Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
3 Surya
4. Spring bridge
➢ Indikasi:
1. Gigi anterior rahang atas
2. Gigi diastema
➢ Kontraindikasi:
1. Pasien muda dengan mahkota klinis gigi abutment terlalu pendek sehingga tidak
retentif
2. Abutment tidak punya kontak proksimal
3. Terdapat torus palatal
➢ Kekurangan:
1. Lengan pada palatum memberikan rasa tidak nyaman
2. Sukar membersihkan bagian connector yang menghadap palatum
3. Kelenturan lengan menyebabkan pontic dapat mengiritasi gingival palatum
➢ Indikasi7,8,9:
- jembatan pendek yang menggantikan satu sampai dua gigi anterior maupun
posterior yang hilang
- gigi penyangga harus kokoh dan tidak goyah
- gigitan yang ringan atau terbuka merupakan kasus yang ideal
- tidak terdapat kebiasaan buruk seperti bruxism
- gigi penyangga menyediakan struktur gigi yang cukup
- tidak terdapat defek pada email
- pasien mempunyai keinginan dan respon yang baik
- kesehatan serta kebersihan mulut dan gigi yang baik
- pasien muda dimana jembatan konvensional merupakan kontraindikasi
➢ Kontraindikasi7,8,9:
- keadaan daerah tidak bergigi yang panjang
- kebiasaan parafungsional
- gigi penyangga terdapat kerusakan yang luas
- gigi penyangga tipis
- gigi penyangga tidak kokoh
- overlap vertikal yang dalam
- tidak tersedia pelayanan laboratorium yang memadai
➢ Kelebihan7,8,10:
➢ Kekurangan7,8:
- tidak dapat dibuat untuk jembatan yang panjang
- prosedur pelekatan yang lebih sulit jika dibandingkan jembatan konvensional
- penggunaan asam untuk mengetsa mengharuskan pekerjaan yang hati-hati
- koreksi ruangan sangat sulit
- diperlukan susunan gigi penyangga yang baik
3.Apasaja hal yang perlu dipertimbangkan dalam pembuatan gigi tiruan cekat?
JAWAB :
1. Oklusi gigi
bila pasien kehilangan 1 atau beberapa gigi dalam satu area di dalam rongga mulut. Bila tidak
dibuatkan Fixed Bridge, maka gigi2 yang ada di antara gigi2 yang hilang tersebut akan bergerak ke
daerah yang kosong, sedangkan gigi2 lawannya (oklusinya) akan cencerung memanjang karena tidak
ada gigi yang menopangnya pada saat oklusi. Bergeraknya gigi kedaerah yang kosong dinamakan
shifting/drifting.
Sedangkan gigi2 yang memanjang dinamakan elongation/extrusion.
Bila kondisi ini berlanjut, maka akan menyebabkan
1. Sakit pada rahang (terutama pada TMJ/Temporo Mandibular Joint)
2. Retensi sisa2 makanan diantara gigi2 (food Impaction), dan dapat menyebabkan penyakit
periodontal
3. Berakhir dengan pencabutan pada gigi2 dan juga gigi lawannya Beban fungsional pada oklusal
pontik terutama gigi posterior dapat dikurangi dengan mempersempit lebar buko-lingual atau buko-
palatal untuk mengurangio beban oklusi yang dapat merusak gigi tiruan pada pasien-pasien tertentu
2. Oral hygine
3. Jaringan periodontal
Hukum Ante menyatakan bahwa daerah membrane periodontal pada akar-akar dari gigi abutment
harus sekurang kurangnya sama dengan daerah membrane periodontal yang ada pada gigi-gigi yang
akan diganti
4. Posisi gigi dan kesejajaran gigi
Abutment yang melibatkan gigi anterior hanya gigi gigi insisivus biasanya mempunyai
inklinasi labial yang serupa dan tidak terlalu sulit untuk menyusun kesejajarannya, apabila abutment
melibatkan gigi anterior seperti caninus dan gigi posterior seperti premolar kedua atas supaya
diperoleh kesejajaran, kaninus harus dipreparasi pada arah yang sama seperti premolar.
5. Jumlah dan lokasi kehilangan gigi
6. Kegoyangan gigi
7. Frekwensi karies
8. discoloration