Anda di halaman 1dari 5

Tumbuhan paku (atau paku-pakuan, Pteridophyta atau Filicophyta), adalah satu divisio tumbuhan yang telah memiliki sistem

pembuluh sejati (kormus) tetapi tidak menghasilkan biji untuk reproduksinya.

Tumbuhan ini benar-benar telah berupa kormus, jadi telah jelas adanya akar, batang dan daun. Ada yang hidup sebagai saprofit dan ada pula sebagi epifit. Paku menyukai tempat lembab (higrofit), tumbuhnya mulai dari pantai (paku laut) sampai sekitar kawah-kawah (paku kawah).

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku

Semua anggota divisi tumbuhan paku memiliki empat struktur penting, yaitu sebagai berikut : lapisan pelindung sel (jaket steril)yang terdapat disekeliling organ reproduksi embrio multiseluler yang terdapat dalam arkegonium kutikula pada bagian luar sistem transport internal yang mengangkut air dan zat makanan dari dalam tanah. Sistem transport ini sama baiknya seperti pengorganisasian transport air dan zat makanan pada tumbuhan tingkat tinggi.

Struktur tubuh Tumbuhan Paku memiliki bagian-bagian sebagai berikut. 1. Akar Bersifat seperti akar serabut, berupa rizoma. Ujung akar dilindungi kaliptra yang terdiri atas sel sel yang dapat dibedakan dengan sel sel akarnya sendiri. 2. Batang Pada titik tumbuh akar, terdapat sebuah sel puncak berbentuk bidang empat yang membelah ke empat arah menurut bidang sisinya. Sel yang dibentuk kearah luar akan menjadi kaliptra, sedangkan ketiga arah lainnya akan menjadi selsel akar. Sel-sel akar akan membentuk epidermis (kulit luar), korteks (kulit dalam), dan silinder pusat. Pada silinder pusat, terdapat pembuluh angkut (floem dan xilem) yang bertipe konsentris. Xilem berada ditengah dan dikelilingi oleh floem.

Pada sebagian jenis tumbuhan paku tidak tampak karena terdapat didalam tanah berupa rimbang , mungkin menjalar atau sedikit tegak. Jika muncul diatas permukaan tanah, batangnya sangat pendek sekitar 0,5 m. Akan tetapi, ada batang beberapa jenis tumbuhan paku seperti paku pohon atau paku tiang yang panjangnya mencapai 5 m dan kadang kadang bercabang misalnya: Alsophilla dan Cyathea.

3. Daun
Daun selalu melingkar dan menggulung pada usia muda. Berdasarkan bentuk ukuran, dan susunannya, daun paku dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. a.Mikrofil Daun ini berbentuk kecil kecil seperti rambut atau sisik, tidak bertangkai dan tidak bertulang daun, belum memperlihatkan diferensiasi sel, Daun ini tidak dapat dibedakan antara epidermis, daging daun dan tulang daunnya. b).Makrofil b.Makrofil Merupakan daun yang bentuknya besar, bertangkai dan bertulang daun, serta bercabang cabang. Sel sel penyusunnya telah memperlihatkan diferensiasi, yaitu dapat dibedakan antara jaringan tiang, jaringan bunga karang, tulang daun, serta stomata (mulut daun). Penguapan pada paku tidak hanya melalui stomata, melainkan juga melalui dinding sel epidermis yang berkutikula tipis. Ditinjau dari fungsinya , daun tumbuhan paku dibedakan menjadi berikut ini. 1. Tropofil Tropofil Merupakan daun yang khusus untuk asimilasi dan fotosintesis. 2. Sporofil Daun ini berfungsi untuk menghasilkan spora. Daun ini juga dapat melakukan fotosintesis, sehingga disebut pula troposporofil. Spora paku dibentuk dalam kotak spora ( sporangium).Pada jenis paku yang berlainan spora-ngium memiliki bentuk,ukuran,dan susunan yang berbeda.Kumpulan sporangium disebut sorus.Sorus terdapat di bagian permukaan bawah daun. Sorus muda seringkali dilindungi oleyh selaput yang disebut indusium.Ada tidakntya indusium merupakan ciri khas yang sering dipakai dalam klasifikasi tumbuhan paku. Pada gametofit paku dewasa terdapat struktur pipih kecil berbentuk hatimelekat di tanah, disebut protalus. Protalus biasanya menghasilkan anteridium

dan arkegonium di bagian bawahnya. Ditinjau dari macam spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu: a) Paku homospora(isospora) Kelompok paku homospora menghasilkan satu jenis spora, misalnya lycopodium (paku kawat) b) Paku heterospora Paku heterospora menghasilkan dua jenis spora yang berlainan. Spora yang berukuran besar disebut mega spora, yaitu gamet betina yang akan membentuk arkegonium. Spora yang berukuran kecil disebut mikrospora yang akan membentuk gamet jantan atau anteridium. c) Paku peralihan Paku ini peraluhan antara homospora dengan heterospora, yaitu yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama, satu berkelamin jantan dan yang lainnya betina. 2. Habitat Habitat tumbuhan paku adalah di darat,ada beberapa yang teradaptasi hidup di lingkungan perairan.Paqku terutama tumbuh di lapisan bawah di dataran rendah,tepi panntai,lereng gunung dan 350 meter di atas permukaan laut terutama di dearth lembap.Ada paku yang bersifat epifit (menempel) pada tumbuhan lain. 3. Reproduksi Tumbuhan paku dapat bereproduksi secara aseksual (vegetatif), yakni dengan stolon yang menghasilkan gemma(tunas).Gemma adalah anakan pada tulang daun atau kaki daun yang mengandung spora. Reproduksi secara seksual (generatif) melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat kelamin(gametangium).Gametangium jantan(anteridium) menghasilkan spermatozoid dan gametangium betina menghasilkan sel telur(ovum).Seperti halnya tumbuhan lumut ,tumbuhan paku mengalami metagenesis(pergiliran keturunan).Metagenesis ini dibeda-kan anatar paku homospora dengan paku heterospora. 4. Klasifikasi Tumbuhan paku dibagi menjadi 4 divisi,yaitu Psilotophyta ,Lycophyta, Spheno-phyta,dan Pterophyta. a. Psilotophyta

Psilotophyta merupakan tumbuhan paku sederhana dan hanya mempunyai dua generasi. Contoh yang sudah dikenal adalah Psilotum sp. yang tersebar luas di daerah tropis dan sub-tropis Pada generasi sporofit ,Psilotum sp. mempunyai ranting dikotom dan tidak memilik dasar akar dan daun .Sebagai pengganti akar,Psilotum mempunyai rizoma yang diselubungi rambut rambut kecil yang disebut rizoid.Jaringan pengangkut tidak ditemukan pada Psilotophyta. b. Lycophyta Pada umumnya,spesies Lycopodium sp. adalah tumbuhan tropis dan hidup sebagai epifit. Spesies lain tumbuh di lantai hutan di daerah subtropis .Spora Lycopodium terdapat dalam sporofit yang merupakan daunb khusus untuk berproduksi.Spora dapat hidup di dalam tanah selama lebih dari Sembilan tahun.Lycophyta muda yang haploid tidak melakukan fotosintesis,tetapi bersimbiosis dengan jamur.Setiap gametofit memiliki arkrgonium dan anteridium. Lycopodium sp. termasuk paku homospora karena menghasilkan spora tunggal yang akan berkembang menjadi gametofit biseksual yang memiliki organ jantan maupun betina. Selaginella sp. merupakan tanaman heterospora,karena dapat menghasilkan dua jenis spora. c. Sphenophyta Sphenophyta sering disebut juga paku ekor kuda.Kebanyakan paku Sphenoit phyta hidup di tempat basah,seperti rawa.Paku ekor kuda memiliki daun kecil,batang,dan akar sejati. Generasi sporofit paku ekor kuda cukup mencolok.Peristiwa meiosis terjadi dalam sporangium dan akan menghasilkan spora haploid. Gametotif yang berkembang dari spora berukuran sangat kecil, tetapi dapat melakukan fotosintesis dan hidup secara bebas. Sphenophyta bersifat homospora. Contohnya adalah Equisetum sp. d. Pterophyta Pterophyta banyak terdapat di hutan subtropis maupun di daerah tropis. Paku Pterophyta mempunyai daun-daun yang lebih besardibandingkan divisi lainnya. Ada dua jenis daun, yaitu megafil dan mikrofil. Megafil mempunyai system percabangan pembuluh. Mikrofil adalah daun yang muncul dari batang yang mengandung untaian tunggal jaringan pengangkut. Contohnya adalah Marsielea crenata dan Asplenium nidus.

5.

Peranan Tumbuhan Paku bagi Kehidupan Beberapa jenis tumbuhan paku bermanfaat bagi kehidupan manusia.Di bawah ini,contoh pemanfaat tumbuhan paku oleh manusia. a. Dipelihara sebagai tanaman hias,misalnya.Platycerium bifurcatum(paku tanduk rusa),Asplenium sp. (paku sarang baru),Adiantum sp.(suplir) dan Selaginella sp. (paku rane). b. Penghasil obat obatan misalnya: Aspidium sp, Dryopteris filix mas, dan Lycopodium clavatum. c. Sebagai sayuran , misalnya semanggi (marsilea crenata) dan pteridium aqualium d. Sebagai bahan pupuk hijau , misalnya azolla piata, paku ini bersimbiosis dengan alga hiju-biru Anaebaena azollae dalam memfiksasi nitrogen bebas. e. Sebagai salah satu bahan dalam pembuatan karangan bunga, misalnya Lycopodium cernuum.

Anda mungkin juga menyukai