Anda di halaman 1dari 8

KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI GURU

Oleh
Jaja Jahidi
82351112026

Abstrak

Kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau menduduki jabatan.
Dimensi kualifikasi antra lain Kualifikasi, Latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang atau mata
pelajaran yang diajarkan, Sertifikat profesi guru, rencana pengajaran (teaching plans and materials),
prosedur mengajar (classroom procedurs), dan hubungan antar pribadi (interpersonal skill).
Kualifikasi guru menedukung tercapainya kemampuan guru sesuai dengan kompetensi yang
diharapakan. Komptensi yang harus yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.

Kata kunci: kualifikasi guru, kompetensi guru

PENDAHULUAN dan stakeholders lainnya. Hal ini dapat


Dunia pendidikan adalah suatu hal yang dipahami karena dengan adanya kinerja guru
tidak pernah lepas dalam kehidupan manusia. yang baik akan dapat menunjang tercapainya
Pendidikan merupakan hak kodrati manusia proses dan output pendidikan yang lebih
artinya pendidikan merupakan hak dan berkualitas. Namun demikian, masalah kinerja
kebutuhan dasar bagi manusia. Sejak manusia tenaga pendidik bukanlah masalah yang
lahir ke bumi sudah memerlukan pendidikan. sederhana, melainkan merupakan permasalahan
Untuk itu pendidikan sangat penting dalam yang sangat kompleks karena melibatkan
sejarah kehidupan manusia. Pelaksanaan sebuah banyak unsur yang saling terkait (interrelation),
lembaga pendidikan sebagai penyelenggara saling mempengaruhi (interaction), dan saling
pendidikan kerapkali dihadapkan pada problem- ketergantungan (interdependence) satu dengan
problem system pembelajaran, mulai dari yang lainnya.
penyiapan sarana prasarana,materi Masih rendahnya kinerja guru tidak
pembelajaran, tujuan bahkan sampai pada terlepas dari masalah kualifikasi, baik
persiapan proses. Dan guru merupakan kualifikasiakademik maupun kualifikasi non
komponen penting dan dianggap memiliki akademik, masih banyak guru yang memiliki
tanggungjawab besar terhadap keberhasilan kualifikasi di bawah standar (D-4/S-1) dan
pendidikan. Tinggi rendahnya atau baik mengajarkan mata pelajaran yang berbeda
buruknya kualitas pembelajaran di suatu dengan kualifikasi pendidikannya sehingga
sekolah bergantung dan sangat ditentukan oleh mempengaruhi penguasaan kualifikasi non
peranan kinerja guru. akademiknya.
Penyelenggaraan pendidikan menjadi Masalah-masalah yang menyertai kualitas
tanggungjawab tiga komponen penting yaitu guru baik negeri maupun swasta bukanlah
pemerintah, masyarakat dan keluarga. Salah masalah yang sederhana. Banyak sekali faktor
satu lembaga pendidikan yang dikelola oleh yang mempengaruhinya, disamping kualifikasi
pemerintah dan dikelola masyarakat dalam hal tenaga pendidik, sarana dan prasarana, system
ini dalam bentuk yayasan adalah lembaga manajemen yang berlaku, sumber dana yang
pendidikan. belumjelas, juga kompetensi guru itu sendiri.
Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan sehingga berimbas pada rendahnyaminat orang
selanjutnya terutama dalam kaitannya dengan tua dan masyarakat terhadap lembaga
optimalisasi otonomi sekolah/madrasah, paling pendidikan. Sedangkan setiap lembaga
tidak ada aspek penting yang perlu pendidikan menghendaki pendidik dan tenaga
mendapatkan perhatian, yaitu kinerja para kependidikan bekerja dengan lebih baik untuk
gurunya. Kinerja atau unjuk kerja tenaga tujuan lembaga tersebut.
pendidik merupakan suatu hal utama yang perlu Tenaga pendidik dan kependidikan dengan
mendapatkan perhatian semua pihak terutama kinerja yang tinggi selalu mempunyai
dari para kepala sekolah, supervisor/ pengawas, semangat, tanggung jawab yang tinggi dalam

Halaman | 23
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan
Volume 2 | Nomor 1 | Januari 2014

melaksanakan tugasnya, dan selalu berfikir 1 bulan gaji pokok guru.Di samping UUGD
memajukan lembaga pendidikannya juga menetapkan berbagai tunjangan yang
semaksimal mungkin. Kualitas sumber daya berhak diterima guru sebagai upaya
manusia yang baik ditunjukkan oleh kinerja peningkatan kesejahteraan finansial
yang baik pula, sedangkan untuk mencapai guru.Kebijakan dalam UUGD ini pada intinya
suatu kinerja yang baik didapat dari adalah meningkatkan kualitas kualifikasi dan
kemampuan pendidik dalam melakukan tugas kompetensi guru seiring dengan peningkatkan
dan kewajibannya berdasar kepada kualifikasi kesejahteraan mereka.
dan kompetensi yang dimilikinya.
1. Kualifikasi Akademik
PEMBAHASAN Berdasarkan Standar Pendidik dalam
Kualifikasi Guru Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005,
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, disebutkan bahwa “Pendidik harus memiliki
definisi kualifikasi adalah keahlian yang kualifikasi akademik dan kompetensisebagai
diperlukan untuk melakukan sesuatu, atau agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,
menduduki jabatan tertentu, dengan kata lain serta memiliki kemampuan untukmewujudkan
kualifikasi diartikan sebagai hal-hal yang tujuan pendidikan nasional” yang meliputi:
dipersyaratkan baik secara akademis dan teknis a. Kualifikasi akademik pendidikan minimal
untuk mengisi jenjang kerja tertentu. kualifikasi diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1);
mendorong seseorang untuk memiliki suatu b. Latar belakang pendidikan sesuai dengan
“keahlian atau kecakapan khusus”.Dalam dunia bidang atau mata pelajaran yang diajarkan;
pendidikan, kualifikasi dimengerti sebagai c. Sertifikat profesi guru (minimal 36 SKS di
keahlian atau kecakapan khusus dalam bidang atas D-IV/S1).
pendidikan, baik sebagai pengajar mata Undang-undang Guru dan Dosen
pelajaran, administrasi pendidikan dan merupakan suatu ketetapan politik bahwa
seterusnya.Bahkan, kualifikasi terkadang dapat pendidik adalah pekerja profesional, yang
dilihat dari segi derajat lulusannya. berhak mendapatkan hak-hak sekaligus
Kualifikasi guru dalam kegiatan belajar mempunyai kewajiban yang harus dipenuhi
mengajar menentukan tercapainya tujuan secara profesional. Dengan itu diharapkan,
pembelajaran.Ketrampilan dalam pekerjaan pendidik dapat mengabdikan secara total
profesi sebagai guru didukung oleh teori yang seluruh kemampuan, perhatian dan kepeduliann
telah dipelajari, seorang guru yang kompeten pada profesinya dan dapat hidup layak dari
diharuskan untuk belajar terus menerus dan profesi yang dilakoninya tersebut.
mendalami fungsinya sebagai guru yang Dalam UUGD diatur ketentuan bahwa
memiliki kualifikasi.Karena guru yang seorang:
profesional, mereka harus memiliki a. Pendidik wajib memiliki kualifikasi
ketrampilan, kemampuan khusus, mencintai akademik dan kompetensi pendidik
pekerjaannya, dan menjaga kode etik guru. sebagai agen pembelajaran.
Guru yang profesional, memiliki skil dalam b. Kualifikasi akademik diperoleh melalui
pekerjaan sebagai pendidik. Sebagai pendidik pendidikan tinggi program sarjana (S1)
tidak bosan dengan profesinya sebagai guru, atau program diploma empat (D-IV) yang
menganggap pekerjaan itu sebagai hobi dan sesuai dengan tugasnya sebagai guru untuk
tidak merasa puas dengan apa yang dimiliki guru dan S-2 untuk dosen.
tentang seluk beluk pendidikan secara khusus
dalam kegiatan belajar mengajar, dan menjaga 2. Kualifikasi Kegiatan Belajar Mengajar
sikap sebagai pendidik. Kuantitas dan kualitas guru dalam
Indonesia pada tahun 2005 telah memiliki melangsungkan Kegiatan Belajar Mengajar
Undang-Undang Guru dan Dosen, yang (KBM) adalah kompetensi guru yang
merupakan kebijakan untuk intervensi langsung merupakan kualifikasi yang harus dipenuhi
meningkatkan kualitas kompetensi guru lewat guru dalam mengajar.Kualifikasi guru menjadi
kebijakan keharusan guru memiliki kualifikasi tiga dimensi yakni kompetensi yang
Strata 1 atau D4, dan memiliki sertifikat menyangkut: 1) rencana pengajaran (teaching
profesi. Dengan sertifikat profesi ini pula guru plans and materials), 2) prosedur mengajar
berhak mendapatkan tunjangan profesi sebesar (classroom procedurs), dan 3) hubungan antar

Halaman | 24
Jaja Jahidi Kualifikasi dan Kompetensi Guru

pribadi (interpersonal skill). Ketiga dimensi mengajar guru dalam mewujudkan peranan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: itu secara nyata.
a. Rencana Pengajaran Aktivitas mengajar bukan hanya
Rencana pengajaran tercermin dalam terbatas pada aktivitas penyampaian
kalender pendidikan, program kerja tahunan, sejumlah informasi pengetahuan dari bahan
program kerja semester, program kerja yang diajarkan, melainkan juga bagaimana
bulanan, program kerja mingguan, dan bahan tersebut dapat disampaikan kepada
jadwal pelajaran. a) perencanaan dan siswa secara efektif dalam pengertian
pengorganisasian bahan pelajaran, 2) tercapainya kegiatan yang mempunyai
pengelolaan kegiatan belajar mengajar, 3) makna (meaningful learning).Proses
pengelolaan kelas, 4) penggunaan media dan mengajar pada hakekatnya interaksi antara
sumber pengajaran, serta 5) penilaian guru dan siswa. Keterpaduan proses belajar
prestasi. siswa dengan proses mengajar guru tidak
Satuan pengajaran sebagai rencana terjadi begitu saja, tetapi memerlukan
pengajaran merupakan kerangka acuan bagi pengaturan dan perencanaan yang seksama
terlaksananya proses belajar. Kemampuan terutama menentukan komponen-komponen
merencanakan program belajar-mengajar yang harus ada dan terlihat dalam proses
merupakan muara dari segala pengetahuan pengajaran.
teori, kemampuan dasar dan pemahaman Komponen prosedur didaktik
yang mendalam tentang objek belajar dan merupakan sarana kegiatan pengajaran yang
situasi pengajaran. Perencanaan program dapat menimbulkan aktivitas siswa dalam
belajar-mengajar merupakan kegiatan belajar. Komponen ini akan
perkiraan/proyeksi guru mengenai kegiatan berjalan dengan lancar bila memperhatikan
yang akan dilakukan oleh guru maupun tujuan yang ingin dicapai, hakekat siswa
murid. Dalam kegiatan tersebut harus jelas sebagai individu yang terlibat dalam
kemana anak didik mau dibawa (tujuan), apa kegiatan belajar mengajar, hakekat bahan
yang harus dipelajari (isi/bahan pelajaran), pelajaran yang akan disampaikan pada
bagaimana anak didik mempelajarinya siswa.
(metode dan teknik), dan bagaimana guru Media pengajaran adalah aspek penting
mengetahui bahwa anak didik telah untuk membantu guru dalam menyajikan
mencapai tujuan tersebut (penilaian). bahan pelajaran sekaligus mempermudah
Tujuan, isi, metode, teknik, serta penilaian siswa dalam menerima pelajaran.Komponen
merupakan unsur utama yang harus ada ketiga adalah komponen siswa dan materi
dalam setiap program belajar-mengajar yang pelajaran. Komponen ini harus mendapat
merupakan pedoman bagi guru dalam perhatian guru karena guru harus mampu
melakukan kegiatan belajar mengajar. mendorong aktualisasi siswa dan memberi
b. Prosedur Mengajar kesempatan untuk mengung-kapkan
Prosedur mengajar berkaitan dengan perasaannya, melakukan perubahan
kegiatan mengajar guru. Kegiatan mengajar bertingkah laku, serta mengamati
diartikan sebagai segenap aktivitas perkembangan siswa. Oleh karena itu siswa
kompleks yang dilakukan guru dalam harus diberi kesempatan untuk
mengorganisasi atau mengatur lingkungan mengembangkan potensi yang dimilikinya
mengajar dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan kemampuannya.
menghubungkannya dengan anak sehingga Untuk mengetahui keberhasilan dari
terjadi proses belajar. sebuah kegiatan belajar mengajar perlu
Proses dan keberhasilan belajar siswa dilakukan penilaian atau evaluasi. Fungsi
turut ditentukan oleh peran yang dibawakan dari evaluasi adalah untuk mengetahui: a)
guru selama interaksi kegiatan belajar- tercapai tidaknya tujuan pengajaran, dan b)
mengajar berlangsung. Guru menentukan keefektifan kegiatan belajar mengajar yang
apakah kegiatan belajar-mengajar berpusat telah dilakukan guru. Dengan demikian,
kepada guru dengan mengutamakan metode fungsi penilaian dalam kegiatan belajar
penemuan, atau sebaliknya. Oleh karena itu mengajar memiliki manfaat ganda, yaitu
dapat dinyatakan bahwa keberhasilan siswa bagi siswa dan bagi guru. Bagi guru
sebagai salah satu indikator efektivitas penilaian merupakan umpan balik sebagai
mengajar dipengaruhi oleh perilaku suatu cara bagi perbaikan kegiatan belajar-

Halaman | 25
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan
Volume 2 | Nomor 1 | Januari 2014

mengajar selanjutnya. Bagi siswa, evaluasi Kompetensi Guru


berfungsi sebagai alat untuk mengukur Undang-undang Sistem Pendidikan
prestasi belajar yang dicapainya. Nasional Nasional (Sisdiknas, 2003 pasal 35
Uraian di atas menggambarkan ayat 1), mengemukakan bahwa standar nasional
indikator-indikator yang terkait dengan pendidikan terdiri atas satandar isi, proses,
komponen prosedur mengajar. Indikator- kompetensi lulusan, tenaga kependidikan,
indikator prosedur mengajar terdiri dari: a) sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan,
metode, media, dan latihan yang sesuai dan penilaian pendidikan yang harus
dengan tujuan pengajaran, b) komunikasi ditingkatkan secara berencana dan berkala.
dengan siswa, c) mendemonstrasikan Memahami hal tersebut, sangat jelas bahwa
metode mengajar, d) mendorong dan guru yang bertugas sebagai pengelola
menggalakan keterlibatan siswa dalam pembelajaran dituntut untuk memiliki standar
pengajaran, e) mendemonstrasikan kompetensi dan professional. Hal ini mengingat
penguasaan mata pelajaran dan relevansinya, betapa pentingnya peran guru dalam menata isi,
f) pengorganisasian ruang, waktu, bahan, sumber belajar, mengelola proses pembelajaran,
dan perlengkapan pengajaran, serta dan melakukan penilaian yang dapat
mengadakan evaluasi belajar mengajar. memfasilitasi terciptanya sumberdaya manusia
c. Hubungan Antar Pribadi yang memenuhi standar nasional dan standar
Ditinjau dari prosesnya, kegiatan tuntutan era global.
belajar-mengajar merupakan proses Standar kompetensi dalam hal ini
komunikasi antara guru dengan siswa. Guru dimaksudkan sebagai sesuatu spesifikasi teknis
sebagai aktor utama dalam proses kompetensi yang dibakukan dan disusun
komunikasi berfungsi sebagai komunikator. berdasarkan konsensus semua pihak yang
Komunikasi yang dibina oleh guru akan terkait dengan memperhatikan keselamatan,
tercermin dalam: a) mengembangkan sikap keamanan, kesehatan, prkembangan Ipteks,
positif siswa, b) bersifat luwes dan terbuka perkembangan masa kini dan masa mendatang
pada siswa dan orang lain, c) menampilkan untuk mendapatkan manfaat yang sebesar-
kegairahan dan kesungguhan dalam kegiatan besarnya. Kompetensi merupakan komponen
belajar-mengajar, dan d) mengelola interaksi utama dari standar profesi selain kode etik
pribadi dalam kelas. sebagai regulasi perilaku profesi yang
Proses komunikasi dalam kegiatan dirtetapkan dalam prosedur dan system
belajar mengajar berkaitan erat dengan pengawasan tertentu. kompetensi guru
komunikasi instruksional yang merupakan merupakan gambaran kualitatif tentang hakikat
inti dari kegiatan belajar mengajar. Dengan perilaku guru yang penuh arti. Dari pernyataan
demikian komunikasi instruksional pada tersebut maka kompetensi diartikan dan
dasarnya adalah kegiatan yang dilakukan dimaknai sebagai perangkat perilaku efektif
guru dalam memberikan pengetahuan atau yang terkait dangan eksplorasi dan investigasi,
informasi dengan menggunakan strategi, menganalisis dan memikirkan, serta
teknologi, melalui kegiatan belajar-mengajar memberikan perhatian, dan mempersepsikan
sehingga diperoleh hasil belajar siswa yang yang mengarahkan seseorang menemukan
optimal. langkah-langkah preventive untuk mencapai
tujuan tertentu secara efektif dan efisien.
Dimensi Kualifikasi Kompetensi guru merupakan perpaduan antara
Kualifikasi dikembangkan dari Peraturan kemampuan personal, keilmuan, teknologi,
No. 19 tahun 2005, adapun dimensinya adalah : sosial, dan spiritual yang secara kaffah
(1) Kualifikasi akademik (2) Latar belakang membentuk kompetensi standar profesi guru,
pendidikan sesuai dengan bidang atau mata yang mencakup:
pelajaran yang diajarkan; (3) Sertifikat profesi 1. Penguasaan materi, yang meliputi
guru (4) rencana pengajaran (teaching plans and pemahaman karakteristik dan substansi
materials), (5) prosedur mengajar (classroom ilmu sumber bahan pembelajaran,
procedurs), dan (6) hubungan antar pribadi pemahaman disiplin ilmu yang
(interpersonal skill). bersangkutan dalam konteks yang lebih
luas, penggunaan metodelogi ilmu yang
bersangkutan untuk mempverivikasi dan

Halaman | 26
Jaja Jahidi Kualifikasi dan Kompetensi Guru

memantpkan pemahaman konsep yang Kompetensi ini harus meliputi,


dipelajari, serta pemahaman manajemen memahami karakteristik peserta didik
pembelajaran. yang berkaitan dengan aspek fisik,
2. Pemahaman terhadap peserta didik meliputi intelektual, sosial, emosional, moral,
berbagai karakteristik, tahap-tahap spiritual, dan latar belakang sosial
perkembangan dalam berbagai aspek dan budaya.Selain itu seorang guru juga
penerapanya (kognitif, afektif, dan harus mampu mengidentifikasi potensi
psikomotor) dalam mengoptimalkan peserta didik dalam mata pelajaran yang
perkembangann dan pembelajaran. diampu, mengidentifikasi bekal ajar awal
3. Pembelajaran yang mendidik, yang terdiri peserta didik dalam mata pelajaran yang
atas pemahaman konsep dasar proses diampu, serta dapat mengidentifikasi
pendidikan dan pembelajaran bidang studi kesulitan belajar peserta didik dalam
yang bersangkutan, serta penerpanya dalam mata pelajaran yang diampu.
pelaksanaan dan pengembangan pem- b. Menguasai teori belajar dan prinsip-
belajaran. prisnip pembelajaran yang mendidik.
4. Pengembangan kepribadian pro- Seorang guru harus mampu memahami
fesionalisme, yang mencakup pengem- berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip
bangan intuisi keagamaan yang pembelajaran yang mendidik terkait
berkepribadian, sikap dan kemampuan dengan mata pelajaran yang diampu. Di
mengaktualisasikan diri, serta sikap dan samping itu harus terampil dalam
kemampuan mengembangkan menerapkan berbagai pendekatan,
profesionalisme kependidikan. strategi, metode, dan teknik pembelajaran
Selain standar kompetensi profesi di atas, secara kreatif dalam mata pelajaran yang
guru juga perlu memuliki standar mental, diampu.
moral, sosial, spiritual, intelektual, fisik, dan c. Mengembangkan kurikulum yang terkait
psikis. Hal ini dipandang perlu karena dalam dengan mata pelajaran yang diampu
melaksanakan tugasnya guru diibaratkan Terkait dengan pengembangan
sebagai pembimbing perjalanan (guide of kurikulum, guru harus memahami
journey) yang bertanggung jawab atas prinsip-prinsip kurikulum terlebih
kelancaran perjalanan berdasarkan pengetahuan dahulu.Setelah itu, baru menentukan
dan pengalamannya. tujuan pembelajaran yang diampu.Selain
Guru adalah pendidik profesional dengan itu, guru harus mampu menentukan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, pengalaman belajar yang sesuai untuk
mengarahkan, melatih, menilai, dan mencapai tujuan, disamping pandai
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan memilih materi pembelajaran yang
anak usia dini jalur pendidikan formal, diampu yang terkait dengan pengalaman
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. belajar dan tujuan pembelajaran.Setelah
Sedangkan kopotensi adalah merupakan memilih materi, guru juga harus pandai
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan menata materi pembelajaran secara benar
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, sesuai dengan pendekatan yang dipilih
dan diaktualisasikan oleh Guru dalam dan karakteristik peserta didik.Terakhir,
melaksanakan tugas keprofesionalan.Menurut guru dituntut mengembangkan indikator
Undang-undang No.14 tahun 2005 tentang dan instrumen penilaian.
Guru Dan Dosen pasal 10 ayat (1) kompetensi d. Menyelenggarakan pembelajaran yang
guru meliputi kompetensi pedagogik, mendidik
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan Kompetensi ini, mewajibkan guru
kompetensi profesional yang diperoleh melalui mampu memahami prinsipprinsip
pendidikan profesi. perancangan pembelajaran yang
mendidik,mengembangkan komponen-
Dimensi Kompetensi Guru komponen rancangan pembel-ajaran,
1. Kompetensi Pedagogik serta berkompeten dalam menyusun dan
a. Menguasai karakteristik peserta didik melaksanakan pembelajaran yang
dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, lengkap, baik untuk kegiatan di dalam
kultural, emosional, dan intelektual. kelas, laboratorium, maupun lapangan.

Halaman | 27
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan
Volume 2 | Nomor 1 | Januari 2014

Selanjutnya, dalam penyelenggaraan penting untuk dinilai dan dievaluasi


pembelajaran guru mampu menggunakan sesuai dengan karakteristik mata
media pembelajaran dan sumber belajar pelajaran yang diampu. Selanjutnya, guru
yang relevan dengan karakteristik peserta harus mampu menentukan prosedur
didik dan mata pelajaran yang diampu penilaian dan evaluasi proses dan hasil
untuk mencapai tujuan pembelajaran belajar. Dalam hal penilaian guru
secara utuh. Seorang guru juga dituntut diwajibkan mengetahui dalam
dapat mengambil keputusan transaksional pengembangan instrumen penilaian dan
dalam pembelajaran yang diampu sesuai evaluasi proses dan hasil belajar,
dengan situasi yang berkembang. selanjutnya mengadministrasikan
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan penilaian proses dan hasil belajar secara
komunikasi untuk kepentingan berkesinambungan dengan menggunakan
pembelajaran berbagai instrumen, mampu
Pada zaman modern ini guru harus menganalisis, dan melakukan evaluasi.
mampu memanfaatkan teknologi i. Memanfaatkan hasil penilaian dan
informasi dan komunikasi dalam evaluasi belajar untuk kepentingan
pembelajaran yang diampu. pembelajaran
f. Memfasilitasi pengembangan potensi Setelah mendapatkan berkas administrasi
peserta didik untuk mengaktualisasikan penilaian proses dan hasil belajar, guru
berbagai potensi yang dimiliki menggunakan informasi hasil penilaian
Demi tercapainya tujuan pembelajaran, dan evaluasi untuk menentukan
seorang guru guru harus rela ketuntasan belajar dan digunakan untuk
menyediakan berbagai kegiatan merancang program remidial dan
pembelajaran untuk mendorong peserta pengayaan. Juga hasil tersebut di atas
didik mencapai prestasi secara optimal digunakan untuk meningkatkan kualitas
dan untuk mengaktualisasikan potensi pembelajaran. Selanjutnya, guru
peserta didik, termasuk kreativitasnya. mengkomunikasikan hasil penilaian dan
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, evaluasi pembelajaran kepada pemangku
dan santun dengan peserta didik kepentingan serta memenafaatkan
Guru harus dapat memahami berbagai informasi hasil penilaian dan evaluasi
strategi berkomunikasi yang efektif, pembelajaran untuk meningkatkan
empatik, dan santun, secara lisan, tulisan, kualitas pembelajaran.
dan/atau bentuk lain. Selain itu, guru j. Melakukan tindakan reflektif untuk
mampu berkomunikasi secara efektif, peningkatan kualitas pembelajaran
empatik, dan santun dengan peserta didik Guru mampu melakukan refleksi
dengan bahasa yang khas dalam interaksi terhadap pembelajaran yang telah
kegiatan/permainan yang mendidik yang dilaksanakan, memanfaatkan hasil
terbangun secara siklikal dari: (1) refleksi untuk perbaikan dan
penyiapan kondisi psikologis peserta pengembangan pembelajaran dalam mata
didik untuk ambil bagian dalam pelajaran yang diampu. Guru juga
permainan melalui bujukan dan contoh, dituntut untuk melakukan penelitian
(2) ajakan kepada peserta didik untuk tindakan kelas untuk meningkatkan
ambil bagin, (3) respons peserta didik kualitas pembelajaran dalam mata
terhadap ajakan guru, dan (4) reaksi guru pelajaran yang diampu.
terhadap respons peserta didik, dan 2. Kompetensi Kepribadian
seterusnya. a. Bertindak sesuai dengan norma agama,
h. Menyelenggarakan penilaian dan hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
evaluasi proses dan hasil belajar Indonesia
Guru mampu memahami prinsip-prinsip Seorang guru ketika berinteraksi dengan
penilaian dan evaluasi proses dan hasil siswa harus menghargai peserta didik
belajar sesuai dnegan karakteristik mata tanpa membedakan keyakinan yang
pelajaran yang diampu. Juga seorang dianut, suku, adat-istiadat, daerah asal,
guru harus dapat menentukan aspek- dan gender, serta bersikap sesuai dengan
aspek proses dan hasil belajar yang norma agama yang dianut, hukum dan

Halaman | 28
Jaja Jahidi Kualifikasi dan Kompetensi Guru

sosial yang berlaku dalam masyarakat, Guru harus mampu berkomunikasi


dan kebudayaan nasional Indonesia yang dengan teman dan komunitas dan
beragam. komunitas teman ilmiah lainnya secara
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang santun, empatik dan efektif. Guru juga
jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi harus mampu berkomunikasi dengan
peserta didik dan masyarakat orang tua peserta didik dan masyarakat
Seorang guru harus berperilaku jujur, secara santun, empatik, dan efektif
tegas, dan manusiawi, harus berperilaku tentang program pembelajaran dan
yang mencerminkan ketakwaan dan kemajuan peserta didik.Guru harus
akhlak mulia. Sehingga guru dapat mengikutsertakan orang tua peserta didik
berperilaku yang dapat diteladani oleh dan masyarakat dalam program
peserta didik dan anggota masyarakat di pembelajaran dan dalam mengatasi
sekitarnya. kesulitan belajar peserta didik.
c. Menampilkan diri sebagai pribadi yang c. Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh
mantap, stabil, dewasa, arif, dan wilayah Republik Indonesia yang
berwibawa memiliki keragaman sosial budaya
Guru harus menampilkan sebagai pribadi d. Guru harus mampu beradaptasi dengan
yang mantap dan stabil, dewasa, arif dan lingkungan tempat bekerja dalam rangka
berwibawa, sehingga menjadi teladan meningkatkan efektivitas sebagai
bagi siswanya. pendidik.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab Guru mampu melaksanakan berbagai
yang tinggi, rasa bangga menjadi guru, program dalam lingkungan kerja untuk
dan rasa percaya diri mengembangkan dan meningkatkan
Ketika mengajar, guru harus kualitas pendidikan di daerah yang
menunjukkan etos kerja dan tanggung bersangkutan.
jawab yang tinggi. Guru harus e. Berkomunikasi dengan komunitas profesi
mempunyai rasa bangga menjadi guru sendiri dan profesi lain secara lisan dan
dan percaya pada diri sendiri serta tulisan atau bentuk lain.
bekerja mandiri secara profesional. f. Guru harus pandai berkomunikasi dengan
e. Menjunjung tinggi kode etik profesi guru teman sejawat, profesi ilmiah, dan
Seorang guru harus memahami dan komunitas ilmiah lainnya melalui
menerapkan kode etik profesi guru, serta berbagai media dalam rangka
berperilaku sesuai dengan kode etik guru. meningkatkan kualitas pembelajaran
Guru juga harus mampu
3. Kompetensi Sosial mengkomunikasikan hasil-hasil inovasi
a. Bersikap inklusif, bertindak objektif, pembelajaran kepada komunitas profesi
serta tidak diskriminatif karena sendiri secara lisan dan tulisan maupun
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, bentuk lain.
kondisi fisik, latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi. 4. Kompetensi Profesional
Guru hendaknya Bersikap inklusif dan a. Menguasai materi, struktur, konsep, dan
objektif terhadap peserta didik, teman pola pikir keilmuan yang mendukung
sejawat dan lingkungan sekitar dalam mata pelajaran yang diampu.
melaksanakan pembelajaran, dan tidak Penjabaran dari kompetensi ini, yaitu
bersikap terhadap peserta didik, teman guru dapat menginterpretasikan dan
sejawat, orang tua peserta didik dan menganalisis materi, struktur, konsep,
lingkungan sekolah karena perbedaan dan pola pikir ilmu-ilmu yang relevan
agama, suku, jenis kelamin, latar dengan pembelajaran mata pelajaran
belakang keluarga, dan status sosial yang diampu. Selain itu, harus
ekonomi. memahami substansi pengetahuan mata
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, pelajaran yang diampu serta
dan santun dengan sesama pendidik, menunjukkan manfaat mata pelajaran
tenaga kependidikan, orang tua dan yang diampu.
masyarakat.

Halaman | 29
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pascasarjana Administrasi Pendidikan
Volume 2 | Nomor 1 | Januari 2014

b. Menguasai standar kompetensi dan DAFTAR PUSTAKA


kompetensi dasar mata pelajaran yang Aqib, Zainal. 2009. Standar Kualifikasi,
diampu. kompetensi, serifikasi, guru, kepala
Guru mata pelajaran harus senantiasa sekolah, dan pengawas. Bandung: CV,
memahami standar kompetensi dan Yrama Widya
kompetensi dasar serta memahami tujuan Mukhlis, 2008. Peraturan menteri pendidikan
pembelajaran yang diampu. nasional Republik Indonesia nomor 27
c. Mengembangkan materi pembelajaran tentang “standar kualifikasi akademik dan
yang diampu secara kreatif. kompetensi konselor,
Guru harus mampu memilih dan Jakarta, Mulyasa, E. 2007. Standar Kompetensi
mengolah materi pembelajaran yang dan Sertifikasi Guru. Bandung : Remaja
diampu secara kreatis sesuai dengan Rosdakarya.
tingkat perkembangan peserta didik. PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
d. Mengembangkan keprofesionalan secara Nasional Pendidikan.
berkelanjutan dengan melakukan Sembiring, M.Gorky. 2008. Mengungkap
tindakan reflektif. Rahasia dan Tips Manjur Menjadi Guru
Guru dalam kegiatan pembelajarannya Sejati. Yogyakarta : Best Publisher.
harus melakukan refleksi terhadap
kinerja sendiri secara terus-menerus,
dapat memanfaatkan hasil refleksi dalam
rangka peningkatan keprofesionalan.
Guru juga harus mampu melakukan
penelitian tindakan kelas untuk
meningkatkan keprofesionalan serta
mengikuti kemajuan zaman dengan
belajar dari berbagai sumber. Saat ini,
seorang guru dituntut mampu
memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi dalam berkomunikasi serta
untuk pengembangan diri.

SIMPULAN
Kualifikasi guru adalah suatu upaya untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas.
Kualifikasi merupakan keahlian yang
diperlukan untuk menduduki sutu jabatan.
Kualifikasi guru dalam kegiatan belajar
mengajar menentukan tercapainya tujuan
pembelajaran. Keterampilan dalam pekerjaan
profesi sebagai guru didukung oleh teori yang
telah dipelajari, seorang guru yang kompeten
diharuskan untuk belajar terus menerus dan
mendalami fungsinya sebagai guru yang
memiliki kualifikasi. Karena guru yang
professional harus mempunyai keterampilan
sesuai kompetensi.

Halaman | 30

Anda mungkin juga menyukai