Anda di halaman 1dari 5

Analisis Inflasi dan Luas Panen terhadap Nilai Tukar Petani di Kota Ambon

Abstrak

Nilai Tukar Petani merupakan salah satu indikator kesejahteraaan petani di Indonesia. Nilai

Tukar Petani merupakan perbandingan atau rasio antara indeks harga yang diterima petani

dengan tingkat kesejahteraan petani sebagai produsen secara nyata dilihat dari posisi It

berada pada pembilang Nilai Tukar Petani. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

pengaruh pertumbuhan ekonomi inflasi dan luas panen terhadap Nilai Tukar Petani di Kota

Ambon periode 2017-2022. Jenis pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan

kuantitatif. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder dengan melihat data laporan

statistic di BPS. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa (1) inflasi berpengaruh negative dan signifikan terhadap

Nilai Tukar Petani di Kota Ambon, (2) luas panen berpengaruh positif dan signifikan

terhadap Nilai Tukar Petani di Kota Ambon . Hasil penelitian ini dapat digunakan

pemerintah agar adanya interverensi selaku pengaur dan pembuat kebijakan dalam menjaga

kestabilan nilai tukar seperti ketersedian lahan pertanian yang produktif agarpetani tidak

kesulitan memproduksi hasil pertanian dan juga tidak menetapkan HPP yang rendah dalam

pemasaran karena dapat meyebabkan kesejahteraan petani menurun.


Pendekatan yang digunakan dalam peneltian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data laju pertumbuhan ekonomi,

data inflasi, data luas panen serta data data Nilai Tukar Petani di Provinsi Sulawesi Selatan

periode 2006-2020

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear

berganda, pengolahan data menggunakan aplikasi SPSS versi 28. Adapun persamaan

regresi linear berganda degan persamaan semi log sebagai berikut:

LnY = β0 + β1 X1 + β2X2 + β3 LnX3 + e..............................................(1)

Dimana: Y = Nilai Tukar Petani; β0= Konstanta; β1, β2, β3= Koefisien Regresi

X1= pertumbuhan ekonomi; X2 = inflasi; X3= luas panen Ln= Logaritma Natural;

e= Error term.

sektor pertanian juga masih mempunyai kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi

Maluku tahun 2018 yaitu sebesar 23,32 persen (angka sangat sementara) namun mengalami

penurunan sebesar 0,48 persen dibanding tahun 2017 yang tercatat sebesar 23,80 persen

(angka sementara). Uraian di atas menggambarkan bahwa sektor pertanian merupakan

sektor vital dimana sebagian besar tenaga kerja di Provinsi Maluku khususnya di daerah

perdesaan menggantungkan hidupnya di sektor pertanian. Oleh karena itu, sektor pertanian

sangat diharapkan dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang mampu

meningkatkan pendapatan para petani dan mampu mengentaskan kemiskinan.


Secara umum ada 3 (tiga) macam pengertian Nilai Tukar Petani

(NTP) yaitu :

1. NTP > 100, berarti kenaikan harga produksi hasil pertanian yang dihasilkan petani lebih

tinggi dari kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani. Dengan demikian,

tingkat kesejahteraan petani lebih baik dibanding tingkat kesejahteraan petani pada periode

tahun dasar.

2. NTP = 100, berarti kenaikan harga produksi hasil pertanian yang dihasilkan petani sama

dengan kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani. Dengan demikian,

tingkat kesejahteraan petani tidak mengalami perubahan dibanding tingkat kesejahteraan

petani pada periode tahun dasar.

3. NTP < 100, berarti kenaikan harga produksi hasil pertanian yang dihasilkan petani lebih

rendah dari kenaikan harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh petani. Dengan

demikian, tingkat kesejahteraan petani mengalami penurunan dibanding tingkat

kesejahteraan petani pada periode tahun dasar.

Ada berbagai informasi statistik yang dapat digunakan sebagai indikator

untuk mengukur keberhasilan pembangunan di sektor pertanian, salah satunya adalah

Statistik Nilai Tukar Petani ( NTP ). NTP adalah salah satu proxy indikator yang dapat

mengukur tingkat kesejahteraan petani.


Yang dimaksud dengan NTP adalah rasio antara Indeks Harga Yang iterima

Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) dalam persentase. Indeks Harga

Yang Diterima Petani (It) merupakan suatu indikator yang menggambarkan tingkat

perkembangan harga barang pertanian yang dihasilkan oleh petani sebagai produsen.

Sedangkan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) merupakan suatu indikator yang

menggambarkan tingkat perkembangan harga barang dan jasa yang dibutuhkan oleh petani

sebagai konsumen dalam hal memenuhi kebutuhan biaya produksi maupun kebutuhan

konsumsi rumah tangganya. Secara konsepsional NTP adalah pengukur kemampuan atau

daya tukar produk pertanian yang dihasilkan petani dengan barang dan jasa yang

dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan memproduksi produk pertanian dan untuk

konsumsi rumahtangga petani itu sendiri.

Jika Nilai Tukar Petani (NTP) dikaitkan dengan data produksi hasil pertanian maka bisa

digunakan sebagai indikator untuk melihat perkembangan tingkat kesejahteraan petani

sekaligus sebagai acuan dalam menentukan arah kebijakan di bidang pertanian.

Kegunaan Nilai Tukar Petani (NTP) adalah :

1. Dari Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dapat menggambarkan

fluktuasi harga barang-barang yang dihasilkan petani. Indeks ini

digunakan juga sebagai data penunjang dalam penghitungan

Pendapatan Domestik Bruto (PDB) / Pendapatan Domestik Regional


Bruto (PDRB) sektor pertanian.

2. Pada kelompok indeks harga yang dibayar petani, Indeks Konsumsi

Rumah Tangga (IKRT) menunjukkan fluktuasi harga barang/jasa

yang dikonsumsi oleh petani yang merupakan bagian terbesar dari

masyarakat di perdesaan dan dapat juga digunakan sebagai proxy

inflasi perdesaan. Di sisi lain, indeks Biaya Produksi dan Penambahan

Barang Modal menunjukkan fluktuasi harga barang/jasa yang

digunakan untuk memproduksi komoditas pertanian.

3. Nilai Tukar Petani (NTP) mempunyai kegunaan untuk mengukur

kemampuan nilai tukar produk yang dihasilkan petani dengan

produk yang dibeli petani baik untuk kegiatan produksi pertanian

maupun konsumsi rumahtangga. Jika data NTP ini dikaitkan dengan

produksi hasil pertanian maka NTP dapat dipakai sebagai salah satu

indikator dalam menilai tingkat kesejahteraan p

Anda mungkin juga menyukai