Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Teknik PWK Volume 4 Nomor 4 2015

Online : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/pwk
____________________________________________________________________________________________________________

DAMPAK KEBERADAAN OBYEK WISATA PANTAI TIRTA SAMUDRA KABUPATEN JEPARA


TERHADAP ASPEK PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN, DAN SOSIAL-EKONOMI
MASYARAKAT

Daniel Chrisman¹ dan Mohammad Muktiali²


1
Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2
Dosen Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
email : chrisman.daniel@gmail.com

Abstrak: Salah satu obyek wisata yang kini semakin berkembang karena daya tarik pantainya adalah
Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini saat ini sedang berkembang
dikarenakan memiliki beberapa potensi yaitu pasir pantainya yang putih dengan topografi pantai yang
terbilang landai, kondisi perairan dengan ombak yang tidak terlalu besar sehingga cocok dimanfaatkan
untuk rekreasi laut seperti berenang dan aneka olahraga air (water sport). Kaitannya terhadap sisi
penawaran obyek wisata Pantai Tirta Samudra ini memang saat ini ketersediaan sarana-prasarana
sudah memadahi, dengan tersedianya kebutuhan dasar bagi para wisatawan. Periwisata pada
umumnya menawarkan daya tarik yang dapat dikemas dalam sebuah bentuk hiburan atau permainan.
Karena dari sisi permintaan sendiri jumlah wisatawan yang datang ke obyek wisata Pantai Tirta Samudra
ini mengalami peningkatan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, dimana harga tiket yang relatif
terjangkau menjadi penyebabnya. Besarnya jumlah wisatawan yang datang memberikan pengaruh
terhadap perubahan pemanfaatan lahan daerah sekitar obyek wista. Masih banyaknya lahan kosong
disekitar obyek wisata dimanfaatkan beberapa pihak untuk mendirikan hotel/penginapan dan sektor
perdagangan lainnya. Penambahan sarana yang ada beberapa diantaranya adalah pembangunan
dermaga kapal perahu wisata, pembangunan hotel-hotel yang berada di sekitar, pembanguna area
parkir kendaraan, dan penambahan warung-warung yang berada di sekitar pantai. Dalam kurun waktu
13 tahun telah dibangun total 6 hotel dan 2 homestay di area sekitar tempat wisata yang sebelum
dibangun fungsi lahannya adalah berupa lahan kosong. Beberapa kesenian masyarakat Desa Bandengan
yang masih bertahan sampat saat ini adalah pesta lomban, wayang klitik dan kesenian rebana. Dampak
yang diberikan dari perkembangan obyek wisata ini terhadap kesenian ini cukup kecil. Kecilnya pengaruh
yang diberikan memang karena masyarakat merasakan tidak terlalu banyak dampak yang dirasakan
kepada kebudayaan. Dampak yang diberikan adalah positif yang dimana hanya sebagai media promosi
apabila tradisi dan kesenian-kesenian yang ada dipentaskan pada acara-acara tertentu, dan adapun
kegiatan pentas itu juga tidak rutin dilakukan. Tetapi sudah pernah dipentaskan di obyek wisata Pantai
Tirta Samudra pada acara-acara khusus. Saat ini kesadaran masyarakat akan pariwisata sudah
meningkat bila dibandingkan pada sebelum obyek wisata ini berkembang. Banyak masyarakat Desa
Bandengan yang berinisiatif dalam terut serta menjaga atau ikut terlibat dalam memajukan obyek
wisata ini. Inisiatif masayrakat yang terlihat antara lain seperti ikut terlibat dalam tradisi lomban,
membentuk kelompok-kelompok usaha, menjaga ketertiban di lingkungan obyek wisata dan juga mulai
menggerakan kembali peran Pokdarwis yang sebelumnya telah vakum.. Keberadaan suatu obyek wisata
jelas akan membuka peluang usaha baru yang dapat dimanfaatkan oleh banyak orang dalam
meningkatkan pemasukannya. Dari segi pendapatan tingkat pendapatan masyarakat yang bekerja di
obyek wisata Pantai Tirta Samudra ini relatif tidak terlalu tinggi. Namun dalam perbandingannya ketika
sebelum mereka bekerja ditempat ini dengan sesudah mereka bekerja ditempat ini ada kenaikan dari
segi pendapatan. Kenaikan yang terjadi secara rata-rata tidak terlalu signifikan, namun pada acara
pesta lomban kenaikan yang dirasakan sangat signifikan, hal ini dikarenakan ramainya orang yang
datang pada acara tersebut.
Kata Kunci : Pariwisata Pantai, Pantai Tirta Samudra, Kabupaten Jepara.
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 666
Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan Mohammad
Muktiali
Terhadap Aspek Perubahan Pemanfaatan Lahan, Sosial, Dan Ekonomi
Masyarakat Sekitar

Abstract: One of the tourism attraction that now growing because of the attractiveness of this beach is
Tirta Samudra Beach Tourism in Jepara regency. This tourism attraction is being developed due to have
some potential, such the white sand beaches with relatively gentle topography beaches, water conditions
with waves are not too big so that it is suitable to be used for marine recreation such as swimming and
various water sports. The availability of infrastructure with the relation to the supply side of Tirta
Samudra Beach has already been enough, with the availability of basic needs for the tourists. Tourisms
are generally offering the attraction that can be classified such as entertainment or amusement rides. For
the reason that the demand side itself the number of tourists who come to Tirta Samudra Beach have
increased within the last 5 years, it was because of the relatively affordable prices. The arrival of large
number of tourists give effect of changes in land use around the tourism attraction. There are still many
vacant lands around the tourism attraction that are used by several parties to establish a hotel / lodging
and other trade sectors. The interpolation of means are the construction of the dock boat tours, the
construction of hotels, the establishment of vehicle parking area, and the interpolation of stalls that are
located around the coast. In a period of 13 years, it has built with total of 6 hotels and 2 homestays in the
area around the tourism object before the land is built, the function of its lands were vacant lands. Some
art communities of Bandengan village that still surviving until today are Lomban feast, klitik’s puppet,
and tambourine’s art. The impact that was given by development of this tourism attraction to the arts is
quite small. It given the small effect because the society do not feel too much of the impact that is felt to
their culture. The impact that has been given to the society is so positive that just as a media promotion if
tradition and arts that is performed on special occasions, and while the activities of stage are not
routinely performed. However, that have already been performed in Tirta Samudra Beach attractions on
special occasions. Currently, the public awareness of tourism has increased as compared to before this
tourism object was growing. Many people of Bandengan village who took the initiative in keep or get
involved in promoting these attractions. Their initiatives such as involving in Lomban tradition, forming
business groups, maintaining order in the tourism evironment and also begining to move back Pokdarwis
role that had previously been vacuum. The impact on the economy is one of the most easily measured
from the development of a tourist attraction. The existence of an obvious tourist attraction will open up
the new business opportunities that can be exploited by many people in increasing of revenues. In terms
of revenue of society’s income levels who work in Tirta Samudra Beach is relatively not too high. However
in comparison when they worked before in this place and they worked after this place there is an increase
in terms of revenue. The rise in average wasn’t significant, but on the Lomban tradition the revenue gets
significant increase, this caused the large number of tourists who come to the event.
Keywords: Beach Tourism, Tirta Samudra Beach, Jepara Regency.

PENDAHULUAN dalam memajukan industri pariwisata di


Indonesia sendiri merupakan negara Indonesia (detik.com).
kepulauan yang memiliki 17.508 pulau dengan Salah satu potensi yang dimiliki
panjang garis pantai mencapai 81.000 km, lalu Indonesia dari segi kepariwistaan adalah
memiliki kawasan pesisir dan laut yang kaya dunia baharinya yang dimana saat ini
dengan sumberdaya hayati, nirhayati dan pariwisata sendiri sedang menjadi gaya hidup
jasa-jasa lingkungan, Tuwo (2011). Meskipun (life style) bagi sebagian orang. Pariwisata
kaya dengan sumberdaya alam dan jasa pantai adalah salah satunya. Indonesia yang
lingkungan, namun dari segi pengelolaannya merupakan negara kepulauan memiliki garis
wilayah pesisir dan laut Indonesia belum pantai yang panjang dan dari garis pantai
mampu dikelola secara optimal. Beberapa hal inilah dikebangkan sarana-prasarananya guna
yang menjadi tolak ukur adalah pada masih menunjang daya tarik wisata yang menjadi
buruknya infrastruktur serta transportasi yang tujuan orang untuk datang. Pada
karena banyaknya destinasi-destinasi wisata perkembangannya jenis kegiatan wisata yang
di Indonesia yang tempatnya terpencil, dapat dilakukan di pantai sangat beragam dan
namun dalam perkembangannya kedua hal tergantung pada potensi dan arah
tersebut yang masih menjadi masalah klasik pengembangan yang di rancang oleh
saat ini dan masih menjadi tantang utama pemerintah setempat, selain itu juga
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 667
Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

memberikan dampak yang positif bagi Kondisi alami pantainya yang masih bersih
masyarakat sekitarnya. dan pasirnya yang putih berbatu merupakan
Kabupaten Jepara termasuk wilayah nilai lebih tersendiri bagi pemanfaatan pantai
pesisi utara di Pulau Jawa. Kabupaten ini sebagai daya tarik wisata. Potensi yang ada ini
memiliki garis pantai yang mencapai 72 km. dimanfaatkan oleh pemerintah guna

Sumber: Citra Google Earth, 2014


GAMBAR 1
PETA ADMINISTRASI WILAYAH PENELITIAN OBYEK WISATA PANTAI TIRTA SAMUDRA

meningkatkan perekonimian GRAFIK JUMLAH WISATAWAN OBYEK WISATA


masyarakat setempat. Salah satu obyek PANTAI TIRTA SAMUDRA TAHUN 2009-2014
wisata yang kini semakin berkembang Dalam data statistik perkembangan
karena daya tarik pantainya adalah Obyek kunjungan wisatawan di situs Tourism
Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Information Center Jepara di dapat bahwa
Jepara. Obyek wisata ini saat ini sedang jumlah wisatawan yang datang ke Pantai
berkembang dikarenakan memiliki Tirta Samudra dari tahun 2006-2013
beberapa potensi yaitu pasir pantainya mengalami peningkatan. Pada tahun 2006
yang putih dengan topografi pantai yang jumlah wisatawan yang datang sejumlah
terbilang landai, kondisi perairan dengan 61.657 orang namun pada tahun 2013
ombak yang tidak terlalu besar sehingga jumlah pengunjung yang datang mencapai
cocok dimanfaatkan untuk rekreasi laut empat kali lipatnya yaitu sebanyak
seperti berenang dan aneka olahraga air 270.849. Dari data yang didapat tersebut
(water sport), dan panorama alam yang juga ditemukan bahwa dalam dua tahun
indah berupa “Sunset” atau pemandangan terakhir yaitu tahun 2012 dan 2013 jumlah
pada saat matahari akan terbenam di sore pengunjung yang datang ke Pantai Tirta
hari. Samudra jumlahnya lebih banyak dari
jumlah pengunjung ke Pantai Kartini. Hal ini
menunjukan bahwa dalam
perkembangannya Pantai Tirta Samudra
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan memilki potensi sebagai daya tarik dari
Kabupaten Jepara, 2014 Kabupaten Jepara itu sendiri. Namun dari
GAMBAR 2
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 668
Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

segala perkembangan wisatawan yang Pariwisata Bahari


datang ini perlu dilihat lebih lanjut apakah Dahuri et. Al (1996:215) di dalam
dampak-dampak yang diberikan kepada Faizun (2009) menyatakan bahwa daya
masyarakat sekitar yang bekerja dalam tarik suatu wilayah pesisir bagi dunia
sektor pariwisata dari aspek ekonomi, kepariwisataan adalah keindahan alam dan
sosial dan perubahan lahan sekitar Pantai keaslian lingkungan, seperti kehidupan di
Tirta Samudra itu sendiri. bawah air, bentuk pantai (gua-gua, air
terjun, pasir dan sebagainya), dan hutan-
KAJIAN LITERATUR hutan pantai dengan jenis tumbuh-
Pariwisata tumbuhan, burung dan hewan-hewan
McIntosh, Goeldner dan Ritchie lainnya. Pariwisata bahari merupakan
(1995) dalam Warpani et al (2006) kegiatan rekreasi menikmati keindahan
memberikan suatu penegasan dalam hal lingkungan alam dan atraksi wisata yang
batasan waktu di dalam pariwisata. Mereka ada di wilayah pesisir dan lautan. Menurut
berpendapat bahwa pariwisata adalah Nurisyah (1998) dalam Faizun (2009)
kegiatan perjalanan seseorang ke dan dikatakan bahwa pariwisata bahari secara
tinggal di tempat lain di luar lingkungan langsung dan tidak langsung
tempat tinggalnya untuk waktu kurang dari memanfaatkan wilayah pesisir dan lautan.
satu tahun terus-menerus, dengan maksud Beberapa contoh kegiatan pariwisata
bersenang-senang, berniaga, dan bahari yang langsung memanfaatkan
keperluan-keperluan lainnya (Gunawan, wilayah pesisir dan lautan diantaranya
M.P dalam Warpani, 2007) Beberapa yaitu: berperahu, berenang, snorkeling,
penulis lainnya bahkan memperhitungkan menyelam, dan memancing. Sedangkan
jarak minimal yaitu sejauh 200 km, tetapi pariwisata bahari yang tidak secara
pada umumnya mengganggap bahwa langsung memanfaatkan wilayah pesisir
pariwisata adalah tiggal di luar wilayahnya dan lautan diantaranya adalah olahraga
sekurang-kurangnya satu malam (Pearche, pantai dan menikmati atmosfir laut.
1989;1) dalam Warpani et al (2006).
Dampak Pariwisata Terhadap Aspek
Elemen Pariwisata Perubahan Pemanfaatan Lahan
Penedekatan “permintaan-sediaan” Produk pariwisata bukan hanya
menempatkan penduduk sebagai suatu berasal dari objek wisata yang ditawarkan
komoditi pasar dari pariwisata. Menurut di tempat tujuan namun juga meliputi
Warpani (2006) orang adalah pelaku seluruh pelayanan yang diperoleh,
pariwisata, pelayan pariwisata, pengendali dirasakan atau dinikmati wisatawan, sejak
dan juga daya tarik pariwisata. Orang yang ia meninggalkan rumah tempat tinggalnya
ingin melakukan kegiatan pariwisata pada sampai tiba di daerah tujuan wisata yang
umumnya memiliki hasrat/niat serta dipilihnya (Yoeti, 1996;172). Menururut
kemampuan melakukan perjalanan.wiata, Williams (2003:72) dinyatakan bahwa
hal inilah yang membuat pariwisata dapat pengaruh yang muncul dari adanya
bertumbuh dan berkembang. Gunn (1988) pariwisata terhadap aspek fisik yaitu
dalam Warpani et al (2006) memandang terjadinya perubahan penggunaan lahan
pariwsata sebagai suatu sistem dan yang ditandai dengan berkembangnya
memilahnya menjadi sisi permintaan dan sektor pendukung pariwisata yakni berupa
sediaan. Komponen ini saling melengkapi sarana akomodasi yang terkait dengan
satu sama lain. Hasrat yang menjadi terbukanya lapangan pekerjaan dalam
sebuah permintaan oleh para wisatawan industri pariwisata serta berkembangnya
harus dipersiapkan segala kebutuhannya juga atraksi-atraksi wisata. Beberapa
dan menjadikan sebuah kesediaan. contoh yang terjadi dalam perubahan tata
guna lahan adalah seperti tanah yang
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 669
Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

sebelumnya digunakan sebagai lahan kalangan atas sampai kalangan bawah, baik
pertanian kini dijadikan bagunan untuk kalangan pemerintah, swasta maupun
hotel. Pengembangan hotel-hotel serta masyarakat biasa. Semua diharapkan turut
fasilitas pendukungn lainnya selain membantu dan menunjang usaha
memerlukan investasi yang besar juga pembangunan pariwisata. Masyarakat akan
memerlukan lahan yang luas untuk terdorong untuk membantu apabila
pembangunan tersebut. Perubahan yang mereka mengetahui apa yang perlu mereka
terjadi banyak dilakukan sebagai alat bantu dan mengapa mereka harus
investasi masa depan karena prospeknya membantu. Mereka akan tertarik untuk
yang dianggap cukup menjanjikan. Dampak ikut menunjang pembangunan pariwisata
dari perubahan tata guna lahan ini akan apabila mereka telah memahami bahwa
berpengaruh terhadap lingkungan. mereka akan mendapatkan manfaat yang
positif. Tingkat pemahaman dan kesadaran
Dampak Pariwisata Terhadap Aspek Sosial wisata masyarakat secara umum masih
Kegiatan pariwisata dapat membawa perlu ditingkatkan. Kadangkala dalam
keuntungan dan permasalahan terhadap melayani keperluan wisatawan yang
kebudayaan lokal dan tatanan hidup mengunjungi suatu daerah tujuan pun baik
masyarakat setempat. Pengaruh ini masuk oknum petugas pemerintahan, karyawan
dari para wisatawan luar yang datang baik industri pariwisata maupun masyarakat
itu bersifat positif maupun negatif dan belum menunjukan sikap dan tindakan
sangat sulit dibendung karen masuk dari selayaknya tuan rumah.
berbagai sektor kehidupan dan
penghidupan. Menurut Inskeep (1994) jika Dampak Pariwisata Terhadap Aspek
pariwisata dapat dibangun dan dikelola Ekonomi
dengan cara yang dapat dipetanggung Pariwisata adalah industri nyata
jawabkan dalam segi kehidupan sosial dengan produk yang sebagiannya adalah
maka akan meberikan beberapa maya. Produk-produk tersebut dapat
keuntungan yang diantaranya seperti berupa produk-produk yang berhubungan
melestarikan tatanan budaya pada suatu langsung ataupun tidak langsung, dan
daerah yang dimana mungkin akan segera keduanya memiliki hubungan karena
hilang karena adanya pembangunan besar- berfungungsi dalam menyempurnakan
besaran. Hal ini memberikan pengaruh kegiatan pariwisata. Dalam kebutuhannya
kepada jenis wisata yang daya tarik kegiatan pariwisata akan berkaitan erat
wisatanya adalah kebudayaan. Keberadaan dengan penyedian produk industri karena
para wisatawan dapat menjadi pendorong berfungsi dalam menyediakan segala
dalam melakukan konservasi atau bentuk pelayanan bagi para wisatawan.
revitalisasi dari tatanan budaya yang Dalam skala yang lebih kecil menurut
mungkin akan segera hilang. Kelompok McIntosh (1995) pariwisata memberikan
sosial adalah himpunan atau kesatuan- beberapa dampak terhadap ekonomi
kesatuan manusia yang hidup bersama, masyarakat yang dimana berkaitan dengan
yang dilandasi dengan adanya hubungan di kesejahteraan masyarakat itu sendiri,
antara mereka. Hubungan tersebut beberapa diantaranya adalah:
menyangkut hubungan timbal balik yang 1. Munculnya peluang kesempatan kerja
saling mempengaruhi dan juga Pemenuhan jumlah permintaan dalam
mengandung unsur kesadaran untuk saling suatu perjalanan wisata adalah salah
menolong. perhatian bagi mereka yang terlibat di
Suwantoro (1997) menjelaskan dalam pariwisata. Permintaan penting ini
Pembangunan pariwisata melibatkan menyangkut berapa jumlah pengunjung
semua lapisan masyarakat, mulai dari yang akan datang, menggunakan apa

Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 670


Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

mereka sebagai alat transportasinya,


berapa lama mereka akan tinggal, dan Analisis Dampak Perkembangan Obyek
berapa banyak uang yang akan mereka Wisata Pantai Tirta Samudra Terhadap
keluarkan. Aspek Perubahan Pemanfaatan Lahan
2. Peningkatan pendapatan Sekitar
Pariwisata bertanggung jawab terhadap Analisis ini bertujuan untuk mencari
penciptaan tenaga kerja di luar industri tau perubahan apa yang terjadi dengan
dalam lngkup yang lebih sempit. Kaitannya pemahatan lahan di sekitar obyek wisata
sendiri adalah terhadap pihak-pihak yang Pantai Tirta Samudra yang disebabkaan
menyediakan barang dan jasa pelayanan oleh semakin berkembangnya aktivitas
wisata karena pihak-pihak ini diuntungkan wisata ditempat ini. Teknik analisis yang
dari adanya kegiatan pariwisata. digunakan dalam analisis ini adalah analisis
keruangan yang dimana mengkomparasi
METODE PENELITIAN dua peta perubahan lahan dengan jarak
Metode penelitian yang digunakan waktu adalah 10 tahun. Selain itu juga
pada penelitian ini adalah dengan dilakukan observasi dan wawancara
menggunakan pendekatan kuantitatif kepada salah satu narasumber guna
deskriptif dan pendekatan kualitatif pada memperkuat temuan-temuan pada hasil
variabel sosial. Pendekatan kuantitatif ini analisis.
dilakukan dengan model-model sistematis
yang diterapapkan kepada koresponden Analisis Dampak Perkembangan Obyek
dilapangan yang dimana adalah Wisata Pantai Tirta Samudra Terhadap
pengunjung dan pelaku kegiatan ekonomi Sosial Masyarakat
di kawasan wisata Pantai Tirta Samudra. Analisis ini bertujuan untuk mencari
Data yang digunakan dalam penelitian ini lebih dalam bagaimana pengaruh
meliputi data kuantitatif dengan perkembangan obyek wisata Pantai Tirta
pengumpulan data di lapangan yang Samudra terhadap aspek sosial yang dilihat
dilakukan dengan observasi, kuesioner dan dari tingkat pengetahuan masyarakat
wawancara. Selain itu penelitian ini terhadap pariwisata dan pelestarian
menggunakan overlay peta guna tatanan budaya yang ada. Selain itu juga
memaparkan hasil analisa perubahan dilakukan wawancara kepada salah satu
dalam segi keruangan, dan kualitatif dalam narasumber. Narasumber yang dipilih
menjawab beberapa variabel yang akan adapun orang-orang yang dianggap
dibahas. Adapun metode analisis yang mempunyai informasi kuat terkait variabel
digunakan pada penelitian ini lebih yang dicari baik itu berupa instansi,
lengkapnya adalah: organisasi masyarakat ataupun tokoh
masyarakat.
Identifikasi Karakteristik Perkembangan
Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Dan Analisis Dampak Perkembangan Obyek
Wisatawan Wisata Pantai Tirta Samudra Terhadap
Analisis ini bertujuan untuk Aspek Ekonomi Masyarakat
mengetahui perkembangan Pantai Tirta Analisis ini bertujuan untuk mencari
Samudra sampai sekarang ini yang ditinjau tahu bagaimana pengaruh yang terjadi
dari elemen permintaan dan elemen terhadap perekonomian para pelaku usaha
penawaran obyek wisata Pantai Tirta di obyek wisata Pantai Tirta Samudra yang
Samudra. Teknik analisis yang digunakan berkaitan dengan kesempatan kerja dan
adalah berupa analisis kuantitatif deskriptif tingkat pendapatan mereka. Data
dan statistik singkat berupa grafik atau diperoleh dari responden yaitu para pelaku
diagram, selain itu juga dengan deskripsi usaha di obyek wisata dengan melakukan
lengkap berupa penjelasan-penjelasan. survei primer berupa kuesioner yang diisi
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 671
Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

berdasarkan pengalaman nyata responden, mengenai fasilitas-fasilitas yang ada di


lalu kemudian juga ditunjang dengan obyek wisata Pantai Tirta Samudra:
observasi lapangan dan wawancara instansi TABEL II
guna memperkuat temuan. SARANA-PRASARANA DI OBYEK WISATA
PANTAI TIRTA SAMUDRA
Jenis
HASIL PEMBAHASAN No
Fasilitas
Keterangan
Karakteristik Obyek Wisata Pantai Tirta 1 Pos pintu Pos ini merupakan pintu masuk utama
Samudra Pada Sisi Penawaran (Supply) gerbang menuju obyek wisata Pantai Tirta
Samudra dan tempat membeli tiket
1. Atraksi Obyek Wisata masuk. Harga tiket masuk menuju
Atraksi wisata merupakan daya tarik tempat ini adalah Rp 4.000 pada hari
kerja dan Rp 8.000 pada akhir pekan
utama dari dibangunnya suatu obyek
2 Tempat Area parkir tersedia di kawasan obyek
wisata. Bentuk atraksi ini dikemas dengan parkir wisata Pantai Tirta Samudra ini, dapat
bentuk yang menyesuaikan ekosistem alam kendaraan menampung kendaraan motor, mobil
dan bis. Terdapat petugas yang
yang menjadi daya tariknya. Obyek wisata didalamnya. Tarif parkir untuk
Pantai Tirta Samudra sendiri adalah obyek kendaraan motor adalah Rp 3.000,
wisata alam yang memanfaatkan mobil Rp 5.000 dan bis Rp 10.000
keindahan fisik pantai di Kabupaten Jepara 3 Area pantai Area pantai adalah dimana tempat
wisatawan dapat berenang atau
dan lebih spesifik di Desa Bandengan. sekedar menikmati suasana di pinggir
Dalam perkembangannya masyarakat pantai
mulai mendirikan usaha-usaha yang dapat 4 WC umum Merupakan sarana penunjang
kebutuhan wisatawan
menjadi daya tarik obyek wisata ini. 5 Mushola Guna tempat beribadah para
Beberapa usaha yang berkaitan dengan wisatawan yang datang
atraksi wisata di Pantai Tirta Samudra ini 6 Pendopo Merupakan tempat berteduh apabila
cuaca di area obyek wisata sedang
antara lain adalah: hujan
TABEL I 7 Rumah Area khusus yang melayani wisatawan
WAHANA PERMAINAN OBYEK WISATA PANTAI makan dan yang ingin membeli makanan,
toko minuman dan souvenir sudah tersedia
TIRTA SAMUDRA
souvenir di tempat ini, yang dimana menjual
Biaya
Wahana Permainan Durasi juga oleh-oleh khas daerah setempat
Sewa
8 Penginapan Di dalam dan luar obyek wisata ini
Rp
Kano 1 Jam (hotel/ terdapat beberapa hotel/homestay
30.000
homestay) yang menyediakan tempat untuk
Rp 15 bermalam bagi wisatawan yang datang
Jetski (kapasitas 2 orang)
100.000 Menit
Sumber : Hasil Analisis, 2015
Satu
Rp
Ban Pelampung kali
10.000
pakai Karakteristik Obyek Wisata Pantai Tirta
Satu
Kereta Wisata Rp 5.000 kali
Samudra Pada Sisi Permintaan (Demand)
keliling 1. Jumlah Pengunjung
Perahu Wisata Menuju Pulau Rp Pergi- Jumlah pengunjung obyek wisata Pantai
Panjang 15.000 Pulang
Rolling
Tirta Samudra pada jenjang tahun 2009-
Rp 15 2014 pada umumnya mengalami kenaikan.
Donut/Banana/Boat/Butterfly/Big
40.000 Menit
Marble Jumlah pada tahun 2009 diketahui jumlah
Sumber : Hasil Analisis, 2015
pengunjung yang datang adalah sebesar
2. Fasilitas Obyek Wisata 203.637 orang dan pada data di tahun 2014
Fasilitas yang dibangun di obyek wisata mencapai 285.227 orang. Jumlah kenaikan
Pantai Tirta Samudra pada umumnya pengunjung di tahun 2014 mencapai 40%
adalah sederhana yang dimana dibangun dari tahun 2009. Jumlah lebih lengkapnya
tidak terlalu mewah dan megah karena dapat dlihat pada dibawah ini:
memang tarif masuk lokasi wisata yang
relatif terjangkau untuk semua kalangan. TABEL III
Berikut adalah gambaran lebih jelasnya JUMLAH WISATAWAN OBYEK WISATA PANTAI
TIRTA SAMUDRA TAHUN 2009-2014

Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 672


Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

serta buruh pabrik yang masing-masing


sebesar 3%. Besarnya pengunjung pada
jenis pekerjaan pelajar/mahasiswa
dikarenakan harga masuk untuk
mengunjungi obyek wisata Pantai Tirta
Samudra ini sangatlah murah sehingga
terjangkau oleh semua kalangan.
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Jepara, 2014 Pengeluaran Rata-Rata Perbulan
Jumlah terbesar pada pengeluaran rata-
2. Karakteristik Pengunjung rata perbulan responden adalah pada
Jenis kelamin besaran pengeluaran Rp 1.000.000–Rp
Berdasarkan hasil diagram perbandingan 1.500.000, lalu selanjutnya diikuti dengan
antara pengunjung berjenis kelamin laki- besaran pengeluaran <Rp 1.000.000,
laki dengan perempuan tidak sama jumlah. selanjutnya pengeluaran >Rp 2.500.000
Perbandingan ini lebih didominasi oleh sebesar 22%, pengeluaran Rp 2.000.000–
jenis kelamin perempuan dengan Rp 2.500.000 sebesar 14% dan terakhir
persentase sebesar 54% dari total sampel, pada pengeluaran Rp 1.500.000–Rp
sementara untuk laki-laki hanya sebesar 2.000.000 sebesar 5%. Besarnya
46% dari total sampel yang diambil. pengeluaran pada kelas Rp 1.000.000–Rp
Usia 1.500.000 dan <Rp 1.000.000 ini banyak
Mayoritas wistawan yang datang ke obyek didominasi oleh jenis pekerjaan responden
wisata Pantai Tirta Samudra adalah pada yang adalah pelajar/mahasiswa.
kelompok umur 18-26 tahun. Kelompok Motif Wisata
umur tersebut umumnya merupakan Dari hasil temuan motif para wiatawan
kelompok orang dewasa yang datang melakukan kegiatan wisata mayoritas
bersama teman-teman atau pasangannya didasari karena keinginan untuk mencari
yang datang ke tempat ini untuk sekedar hiburan/rekreasi yang dimana
menghabiskan waktu bersama untuk persentasenya adalah sebesar 86%, lalu
mencari suatu hiburan rekreasi. dengan motif untuk bertemu
Daerah Asal teman/kerabat sebesar 11% dari total
Pada umumnya obyek wisata Pantai Tirta responden, dan dengan motif berolahraga
Samudra ini sudah cukup banyak di kenal yaitu sebesar 3% dari total responden.
oleh masyarakat dari luar Kabupaten Aksesibilitas Pengunjung
Jepara itu sendiri terutama pada Kota Hasil temuan menyatakan bahwa
Semarang serta Kabupaten Kudus. Temuan wisatawan yang datang sebagain besar
lain adalah ada pada pengunjung yang menggunakan kendaraan berupa motor
berasal dari Kabupaten yang letaknya untuk datang. Dilihat dari jumlah
cukup jauh dari Kabupaten Jepara yaitu persentase terkait jenis kendaraan yang
Kabupaten Magelang dan Kota Salatiga. digunakan yaitu sebesar 62% dari
Jenis Pekerjaan responden, sementara untuk yang
Wisatawan yang datang memiliki latar menggunakan mobil sebesar 38% dari total
belakang pekerjaan yang bermacam- responden. Sementara kaitannya dengan
macam. Persentase terbesar pada jenis kemudahan aksesibilitas untuk
pekerjaan masing-masing responden mengunjungi obyek wisata Pantai Tirta
adalah pada jenis pekerjaan Samudra sejumlah 73% responden merasa
pelajar/mahasiswa dengan jumlah 57% dari mudah untuk ditempuh, sementara 27%
total responden, lalu pada jenis pekerjaan sisanya merasa tidak mudah untuk
wirausaha sebesar 21%, pegawai swasta ditempuh.
sebesar 16%, dan jenis pekerjaan petani Total Pengeluaran Di Lokasi Wisata

Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 673


Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

Total pengeluaran selama di obyek wisata banyak di kelola oleh masyarakat, sehingga
berdasarkan jawaban responden diketahui sarana-prasarana yang tersedia juga
persentase terbesar adalah pada golongan terbatas terutama wahana permainan,
< Rp 60.000 dengan persentase sebesar walaupun memang pada tahun tersebut
46% lalu selanjutnya dengan persentase obyek wisata ini sudah cukup banyak
sebesar 35% ada pada golongan diketahui untuk regional Kabupaten Jepara.
pengeluaran sebesar Rp 60.000-Rp Hal ini juga dapat dilihat pada tabel
120.000, sementara untuk total perubahan lahan yang dimana pada tahun
pengeluaran Rp 120.000-Rp 180.000 2001 penggunaan lahan di RW 02 Desa
sebesar 11% dan golongan pengeluaran Rp Bandengan di dominasi oleh lahan-lahan
180.000-Rp 240.000 sebanyak 8 %. kosong. Ketersediaan sarana-prasarana
Tempat membeli makanan, minuman untuk penunjan kegiatan wisata hanya
dan souvenir berupa warung-warung dan kamar bilas
Hasil temuan menyatakan bahwa untuk para wisatawan dan itupun tidak
pengunjung lebih berminat membeli sebanyak pada tahun 2014. Obyek wisata
makanan, minuman dan souvenir di Pantai Tirta Samudra ini memang sudah
warung tetap yang ada di dalam kawasan dikenal warga sekitar Kabupaten Jepara
obyek wisata, dengan persentase sebesar sejak tahun 80an namun memang diakui
67%, kemudian dengan persentase sebesar banyak warga sarana-prasarana yang ada
22% pengunjung membeli di mini market lambat untuk dibangun sehingga baru pada
yang ada di luar obyek wisata, dan sebesar periode tahun 2000an ini sudah terlihat
11% pengunjung membeli di pedagan ada penambahan-penambahan.
asongan yang ada di dalam obyek wisata.
Dilihat lebih secara umum pengunjung TABEL IV
lebih banyak membeli berupa makanan PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN RW 02
dan minuman di warung tetap, hal ini DESA BANDENGAN TAHUN 2001-2014
Tahun Perubahan
dikarenakan letaknya yang dekat. Penelitian
No Penggunaan Lahan Luas
Kenyamanan Berwisata 2001 2014 Lahan
Sebanyak 97% dari total responden yang 1 Tambak 18,98 21,32 (+) 2,34
ada merasa nyaman ketika beraktifitas di 2 Lahan Kosong 79,40 71,23 (-) 8,17
obyek wisata Pantai Tirta Samudra, 3 Sawah 25,66 23,59 (-) 2,07
Area Pantai Obyek
sementara 3% merasa tidak nyaman.
4 Wisata Pantai Tirta 2,54 2,54 0
Sebagian besar merasa nyaman Samudera
dikarenakan fasilitas kebutuhan dasar 5
Perdagangan dan
0,27 4,44 (+) 3,17
Jasa
untuk para wisatawan sudah tersedia,
6 Permukiman 11,08 14,23 (+) 3,15
diantaranya seperti mushola, warung 7 Area Parkir - 0,59 (+) 0,59
makan, toilet, tempat parkir, dan lain-lain. Total 137,93 137,93
Alasan lain juga dikarenakan harga tiket Sumber : Hasil Analisis, 2015
masuk yang relatif murah sudah sebanding Pada tahun 2014 atau periode ini
dengan kenyamanan yang didapat di obyek obyek wisata Pantai Tirta Samudra
wisata ini. merupakan salah satu aset berharga bagi
pariwisata di Kabupaten Jepara. Hal ini
Analisis Dampak Perkembangan Obyek dibuktikan dengan jumlah pengunjung
Wisata Pantai Tirta Samudra Terhadap yang terus meningkat setiap tahunnya.
Perubahan Pemanfaatan Lahan Pada tahun 2014 penggunaan lahan di RW
Pada tahun 2001 obyek wisata Pantai 02 Desa Bandengan tetap didominasi oleh
Tirta Samudra belum terlalu berkembang lahan kosong, tambak dan permukiman,
seperti pada keadaan saat ini. Pada tahun namun penggunaan lahan mulai meningkat
tersebut memang obyek wisata ini lebih pada sektor perdagangan dan jasa.
Peningkatan penggunaan lahan untuk
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 674
Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

sektor perdagangan dan jasa diakibatkan banyak bergerak di penyediaan jasa


pertumbuhan wisatawan yang terus akomodasi yang berdiri di sekitar obyek
meningkat sehingga diperlukan wisata Pantai Tirta Samudra. Dari
pembanguna sarana-prasarana tambahan. perkembangan obyek wisata Pantai Tirta
Beberapa sarana dibangun oleh Dinas Samudra ini berikut adalah peta
Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten persebaran perubahan lahan yang
Jepara selaku pihak pengelola yang berkaitan dengan perkembangan obyek
bertanggung jawab atas obyek wisata ini. wisata Pantai Tirta Samudra:
Selain itu juga terdapat pihak swasta yang

Sumber : Hasil Analisis, 2015


GAMBAR 2
PETA PERSEBARAN PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN AKIBAT PERKEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI
TIRTA SAMUDRA

TABEL IV 9 Kampung Perahu Hotel Lahan kosong


10 Alta Hotel Hotel Lahan kosong
PERUBAHAN PEMANFAATAN LAHAN AKIBAT 11 Homestay Barokah Homestay Permukiman
PERKEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI TIRTA 12 Homestay Oasis Homestay Permukiman
SAMUDRA Sumber : Hasil Analisis, 2015
No Penggunaan Lahan Fungsi Lahan
Fungsi Lahan Perkembangan obyek wisata Pantai Tirta
Sebelumnya
Area parkir Parkir bis dan
Samudra memberikan dampak terhadap
1 Lahan kosong
kendaraan mobil perubahan lahan yang ada di RW 02 Desa
2 Jasa atraksi wisata Dermaga kapal Lahan kosong
Warung makan,
Bandengan. Penambahan sarana yang ada
Perdagangan dan
3
jasa
toko souvenir, dan Lahan kosong beberapa diantaranya adalah pembangunan
kamar mandi
Perdagangan dan
dermaga kapal perahu wisata, pembangunan
4 Mini market Lahan kosong
jasa hotel-hotel yang berada di sekitar,
Bandengan Beach Hotel
5
Hotel
Lahan kosong pembanguna area parkir kendaraan, dan
6 Palm Beach Hotel Hotel Lahan kosong penambahan warung-warung yang berada di
7 D’Season Hotel Hotel Lahan kosong
8 Sunset Beach Hotel Hotel Lahan kosong sekitar pantai. Dalam kurun waktu 13 tahun

Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 675


Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

telah dibangun total 6 hotel dan 2 homestay sebelumnya telah vakum. Lebih lanjut
di area sekitar tempat wisata yang sebelum masyarakat juga mulai mempelajari hal-hal
dibangun fungsi lahannya adalah berupa yang terkait dengan kebutuhan di industri
lahan kosong. pariwisata.

Analisis Dampak Perkembangan Obyek 2. Pelestarian Tatanan Budaya Asli Setempat


wisata Pantai Tirta Samudra Terhadap Aspek
Sosial Masyarakat
1. Tingkat Kesadaran Masyarakat Akan
Pariwisata

Sumber : Hasil Analisis, 2015


GAMBAR 4
PERSEPSI MASYARAKAT MENGENAI DAMPAK
PERKEMBANGAN OBYEK WISATA TERHADAP
KEBUDAYAAN SETEMPAT
Sebanyak 53% merasa bahwa tingkat
pengaruh yang diberikan oleh perkembangan
obyek wisata terhadap kebudayaan asli
Sumber : Hasil Analisis, 2015 setempat adalah kecil, lalu selanjutnya
GAMBAR 3
sebanyak 29% merasa pengaruh yang
PERBANDINGAN TINGKAT KESADARAN
diberikan adalah sedang, dan sisanya yaitu
PARIWISATA MASYARAKAT
Kesadaran masyarakat pada waktu sebanyak 18% merasa tingkat pengaruhnya
sebelum obyek wisata ini belum berkembang adalah besar. Kecilnya pengaruh yang
lebih terlihat sedang dengan persentase 60% diberikan memang karena masyarakat
dari jumlah responden lalu selanjutnya 33% merasakan tidak terlalu banyak dampak yang
responden merasa masih rendah, dan sisanya dirasakan kepada kebudayaan. Kesenian yang
sebanyak 7% responden merasa tinggi. ada di Desa Bandengan pada umunya
Namun pada ketika obyek wisata Pantai Tirta memang tetap berjalan saat ini, tapi dalam
Samudra ini semakin berkembang terjadi menjalankannya ini memang dirasakan masih
perubahan yang dimana sebanyak 82% banyak kendala. Beberapa yang utama adalah
responden merasa bahwa kesadaran dikarena kesibukan masyarakat sekitar dalam
masyarakat saat ini sudah tinggi, lalu pekerjaan mereka sehari-hari yang menyita
selanjutnya 14% responden merasa masih banyak waktu mereka, sehingga membuat
sedang dan sisanya sebanyak 1% responden agenda keseharian dalam menjalankan
merasa masih rendah. Pada dampak yang kesenian yang ada tidak rutin dan cenderung
terjadi di obyek wisata Pantai Tirta Samudra ketika ada undangan tampil saja.
masyarakat pada umumnya memandang
obyek wisata ini sebagai peluang dalam Analisis Dampak Perkembangan Obyek
memajukan kehidupan mereka, dikarenakan Wisata Pantai Tirta Samudra Terhadap Aspek
ramainya pengunjung yang datang ke tempat Ekonomi Masyarakat
ini. Dari hal inilah banyak masyarakat Desa 1. Kesempatan Kerja
TABEL V
Bandengan yang berinisiatif dalam terut serta
JUMLAH PERUBAHAN PEKERJAAN PELAKU USAHA
menjaga atau ikut terlibat dalam memajukan
obyek wisata ini. Inisiatif masayrakat yang
terlihat antara lain seperti ikut terlibat dalam
tradisi lomban, membentuk kelompok-
kelompok usaha, menjaga ketertiban di
lingkungan obyek wisata dan juga mulai
menggerakan kembali peran Pokdarwis yang

Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 676


Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

Sumber : Hasil Analisis, 2015 TINGKAT PENDAPATAN PELAKU USAHA SEBELUM


Jumlah terbanyak yang memberikan BEKERJA DI OBYEK WISATA PANTAI TIRTA
lapangan kerja baru bagi yang sebelumnya SAMUDRA
pengagguran adalah pada jenis usaha warung
tetap sebanyak 16 responden, hal ini
dikarenakan untuk jenis usaha ini tidak
memerlukan banyak ketrampilan khusus
dalam menjalankannya, dan kebanyakan dari
mereka hanya mengikuti para pelaku
sebelumnya yang sudah berjualan lebih dulu
ditempat ini, dan maka dapat dilihat jenis
barang dagangan yang ditawarkan hampir
kebanyakan sama jenisnya. Sementara untuk
jumlah responden yang hanya mengganti
jenis pekerjaan jumlah terbanyak ada pada
jenis usaha jasa atraksi wisata dan warung
tetap.

Dapat dilihat bahwa kenaikan


pendapatan responden pelaku yang banyak
yang tidak terlalu siginifikan dan berada sama
dengan kelas di sebelum mereka bekerja di
obyek wiata Pantai Tirta Samudra ini. Seperti
pada pendapatan sebelumnya yaitu < Rp
500.000 kemudian setelah bekerja tetap
berada di kelas pendapata yang sama, dan
jumlah pelaku usaha sebanyak 9 orang. Hal
yang sama juga terjadi pada kelas pendapatan
Sumber : Hasil Analisis, 2015 Rp 500.000 – Rp 1.000.000 dan Rp 1.000.000
GAMBAR 5 – Rp 1.500.000 yaitu sebanyak 11 dan 8
PERBANDINGAN PERUBAHAN PEKERJAAN orang.
PELAKU USAHA Di sisi lain tetapi lebih banyak juga
Perbandingan diagram diatas dapat ditemukan repsonden yang mengalami
melihatkan bahwa sebanyak 33% dari kenaikan pendapatan pada kelas pendapatan
respondena yang ada sebelumnya tidak lebih besar, seperti responden dengan
memiliki pekerjaan, sementara sebanyak 67% pendapatan sebelumnya < Rp 500.000
responden yang ada mengganti jenis meningkat menjadi Rp 500.000 – Rp
pekerjaan mereka. Dari hasil ini dapat dilihhat 1.000.000 sebanyak 8 orang, responden
bahwa keberadaan obyek wisata Pantai Tirta dengan pendapatan Rp 500.000 – Rp
Samudra ini memberikan Lapangan pekerjaan 1.000.000 meningkat menjadi Rp 1.000.000 –
baru bagi masyarakat sekitar yang tidak Rp 1.500.000 sebanyak 12 orang, kemudian
memiliki pekerjaan. Dengan harga tiket masuk responden dengan pendapatan sebelum Rp
yang relatif terjangkau bagi semua lapisan 1.000.000 – Rp 1.500.000 meningkat menjadi
masyarakat maka tidak heran jika obyek Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 sebanyak 3
wisata ini banyak dikunjungi orang setiap orang, dan respondeng dengan pendapatan >
harinya, dan masyarakat sekitar melihat Rp 2.500.000 meningkat pada kelas
peluang ini. Namun memang yang menjadi pendapatan yang sama yaitu sebanyak 7
masalah kedapannya adalah ketergantungan orang. Pada kelas pendapatan > Rp 2.500.000
masyarakat pada sektor pariwisata ini. memang lebih banyak didominasi oleh jenis
2. Tingkat Pendapatan usaha berupa penginapan dengan latar
TABEL VI belakang pekerjaan responden adalah

Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 677


Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

pengusaha dan karyawan, hal ini dikarenakan mendirikan hotel/penginapan dan sektor
jenis usaha yang dilakukan membutuhkan perdagangan lainnya. Penambahan sarana
modal yang besar, dan sejauh ini mereka yang ada beberapa diantaranya adalah
merasakan adanya keuntungan dengan pembangunan dermaga kapal perahu
membuka usaha penginapan di obyek wisata wisata, pembangunan hotel-hotel yang
Pantai Tirta Samudra. berada di sekitar, pembanguna area parkir
kendaraan, dan penambahan warung-
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI warung yang berada di sekitar pantai
Kesimpulan dengan pemanfaatan sebelumnya adalah
Berdasarkan hasil analisis dampak berupa lahan kosong
perkembangan obyek wisata Pantai Tirta Kesadaran masyarakat akan pariwisata
Samdura terhadap aspek perubahan pada waktu sebelum obyek wisata ini
pemanfaatan lahan, dan sosial-ekonomi belum berkembang lebih terlihat sedang
masyarakat, maka didapatkan kesimpulan dengan persentase 60% dari jumlah
sebagai berikut: responden lalu selanjutnya 33%
Kaitannya terhadap sisi penawaran obyek responden merasa masih rendah, dan
wisata Pantai Tirta Samudra ini memang sisanya sebanyak 7% responden merasa
saat ini ketersediaan sarana-prasarana tinggi. Namun pada ketika obyek wisata
sudah memadahi, dengan tersedianya Pantai Tirta Samudra ini semakin
kebutuhan dasar bagi para wisatawan berkembang terjadi perubahan yang
seperti area parkir, kamar bilas, mushola, dimana sebanyak 82% responden merasa
dan aneka jenis permainan. Periwisata bahwa kesadaran masyarakat saat ini
pada umumnya menawarkan daya tarik sudah tinggi, lalu selanjutnya 14%
yang dapat dikemas dalam sebuah bentuk responden merasa masih sedang dan
hiburan atau permainan. sisanya sebanyak 1% responden merasa
Pada sisi permintaan jumlah pengunjung masih rendah, hal ini dikarenakan
obyek wisata Pantai Tirta Samudra pada sebelumnya obyek wisata ini tidak banyak
jenjang tahun 2009-2014 pada umumnya yang tau sehingga sarana-prasarana yang
mengalami kenaikan. Jumlah pada tahun ada juga tidak begitu lengkap dan
2009 diketahui jumlah pengunjung yang masyarakat sendiri belum melihat adanya
datang adalah sebesar 203.637 orang dan peluang untuk menambah penghasilan
pada data di tahun 2014 mencapai 285.227 mereka.
orang. Jumlah kenaikan pengunjung di Sebanyak 53% dari total responden merasa
tahun 2014 mencapai 40% dari tahun bahwa tingkat pengaruh yang diberikan
2009. Karakteristik responden wisatawan oleh perkembangan obyek wisata terhadap
yang datang juga beragam jenisnya mulai kebudayaan asli setempat adalah kecil, lalu
dari jenis kelamin mayoritas responden selanjutnya sebanyak 29% merasa
wisatawan yang adalah wanita, lalu pengaruh yang diberikan adalah sedang,
mayoritas wisatawan juga pada kelompok dan sisanya yaitu sebanyak 18% merasa
umur 18-26 tahun, mayoritas wisatawan tingkat pengaruhnya adalah besar.
yang berdomisli di Kota Semarang, Kecilnya pengaruh yang diberikan memang
pekerjaan mereka yang kebanyakan adalah karena masyarakat merasakan tidak terlalu
pelajar/mahasiswa, hingga motif banyak dampak yang dirasakan kepada
kunjungan mereka yang mayoritas kebudayaan. Menurut sebagian besar
bertujuan untuk rekreasi, dan lainnya. responden dampak yang diberikan adalah
Besarnya jumlah wisatawan yang datang positif yang dimana hanya sebatas sebagai
memberikan pengaruh terhadap media promosi apabila tradisi dan
perubahan pemanfaatan lahan daerah kesenian-kesenian yang ada dipentaskan
sekitar obyek wista. Masih banyaknya pada acara-acara tertentu, dan adapun
lahan kosong disekitar obyek wisata kegiatan pentas itu juga tidak rutin
dimanfaatkan beberapa pihak untuk dilakukan.
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 678
Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

Berdasarkan jumlah perbandingan sebanyak 3 orang, dan responden dengan


perubahan pekerjaan para pelaku usaha pendapatan > Rp 2.500.000 meningkat
diketahui sebanyak 33% dari responden pada kelas pendapatan yang sama yaitu
yang ada sebelumnya tidak memiliki sebanyak 7 orang. Pada kelas pendapatan
pekerjaan, sementara sebanyak 67% > Rp 2.500.000 memang lebih banyak
responden yang ada mengganti jenis didominasi oleh jenis usaha berupa
pekerjaan mereka. Dari hasil ini dapat penginapan dengan latar belakang
dilihhat bahwa keberadaan obyek wisata pekerjaan responden adalah pengusaha
Pantai Bandengan ini memberikan dan karyawan, hal ini dikarenakan jenis
lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat usaha yang dilakukan membutuhkan
sekitar yang tidak memiliki pekerjaan. Dari modal yang besar, dan sejauh ini mereka
jumlah hasil analisis sebelumnya diketahui merasakan adanya keuntungan dengan
juga jumlah terbanyak yang memberikan membuka usaha penginapan di obyek
lapangan kerja baru bagi yang sebelumnya wisata Pantai Tirta Samudra.
tidak memiliki pekerjaan adalah pada jenis Rekomendasi
usaha warung tetap yaitu sebanyak 22% Sebagian besar lahan di sekitar obyek
responden, penyebabnya dikarenakan wisata adalah berupa lahan kosong.
untuk jenis usaha ini tidak memerlukan Dengan masih banyaknya lahan kosong ini
banyak keterampilan khusus dalam maka perlu dilakukan pengendalian agar
menjalankannya, dan kebanyakan dari tidak terlalu banyak bangunan-bangunan
mereka hanya mengikuti para pelaku yang disatu sisi dapat merusak ekosistem
sebelumnya yang sudah berjualan lebih pantai senditi apabila tidak dikontrol.
dulu ditempat ini, dan maka dapat dilihat Menanggapi kecilnya pengaruh yang
jenis barang dagangan yang ditawarkan diberikan terhadap kebudayaan setempat
hampir kebanyakan sama jenisnya. maka perlu dikembangkan suatu konsep
Kenaikan pendapatan responden pelaku baru dalam pengelolaan obyek wisata
yang banyak yang tidak terlalu siginifikan Pantai Tirta Samudra ini. Konsep yang
dan berada sama dengan kelas di sebelum dimaksudkan adalah seperti mencoba
mereka bekerja di obyek wiata Pantai Tirta mengintegrasikan obyek wisata ini dengan
Samudra ini. Seperti pada pendapatan kesenian lokal masyarakat Desa
sebelumnya yaitu < Rp 500.000 kemudian Bandengan secara rutin dalam event-event
setelah bekerja tetap berada di kelas buatan khusus atau tempat pertunjukan.
pendapatan yang sama, dan jumlah pelaku Tingginya kesadaran masayarakat adalah
usaha sebanyak 9 orang. Hal yang sama modal utama yang dimiliki pemerintah
juga terjadi pada kelas pendapatan Rp dalam sisi sosial yang dapat dilihat dari
500.000 – Rp 1.000.000 dan Rp 1.000.000 – hasil analisis sebelumnya. Dalam hal ini
Rp 1.500.000 yaitu sebanyak 11 dan 8 apabila pemerintah lebih mau lebih
orang. Dari hasil tabel di atas tetapi banyak bekerja keras maka masayrakat juga akan
juga ditemukan repsonden yang menerima banyak dampaknya. Namun di
mengalami kenaikan pendapatan pada satu sisi pelaku usaha banyak yang
kelas pendapatan lebih besar, seperti mengeluhkan kepada pemerintah karena
responden dengan pendapatan kurangnya perhatian mereka dalam
sebelumnya < Rp 500.000 meningkat membantu mengembangkan/memajukan
menjadi Rp 500.000 – Rp 1.000.000 obyek wisata Pantai Tirta Samudra.
sebanyak 8 orang, responden dengan Pembangunan sarana-prasarana yang ada
pendapatan Rp 500.000 – Rp 1.000.000 di obyek wisata Panta Tirta Samudra ini
meningkat menjadi Rp 1.000.000 – Rp terhitung lambat. Banyaknya titik jalan
1.500.000 sebanyak 12 orang, kemudian yang rusak adalah salah satunya, dan
responden dengan pendapatan sebelum pengunjung dalam hal ini banyak yang
Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 meningkat mengeluhkan, sehingga perlu dilakukan
menjadi Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 pembangunan pada kedua hal ini.
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 679
Dampak Keberadaan Obyek Wisata Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara Daniel Chrisman dan MohammadMuktiali

Dengan keberadaan obyek wisata Pantai William, Stephen. 2003. Tourism Geography.
Tirta Samudra yang mampu membuka Taylor & Francis e-Library.
lapangan pekerjaan baru bagi sebagian Yoeti, Oka. 1996. Pemasaran Pariwisata.
responden lebih lanjut pemerintah juga Bandung, Angkasa.
harus mengembangkan unit-unit usaha
lainnya, baik sektor yang menunjang
kebutuhan industri pariwisata secara tidak
langsung atau pun sektor perekonomian
lainnya yang potensial untuk
dikembangkan. Hal ini mempertimbangkan
terjadinya ketergantungan masyarakat
yang tinggi terhadap keberadaan obyek
wisata Pantai Tirta Samudra,
Masyarakat perlu banyak meningkatkan
inovasi mereka seperti menjual barang
dagangan yang belum ada dijual ditempat
ini, atau menjual makanan-makanan yang
merupak kuliner asli dari Desa Bandengan.
Semua ini memerlukan inovasi yang
berbeda dan paham akan strategi
pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Pantai Bandengan. Diperoleh 07
November 2014, dari
http://ticjepara.com/?p=33.
Dahuri, Rokhimin, etl. al. 1996. Pengelolaan
Sumber Daya Wilayah Pesisir Dan
Lautan Secara Terpadu. Jakarta:
Pradnya Paramita.
Faizun, Mohammad (2009) Dampak
Perkembangan Kawasan Wisata Pantai
Kartini Terhadap Masyarakat Setempat
Di Kabupaten Jepara. Master Thesis,
Program Studi Magister Teknik
Pembangunan Wilayah Dan Kota
Universitas Diponegoro
Inskeep, Edward. 1994. National And Regional
Tourism Planning: Methodologies And
Case. London: Routledge.
McIntosh, Robert, et. al. 1995. Tourism
Principles, Practices, Philosophies.
Canada: John Wiley & Sons Inc.
Suwantoro, Gamal. 1997. Dasar-Dasar
Pariwisata. Yogyakarta: ANDI.
Warpani, Suwardjoko, et. al. 2007. Pariwisata
Dalam Tata Ruang Wilayah. Bandung:
Penerbit ITB.
Teknik PWK; Vol. 4; No. 4; 2015; 666-680 | 680

Anda mungkin juga menyukai