RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PRIOK
DINAS KESEHATAN PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA.
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PRIOK
NOMOR 437 TAHUN 2022
TENTANG
PENETAPAN TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PRIOK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PRIOK
Menimbang : a
b
c.
Mengingat =: 1
2
bahwa rumah sakit merupakan tempat kerja yang
memiliki resiko tinggi terhadap keselamatan dan
kesehatan sumber daya manusia rumah sakit, pasien,
pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan
rumah sakit;
bahwa dalam rangka pengelolaan dan pengendalian
resiko yang berkaitan dengan keselamatan dan
kesehatan kerja di rumah sakit perlu diselenggarakan
keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit agar
terciptanya kondisi rumah sakit yang sehat, aman,
selamat, dan nyaman;
bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b diatas, perlu
ditetapkan Penetapan Tim Manajemen Fasilitas Dan
Keselamatan (MFK) dengan Keputusan Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Priok.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun.
2009 tentang Rumah Sakit;Menetapkan
KESATU
KEDUA
|
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasifikasi dan
Perizinan Rumah Sakit;
4. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 993 Tahun 2017 Tentang Penetapan
Rumah Sakit Umum Daerah Kecamatan;
5. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
jakarta Nomor 929 Tahun 2019 tentang Rumah Sakit
Umum Daerah Tanjung Priok Sebagai Unit Pelaksana
‘Teknis Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta yang Menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta Nomor 114 Tahun 2021 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
7. Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta Nomor 508 Tahun 2022 tentang
Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian
Dalam dan Dari Jabatan Administrator (Eselon III)
Pegawai Negeri Sipil atas Nama Purwadi dan Kawan-
kawan Sebanyak Lima Puluh Empat Orang.
|
| MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
TANJUNG PRIOK TENTANG PENETAPAN TIM
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TANJUNG PRIOK.
Memberlakukan Kebijakan tentang Penetapan Tim
ManajemeN Fasilitas dan Keselamatan (MFK) di Rumah
Sakit Umum Daerah Tanjung Priok.
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian pelaksanaan
tugas Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)
Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Priok dilaksanakan
oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Rumah Sakit Umum
Daerah Tanjung PriokKETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Dikeluarkan di: Jakarta
Pada Tanggal 26 Juli 2022
Rully Dewti
NIP. 19690908208| Lampiran: Surat Keputusan Direktur
| RSUD Tanjung Priok
Nomor : 437 Tahun 2022
| Tanggal : 6 Juli 2022
| Halaman: 1 dari 5 halaman
TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)
A. Ruang Lingkup
|
4. Keselamatan: |meliputi bangunan, prasarana, fasilitas, area
konstruksi, lahan, dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan
bahaya atau risiko bagi pasien, staf, atau pengunjung.
2. Keamanan: perlindungan dari kehilangan, kerusakan, gangguan,
atau akses atau lpenggunaan yang tidak sah.
3. Bahan dan limbah berbahaya: Pengelolaan B3 termasuk penggunaan
radioaktif serta| bahan berbahaya lainnya dikontrol, dan limbah
berbahaya dibuang dengan aman.
4, Proteksi kebakatan: Melakukan penilaian risiko yang berkelanjutan
untuk meningkatkan perlindungan seluruh aset, properti dan
penghuni dari kebakaran dan asap.
5. Penanganan kedaruratan dan bencana: Risiko diidentifikasi dan
respons terhadap epidemi, bencana, dan keadaan darurat
direncanakan dan efektif, termasuk evaluasi integritas struktural dan
non struktural lingkungan pelayanan dan perawatan pasien.
6. Peralatan medis: Peralatan dipilih, dipelihara, dan digunakan dengan
cara yang aman fan benar untuk mengurangi risiko.
7. Sistem utilitas: Listrik, air, gas medik dan system utilitas lainnya
dipelihara untuk) meminimallan risiko kegagalan pengoperasian.
8. Konstruksi dan| renovasi: Risiko terhadap pasien, staf, dan
pengunjung diidentifikasi dan dinilai selama Konstruksi, renovasi,
pembongkaran, dan aktivitas pemeliharaan lainnya.
9. Pelatihan: Seluruh staf di rumah sakit dan para tenant/penyewa
lahan dilatih dan memiliki pengetahuan tentang K3, termasuk
penanggulangan kebakaran.
10.Pengawasan pada para tenant/penyewa lahan yang melakukan
kegiatan di dalam area lingkungan rumah sakit.B, Susunan Keanggotaan Tim MFK Rumah Sakit
| .
Susunan Keanggotaan Tim MFK Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung
Priok sebagai berikcu
Ketua : Febri Kurniawan
Sekretaris : Firdha Ramadhani Hatta
Anggota |
IPSRS
Unit Kesehatan Lingkungan
Unit Blektromedis
Unit Perencanaan dan Pengadaan
Unit Diklat
OU eee eee
|
C. Tugas dan Fungsi Tim MFK Rumah Sakit
‘Tugas dan Fungsi Tim MFK Rumah Sakit sebagai berileut :
a) Keselamatan:
- Pengelolaan risiko keselamatan di lingkungan rumah sakit secara
komprehensi
- Penyediaan faslitas pendukung yang aman untuk mencegah
kecelakaan dan cedera, penyakit akibat kerja, mengurangi bahaya
dan risiko, berta mempertahankan kondisi aman bagi pasien,
keluarga, sta, dan pengunjung; dan
_ Pemeriksaan| fasilitas dan lingkungan (ronde fasilitas) secara
berkala dan) dilaporkan sebagai dasar perencanaan anggaran
untuk perbaikan, penggantian atau “upgrading”.
b) Keamanan:
- Menjamin lingkungan yang aman dengan memberikan
identitas/tanda pengenal (badge nama sementara atau tetap) pada
pasien, staf pekerja kontrak, tenant/penyewa lahan, keluarga
(penunggu asien), atau pengunjung (pengunjung di luar jam
besuk dan tamu rumah sakit) sesuai dengan regalasi rumah sakit;
_ Melakukan pemeriksaan dan pemantauan kear.anan fasilitas dan
lingkungan secara berkala dan membuat tindak lanjut perbailan;
- Pemantauan| pada daerah berisiko keamanan sesuai penilaian
risiko di rumah sakit, Pemantauan dapat dilakukan dengan
penempatan| petugas keamanan (sekuriti) daz atau _memasang
kamera sistem CCTV yang dapat dipantau oleh sekuriti;
i
|d)
- Melindungi ‘semua individu yang berada di lingkungan rumah
sakit terhadap kekerasan, kejahatan dan ancaman; dan
+ Menghindari terjadinya kehilangan, kerusakan, atau pengrusakan
barang milik! pribadi maupun rumah sakit.
Bahan dan limbah berbahaya’
- Inventarisasi B3 serta limbahnya yang meliputi jenis, jumlah,
simbol dan lokasi;
- Penanganan| penyimpanan, dan penggunaan B3 serta limbahnya;
- Penggunaan lalat pelindung diri (APD) dan prosedur penggunaan,
prosedur bila terjadi tumpahan, atau paparan/pajanan;
- Pelatihan yang dibutuhkan oleh staf yang menangani B3;
- Pemberian Jabel/rambu-rambu yang tepat pada B3_ serta
limbahnya; |
- Pelaporan dan investigasi dari tumpahan, eksposur (terpapar), dan
insiden lainnya;
- Dokumentasi, termasuk izin, lisensi, atau persyaratan peraturan
lainnya; dan |
- Pengadaan/pembelian B3 dan pemasok (supplier) wajib
melampirkan| Lembar Data Kesclamatan. Informasi yang
tercantum dj lembar data Keselamatan diedukasi kepada staf
rumah sakit, terutama kepada staf terdapat penyimpanan BS di
unitnya. i
Proteksi kebakaran:
- Pemisah/kompartemen bangunan untuk mengisolasi asap/api.
- Laundry/binatu, ruang linen, area berbahaya termasuk ruang di
atas plafon. |
+ Tempat pengelolaan sampah.
= Pintu keluar darurat kebakaran (emergency exit).
- Dapur termaguk peralatan memasak penghasil minyak.
- Sistem dan peralatan listrik darurat/alternatif serta jalur kabel
dan instalasi jistrik.
: Penyimpaner) dan penanganan bahan yang berpotensi mudah
terbakar (migalnya, cairan dan gas mudah terbakar, gas medis
yang mengoksidasi seperti oksigen dan dinitrogen oksida), ruang
penyimpanan| oksigen dan komponennya dan vakum medis.
~ Prosedur dan|tindakan untuk mencegah dan mengelola kebakaran
akibat pembedahan.f) Peralatan medis
- Bahaya kebakaran terkait dengan proyek konstruksi, renovasi,
atau pembongkaran.
Penanganan kedaruratan dan bencana:
- Menentukan| jenis yang kemungkinan terjadi dan konsekuensi
bahaya, ancaman, dan kejadian;
= Menentukan| integritas struktural dan non struktural di
lingkungan pelayanan pasien yang ada dan bagaimana bila terjadi
bencana; |
_ Menentukan | peran rumah sakit dalam peristiwa/kejadian
tersebut; |
- Menentukan Strategi komunikasi pada waktu kejadian;
- Mengelola sumber daya selama kejadian termasuk sumber-sumber
alternatif; |
- Mengelola kégiatan klinis selama kejadian termasuk tempat
pelayanan alternatif pada waktu kejadian;
- Mengidentifikasi dan penetapan peran serta tanggung jawab staf
selama kejadian dan; dan
- Proses mengélola keadaan darurat ketika terjadi konflik antara
tanggung jawab pribadi staf dan tanggung jawab rumah sakit
untuk tetap menyediakan pelayanan pasien termasuk kesehatan
mental dari staf
+ Identifikasi dan penilaian kebutuban alat medik dan uji fungsi
sesuai ketentuan penerimaan alat medik baru.
- Inventarisasi ‘seluruh peralatan medis yang dimiliki oleh rumah
sakit dan peralatan medis kerja sama operasional (KSO) milik
pihak ketiga; serta peralatan medik yang dimiliki oleh staf ramah
sakit jika ada Inspeksi peralatan medis sebelum digunakan.
- Pemeriksaan |peralatan medis sesuai dengan penggunaan dan
ketentuan pabrik secara berkala,
- Pengujian yang dilakukan terhadap alat medis untuk memperoleh
kepastian tiddk adanya bahaya yang ditimbulkan sebagai akibat
penggunaan alat.
- Rumah sakit melakukan pemeliharaan preventif dan kalibrasi, dan
seluruh prosesnya didokumentasikan.g) Sistem utilitas:
- Ketersediaan air dan listrik 24 jam setiap hari dan dalam waktu 7
(tujuh) hari dalam seminggu secara terus menerus;
- Membuat daftar inventaris komponen-komponen sistem utilitas,
memetakan pendistribusiannya, dan melakukan update secara
berkala;
- Pemeriksaan, pemeliharaan, serta perbaikan semua komponen
utilitas yang ada di daftar inventaris;
- Jadwal pemeriksaan, uji fungsi, dan pemeliharaan semua sistem
utilitas berdasar atas kriteria seperti rekomendasi dari pabrik,
tingkat risiko, dan pengalaman rumah sakit; dan
- Pelabelan pada tuas-tuas kontrol sistem utilitas untuk membantu
pemadaman darurat secara keseluruhan atau sebagian saat
terjadi kebakaran.
h) Konstruksi dan renovasi:
= Rumah sakit melakukan penilaian risiko prakontruksi/Pre
Contruction Risk Assessment (PCRA) pada waktu merencanakan
pembangunan baru (proyek konstruksi), renovasi_ dan
pembongkaran.
i) Pelatihan:
- Seluruh staf di rumah sakit dan yang lainnya telah dilatih dan
memiliki pengetahuan tentang pengelolaan fasilitas rumah sakit,
program keselamatan dan peran mereka dalam memastikan
keamanan dan keselamatan fasilitas secara efektif.
j) Pengawasan pada para tenant/penyewa lahan yang melakukan
kegiatan di dalam area lingkungan rumah sakit
Direktur
Rully Dew) At
NIP. 1969090820(