Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PKN TENTANG ANCAMAN

TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI


BHINNEKA TUNGGAL IKA

DI SUSUN OLEH :
 FAIZ ADITYA S. (11)
 MOCHAMAD DIMAS R. (22)
 RIZKY HIDAYAT (32)
 SATRIA DWI WIJAYA (34)
 SYAHRIZAL JULIANTO (35)

KELAS : X TOI 1
SMK NEGERI 7 KOTA BEKASI
1
KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Wr. Wb


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat
rahmat dan karunia-Nya saya telah di bimbing dalam menuntaskan
penulisan Makalah “ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM
BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA”  yang penulis susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran PKn. Tak lupa shalawat
dan salam semoga tetap tercurah pada Nabi akhir zaman
Muhammad SAW, kepada keluarga, para sahabat dan seluruh
umatnya.
Penulis mengakui dalam makalah yang sederhana ini mungkin
banyak sekali terjadi kekurangan sehingga hasilnya jauh dari nama
kesempurnaan. Penulis sangat berharap kepada semua pihak untuk
kiranya memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Besar harapan penulis dengan terselesaikannya makalah ini dapat
menjadi bahan tambahan bagi penilaian guru bidang studi PKn dan
mudah-mudahan isi dari makalah penulis ini dapat di ambil
manfaatnya oleh semua pihak yang membaca makalah ini. Ucapan
terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah
ini terselesaikan.
“Tidak ada gading yang tak retak”, dengan ini penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya karena masih begitu banyak kekurangan
disana-sini dalam penyusunan makalah ini.
Terima Kasih

2
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN...........................................................................1
KATA PENGANTAR………………………………..………………….……….………….2
DAFTAR ISI………………………………………………………………...………………...3
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………..………...……………4
A.    Latar Belakang………………………………………………...………...…………….......4
B.     Rumusan Masalah ………………….……………..……………...……………..........4
C.     Tujuan Makalah.......………......………....…………..…………………..…………...4
BAB II KAJIAN TEORI..……………………………...…………………………………….5
A. Ancaman Terhadap Negara Dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika…...5
B. Membangun Integrasi Nasional Melalui Pemahaman Terhadap
Nilai -Nilai Bhinneka Tunggal Ika…………....................………......………….9
C.     Pentingnya Usaha  Pembelaan Negara dalam Kesatuan NKRI..........11
BAB III PENUTUP ………………………………..……………..…………………….....14
A.    Kesimpulan……………………………………………….…………………………...........14
B.     Saran-Saran ………………………………………..…………………………….............14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………..…………………………….……...15

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak dapat dipungkiri, bahwa dari segi geografis Indonesia
merupakan bangsa yang majemuk, posisi yang strategis dan potensial
serta ke-majemuk-an Indonesia disebabkan oleh berbagai hal. Kondisi
demikian juga menjadi berpotensi ancaman bagi keutuhan negara.
Sudah hal yang lumrah kalau suatu bangsa atau negara dengan
sumberdaya yang melimpah akan membuat terpesona bangsa atau
negara lain. 

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Ancaman?
2. Bagaimana Ancaman terhadap Negara Indonesia dalam bingkai
Bhineka Tunggal ika?
3. Bagaimana Membangun Integrasi Nasional Melalui Pemahaman
Terhadap Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika?

C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang akan dicapai
dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengertian dari Ancaman
2. Dapat mengetahui dan memahami Ancaman terhadap Negara
Indonesia dalam bingkai Bhineka Tunggal ika
3. Dapat mengetahui dan memahami Membangun Integrasi Nasional
Melalui Pemahaman Terhadap Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika

BAB II

4
KAJIAN TEORI

A. Ancaman terhadap Negara dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika

a. Pengertian Ancaman
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri
maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
dapat dikategorikan sebagai berikut.
- Berdasarkan asal datangnya ancaman
1. Ancaman Dari Luar, Yaitu segala ancaman terhadap ketahanan
nasional yang  berasal dari luar negeri.
2. Ancaman Dari Dalam, Yaitu Segala ancaman terhadap ketahanan
nasional yang berasal dari dalam negeri.
- Berdasarkan bentuk ancaman
1. Ancaman Fisik, Yaitu segala bentuk ancaman yang dapat
mengganggu ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dengan
tindakan secara fisik.
Contohnya : Pembunuhan, Serangan Bersenjata, Terorisme baik
berasal dari dalam maupun luar negeri.
2. Ancaman Ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat
mengganggu ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dalam
tataran pemikiran.
Contohnya : Arus Globalisasi, Perang Ideologi, dan kepentingan politik
baik berasal dari luar maupun dalam negeri.

b. Ancaman Terhadap Negara Indonesia dalam Integritas Nasional


Ancaman terhadap negara mempunyai keterkaitan dengan
terwujudnya integrasi nasional. Namun kita sebelumnya akan
membahas tentang pengertian Integrasi Nasional agar lebih mengerti
5
makna dan maksud Integrasi Nasional.  Integrasi berasal dari bahasa
Inggris intregate yang artinya menyatupadukan, menggabungkan dan
mempersatukan. Sedangkan nasional berasal dari bahasa Inggris juga,
nation yang artinya bangsa.
Pada intinya bahwa pada dasarnya ancaman merupakan segala
sesuatu yang dapat mengganggu stabilitas kehidupan masyarakat.
Sedangkan integrasi nasional proses penyatuan dan penyesuaian
antara kebudayaan yang berbeda-beda sehingga tercipta suatu
keselarasan dalam kehidupan bermasyarakat. Jika kita hubungkan
maka jika terjadi ancaman maka proses integrasi nasional atau proses
penyatuan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, maka dari itu kita
sebagai warga negara yang baik harus sebisa mungkin mencegah
terjadinya ancaman terhadap negara tersebut sehingga kita dapat
melaksanakan integrasi nasional dengan sempurna.
Dari segi geografis Indonesia merupakan bangsa yang mejemuk,
posisi yang strategis dan potensial serta kemajemukan Indonesia
disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya sebagai berikut.
- Terletak diantara dua benua yaitu benua asia dan benua Australia dan
dua samudra yaitu samudra Pasifik dan Samudra Hindia
- Kaya akan sumber daya hayati baik hewan maupun tumbuhan.
- Memiliki banyak wilayah dengan potensi lahan yang subur.
- Dilewati garis khatulistiwa dan memiliki iklim tropis dengan dua musim
yaitu musim kemarau dan hujan
- Memiliki jumlah penduduk terbesar ke-4 didunia dengan beragam
suku, ras, bahasa, dan agama sehingga memiliki kebudayaan yang
beragam.
- Terletak diantara dua dangkalan besar yaitu dangkalan sunda dan
dangkalan sahul
- Terletak diantara tiga lempeng yaitu  lempeng Indo-Australia, Eurasia,
dan Pasifik
c. Bentuk ancaman terhadap Negara Indonesia
Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 menyebutkan tujuan bangsa
Indonesia membentuk suatu pemerintahan Negara adalah untuk
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia untuk memajukan kesejahteraan umum , mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,
6
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan
pancasila.

1. Ancaman Menurut UU No. 34 tahun 2004


Bagian penjelasan UU no 34 tahun 2004 tentang tentara nasional
Indonesia (TNI) menyebutkan ancaman dan gangguan terhadap
keutuhan bangsa dan Negara yaitu sebagai berikut.
a. Agresi berupa penggunan kekuatan bersenjata oleh Negara lain
terhadap kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa.
b. Pelanggaran wilayah yang dilakukan Negara lain.
c. Pemberontakan bersenjata
d. Sabotase dari pihak tertentu untuk merusak instalasi penting dan
objek vital nasional
e. Spionase Yang dilakukan oleh Negara lain untuk mencari dan
mendapatkan rahasia militer
f. Aksi Teror bersenjata yang dilakukan oleh teroris internasional atau
bekerjasama dengan teroris dalam/luar negeri 
g. Ancaman keamanan dilaut atau udara yuridiksi nasional Indonesia
h. Konflik komunal yang terjadi antar kelompok masyarakat dapat
membahayakan keselamatan bangsa.

2. Ancaman Disitegrasi
Ancaman terhadap keutuhan NKRI tidak selamanya dalam bentuk
fisik atau bersifat militer. Ancaman nonfisik atau tidak bersifat militer juga
menjadi suatu ancaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
yang mengancam integrasi bangsa. Berikut ini merupakan bentuk
bentuk ancaman yang dapat menimbulkan disentegrasi dan
mengganggu keutuhan NKRI dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika.
a. Ideologi
b. Demografi
c. Penyalahgunaan Teknologi
d. Faktor Alam

7
e. Masalah social dan budaya
f. Politik

3. Ancaman Globalisasi
Globalisasi merupakan proses dunia menjadi satu jaringan tanpa
batas antarbangsa karena kemajuan teknologi dan komunikasi. Batas
antarbangsa menjadi samar, masyarakat dapat mengakses informasi,
mendapatkan barang serta berpergian dengan mudah, namun dibalik
semua keuntungan globalisasi tersimpan bahaya yang mengancam.
Berikut merupakan ancaman globalisasi dalam berbagai bidang
a. Ekonomi
b. Sosial budaya

4. Ancaman Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya


bangsa
Memudarnya kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa
menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian serius.
Permasalahan ini sering dikaitkan dengan kemajuan dibidang
komunikasi termasuk didalamnya penyebaran informasi baik melalui
media cetak maupun media elektronik. Hal tersebut berdampak
terhadap ideologi, agama, budaya dan nilai nilai yang dianut masyarakat
Indonesia
Pengaruh derasnya budaya global yang negative menyebabkan
kesadaran terhadap nilai nilai budaya bangsa semakin memudar. Hal ini
tercermin dari perilaku masyarakat Indonesia yang lebih menghargai
budaya asing dibandingkan budaya bangsa baik dalam cara berpakaian,
bertutur kata, pergaulan bebas dan pola hidup konsumtif serta
kurangnya penghargaan terhadap produk dalam negeri

B. Membangun Integrasi Nasional Melalui Pemahaman Terhadap


Nilai-nilai Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika adalah semboyan bagi bangsa Indonesia


yang artinya walaupun berbeda-beda namun tetap satu jua. Makna dari
semboyan ini menggambarkan persatuan dan kesatuan bangsa dan
NKRI. 
8
1. Aktualisasi pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika 
         aktualisasi nilai-nilai bhineka tunngal ika terimplomentasi dalam
setiap bidang kehidupan, di antaranya politik, hukum, pemerintahan,
ekonomi, pendidikan, kesehatan, social dan budaya.
a. Aktualisasi Bidang Politik
berikut adalah contoh aktualisasi bidang politik :
1. pada saat pemilu, setiap warga memiliki hak suara sekalipun warga
yang  cacat, seharusnya warga yg seperti itu harus di fasilitasi untuk
menyalurkan hak suaranya tersebut
2. walaupun berbeda politik, setiap anggota DPR harus mendahulukan
kepentingan  bangsa setiap memutuskan kebijakan dan membuat
peraturan perundang-undan

b. Aktualisasi Bidang Hukum Dan Pemerintahan 


berikut ini contoh aktualisasi bidang hukum dan pemerintahan :
- seorang presiden atau kepala daerah harus dapat mengakomodasikan
kepentingan rakyatnya tanpa membedakan suku, agama, dan status
sosial.
- Para penegak hukum, seperti : polisi, pengacara, jaksa, dan hakim,
harus bersikap objektif dan tidak melakukan diskriminasi kepada semua
para pelanggar hukum.
- Masyarakat harus menaati setiap hukum yang berlaku di indonesia.
Tidak adda perbedaan.

c. Aktualisasi Bidang Sosial Budaya


penerapan aktualisasi nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan
sosial budaya akan mencipatakan sikap yang mengakui, menerima dan
menghormati segala bentuk keragaman masyarakat.
Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang sosial
budaya :
1. satu suku dengan suku yang lainnya harus saling menghormati.
2. setiap orang di negeri  ini bangga dan turut serta dalam
mengembangkan kebudayaan nasional.

9
d. aktualisasi bidang pertahanan keamanan
penerapan pemahaman nilai-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan
pertahanan keamanan akan menumbuhkan kesadaran cinta tanah air.
Hal ini penting dalam membentuk sikap bela negara.
Berikut ini contoh aktualisasi bhineka tunggal ika dalam bidang pertahan
dan keamanan : 
1. setiap WNI harus memiliki sifat bela negara.
2. setiap unsur TNI/POLRI menjadi pengayon seluruh lapisan
masyarakat tanpa diskriminasi
3. setiap individu dan masyarakat turut serta dalam menjaga keamanan
di lingkungan sekitar.

2. Perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam kehidupan


berbangsa dan bernegara dalam memperkuatkan integrasi nasional
dalam perwujudan nilain-nilai bhineka tunggal ika dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dalam memperkuatkan integrasi
nasional dapat di laksanakan melalui dua pendekatan, yaitu :
1. pendekatan struktual yaitu upaya penanaman nilain-nilai bhineka
tunggal ika dalam rangka memperkuat integrasi nasional yang dapat di
lakukan oleh pemerintah atau negara. 
2. pendekatan kultural yaitu upaya penanaman nilai-nilai ke bhinekaan
terhadap masyarakat 
C. Pentingnya Usaha Pembelaan Negara dalam kesatuan NKRI

Setiap bangsa atau Negara tidak akan lepas dari ancaman, baik
dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu dibutuhkan upaya bela
Negara dan kerelaan berkorban guna meniadakan ancaman yang
membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan Negara serta nilai nilai
pancasila dan UUD 194. Konsep bela Negara sering kali dikaitkan
dengan militer, kepolisian maupun aparat penegak hokum lainya.
Arti bela Negara yang sebenarnya adalah upaya setiap warga
Negara untuk mempertahankan NKRI dari segala bentuk ancaman. UU
Nomer 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara menjelaskan tata cara
penyelenggaraan pertahanan Negara yang dilakukan oleh TNI dan
komponen bangsa lainya. Prinsip penyelenggaraan pertahanan menurut
UU No. 3 tahun 2002 adalah sebagai berikut :
10
1. Bangsa Indonesia berhak dan wajib membela serta memperthankan
kemerdekaan dan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah, dan
keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan
2. Pembelaan Negara yang diwujudkan dengan keikutsertaan dalam
upaya pertahanan Negara merupakan tanggung jawab dan kehormatan
bagi setiap warga Negara
3. Bangsa Indonesia cinta perdamaian tetapi lebih cinta pada
kemerdekaan dan kedaulatanya
4. Pertahanan Negara disusun berdasarkan prinsip demokras, hak asasi
manusia, kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hokum
nasional, hokum internasional, kebiasaan internasional, dan prinsip
hidup berdampingan secara damai dengan memperhatikan kondisi
geografis Indonesia sebagai Negara kepulauan.
5. Bangsa Indonesia menentang segala bentuk penjajahan dan
menganut politik luar negeri yang bebas aktif.

Berikut adalah beberapa dasar hokum dan pertauran tentang kewajiban


bela Negara.
- Tap MPR No. VI Tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan
keamanan nasional.
- Undang Undang No. 29 tahun 1954 tentang pokok pokok perlawanan
rakyat
- Undang Undang No. 3 tahun 2002 tentang pertahanan Negara
- Amandemen UUD 1945 pasal 30 dan pasal 27 ayat 3.
- Tap MPR No. VI tahun 2000 tentang pemisahan TNI dengan Polri
Menurut pasal 9 ayat (2) UU No. 3 Tahun 2002 usaha pembelaan
Negara diselenggarakan melalui pendidikan kewarganegaraan,
pelatihan dasar militer secara wajib, pengabdian sebagai prajurit TNI
secara sukarela maupun wajib dan pengabdian sesuai dengan profesi
masing masing.
a. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta
tanah air

11
b. Pelatihan dasar kemiliteran
Salah satu contoh komponen warga Negara yang mendapat
pelatihan dasar militer adalah unsur mahasiswa yang tersusun dalam
organisasi resimen mahasiswa (menwa)
c. Pengabdian sebagai prajurit TNI
Berdasarkan pasal 10 ayat 3 UU No 3 Tahun 2002, TNI
merupakan komponen utama dalam kegiatan bela negar. Dalam upaya
pembelaan Negara, peranan TNI sebagai alat pertahanan Negara
sangat penting dan strategis karena TNI memilik tugas untuk
mempertahankan kedaulatan Negara dan keutuhan wilayah, melindungi
kehormatan dan keselamata bangsa, melaksanakan operasi militer
selain perang dan ikut serta secara aktif dalam tugas pemeliharaan
perdamaian regional dan internasional.
d. Pengabdian sesuai dengan profesi
Pengabdian sesuai dengan profesi Adalah pengabdian warga
Negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan
Negara termasuk dalam menanggulangi dan memperkecil akibat yang
ditimbulkan oleh perang, bencana alam, seperti polisi, tim SAR, pramuka
dan Palang Merah Indonesi (PMI)
Pada dasarnya setiap orang mempunyai kewajiban untuk menjaga
keutuan dan keamanan serta ketertiban wilayah sekitarnya mulai dari
lingkungan rumah sendiri, lingkungan masyarakat sekitar, sampai
lingkungan wilayah yang lebih luas, membela Negara tidak harus dalam
wujud perlawanan dalam bentuk militer, tetapi bisa diwujudkan dengan
cara lain
Bentuk partisipasi warga masyarakat dalam menjaga lingkunganya
antara lain melalui kegiatan system keamanan lingkungan (siskamling)
ikut serta menanggulangi akibat bencana alam, ikut serta mengatasi
kerusuhan masal dan konflik komunal.
Bagi kami sebagai pelajar banyak hal yang dapat dilakukan
sebagai bentuk bela Negara, diantaranya belajar dengan giat, mengikuti
kegiatan ekstrakulikuler (PASKIBRA, PMR, DLL) serta peduli dengan
lingkungan sekitarnya
Pramuka termasuk bentuk bela Negara melalui kegiatan positif ini
secara tidak langsung kita berpartisipasi dalam pembelaan Negara
dalam wujud mengikuti ekstrakulikuler pramuka, pembelaan Negara bisa
kita lakukan tidak hanya dalam wujud perlawanan namun juga bisa

12
dalam wujud belajar dengan giat serta berpasrtisipasi mengikuti kegiatan
kegiatan positif.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan diatas Penulis menyimpulkan :


Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dalam negeri
maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman
dapat dikategorikan sebagai berikut.
- Berdasarkan asal datangnya ancaman
1. Ancaman Dari Luar, Yaitu segala ancaman terhadap ketahanan
nasional yang  berasal dari luar negeri.

13
2. Ancaman Dari Dalam, Yaitu Segala ancaman terhadap ketahanan
nasional yang berasal dari dalam negeri.
- Berdasarkan bentuk ancaman
1. Ancaman Fisik, Yaitu segala bentuk ancaman yang dapat
mengganggu ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dengan
tindakan secara fisik.
Contohnya : Pembunuhan, Serangan Bersenjata, Terorisme baik
berasal dari dalam maupun luar negeri.
2. Ancaman Ideologis, yaitu segala bentuk ancaman yang dapat
mengganggu ketahanan nasional suatu Negara yang dilakukan dalam
tataran pemikiran.
Contohnya : Arus Globalisasi, Perang Ideologi, dan kepentingan politik
baik berasal dari luar maupun dalam negeri.

B. SARAN
Semoga dengan adanya makalah ini, Penulis berharap kritik dan saran
yang konstruktif

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36198579/
BAB_6_Pembelajaran_Ancaman_Terhadap_Negara_Dalam_Bingkai_
Bhinneka_Tunggal_Ika

https://mysmartblog2.blogspot.com/2018/04/ancaman-terhadap-
negara-dalam-bingkai.html?m=1

14

Anda mungkin juga menyukai