Khutbah September 2022
Khutbah September 2022
َوِإ ْن تَ ُع ُّدوا نِ ْع َمةَ هَّللا ِ اَل تُحْ صُوهَا ۗ ِإ َّن هَّللا َ لَ َغفُو ٌر َر ِحي ٌم
َوِإ ْذ تََأ َّذنَ َربُّ ُك ْم لَِئن َشكَرْ تُ ْم َأَل ِزي َدنَّ ُك ْـم ۖ َولَِئن َكفَرْ تُ ْم ِإ َّن َع َذابِ ْي
لَ َش ِدي ٌد
ِعظَ ُم ْال َجزَ ا ِء َم َع ِعظَ ِم ْالبَاَل ِء َوِإ َّن هَّللا َ ِإ َذا َأ َحبَّ قَوْ ًماـ ا ْبتَاَل هُ ْم فَ َم ْن
ُالرِّضا َو َم ْن َس ِخطَ فَلَهُ الس ُّْخط َ ُي فَلَه ض َـ ِ َر
Artinya: "Besarnya pahala sesuai dengan
besarnya cobaan, dan sesungguhnya apabila
Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan
menguji mereka. Oleh karena itu, barangsiapa
ridha (menerima cobaan tersebut) maka
baginya keridhaan, dan barangsiapa murka
maka baginya kemurkaan." Hadits ini
memberikan motivasi kepada kita untuk
senantiasa optimis dan terus sabar dalam
menghadapi musibah. Memang terkadang,
pesimisme terus menghantui kita dan semakin
menambah berat beban dalam menghadapi
musibah dan cobaan. Namun sebenarnya bukan
besarnya ombak lautan yang kita hadapi,
melainkan perahu kitalah yang terlalu kecil
untuk mengarunginya. Bukan besarnya masalah
yang kita hadapi, melainkan kesabaran kitalah
yang terlalu kecil untuk menghadapinya. Perlu
disadari bahwa sikap sabar ini bukan berarti
menyerah terhadap kondisi yang ada. Sabar
harus diiringi dengan ikhtiar untuk menghadapi
ujian yang ada. Bukan lari dari ujian itu sendiri.
Ujian dalam hidup akan menjadikan kita lebih
kuat dan berpengalaman dalam menghadapi
ujian yang nantinya pasti akan kita temui lagi.
Lari dari ujian hidup, bukanlah solusi untuk
menyelesaikannya karena jika kita lari dari ujian
dan masalah hidup, maka bersiaplah untuk
menghadapi masalah yang lebih besar.
ْ َۗ اَل يُ َكلِّفُ هَّللا ُ نَ ْفسًا ِإاَّل ُو ْس َعهَا ۚ لَهَا َما َك َسب
ْ َت َو َعلَ ْيهَا َما ا ْكتَ َسب
ت
صابَهُ ْم فِ ْيَ ََو َكاَي ِّْن ِّم ْن نَّبِ ٍّي قَاتَ ۙ َل َم َعهٗ ِربِّيُّوْ نَ َكثِ ْي ۚ ٌر فَ َما َوهَنُوْ اـ لِ َمٓا ا
ّ ٰ ض ُعفُوْ ا َو َما ا ْستَ َكانُوْ اـ ۗ َوهّٰللا ُ يُ ِحبُّ ال
َصبِ ِر ْين هّٰللا
َ َسبِي ِْل ِ َو َما
"Dan betapa banyak nabi yang berperang
didampingi sejumlah besar dari pengikut(nya)
yang bertakwa. Mereka tidak lemah karena
bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak
patah semangat dan tidak (pula) menyerah
(kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-
orang yang sabar”