Anda di halaman 1dari 4
Untuk membelajarkan afiksasi, guru sebaiknya juga menjelaskan ciri beberapa jenis kata yang dianalisis afiksasinya yaitu nomina, verba, dan ajektiva. Ciri adjektiva sudah dibahas di bagian atas, berikut dibahas tentang nomina dan verba. Catatan lain: 1. Kata turunan/ kata bentukan hasil afiksasi (pengimbuhan). 2. Nomina atau kata benda. Ciri kata benda (KB) a. Bisa disangkal dengan kata *bukan’ Contoh: meja ««« bukan meja pengadilan ««« bukan pengadilan kemerdekaan ««« bukan kemerdekaan. b. Bisa membentuk konstruksi “KB + yang + KS” Contoh: meja ««« meja yang kuat pengadilan ««« pengadilan yang jujur kemerdekaan ««« kemerdekaan yang benar. 3. Verba atau kata kerja Ciri Kata Kerja a. Bisa disangkal dengan kata ‘tidak? Contoh: tidur ««« tidak tidur membaca ««« tidak membaca bertapa «u« tidak bertapa. b, Bisa membentuk konstruksi “KK + dengan + KS“ Contoh: tidur ««« tidur dengan nyenyak membaca ««« membaca dengan teliti bertapa ««« bertapa dengan tekun eee ‘Melengkapi analisis kata turunan dan afiksasi. pee EL eg TE eg ee adjektiva pln an Canscaner | kerusokan nomina ke-an rusak adjektiva | | temistinan nomina ke-an miskin adjektiva | KS ku Gur Klas X SMAVMASMK/MAK kelestarian nomina ke-an lestari adjektiva kehancuran nomina ke-an hancur adjektiva perusakan nomina ke-an russ adjektiva diperparah verba diper-kan | parah adjektiva terencana adjektiva ter- rencana nomina terawat adjektiva ter- rawat verba Hasil identifikasi kata sifat (adjektiva) Cer cd Eeratiy besar eee cir) jah sangatjelas Dalam teks eksposisi banyak digunakan kalimat verba, yaitu kalimat berpredikat verba. Kalimat lainnya, kalimat nomina, kalimat berpredikat nomina, adjektiva, numeralia, atau adverbia, jarang digunakan dalam teks eksposisi. pln an Canscaner a eueyuem ceertuen eee Afiksasi atau pengimbuhan adalah proses pembentukan kata dengan cara pemberian imbuhan baik berupa awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks) afiks gabung, maupun konfiks. Guru dapat menjelaskan perbedaan antara afiks gabung dan konfiks. Afiks gabung adalah gabungan antara awalan dan akhiran yang melekatnya pada kata bentukan tidak secara bersama-sama. Konfiks adalah gabungan antara awalan dan akhiran yang melekatnya bersama-sama. Perhatikan contoh berikut, kemasyarakatan perdamaian mempelajari ke-an masyarakat per-an — damai me-i _pelajar per- ajar Imbuhan ke-an pada kata kernasyarakatan merupakan konfiks karena dibentuk dari kata dasar masyarakat yang mendapat imbuhan ke-an. (Dalam kenyataan berbahasa Indonesia tidak ditemukan kata kemasyarakat atau masyarakatan). Begitu juga dengan imbuhan per-an dan me-i pada kata perdamaian dan mempelajari. Bandingkan dengan diagram pohon berikut. ‘memunguti membacakan pembacaan memungut +i membaca -kan- pembaca—-an me- — pungut me- baca pe- baca Imbuhan me-i pada kata memunguti bukan merupakan_ konfiks, tetapi afiks gabung sebab dalam kenyataan berbahasa Indonesia ada kata memungut. Jadi, kata memunguti dibentuk dari bentuk dasar memungut diberi akhiran -i. Awalan me- dan -i tidak melekat bersama-sama pada kata dasar pungut. Begitu juga dengan imbuhan me-kan pada kata membacakan dan pe-an pada kata pembacaan. Petunjuk untuk Guru Berdasarkan jenis predikatnya, ada dua jenis kalimat yaitu kalimat verba yakni kalimat yang perdikatnya berwujud KK atau frasa benda, sedangkan kalimat nomina adalah kalimat yang predikatnya selain kata kerja. Berikut diuraikan tentang pembagian kalimat verba. 1. Kalimat aktif transitif (ekatransitif) harus mempunyai Objek. Contoh: la membaca buku pelajaran. Ss P o 2. Kalimat dwitransitif yaitu kalimat yang membutuhkan kehadiran obJek dan pelengkap. Contoh; Ibu menjahitkan adik saya baju baru. s P oO Pel 3. Kalimat semitransitif yaitu yang boleh diikuti obyek boleh juga tidak. Contoh : Adik menulis atau “Adik menulis cerita. Ss P Ss P oO 4. Kalimat aktif intransitf yaitu kalimat yang tidak menggunakan obyek. Wujudnya bisa: a.$-P : Adik tidur siang. b, S-P-Pel (Pel wajib hadir) : Polisi bersenjatkan pistol. c. S-P-Pel (Pel bolch ada, boleh tidak) : Ayah berdagang atau Ayah berdagang buah-buahan. 5. Kalimat Pasif Ada dua jenis Predikat kalimat pasif (1) KK berimbuhan ter-, ke-an, atau di, dan (2) pasif persona yaitu gabungan kata ganti dan kata kerja. Contoh : Adik dimarahi ibu. Buku ini aku pinjam (S= buku ini, P = aku pinjam). P-nya pasif persona. Kalimat nominal berperdikat selain KK, berarti dapat berwujud KB/FB, KS/FS, Kbil/FBil, atau Prep. Contoh: Ibunya seorang guru (P= FB) Adikku cantik sekali. (P = FS) Kambingku lima ekor. (P = EBil.) ladi sana. (P= F.Prep.) Perhatikan contoh kalimat verbal yang terdapat dalam teks Pembangunan dan Bencana Lingkungan! Kalimat BUT eta cur L Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai Kalimat aktif transitif masalah lingkungan yang serius. pln an Canscaner

Anda mungkin juga menyukai