Buku Hidraulika Bab IVAliran Seragam
Buku Hidraulika Bab IVAliran Seragam
net/publication/335925377
CITATIONS READS
0 33,155
1 author:
I Made Kamiana
Universitas Palangka Raya
16 PUBLICATIONS 73 CITATIONS
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by I Made Kamiana on 19 September 2019.
ALIRAN SERAGAM
4.1 Sifat‐sifat Aliran Seragam
A
liran dikatakan seragam jika aliran tersebut konstan sepanjang
saluran, baik kedalaman, luas penampang basah, maupun
kecepatan alirannya.
Pada aliran seragam distribusi tekanan adalah hidrostatis, dan gaya-
gaya yang bekerja pada pias air adalah dalam kondisi seimbang.
Keseragaman aliran hanya mungkin terjadi di saluran prismatis.
Khususnya di saluran terbuka, aliran seragam adalah juga aliran langgeng.
Pengertian di atas, jika ditinjau antara dua titik pada suatu saluran
dapat digambarkan sebagai berikut.
V12/2g H
Sf
V22/2g
h1
Sw
h2
Z
L
S0
Kemiringan dasar saluran (S0) adalah = (z/L) dan (z) adalah selisih
tinggi dasar saluran antara titik (1) dan titik (2), sedangkan (L) adalah jarak
antara titik (1) dan titik (2). Kemiringan garis energi (Sf) adalah = H/L,
dan (H) adalah jumlah kehilangan energi antara titik (1) dan titik (2).
4.2 Terjadinya Aliran Seragam
Aliran seragam dapat terjadi hanya pada saluran prismatis, lurus dan
panjang, atau pada saluran yang memungkinkan terjadinya kecepatan
aliran yang tetap.
Pada saluran terbuka, aliran akan mengalami tahanan geser. Pada
umumnya, gaya tahanan geser (Pf atau Ff) dilawan oleh komponen gaya
berat air yang searah aliran (W sin atau G sin) . Jika kedua gaya yang
saling berlawanan arah ini seimbang (G sin = Pf) maka akan terjadi aliran
seragam.
Pengertian di atas, dapat diilustrasikan seperti gambar di bawah ini.
Persamaan momentum :
γQ
β 2 V2 β 1 V1 P1 P2 G sin θ Pf (4.1)
g
G sin θ Pf (4.3)
dengan:
Pf τ b P L (4.5)
A L sin = b P L (4.6)
atau :
γ A L sin θ
b = (4.7)
PL
A
Dengan: R dan sin = tg = S0 (untuk atau kemiringan
P
dasar saluran sangat kecil)
maka persamaan (4.7) menjadi persamaan tegangan geser (b) pada saluran
dengan tampang sembarang:
τb γ R S0 (4.8)
τb ρ g R S0 (4.9)
τb ρ g h S0 (4.10)
hn hc
hn hc
hn hc
4.3 Kecepatan Aliran Seragam
Persamaan kecepatan rata-rata tampang pada saluran terbuka dengan
kondisi aliran seragam, secara umum berbentuk:
V CR x S y (4.11)
Aliran Seragam 73
Keterangan rumus:
V = kecepatan aliran (m/dt).
C = faktor tahanan aliran.
R = jari-jari hidraulik (m).
S = S0 = Sw = Sf (pada aliran seragam)
x dan y = eksponen.
Terdapat banyak persamaan yang menjelaskan tentang kecepatan
rata-rata tampang pada saluran terbuka dengan kondisi aliran seragam,
diantaranya: persamaan Chezy, dan persamaan Manning.
k V2 = R S0
γ R S0
V2 =
k
atau:
V = C R S0 (4.13)
dengan:
1/2
γ
C =
(4.14)
k
74 Hidraulika
Rumus Bazin:
157,6
C (satuan BS) (4.15)
M
1
R
87
C (satuan SI) (4.16)
M
1
R
Keterangan rumus:
R = jari-jari hidraulik (m).
M = koefisien kekasaran permukaan, nilainya adalah seperti Tabel (4.1).
Tabel 4.1 Nilai (M) yang Disarankan oleh Bazin
Deskripsi Saluran M
Papan diserut, disemen halus 0,11
Papan tak diserut, beton atau bata 0,21
Batu tempel, pasangan batu belah, plesteran bata kasar 0,83
Saluran tanah yang licin 1,54
Saluran tanah yang sedang 2,36
Saluran tanah yang kasar 3,17
Rumus Ganguillet-Kutter
0,00281 1,811
41,65
S0 n
C (satuan BS) (4.17)
0,00281 n
1 41,65
S 0 R
0,00155 1
23
S0 n
C (satuan SI) (4.18)
0,00155 n
1 23
S 0 R
Keterangan rumus:
R = jari-jari hidraulik (m).
S0 = kemiringan dasar saluran.
n = koefisien kekasaran Kutter.
Rumus Manning
1,49 R 1/6
C (satuan BS) (4.19)
n
R 1/6
C (satuan SI) (4.20)
n
Keterangan rumus:
R = jari-jari hidraulik (m).
n = koefisien kekasaran Manning.
Keterangan rumus:
R = jari-jari hidraulik (m).
n = koefisien kekasaran Manning.
S0 = kemiringan dasar saluran.
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai (n) Manning antara lain:
kekasaran permukaan, vegetasi, trase saluran, pengendapan dan
penggerusan.
Nilai (n) Manning untuk berbagai permukaan saluran adalah seperti
Tabel (4.2).
Tabel 4.2 Nilai Koefisien Kekasaran Manning (n)
4.4 Debit Aliran Seragam
Persamaan debit (Q) pada aliran seragam dapat ditentukan dengan
mengalikan antara kecepatan rata-rata tampang (V) dan luas basah saluran
(A), atau:
QVA (4.24)
Q CA R S0 (4.25)
1
Q A R 2/3 S 1/2 (4.26)
n
Bila persamaan (4.23) disubstitusikan ke persamaan (4.24) maka
didapat persamaan debit aliran seragam :
QKS 1/2
(4.28)
dengan:
K = faktor hantaran.
= C A R 1/2 (bila digunakan rumus Chezy).
1
= A R 2/3 (bila digunakan rumus Manning satuan SI).
n
= k A R 2/3 (bila digunakan rumus Strickler).
78 Hidraulika
4.5 Kedalaman Aliran Seragam
1. Kedalaman Aliran Seragam pada Tampang Persegi Empat
hn
Gambar 4.3 Kedalaman Aliran Seragam (hn) pada Tampang Persegi Empat
A B hn
hn
Hitung : R =
P B 2 hn h
12 n
B
Pada saluran yang sangat lebar : nilai (hn/B) 0 sehingga R = hn.
Q
Bila debit ditinjau per satuan lebar : q =
; A = hn; R = hn
B
maka dengan menggunakan persamaan (4.29) didapat kedalaman
aliran seragam (hn):
nQ
A R2/3 =
S 1/2
nq
hn × hn2/3 = 1/2
S
nq
hn5/3 = 1/2
S
3 /5
nq
hn = 1/2 (4.30)
S
Pada saluran tidak lebar (hn/B) 0,02.
Dari persamaan (4.29):
nQ
A R2/3 =
S 1/2
diperoleh persamaan:
2/3
B hn nQ
B hn = (4.31)
B2 h S 1/2
n
Dengan diketahuinya nilai-nilai: (B), (n), (Q), dan (S), maka ber-
dasarkan persamaan (4.31) nilai kedalaman seragam (hn) dapat
dihitung dengan cara coba-coba.
Contoh Soal (4.1)
Diketahui saluran persegi empat dengan lebar (B) = 5 m; kemiringan dasar
saluran (S0) = 0,00035; angka Manning (n) = 0,015. Debit yang mengalir (Q)
= 20 m3/dt.
80 Hidraulika
Pertanyaan:
a. Berapa kedalaman normal?
b. Berapa tegangan geser yang terjadi pada dasar saluran?
c. Jika pada saluran yang sama kedalaman aliran seragam (hn) = 3 m,
berapakah debit yang mengalir?
Jawaban (4.1a):
Perhitungan kedalaman normal (hn)
Gunakan persamaan (4.31):
2 /3
B hn nQ
B hn
B2 h =
S 1/2
n
2 /3
5 hn 0 ,015 20
5 × hn
=
5 2 hn 0 ,00035 1 / 2
= 16,04
Dengan cara coba-coba diperoleh hn = 2,69 m.
Jawaban (4.1b):
Perhitungan tegangan geser
A B hn 5 2,69 13,45
Hitung: R = 1,296 m
P B 2 hn 5 2 2,69 10,38
Hitung: b = γRS 0
= ρg R S0
= 1000 9 ,81 1,296 0 ,00035
= 4,45 N/m 2 .
Aliran Seragam 81
Jawaban (4.1c):
Perhitungan debit jika hn = 3 m
1
Gunakan persamaan (4.26): Q = A R 2/3 S 1/2
n
A Bh n 5 3 15 m 2
P B 2h n 5 (2 3) 11 m.
R A/P 15/11 1,36 m.
1
Jadi Q = 15 1,36 2 / 3 0 ,00035 1 / 2 = 22,96 m3/dt
0 ,015
m
hn
1
nQ
A R2/3 =
S 1/2
dengan:
A = (B + m hn) hn
P = B + (2 hn m2 1 )
82 Hidraulika
A B m h n h n
R=
P
=
B 2 hn m2 1
maka persamaan (4.29) menjadi:
2 /3
B m h n h n nQ
(B + m hn) hn
= (4.32)
B 2 h m2 1 S 1/2
n
Dengan diketahuinya nilai-nilai: (B), (m), (n), (Q), dan (S), maka
berdasarkan persamaan (4.32) nilai kedalaman seragam (hn) dapat
dihitung dengan cara coba-coba.
2 /3
B 2 h 12 1
n
ini, nilai (hn) dihitung dengan coba-coba = 1,95 m.
Jawaban (4.2b):
Perhitungan (hn) secara grafis
nQ
Hitung: = 16,04.
S 1/2
Hitung (A R2/3) dengan menggunakan persamaan (4.32), nilai hn mulai
dari kecil ke besar, seperti Tabel (4.3).
Tabel 4.3 Hubungan Antara h dan (AR2/3) untuk Soal (4.2)
hn A R2/3
1,0 5,02
1,2 6,86
1,4 8,96
1,6 11,31
1,8 13,92
84 Hidraulika
hn A R2/3
2 16,79
2,2 19,93
2,4 23,34
Gambar 4.6 Hubungan Antara (hn) dan (AR2/3) untuk Soal (4.2)
4.6 Kemiringan Normal dan Kemiringan Kritis
Kemiringan normal (Sn) adalah kemiringan dasar saluran prismatis pada
aliran seragam. Nilai kemiringan normal dapat dihitung bila nilai-nilai
debit (Q), angka Mannig (n), lebar saluran (B), dan kedalaman normal (hn)
diketahui. Persamaan kemiringan normal dari persamaan debit Manning
adalah:
n2 Q2
Sn (4.33)
A 2 R 4/3
Aliran Seragam 85
n2 Q2
Sc 2 4/3
(4.34)
Ac Rc
Keterangan rumus:
Sc = kemiringan kritis.
n = angka kekasaran Manning (nilainya sama dengan nilai n pada
persamaan 4.33).
Q = debit (nilainya sama dengan nilai Q pada persamaan 4.33).
Ac = luas tampang pada aliran kritis.
Rc = jari-jari hidraulik pada aliran kritis.
Perlu dijelaskan di sini bahwa nilai (hn) dalam persamaan (4.33) tidak
sama dengan nilai (hc) pada persamaan (4.34).
Selanjutnya dengan mengubah-ubah nilai (Sc) dan (Q) pada
persamaan (4.34) akan dapat dihitung nilai (hc) yang sama dengan nilai
(hn) pada persamaan (4.33).
Contoh Soal 4.3
Diketahui saluran tampang trapesium dengan lebar (B) = 5 m; kemiringan
talud (m) = 1,5; angka Manning (n) = 0,025.
Pertanyaan:
a. Hitung nilai kemiringan dasar saluran (Sn) pada saat aliran seragam
dengan debit (Q) = 10 m3/dt dan kedalaman aliran (hn) = 1,1 m.
b. Berapa nilai kemiringan kritis (Sc) agar (hn) pada soal (4.3a) menjadi
(hc) pada saat debit tetap atau (Q) = 10 m3/dt.
c. Berapa (Q) dan (Sc) yang diperlukan agar (hn) = 1,1 m adalah juga
sebagai (hc).
Jawaban (4.3a) :
Sn dihitung dengan menggunakan persamaan (4.33)
86 Hidraulika
n2 Q2
Sn
A 2 R 4/3
dengan:
0 ,025 2 10 2
Sn = 0,0018.
6 ,71 2 0 ,83 4 / 3
Q=10m3/ Sw
hn=1,1
S0=Sn=0,001
Jawaban (4.3b) :
Sc dihitung dengan menggunakan persamaan (4.34)
n2 Q2
Sc 2 4/3
Ac Rc
dengan:
10 2
5 2 1 h c 1
9,815 1 h c h c
3
0 ,025 2 10 2
Sc = = 0,0083. (lebih besar dari Sn = 0,0018).
3 ,99 2 0 ,57 4 / 3
Q=10m3/ Sw
hn=hc=0,7
S0=Sc=0,008
Jawban 4.3c:
Q = 20,29 m3/dt.
Menghitung Sc pada saat (hc) = (hn) = 1,1 m dan Q = 20,29 m3/dt
Gunakan persamaan (4.34) :
n2 Q2
Sc 2 4/3
Ac Rc
88 Hidraulika
dengan:
0 ,025 2 20 ,29 2
Sc = 0,0073.
6 ,71 2 0 ,83 4 / 3
Q=20,29m3/
Sw
d hn=hc=1,1m
S0=Sc=0,0073
4.7 Tampang Ekonomis
Dari persamaan debit aliran seragam dapat dilihat bahwa nilai debit akan
maksimum untuk nilai-nilai: (n), (S), dan (A) tertentu, bila keliling basah
(P) adalah minimum. Tampang saluran yang demikian disebut dengan
tampang ekonomis.
Di bawah ini akan diuraikan penurunan proporsi dimensi tampang
ekonomis untuk saluran persegi empat dan trapesium.
A B h n 2 h n h n 2h 2n . (4.36)
P B 2 h n 2h n 2 h n 4h n (4.37)
R A/P 2 h 2n / 4 h n 0 ,5 h n (4.38)
hn
B= 2 hn
Keliling basah (P ) = B + 2 h n m 2 1
A m h 2n
dari persamaan (4.39) diperoleh (B) =
hn
A m h 2n
(P) = 2 hn m2 1 (4.40)
hn
A
Jari-jari hidraulik (R) = (4.41)
P
Debit akan maksimum jika (R) maksimum, ini artinya (P) harus
minimum. Artinya turunan (P) terhadap (h) atau (m) sama dengan nol.
Jika (m) dianggap konstan pada persamaan (4.40), maka turunan (P)
terhadap (hn) adalah:
dP
=0
dh n
d A
m h n 2h n m 2 1 = 0
dh n h n
A
2
m 2 m2 1 = 0
hn
B m h n h n
2
m 2 m2 1 = 0
h n
B 2 m hn 2 m2 1 = 0
B + 2 m hn = 2 h n m 2 1 (4.42)
Atau T = 2 hn m2 1 (4.43)
Jika (hn) dianggap konstan pada persamaan (4.40), maka turunan (P)
terhadap (m) adalah:
dP
=0
dm
hn
1
2h n m 2 1 1/2
2m = 0
2
2 m hn
hn =0
m2 1
Aliran Seragam 91
atau:
2m
1 ; dari persamaan ini kemudian diperoleh:
m2 1
1
m atau = 60o (4.44)
3
m
hn 1
B
B =2 hn m 2 1 - 2 m hn
2
1 1
=2 hn 1-2 hn
3 3
92 Hidraulika
3
2
4 hn 2 hn 2 hn 3 2
= - = = hn = 3 hn (4.46)
3 3 3 3 3
3
2 1 2 3
=( 3 hn + hn) hn = ( 3 hn + h n ) hn
3 3 3 3
2 1
=( 3 hn + 3 h n ) hn = 3 h 2n (4.47)
3 3
Dengan memasukkan persamaan (4.44) dan persamaan (4.47) ke
persamaan (4.40) akan didapat:
A m h 2n
(P) = 2 hn m2 1
hn
1
3 h 2n h 2n 2
3 1
= 2h n 1
hn 3
1 4
= 3 hn hn 3 hn
3 3
2 4
= 3 hn 3 hn
3 3
= 2 3 hn (4.48)
Jika nilai-nilai (Q), (V), dan (m) diketahui, maka tahapan perhitungan
dimensi adalah :
Hitung A = Q /V.
Hitung A = (B + m hn) hn
Q/V (B m h n )h n (4.50)
B f(h n ) (4.51)
Nilai (h n ) (4.52)
Jika nilai: (Q), (V), dan (hn) diketahui, maka tahapan perhitungan
dimensi adalah:
Hitung A = Q /V.
Hitung A = (B + m hn) hn
Q/V (B mh n )h n (4.53)
1
m (4.54)
3
Jika (Q), (n), dan (S0) diketahui maka tahapan perhitungan adalah
sebagai berikut :
Q
A =
V
1 1/2
dengan V = R 2/3 S 0 maka :
n
Q
A=
1 1/2
R 2/3 S 0
n
atau:
nQ
A R2/3 = 1/2
(4.55)
S0
nQ
1,1 hn 8/3 = 1/2
(4.56)
S0
A = (B + m hn) hn
sehingga didapat nilai m.
Contoh Soal 4.4
Diketahui saluran trapesium mengalirkan debit (Q) = 45 m3/dt.
Pertanyaan:
a. Berapa dimensi ekonomis dari saluran tersebut jika direncanakan
kemiringan talud (m) = 1, kecepatan aliran (V) = 0,75 m/dt, dan angka
Manning (n) = 0,025.
b. Berapa dimensi ekonomis dari saluran tersebut jika direncanakan
kedalaman aliran (hn) = 6 m, kecepatan aliran (V) = 0,75 m/dt, dan
angka Manning (n) = 0,025.
c. Berapa dimensi ekonomis dari saluran tersebut jika direncanakan
kecepatan aliran (V) = 0,75 m/dt, dan angka Manning (n) = 0,025.
d. Berapa dimensi ekonomis dari saluran tersebut jika direncanakan
kemiringan dasar saluran (S0) = 0,0016 dan angka Manning (n) = 0,025.
Jawaban (4.4a):
A = Q /V = 45 / 0,75 = 60 m2.
A = (B + m hn) hn ; 60 = (B + hn ) hn
Syarat tampang ekonomis:
B + 2 m hn = 2 hn m2 1
B + 2 hn = 2 hn 2
B = 2 hn 2 - 2 hn = 0,83 hn
60 = (0,83 hn + hn) hn
1,83 h 2n = 60
Jadi hn = 5,7 m.
B = 0,83 × hn = 0,83 × 5,7 = 4,73 m.
T = B + 2 m hn = 4,73 + 2 × 1 × 5,7 = 16,13 m.
Hitung S0
96 Hidraulika
60
R=A A = = 2,88 m
P B 2 hn m2 1 4 ,73 2 5 ,7 1 2 1
V2 n2 0 ,75 2 0 ,025 2
S0 = = = 0,000085.
R 4/3 2 ,88 4 / 3
Gambar 4.12 Dimensi Tampang Trapesium yang Ekonomis untuk Soal (4.4a)
Jawaban (4.4b):
A = Q /V = 45 / 0,75 = 60 m2.
60 = (B + m × hn) × hn
= (B + m × 6) × 6
= (6 × B + 36 × m)
60
= = 2,94 m.
2
1
6 ,54 2 6 1
3
V2 n2 0 ,75 2 0 ,025 2
S0 = = = 0,000084.
R 4/3 2 ,94 4 / 3
T=13,47
m=0,6
hn=6m 1
B=6,54m
Gambar 4.13 Dimensi Tampang Trapesium yang Ekonomis untuk Soal (4.4b)
Jawaban (4.4c):
A = Q /V = 45 / 0,75 = 60 m2.
Berdasarkan persamaan (4.47):
A = 3 h 2n ; dari persamaan ini diperoleh:
60 = 3 h n2 sehingga: hn = 5,89 m.
Berdasarkan persamaan (4.45):
4
T= 3 h n = 13,61 m.
3
Berdasarkan persamaan (4.46):
2
B= 3 h n = 6,83 m.
3
Berdasarkan persamaan (4.49)
R = 0,5 hn = 0,5 × 5,89 = 2,95 m.
98 Hidraulika
Hitung S0
V2 n2 0 ,75 2 0 ,025 2
S0 = = = 0,000083.
R 4/3 2 ,95 4 / 3
T=13,61m
m=0,6
hn=5,89m 1
B=6,83m
Gambar 4.14 Dimensi Tampang Trapesium yang Ekonomis untuk Soal (4.4c)
Jawaban (4.4d) :
1 1
V= R 2 /3 S 1 /2 = 1,69 2 / 3 0 ,0016 1 / 2 = 2,3 m/dt.
n 0 ,025
Aliran Seragam 99
T=8,5m
m=0,6
hn=3,68m
1
B=4,27m
Gambar 4.15 Dimensi Tampang Trapesium yang Ekonomis untuk Soal (4.4d)
4.8 Perencanaan Dimensi Hidraulik Saluran Terbuka untuk
Aliran Seragam
Perencanaan dimensi hidraulik saluran terbuka untuk aliran seragam
dimaksudkan untuk memperoleh elemen-elemen geometri saluran ditinjau
dari aspek hidraulik pada aliran seragam.
Elemen-elemen geometri saluran yang dimaksud adalah: lebar dasar
saluran (B), kedalaman aliran atau kedalaman basah (hn), tinggi jagaan (W),
kemiringan dinding atau talud (m), dan kemiringan memanjang dasar
saluran (S0).
Perencanaan dimensi hidraulik saluran terbuka yang akan diuraikan
dalam sub bab ini meliputi: perencanaan saluran tahan erosi (non erodible
channel), dan perencanaan saluran tidak tahan atau mudah erosi (erodible
channel).
Material saluran
Umumnya saluran tahan erosi adalah saluran buatan, yang dinding
dan atau dasarnya diberi perlindungan atau diberi lapisan dari bahan
yang tidak mudah tererosi.
Material yang dipergunakan sebagai lapis pelindung saluran tahan
erosi, di antaranya adalah berupa: beton, pasangan batu, kayu, kaca,
baja, dan plastik. Pemilihan material dinding dan atau dasar saluran
100 Hidraulika
Tinggi jagaan
Tinggi jagaan adalah tinggi tambahan terhadap kedalaman aliran atau
kedalaman basah yang diperoleh dari perhitungan sebelumnya.
Adanya tinggi jagaan dimaksudkan untuk mengantisipasi naiknya
muka air di saluran akibat adanya gelombang, perubahan aliran baik
secara perlahan maupun tiba-tiba, sedimentasi, dan perubahan
kekasaran saluran.
Aliran Seragam 101
2 /3
5 1,5 h n h n
5 1,5 h n h n
= 6,25
5 2 h n 1,5 1
2
Kontrol (V)
V = Q / A = 10 / ((5+1,5 × 1,1) × 1,1) = 1,4 m/dt.
atau:
2 /3
1 2/3 1/2 1 5 1,5 h n h n
V = R S = S1/2
n n 5 2 h 1,5 2 1
n
2 /3
1 5 1,5 1,1 1,1
= × 0,00161/2
0 ,025 5 2 1,1 1,5 2 1
= 1,4 m/dt (> Vmin = 0,76 m/dt).
Tinggi jagaan (W)
Berdasarkan Tabel (4.4), maka untuk soal (4.5a) tinggi jagaan
ditetapkan = 0,40 m.
T’=9,50m
T=8,30m
w=0,40
m=1,5
hn=1,10m
1
B=5m
Jawaban 4.5b:
Dimensi saluran dengan memperhatikan tampang ekonomis
hn = 1,92 m.
Masukkan nilai (hn) yang didapat ke persamaan (4.45) sehingga
diperoleh:
4
T= 3 h n = 4,43 m.
3
Masukkan nilai (hn) yang didapat ke persamaan (4.46) sehingga
diperoleh:
2
B= 3 h n = 2,22 m.
3
Hitung nilai (A), (P), dan (R), berdasarkan persamaan (4.47) s/d (4.49):
A= 3 h 2n = 6,39 m2.
P = 2 3 h n = 6,65 m.
R = 0,5 hn = 0,96 m.
Kontorl V:
V = Q / A = 10 / 6,39 = 1,6 m/dt (> Vmin = 0,76 m/dt).
atau:
1 1 1
V = R 2/3 S 1/2 R 2 /3 S 1 /2 = × 0,962/3 × 0,00161/2
n n 0 ,025
= 1,6 m/dt (> Vmin = 0,76 m/dt).
Gambar 4.17 Dimensi Tampang Trapesium yang Ekonomis untuk Soal (4.5b)
2 /3
4h n 1,5h n h n 0 ,025 10
4h n 1,5h n h n
2
4h n 2h n 1,5 1
=
0 ,0016 1 / 2
hn = 1,137 m 1,15 m.
B = 4 hn = 4 × 1,15 = 4,6 m.
Kontrol (V)
A = (B + m hn) hn = (4,6 + 1,5 × 1,15) × 1,15 = 7,27 m2.
P = B + 2h n 1,5 2 1 = 4,6 + 2 1,15 1,5 2 1 =8,75m.
R = A / P = 7,27 / 8,75 = 0,83 m.
V = Q / A = 10 / 7,27 = 1,4 m/dt (< Vijin = 1,52 m/dt).
atau:
1 1
V = R 2/3 S 1/2 = 0 ,83 2 / 3 0 ,0016 1 / 2
n 0 ,025
= 1,4 m/dt (< Vijin = 1,52 m/dt).
Jawaban (4.6b) :
Lihat Tabel (4.5), kecepatan maksimum yang dijinkan pada material
saluran seperti soal (4.6) adalah (Vijin) = 1,52 m/dt dan angka Manning
(n) = 0,025.
Syarat tampang ekonomis:
1
m = 0,6.
3
Gunakan persamaan (4.56):
nQ
1,1 hn8/3 = 1/2
S0
0 ,025 10
= = 6,25
0 ,0016 1 / 2
hn = 1,92 m.
Masukkan nilai (hn) yang didapat ke persamaan (4.45) sehingga
diperoleh :
4
T= 3 h n = 4,43 m.
3
Masukkan nilai (hn) yang didapat ke persamaan (4.46) sehingga
diperoleh:
2
B= 3 h n = 2,22 m.
3
110 Hidraulika
Hitung nilai-nilai (A), (P), dan (R), berdasarkan persamaan (4.47) s/d
(4.49):
A= 3 h 2n = 6,39 m2.
P = 2 3 h n = 6,65 m.
R = 0,5 hn = 0,96 m.
Kontor l (V)
V = Q / A = 10 / 6,39 = 1,6 m/dt (>Vmaks = 1,52 m/dt).
atau:
1 1
V = R 2 /3 S 1 /2 = × 0,962/3 × 0,00161/2
n 0 ,025
= 1,6 m/dt (>Vmaks = 1,52 m/dt).
Oleh karena (V > Vmaks) maka dimensi tampang ekonomis tidak dapat
digunakan untuk soal (4.6b).
Contoh Soal 4.7
Diketahui saluran trapesium dengan material saluran berupa liat alluvial
(kolloidal), mengalirkan debit (Q) = 10 m3/dt dengan kecepatan aliran (V)
= 1,2 m/dt.
Pertanyaan:
a. Berapa dimensi saluran dengan mengabaikan syarat tampang
ekonomis?
b. Berapa dimensi saluran dengan memperhatikan syarat tampang
ekonomis?
Jawaban (4.7a) :
A B m h n h n
R =
P
B 2 h n 1,5 2 1
4 ,95 1,5 1,25 1,25
=
4 ,95 2 x 1,25 1,5 2 1 = 0,9 m.
V2 n2 1,17 2 0 ,025 2
S0 = = = 0,00099.
R 4/3 0 ,9 4 / 3
112 Hidraulika
Jawaban (4.7b):
Hitung S0
V2 n2 1,19 2 0 ,025 2
S0 = = = 0,00078
R 4/3 1,1 4 / 3
Hitung (T) berdasarkan persamaan (4.45)
4
T= 3 h n = 5,08 m.
3
Tinggi saluran total (ht) dan T’
ht = hn + W = 2,2 +0,40 = 2,6 m.
1
T’ = B + 2 m ht = 2,55 + 2 × × 2,6 = 5,55 m.
3
Tinggi jagaan (W)
Berdasarkan Tabel (4.4), maka untuk soal (4.7b) tinggi jagaan
ditetapkan = 0,40 m.
-oo0oo-