Anda di halaman 1dari 23
fe PERTAMEDIKA 9 ine ot Indonesta Corporation Group No P Tanggal 02 Ju PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI MENUJU NEW NORMAL x S OY Jf, we dhlt KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RS. PUSAT PERTAMINA JAKARTA 2020 Dipindsi dengan CamScanner PERTAMEDIKA PERATURAN DIREKTUR No. Prt-...2725..,/800000/2020-S0 TENTANG PANDUAN PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI ERA NEW NORMAL Menimbang aMengingat oaenea 10. 1". 12. DI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA DIREKTUR RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit terkait adanya Pandemi Covid-19 maka perlu suatu Panduan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Era New Normal untuk di gunakan sebagai prosedur acuan Bahwa dengan terbitnya Undang-Undang Nomor : 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka Panduan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Era New Normal di Rumah Sakit Pusat Pertamina disesuaikan Bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a dan b diatas, maka dipandang perlu ditetepkan Panduan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Era New Normal di Rumah Sakit Pusat Pertamina dengan Keputusan direktur. Undang - Undang No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Undang - Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Undang - Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Undang - Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 270/Menkes/SK/IlW/2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 382/Menkes/SK/II/2007_ tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya. PMK No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien PMK No. 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasiltas Pelayanan Kesehatan. PMK No. 34 Tahun 2017 tentang Akreditasi Rumah Sakt. PMK No.328 Tahun 2020 tentang Panduan Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Di Tempat Kerja Perkantoran dan Industr. Keputusan Kepala BNPB No.13.A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status Keadaan tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia. Keputusan Pertamedika Nomor 2071-PS/STRUKTUR-RSPP/VII/2014 tentang Penetapan Struktur Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, SK Direktur RS Pusat Pertamina No. 4600/PR-Kep.Dir/VIII/2013 Tentang Kebijakan Pelayanan RS Pusat Pertamina Jakarta MEMUTUSKAN Dipindsi dengan CamScanner efly (SEANEDIFA IHC Menetapkan PERTAMA. KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH = SAKIT TENTANG — PANDUAN. PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI ERA NEW NORMAL DI RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA KEDUA Panduan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Era New Normal di Rumah Sakit Pusat Pertamina ini menjadi acuan prosedur pelayanan kesehatan, sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini KETIGA Panduan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Era New Normal di Rumah Sakit Pusat Pertamina agar disosialisasikan untuk dilaksanakan dan digunakan oleh satuan kerja terkait KEEMPAT Peraturan Direktur ini berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dan berlaku selama 3 tahun dengan ketentuan bahwa apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam Peraturan Direktur ini, segala sesuatunya dapat ditinjau kembali Ditetapkan di: Jakarta Pada tanggal: 2 Juli 2020 RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA, Direktur, Dr. Syamsul Bahri, MPH Dipindai dengan CamScanner DAFTAR ISI SK DIREKTUR DAFTAR ISI H PENDAHULUAN A Latar Belakang. 4 B. Definisi a C. Tyjuan, 2 u, RUANG LINGKUP....... 3 Mm. TATA LAKSANA A Rawat Jalan 4 B Rawat Inap . es 8 c Kegiatan Berkumpul... D Tenant di Rumah Sakit aoe 12 E Zonasi dan Alat Pelindung Diri 12, F Pemulasaran Jenazah 14 s Pengelolaan Linen 45 H Pelayanan Gizi AB 1 Kesehatan Karyawan 15 J Edukasi AB Nv, DOKUMENTASI. 17 Dipindai dengan CamScanner DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Dipindsi dengan CamScanner BABI PENDAHULUAN A, Latar Belakang Infeksi dampak pelayanan Kesehatan atau yang lebih dikenal dengan Healthcare Associated Infections (HAls) merupakan masalah yang sangat serius bagi seluruh fasilitas Pelayanan Kesehatan, karena dapat meningkatkan lama hari perawatan, mortalitas, morbiditas bahkan dapat menjadi tuntutan hukum karena melanggar Undang - Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Bentuk profesionalisme keperawatan salah satunya ditunjukkan dalam pemberian asuhan keperawatan baik dalam keadan biasa maupun dalam keadaan bencana atau wabah, kondisi wabah seperti saat ini mendorong keperawatan membuat strategi dalam penangnanannya. Coronavirus merupakan suatu kelompok virus yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan ataupun manusia. Beberapa jenis coronavirus diketahui menyebabkan infeksi saluran nafas pada manusia melalui batuk pilek hingga yang lebih serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) Penyakit ini sedang menjadi pandemic dengan skala dunia / global. Pandemi corona telah menyebabkan jutaan jiwa terinfeksi dan mengalami sakit Covid-19, Saat ini kegiatan rumah sakit mulai_menuju new normal sehingga penanganan pelayan Kesehatan yang dilaksanakan harus dengan dengan manajemen yang baik B. Definisi Dunia harus menyeimbangkan diri dalam melakukan adaptasi pada new normal Mengantisipasi pelayanan melalui melalui mitigasi risiko yaitu eliminasi, subtitusi, engineering control, administrative control, proteksi dengan menggunakan Alat Pelindung Diri, Perawatan penanganan/ pengelolaan Kejadian Luar Biasa (KLBAvabah) COVID-19 adalah perawatan pada pasien yang diduga ODP/ POP kasus probable! kasus terkonfirmasi COVID-19 yang membutuhkan pelayanan kesehatan balk rawat jalan maupun rawat inap Karena comorbit, atau pembawa penyakit penyerta yang datang ke rumah Sakit Pusat Pertamina dimana ODP/ PDP itu membutuhkan/ terindikasi dirawat inap. Dipindai dengan CamScanner c. TUJUAN Melaksanakan tatalaksana menuju new normal setelah pandemic Covid-19 dengan menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Pusat Pertamina selama melakukan pelayanan, Dipindai dengan CamScanner BAB II RUANG LINGKUP 1. Panduan ini dibuat sebagai acuan untuk semua pekerja yang berada di lingkungan rumah sakit, terutama dukungan dari pimpinan Manajemen dan merupakan salah satu upaya kegiatan pencegahan dan pengendalian Infeksi Covid 19 di rumah sakit di era New Normal. 2. Panduan ini dapat diterapkan kepada semua pekerja dan masyarakat yang berada dilingkungan rumah sakit. 3. Panduan ini dapat menggunakan teknik sosialisasi Dipindai dengan CamScanner BAB Ill TATA LAKSANA Rawat Jalan 1. Registrasi Pendaftaran Pasien dan pendamping yang akan masuk ke area rumah sakit terlebih dahulu triase di lobby pendaftaran dengan melakukan hal-hal sebagai berikut space Pasien dan pengunjung harus menerapkan protocol kesehatan meliputi Penggunaaan masker dan penerapan jaga jarak Pemasangan tanda jaga jarak di lantai area pendaftaran, Pemasangan benner edukasi tentang protocol rawat jalan. Pemeriksaan temperature dengan termoscan, Pengisian pengkajian epidemiologi ( PE ) dalam bentuk digital. Bila pasien dan pengunjung suhu tidak lebih dari 37,5°C dan tidak memenuhi kriteria ODP dan atau POP maka terlebih dahulu harus melakukan kebersihan tangan dan akan dilakukan pelayanan pendaftaran poliklinik Pemberian edukasi untuk melakukan pendaftaran secara online. Bila pasien dan pengunjung suhu lebih dari 37,5°C dan ada kriteria ODP dan atau POP maka di arahkan pada pelayanan di poliklinik PIE, 2. Pelayanan Poliklinik Pelayanan dipolikiinik harus menerapkan hal-hal sebagai berikut : a Ruang tunggu duduk poliklinik harus menerapkan jaga jarak dengan memberikan stiker informasi dikursi Pemberian tanda jaga jarak antara petugas dan pasien saat melakukan pelayanan kesehatan, Petugas melakukan screening ulang 4d. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai ‘Apabila petugas menemukan pasien ODP / POP di polklinik, maka pasien di anjurkan untuk ke poliklinik PIE untuk mendapatkan pelayanan, Dipindsi dengan CamScanner f. Petugas melakukan edukasi penggunaan telemedicine untuk pelayanan pasien. 3. Pelayanan Farmasi Pelayanan di ruang tunggu apotek harus menerapkan hal-hal sebagai berikut a. Ruang tunggu duduk apotek harus menerapkan jaga jarak dengan memberikan stiker informasi dikursi. b. Pelayanan farmasi dilakukan dengan cepat, bila ada obat yang memerlukan waktu yang lama akan dilakukan pengiriman obat. Pemberian tanda jaga jarak antara di lantai saat berada di konter apotek. d. Petugas melakukan edukasi kepada pasien saat sebelum dan setelah prosedur penerimaan obat. . Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai. 4, Pelayanan Laboratorium Sample Taking Pelayanan pasien di laboratorium sample taking menerapkan hal-hal sebagai berikut : a. Pasien dan pengunjung harus menerapkan protocol kesehatan meliputi penggunaaan masker dan penerapan jaga jarak b. Pemasangan tanda jaga jarak di tantai dan kursi di area tunggu laboratorium. . Petugas melakukan screening ulang sebelum melakukan prosedur pegambilan darah d. Pemberian edukasi untuk melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah prosedur pengambilan darah. e. Petugas menggunakan APD yang sesuai 5. Pelayanan MCU Pelayanan pasien di MCU menerapkan hal-hal sebagai berikut ‘a. Pasien melakukan pendaftaran online melalui rspp@amail com b. Pasien melakukan pengisian formulir, pengisian daftar riwayat penyakit dan mendapatkan informasi tentang ketentuan persiapan dan selama MCU seperti: menggunakan pakaian olah raga, membawa thumbler, menerapkan protocol kesehatan, puasa.dan ketentuan jam kedatangan sesuai dengan kuota, cc. Pasien harus melakukan rapid test, bila hasil negative dan atau IGG positif pasien dapat dilanjutkan untuk dilayani MCU. Bila Hasil positif maka pasien dianjurkan untuk melakukan screening ke poliklinik PIE/ PINERE, Dipindsi dengan CamScanner Pasien mendapatkan dan menggunakan bila memilih paket USG. Pasien dilakukan pelayanan pemeriksaan foto rontgen , bila ada kecurigaan pneumonia maka harus dikonsulkan dahulu kepada kepala MCUsebelum dilakukan pemeriksaan lanjutan. Pasien mendapatkan edukasi setiap sebelum dan setelah memasuki ruang periksa. 9g. Pembersinan lingkungan dilakukan setiap habis pasien. Pemberian makanan pada pasien dilakukan menggunakan box. i, Pemasangan tanda jaga jarak di lantai dan kursi di area tunggu MCU, ruang makan j. Hasil MCU dikirimkan melalui online atau melalui paket, k. Petugas menggunakan APD yang sesuai. 6. Pelayanan Gawat Darurat Pelayanan pasien di Unit Gawat Darurat menerapkan hal-hal sebagai berikut a. Pasien dan pengunjung harus menerapkan protocol kesehatan meliputi penggunaaan masker dan penerapan jaga jarak. b. Pasien datang dilakukan triase oleh petugas di depan UGD c. Pasien yang memenuhi kriteria ODP / POP dilayani ke polklinik PIE / PINERE d. Pasien yang tidak memenuhi kriteria ODP / POP dilayani di UGD sesuai dengan prosedur layanan. e. Pasien mendapatkan edukasi kebersihan tangan sebelum dan setelah memasuki ruang UGD. f. Petugas menggunakan APD yang sesuai 7. Pelayanan Poliklinik PIE / PINERE Pelayanan pasien di polikiinik PIE / PINERE menerapkan hal-hal sebagaia berikut a. Pasien terindikasi kriteria ODP / POP dilakukan pelayanan di Poliklinik PIE / PINERE. b. Pasien dan pengunjung harus menerapkan protocol kesehatan meliputi penggunaaan masker dan penerapan jaga jarak. ¢. Pasien datang yang belum terdaftar dilakukan pendaftaran oleh petugas di depan UGD. 4. Pasien yang memenuhi kriteria ODP / POP diberikan pelayanan kesehatan dan pemeriksaan penunjang : Laboratorium, rontgen thorax, rapid test. Dipindsi dengan CamScanner @. Pasien yang memeriukan perawatan rawat inap Cov Extension Simprug, pasien yang memerukan peraw ke graha lantai 9,10 dan 11 melew: jatur Khusus. f. Pasien mendapatkan edukasi kebe! n tangan sebe! memasuki ruang poliklinik PIE / PINE g. Petugas menggunakan APD yang sesusi 8. Pelayanan Laboratorium Sample Taking PCR a. Pasien dan pengunjung harus menerapkan protocol Kesehatan me Penggunaaan masker dan penerapan jaga jarak b. Pelayanan laboratorium sample taking PCR melayani pasien perjanjian, dive through dan walk in, Pasien datang dilakukan pendaftaran oleh petugas di depan UGD Pasien mendapatkan edukasi kebersinan tangan sebelum dan setelah memasuki ruang polikiinik PIE / PINERE e. Hasil PCR dikirimkan melalui online. f. Petugas menggunakan APD yang sesuai 9. Pelayanan Radiologi 2. Ruang tunggu duduk radiologi harus menerapkan jaga jarak dengan memberikan stiker informasi dikursi 3. Pemberian tanda jaga jarak antara petugas dan pasien saat melakukan pelayanan kesehatan. 4, Petugas melakukan screening ulang Pasien mendapatkan edukasi kebersihan tangan sebelum dan sesudah memasuki ruang radiologi. 6. Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai 7. Dekontaminasi dilakukan setiap habis pasien 10. Pelayanan Kasir 8. Ruang tunggu duduk kasir harus menerapkan jaga jarak dengan memberikan stiker informasi dikursi. 9. Pelayanan kasir dilakukan dengan cepat. 10. Pemberian tanda jaga jarak antara di lantai saat berada di konter kasir 11. Petugas melakukan edukasi kepada pasien saat sebelum dan setelah prosedur penerimaan obat Dipindal dengan CamScanner 12.Petugas menggunakan Alat Pelindung Diri yang sesuai. 13. Rawat Inap 1, Pelayanan Dari Poliklinik a. Pasien dan pendamping pasien harus menerapkan protocol kesehatan meliputi_ _ penggunaaan masker dan penerapan jaga jarak. b. _ Pasien yang akan dirawat harus dilakukan rapid test atau swab c. Bila hasil negative pasien dapat di rawat di RSP, bila hasil positif maka pasien dirawat di RSPP Extension Modular Simprug. 4. Pendamping pasien harus dilakukan rapid test. 2. Pelayanan Dari UGD 14, Pasien dan pendamping pasien harus menerapkan protocol kesehatan meliputi_ penggunaaan masker dan penerapan jaga jarak. 15. Pasien yang akan dirawat harus dilakukan rapid test atau swab. 16. Bila hasil negative pasien dapat di rawat di RSPP, bila hasil positif maka pasien dirawat di RSPP Etention Modular Simprug, 17. Pendamping pasien harus dilakukan rapid test 3. Pelayanan Ruang Rawat a. Pengunjung tidak diperkenankan masuk b. Pendamping hanya boleh pada pasien anak dan lansia. c. Pendamping harus dilakukan rapid test dan tidak diperkenankan keluar. d. Pasien dan pendamping pasien harus menerapkan protocol kesehatan meliputi penggunaaan masker dan penerapan jaga jarak. ‘e. PDP yang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk menentukan statusnya negative atau positif COVID-19,di rawat di ruang 6F. {. Pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di isolasi atau karantina di RSPP Extension Modular sampai sembuh atau dinyatakan negative, baru diijinkan pulang atau kembali ke RSPP bila ada keluhan. g. Tata tertib mengacu pada tata tertib yang telah ada. 4, Pelayanan Ruang Isolasi a. Tata tertib mengacu pada tata tertib yang sudah ada. Dipindsi dengan CamScanner b, Beberapa rekomendasi tambahan untuk ruang isolasi di era new normal c. Ruang isolasi lantai diperuntukan pada kasus TBC. 5, Pelayanan Persiapan Operasi a. Pasien yang akan dilayani cito operasi harus melakukan rapid test , bila hasil negative maka dilakukan operasi, setelah operasi pasien dilakukan swab b. Pasien yang akan dilayani operasi elektif harus dilakukan swab, bila hasil negative maka pasien dijadwalkan operasi, bila hasil positif maka pasien dirujuk operasi dan rawat di RSSP Extension Modular. c. Pengelolaan linen, instrument, alur mengacu pada SPO yang telah ada. 6. Alur Transfer / Transport Pasien a. Petugas menggunakan APD yang sesuai risiko pajananya. b. Pasien menggunakan masker jika tidak ada gangguan pernafasan, jika ada maka disesuaikan dengan kebutuhan pemenuhan oksigen pasien dan cara penemakaian maskernya disesuaikan. c. Pasien yang akan di rawat inap isolasi/ melakukan pemeriksaan penunjang menggunakan jalur yang telah di tetapkan dan telah dilakukan pembatasan oleh sekuriti sehingga tidak berpapasan dengan orang di sepanjang jalur yang akan dilalui 2 Transfer pasien dari poliklinik ke IGD (menggunakan kursi roda/ bed pasien) diantar oleh petugas poliklinik ke !GD. fe. Setelah selesai proses transportasi/ transfer’ pemeriksaan radiologi pada pasien ODP maupun PDP atau confirm lakukan desinfeksi pada area dan alat transportasi yang di sentuh oleh pasien. Peralatan yang kontak dengan pasien Covid 19 dilakukan disinfeksi di ruang Isolasi sebelum dibawa kembali ke IGD. 4g. APD petugas IGD di lepas di ruang [solasi_ untuk dilakukan dekontaminasi ‘sesuai jenis bahanya he Untuk transfer pasien non covid berjalan seperti biasa dengan memperhatikan prinsip pelaksanaan kewaspadaan standard dan berdasar transmisi penyakitnya 7. Pelayanan Ruang Rawat Graha ‘a. Pasien yang dirawat di graha adalah ODP dan POP ringan. b. Pengunjung tidak diperkenankan masuk. Dipindal dengan CamScanner f. Pasien tidak diperkenankan ditunggu. POP yang menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk menentukan Statusnya negative atau positif COVID-19,di rawat di graha Pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 di isolasi atau karantina di RSPP Extension Modular sampai sembuh atau dinyatakan negative, baru dijinkan pulang atau kembali ke RSPP bila ada keluhan. Tata tertib mengacu pada tata tertib yang telah ada. 8. Proses Dekontaminasi a. b. Petugas menggunakan APD yang sesuai ketentuan berdasarkan risiko area. Proses desinfeksi langsung dilakukan di area yang telah disentuh oleh pasien pada saat setelah selesai proses transportasi/ transfer! pemeriksaan penunjang atau rujukan. Ruangan layanan didesinfeksi 3x sehari dan jika diperlukan,paling tidak tiap 4 jam sekali terutama area yang sering di sentuh; pegangan ekalator, tombol lift, Pegangan pintu, kursi, meja kerja, telepon dll. Khusus area poliklinik setelah selesai pelayanan_ poliklinik dilakukan desinfeksi/ general cleaning seluruh area poliklinik. Setiap ruangan yang digunakan pasien ODP/ PDP/Confirm dilakukan desinfeksi permukaan lingkungan secar kontinyu, Ruangan setelah dilakukan desinsinfeksi digunakan kembali 1 jam pasca proses desinfeksi ‘Semua Peralatan seperti bed pasien/ kursi roda yang sudah selesai digunakan segera dilakukan desinfeksi Petugas desinfeksi area/ yang dilalui pasien atau tuangan COVID-19 menggunakan APD lengkap. ‘APD yang bisa digunakan kembali (kacamata, face shield, sepatu boot) wajib dilakukan desinfeksi dan dilakukan oleh petugas yang memakai menggunakan cairan desinfektan. Ambulance atau mobil jenazah yang telah digunakan oleh pasien apapun wajib ditakukan desinfeksi dan dilakukan oleh driver yang menggunakan APD ‘sesuai SPO dekontaminasi Ambulance. 9. Pengunjung, Penunggu Pasien Pengunjung tidak diperkenankan untuk masuk ruang rawat. 10 Dipindsi dengan CamScanner Penunggu pasien hanya diperkenankan pada anak dan lansia atau yang memerlukan bantuan. Penunggu pasien harus dilakukan rapid test, menggunakan masker dan menerapkan fisical distancing selama di RS Larangan keluar masuk RS bagi penunggu pasien dating Tidak berjabat tangan, berpelukan dan tetap jaga jarak dengan siapapun. Menjalankan semua protokol pencegahan infeksi silang saat berada di rumah sakit yang telah ada disetiap kamar pasien 18. Kegiatan Berkumpul 1. Rekomendasi Utama Tidak dilaksanakan terlebih dahulu sampai DK! dinyatakan aman dari penularan covid 19, disarankan menggunakan fasilitas zoom meeting, google meet atau sarana digital lain untuk kegiatan pertemuan. 2. Jika terpaksa dilaksanakan dengan pertimbangan tertentu a. se > Karyawan datang menggunakan masker selama perjalanan dari dan ke RS, serta selama kegiatan berlangsung Dipintu. masuk RS dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun Larangan masuk RS bagi karyawan yang memilliki gejala demam , nyeri tenggorokan, batuk ,pilek, sesak nafas dan disarankan untuk berobat. Karyawan melakukan cuci tangan sebelum dan sesudah mengikuti kegiatan disuatu ruangan. berjabat tangan, berpelukan dan tetap jaga jarak dengan siapapun Disediakan fasilitas cuci tangan di dekat area pertemuan Melakukan physical distancing Pada pintu masuk, agar tidak berkerumun dengan mengatur jarak, lakukan pengaturan tempat duduk agar berjarak 1 meter. Untuk kegiatan di ruangan; maka ruangan hanya di isi oleh 50 % dari total kapasitas dengan melakukan pengaturan jarak tempat duduk 1 meter. Untuk kegiatan di luar ruangan; jarak Dipindsi dengan CamScanner berdiri atau duduk antar karyawan diatur 1 meter. Selesai kegiatan karyawan meninggalkan area pertemuan dengan bergantian dan tidak berkerumun ( satu persatu ) dan tidak banyak melakukan pembicaraan. Dibuatkan pengumuman tentang wajib physical distancing, menggunakan masker dan hand hygiene di area pertemuan, 49. Tenant di Rumah Sakit 4. Pedagang! karyawan koperasi datang menggunakan masker selama perjalanan dari dan ke RS, serta selama aktivitas jual beli, dan mengingatkan pembeli agar menggunakan masker. 2. Dipintu masuk RS dilakukan pengukuran suhu dengan menggunakan thermogun oleh petugas satpam sebelum melakukan aktivitas jual beli (pedagang datang ke tempat screening di pos satpam ). 3, Larangan masuk RS bagi pedagang! karyawan koperasi yang memiliki gejala demam , nyeri tengg berobat. orokan, batuk ,pilek, sesak nafas dan disarankan untuk 4, Pedagang/ karyawan koperasi/ pembeli melakukan sesudah melakukan aktivitas jual beli, cuci tangan sebelum dan 5, Tidak berjabat tangan, berpelukan dan tetap jaga jarak dengan siapapun. 6. Disediakan fasilitas cuci tangan di dekat area jual beli. 7. Melakukan physical distancing 8, Pada saat melayani konsumen , agar konsumen diatur tidak berkerumun dengan mengatur jarak 9, Lakukan pengaturan tempat duduk atau berdiri agar berjarak 1 meter. 10. Dibuatkan pengumuman tentang wajib physical distancing, menggunakan masker dan hand hygiene di area jual bell 20. Zonasi New Normal dan Alat Pelindung Diri Penetapan Zona Area kerja New Normal RSPP. Untuk Pekerja Area Layanan (rawat Jalan & Inap) wajib menggunakan Masker dan Faceshield namun periu APD tambahan sesuai dengan pajanan Untuk Pekerja Back Office wajib menggunakan Masker Bedah. Dipindsi dengan CamScanner 1. Zona Merah (Resiko sangat tinggi) Merupakan zona infeksius, zona dimana area itu adalah area untuk penanganan pasien ODP/ PDP/ Kasus probable maupun kasus terkonfirmasi COVID-19. 2. Zona Kuning (Resiko sedang) Merupakan area campuran antara zona merah dan zona hijau. 3. Zona Hijau (Resiko rendah) Merupakan yang mempunyai resiko rendah yaitu Area non COVID-19 selain dari area zona merah, zona orange dan zona kuning. POLI PARU GOWN & MASKER N95 - (TINDAKAN BERISIKO ee AEROSOL) POLI GIGI ENDOSCOPY LUANDRY (PENCUCIAN) IKUNING IGD GOWN + MASKER BEDAH POLI JIWA (TANPA TINDAKAN POLI KEBIDANAN BERISIKO AEROSOL) POLI AKUPUNKTUR POLI KULIT POLI ANAK POLI MATA POLI BEDAH POLI SARAF POLI BEDAH SARAF POLI JANTUNG POLI UMUM RUANG TINDAKAN RADIOLOGI B Dipindai dengan CamScanner i 21. Pemulasaran Jenazah 1. Pemulasaraan jenazah pada pasien PDP/ kasus probable! terkonfirmasi COVID-19 wajib dilakukan di rumah sakit dan dilakukan sesuai dengan prosedur pemulasaraan jenazah pasien COVID 19. 2. Rumah sakit melaporkan ke dinkes, Lembaga sosial terkait pasien PDP/ Probabel/ terkonfirmasi COVID-19 yang meninggal. 3. Keluarga diperbolehkan melihat jenazah, namun tidak boleh menyentuh dan harus menggunakan APD sesuai prosedur. 4. Pemakaman bisa dilakukan oleh pihak rumah sakit atau dinas kesehatan atau lembaga sosial dan keluarga atau masyarakat dengan jumlah minimal 6 orang/ petugas. 5. Keluarga yang ingin ikut memakamkan diperbolehkan asal menggunakan APD ‘sesuai prosedur. 6. Penggunaaan APD pada setiap proses mengacu pada regulasi dari kemenkes dan WHO. 7. Pemulasaraan jenazah lain Non Covid mengikuti prosedur yang selama ini sudah dijalankan dengan menjalankan praktek kewaspadaan standard dengan benar. “ Dipindsi dengan CamScanner 22. Pengelolaan Linen 1, Pengelolaan linen pada pasien PDP/ kasus probable/ terkonfirmasi COVID-19 dilakukan sesuai dengan prosesur pengelolaan linen rumah sakit. 2. Pakaian pasien dibawa pulang keluarga di berikan edukasi tentang cara pencucian yang benar, memisahkan dengan pakaian lain 3, Pengelolaan linen lain NON COVID mengikuti prosedur yang selama ini sudah dijalankan dengan menjalankan praktk kewaspadaan standard dengan benar. 23. Pelayanan Gizi 1. Pelayanan gizi pada pasien sesuai dengan pedoman pelayanan gizi rumah sakit, namun yang membedakan antara pasien covid dan non covid adalah tempat makan atau minum pasien yaitu bahan yang single use 2. Dalam upaya penghematan Alat Pelindung Diri dan mengurangi jumlah risiko kontak erat dengan pasien maka pemberian dit pasien covid 19 diberikan oleh petugas jaga di ruang isolasi ( perawat ataupun pekarya kebersihan ) 24, Kesehatan Karyawan 1, Semua kegiatan pemantauan Kesehatan karyawan dijalankan melalui Komite KRS berkoordinasi dengan Kepegawaian dan Komite PPI beserta unit terkait, 2. Petugas atau staf yang terlibat dalam memberikan layanan pada pasien ODP, PDP, kasus probable maupun terkonfirmasi COVID-19 dilakukan_pemantauan kesehatan,baik sebelum , selama dan sesudah pandemi berakhir. 3. Petugas atau staf yang selama memberikan layanan muncul gejala harus di istirahatkan, dan terus dilakukan pemantauan selama 14 hari 4, Petugas yang terlibat langsung dan kontak erat resiko tinggi yang melayani pasien probable! terkonfirmasi COVID-19 diprioritaskan dilakukan pemeriksaan COVID- 19. 5, Petugas atau staf yang terlibat langsung dalam pelayanan pasien diberikan nutrisi tambahan berupa pemberian makanan tambahan (PMT) dan multi vitamin untuk menjaga atau meningkatkan daya tahan tubuh atau kondisi tubuhnya. Dipindsi dengan CamScanner 6. Perlu disiapkan oleh bidang Keperwatan petugas pengganti jika sewaktu waktu diperlukan karena ada petugas yang harus diganti dikarenakan faktor kesehatan fisik maupun kesehatan mental 7. Petugas Kesehatan yang bertugas di RS ekstention modular yang khusus menangani kasus covid 19 dilakukan pemeriksaan atau skrining kesehatan berkala. 25. Edukasi Edukasi terkait kampanye Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( GERMAS) melalui pola Hidup Sehat Dan Perilaku Hidup Bersih ( PHBS ) dilakukan di area Rumah Sakit Pusat Pertamina, baik ke petugas, pasien maupun ke keluarga pasien. Dan dilakukan oleh setiap petugas yang merawat pasien serta oleh TIM PKRS serta Komite PPI dan unit terkait lainya di Rumah Sakit Pusat Pertamina meliputi; 1. Edukasi tentang pemakaian masker. Edukasi tentang hand hygiene. Edukasi tentang phsycal distancing maupun social distancing Edukasi tentang etika batuk. Edukasi tentang makanan dengan gizi berimbang. Edukasi tentang penggunaan alat pribadi ditempat umum; alat sholat, alat makan dil Edukasi tentang pentingnya olah raga. Edukasi tentang managemen limbah. onan en 16 Dipindsi dengan CamScanner BABIV DOKUMENTAS! MONITORING Monitoring kegiatan pelayanan pada kesiapsiagaan pengelolaan wabah/ KLB COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Pertamina dilakukan oleh Tim KLB COVID19. Rumah Pusat Pertamina setiap harinya untuk mengetahui proses selama pengelolaan wabah! KLB COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Pertamina sesuai dengan uraian tugas masing ~ masing di Tim KLB COVID-19 tersebut EVALUASI Evaluasi Kegiatan pelayanan pada kesiapsiagaan pengelolaan wabah/ KLB COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Pertamina dilakukan oleh Tim KLB COVID-19 Rumah Sakit Pusat Pertamina setiap harinya untuk menindaklanjuti ape yang dibutuhkan atau yang Kurang atau yang harus di koordinasikan dalam proses pengelotaan wabah/ KLB COVID-19 di Rumah Sakit Pusat Pertamina sesuai dengan uraian tugas masing - masing di Tim KLB COVID-19 tersebut. Dipindal dengan CamScanner DAFTAR PUSTAKA Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahi dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Kesehatan, Peraturan Menteri Tenaga kerja dan transmigrasi Republik Indonesia Nomor : PER O8/MEN/VI1/2010 tentang alat pelindung diri Peraturan Menteri Kesehatan No 66 Tahun 2016 Tentang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja WHO: 2009. WHO Guidelines on Hand Hygiene in Health Care.First Global Patient Safety Challenge Clean Care is Safe Care. CDC Websie, “Contact Precautions” 1996 Hal 1-3 http /iwww.cde, qov/ncidod /hip/isolat/contactprecexcerpt htm). COC. Guidance for the Selection and Use of Personal Protective Equipment in Healthcare Settings: Slides and Posters. Available at hitp:/iwww.cde. govihai/prevent/ppe.html. Accessed, March 18, 2016 Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Diseases (Covid 19) Revisi , Dirjen Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Ri, Tahun 2020 WHO Infection Prevention and Control (IPC) for Novel Coronavirus (COVID-19),2020 WHO Coronavirus Homepage hi Ah un 2017 Tentang Pedoman Pencegahan ho inviemergencies/di: es/novel-coronavirus-2019 All Coronavirus (COVID-19) Technical Guidance Documents https //www who int/emergencies/diseases/novel- Coronavirus2019/Technical- Guidance IPC Documents https www who intemergencies/diseases/novel- Coronavirus2019/Technical-Guidance/infection-Prevention-And- Control hitps.//www_who in¥Vinfection-prevention/publications/en/ Questions and Answers https //www who inynews-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses Rational use of personal protective equipment for coronavirus disease 2019 (COVID- 19), WHO 2020 Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai