Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

Karakteristik Wanita dengan Fluor Albus

Siti Khuzaiyah, Rini Krisiyanti, Intan Cristi Mayasari


STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Jl.Raya Ambokembang No.8 Kedungwuni Pekalongan
+6285659676149,
Email: khuzaiyahmidwive@gmail.com

Abstrak: Fluoralbus bukan merupakan penyakit melainkan salah satu tanda gejala dari suatu penyakit organ
reproduksi wanita, akan tetapi masalah keputihan ini jika tidak segera ditangani akan menyebabkan masalah
yang serius. Faktor predisposisi dari fluor albus antara lain meliputi usia, status pernikahan, paritas, siklus
menstruasi, metode kontrasepsi, riwayat gangguan reproduksi, status pendidikan dan status bekerja. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui karakteristik wanita dengan fluor albus di rumah sakit wilayah kabupaten
pekalongan tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif. Penggunaan sampel dengan menggunakan total
populasi sebanyak 49 responden. Alat pengumpulan data menggunakan check list. Hasil dari penelitian
karakteristik wanita dengan fluor albus dengan teknik anamnesa adalah sebagian besar (61.2%) responden
dengan umur 20 – 35 tahun, sebagian besar (77.6%) responden berstatus menikah, hampir separuh (42.9%)
responden yang mengalami fluor albus yaitu multipara, lebih dari separuh (53.1%) responden fluor albus
dengan siklus haid tidak teratur, hampir separuh (42.9%) responden fluor albus menggunakan kontrasepsi
hormonal, lebih dari separuh (55.1%) responden yang mengalami fluor albus tidak mempunyai riwayat
gangguan reproduksi, hampir separuh (34.7%) berpendidikan SMP, dan lebih dari separuh (65.3%)
responden yang mengalami fluor albus tidak bekerja. Diharapkan seluruh wanita dapat mendeteksi secara
dini adanya fluor albus atau gejala infeksi radang organ reproduksi sehingga dapat mencegah terjadinya
komplikasi yang ditimbulkan dari fluor albus tersebut dengan lebih memperhatikan cara hidup sehat, seperti
memperhatikan personal hygiene, memeriksakan lebih dini dengan pap smear/ iva test.
Kata kunci : karakteristik, wanita, flour albus

Characteristics of Women with Fluor Albus


Abstract: Fluoralbus is not a disease but a sign of symptoms of a disease of the female reproductive organs,
but this whitish problem if not treated immediately will cause serious problems. Predisposing factors of fluor
albus, among others, include age, marital status, parity, menstrual cycle, contraceptive methods, history of
reproductive disorders, educational status and working status. The purpose of this study was to determine
the characteristics of women with fluor albus in the hospital district pekalongan 2014. This research is
descriptive. The use of the sample using a total population of 49 respondents. Data collection tool using a
check list. Results of the study the characteristics of women with fluor albus techniques anamnesa is mostly
(61.2%) respondents aged 20-35 years, the majority (77.6%) of respondents are married, nearly half
(42.9%) of respondents who experienced fluor albus is multiparous, more than half (53.1%) of respondents
fluor albus with irregular menstrual cycles, almost half (42.9%) of respondents fluor albus using hormonal
contraceptives, more than half (55.1%) of respondents who experienced fluor albus did not have a history of
reproductive disorders, almost half ( 34.7%) junior high school education, and more than half (65.3%) of
respondents who have not worked fluor albus. Expected that all women can detect the early presence of
fluorine albus or symptoms of infection inflammation of the reproductive organs so as to prevent
complications arising from fluorine albus with more attention to the healthy way of life, such as pay
attention to personal hygiene, consult early with a pap smear / iva test.
Keyword: characteristics, female , flour albus

Pendahuluan masalah pokok di Indonesia yang disebut paket


Salah satu organ tubuh yang paling penting pelayanan kesehatan reproduksi esensial
dan sensitif serta memerlukan perawatan (PKRE), yaitu: 1. Kesehatan ibu dan bayi baru
khusus adalah sistem reproduksi. Penerapan lahir, 2.Keluarga berencana, 3.Kesehatan
pelayanan kesehatan reproduksi oleh reproduksi, 4. Pencegahan penanganan infeksi
Departemen Kesehatan RI dilaksanakan secara saluran reproduksi, termasuk HIV/AIDS
integratif memprioritaskan pada empat (Widyastuti, 2009, h.2). Faktor-faktor yang
komponen kesehatan reproduksi yang menjadi mempengaruhi siklus kesehatan wanita dari
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

konsepsi sampai usia lanjut yaitu, faktor pemeriksaan khusus sehingga dapat diketahui
genetik (bawaan), lingkungan seperti organ secara dini penyebab leukorea (Manuaba, dkk
tubuh, gizi, perawatan kebersihan lingkungan, 2009, h.62).
pendidikan, sosial budaya, tradisi, agama, adat, Dampak keputihan dapat terjadi
ekonomi dan politik, kemudian faktor perilaku perlengketan pada rahim, saluran telur atau tuba
(Fitramaya, 2008, h.26). falopii sampai pembusukan indung telur oleh
Menurut Varney (2006)ada berbagai infeksi yang berat bisa terjadi tuba-ovarium
macam gangguan sistem reproduksi seperti abses atau kantung nanahyang menekan saluran
gangguan menstruasi, syndrom premenstruasi, telur dan indung telur, apabila kedua sisi kanan
kista ovari, kanker dan tumor pada dan kiri dari tuba ovarium yang tertekan abses
endometrium, serta salah satunya yaitu infeksi maka dapat dikatakan bahwa wanita tidak akan
yang disebabkan oleh bakteri maupun jamur bisa mendapatkan keturunan atau mundul
yang sering disebut dengan keputihan (Sukma, 2009).
(Yunikawuri 2012 h.1). Karakteristik wanita dengan keputihan
Fluor albus (leukorea, keputihan, white (fluor albus) yaitu seperti umur, status
discharge) adalah nama gejala yang diberikan pernikahan, paritas, metode kontrasepsi, siklus
pada cairan yang keluar dari vagina selain menstruasi, riwayat gangguan reproduksi,
darah. Fluor albus bukan merupakan penyakit status pendidikan, dan status pekerjaan.
melainkan salah satu tanda gejala dari suatu Ditujukan pada kelainan- kelainan ginekologik
penyakit organ reproduksi wanita. Gejala ini seperti riwayat seksual dan menstruasi, gejala
diketahui karena adanya sekret yang mengotori sistemik seperti keracunan atau nyeri tekan
celana dalam (Murtiastutik 2008, h.45). Fluor abdomen, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
albus atau leukorea merupakan pengeluaran penunjang atau laboratorium (Lisnawati,
cairan pervagina yang bukan darah. Leukorea 2013,h.302).
merupakan manifestasi klinis berbagai infeksi, Berdasarkan studi pendahuluan yang
keganasan, atau tumor jinak reproduksi gejala dilakukan di Rumah Sakit wilayah Kabupaten
ini tidak menimbulkan mortalitas, tetapi Pekalongan, jumlah wanita dengan gangguan
morbiditas karena selalu membasahi bagian reproduksi selama tahun 2013 ( 1 januari 2013
dalam wanita dan dapat menimbulkan iritasi, – 31 desember 2013) sebanyak1469 orang,
terasa gatal sehingga mengganggu, dan yaitu infeksi saluran kencing 250 orang (
mengurangi kenyamanan dalam berhubungan 17,02%), mioma uteri 189 orang (12,86%),
seks. Menurut survey demografi kasus kista ovari 220 orang (14,97%), fluor albus471
keputihan 200 kasus, tetapi hanya sekitar 95 orang (32,06%), candida albican 9 orang
kasus yang mengalami gejala keputihan dengan (0,61%), vulvitis 24 orang (1,63%), vaginitis 20
rasa gatal. Masalah keputihan ini sering kali orang (1,36%), servisitis akut 11 orang
tidak diperhatikan oleh wanita yang menderita (0,74%), endometriosis 28 orang (1,90%),
penyakit ini, akan tetapi masalah keputihan ini salpingitis41 orang (2,79%), infertil 65 orang
jika tidak segera ditangani akan menyebabkan (4,42%), bartolinitis 26 orang (1,76%), dan ca
masalah yang serius (DEPKES RI, 2010). servik 115 orang (7,82%).
Keputihan fisiologis jika dibiarkan akan
berisiko menjadi keputihan yang patologis. Metode
Sehingga diperlukan perubahan perilaku sehari- Penelitian ini merupakan penelitian
hari untuk menjaga organ intim tetap kering deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu
dan tidak lembab(Wijayanti, 2009, H.52). seluruh wanita yang periksa dengan keluhan
Perempuan yang memiliki riwayat infeksi yang fluor albus di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten
ditandai dengan keputihan berkepanjangan Pekalongan Tahun 2014 sebanyak 49
mempunyai dampak buruk untuk masa depan responden. Tekhnik sampling adalah dengan
kesehatan reproduksinya. Sehingga dianjurkan total populasi.
untuk melakukan tindakan pencegahan dengan
menjaga kebersihan genetalia dan melakukan Hasil
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

1. Karakteristik Umur wanita. Tabel 3 menunjukkan bahwa hampir separuh


Tabel 1 Distribusi frekuensi responden (42,9%) responden yang mengalami fluor
berdasarkan umur wanita dengan albus adalah Multipara.
fluor albus di Rumah Sakit Wilayah
Kabupaten Pekalongan tahun 2014. 4. Karakteristik siklus menstruasi wanita.
Umur (tahun) Frekuensi Prosentase Tabel 4 Distribusi frekuensi responden
(%) berdasarkan siklus menstruasi wanita
< 20 tahun 5 10.2
fluor albus Albus di Rumah Sakit
20 – 35 tahun 30 61.2
>35 tahun 14 28.6 Wilayah Kabupaten Pekalongan
Total 49 100 tahun 2014.
Sumber: Data Primer Diolah Siklus Frekuensi Prosentase
menstruasi (%)
Teratur 20 40.8
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar Tidak 26 53.1
(61,2%) responden yang mengalami fluor albus teratur
merupakan golongan umur 20- 35 tahun. Menopause 3 6.1
Total 49 100
2. Karakteristik status pernikahan wanita. Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan status perkawinan Tabel 4 menunjukkan bahwa lebih dari separuh
wanita dengan fluor albus di Rumah (53,1 %) responden yang mengalami fluor
Sakit Wilayah Kabupaten albus juga mengalami haid tidak teratur.
Pekalongan tahun 2014.
Status Frekuensi Prosentase
pernikahan (%)
Menikah 38 77.6
Cerai/janda 5 10.2
Tidak 6 12.2
menikah 5. Karakteristik metode kontrasepsi
Total 49 100 wanita.
Sumber: Data Primer Diolah Tabel 5 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan metode kontrasepsi
Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar wanita dengan fluor albus di Rumah
(77,6%) responden yang mengalami fluor albus Sakit Wilayah Kabupaten
adalah dengan status menikah. Pekalongan tahun 2014.
Metode Frekuensi Prosentase
3. Karakteristik paritas wanita. kontrasepsi (%)
Tabel 3 Distribusi frekuensi responden KB hormonal 21 42.9
berdasarkan paritas wanita dengan KB sederhana 0 0
KB barier 0 0
fluor albus di Rumah Sakit Wilayah KB IUD 6 12.2
Kabupaten Pekalongan tahun 2014. KB Mantap 3 6.1
Tidak KB 19 38.8
Frekuensi Prosentase Total 49 100
Paritas (%) Sumber: Data Primer Diolah
Nulipara 14 28.6
Primipara 13 26.5
Multipara 21 42.9 Tabel 5 menunjukkan bahwa terdapat hampir
Grandemultipara 1 2.0 separuh (42.9%) responden yang mengalami
Total 49 100 fluor albus menggunakan KB hormonal,
Sumber: Data Primer Diolah sebagian (38,8%) responden tidak berKB,
sebagian kecil (12,2%) responden

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

menggunakan KB IUD, dan sebagian kecil dengan fluor albus di Rumah Sakit
(6,1%) responden menggunakan KB mantap. Wilayah Kabupaten Pekalongan
tahun 2014.
6. Karakteristik riwayat gangguan Status Frekuensi Prosentase
reproduksi wanita. pekerjaan (%)
Tabel 6 Distribusi frekuensi responden Bekerja 17 34.7
berdasarkan riwayat gangguan Tidak 32 65.3
reproduksi wanita dengan fluor albus bekerja
di Rumah Sakit Wilayah Kabupaten Total 49 100
Pekalongan tahun 2014. Sumber: Data Primer Diolah
Riwayat Frekuensi Prosentase
gangguan (%) Tabel 8 menunjukkan bahwa sebagian besar
reproduksi (65,3%) responden yang mengalami fluor albus
Ada 22 44.9 tidak bekerja.
Tidak ada 27 55.1
Total 49 100
Sumber: Data Primer Diolah

Tabel 6 menunjukkan bahwa lebih dari separuh


(55,1%) responden yang mengalami fluor albus
tidak mempunyai riwayat gangguan reproduksi.
Pembahasan
1. Hasil penelitian
a. Karakteristik wanita dengan fluor albus
berdasarkan umur wanita.
7. Karakteristik status pendidikan wanita.
Pada penelitian ini didapat bahwa dari 49
Tabel 7 Distribusi frekuensi responden
responden, terdapat lebih dari separuh (61.2%)
berdasarkan status pendidikan wanita
responden wanita yang menderita fluor albus
dengan fluor albus di Rumah Sakit Wilayah
merupakan golongan umur 20-35 tahun.
Kabupaten Pekalongan tahun 2014.
Status pendidikan Frekuensi Prosentase
Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan
(%) bahwa umur yang baik untuk hamil bagi wanita
Tidak Sekolah 0 0 usia subur adalah antara 20-35 tahun. Tetapi
SD 13 26.5 dalam kenyataannya masih banyak wanita yang
SMP 17 34.7 melahirkan dibawah umur 20 tahun yang
SMA 16 32.7
memiliki tingkat pengetahuan rendah. Sikap
PT 3 6.1
Total 49 100 dan pengetahuan yang dimiliki oleh wanita usia
Sumber: Data Primer Diolah subur merupakan salah satu faktor penting
yang dapat mempengaruhi responden dalam
Tabel 7 menunjukkan bahwa sebagian meningkatkan derajat kesehatan (Sumaryadi,
responden yang mengalami fluor albus 2008).
sebagian (34,7%) berpendidikan SMP, Penelitian secara epidemiologi, keputihan
sebagian (32,7%) berpendidikan SMA, patologis dapat menyerang wanita mulai dari
sebagian (26,5%) berpendidikan SD, dan usia muda, usia reproduksi sehat maupun usia
sebagian kecil (6,1%) berpendidikan Perguruan tua dan tidak mengenal tingkat pendidikan,
Tinggi. ekonomi, dan sosial budaya, meskipun kasus
ini lebih banyak dijumpai pada wanita dengan
tingkat pendidikan dan sosial ekonomi yang
8. Karakteristik status pekerjaan wanita. rendah (Ramayanti, 2004).
Tabel 8 Distribusi frekuensi responden Begitu pula halnya dengan organ dalam seperti
berdasarkan status pekerjaan wanita rahim, saluran rahim dan indung telur. Wanita

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

muda yang umurnya di bawah 20 tahun antiseptik yang sekarang banyak diiklankan,
terhitung masih dalam proses pertumbuhan. lalu juga cara cebok yang salah
Memang mereka sudah mendapatkan haid
(menstruasi), namun sebenarnya bukan berarti b. Karakteristik wanita dengan fluor
organ reproduksinya sudah matang seratus albus berdasarkan status pernikahan.
persen. Sedangkan untuk wanita dewasa Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 49
berusia lebih dari 35 tahun ke atas, kondisi responden, sebagian besar (77.6%) responden
organ-organ reproduksinya berbanding terbalik yang mengalami fluor albus yaitu berstatus
dengan yang di bawah 20 tahun. Pada usia itu menikah. Hal ini sesuai dengan teori yang
wanita mulai mengalami proses penuaan. mengatakan bahwa wanita yang sudah menikah
Dengan kondisi seperti itu maka terjadi regresi meningkatkan risiko mengalami fluor albus
atau kemunduran dimana alat reproduksi tidak kemungkinan karena perilaku aktivitas seksual.
sebagus layaknya normal, sehingga sangat Secara fisiologis keluarnya getah yang berlebih
berpengaruh pada penerimaan kehamilan dan dari vulva dapat dijumpai salah satunya pada
proses melahirkan (Emon, 2007). waktu ovulasi, dan saat mendapat rangsangan
Dalam teori dijelaskan yang mengatakan seksual sebelum atau saat koitus (Murtiastutik
bahwa faktor usia merupakan faktor risiko 2008, h.45). Begitu seorang wanita melakukan
yang dapat meningkatkan insiden wanita hubungan suami istri, maka wanita tersebut
yang menderita flour albus, salah satunya terbuka sekali terhadap kuman-kuman yang
adalah usia premenarke dan post menopause berasal dari luar. Karena itu keputihan pun bisa
(Baradero M, 2007 h.2). didapat dari kuman penyebab penyakit kelamin
Pada perempuan muda datang dengan keluhan yang mungkin dibawa oleh pasangan wanita
mengeluarkan duh vagina (keputihan) dengan tersebut.
diagnosis yang paling sering dijumpai adalah Beberapa bakteri penyebab infeksi vagina yang
hygiene yang buruk, benda asing adanya berujung keluarnya fluor albus juga sering
cacing kremi, dan penganiayaan seksual. Duh dijumpai akibat hubungan seksual yang tidak
tubuh pada wanita dalam usia reproduksi wajar seperti bakteri Chlamydia Trachomatis,
kemungkinan besar disebabkan oleh infeksi, Nesseria Gonoorrhoae, Dan Trichomonas
paling sering dijumpai adalah pengguna Vaginalis (Lisnawati 2013, h. 301). Juga akibat
kontrasepsi oral, dan setelah melahirkan. Dan dari koitus dengan pasangan yang terinfeksi
harus dipikirkan kemungkinan suatu penyakit atau dengan pasangan multiple. (Baradero
hubungan seksual (PHS) dan penyakit infeksi 2007, h.2).
lainnya. Pada wanita dengan usia yang lebih Menurut Boyke (2013), Keputihan akibat
tua, kemungkinan terjadinya keganasan, kanker rahim salah satu penyebabnya adalah
terutama kanker serviks (Hollingworth 2012, sering berganti-ganti pasangan. Maka sang
h.40). suami menularkan kepada istrinya. Para istri
Pada wanita yang aktif menjalankan biasanya baru memeriksakan setelah terjadi
hubungan seksual di usia muda, apalagi sering keputihan dan gejala lain yang menyertainya
berganti pasangan akan berisiko dengan flour seperti hubungan seks berdarah dan itu sudah
albus. Hal ini dikarenakan pada wanita muda menunjukkan kanker stadium dua atau tiga.
memiliki mulut rahim yang belum matang,
sehingga ketika melakukan hubungan seksual c. Karakteristik wanita dengan fluor albus
terjadi gesekan yang dapat mengundang berdasarkan paritas wanita.
masuknya virus. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 49
Pada wanita yang belum melakukan hubungan responden, hampir separuh (42.9%) responden
suami isteri, bisa juga terjadi keputihan. Namun yang mengalami fluor albus adalah Multipara.
penyebab keputihan bisa terjadi karena Kondisi ini sesuai dengan teori yang
menggunakan celana dalam bersama, memakai mengatakan bahwa diagnosis klinis pasti fluor
handuk bersama, kurangnya menjaga albus perlu diketahui riwayat tiap-tiap
kebersihan daerah vagina, Pemakaian sabun kehamilan sebelumnya, apakah itu berakhir
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

dengan keguguran, ataukah berakhir dengan pemakaian kontrasepsi. Sedangkan keputihan


persalinan, apakah persalinannya normal, patologis adalah keputihan yang timbul akibat
diselesaikan dengan tindakan atau operasi kondisi medis tertentu dengan penyebab
(secsio sesarea), dan bagaimana nasib anaknya. tersering adalah akibat infeksi
Karena wanita yang sering melahirkan berisiko parasit/jamur/bakteri (Ramayanti, 2004).
menderita flour albus, ini dikaitkan dengan Selama setiap siklus haid terjadi perubahan
trauma persalinan, perubahan hormonal dan pada jaringan saluran vagina, leher rahim, dan
nutrisi selama kehamilan. Infeksi nifas dan rahim. Perubahan ini disebabkan oleh estrogen,
kuretase juga dapat menjadi sumber risiko membuat sel pada rahim mengeluarkan lendir
infeksi panggul menahun, gangguan yang agak lengket dan halus dan lendir ini
reproduksi yang lain dan kemandulan. Pada menandai jarak antara haid. Dalam vagina
wanita yang melahirkan lebih dari 3 kali lendir diolah dengan bantuan bakteri yang biasa
(multiparitas) berpotensi menyebabkan hidup di sana, untuk menghasilkan asam lemah.
terjadinya kanker leher rahim (Wiknjosastro Asam ini mencegah bakteri berbahaya tumbuh
2008, h.133). di vagina. Sel-sel vagina dan lendir pada leher
Masalah-masalah yang mempengaruhi paritas rahim menambah jumlah keputihan yang
seseorang dari pihak wanita seperti, masalah dihasilkan. Selain itu cairan ini meresap dan
tuba, uterus, serviks, dan vagina. Yang bergabung dengan kotoran yang keluar di
berpengaruh keluarnya keputihan/ fluor albus vagina. Peresapan ini meningkat selama
yaitu masalah vagina seperti adanya kebangkitan gairah seks, kecemasan, frustasi
sumbatan atau peradangan oleh bakteri atau seksual, sakit, atau mengalami kekecewaan
jamur dan keganasan. Masalah ini dapat emosional (Llewellyn-jones 2009, h.399).
menimbulkan dampak serius bila tidak Jumlah sekresi keputihan bervariasi sesuai
ditangani seperti terjadinya kemandulan atau siklus menstruasi, sekresi banyak, bening, dan
infertilitas. Walaupun penyebab utama hampir tidak mengandung leukosit pada waktu
kemandulan bukanlah fluor albus (Dewi 2013, ovulasi. Pada saat ini, elastisitas sekresi
h.84). mencapai tingkat tinggi (spinnbarkeit),
sehingga duh vagina yang dikeluarkan
d. Karakteristik wanita dengan fluor banyak. Di waktu lain dalam bulan yang sama,
albus berdasarkan siklus menstruasi. mukus serviks sedikit, opak, dan kental
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 49 (Hollingworth 2012, h.39).
responden, separuh (53.1%) responden yang
mengalami fluor albus juga mengalami haid e. Karakteristik wanita dengan fluor albus
tidak teratur. Hal ini sesuai dengan teori yang berdasarkan metode kontrasepsi yang
mengatakan bahwa haid yang tidak teratur digunakan.
biasanya terjadi akibat adanya gangguan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 49
keseimbangan hormonal. responden, terdapat sebagian besar (61,2%)
Gangguan hormon sering terjadi pada 3-5 tahun yang mengalami fluor albus menggunakan
pertama setelah haid pertama ataupun beberapa kontrasepsi, dansebagian (38,8%) responden
tahun menjelang terjadinya menopause. Pada yang mengalami fluor albus tidak
masa-masa itu merupakan variasi normal yang menggunakan kontrasepsi. Hal ini terlihat
terjadi karena kurang baiknya koordinasi bahwa jumlah responden yang mengalami fluor
hormonal pada awal terjadinya menstruasi albus sebagian besar adalah responden yang
pertama dan menjelang terjadinya menopause, menggunakan kontrasepsi.
sehingga timbul gangguan keseimbaangan Jumlah responden fluor albus yang
hormon dalam tubuh (Wiknjosastro 2008, menggunakan kontrasepsi yaitu 30 responden,
h.134). dengan rincian sebagai berikut : 21 responden
Keputihan dapat timbul dari berbagai keadaan. menggunakan kontrasepsi hormonal, 6
Keputihan terjadi akibat perubahan hormonal responden yang menggunakan kontrasepsi IUD,
seperti saat menstruasi, stres, kehamilan, dan dan 3 responden menggunakan kontrasepsi
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

mantap (MOW/stiril). Sehingga disimpulkan mengakibatkan kemandulan dan hamil diluar


bahwa keputihan karena penggunaan kandungan, keputihan juga bisa merupakan
kontrasepsi berpengaruh timbulnya keputihan gejala awal dari kanker leher rahim dan
kemungkinan karena efek samping dari gangguan reproduksi lainnya, yang bisa
kontrasepsi. berujung pada kematian (Sugi, 2008).
Jumlah responden fluor albus yang tidak Perempuan yang memiliki riwayat infeksi
menggunakan kontrasepsiterdapat 19 yang ditandai dengan keputihan
responden, dengan rincian sebagai berikut: 7 berkepanjangan mempunyai dampak buruk
responden belum menikah, 3 responden untuk masa depan kesehatan reproduksinya
berstatus janda , 3 responden sudah (Manuaba, dkk 2009, h.62).Gangguan pada
menopause , 5 responden berstatus menikah sistem reproduksi wanita yaitu seperti
tetapi belum mempunyai anak, dan 1 gangguan menstruasi, kanker vagina, kanker
responden berstatus menikah tetapi program serviks, kanker ovarium, kanker rahim, kanker
mendapatkan anak. Ini berarti bahwa keputihan payudara , fibroadenoma, endometriosis,
juga dapat timbul pada wanita yang tidak infeksi vagina, condyloma, bartolinitis,
menggunakan kontrasepsi kemungkinan karena vulvovaginatis, candidiasis / keputihan, kista
faktor lain dari penyebab keputihan yaitu ovarium, infertilitas (kemandulan), syphilis,
seperti usia, paritas, status pernikahan, siklus gonorrhoea, herpes simplex genitalis
menstruasi, riwayat gangguanreproduksi, status (Murtiastutik, 2008)
pendidikan, dan status bekerja yang dijelaskan Leukorea patologis ini muncul karena infeksi
pada bab pembahasan ini. Dengan demikian vaginal, bakteriologis umum sampai bersifat
disimpulkan bahwa keputihan juga bisa timbul spesifik, infeksi, trikomonas vaginalis, infeksi
pada wanita yang tidak menggunakan jamur candida albicans, karena tumor jinak/
kontrasepsi. perlukaan (polip servikal dan endometrial,
Murtiastutik (2008, h.48) menjelaskan, ada perlukaan pada serviks). Selain itu terjadi
beberapa kondisi yang menjadi faktor karena keganasan reproduksi yaitu keganasan
terjadinya infeksi vulva vagina, dan salah porsio korpus uteri dan vagina disertai
satunya adalah penggunaan obat-obatan leukorea yang sulit sembuh. Leukorea tuba
seperti antibiotik yang dapat menyebabkan karsinoma bersifat khas “hidroptubae
pertumbuhan candida albicans, obat anti kanker profluens”, cairan seperti madu. Leukorea
dan hormon progesteron pada kontrasepsi patologis dapat muncul juga karena benda asing
oral.Pada penggunaan kontrasepsi hormonal ke dalam liang vagina (Manuaba, 2010, h.5).
dapat meningkatkan sekresi kelenjar serviks. Menurut Sugi (2009), keputihan yang sudah
Keadaan ini dapat diperberat dengan adanya kronis dan berlangsung lama akan lebih susah
infeksi jamur karena kontrasepsi hormonal diobati. Selain itu bila keputihan yang dibiarkan
mampu menimbulkan perubahan pada pH bisa merembet ke rongga rahim kemudian
vagina sehingga meningkatkan risiko infeksi kesaluran indung telur dan sampai ke indung
saluran reproduksi. Pemakaian IUD juga dapat telur dan akhirnya ke dalam rongga panggul.
menyebabkan infeksi yang merangsang sekresi Tidak jarang wanita yang menderita keputihan
kelenjar serviks menjadi meningkat. yang kronis (bertahun-tahun) bisa menjadi
mandul bahkan bisa berakibat kematian.
f. Karakteristik wanita dengan fluor albus “Berakibat kematian karena bisa
berdasarkan riwayat gangguan mengakibatkan terjadinya kehamilan di luar
reproduksi. kandungan. Kehamilan di luar kandungan,
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari terjadi pendarahan, mengakibatkan kematian
49 responden, lebih dari separuh (55.1%) pada wanita,”. Selain itu yang harus
responden yang mengalami fluor albus tidak diwaspadai, keputihan adalah gejala awal dari
mempunyai riwayat gangguan reproduksi. kanker mulut rahim.
Akibat dari keputihan bisa sangat fatal bila Kanker akan menyebabkan fluor albus
lambat ditangani. Tidak hanya bisa patologis akibat gangguan pertumbuhan sel
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

normal yang berlebihan sehingga menyebabkan penilaian seseorang, sehingga timbul keinginan
sel bertumbuh sangat cepat secara abnormal atau motivasi seseorang itu berbeda terhadap
dan mudah rusak, akibatnya terjadi kematian akibat penyakit pada organ
pembusukan dan perdarahan akibat pecahnya reproduksinya karena rendahnya pengetahuan
pembuluh darah yang bertambah untuk dan kesadaran wanita untuk melakukan pap
memberikan makanan dan oksigen pada sel smear (Notoatmodjo, 2012).
kanker tersebut. Pada keadaan seperti ini, akan
terjadi pengeluaran cairan yang banyak disertai h. Karakteristik wanita dengan fluor albus
bau busuk akibat terjadinya proses pembusukan berdasarkan status pekerjaan wanita.
tadi dan sering kali diserta oleh adanya darah Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa dari 49
yang tidak segar (Ramayanti 2004, h.10). responden terdapat, hampir separuh (65.3%)
responden yang mengalami fluor albus tidak
g. Karakteristik wanita dengan fluor albus bekerja.
berdasarkan status pendidikan. Hal ini berkaitan dengan pola gaya hidup yang
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari kurang sehat menjadi penyebab keputihan.
49 responden, hampir separuh responden yang Terlalu sering menggunakan pakaian ketat
mengalami fluor albus berpendidikan (34.7%) yang terbuat dari bahan sintetis juga menjadi
SMP, sebagian (32,7%) berpendidikan SMA, salah satu faktor penyebab keputihan. Daerah
sebagian (26,5%) berpendidikan SD, dan kewanitaan bisa terjadi iritasi, tempat terbaik
sebagian kecil (6,1%) berpendidikan Perguruan bagi bakteri dan jamur untuk berkembang biak.
Tinggi. Jangan membersihkan daerah kewanitaan
Flour albus tidak mengenal tingkat dengan sabun sembarangan. Daerah
pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya, kewanitaan membutuhkan ph alami, dan sabun
walaupun kebanyakan dijumpai pada wanita bisa merusak keseimbangan tersebut (Fransisca,
dengan pendidikan dan sosial ekonomi yang 2013).
rendah (Ramayanti, 2004). Terlalu sering menggunakan tissue pada
Faktor mood stress pada wanita yang tingkat daerah kewanitaan setelah buang air kecil.
pendidikan tinggi merupakan pengganggu dan Daerah tersebut merupakan daerah yang paling
secara tidak langsung menyebabkan sensitive dan mudah luka. Penggunaan tissue
penurunan sistem imun tubuh. Stressor yang berlebihan akan membuat daerah
pekerjaan yang dialami para wanita tersebut kewanitaan anda infeksi (Fransisca, 2013).
akan menekan produksi estrogen didalam Kebersihan toilet, walaupun mungkin sepele
vagina sehingga terjadi penurunan glikogen tetapi toilet duduk terutama pada toilet wanita
wanita. Ketidakseimbangan antara estrogen dan sebenarnya merupakan tempat yang banyak
perubahan glikogen didalam mukosa vagina mengandung bakteri. Dalam posisi duduk pada
disertai dengan penurunan sistem imun tubuh toilet yang mungkin saja pengguna sebelumnya
khususnya sistem imun yang didapat seperti membawa bakteri atau jamur sedangkan proses
epitel kuboid vagina akan menyebabkan pembersihan toilet hanya dilakukan 2 kali
kelemahan fungsi basil doderlien untuk sehari. Kurang bersihnya toilet ini secara tidak
mengubah glikogen menjadi asam laktat langsung menularkan bakteri antar satu wanita
sehingga terjadilah pergeseran pH normal ke wanita yang lain (Fransisca, 2013).
yang menimbulkan vaginitis atau infeksi Selain karena faktor-faktor gaya hidup tidak
lainnya (Ramayanti 2004, h.11). sehat, beberapa penyebab keputihan pada
Pendidikan merupakan proses belajar yang wanita ada karena masalah lingkungan.
pernah ditempuh secara formal didalam Usahakan tinggal di daerah lingkungan dengan
lembaga pendidikan. Semakin tinggi tingkat sanitasi yang baik dan bersih. Sanitasi buruk
pendidikan seseorang, maka semakin tinggi adalah surga bakteri dan jamur. Hindari pula
pula tingkat pengetahuan dan kesadaran yang menggunakan WC umum yang kotor
dimiliki oleh orang dalam menerima informasi. (Fransisca, 2013).
Tingkat pendidikan tinggi akan berbeda cara
School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan
Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

Bagi wanita bekerja waktu adalah segalanya, Hollingworth, Tony, 2012. Diagnosis Banding
sehingga konsumsi makanan yang serba praktis Dalam Obstetri Dan Ginekologi. EGC.
lebih diutamakan walaupun dari segi Jakarta
pemenuhan nutrisi harian justru tidak Iswati Erna, 2010. Awas Bahaya Penyakit
seimbang. Pola makan yang kurang sehat Kelamin. DivaPress. Jogjakarta
dengan terlalu banyaknya konsumsi makanan Kurnia dewi, 2013. Buku Ajar Kesehatan
ataupun minuman cepat saji yang tidak Reproduksi Dan Keluarga Berencana Untuk
memenuhi asupan nutrisi gizi seimbang juga Mahasiswa Bidan. CV Trans Info Media.
dapat memicu terjadinya keputihan. Jakarta
Beban pekerjaan yang terlalu berat ataupun Llewellyn-jones, Derek, 2009.Setiap
kurangnya keseimbangan antara aktivitas Wanita.Hipokrates. Jakarta
bekerja dengan aktivitas beristirahat yang tidak Lisnawati, 2013. Asuhan Kebidanan Terkini
seimbang akan memicu terjadinya stres. Stres Kegawatan Maternal dan Neonatal. Tran
yang terjadi akan memicu hormon stres yang Info Media. Jakarta
berakibat negatif. Pada beberapa wanita beban Manuaba, Ida Ayu chandranita, dkk. 2009.
stres yang terlalu berat akan menyebabkan Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita.
terjadinya keputihan. Beberapa ahli EGC. Jakarta
berpendapat keputihan pada wanita bekerja Manuaba, Ida Ayu Sri Kusuma Dewi
disebabkan oleh tingkat produksi hormon stres Suryosaputra, dkk, 2010. Buku Ajar
yang tinggi. Ginekologi Untuk Mahasiswa Kebidanan.
EGC. Jakarta
Simpulan Martiastutik, 2008, Buku Ajar Infeksi Menular
Berdasarkan beberapa golongan daapt Seksual. Airlangga University Press.
disimpulkan bahwa wanita dengan fluor albus Surabaya
dari 49 responden terdapat sebagian besar Mansjoer Arif, dkk,2009. Kapita Selekta
(61.2%) responden merupakan golongan umur Kedokteran. Media aesculapius. Jakarta
20-35 tahun, sebagian besar (77.6%) responden Notoatmodjo Soekidjo, 2010. Metodologi
yang mengalami fluoralbus berstatus menikah, Penelitan Kesehatan. PT Rineka Cipta.
hampir separuh (42.9%) responden yang Jakarta
mengalami fluor albus adalah multipara, lebih , 2012. Metodologi Penelitan Kesehatan. PT
dari separuh (53.1%) responden yang Rineka Cipta. Jakarta
mengalami fluor albus mengalami haid tidak Nursalam, 2013.Konsep dan Penerapan
teratur, hampir separuh (42.9%) responden Metodologi Penelitian, Ilmu Keperawatan.
yang mengalami fluor albus menggunakan KB Salemba Medika. Jakarta
hormonal, lebih dari separuh (55.1%) Octaviyanti,Dwiana,2009.
responden tidak mempunyai riwayat gangguan DepartemenObstetridanGinekologiFKUI/RS
reproduksi, hampir separuh (65.3%) responden CM. Jakarta. (Di akses 22 februari 2014),
adalah tidak bekerja, hampir separuh (34,7%) diunduh dari: http://www.com
berpendidikan SMP dan hanya sebagian kecil Pinem Sarokha SKM, M.kes. 2009. Kesehatan
(6,1%) berpendidikan Perguruan Tinggi. Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta
Ramayanti, 2004. Pola mikroorganisme fluor
Daftar Pustaka albus patologis yang disebabkan oleh infeksi
Baradero, Marry, dkk, 2007. Klien Gangguan FKUNDIP/RSKARIADI. Semarang. (Di
Sistem Reproduksi Dan Seksualitas. EGC. akses 22 februari 2014), diunduh dari:
Jakarta http://www.com
El-Manan, 2011. Kamus Pintar Wanita. Buku Robbins, dkk, 2013. Buku Ajar Patologi Edisi
biru. Jogakarta 7. EGC. Jakarta
Hendrik,2006. Problema Haid Tinjauan Syariat Salmah Hj, 2006. Asuhan Kebidanan
Islam dan Medis. TigaSerangkai.Solo Antenatal. EGC. Jakarta

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan


Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK) Vol VII, No 1, Maret 2015 ISSN 1978-3167

Sugi, 2009. Asuhan Keperawatan Penyakit


Keputihan. (diakses 22 februari 2014),
diunduh dari : www:///http.com
Sugiono, 2010. Statistik untuk penelitian.
Alfabeta. Bandung
Sukma, 2009. Dampak dari Keputihan. (di
akses 22 februari 2014), diunduh dari :
www:///http.com
Varney, H, kriebs & Gregor, 2007. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan, Edisi 4 Vol. 1. EGC.
Jakarta
Vorvick, L., Storck, S., Zieve, D, 2012. Vaginal
Discharge. Diunduh dari
http://www..htm.com. Diakses 22 februari
2014
Wiknjosastro, 2008. Ilmu Kandungan. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Jakarta
Widyastuti Yani, SSiT, 2009. Kesehatan
Reproduksi. Fitramaya. Yogyakarta.
Wijayanti, D, 2009. Fakta Penting Seputar
Kesehatan Reproduksi Wanita.Book Marks.
Jogjakarta
Yunikawuri, 2012. Asuhan Kebidanan
Gangguan Sistem Reproduksi Pada Ny.D, 27
Tahun, P1A0 Dengan Fluor albus Di RSUD
Moewardi Surakarta. Journal KTI :
Surakarta

School of Health Science Muhammadiyah_Pekajangan_Pekalongan

Anda mungkin juga menyukai