Anda di halaman 1dari 2

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamualaikum warahmatullaahi wabarakaatuh


Alhamdulillahirobbil aalamiin wabihi nastainu ala umuriddunya waadin waala
alihi wasohbihi ajmain. Ama badu.
Pertama-tama , marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT
yang masih memberi kita nikmat yang banyak sehingga dengan nikmat-
nikmat itu kita masih bisa melaksanakan perintahnya dengan baik.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada junjungan
kita yakni Nabi kita Nabi Muhammad SAW, yang dengan perjuangan beliau
dan para sahabatnya kita bisa merasakan manisnya iman dan indahnya
islam. Tidak lupa kepada keluarganya, para sahabatnya dan juga pada para
pengikutnya hingga akhir zaman kelak, amiin ya Rabbal a’lamiin.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan
Kultum Tentang Ikhlas. Dalam agama kita, ikhlas adalah melakukan
sesuatu karena Allah Subhanahu wa ta’ala. ikhlas sendiri mempunyai
terdapat dalam praktek-praktek kehidupan kita sehari-hari. Contohnya,
ikhlas dalam bekerja, ikhlas dalam beramal, ikhlas dalam mengajar,
ikhlas dalam beribadah, dll.
Allah berfirman dalam surat Al-Bayyinah ayat 5 yang artinya: ” Tidaklah
mereka diperintahkan kecuali untuk mengikhlaskan agama untuk-Nya.”
Ayat diatas menerangkan pada kita tentang berlaku ikhlas dalam
beragama. Agama apabila tidak dilandasi dengan ikhlas dan kejujuran
akan runyam dan seolah tak berbekas. Orang sibuk memikirkan
kepentingan diri sendiri tanpa sedikitpun menempatkan agama dalam
prioritas hidupnya.
Ikhlas dalam beragama menjadi sangat penting untuk pupuk dalam diri,
karena dengan ikhlas, semua urusan akan menjadi lebih terang dan
mudah untuk dijalankan.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab shahih
muslim, diceritakan tentang suatu perkara yang akan terjadi nanti pada
hari akhir dihadapan Allah.
nanti dihadapan Allah Ada seorang hamba ditanya oleh Allah “Apa yang
telah kamu lakukan di dunia wahai hamba-Ku?” Ia menjawab, “Saya
berjuang dan berperang demi Engkau ya Allah, sehingga saya mati
syahid.” Allah berkata “Dusta kamu! Sebenarnya kamu berperang bukan
karena-Ku, melainkan agar disebut orang yang berani. Kini kamu telah
menyandang gelar tersebut.” Kemudian Allah memerintahkan agar dia
dicampakkan dan dilempar ke neraka.
Kutipan diatas adalah contoh orang yang beribadah dengan tidak ikhlas
dan mengharap selain-Nya. Kisah ini menjadi tamparan keras bagi kita
yang masih sering beribadah atau melakukan sesuatu bukan karena-
Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang Allah lindungi dari hal-hal
seperti itu..amin
Hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Mungkin sekian dari saya, semoga apa yang telah saya sampaikan bisa
bermanfaat bagi kita semua, terima kasih atas perhatiannya , mohon
maaf atas segala kekurangannya.
wabillahi taufiq wal hidayah,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai