Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri perbankan merupakan salah satu komponen yang sangat penting
dalam perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan kemajuan dan
kesatuan ekonomi nasional. Stabilitas industri perbankan sangat
mempengaruhi stabilitas perekonomian secara keseluruhan.
Pada tahun 1998, krisis moneter dan perbankan yang menghantam
Indonesia, yang ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank, mengakibatkan
menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Untuk
mengatasi krisis yang terjadi, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan
diantaranya memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank,
termasuk simpanan masyarakat (blanket guarantee). Hal ini ditetapkan dalam
Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap
Kewajiban Pembayaran Bank Umum dan Keputusan Presiden Nomor 193
Tahun 1998 tentang Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank
Perkreditan Rakyat.
Dalam pelaksanaannya, blanket guarantee memang dapat menumbuhkan
kembali kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan, namun ruang
lingkup penjaminan yang terlalu luas menyebabkan timbulnya moral hazard
baik dari sisi pengelola bank maupun masyarakat.
Untuk mengatasi hal tersebut dan agar tetap menciptakan rasa aman bagi
nasabah penyimpan serta menjaga stabilitas sistem perbankan, program
penjaminan yang sangat luas lingkupnya tersebut perlu digantikan dengan
sistem penjaminan yang terbatas.
Beberapa tahun belakangan ini, peran Lembaga Penjamin Simpanan
menjadi begitu dibutuhkan mengingat banyaknya bank-bank reginal maupun
bank nasional yang mengalami pailit. Lembaga ini mulai terkenal sejak
terjadinya kasus bank Century yang sampai sekarang kasusnya belum dapat
diselesaikan dengan tuntas. Semenjak kasus tersebut, mulailah dilakukan

1
sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media informasi. Tujuannya
agar masyarakat mengerti bahwa jika kita melakukan simpanan di bank
tertentu, simpanan tersebut telah mendapat jaminan dari Lembaga Penjamin
Simpanan.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang dibahas di dalam makalah ini,
antara lain adalah :
1. Apa itu Lembaga Penjamin Simpanan, Pasar Uang, Valuta Asing dan
Pasar Modal
2. Apakah peran dan fungsi dari masing-masing lembaga ?
3. Apakah tujuan pembentukan masing-masing lembaga
4. Apa saja syarat suatu pinjaman dapat dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan?
5. Apa saja keuntungan dan kerugian atau resiko dari masing-masing
lembaga?

C. Manfaat dan Tujuan.


Penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat dan tujuan,
sebagai berikut :
1. Mengetahui tentang lembaga yang bergerak dibidang keuangan khususnya
Lembaga Penjamin Simpanan, Pasar Uang, Valutas Asing dan Pasar
Modal
2. Mengetahui fungsi-fungsi dari masing-masing lembaga keuangan
3. Mengetahui tujuan pembentukan masing-masing lembaga keuangan
4. Mengetahui siapa saja peserta penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan
dan lembaga keuangan lainnya
5. Memahami peranan-peranan dari masing-masing lembaga dalam dunia
perekonomian saat ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

I. LEMBAGA PENJAMINAN SIMPANAN


A. Pengertian Lembaga Penjamin Simpanan.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah suatu lembaga independen
yang berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia. Badan
ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24
tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang ditetapkan pada 22 September
2004. Undang-undang ini mulai berlaku efektif 12 bulan sejak diundangkan
sehingga pendirian dan operasional LPS dimulai pada 22 September
2005.Setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Republik
Indonesia wajib menjadi peserta penjaminan LPS.
Di dalam perekonomian modern dewasa ini diperlukan suatu sistem
penyangga ekonomi yang kokoh sehingga dapat menumbuhkan kepercayaan
para pelaku ekonomi yang bernaung dibawahnya, dan yang menjadi salah satu
tiang penyangganya adalah LPS. Hal itu tercermin dari salah satu fungsi dari
LPS yakni menjamin simpanan nasabah.

B. Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan


LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah bank dan turut aktif dalam
menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya. Sejak tanggal 22
Maret 2007 dan seterusnya, nilai simpanan yang dijamin LPS maksimum
sebesar Rp 100 juta per nasabah per bank, yang mencakup pokok dan
bunga/bagi hasil yang telah menjadi hak nasabah. Bila nasabah bank memiliki
simpanan lebih dari Rp 100 juta maka sisa simpanannya akan dibayarkan dari
hasil likuidasi bank tersebut.
Tujuan kebijakan publik penjaminan LPS tersebut adalah untuk
melindungi simpanan nasabah kecil karena berdasarkan data distribusi
simpanan per 31 Desember2006, rekening bersaldo sama atau kurang dari Rp
100 juta mencakup lebih dari 98% rekening simpanan.

3
Sejak terjadi krisis global pada tahun 2008, Pemerintah kemudian
mengeluarkan Perpu No. 3 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang
mengubah nilai simpanan yang dijamin oleh LPS menjadi Rp2.000.000.000
(dua milyar rupiah). Perpu ini dapat disesuaikan kembali, apabila krisis global
meluas atau mereda.
LPS juga turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan
sesuai dengan kewenangannnya. Adapun tugas Lembaga Penjamin Simpanan
(LPS), antara lain :
1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan
simpanan.
2. Melaksanakan penjaminan simpanan.
3. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
memelihara stabilitas sistem perbankan.
4. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian
Bank Gagal yang tidak berdampak sistemik.
5. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.
Sementara itu, wewenang yang dapat dilakukan Lembaga Penjamin
Simpanan (LPS), antara lain :
1. Menetapkan dan memungut premi penjaminan.
2. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali
menjadi peserta.
3. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.
4. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan
keuangan bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak
melanggar kerahasiaan bank.
5. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut
pada angka 4.
6. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.

4
7. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak
bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian
tugas tertentu.
8. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan
simpanan.
9. Menjatuhkan sanksi administratif.
C. Tujuan Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan
Dibentuknya Lembaga Penjamin Simpanan bertujuan untuk
menumbuhkan kembali rasa aman masyarakat untuk bertransaksi dengan bank
dalam hal simpanan sehingga muncul kembali rasa kepercayaan mereka
terhadap bank. Maksud dan tujuan dibentuknya LPS menurut UU No.24/2004
adalah untuk menyempurnakan program penjaminan simpanan nasabah bank
dalam rangka mendukung system perbankan yang sehat dan stabil guna
menunjang terwujudnya perekonomian nasional yang stabil dan tangguh.
Krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia pada tahun
1998 ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank yang mengakibatkan
menurunnya tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Untuk
mengatasi krisis yang terjadi, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan
diantaranya memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank,
termasuk simpanan masyarakat (blanket guarantee). Hal ini ditetapkan dalam
Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang "Jaminan Terhadap
Kewajiban Pembayaran Bank Umum" dan Keputusan Presiden Nomor 193
Tahun 1998 tentang "Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank
Perkreditan Rakyat".
Dalam pelaksanaannya, blanket guarantee memang dapat
menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan,
namun ruang lingkup penjaminan yang terlalu luas menyebabkan timbulnya
moral hazard baik dari sisi pengelola bank maupun masyarakat. Untuk
mengatasi hal tersebut dan agar tetap menciptakan rasa aman bagi nasabah
penyimpan serta menjaga stabilitas sistem perbankan, program penjaminan

5
yang sangat luas lingkupnya tersebut perlu digantikan dengan sistem
penjaminan yang terbatas.
Dibentuknya Lembaga Penjamin Simpanan bertujuan untuk
menumbuhkan kembali rasa aman masyarakat untuk bertransaksi dengan bank
dalam hal simpanan sehingga muncul kembali rasa kepercayaan mereka
terhadap bank.

D. Syarat-Syarat Suatu Pinjaman Dapat di Jamin Oleh Lembaga Penjamin


Simpanan
Selain memenuhi besaran nilai simpanan yang dijamin, nasabah juga
perlu memenuhi syarat-syarat berikut:
1. Simpanan nasabah tercatat dalam pembukuan bank;
2. Nasabah tidak memperoleh bunga simpanan yang melebihi tingkat bunga
wajar yang ditetapkan oleh LPS/nasabah tidak menerima imbalan yang
tidak wajar dari bank; dan
3. Nasabah tidak melakukan tindakan yang merugikan bank, misalnya
memiliki kredit macet di bank tersebut.

E. Peserta Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan


Sesuai Pasal 37B Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1999 tentang
Perbankan, setiap bank wajib menjamin dana masyarakat yang disimpan pada
bank yang bersangkutan. Untuk menjamin simpanan masyarakat pada bank
tersebut dibentuk LPS.
Dalam Pasal 12 UU LPS ketentuan tersebut dipertegas dengan
menyebutkan bahwa setiap bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah
Republik Indonesia wajib menjadi peserta penjaminan LPS. Jenis bank
tersebut meliputi bank umum dan BPR, termasuk bank nasional, bank
campuran, dan bank asing, serta bank konvensional dan bank syariah.

6
F. Peranan Nyata Lembaga Penjamin Simpanan
Pada sub bab ini, kami mengambil satu contoh nyata dari peranan
Lembaga Penjamin Simpanan akhir-akhir ini yaitu pada kasus Bank Century.
Setelah pailitnya century, LPS membertikan aliran dana kepada Century.
Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century atau secara
teknis disebut sebagai penyertaan modal sementara (PMS) yang dikucurkan
dalam kurun waktu delapan bulan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
yang mencapai sejumlah Rp 6,7 triliun adalah salah satu tata cara penanganan
terhadap bank gagal yang dilakukan oleh Komite Stabilitas Sektor Keuangan
(KSSK) yang beranggotakan Menteri Keuangan, Bank Indonesia (BI) dan
Lembaga Pengawas Perbankan (LPP) dalam hal ini termasuk bank gagal
dalam dampak sistemik, untuk saat sekarang Lembaga Pengawas Perbankan
(LPP) masih berada dalam naungan lingkup kerja pada Bank Indonesia (BI).
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya Bank Century diubah nama
menjadi Bank Mutiara
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pelaksana penjaminan
pembayaran bagi dana masyarakat berkaitan dengan produk-produk jasa
perbankan tetapi dalam pengucuran dana pada Bank Century akhirnya justru
menimbulkan polemik politik dibandingkan dengan penegakan hukum bahkan
pada tanggal 30 November 2009 dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, Mustar
Bona Ventura dan Ferdi Simaun, aktivis Benteng Demokrasi Rakyat
(Bendera) menyebutkan sejumlah nama yang dikatakan ikut menerima
sejumlah aliran dana dari pengucuran dana Lembaga Penjamin Simpanan pada
Bank Century dan dengan tanpa menyebutkan sumber data hanya
dikatakannya sebagai data-data yang diumumkan berdasarkan dari jaringan
aktivis Jakarta, Bandung, Cianjur dan Bogor, keesokan harinya sejumlah nama
yang disebutkan melakukan pelaporan pada Polda Metro Jaya terhadap apa
yang dikatakan sebagai berita fitnah dan pencemaran nama baik. Presiden
SBY ikut menyatakan bahwa tidak pernah ada temuan itu dan silakan cek dari
kebenaran berita itu, berita itu merupakan fitnah luar biasa dan perlu
diselesaikan supaya keadilan ditegakkan dan masih menurut presiden,

7
masyarakat berhak mendapatkan informasi yang terbuka dan sebenar-
benarnya soal kasus Bank Century. Presiden mendukung proses supaya
persoalan yang mendapat perhatian luas publik itu terbuka secara terang dan
jelas, saya prihatin dengan berita yang beredar yang tidak berlandaskan
kebenaran. saya nilai berita itu fitnah. berita itu sudah keterlaluan.
Kehebohan politik berujung pada tanggal 1 Desember 2009 dalam
Sidang Paripurna Pengesahan Panitia Hak Angket Bank Century terhadap
usulan penggunaan Hak Angket DPR yang diusulkan oleh 503 Anggota DPR
tersebut disahkan dan disetujuinya penggunaan hak angket untuk mengungkap
skandal Bank Century dengan didukung oleh seluruh fraksi yang berada di
DPR yakni 9 Fraksi. dengan fokus penyelidikan angket, yakni:
1. Mengetahui sejauh mana pemerintah melaksanakan peraturan
perundangan yang berlaku, terkait keputusannya untuk mencairkan dana
talangan (bail out) Rp 6,76 triliun untuk Bank Century. Adakah indikasi
pelanggaran peraturan perundangan, baik yang bersifat pidana maupun
perdata.
2. Mengurai secara transparan komplikasi yang menyertai kasus pencairan
dana talangan Bank Century. Termasuk mengapa bisa terjadi perubahan
Peraturan Bank Indonesia secara mendadak, keterlibatan Kabareskrim
Mabes Polri ketika itu, Komjen Susno Duadji, dalam pencairan dana
nasabah Bank Century, dan kemungkinan terjadi konspirasi antara para
pemegang saham utama Bank Century dan otoritas perbankan dan
keuangan pemerintah.
3. Menyelidiki ke mana saja aliran dana talangan Bank Century, mengingat
sebagian dana talangan tersebut oleh direksi Bank Century justru
ditanamkan dalam bentuk Surat Utang Negara (SUN) dan dicairkan bagi
nasabah besar (Budi Sampoerna). Sementara kepentingan nasabah kecil
justru terabaikan. Adakah faktor kesengajaan melakukan pembobolan
uang negara demi kepentingan tertentu, misalnya politik, melalui skenario
bail out bagi Bank Century.

8
4. Menyelidiki mengapa bisa terjadi pembengkakan dana talangan menjadi
Rp 6,76 triliun bagi Bank Century? Sementara Bank Century hanyalah
sebuah bank swasta kecil yang sejak awal bermasalah, bahkan saat
menerima bail out, bank ini dalam status pengawasan khusus. Rasionalkah
alasan pemerintah bahwa Bank Century patut diselamatkan karena
mempunyai dampak sistemik bagi perbankan nasional secara keseluruhan.
5. Mengetahui seberapa besar kerugian negara yang ditimbulkan oleh kasus
bail out Bank Century dan sejumlah kemungkinan penyelamatan uang
negara bisa dilakukan. Sebab lain penegakan hukum, di tengah berbagai
kesulitan hidup yang dialami masyarakat kebanyakan, aspek penyelamatan
uang negara ini sangat penting untuk dijadikan perioritas demi memenuhi
rasa keadilan rakyat. Selanjutnya, uang negara yang dapat diselamatkan
bisa digunakan untuk kepentingan meningkatkan kesejahteraan rakyat
pada umumnya.
Hasil penggunaan hak konstitusional Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
yang seharusnya menghasilkan secara tegas dengan menyatakan dalam sebuah
pendapat keadaan hasil pernyelidikan parlemen tidak pula membuahkan
kejelasan hasil pengungkapkan bukti-bukti atau temuan-temuan yang didapat
dalam persidangan-persidangan dengan menyatakan pendapat konstitusional
sebagai terbukti atau tidak terbukti ini tidak terjadi malahan memberikan
rekomendasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian dan
kejaksaan agar menindak lanjuti laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
yang sebenarnya merupakan bidang kerja dari Badan Akuntabilitas Keuangan
Negara (BAKN DPR) dan kemudian oleh presiden dalam dalam pidatonya
mengatakan sebagai praktik- praktik buruk yang penuh prasangka jahat
demikian. Kehidupan bermasyarakat dan berbangsa memerlukan pertalian
sosial yang merupakan modal untuk kerja bersama di segala bidang.

G. Memahami Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan


Menjadi nasabah bank sangat diharapkan memahami penjaminan
Pemerintah (LPS) agar dipastikan dana kita aman. Kita jangan buru-buru

9
memperhitungkan keuntungan yang tinggi dari penempatan dana tanpa
memperhatikan faktor keamanannya. Lalu pertanyaannya, apa saja syarat-
syarat penjaminan Pemerintah itu? Apakah semua simpanan di bank sudah
langsung dijamin keamanannya?
Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, mari kita lihat dulu
latar belakang kenapa simpanan masyarakat di bank dijamin oleh Pemerintah.
Krisis moneter dan perbankan yang menghantam Indonesia pada tahun 1998
ditandai dengan dilikuidasinya 16 bank. Ini mengakibatkan menurunnya
tingkat kepercayaan masyarakat pada sistem perbankan. Untuk mengatasi
krisis yang terjadi, pemerintah mengeluarkan beberapa kebijakan diantaranya
memberikan jaminan atas seluruh kewajiban pembayaran bank, termasuk
simpanan masyarakat (blanket guarantee). Hal ini ditetapkan dalam
Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 1998 tentang "Jaminan Terhadap
Kewajiban Pembayaran Bank Umum" dan Keputusan Presiden Nomor 193
Tahun 1998 tentang "Jaminan Terhadap Kewajiban Pembayaran Bank
Perkreditan Rakyat".
Jadi menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas sudah jelas bahwa
semua simpanan di bank sudah pasti dijamin Pemerintah melalui LPS senilai
maksimum Rp 2 milyar per nasabah per bank. Cukupkah syarat penjaminan
oleh LPS sampai disitu? Ternyata tidak. LPS secara tegas menyatakan bahwa
dana nasabah yang layak dibayar harus memenuhi syarat 3T yakni: Tercatat
dalam pembukuan bank, Tingkat suku bunga tidak melebihi tingkat bunga
penjaminan dan Tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
Lalu apakah sudah sampai disitu dana nasabah dianggap aman? Masih
juga tidak. Yang lebih penting nasabah mesti lebih jeli melihat bank-bank
yang memiliki kinerja baik dan sehat. Bank yang tidak sehat, walaupun masuk
dalam penjaminan LPS tetap saja akan menemui masalah jika harus
membayarkan dana nasabah pada saat jatuh tempo. LPS hanya akan
membayarkan dana nasabah jika bank dalam kondisi beku operasi atau
dilikuidasi. Sepanjang masih beroperasi, maka kemampuan banklah yang diuji
dalam membayarkan dana nasabah tepat waktu. So, pastikan dana yang kita

10
simpan di bank sudah memenuhi syarat 3T penjaminan. Itu salah satu syarat
agar tidur kita menjadi nyenyak

II. PASAR UANG


A. Konsep Dasar Pasar Uang
Pasar uang atau pasar keuangan merupakan mekanisme pasar yang
memungkinkan bagi seorang atau koporasi untuk dengan mudah dapat
melakukan transaksi penjualan dan pembelian dalam bentuk sekuritas
keuangan (seperti saham dan obligasi). Tanpa adanya pasar keuangan ini maka
peminjam uang (kreditur) akan mengalami kesulitan dalam menemukan
debitur yang bersedia untuk memberikan pinjaman kepadanya. Pengantara
seperti bank membantu dalam melakukan proses ini, dimana bank menerima
deposito dari nasabahnya yang memiliki uang untuk ditabung dan kemudian
bank dapat meminjamkan uang ini kepada orang yang berniat untuk
meminjam uang.
Pasar keuangan dibagi menjadi dua, yaitu pasar uang dan pasar modal
pasar uang adalah pasar yang menyediakan sarana pengelokasian dan
pinjaman dana jangka pendek karna itu pasar uang merupakan pasar likuiditas
primer. Sebaliknya pasar modal berkaitan dengan surat –surat yang berharga
yang berjangka panjang. Oleh karena itu, dana yang dijual belikan dalam pasar
modal adalah dana yang bersifat permanen atau semi permanen. Pasar modal
memiliki tempat pelaksanaan transkasi yang berbeda dengan pasar uang .
Pasar modal memeiliki tempat transaksi tertentu yang disebut bursa efek.
Sedangkan transaksi pasar uang dilakukan dengan sarana telekomunikasi.
Persamaan kedua pasar tersebut adalah kedua pasar merupakan sarana
bagi investor dalam melakukan investasi disamping sebagai sarana mobilisasi
dana bagi pihak yang membutuhkan dana. Dengan kata lain pasar uang dan
pasar modal merupakan sarana investasi dan mobilisasi dana.

B. Pembagian Pasar Keuangan

11
Untuk melakukan transaksi keuangan, kita lakukan di berbagai pasar
keuangan yang tersebar dalam berbagai jenis pasar keuangan, tergantung dari
jenis produk keuangan yang diinginkan. Dalam prakteknya, jenis-jenis pasar
keuangan antara lain:

C. Pasar Ekuitas dan Utang


Perusahaan dan individu dapat memperoleh dana dari pasar keuangan
dengan dua cara. Pertama, cara paling umum adalah dengan menerbitkan surat
utang, seperti obligasi atau kredit rumah, yang berupa perjanjian kontrak oleh
peminjam untuk membayarkan kepada pemegang obligasi uang dengan
jumlah tertentu, setiap waktu tertentu (bunga dan pokok utang), sampai
tanggal tertentu (jatuh tempo), ketika pembayaran akhir terjadi. Jatuh tempo
(maturity) dari surat utang adalah jumlah tahun (masa) yang diperlukan
sampai surat utang itu tidak berlaku lagi. Surat utang masuk kategori jatuh
tempo jangka pendek (short-term) jika kurang dari setahun sudah tidak
berlaku, sementara jangka pangjang (long-term) jika tidak berlaku dalam 10
tahun atau lebih. Surat utang dengan jangka waktu antara satu dan sepuluh
tahun disebut surat utang jangka menengah (intermediate-term).
Cara kedua memperoleh dana dengan menerbitkan ekuitas (equities)
seperti saham biasa, yaitu klaim untuk berbagi pendapatan bersih (penerimaan
dikurangi pengeluaran dan pajak) dan asset perusahaan. Jika anda memiliki
satu lembar saham dari sebuah perusahaan yang menerbitkan satu juta lembar
saham, anda berhak akan 1/1.000.000 dari pendapatan bersih dan 1/1.000.000
dari asset perusahaan. Saham biasanya melakukan pembayaran berkala
(dividen) kepada pemilik saham. Selain itu, saham juga dipandang sebagai
surat berharga jangka panjang karena tidak memiliki jatuh tempo. Selain itu,
memiliki saham berarti memiliki sebagian perusahaan dan untuk itu berhak
memberi suara terhadap isu yang penting bagi perusahaan dan memilih para
direksi.
Kelemahan dari kepemilikan perusahaan dalam bentuk ekuitas dan
bukannya utang adalah pemegang saham itu termasuk dalam pelaku klaim

12
terakhir, yaitu perusahaan harus membayar utang mereka semua terlebih
dahulu sebelum membayar pemegang sahamnya. Keuntungan dari pemegang
saham adalah berhak menikmati keuntungan langsung dari kenaikan laba atau
nilai asset perusahaan karena hak kepemilikan ada dalam pemegang saham.
Pemilik utang/obligasi perusahaan tidak memiliki keuntungan ini karena uang
yang mereka terima jumlahnya tetap.
Nilai total ekuitas di Amerika naik turun antara $4 sampai $25 triliun
sejak awal tahun 1990, tergantung harga saham. Walaupun umumnya orang
lebih mengenal pasar saham daripada pasar uang lainnya, ukuran pasar utang
jauh lebih besar dibandingkan ukuran pasar ekuitas. Pada akhir tahun 2013,
nilai instrument utang adalah $42 triliun, sementara nilai ekuitas hanya $21,3
triliun.

D. Pasar Primer dan Sekunder


Pasar primer (primary market) adalah pasar keuangan di mana surat
berharga yang baru, seperti obligasi dan saham, dijual ke pembeli awal oleh
perusahaan atau lembaga pemerintah yang meminjam dana. Pasar sekunder
(secondary market) adalah pasar keuangan dimana surat berharga yang pernah
diterbitkan kemudian diperjualbelikan lagi.
Pasar primer untuk surat berharga tidak terlalu dikenal oleh masyarakat
umum karena penjualan ke pembeli awal sering kali dilakukan secara tertutup.
Lembaga keuangan yang penting perannya dalam membantu penjualan awal
surat berharga di pasar primer adalah bank investasi (investment bank). Bank
jenis ini melakukan proses penjaminan emisi (underwriting). Mereka
menjamin harga dari surat berharga sebuah perusahaan dan menjualnya ke
masyarkat umum.
Bursa efek New York (New York Stock Exchange) dan NASDAQ
(National Association of Securities Dealers Automated Quotation System), di
mana saham saham yang sudah diterbitkan diperjualbelikan, adalah contoh
paling bagus untuk pasar sekunder, walaupun pasar obligasi, di mana obligasi
milik perusahaan besar dan pemerintah Amerika diperjualbelikan, memiliki

13
nilai transaksi penjualan yang lebih besar. Contoh lain pasar sekunder adalah
pasar valuta asing dan pasar derivative (futur dan opsi). Broker dan agen surat
berharga berperan penting dalam pasar sekunder yang berfungsi baik. Broker
adalah orang yang mempertemukan pembeli dengan penjual sekuritas,
sementara agen (dealers) menghubungkan pembeli dan penjual dengan
membeli dan menjual surat berharga pada harga yang sudah ditentukan.
Ketika seseorang membeli surat berharga dipasar sekunder, maka orang
yang menjual surat berharga itu menerima uang dari penjualan, namun
perusahaan yang menerbitkan surat berharga itu tidak mendapatkan uang lagi.
Perusahaan hanya mendapat uang ketika pertama kali menerbitkan dan
menjual surat berharga itu di pasar primer. Namun demikian, pasar sekunder
punya dua peran penting. Pertama, pasar sekunder mempercepat dan
mempermudah proses penjualan surat berharga untuk menjadi uang kas,
dengan kata lain membuat instrument keuangan lebih likuid (liquid). Dengan
makin likuid, maka surat berharga ini lebih diminati dan dengan demikian
mempermudah perusahaan yang ingin menjual di pasar primer. Kedua, pasar
sekunder menentukan harga surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan
dan dijual di pasar perdana. Investor yang membeli surat berharga di pasar
pedana akan membayar kepada perusahaan penerbit surat utang ini tidak lebih
dari harga yang menurutnya akan terjadi di pasar sekunder untuk surat
berharga ini. Semakin tinggi harga di pasar sekunder, semakin tinggi harga
yang akan didapat perusahaan untuk surat berharga baru di pasar primer, dan
semakin besar modal yang dapat diraih. Oleh karena itu, persyaratan di pasar
sekunder adalah yang paling penting bagi perusahaan penerbit surat berharga.
Untuk alas an ini, buku seperti ini yang membahas pasar keuangan, focus pada
pasar sekunder daripada pasar primer.

E. Bursa dan Pasar Over the Counter

14
Pasar sekunder dapat dikelola dengan dua cara. Pertama, melalui bursa,
yaitu tempat di mana pembeli dan penjual surat berharga (atau broker atau
agen mereka) bertemu di satu lokasi untuk bertransaksi. Bursa efek New York
atau Dewan Perdagangan Chigago untuk komoditas (tepung, jagung, perak,
dan bahan mentah lainnya) adalah contoh dari bursa yang dikelola.
Cara kedua adalah melalui apa yang disebut pasar di luar bursa [over-
the-counter (OTC) marker], di mana agen di berbagai lokasi berbeda yang
memiliki surat berharga siap untuk membeli dan menjual surat berharga “di
luar bursa” kepada siapa saja yang datang kepada mereka dan menerima harga
yang mereka tentukan. Karena transaksi dilakukan lewat computer dan harga
satu sama lain diketahui, pasar ini sangat kompetitif dan tidak jauh berbeda
dari pasar yang dikelola.
Banyak saham yang diperjualbelikan di luar bursa, walaupun mayoritas
perusahaan besar sahamnya diperdagangkan di bursa yang memiliki
organisasi. Pasar obligasi pemerintah Amerika, dengan nilai transaksi jauh
lebih besar dari bursa efek New York, dibentuk sebagai pasar over the
counter. Sekitar 40 agen membentuk “pasar” untuk surat berharga ini dengan
siap sedia membeli dan menjual obligasi pemerintah Amerika. Pasar over the
counter lainnya adalah pasar yang memperjualbelikan jenis instrument
keuangan lainnya, seperti sertifikat deposito, dana pemerintah federal, dan
instrumen nilai tukar.

F. Pasar Uang dan Pasar Modal


Satu cara lain untuk membedakan jenis-jenis pasar adalah berdasarkan
masa jatuh tempo dari surat berharga yang diperdagangkan di setiap pasar.
Pasar uang (money market) adalah pasar di mana hanya instrumen jangka
pendek (yaitu yang jatuh tempo kurang dari setahun) yang diperdagangkan.
Contoh: deposito berjangka, wesel, atau promes. Pasar modal (capital market)
adalah pasar yang memperjualbelikan instrumen jangka panjang (jatuh tempo
setahun atau lebih) atau instrumen ekuitas. Surat berharga pasar keuangan
biasanya lebih sering diperdagangkan dibandingkan surat berharga jangka

15
panjang, sehingga lebih likuid. Surat berharga jangka pendek memiliki
fluktuasi harga yang lebih rendah dibandingkan surat berharga jangka panjang
dan sehingga lebih aman. Akibatnya, perusahaan dan bank secara aktif
menggunakan pasar keuangan untuk memperoleh bunga dari dana lebih yang
mereka miliki sementara. Surat berharga di pasar modal, seperti saham dan
obligasi jangka panjang, biasanya dipegang oleh lembaga keuangan seperti
asuransi dan dana pensiun yang ketidakpastiannya rendah terkait jumlah uang
yang akan mereka miliki di masa depan.

G. Fungsi Pasar Keuangan


Pasar keuangan berfungsi sebagai penyalur dana dari rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah yang memiliki kelebihan dana, karena mereka
berbelanja lebih sedikit dari penghasilannya, kepada mereka yang memiliki
kekurangan dana karena penghasilan mereka lebih sedikit dari kebutuhan
belanja.

Gambar 1. Aliran Uang dalam Sistem Keuangan


Gambar panah menunjukan bahwa aliran uang dari pemberi pinjaman ke
pinjaman melalui dua jalur, yaitu: aliran langsung dimana peminjam
meminjam uang langsung dari pasar keuangan dengan menjual surat berharga
(instrument keuangan), yaitu klaim terhadap penghasilan atau asset peminjam
di masa depan, dan aliran tidak langsung dimana lembaga keuangan

16
meminjam dana dari pemberi pinjaman dan memakai uang ini untuk disalurkan
kepada peminjam dalam bentuk kredit.
Pasar Keuangan memungkinkan aliran dana dari mereka yang tidak
memiliki peluang investasi produktif kepada mereka yang memiliki peluang
seperti. itu. Pasar keuangan penting untuk menghasilkan alokasi yang efisien
dari modal (kekayaan, baik uang maupun harta fisik, yang digunakan untuk
menghasilkan Iebih banyak kekayaan), yang kemudian berperan terhadap
semakin tingginya produksi dan efisiensi dalam perekonomian.
Pasar keuangan yang berfungsi baik juga memengaruhi kesejahteraan
konsumen lebih baik lagi, karena memungkinkan konsumen untuk mengatur
waktu belanja mereka. Pasar keuangan yang bekerja dengan efisien
memperbaiki kesejahteraan ekonomi semua orang dalam masyarakat.

H. Fungsi, Peserta, Dan Instrumen Pasar Uang


1. Fungsi Pasar Uang
Pasar uang menyediakan fasilitas atau jaringan transaksi jual beli asset
financial, pasar ini menekankan pada kredit untuk memenuhi kebutuhan
kas jangka pendek. Pasar uang adalah mekanisme yang mempertemukan
pihak yang memiliki surplus dana dengan pihak yang mengalami defisit.
2. Peserta Pasar Uang
Pihak yang terlibat dalam transaksi pasar uang baik sebagai investor
maupun sebagai penerbit instrument dalam rangka mobilisasi dana antara
lain adalah :
 Lembaga-lembaga keuangan
 Perusahaan-perusahaan besar
 Lembaga-lembaga pemerintah
 Individu-individu

3. Instrumen Pasar Uang

17
Instrumen pasar uang yaitu surat-surat berharga yang ditawarkan dipasar
uang. Jenis-jenis pasar uang yang ditawarkan :
 Treasury Bills Amerika Serikat
 Srtifikat Deposito Yang Dapat Di Negosiasi (Negotatiable Bank
Certificates Of Deposit)
 Surat Berharga Komersial (Commercial Paper)
 Akseptasi Bank (Banker’s Acceptance)
 Perjanjian Membeli Kembali (Repurchase Agreement)
 Dana Federal (Federal Funds)

III. PASAR VALUTA ASING (VALAS)


A. Pengertian Pasar Valuta Asing
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam
bahasa asing dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang
yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta
asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan
dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Nilai mata uang suatu negara
berbeda dengan negara lain. Perbedaan inilah yang membuat sebuah mata
uang dapat dipertukarkan dengan mata uang lainnya. Semua mata uang
negara-negara besar menganut sistem mengambangyang berarti membiarkan
nilai tukar mata uang bebas bergerak naik turun mengikuti fluktuasi
pasar.Karena nilai tukaryang selalu bergerak naik turun dari waktu ke waktu,
maka nilai tukar mata uang dapat diperdagangkan. (Kasmir. 2011)
Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau
transakasi yang memperdagangkan suatu mata uang suatu negara terhadap
mata uang negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia
selama 24 jam secara berkesinambungan. Pasar valas buka selama 24 jam
dari Senin pukul 04.00 WIB hingga Sabtu pukul 04.00 WIB. Pasar valuta
asing adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah
transaksi-transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika
diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang

18
(valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sedangkan tarif dari
pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate, di
Indonesia dikenal dengan Kurs Valas.
Pasar valuta asing atau sering disebut Foreign Exchange Market.Pasar
valuta asing merupakan pasar dimana transaksi valuta asing dilakukan baik
antarnegara maupun dalam suatu negara. Penjualan valas dapat dilakukan
oleh bank yang berstatus devisa. Penjualan valas oleh bank devisa dilakukan
oleh para dealer-dealer bank yang bersangkutan. Transaksi dapat dilakukan
oleh suatu badan atau perusahaan atau secara perorangan dengan berbagai
tujuan.
Dalam perdagangan pasar valas internasional, hanya mata uang yang
“convertible currencies” yang sering diperdagangkan, sedangkan yang tidak
termasuk golongan tersebut jarang diperdagangkan. Yang menetukan
golongan “convertible currencies”adalah satunyan volume perdagangan
suatu negara baik secara kualitas maupun kuantitas di samping faktor lainnya.
Di samping itu dapat dilakukan antarnegara transaksi valas juga dapat
dilakukan antarbank dengan nasabahnya seperti transaksi uang kertas asing
(bank notes), travellers cheque, giro valas, transfer ke luar negeri atau
kegiatan mata uang asing lainnya. Dalam transaksi ini menggunakan kurs jual
dan kurs beli. Kurs jual adalah pada saat bank menjual dan nasabah membeli.
Sedangkan kurs beli adalah pada saat bank membeli dan nasabah menjual.
Khusus untuk uang kertas asing (bank notes) bank menggunakan kurs bank
notes, sedangkan untuk valas lainnya bank menggunakan kurs devisa umum.
(Salim, Joko. 2008)
Selisih antara kurs jual dan kurs beli yang disebut spreadyang
merupakan keuntungan bank dan dalam praktiknya selalu kurs jual lebih
tinggi dari kurs beli. Penentuan kurs dapat dilakukan secara direct rate dan
indirect rate. Direct rate adalah penentuan yang menempatkan mata uang
domestik di depan mata uang asing. Sedangkan indirect rate adalah
menempatkan mata uang asing di depan mata uang domestik. (Zuhri. 2015)
B. Peserta Pasar Valuta Asing

19
Peserta ekonomi yang utama dalam pasar valas dapat digolongkan
menjadi:
1. Perusahaan
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi, perusahaan
selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-sumber daya yang
baru dan yang lebih murah. Ada kegiatan impor dan ekspor yang dilakukan
perusahaan kadang memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang
cukup besar.
2. Individu
Masyarakat atau perorangan melakukan transaksi valuta asing disebabkan
oleh beberapa faktor.Faktor yang pertama adalah kegiatan spekulasi, yaitu
dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk
memperoleh keuntungan.Faktor kedua adalah kebutuhan konsumsi pada saat
berada di luar negeri.
3. Bank Umum dan Perbankan.(Kasmir. 2011)
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan
antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan uangnya dalam bentuk
mata uang lain. Perbankan adalah pelaku pasar valas yang terbesar dan paling
aktif.perbankan beroperasi dalam pasar valas lewat para pedagangnya.
(Kasmir. 2011) (Abdullah, Thamrin dan Francis Tantri. 2014)
4. Pialang Pasar Valas atau Broker
Mereka membantu untuk mencarikan pembeli ataupun penjual.
5. Pemerintah
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara
lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri
yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang lokal.
6. Bank Sentral
Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka
menstabilkan nilai tukar mata uang.

7. Spekulan dan Arbitraser

20
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar
valas.Peran serta spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata
didorong oleh motif mengejar keuntungan.
8. Institusi
Institusi yang dimaksud disini adalah institusi-institusi keuangan yang
mempunyai investasi internasional, meliputi dana pensiun, perusahaan
asuransi, mutual fund, dan bank investasi. (Kasmir. 2011)

C. Bentuk & Tujuan Transaksi Pasar Valuta Asing


Berkembangnya pasar valas tidak hanya meningkatkan jumlah pelaku
dan volume transaksi saja, namun juga memunculkan variasi jenis transaksi
atau produk valas yang diperdagangkan. Beberapa jenis transaksi yang paling
umum ditransaksikan di pasar valas adalah transaksi spot dan transaksi
derivative terutama forward, swap, dan option. Selain itu terdapat berbagai
turunan dan kombinasi dari jenis transaksi derivative tersebut diatas yang
disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan pelaku pasar atau investor. Namun,
di pasar valas-rupiah pasar transaksi selain spot, forward, dan swap belum
berkembang cukup dalam.
1. Transaksi spot
Transaksi Spot yaitu transaksi jual-beli valas dengan kewajiban bagi
penjual untuk menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan
pembayaran (mata uang domestik) pada 2 hari kerja setelah terjadinya
kontrak. Transaksi spot juga memungkinkan untuk diselesaikan (settle)
pada hari yang sama, atau lebih dikenal dengan today settlement, atau
diselesaikan pada keesokan harinya, atau dikenal dengan tomorrow
settlement.
2. Transaksi forward (Tunggak)
Transaksi Forward yaitu transaksi jual-beli valas dengan settlement
(penjual menyerahkan valas dan pihak pembeli harus melakukan
pembayaran) pada waktu tertentu (lebih dari 2 hari kerja) sesuai kontrak
yang diperjanjikan dengan harga/kurs forward sebesar kurs spot ditambah

21
premi forward (dengan asumsi mata uang domestik akan terdepresiasi
pada saat kontrak forward jatuh tempo).
3. Transaksi swap (Barter)
Transaksi Swap yaitu gabungan antara transaksi spot dan forward namun
dengan arah transaksi yang saling berlawanan. Transaksi swap jual adalah
transaksi membeli valas secara spot disertai dengan transaksi forward jual
valas. Sebaliknya, transaksi swap beli adalah transaksi spot jual valas
yang diikuti oleh transaksi forward beli valas. Transaksi swap umumnya
digunakan sebagai fasilitas lindung nilai aset dari risiko fluktuasi kurs.
Disamping jenis transaksi yang bervariasi, mata uang asing yang
diperdagangkan juga bermacam-macam. Namun, mata uang asing yang paling
banyak diperdagangkan di pasar valas adalah hard currencies seperti US dollar
dan euro. Identifikasi terhadap pelaku dan aliran transaksi menghasilkan blok-
blok pasar yang terkait satu sama lainnya sehingga menggambarkan alur
transaksi di pasar valas dan rupiah.
Transaksi Valas baik yang dilakukan oleh Bank, Perusahaan, ataupun
Individu mengandung berbagai tujuan. Tujuan ini berbeda-beda sesuai dengan
apa yang ingin diperoleh dari transaksi tersebut. Ada beberapa tujuan dalam
melakukan transaksi Valas, baik yang dilakukan oleh perusahaan/ badan
maupun individu, yaitu :
1) Untuk Transaksi Pembayaran
Sebagai contoh Perusahaan Indonesia melakukan pembelian sejumlah
barang berupa mesin-mesin dari Perusahaan Jerman. Pembayaran
dilakukan sales contrac yang telah disepakati. Jika pembayaran dilakukan
dengan mata uang eksportir (DM) maka transaksi valas akan terjadi di
Indonesia (importir). Namun, bila pembayaran dilakukan dengan mata uang
importir (IDR), maka transaksi jual-beli terjadi di pihak eksportir di
Jerman, dimana pihak eksportir harus terlebih dahulu menukarkan IDR ke
DM di Jerman. Pembayaran dapat pula dilakukan dengan mata uang
lainnya, misal dalam mata uang US Dollar, maka transaksi Valas terjadi di
negara importir dan eksportir.

22
2) Mempertahankan Harga Beli
Kebijaksanaan Pemerintah melakukan devaluasi bertujuan untuk
meningkatkan ekspor sehingga barang-barang kita yang dijual ke luar
negeri akan lebih kompetitif. Dengan melakukan devaluasi, maka nilai
tukar Rupiah akan turun terhadap mata uang yang didevaluasikan. Akan
tetapi, bagi pemegang rupiah di dalam negeri justru nilai tukar uangnya
terhadap mata uang asing melah menjadi turun akibatnya daya beli pun
menurun jika dibandingkan dengan Valas tersebut.
3) Mengirim Uang ke Luar Negeri
Transfer ke luar negeri merupakan jasa Bank dalam pengiriman uang ke
luar negeri. Sarana yang digunakan yaitu dapat menggunakan telex, telepon
facsimile, atau sarana lainnya. Pengiriman dapat dilakukan dengan mata
uang negara pengirim atau negara yang dikirimkan. Jika pengiriman dalam
mata uang negara tujuan, maka pertukaran valas terjadi di negara pengirim.
Demikian juga apabila pengiriman dalam mata uang negara pengirim, maka
transaksi valas terjadi di negara tujuan.
4) Mencari Keuntungan
Transaksi Valas dapat digunakan untuk mencari keuntungan atau
kemudahan-kemudahan berbelanja. Sebagai contoh Nasabah dapat
menyimpan uangnya dalam bentuk deposito valas atau rekening giro valas.
Keuntungan dalam hal ini selain memperoleh suku bunga, juga dapat
meraih keuntungan melalui kenaikan kurs yang terus menerus. Keuntungan
lainnya adalah dapat menarik atau mengeluarkan cek dan bilyet giro dalam
valas sebagai alat pembayaran. Kemudian keuntungan lainnya adalah
dengan membeli valas Bank notes pada saat kurs turun dan menjualnya
pada saat kurs naik, transaksi ini dilakukan terhadap mata uang yang
cenderung naik terus serta lebih besar unsur spekulasinya.

5) Pemagaran Risiko (Headging)

23
Dalam hal pemagaran risiko, sering kali terhadap utang dalam valuta asing,
hal ini akibat dari sering terjadinya kenaikan kurs terus menerus. Kenaikan
kurs ini dapat meningkatkan nilai pinjaman atau utang jika tidak dilakukan
headging. Dengan dilakukan headging minimal risiko kerugian dapat
diperkecil seminimal mungkin.
6) Kemudahan Berbelanja
Tujuan Transaksi Valas yang satu ini sangat berguna bagi seseorang yang
suka bepergian ke luar negeri. Kemudahan ini dapat diwujudkan dengan
membeli traveller cheque (TC) atau cek perjalanan. Dengan membawa TC
ini nasabah dengan mudah dapat berbelanja di berbagai tempat dan di
berbagai negara. Kemudian nomilal TC pun mangikuti kurs yang sedang
berkembang.

IV. PASAR MODAL


A. Konsep Pasar Modal
Definisi pasar modal menurut kamus yaitu pasar uang dan modal adalah
pasar konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan
yang memerlukan dana jangka panjang, yaitu lebih dari satu tahun. Umumnya
yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuransi, dana pensiun, bank
- bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha,
pemerintah dan masyarakat umum.
Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai
instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat
utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun
instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan
maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan
berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan
prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Perbedaan antara
pasar modal dengan pasar uang adalah dalam pasar uang, diperdagangkan
surat berharga berjangka waktu pendek, sedangkan dalam pasar modal,
diperdagangkan surat berharga berjangka waktu panjang.

24
Pasar modal memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. Di
banyak negara, terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi
pasar, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab
pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan-
perusahaan. Perusahaan-perusahaan ini merupakan salah satu agen produksi
yang secara nasional akan membentuk Gross Domestic Product (GDP).
Perkembangan pasar modal akan menunjang kegiatan peningkatan GDP.
Dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong pula kemjuan
ekonomi suatu negara.
Pada masa sekarang ini pasar modal semakin banyak mendapat
perhatian, baik dari kalangan investor, emiten maupun pemerintah, karena
perannya yang sangat mendukung perekonomian. Dalam perkembangannya,
fluktuasi harga saham di pasar modal dapat dipengaruhi beberapa faktor
ekonomi dan non ekonomi (Inda Kristiana dan Sri Suratna, 2005:122).
Walaupun tidak terkait secara langsung dengan dinamika yang terjadi di pasar
modal, namun pengaruh lingkungan non ekonomi tidak dapat dipisahkan dari
aktivitas pasar modal. Isuisu mengenai kepedulian terhadap lingkungan hidup,
hak asasi manusia, peristiwa-peristiwa politik dan kenegaraan serta kerusuhan-
kerusuhan yang menyebabkan ketidakpastian politik dan keamanan, sering
menjadi faktor utama pemicu fluktuasi harga saham di bursa efek secara
seluruh dunia. (Yuwono, Andri. 2013)

B. Instrument & Pemain Pada Pasar Modal


1. Instrumen Pasar Modal
Instrument pasar modal adalah instrument utang dan ekuitas dengan waktu
jatuh tempo lebih dari satu tahun.Instrument pasar modal mempunyai
rentang fluktuasi harga yang jauh lebih lebaar daripada instrument pasar
uang dan dipertimbangkan sebagai investasi yang cukup beresiko.
Adapun masing-masing jenis instrumen pasar modal dapat dijelaskan
sebagai berikut:

25
 Saham (stocks), adalah klaim ekuitas atau laba bersih dan asset suatu
perusahaan.
 Hipotek (mortgage),adalah pinjaman kepada sector rumah tangga atau
perusahaan untuk rumah, tanah atau struktur riil lainny, dimana
struktur atau tanah itu sendiri berfungsi sebagai jaminan untuk
pinjaman.
 Obligasi Korporat (Corporate Bonds), pada umumnya memberikan
pembayaran bunga kepada para pemegangnya dua kali dalam setahun
dan membayarkan nilai nominalnya ketika jatuh tempo.
 Surat Berharga Pemerintah AS (U.S. Government Securities),
instrument jangka panjang ini diterbitkan oleh departemen keuangan
AS (U.S. Treasury) untuk membiayai deficit pemerintah pusat.
 Surat Berharga Badan Pemerintah AS (U.S. Government Agency
Securities), oblgasi jangka panjang ini berfungsi untuk membiayai
hipotek, pinjaman petani, atau peralatan pembangkit listrik.
 Obligasi Pemerintah Negara Bagian Dan Daerah (State And Local
Government Bonds), merupakan instrument utang jangka panjang yang
diterbitkan oleh pemerintah negara bagian daerah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran sekolah, jalan, dan program-program besar
lainnya.
 Pinjaman konsumsi dan oinjaman komersial bank (consumer and bank
commercial loan), pinjaman ini diperuntukkan bagi konsumen dan
kalangan bisnis yang terutama dibuat oleh bank.

2. Para Pemain Di Pasar Modal


Pemain utama dalam pasar modal adalah perusahaan yang akan melakukan
penjualan (emiten) dan pembeli atau pemodal (investor) yang akan
membeli instrumen yang ditawarkan oleh emiten. Kemudian didukung
oleh lembaga penunjang pasar modal atau perusahaan penunjang yang
mendukung kelancaran operasi pasar modal.Masing-masing pemain
mempunyai tujuan sendiri-sendiri.

26
Adapun para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga
penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain
utama sebagai berikut :
 Emiten
Emiten adalah perusahaan yang melakukan penjualan surat-efek
kepada masyarakat atau melakukan emisi di bursa. Emiten yang
melakukan emisi dapat memilih 2 macam instrumen pasar modal
apakah bersifat kepemilikan atau utang. Jika bersifat kepemilikan
diterbitkan saham dan jika yang dipilih instrumen utang maka
diterbitkan obligasi. Dalam melakukan emisi, emiten memiliki tujuan
yang tertuang dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
 Investor
Investor/pemodal adalah pihak/badan atau perorangan yang membeli
atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi.
Sebelum membeli efek yang ditawarkan, para investor biasanya
melakukan penelitian mengenai bonafiditas dan prospek usaha emiten. 
 Lembaga penunjang
Fungsi lembaga penunjang antara lain turut mendukung beroperasinya
pasar modal agar memudahkan emiten dan investor dalam melakukan
kegiatan masing-masing.

C. Lembaga Yang Terlibat Dalam Pasar Modal


1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)
Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990
tentang Pasar Modal adalah :
 Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek
dapat ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta
melindungi kepentingan pemodal masyarakat umum.
 Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga
berikut: 1) Bursa efek; 2) Lembaga kliring, penyelesaian dan
penyimpanan; 3) Reksa dana; 4) Perusahaan efek dan perorangan

27
 Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal
Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan
ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam
rangka melindungi pemodal dan masyarakat berupa: 
 Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua
perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat
persyaratan kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat
tentang semua transaksi efek oleh semua pemegang saham utama dan
orang dalam serta pihak terasosiasikan dengannya.
 Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah
memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran
profesi.
 Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada
suatu penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn
diadakannya penerbitan sertifikat dalam jumlah yang kurang dari
jumlah standar yang berlaku dalam perdagangan efek pada suatu bursa
efek.
Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah
memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan
oleh pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan
berhasil guna. Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan
pelaksanaan teknis di bidang pasar modal secara fungsional menjadi
tanggung jawabnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan serta berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana


 Akuntan Publik
Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:
1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan
memberikan pendapatya.

28
2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.
3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik
apabila diperlukan
 Konsultan Hukum
Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten
dan memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan
keabsahan usaha emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha,
bukti kepemilikan atas kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan
oleh emiten dengan pihak ketiga, serta gugatan dalam perkara perdata
dan pidana.
 Notaris
Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta
perubahan anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam
rangka emisi efek.
 Agen Penjual 
Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang
(broker/dealer) yang bertugas melayani investor yang akan memesan
efek, melaksanakan pengembalian uang pesanan dan menyerahkan
sertifikat efek kepada pemesan.
 Perusahaan Penilai
Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan
melakukan penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut
dimaksudkan untuk mengetahui beberapa beesarnya nilai wajar aktiva
perusahaan sebagai dasar dalam melakukan emisi melalui pasar modal.
 Penjamin Emisi Efek
Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:
 Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya
dikeluarkan, harga yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan
sekuritas kredit)

29
 Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu
menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan
pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek,
penyusunan prospektus merancang spesimen efek dan
mendampingi emiten selama proses evaluasi.
 Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan
menyiapkan sarana-sarana penunjang).

3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi


Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham
juga dikenal lembaga sebagai berikut:

 Wali Amanat (Trustee)


Tugas wali amanat antara lain:
 Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten
 Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta
kekayaan emiten yang diterima olehnya sebagai jaminan.
 Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.
 Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok
beserta bunganya yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada
waktunya.
 Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.
 Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan
perusahaan emiten.
 Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.
 Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila
diperlukan.

 Penanggung (Guarantor)
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran
pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para

30
pemengang obligasi tepat pada waktunya, apabila emiten tidak
memenuhi kewajibannya.
 Agen Pembayar (Paying Agent)
Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya
dilakukukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi
telah jatuh tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder


Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang
menyediakan jasa-jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa.
Lembaga penunjang terdiri dari:
 Pedagang Efek
Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang
efek juga berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan
menjaga keseimbangan harga serta memelihara likuiditas efek dengan
cara membeli dan menjual efek tertentu di pasar sekunder.
 Perantara Perdagangan Efek (Broker)
Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk
kemudian ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker
mengenakan fee kepada investor.
 Perusahaan Efek 
Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat
menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi
efek (underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau
penasihat investasi.
 Biro Administrasi Efek
Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur
menyediakan jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan
pencatatan, pembayaran dividen, pembagaian hak opsi, emisi sertifikat,
atau laporan tahunan untuk emiten.
 Reksa Dana (Mutual Fund)

31
Reksadana merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-
dana investor yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk
instrumen pasar modal atau pasar uang oleh manajer investasi. Atas
dana yang dikelola tersebut diterbitkan unit saham atau sertifikat
sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan reksadana

32
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan dari diskusi tentang Lembaga Penjamin Simpanan bahwa


Program penjaminan pemerintah (blanket guarantee) telah berhasil
mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. Namun,
kebijakan tersebut tersebut meningkatkan beban anggaran negara dan berpotensi
menimbulkan moral hazard oleh pihak pengelola bank dan nasabah bank. Dalam
rangka mengurangi dampak negatif dari program penjaminan pemerintah tersebut,
telah didirikan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sesuai dengan Undang-
Undang No. 24 tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada
tanggal 22 September 2004, LPS memiliki dua fungsi yaitu menjamin simpanan
nasabah bank dan melakukan penyelesaian atau penanganan bank yang tidak
berhasil disehatkan atau bank gagal.
Penjaminan simpanan nasabah bank yang dilakukan LPS bersifat terbatas
untuk mengurangi beban anggaran negara dan meminimalkan moral hazard.
Namun demikian, tetap dijaga kepentingan nasabah secara optimal. Setiap bank
yang beroperasi di Indonesia baik Bank Umum maupun Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) diwajibkan untuk menjadi peserta penjaminan.  Adapun jenis simpanan di
bank yang dijamin meliputi tabungan, giro, sertifikat deposito dan deposito
berjangka serta jenis simpanan lainnya yang dipersamakan dengan itu. Skim
penjaminan LPS telah dimulai secara penuh pada sejak tanggal 22 Maret 2007.
Apabila terdapat bank yang mengalami kesulitan keuangan dan gagal
disehatkan kembali sehingga harus dicabut izin usahanya, LPS akan membayar
simpanan setiap nasabah bank tersebut sampai jumlah tertentu, sebagaimana
ditetapkan. Adapun simpanan nasabah yang tidak dijamin akan diselesaikan
melalui proses likuidasi bank. Dengan adanya penjaminan simpanan nasabah bank
oleh LPS, diharapkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan dapat
tetap terpelihara.   
Saran ini kami tujukan kepada masyarakat pada umumnya bahwa
perbankan adalah rekan yang paling tepat untuk investasi kita. Dalam prakteknya

33
transaksi dengan bank akan lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan model
investasi lain. Seperti telah dijelaskan pada Bab pembahasan bahwa melakukan
penyimpanan di bank juga mendapatkan jaminan dari lembaga pemerintah yaitu
Lembaga Penjamin Simpanan. Terima Kasih.

34
DAFTAR PUSTAKA

Kasmir, 2017, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2014. PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta
Budisantoso, Totok, dan Nuritomo. 2015. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Lubis, Irsyad. 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Medan: USU Press
Slamat,Dahlan. 1999.Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta:Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
http://www.bi.go.id/id/publikasi/jurnal-ekonomi/Documents/
a4b9cb7869af4074a3871a15132240f4ekajian1.pdf
http://www.google.com/url?q=http://id.wikipedia.org/wiki/
Lembaga_Penjamin_Simpanan
http://www.hasamitra.com/index.php/artikel/opini/91-opini/193-memahami-
penjaminan-lembaga-penjamin-simpanan
http://www.kompasiana.com/channel/ekonomi

KATA PENGANTAR

35
Bismillahirrohmanirrohim,
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Pekanbaru, 08 Oktober 2019


Penulis

i
36
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Manfaat Dan Tujuan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................. 3
I. Lembaga Penjaminan Simpanan..................................................... 3
A. Pengertian Lembaga Penjamin Simpanan................................. 3
B. Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan....................................... 3
C. Tujuan Pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan................ 5
D. Syarat-Syarat Suatu Pinjaman Dapat Di Jamin Oleh Lembaga
Penjamin Simpanan................................................................... 6
E. Peserta Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan.................. 6
F. Peranan Nyata Lembaga Penjamin Simpanan.......................... 7
G. Memahami Penjaminan Lembaga Penjamin Simpanan............ 9
II. Pasar Uang...................................................................................... 11
A. Konsep Dasar Pasar Uang......................................................... 11
B. Pembagian Pasar Keuangan...................................................... 12
C. Pasar Ekuitas dan Utang............................................................ 12
D. Pasar Primer dan Sekunder....................................................... 13
E. Bursa dan Pasar Over The Counter........................................... 15
F. Pasar Uang dan Pasar Modal..................................................... 15
G. Fungsi Pasar Keuangan............................................................. 16
H. Fungsi, Peserta, Dan Instrumen Pasar Uang............................. 17
III. Pasar Valuta Asing.......................................................................... 18
A. Pengertian Pasar Valuta Asing.................................................. 18
B. Peserta Pasar Valuta Asing....................................................... 20
C. Bentuk dan Tujuan Transaksi Pasar Valuta Asing.................... 21

ii37
IV. Pasar Modal.................................................................................... 24
A. Konsep Pasar Modal................................................................. 24
B. Instrument dan Pemain Pada Pasar Modal................................ 25
C. Lembaga Yang Terlibat Dalam Pasar Modal............................ 27
BAB III PENUTUP......................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................35

iii
38
TUGAS
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN

LEMBAGA PENJAMINAN SIMPANAN (LPS),


PASAR UANG, VALUTA ASING DAN PASAR MODAL

DOSEN PEMBIMBING : DIAN FEBRINA, SE, M.Si

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3

MERY INDOVIA (18530913)


SRI WAHYUNI (17530325)
MARDOTILLA (17530319)
RIMA INDRA SARI (17530105)
ROSILA (17530312)
HARIRI AIMAN (79530268)
ANDRI YUSTIAN (19530100)
M. JAYA TRY NANDA (17530393)
BESTI AMELIA (17530231)

JURUSAN MANAJEMEN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI RIAU
2019

39

Anda mungkin juga menyukai