Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KREDIT PERBANKAN

MA.17.C3 (Kelompok 2)

Di Susun Oleh :

1. Suci Farida Itsnaini 111721662


2. Amalia Qodariah 111711279
3. Astrid Hilda Nurjanah 111711270
4. Azizatul Qomariah 111711178
5. Soleha 111711625
6. Eka Paujiroh 111710482

UNIVERSITAS PELITA BANGSA

BEKASI

2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi syarat mata kuliah Bank
dan Lembaga Keuangan.Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
Bapak Muhamad Ekhsan S.Kom,MM., selaku dosen pembimbing mata kuliah Bank dan
Lembaga Keuangan dan juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Hormat Kami

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................3

PENDAHULUAN................................................................................................................................3

1.1  Latar Belakang............................................................................................................................3

1.2  Identifikasi Masalah....................................................................................................................3

1.3  Tujuan Penulisan.........................................................................................................................3

BAB II..................................................................................................................................................4

PEMBAHASAN...................................................................................................................................4

2.1 Pengertian Kredit.........................................................................................................................4

2.2 Jenis-Jenis Kredit..........................................................................................................................4

Perjanjian dalam perkreditan :..........................................................................................................6

Restrukturisasi Kredit :......................................................................................................................6

2.3 Pertimbangan Bank Dalam Menyalurkan Dana...........................................................................8

2.4 Hubungan Prinsip 5C Dengan Pengajuan Kredit.........................................................................9

2.5 Agar Kredit Kita Diterima Berdasarkan Prinsip 5C...................................................................10

BAB 3..................................................................................................................................................14

PENUTUP..........................................................................................................................................14

3.1 Kesimpulan................................................................................................................................14

3.2 Daftar Pustaka……………………… ………………………………………………………………………………………………15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Di dalam pemberian kredit, Bank harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang
sehat termasuk resiko yang harus dihadapi atas pengembalian kredit. Untuk memperoleh
keyakinan sebelum memberikan kredit, Bank harus melakukan penilaian yang seksama
terhadap watak, kemampuan, modal, agunan dan prospek usaha Debitur. Agunan merupakan
salah satu unsur jaminan kredit agar Bank dapat memperoleh tambahan keyakinan atas
kemampuan Debitur untuk mengembalikan utangnya. Bank juga harus memperhatikan
prinsip-prinsip dan aspek penilaian yang ada dalam prosedur memberikan kredit kepada
debitur.

1.2  Identifikasi Masalah
1.2.1        Apa pengertian kredit ?
1.2.2        Apa saja pertimbangan bank dalam menyalurkan dana kredit ?
1.2.3        Apa saja jenis-jenis kredit bank ?

1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1       Untuk mengetahui pengertian kredit
1.3.2 Untuk mengetahui pertimbangan bank dalam menyalurkan dana kredit
1.3.3     Untuk mengetahui jenis-jenis kredit bank    

3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kredit
Dalam bahasa latin kredit di sebut “Credere” yang artinya percaya. Maksudnya si
pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang di salurkan pasti akan
di kembalikan sesuai perjanjian.
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998, “Kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga”.
Ikatan Akuntan Indonesia mendefinisikan kredit sebagai berikut: Kredit adalah
pinjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,
imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. Hal yang termasuk dalam pengertian kredit yang
diberikan adalah kredit dalam rangka pembiayaan bersama, kredit dalam restrukturisasi, dan
pembelian surat berharga nasabah yang dilengkapi dengan Note Purchase Agreement (NPA).
Dari pengertian di atas dapatlah dijelaskan bahwa kredit dapat berupa uang atau
tagihan yang nilainya diukur dengan uang.Kemudian adanya kesepakatan antara bank sebagai
kreditur dan nasabah penerima kredit sebagai debitur, dengan perjanjian yang telah
dibuat.Dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-masing pihak, termasuk
jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama.Demikian pula dengan masalah sangsi
apabila debitur ingkar janji terhadap perjanjian yang telah dibuat.

2.2 Jenis-Jenis Kredit


1) Kartu Kredit (Credit Card)
Kartu kredit ini banyak jadi primadona masyarakat karena pengajuannya paling
mudah. Tidak diperlukan jaminan apapun saat mengajukan kartu kredit. Dan plafon pinjaman
yang disediakan juga beragam. Kartu kredit surveinya juga mudah, hanya melalui telepon
nasabah sudah bisa mendapatkan kartu kredit yang siap digunakan.

4
Kartu kredit adalah kartu hutang. Jika kartu ini digunakan untuk melakukan
pembayaran/pembelanjaan, barulah kita akan dibebani hutang dan tagihan sesuai nominal
uang yang kita pakai.
Hutang kita bisa dibayar setelah tagihan kartu kredit terbit. Dan enaknya, hutang dari
kartu kredit bisa dicicil pelunasannya jika kita tidak mampu membayar penuh. Tapi harus
hati-hati, sisa tagihan yang belum terbayar akan dikenakan denda alias bunga akumulatif.

2) Kredit Tanpa Agunan


Hampir sama seperti kartu kredit. Bedanya kartu kredit memberikan kita pinjaman
atas survey dan pertimbangan profesi kita, maka Kredit Tanpa Agunan (KTA) biasanya
surveinya tidak mendetail seperti kartu kredit. KTA memiliki bunga lebih tinggi daripada
kartu kredit. Tapi KTA ini plafonnya bisa lebih tinggi daripada kartu kredit.
3) Kredit Usaha Rakyat (KUR)
KUR adalah jenis pinjaman yang diberikan kepada nasabah khusus bagi yang
memiliki usaha. Syarat mengajukan KUR adalah usaha Anda layak untuk didanai dan Anda
memiliki jaminan yang cukup untuk diagunkan oleh bank. Jika permohonan kredit Anda
disetujui, maka surat jaminan Anda akan disimpan oleh bank. Jika Anda tidak mampu
melunasi alias kena kredit macet, maka jaminan Anda yang akan dilelang oleh bank untuk
melunasi sisa hutang Anda. Jaminan yang bisa digunakan untuk KUR juga beragam, mulai
dari BPKB kendaraan bermotor hingga Sertifikat rumah/tanah.

4) Kredit Multiguna
Kredit multiguna adalah gabungan antara KUR dengan kredit lain yang berfungsi
untuk mendanai pembelian barang bergerak atau tidak bergerak seperti mobil untuk usaha
atau pembelian ruko untuk kantor.
Sebagian dana dari kredit multiguna bisa digunakan untuk usaha. Sebagian lainnya
bisa digunakan untuk membeli kendaraan atau properti (kantor/pabrik) untuk usaha. Syarat
pengajuannya juga sama. Anda harus memiliki usaha yang layak untuk didanai dan Anda
juga harus memiliki sejumlah jaminan yang bisa diagunkan.Kredit multiguna ini sempat
populer sebelum tahun 2015, namun sekarang mulai tidak digunakan lagi.
5) Kredit Investasi
Kredit investasi ini ditujukan juga khusus bagi pelaku usaha. Namun jangka waktu
pengembaliannya lebih lama (bisa mencapai 10 tahun). Plafon yang dipinjamkan juga lebih
banyak dan berfungsi sebagai investasi usaha, seperti untuk menyewa toko, membeli kantor,
dan sebagainya.

5
6) Kredit Rekening Koran (Krk)
Kredit rekening Koran juga salah satu jenis kredit yang membutuhkan
agunan/jaminan. Bedanya dengan kredit-kredit lainnya, nasabah yang meminjam dengan
jenis KRK hanya diwajibkan membayar bunga pinjaman dari jumlah uang yang
dipinjam/ditarik. Pokok pinjamannya boleh dilunasi di akhir pelunasan.
Perjanjian dalam perkreditan :
 Cara pembayaran

 Jangka waktu kredit


 Suku Bunga
 Agunan/ jaminan kredit
 Biaya administrasi
 Asuransi jiwa dan tagihan
Restrukturisasi Kredit :
Ketika kreditur menghadapi masalah dalam hal pembayaran cicilan kredit, maka
pihak bank atau lembaga keuangan melakukan  Restrukturisasi Kredit tsb antara lain
dilakukan dalam bentuk:

1. Penurunan suku bunga kredit.


2. Perpanjangan jangka waktu kredit.
3. Pengurangan tunggakan bunga kredit.
4. Pengurangan tunggakan pokok kredit.
5. Penambahan fasilitas kredit dan/atau
6. Konversi kredit menjadi Penyertaan Modal Sementara.

Terdapat beberapa persyaratan untuk mengajukan restrukturisasi kredit kepada bank yaitu:

1. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok dan/ atau bunga kredit; dan
2. Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan dinilai mampu memenuhi kewajiban
setelah kredit direstrukturisasi.
Dalam hal inilah akses kredit perbankan sangat penting dalam pensejahteraan
kehidupan sosial dan ekonomi. Saat seseorang sedang mengajukan permintaan kredit tentu
saja dari pihak perbankan sendiri memiliki prosedur yang harus diikuti oleh pihak pemohon.

Adapun prosedur tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. permohonan kredit,

6
Permohonan fasilitas kredit mencakup permohonan baru untuk mendapatkan suatu
jenis fasilitas kredit, permohonan tambahan suatu kredit yang sedang berjalan, permohonan
perpanjangan/pembaharuan masa laku kredit yang telah berakhir dan permohonan lain untuk
perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang sedang berjalan.

2. penyidikan dan analisis kredit,


Penyidikan atau investigasi kredit adalah pekerjaan meliputi:

 wawancara dengan pemohon kredit,


 pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan nasabah,
 pemeriksaan/penyidikan atas kebenaran dan kewajiban mengenai hal-hal yang
dikemukakan nasabah dan informasi lain yang diperoleh, dan
 penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan.
Sedangkan yang dimaksud dengan analisis kredit adalah pekerjaan yang meliputi:

1. mempersiapkan pekerjaan-pekerjaan penguraian dari segala aspek, baik keuangan


maupun nonkeuangan untuk mengetahui kemungkinan dapat/tidak dapat
dipertimbangkan suatu permohonan kredit
2. menyusun laporan analisis yang diperlukan, yang berisi penguraian dan kesimpulan
serta penyajian alternatif-laternatif sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan
keputusan pimpinan dari permohonan kredit nasabah.

3. keputusan atas permohonan kredit.


Yang dimaksud dengan keputusan adalah setiap tindakan pejabat yang berdasarkan
wewenangnya berhak mengambil keputusan berupa menolak, menyetujui, dan atau
mengusulkan permohonan fasilitas kredit kepada pejabat yang lebih tinggi. Pengambilan
keputusan dilakukan dengan memperhatikan penilaian syarat-syarat umum yang pada
dasarnya tercantum dalam laporan pemeriksaan kredit dan analisa kredit. Adapun bahan
pertimbangan atau informasi-informasi lainnya yang diperoleh pejabat pengambil keputusan,
harus dibubuhkan secara tertulis.

2.3 Pertimbangan Bank Dalam Menyalurkan Dana

7
5C pada hakikatnya adalah akronim dari Character, Capacity, Capital, Condition,
Collateral. Di mana jika nasabah telah memenuhi 5 prinsip tersebut, maka bisa dipastikan
Anda akan mudah untuk mengakses kredit di bank.
2.3.1. Character
Prinsip ini dilihat dari segi kepribadian nasabah. Hal ini bisa dilihat dari hasil
wawancara antara Customer Service kepada nasabah yang hendak mengajukan kredit,
mengenai latar belakang, kebiasaan hidup, pola hidup nasabah, dan lain-lain. Inti dari
prinsip Character ini ialah menilai calon nasabah apakah bisa dipercaya dalam menjalani
kerjasama dengan bank.
2.3.2. Capacity

Prinsip ini adalah yang menilai nasabah dari kemampuan nasabah dalam menjalankan
keungan yang ada pada usaha yang dimilikinya. Apakah nasabah tersebut pernah mengalami
sebuah permasalahan keuangan sebelumnya atau tidak, di mana prinsip ini menilai akan
kemampuan membayar kredit nasabah terhadap bank.

2.3.3. Capital
Yakni terkait akan kondisi aset dan kekayaan yang dimiliki, khususnya nasabah yang
mempunyai sebuah usaha. Capital dinilai dari laporan tahunan perusahaan yang dikelola oleh
nasabah, sehingga dari penilaian tersebut, pihak bank dapat menentukan layak atau tidaknya
nasabah tersebut mendapat pinjaman, lalu seberapa besar bantuan kredit yang akan diberikan.
2.3.4. Collateral

Prinsip ke-empat yang perlu diperhatikan. Prinsip ini perlu diperhatikan bagi para
nasabah ketika mereka tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam mengembalikan pinjaman
dari pihak bank. Jika hal demikian terjadi, maka sesuai dengan ketentuan yang ada, pihak
bank bisa saja menyita aset yang telah dijanjikan sebelumnya sebagai sebuah jaminan.

2.3.5. Condition

Prinsip ini dipengaruhi oleh faktor di luar dari pihak bank maupun nasabah. Kondisi
perekonomian suatu daerah atau Negara memang sangat berpengaruh kepada kedua belah
pihak, di mana usaha yang dijalankan oleh nasabah sangat tergantung pada kondisi
perekonomian baik mikro maupun makro, sedangkan pihak bank menghadapi permasalahan
yang sama. Untuk memperlacar kerjasama dari kedua belah pihak, maka penting adanya
untuk memperlancar komunikasi antara nasabah dengan bank.

8
2.4 Hubungan Prinsip 5C Dengan Pengajuan Kredit

Pada dasarnya, adanya prinsip 5C ini diadakan untuk dengan harapan sebagai bahan
referensi terutama bagi para analis kredit perbankan. Karena bank tentu tidak mau asal
memberikan kredit mereka kepada nasabah.

Bagi orang bank, nasabah yang memenuhi kriteria 5C adalah orang yang sempurna
untuk mendapatkan pembiayaan mereka. Bank melihat orang yang mempunyai karakter kuat,
kemampuan mengembalikan uang, jaminan yang berharga, modal yang kuat, dan kondisi
perekonomian yang aman bagaikan sebuah mutiara. Orang seperti inilah yang dianggap
nasabah potensial untuk diajak bekerja sama atau orang yang layak mendapatkan penyaluran
kredit. Pendeknya orang yang bisa memenuhi prinsip 5C yang baik adalah manusia yang
ideal.

2.5 Agar Kredit Kita Diterima Berdasarkan Prinsip 5C

9
Pertanyaannya, bagaimana agar pengajuan kredit kita bisa disetujui dengan
berdasarkan prinsip 5C? Ada banyak kasus, di mana seseorang ingin memiliki kartu kredit
sendiri, namun pengajuan yang diajukan tak kunjung disetujui pihak bank penerbit. Padahal
mereka merasa sudah memenuhi segala persyaratan yang ada, namun pinjaman yang diidam-
idamkan tak kunjung diperoleh. Hal ini mungkin membingungkan, kira-kira apa yang
menyebabkan bank terus-menerus menolak pengajuan kredit kita?.

Di samping prinsip 5C di atas, dalam menyeleksi segala aplikasi kredit yang masuk,
ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan bank dalam meloloskan pengajuan Anda.
Selain kelengkapan dokumen, risiko kredit menjadi salah satu hal yang menjadi
pertimbangan. Apa itu risiko kredit? risiko kredit adalah risiko yang harus ditanggung pihak
bank penerbit apabila debitur tidak dapat membayar tunggakan yang jatuh tempo. risiko ini
diukur dari beberapa aspek, seperti kemampuan membayar (biasanya diukur berdasarkan
besar penghasilan, riwayat pekerjaan, dan lain-lain)  dan karakter pemegang kartu.

Berikut ini beberapa hal yang menjadi tolak ukur bank dalam menyetujui pengajuan
aplikasi kredit yang perlu Anda ketahui.

1. Penuhi Persyaratan Dasar yang Tertera Pada Aplikasi


Dalam pengajuan aplikasi kredit, ada beberapa persyaratan dasar yang wajib anda
penuhi seperti batas minimal usia dan pendapatan per bulan. Jika Anda belum memenuhi dua
persyaratan dasar ini, tentunya pengajuan aplikasi yang diberikan tidak akan diterima.

10
2. Lengkapi Pengisian Data dan Dokumen yang Dibutuhkan
Dalam melakukan pengisian formulir aplikasi, pastikan data yang Anda masukkan
sesuai dengan kebenarannya, serta tulisan tangan pada formulir dapat terbaca dengan jelas.
Selain itu, jangan lupa memastikan kelengkapan dokumen pendukung yang dibutuhkan.
Serangkaian dokumen dan persyaratan yang dibutuhkan dalam pengajuan kartu kredit telah
diuraikan sebelumnya dalam FAQ produk di situs ini.

3. Cari Bank yang Dekat Dengan Domisili


Tidak semua daerah menjadi jangkauan bank yang mungkin Anda pilih. Selain itu,
bank akan sangat selektif terhadap aplikasi yang diajukan oleh calon pelanggan yang
berdomisili di luar jangkauan wilayah bisnisnya. Oleh karena itu, usahakan agar Anda
mengajukan pembuatan kartu kredit di bank penerbit sesuai domisili.

4. Pekerjaan dan Pendapatan Harus Konsisten


Penggunaan kredit yang ditujukan untuk jangka panjang membuat stabilitas
pendapatan calon nasabah menjadi salah satu tolok ukur penting bagi bank untuk memastikan
tagihan bisa selalu dibayar tepat waktu. Orang dengan pekerjaan yang konsisten dianggap
memiliki risiko kredit yang lebih rendah. Oleh karena itu, usahakan untuk tidak terlalu sering
berganti pekerjaan jika berencana mengajukan pembuatan kartu kredit dalam waktu dekat.

5. Nominal Pendapatan Sudah "Aman"


Selain konsistensi dan kestabilan pendapatan, besarnya pendapatan juga harus
memenuhi profil pengeluaran dari calon debitur. Karena penggunaan kredit umumnya adalah
untuk kebutuhan konsumsi, kontrol penggunaan yang baik akan sangat dibutuhkan untuk
mencegah terjadinya pemakaian yang jauh melampaui kemampuan bayar. Oleh karena itu,
nominal pendapatan yang mampu menutupi nilai konsumsi digunakan sebagai salah satu
tolok ukur bagi bank dalam menerima pengajuan anda.

6. Punya Riwayat Kredit Bagus


Faktor lain yang menjadi pertimbangan bagi bank penerbit adalah riwayat kredit yang
Anda miliki, terutama jika calon nasabah telah memiliki kartu kredit atau pernah mengajukan
pinjaman kepada bank sebelumnya. Bank akan memeriksa catatan kredit yang tertera di Bank
Indonesia, serta menilai kondisi kredit Anda (dalam hal ini termasuk beban pinjaman lain
yang dimiliki). Bila sudah memiliki banyak pinjaman atau kartu kredit, bank akan
menganggap Anda memiliki risiko kredit yang tinggi dan kemungkinan besar akan menolak
kredit yang diajukan.

11
7. Beri Informasi Verifikasi yang Tepat
Akan selalu ada tahap di mana bank melakukan verifikasi atas data-data yang Anda
berikan di form aplikasi. Verifikasi ini biasanya melalui telepon ke nomor-nomor yang
diminta dalam form aplikasi. Oleh karena itu, selalu pastikan nomor-nomor kontak yang
Anda berikan sudah benar dan dapat dihubungi oleh pihak bank sewaktu-waktu untuk proses
verifikasi pinjaman.

Selain analisa 5C, umumnya analis bank juga menerapkan prinsip 5P untuk
penyaluran kredit yang tepat guna. Prinsip 5P ini mencakup hal berikut ini:

1. Personality Atau Kepribadian
Mirip dengan karakter, Kepribadian ini lebih mengarah analisa riwayat hidup dan
hobi dan gaya hidup untuk melihat kecenderungan misalnya pemohon hobi berfoya-foya,
kemungkinan besar aplikasinya ditolak.

2. Purpose Atau Tujuan 


Tujuan penggunaan dana adalah faktor yang terpenting dalam analisa kredit, jangan
sampai pinjam dana untuk uang muka kredit yang lainnya. Bank bakal menyelidiki buat apa
sebenarnya pinjaman itu. Prinsipnya kredit harus sesuai dengan tujuannya  apakah masuk
kategori konsumtif atau investasi dan modal kerja.

3. Prospect Atau Potensi


Maksudnya adalah potensi bisnis, pekerjaan, atau usaha yang dilakukan calon debitur
menjadi faktor analisa penunjang kredit yang diajukan calon debitur. Prinsip ini umumnya
dipakai ketika calon debitur ingin mencari pinjaman untuk pengembangan bisnisnya.

4. Payment Atau Pembayaran


Analisa ini bertujuan untuk melihat dan memastikan cara pemohon membayar cicilan
sampai lunas akan dipastikan. Pemohon yang tidak memiliki cicilan di tempat lain lebih
mudah diterima daripada yang masih harus bayar cicilan lain, misalnya kendaraan. Lunasi
dulu cicilan tempat lama baru ajukan kredit baru.

5. Party Atau Golongan


Analis kredit mempunyai format analisa berdasarkan data dari pemohon dan
wawancara. Mereka akan mengelompokkan pemohon menurut modal, loyalitas, dan
karakternya. Cara ini berguna untuk memudahkan analis kredit mengambil keputusan
disetujui atau ditolaknya permohonan calon debitur.

12
Kondisi ideal tentu saja modal atau aset yang dimiliki banyak, dengan begitu
loyalitasnya untuk bayar cicilan lainnya tinggi, kecil kemungkinan calon debitur akan lari
dari tanggung jawab dan memudahkan mudah dalam persetujuan kredit.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

13
Dalam bahasa latin kredit di sebut “Credere” yang artinya percaya. Maksudnya si
pemberi kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang di salurkan pasti akan
di kembalikan sesuai perjanjian.
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun 1998, “Kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga”.
Jenis-jenis kredit bank antara lain kartu kredit,kredit tanpa agunan,kredit usaha
rakyat,kredit multiguna,kredit investasi,kredit rekening koran.pertimbangan bank dalam
menyalurkan dana yaitu character,capacity,capital,collateral,condition.

3.2 Daftar Pustaka


https://id.wikipedia.org/wiki/Kredit_(keuangan)

https://idtesis.com/kredit-perbankan/

https://www.alona.co.id/bisnis/jenis-jenis-kredit-yang-ditawarkan-bank-yang-bisa-anda-
gunakan-sebagai-modal-usaha/

https://www.cermati.com/artikel/prinsip-5c-bank-dan-cara-kredit-anda-diterima

14
Ekhsan, M., Aeni, N., Parashakti, R., & Fahlevi, M. (2019, November). The Impact Of
Motivation, Work Satisfaction And Compensation On Employee's ProductivityIn Coal
Companies. In 2019 1st International Conference on Engineering and Management in
Industrial System (ICOEMIS 2019). Atlantis Press.

Ekhsan, M. (2019). PENGARUH KOMPENSASI, PELATIHAN DAN MOTIVASI TERHADAP


KINERJA FRONTLINER PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), TBK CABANG
BEKASI. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, 5(2), 249.

Fahlevi, M., Zuhri, S., Parashakti, R., & Ekhsan, M. (2019). LEADERSHIP STYLES OF
FOOD TRUCK BUSINESSES. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 13(2), 2437-2442.

Fahlevi, M., Saparudin, M., Maemunah, S., Irma, D., & Ekhsan, M. (2019). Cybercrime
Business Digital in Indonesia. In E3S Web of Conferences (Vol. 125, p. 21001). EDP
Sciences.

15

Anda mungkin juga menyukai