OLEH
Nam : Trianti Rusmia Anggraeni
NIM : 20222072090151
Kelas : Metro
TA.2022/2023
Ruang : Bangsal
No. RM : 035501
Tgl.Pengkajian : 15 Oktober 2022
Pukul : 10:00 WIB
A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas pasien
Nama : Tn “S”
Umur : 73 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : Sekolah Dasar (SD)
Alamat : Seputih Raman
Pekerjaan : Petani
Tanggal masuk : 15 Oktober 2022
Tanggal pengkajian : 15 Oktober 2022
Diagnosa medis : Benigna Prostat Hyperplasia (BPH)
T : intermitten
c. Riwayat penyakit dahulu
Pasien tidak pernah mengalami penyakit kronis sebelumnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang menderita BPH.
A. RIWAYAT PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL
1) Psikologis
Klien berharap setelah dilakukan perawatan di RS, klien bisa sembuh
dan dapat melakukan aktifitas seperti sebelum klien sakit,
2) Sosial
Klien termasuk orang yang terbuka tehadap orang lain, klien juga
termasuk orang yang mudah bergaul, klien ramah kepada orang lain,
klien selalu merespon baik pada saat ditanya perawat dan pada saat
dilakukan tindakan oleh perawat.
3) Spiritual
Klien termasuk orang yang taat beribadah, klien meyakini kalau
sakitnya adalah cobaan yang diberikan Allah SWT untuk menguji
kesabaran diri Klien dan untuk intorpeksi diri klien, klien selalu
berdoa agar klien segera diberikan kesembuhan.
B. PENGETAHUAN PASIEN DAN KELUARGA
Klien mengatakan sudah mengetahui penyakit yang sedang ia derita.
C. LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan rumah klien, tidak berpengaruh dan tidak berkaitan
dengan penyakit klien.
3. Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
:Laki-laki meninggal
:Perempuan
:Perempuanmeninggal
: Pasien
Aktifitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Eliminasi √
Mobilisasi ditempat tidur √
Pindah √
Makan dan minum √
Keterangan : 0 = mandiri
1 = dibantu sebagian
2 = perlu bantuan orang lain
3 = perlu bantuan orang lain dan alat
4 = tergantung orang lain tidak mandiri
5. Data Sosial
a. Hubungan dengan keluarga
Baik.
b. Hubungan dengan tetangga
Baik.
c. Hubungan dengan pasien sekitar
Baik.
d. Hubungan dengan keluarga pasien lain
Baik.
6. Data Psikologis
a. Status emosi
Pasien dapat mengendalikan emosi dengan baik.
b. Peran diri
Pasien tidak dapat mejalankan peran seagai kepala keluarga yang baik
karena dirawat di rumah sakit.
c. Gaya komunikasi
b. Pola Koping
7. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Kesadaran : E4M6V5 (GCS = 15)
Compos Mentis
TTV : TD = 120/80 mmHg
N = 80 x/menit
RR = 16 x/menit
S = 36,5 ºC
b. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, beruban, kulit kepala kering,
tidak ada ketombe.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
c. Mata
Inspeksi : Sklera putih, dapat melihat dengan jelas, bola mata
simetris, konjungtiva merah muda, ada reaksi
terhadap cahaya (miosis) tidak mengguakan alat bantu
penglihatan, fungsi penglihatan normal.
Palpasi : Tidak nyeri tekan.
d. Hidung
Inspeksi : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan dan
pembengkakan.
e. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada kelainan dikedua telinga,
tidak ada lesi dan serumen.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan.
f. Mulut
Inspeksi : Gigi tampak hitam, lidah bersih, mukosa mulut
lembab, bibir lembab.
Palpasi : Otot rahang kuat.
g. Leher
Inspeksi : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Palpasi : Tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tyroid, tidak
ada nyeri tekan.
h. Thoraks (paru-paru)
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi, respirasi 16 x/m, ada
batuk sedikit.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Auskultasi : Bunyi napas vesikuler.
Perkusi : Sonor.
i. Thoraks (jantung)
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat.
Palpasi : ictus cordis tidak teraba.
Auskultasi : S1 dan S2 reguler.
Perkusi : Batas jantung normal.
j. Abdomen
Inspeksi : Simetris, tidak ada lesi, terdapat luka insisi bedah
tanggal 11-07-2014 di abdomen inguinalis kanan
dengan karakteristik panjang luka 8-10 cm jumlah
hecting 7 jahitan tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor,
dolor, kalor, tumor). Terpasang drain dengan produksi
± 50cc warna merah muda.
Palpasi : ada nyeri tekan di sekitar luka post operatif di
abdomen inguinalis kanan, skala 5-6 (nyeri sedang),
teraba hangat di daerah sekitar luka.
Perkusi : timpani.
Auskultasi : bising usus 6 x/menit.
k. Genetalia
(pasien menolak untuk dikaji).
l. Ekstremitas
Kanan 5 5 5 5 5 5 5 5 Kiri
5 5 5 5 5 5 5 5
d. Pengobatan
Ketorolac 3 x 30mg (IV)
Ranitidine 2 x 1 ampul (IV)
As. Tranexamat 3 x 500 mg (IV)
Ceftriaxone 2 x 1 gr (IV).
NaCl/RL 20 Tpm.
B. ANALISA DATA
S : 5-6
T : intermitten
DO:
DO:
- Terpasang drain
TTV
TD : 120/80 mmHg
RR : 16x/menit
N : 80x/menit
S : 36,7oC
- Leukosit 6.600mm3/drh
Tirah baring
3. DS: Intoleransi aktifitas
DO:
C.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
6. Analgetik mengurangi
DO:
rasa nyeri.
-klien tampak meringis kesakitan
2.Resiko infeksi b/d efek tindakan Setelah dilakukan tindakan
procedural ditandai dengan : keperawatan 3x24 jam - Kaji tanda tanda infeksi 1. Mengetahui adanya
diharapkaninfeksi tidak terjadi - Observasi TTV setiap 6 jam. tanda infeksi
DS:
dengan kriteria hasil : - Ganti balutan setiap hari dengan 2. Mengetahui keadaan
- Klien mengatakan luka terasa Do : tidak tampak adanya tanda
panas teknik aseptik dan steril umum
tanda infeksi (rubor, dolor, kalor,
- Ajarkan pasien dalam menjaga
DO: tumor)
kebersihan pada daerah luka post 3. Mencegah adanya
- Terdapat luka post operasi pada Leukosit normal 4.000-11.000
abdomen bawah. op. infeksi
S : 36,7 -37,5 0C
- Ciptakan lingkungan yang bersih. 4. Mengajarkan pasien
- Tampak luka insisi post operasi
11-07-2014 - Berikan antibiotik sesuai anjuran untuk mempertahankan
dokter. kondisi balutan luka.
- Panjang luka 8-10cm
- Kolaborasikan dengan ahli gizi
- Jumlah heating 7 jahitan 5. Mencegah terjadnya
dalam pemberian diit TKTP.
- Tidak terdapat tanda infeksi infeksi
(rubor, dolor, kalor, tumor)
3. Intoleran aktivitas b/d nyeri Setelah dilakukan tindakan 3x24 Guidance : 1. Mengetahui keadaan
akibat luka bekas operasi, jam diharapkan intoleran aktivitas - Kaji tanda tanda infeksi umum pasien
ditandai dengan: dengan criteria hasil : - Kaji tingkat aktifitas 2. Mengetahui tingkat
- Pasien mengatakan bisa Support : ketergantungan pasien
DS:
beraktivitas secara mandiri dan - berikan posisi senyaman mungkin 3. Memberikan
- Ps mengatakan tidak bisa
secara perlahan - dekatkan barang yang diperlukan kenyamanan pada pasien
melakukan aktifitas secara
- Pasien biisa melakukan secara pasien 4. Memberikan
mandiri
mandiri Teaching : kenyamanan pada
- Ps mengatakan luka terasa nyeri - ajarkan pasien untuk latihan aktif pasien.
saat melakukan aktifitas dan pasif sesuai kondisi 5. Mencegah kelemahan
Dev. Env : otot dan merangsang
DO:
- Ciptakan lingkungan yang tenang mobilisasi.
- Ps tampak lemah.
Collaboration : 6. Memberikan
- Ps tampak kesakitan jika - Kolaborasi dengan dokter dalam kenyamanan pada
melakukan aktivitas. pemberian obat yang sesuai pasien.
- Ps terpasang kateter triway no. 7. Memberikan terapi yang
22 tepat untuk pasien
Ps terpasang infus RL 20
tpm.
D. CATATAN PERKEMBANGAN DAN EVALUASI
DX3. 14 Juli 2014 1. Mengkaji tingkat aktifitas pasien. S : Pasien mengatakan belum bisa beraktifitas
13.00 H/ pasien hanya beraktifitas di tempat tidur. secara mandiri.
2. Mengajarkan latihan fisik aktif dan pasif. O : Pasien tampak lemah.
R/ pasien mengikuti dengan baik. A : Masalah belum teratasi.
13.30
P : Intervensi 1 dan 2 dilanjutkan.
DX1. 15 oktober 2022 1. Mengkaji TTV S : Pasien mengatakan nyeri sedikit berkurang.
12:00 H/ TD : 150/80, N : 82 x/m, RR: 16 x/m, S : 36,5oC O : Pasien tampak lebih tenang.
2. Mengkaji skala nyeri A : Masalah teratasi sebagian.
15:00 R/ P : Intervensi 1, 2 dan 3 dilanjutkan.
P = Saat ditekan dan saat beraktifitas.
Q = Seperti ditusuk-tusuk.
R = Di bagian abdomen (luka operasi).
S = 4-5 nyeri sedang.
T = intermiten (kadang-kadang).
3. Memberi terapi injeksi sesuai dengan resep dokter.
15:30
R/ Tramadol 1 amp IV.
4. Memberikan posisi nyaman bagi pasien.
H/ Pasien tampak nyaman.
DX 2. 15 Juli 2014 1. Memberikan terapi injeksi . S : Pasien mengatakan tidak ada rasa gatal,
09.00 R/ Cifrofloxacin 500 mg IV. panas dan sakit.
11.00 2. Melakukan perawatan luka dengan teknik aseptik O : Tidak ada tanda-tanda infeksi.
dan steril. A : Masalah masih resiko.
08.00 H/ perban tambak bersih, tidak terdapat tanda- P : Intervensi 1,2 dan 3 dilanjutkan.
tanda infeksi.
DX 3. 15 Juli 2014 1. Mengkaji tingkat aktifitas pasien. S : Pasien mengatakan sebagian aktifitas sudah
13.00 H/ sebagian aktifitas pasien sudah dapat dilakukan bisa dilakukan sendiri.
sendiri
O : Pasien tampak lebih bersemangat dalam
2. Mengajarkan latihan fisik aktif dan pasif. melakukan aktifitas.
13.30 R/ pasien mengikuti dengan baik.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi 1 dan 2 dilanjutkan.
DX 1. 16 Juli 2014 1. Mengkaji TTV S : Pasien mengatakan nyeri sudah berkurang.
07.30 H/ TD : 120/80, N : 80 x/m, RR: 16 x/m, S : 36,5oC O : Pasien tampak lebih tenang.
2. Mengkaji skala nyeri A : Masalah teratasi sebagian.
08.10 R/ P : Intervensi 1, 2 dan 3 dilanjutkan.
P = Saat ditekan dan saat beraktifitas.
Q = Seperti ditusuk-tusuk.
R = Di bagian abdomen (luka operasi).
S = 1-3 nyeri ringan.
T = intermiten (kadang-kadang).
3. Memberi terapi injeksi sesuai dengan resep dokter.
08.30
R/ Tramadol 1 amp IV.
DX 2. 16 Juli 2014 1. Mengkaji tanda-tanda infeksi. S : Pasien mengatakan tidak ada rasa gatal,
09.00 H/ Tidak ada tanda-tanda infeksi (rubor, dolor, kalor, panas dan sakit.
tumor).
11.00 O : Tidak terlihat ada tanda-tanda infeksi.
2. Memberikan terapi injeksi sesuai dengan anjuran
A : Masalah masih resiko.
dokter.
P : Intervensi dihentikan.
R/ Cifrofloxacin 500 mg IV.
08.00 - Delegasikan rencana intervensi
3. Melakukan perawatan luka dengan teknik aseptik
dan steril. kepada teman sejawat.
DX 3. 16 Juli 2014 1. Mengkaji tingkat aktifitas pasien. S : Pasien mengatakan sebagian aktifitas sudah
09.00 H/ sebagian aktifitas pasien sudah bisa dilakukan bisa dilakukan sendiri.
secara mandiri.
O : Pasien tampak lebih bersemangat dalam
2. Mengajarkan latihan fisik aktif dan pasif. melakukan aktifitas.
13.30 R/ pasien mengikuti dengan baik.
A : Masalah teratasi sebagian.
P : Intervensi 1 dilanjutkan.