belah, batu bata dan cor beton yang berongga harus dibraben
terlebih dahulu.
e. Cara plesteran :
1) Untuk menjaga agar tidak sampai terjadi rembesan-rembesan
maka campuran pada plesteran harus dikerjakan dengan baik
dan betul-betul diperhatikan.
2) Semua permukaan pasangan harus dibersihkan dari semua
kotoran, sehingga setiap pasangan pada sisi sudut supaya
tidak melengkung.
3) Bidang-bidang yang telah selesai diplester harus segera
dikontrol dengan mistar yang panjangnya tidak boleh
kurang 200 cm.
4) Apabila ternyata terdapat gelombang pada plesteran, maka
harus diperbaiki.
f. Sebelum pasangan batu belah yang akan diplester harus
dibersihkan terlebih dahulu permukaannya.

8. STANDAR Dalam penggunaan bahan-bahan bangunan PUBI 1982 dan standar


BAHAN yang dipakai di Indonesia seperti terurai di bawah ini :

1. Semen Portland (PC)


Semen Portland yang digunakan adalah semen jenis I dengan
standar mutu sesuai dengan SNI 15.2049.1994, maka dari itu dapat
digunakan semen sekualitas merk Gresik.

2. Air
Air yang digunakan harus bersih tidak mengandung lumpur, minyak,
benda terapung, yang bisa dilihat secara visual dan asam-asam zat
organik dan sebagainya.

3. Tanah Urug
Tanah Urug kualitas baik harus bersih dari humus, kotoran maupun
bekas bongkaran bahan bangunan, akar tanaman, rumput dan lain-
lain.
4. Pasir Pasang
Pasang Pasir harus bersih, kadar air maksimum 5% tidak
mengandung zat organik, dan angka kehalusan yang lolos ayakan
0,3 mm minimal 20%.

5. Pasir Urug
Pasir Urug berbutir halus, bersih, kadar lumpur maksimum 10%
tidak mengandung zat organik dan angka kehalusan yang lolos
syarat 0,5 mm minimal 20%.

6. Batu Belah
Batu Belah yang digunakan adalah batu belah putih yang berukuran
10/15 cm, keras, tidak berpori, bersih/terhindar dari kotoran.

7. Split / Batu pecah


Split atau batu pecah yang digunakan adalah berukuran 1
cm sd 2 cm. Persyaratan kerikil beton berdasarkan syarat fisik dan
syarat kimia PUBI 1982 pasal 12 ayat 2.1 ayat 2.2.

8. Besi Beton
Besi Beton yang digunakan adalah besi beton St. 37 yang
memenuhi PBI 1971 dan memenuhi standar SII.

9. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan ini dapat bersifat pabrikasi


yang dengan syarat memiliki kualitas yang homogen : semua bahan
yang bersifat pabrikasi (besi/baja) dimensi yang dipakai harus
sesuai yang ada dan beredar di perdagangan umum dengan
toleransi sesuai SII (Standar Industri Indonesia).

9. JASA Sesuai Undang – Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 1999


KONTRUKSI tetang Jasa Konstruksi :

1. Pasal 25
Pengguna jasa dan penyedia jasa wajib bertanggung jawab atas
kegagalan bangunan.
Kegagalan bangunan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa
ditentukan terhitung sejak penyerahan akhir pekerjaan kontruksi
dan paling lama 5 (lima) tahun.

2. Pasal 28
Ketentuan mengenai jangka waktu dan penilai ahli, tanggung jawab
perencana kontruksi, pelaksanaan kontruksi dan pengawasan serta
tanggung jawab pengguna jasa diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah.

3. Pasal 29
Masyarakat berhak untuk melakukan pengawasan untuk mewujud
tertib pelaksanaan jasa kontruksi dan memperolah pengganti yang
layak atas kerugian yang dialami secara langsung sebagai akibat
penyelenggaraan pekerjaan kontruksi.
4. Pasal 30
Masyarakat bekewajiban menjaga ketertiban dan memenuhi
ketentuan yang berlaku dibidang pelaksanaan jasa kontruksi dan
turut mencegah terjadinya pekerjaan kontruksi yang
membahayakan kepentingan umum.

10. PENUTUP Apabila dalam instruksi kepada peserta lelang, syarat-syarat kontrak
dan syarat-syarat teknis masih terdapat kekurang lengkap maka
akan digunakan ketentuan yang berlaku atau disempurnakan dalam
berita acara penjelasan pekerjaan (Aanvoelling) sebagaimana
mestinya.

Anda mungkin juga menyukai