Anda di halaman 1dari 7

Pemerolehan Bahasa Anak ....

Yuni Paliling1 Juanda 2


P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 7 No. 1 Desember 2022

PEMEROLEHAN BAHASA ANAK USIA 3 TAHUN 10 BULAN


PADA BIDANG FONOLOGI, SINTAKSIS, DAN SEMANTIK

Yuni Paliling1, Juanda2


Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar1,2
Email: yunipaliling27@gmail.com1, juanda@unm.ac.id2
APA Citation: Paliling, Yuni., Juanda. (2022). Pemerolehan Bahasa Anak Usia 3 Tahun 10 Bulan pada
Bidang Fonologi, Sintaksis, dan Semantik. Jurnal Pelita PAUD, 7(1), 213-219.
doi: https://doi.org/10.33222/pelitapaud.v7i1.2522

Diterima:06-10-2022 Disetujui: 19-12-2022 Dipublikasikan: 29-12-2022

Abstrak: Pemerolehan bahasa pada anak merupakan hal penting untuk dikaji. Pemahaman terhadap
pemerolehan bahasa merupakan salah satu dasar yang tepat untuk mengajarkan bahasa kepada anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pemerolehan bahasa anak usia 3 tahun 10 bulan pada bidang
fonologi, sintaksis, dan semantik. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data
dilakukan teknik rekam-catat. Subjek dalam penelitian ini adalah Arsyila Yumna (AY), anak perempuan
berusia 3 tahun 10 bulan yang tinggal di Kota Parepare. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa AY
telah mampu menyebutkan semua fonem vokal dengan tepat. Untuk fonem konsonan, pelafalannya sudah
sempurna jika dilafalkan per-satuannya. Namun, masih ada kekeliruan dalam melafalkan dua konsonan dalam
satu kata tertentu. Ditinjau dari bidang sintaksis, AY sudah mampu untuk mengucapkan kata dalam beberapa
kalimat sederhana maupun kompleks. AY juga telah menunjukkan kemampuan menghasilkan berbagai variasi
kalimat, seperti kalimat deklaratif, interogatif, imperatif, dan interjeksi. Sedangkan, dari aspek semantiknya,
AY telah menunjukkan kemampuan untuk membedakan makna kata dan penggunaannya serta memahami
kalimat atau konteks pembicaraan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi orang tua, guru, atau
orang di sekitar anak dalam mengajarkan bahasa kepada anak.
Kata kunci: Pemerolehan, bahasa anak, fonologi, sintaksis, semantic

Abstract: Language acquisition in children is an important thing to study. An understanding of language


acquisition is one of the right foundations for teaching language to children. This study aims to describe the
language acquisition of children aged 3 years and 10 months in the fields of phonology, syntax and semantics.
This study applies a qualitative descriptive method. Data collection was carried out using record-recording
techniques. The subject of this study was Arsyila Yumna (AY), a 3 year 10 month old girl who lives in
Parepare City. Based on the results of data analysis, it was found that AY was able to pronounce all vowel
phonemes correctly. For consonant phonemes, the pronunciation is perfect if the units are pronounced.
However, there is still an error in pronouncing two consonants in one particular word. In terms of syntax, AY
is already able to pronounce words in a number of simple and complex sentences. AY has also shown the
ability to produce a variety of sentence variations, such as declarative, interrogative, imperative, and
interjection sentences. Meanwhile, from the semantic aspect, AY has shown the ability to distinguish the
meaning of words and their use as well as understand sentences or the context of speech. The results of this
study can be used as a reference for parents, teachers, or people around children in teaching language to
children.
Keywords: Acquisition, children's language, phonology, syntax, semantics

© 2022 Yuni Paliling, Juanda


Under the license CC BY-SA 4.0

http://jurnal.upmk.ac.id/index.php/pelitapaud

213
Pemerolehan Bahasa Anak ....
Yuni Paliling1 Juanda 2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 7 No. 1 Desember 2022

PENDAHULUAN sederhana atau kalimat minor. Selain itu,


Pemerolehan bahasa merupakan suatu proses Affauzani (2020) menemukan bahwa
seseorang untuk memahami, menghasilkan, pemerolehan sintaksis anak usia 4 tahun
dan menggunakan bahasa sebagai alat sangat dipengaruhi oleh penggunanaan gawai.
komunikasi. Pemerolehan bahasa ini terjadi Penelitian tentang tataran semantik telah
dan berkembang sejak lahir. Pemerolehan dilakukan oleh Mieske (2020) yang
bahasa mengacu kepada pemerolehan bahasa menemukan bahwa pada usia 4 tahun, anak
pertama, yakni pemerolehan bahasa anak sudah cukup mampu mengklasifikasikan kata
terhadap bahasa ibunya. Dalam aspek berdasarkan maknanya. Dalam penelitian
psikolinguistik kajian pemerolehan bahasa yang dilakukan, Mieske menemukan bahwa
biasanya meliputi bidang fonologi, sintaksis, ketidakmampuan anak dalam membedakan
dan semantik. makna biasanya ditemukan pada makna kata
Penelitian mengenai pemerolehan sejenis, seperti bebek dan itik. Biasanya hal
bahasa pada anak telah dilakukan oleh tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar.
Maulana (2021) menunjukkan bahwa Berbeda dengan penelitian terdahulu yang
pemerolehan bahasa anak dan karakteristiknya meneliti pemerolehan bahasa pada anak laki-
sangat berpengaruh terhadap pemerolehan laki usia 3 tahun yang berasal dari berbagai
bahasa. Selain itu, Bawamenewi (2020) yang kalangan, penelitian ini akan meneliti
menemukan bahwa pada tataran fonologi anak pemerolehan bahasa anak perempuan usia 3
usia tiga tahun yang menjadi subjek tahun 10 bulan yang berasal dari keluarga
penelitiannya, ternyata anak tersebut sudah yang orang tuanya berprofesi sebagai guru
mampu menyebutkan semua bunyi vokal, pada bidang fonologi, sintaksis, dan semantik.
sedangkan beberapa bunyi konsonan belum Pemerolehan fonologi berkaitan dengan
bisa diucapkan. Selanjutnya, Suparman (2022) bunyi. Sintaksis berkaitan dengan
menemukan bahwa anak yang sudah berusia 3 pemerolehan tata bahasa (kata dan kalimat),
tahun sudah dapat menguasai jenis fonem sedangkan semantik berkaitan dengan makna.
vokal, tetapi belum mampu menguasai fonem Dalam pemerolehan fonologi, ada dua hal
konsonan /r/ dan /z/ serta belum mampu yang menjadi pusat perhatian perkembangan
membedakan bunyi /p/, /f/, dan /v/. Selain itu, fonologi anak-anak. Pertama, kumpulan bunyi
penelitian juga telah dilakukan oleh Rahayu & yang dipakai dan perkembangan perlahan-
Setiawan (2022) yang menemukan bahwa ada lahan dari kumpulan bunyi tersebut. Kedua,
dua faktor utama yang memengaruhi hubungan antara tuturan yag dihasilkan oleh
pemerolehan bahasa anak, yaitu faktor anak dengan kata yang coba dituturkan.
pertumbuhan alat ucap yang kurang maksimal Pemerolehan sintaksis berkaitan dengan
dan faktor lingkungan dan keluarga. perkembangan anak dalam menyusun kata
Selanjutnya, Wulandari (2020) menemukan menjadi kalimat. Pemerolehan ini ditandai
bahwa pemerolehan fonem vokal sudah ketika anak mulai dapat memadukan dua kata
dikuasai dan fonem konsonan sudah mulai atau lebih (Chaer, 2009). Pemerolehan bahasa
dikuasai meskipun subjek masih terlihat semantik merupakan pemerolehan bahasa dari
sedang mengalami kesulitan. Selanjutnya segi makna atau bisa juga disebut
penelitian Sulaiman (2020) menemukan pemerolehan makna bahasa. Secara umum,
bahwa bahasa yang diperoleh anak pada anak Clark mengelompokkan perkembangan
usia 36 bulan tataran fonologi masih terjadi pemerolehan semantik ke dalam empat , yakni
ketidakfasihan ataupun atau kesalahan tahap penyempitan makna, generalisasi
pelafalan berupa penggantian dan pelafalan berlebihan, medan semantik, dan generalisasi
fonem. (Chaer, 2009).
Pada tataran sintaksis, penelitian Dari & METODE PENELITIAN
Nadya (2022) menemukan bahwa
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
pemerolahan bahasa anak pada tataran
deskriptif. Penelitian kualitatif menggunakan
sintaksis sudah berkembang pada usia 3
analisis data yang terdiri dari tiga tahap, yaitu
tahun. Selanjutnya, Nissa, dkk. (2022) juga
reduksi data, penyajian data, dan penarikan
menemukan bahwa pada usia 3 – 4 tahun,
kesimpulan/verifikasi (Miles dan Huberman,
anak sudah mampu menuturkan kalimat
2014). Penelitian dilakukan di Kota Parepare,

214
Pemerolehan Bahasa Anak ....
Yuni Paliling1 Juanda 2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 7 No. 1 Desember 2022
pada tanggal 24 November 2022 – 4 Dari Tabel 1, kita dapat mengetahui
Desember 2022. Data dikumpulkan dengan bagaimana pemerolehan bahasa pada AY. Hal
teknik rekam-catat. Hasil rekaman dalam tersebut terlihat dari setiap kalimat yang
bentuk suara ditranskripkan ke dalam bentuk diucapkan. AY mampu bertutur dengan
tulisan untuk dianalisis. Subjek penelitian ini pelafalan yang hampir sempurna. Dari Tabel
adalah Arsyla Yumna (AY), anak perempuan 1, kita juga dapat mengetahui bahwa AY
berusia 3 tahun 10 bulan. Fokus penelitian mampu menuturkan berbagai jenis kalimat
adalah pemerolehan bahasa anak ditinjau dari saat berkomunikasi serta mampu merespons
segi fonologi, sintaksis, dan semantik. lawan bicaranya. Hal tersebut menujukkan
bahwa AY mampu memahami makna atau
HASIL PENELITIAN DAN
konteks pembicaraan. Berikut digambarkan
PEMBAHASAN
dalam bentuk diagram, pemerolehan bahasa
Berdasarkan data yang telah ditemukan, pada AY yang berusia 3 tahun 10 bulan pada
berikut ini beberapa ujaran yang dihasilkan tataran fonologi dan sintaksis.
oleh AY.
Tabel 1. Pemerolehan Bahasa AY
Hasil Ujaran
1. Yumna lagi makan manga.
2. Ambil di pohon.
3. Pohonnya di sekolah.
4. Esempe dua saja.
5. Warna kuning.
6. Mau?
7. Ma, aku mau buah-buahan.
8. Buah pisang, buah apukak, jeruk.
(Buah pisang, buah alpukat, jeruk)
Gambar 1 Huruf yang diucapkan dalam kata
9. Jambu air, anggur.
10. Wah, banyaknya.
11. Tomak. (Tomat)
12. Mama, Yumna mau minun susu.
13. Ini kursi.
14. Kecil begini. Warnanya biru.
15. Satu, dua, tiga, empak. (Satu, dua, tiga,
empat)
16. Ini apa ni ma?
17. Kenapa Kaka Didia mau pigi ke sini? Gambar 2 Jumlah kalimat yang diucapkan
(Kenapa Kakak Lidia mau pergi ke sini? berdasarkan jenisnya
18. Oh. Oke. Main dotte-dottel. (Oh. Oke.
Main dokter-dokter) Pemerolehan pada Bidang Fonologi
19. Ayo kita berangkak. (Ayo kita Pemerolehan bahasa pada bidang fonologi
berangkat) merupakan bagian dari pemerolehan bahasa
20. Bukain, dong. yang berkaitan dengan pemerolehan bunyi-
bunyi bahasa pada anak, kemampuan anak
21. Makasih, ya. melafalkan lambang-lambang bunyi, baik
22. Kasih turun Yumna. Tolong. vokal maupun konsonan. Bunyi-bunyi
23. Gimana bukanya? lambang tersebut, baik vokal maupun
24. Aku sayang kamu. konsonan, harus terigtegrasi ke dalam satuan
25. Kamu bikin apa? kata sehingga menghasilkan ujaran yang
bermakna.

215
Pemerolehan Bahasa Anak ....
Yuni Paliling1 Juanda 2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 7 No. 1 Desember 2022

Berdasarkan data yang ditemukan, AY telah yang meneliti fonologi pada anak yang
mengusai berbagai variasi fonem vokal yaitu memiliki bahasa pertama bahasa Bugis
/a/, /i/, /u/, /e/, dan /o/. Penguasaan vokal /a/ menemukan bahwa anak cenderung
tampak pada kata „bisa‟, „satu‟, dan „apa‟. menggunakan fonem /t/ pada fonem /k/.
Penguasaan fonem /i/ tampak pada kata „biru‟, Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa
„kecil‟, dan „ini‟. Penguasaan vokal /u/ perkembangan pemerolehan bahasa AY pada
tampak pada kata „biru‟, „kursi, dan „satu‟. tataran fonologi, berkembang dengan baik
Penguasaan fonem /e/ tampak pada kata sesuai dengan usianya saat ini.
„kecil‟, dan „empak‟. Penguasaan fonem /o/ Dalam pemerolehan fonologi, pemerolehan
tampak pada kata „oke‟ . Dengan demikian, setiap bunyi terjadi secara perlahan-lahan atau
dapat simpulkan bahwa di usia 3 tahun, AY berangsur-angsur. Pada usia 3 tahun, ucapan
telah memperoleh fonem vokal secara lengkap anak-anak sering berubah antara pengucapan
dan dapat dilafalkan secara tepat. Hal ini yang tepat dan yang tidak tepat. Peristiwa
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh tersebut terjadi secara progresif sampai
Salamah, dkk (2022) yang menemukan bahwa ucapan seperti orang dewasa.
pemerolehan fonologi anak sudah sempurna, Pemerolehan pada Bidang Sintaksis
terutama pada bunyi vokal, pada usia 2-3 Pada usia tiga tahun, pemerolehan bahasa
tahun. bidang sintaksis melaju sangat pesat. Pada
Selain, fonem vokal, AY juga telah dapat usia ini, anak mulai mampu untuk
melafalkan semua fonem konsonan dengan mengucapkan kata dalam beberapa kalimat
baik. Namun, walaupun dapat mengucapkan singkat. Selain itu, pada usia ini, anak sudah
bunyi per-satuannya dengan baik, AY mampu untuk menghasilkan berbagai jenis
terkadang keliru dalam melafalkan bunyi kalimat, seperti kalimat deklaratif (kalimat
konsonan dalam satu kata tertentu, seperti pernyataan), interogatif (kalimat tanya),
dalam kata-kata berikut ini. imperatif (kalimat perintah), dan interjeksi
„Lidia‟ [didia] (kalimat seru) dengan baik.
„empat‟ [empak] Ditinjau dari bidang sintaksis, pemerolehan
„tomat‟ [tomak] bahasa pada AY menunjukkan bahwa kalimat
„dokter‟ [dottel] yang dihasilkan masih sederhana, tetapi sudah
Data terebut menunjukkan bahwa ternyata ada dapat dimengerti. AY juga sudah mampu
beberapa fonem yang belum dapat dilafalkan berimprovisasi dengan kalimat yang
secara sempurna. Ketidaksempurnaan dihasilkan. AY telah mampu menghasilkan
pelafalan fonem konsonan tampak pada berbagai jenis kalimat. Berikut beberapa hasil
fonem /r/, /l/, /t/ dan /k/. Huruf konsonan analisis pemerolehan bahasa AY pada bidang
tersebut sering dipertukarkan oleh AY. sintaksis.
Semisal, pada kata „tomat‟ menjadi [tomak] Kalimat Deklaratif
dan „empat‟ menjadi [empak]. Kata tersebut Di usia tiga tahun, AY mulai menggunakan
menggunakan huruf konsonan /t/, tetapi yang kalimat deklaratif yang hampir sempurna.
dilafalkan justru konsonan /k/. Pada tuturan Penggunaan kalimat yang mengandung subjek
tersebut, tampak bahwa AY mensubsitusi dan predikat telah ditunjukkan oleh AY.
fonem /t/ dengan fonem /k/. Dengan Bahkan, beberapa kalimat sudah dilengkapi
demikian, dapat dinyatakan bahwa, AY belum dengan keterangan kalimat. Berikut adalah
mampu melafalkan dan menggunakan beberapa contoh kalimat yang ujarkan oleh
beberapa bunyi konsonan secara tepat atau AY.
sempurna dalam kata-kata tertentu. Di usia 3 “Yumna lagi makan mangga.”
tahun, hal tersebut termasuk ke dalam hal “Mama, Yumna mau minun susu.”
yang wajar, mengingat proses pemerolehan “Ma, aku mau buah-buahan.”
bahasa anak yang masih terus berkembang. Kalimat Interogatif
Wulandari (2020) menemukan bahwa anak Dari data yang diperoleh, AY juga telah
usia 2-3 tahun lebih dulu mengusai huruf mampu mengucapkan kalimat interogatif
vokal dibandingkan huruf konsonan. Pelafalan dalam berbagai kondisi atau konteks. Berikut
beberapa huruf konsonan pada usia ini masih adalah beberapa kalimat interogatif yang
mengalami kesulitan. Firdhayanty (2021) diucapkan oleh AY.

216
Pemerolehan Bahasa Anak ....
Yuni Paliling1 Juanda 2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 7 No. 1 Desember 2022
“Mau?” sudah sesuai dengan anak seusianya. Diusia
“Ini apa ni Ma?” tiga tahun, anak sudah mampu merangkai kata
“Kenapa kaka Didia mau pigi ke sini?” menjadi sebuah kalimat atau pernyataan
(Kenapa Kakak Lidia mau pergi ke sini?) Supriyadi & Djumadil (2022).
“Gimana bukanya?” Dalam penelitiannya, Cahyani, dkk (2022)
“Kamu bikin apa?” menemukan bahwa pada usia 2-3 tahun, anak
Dari beberapa contoh tersebut, terlihat bahwa mampu menuturkan kalimat sederhana, dua
AY penelitian masih menggunakan unsur kata kata atau lebih. Pada usia ini, anak juga telah
tanya seperti „apa‟, „kenapa‟, dan „gimana‟, mampu menuturkan kalimat deklaratif,
dalam pertanyaan-pertanyaan singkat. Dalam interogatif, dan imperatif dengan kelengkapan
masa usia ini, AY sering menlontarkan struktur kalimat yang mudah dipahami orang
pertanyaan. Hal ini terjadi karena AY sedang dewasa (Washadi, 2021). Meski demikian,
berada pada usia anak yang memiliki „rasa berdasarkan data yang ada, beberapa kalimat
ingin tahu‟ yang tinggi. yang diucapkan oleh AY, merupakan respons
Kalimat Imperatif dari stimulus yang dilakukan oleh orang-
Pada usia tiga tahun, AY sudah mampu orang di sekitarnya. Perkembangan bahasa
menggunakan kalimat imperatif. Bahkan, anak di bidang sintaksis dipengaruhi oleh
kalimat imperatif yang muncul terkadang lingkungan anak (Puspita dkk, 2022). Selain
menggunakan penghalus seperti „tolong‟ dan itu, kemamampuan ini juga dipengaruhi oleh
‟dong‟ sebagai penekanan. Berikut contoh faktor kognitif, sosial, dan latar belakang anak
kalimat imperatif yang muncul. (Safira & Sagala, 2022). Dengan demikian,
“Bukain dong” dapat disimpulkan bahwa AY mampu
“Kasih turun Yumna. Tolong” menghasilkan ujaran dalam berbagai bentuk
“Ayo kita berangkak.” (Ayo kita berangkat) jenis kalimat karena kemampuan kognitif dan
Kalimat Interjeksi stimulus yang tepat dari mitra bicaranya.
Pada masa usia tiga tahun, AY sudah mampu Pemerolehan pada Bidang Semantik
menggunakan kalimat interjeksi. Kalimat ini Berdasarkan hasil pengamatan, AY telah
digunakan untuk mengekspresikan atau mampu mengategorikan kata-kata yang
menyampaikan perasaan tertentu. Berikut memiliki keterkaitan makna. Berikut beberapa
beberapa contoh kalimat interjeksi yang bukti pembedaan makna yang dilakukan oleh
diucapkan oleh AY. AY.
“Wah, bayaknya.” a. AY mampu membedakan buah-buahan.
“Oh. Oke. Main dotte-dottel.” (Oh. Oke. Main AY : Ma, aku mau buah-buahan.
dokter-dokter) Ibu : Buah apa itu? Coba lihat buah apa itu?
“Makasih, ya.” AY : Buah pisang, buah apukak, jeruk.
Dalam pemerolehan bidang sintaksis, AY (Buah pisang, buah alpukat, jeruk)
telah menunjukkan kemampuan pemerolehan b. AY mampu membedakan warna.
bahasa yang baik. AY mampu mengucapkan Ibu : Warna apa itu mangganya?
kata dalam bentuk kalimat singkat dengan AY : Warna kuning
jelas. Dalam kajian sintaksis, kalimat-kalimat c. AY mampu membedakan ukuran.
yang diucapkan oleh AY mulai memenuhi Ibu : Kursinya besar atau kecil?
unsur utama pembentuk kalimat yakni subjek AY : Kecil. Begini.
dan predikat. Ibu : Kecil. Warnya apa?
Selain itu, pemerolehan bahasa yang berkaitan AY : Warnanya biru.
dengan sintaksis, pada umunya mengacuh d. AY mampu menggunakan dan
kepada jenis kata yang mampu dihasilkan oleh membedakan makna sapaan
seorang anak. Hasil penelitian menunjukkan “Kenapa kaka Didia mau pigi ke sini?”
bahwa Ay sudah mampu menghasilkan ujaran (Kenapa Kakak Lidia mau pergi ke sini?)
berupa kalimat deklaratif, imperatif, “Mama, Yumna mau susu”
introgatif, dan interjeksi. Kemampuan AY Salah satu tahap dalam pemerolehan semantik
menghasilkan beberapa jenis kalimat usia anak dua sampai lima tahun adalah
menunjukan perkembangan pemerolehan medan semantik, yakni mengelompokkan
kebahasaaan yang baik. Hal tersebut juga kata. Pada bidang semantik, data yang

217
Pemerolehan Bahasa Anak ....
Yuni Paliling1 Juanda 2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 7 No. 1 Desember 2022

dihasilkan menunjukkan bahwa AY mampu membedakan makna dan penggunaan kata


menentukan pengelompokan kata dan dalam ujaran.
pemahaman akan konteks pembicaraan. AY Selain dipengaruhi faktor kognitif, lingkungan
mampu menentukan pengelompokkan warna, anak juga menjadi faktor penting dalam
jenis buah, dan ukuran bentuk suatu benda pemerolehan bahasa anak. Anak dapat
yang termasuk ke dalam pengelompokan berbahasa dengan baik dipengaruhi oleh
sederhana. Maulinawati, dkk (2020) juga pemerolehan bahasa pertamanya. Bahasa ibu
menemukan bahwa anak pada usia ini dapat adalah bahasa yang pertama kali didengar,
membedakan kata sebagai simbol dari konsep dipahami, dan dikuasai oleh anak. Anak akan
yang terkandung dalam kata. Selain itu, AY cenderung menirukan bahasa yang digunakan
juga mampu menenentukan konteks oleh orang tuanya atau lingkungan
pembicaraan sehingga respons yang terdekatnya. Oleh karena itu, hasil penelitian
dihasilkan tidak melenceng dari pembicaraan. ini dapat dijadikan referensi bagi orang tua,
Mieske (2020) yang melakukan penelitian guru, dan orang di sekitar anak dalam
pada anak usia 4 tahun menemukan bahwa di mengajarkan dan memahamkan bahasa yang
usia tersebut, anak sudah mampu menentukan baik kepada anak, pada bidang fonologi,
medan makna dan konteks pembicaraan. sintaksis, maupun semantik.
Meskipun di dalam menentukan makna kata,
DAFTAR PUSTAKA
masih sering terjadi kekeliruan.
Membandingkan hasil penelitian tersebut, Affauzani, F. R. (2020). Pengaruh Gawai
dapat disimpulkan bahwa di usia 3 tahun, AY Terhadap Pemerolehan Bahasa Anak
mengalami perkembangan pemerolehan Usia 4 Tahun: Kajian Aspek Sintaksis.
bahasa dengan cukup baik. Kemampuan AY Konfiks Jurnal Bahasa Dan Sastra
dalam bidang semantik, memahami ujaran Indonesia, 7(1), 1–8.
lawan tentu saja dipengaruhi oleh https://doi.org/10.26618/konfiks.v7i1.29
lingkungannya. Anak banyak belajar dari 88
lingkungannya, termasuk dalam berbahasa Bawamenewi, A. (2020). Pemerolehan
(Tuti dkk, 2021). Simulus dan respon juga Bahasa Anak Usia Tiga Tahun Pada
membantu perkembangan pemerolehan anak Tataran Fonologi: Analisis
dalam bidang semantik (Wulandari, 2020). Psikolinguistik. Jurnal Review
Pendidikan Dan Pengajaran, 3(1), 145–
SIMPULAN 154.
Terdapat tiga aspek utama dalam kajian https://doi.org/10.31004/jrpp.v3i1.1303
pemerolehan bahasa pada anak, yaitu aspek Cahyani, Sutama, & Dewantara. (2022).
fonologi, sintaksis, dan semantik. Hal tersebut Pengaruh Teknologi Terhadap
merupakan salah satu dasar untuk menentukan Pemerolehan dan Perkembangan
sejauh mana perkembangan pemerolehan Semantik Serta Sintaksis Kanak-Kanak
bahasa seorang anak. Berdasarkan analisis Usia 2-3 Tahun. Jurnal Pendidikan Dan
data terkait pemerolehan bahasa pada AY, Pembelajaran Bahasa Indonesia, 11(1),
ditemukan bahwa pada usia 3 tahun 10 bulan 24–32.
anak telah mampu mengusai fonem vokal dan Chaer, Abdul. 2009. Psikolinguistik: Kajian
konsonan. Pelafalan fonem-fonem tersebut Teori. Jakarta: Rineka Cipta.
sudah sempurna jika dilafalkan per-satuannya. Dari, U., & Nadya, N. L. (2022). Pemerolehan
Namun, terkadang ada kekelirun dalam Bahasa Anak Usia Tiga Tahun Dalam
melafalkan fonem konsonan pada kata Bidang Sintaksis. Jurnal Didactique
tertentu. Jika dilihat dari bidang sintaksisnya, Bahasa Indonesia, 3(2), 67.
pada usia 3 tahun 10 bulan anak sudah https://doi.org/10.52333/didactique.v3i2.
mampu untuk mengucapkan kata dalam 931
beberapa kalimat singkat dan mampu Firdhayanty. (2021). Pemerolehan Bahasa
menghasilkan berbagai jenis kalimat, seperti Anak Usia 3-4 Tahun: Kajian
kalimat deklaratif interogatif, imperatif, dan Psikolinguistik. Wahana Literasi:
interjeksi dengan baik. Sedangkan, dari aspek Journal of Language, Literature, and
semantiknya, anak pada usia 3 tahun 10 bulan Linguistics, 1(1), 45–50.
sudah menunjukkan kemampuan untuk Maulana, I. (2021). Pengaruh Percakapan

218
Pemerolehan Bahasa Anak ....
Yuni Paliling1 Juanda 2
P ISSN 2548-6284 E ISSN 2615-0360
Vol. 7 No. 1 Desember 2022
Negatif Keluarga Terhadap Pemerolehan Salamah, Abdullah, & Suhardi. (2022).
Bahasa Anak Usia 3-4 Tahun. Semiotika, Pemerolehan Bahasa Pertama Pada Anak
22(1), 57–67. Usia Dini. Jurnal Penelitian Pendidikan
Maulinawati, Amelia, L., & Rismawati. Bahasa Dan Sastra, 7(1), 27–34.
(2020). Analisis Kemampuan Membaca Sulaiman, Z. (2020). Kajian Pemerolehan
Permulaan Anak Di Kelompok B TK Bahasa pada Anak Usia Tiga Puluh
Tut Wuri Handayani Samahani Aceh Enam Bulan. Disastra: Jurnal
Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Pendidikan, 1(1), 1–13. Indonesia, 2(2), 110.
Mieske. (2020). Analisis Pemerolehan Bahasa https://doi.org/10.29300/disastra.v2i2.29
Anak Usia 4 Tahun (Bidang Semantik). 68
Jurnal Frasa: Jurnal Keilmuan Bahasa, Suparman. (2022). Pemerolehan Bahasa Anak
Sastra, Dan Pengajarannya, 1(2), 1–7. Usia 3 Tahun. Bahtera Indonesia; Jurnal
Miles dan Huberman. (2014). Analisis Data Penelitian Bahasa Dan Sastra
Kualitatif: Buku Sumber Tentang Indonesia, 7(1), 67–77.
Metode-Metode Baru (terjemahan https://doi.org/10.31943/bi.v7i1.145
Tjepjep Rohendi Rohidi). Jakarta: UIP Supriyadi, A., & Djumadil, S. M. S. (2022).
Nissa, K. A., Zahrah, N. A., & Putra, D. A. K. Pemerolehan Fonologis , Sintaksis dan
(2022). Pemerolehan Bahasa Anak Usia Semantik Anak Usia 3-5 Tahun. Jurnal
3-4 Tahun (Studi Kasus Pada Siswa Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia
Paud Pitara Pondok Cabe Ilir, Tangerang Dini, 6(6), 6149–6163.
Selatan). MEDAN MAKNA: Jurnal Ilmu https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i6.316
Kebahasaan Dan Kesastraan, 20(1), 74. 5
https://doi.org/10.26499/mm.v20i1.4417 Tuti, P., Dewi, A. C., & Sulianto, J. (2021).
Puspita, Y., Hanum, F., Rohman, A., Fitriana, Analisis Perkembangan Semantik Dan
F., & Akhyar, Y. (2022). Pengaruh Sintaksis Anak Usia 5-6 Tahun Melalui
Lingkungan Keluarga untuk Metode Bercerita. PAUDIA : Jurnal
Perkembangan Pemerolehan Bahasa Penelitian Dalam Bidang Pendidikan
Pertama Anak Usia 2 Tahun 5 Bulan. Anak Usia Dini, 10(2), 289–300.
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak https://doi.org/10.26877/paudia.v10i2.92
Usia Dini, 6(5), 4888–4900. 44
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i5.250 Washadi. (2021). Pemerolehan Bahasa Anak
0 Usia Dua Tahun Pada Tataran
Rahayu, S. S., & Setiawan, H. (2022). Linguistik. Pena Literasi: Jurnal
Analisis Pemerolehan Bahasa Anak Usia Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
3 Tahun 1 Bulan (Kajian 4(2).
Psikolinguistik). Lingua Rima: Jurnal https://jurnal.umj.ac.id/index.php/penalit
Pendidikan Bahasa Dan Sastra erasi/article/view/10224/5939
Indonesia, 11(1), 139–148. Wulandari, G. R. (2020). Pemerolehan
http://jurnal.umt.ac.id/index.php/lgrm Bahasa: Kajian Aspek Fonologi Pada
Safira, A. D., & Sagala, R. W. (2022). Speech Anak Usia 2-2,3 Tahun. Imajeri: Jurnal
of Three Years Old Children in Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Language Acquisition. Jurnal Indonesia, 2(2), 129–136.
JOEPALLT (Journal of English https://doi.org/10.22236/imajeri.v2i2.50
Pedagogy, Linguistics, Literature, and 84
Teaching), 10(2), 159–165.
https://doi.org/10.35194/jj.v10i2.2582

219

Anda mungkin juga menyukai