Anda di halaman 1dari 2

Nama : Kelvin Ardian Syah Putra

NRP : 5010211035
Pancasila 7

Critical review Film Ex machina


Film ex machina mengisahkan tentang seorang programmer bernama Caleb. Dia
memenangkan sebuah undian besar yang diadakan oleh perusahaan tempat ia bekerja. Hadiah
dari undian tersebut adalah menghabiskan waktu satu minggu dirumah pemilik perusahaan
dimana Caleb bekerja, pemilik perusahaan tersebut bernama Nathan. Nathan memiliki rumah
super canggih yang berada di atas gunung serta dikelilingi oleh pemandangan yang indah.
Nathan sendiri juga merupakan seorang programmer hebat berusia muda yang tentunya sudah
memiliki pengalaman dan sangat jenius. Dikisahkan di film ini, Nathan adalah seorang penemu
dari mesin pencari bernama bluebook yang sangat populer di seluruh dunia.
Saat pertama kali tiba di rumah Nathan, Caleb merasa kebingungan dan kagum akan
rumah canggih yang dimiliki oleh Nathan. Sesampainya di dalam, Nathan menawarkan sebuah
kerja sama dengan Caleb dimana nantinya Caleb akan berpartisipasi dalam projek yang sedang
di garap oleh Nathan. Namun, sebelum itu Caleb disuruh untuk menandatangani sebuah kontrak
kerja dengan Nathan dan Caleb pun menandatangani kontrak tersebut. Proyek yang sedang
digarap oleh Nathan yaitu sebuah mesin berteknologi artificial super intelligence yang berbentuk
manusia robot. Proyek ini dikerjakan oleh Nathan secara rahasia. Artificial Intellegence (AI) adalah
sebuah kecerdasan buatan yang sudah mulai dikembangkan semenjak adanya komputer di dunia nyata. AI
bisa dikatakan sebagai kemampuan suatu benda buatan manusia untuk berpikir.
Robot AI yang telah diciptakan oleh Nathan ini Bernama Ava. Ava merupakan sebuah robot
perempuan yang nantinya akan menjadi bahan penelitian. Nathan meminta Caleb untuk berdialog dengan
Ava. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah Ava memiliki kesadaran, logika, dan mampu
membuat keputusannya sendiri. Caleb yang sangat excited dengan proyek yang dia terima dari Nathan
langsung semangat untuk segera melakukan sesi dialog dengan Ava. Tanpa diduga, Ava ternyata
sangatlah cerdas dan mampu berkomunikasi dengan sempurna layaknya manusia pada umumnya. Secara
fisik, wajah Ava sangat menarik perhatian Caleb, dan perbincangan dengan Ava membentuk ikatan
emosional tersendiri antara Ava dengan Caleb. Caleb adalah seorang yatim piatu yang masih single. Hal
ini membuat perasaannya pada Ava menjadi semakin bercampur aduk. Apa yang Caleb rasakan mengenai
Ava berkembang menjadi sebuah rasa simpati yang sangat dalam, hingga ke perasaan jatuh cinta.
Semakin hari sesi tanya jawab antara Caleb dengan Ava semakin hangat dan makin dalam,
hingga pada akhirnya Caleb menunjukkan rasa kasihan dan ingin membebaskan Ava dari kurungan
buatan Nathan dimana Ava tidak pernah keluar dari ruangan itu. Perlahan Caleb melihat bahwa Nathan
adalah majikan yang kejam untuk Ava. Suatu hari, Ava bertanya, apa yang akan terjadi pada dirinya kalau
ia dianggap gagal dan dari sini kekacauan bermula, dan satu persatu kenyataan pahit mulai terbongkar di
hadapan Caleb yang terus mencari tahu rahasia Nathan.
Berbicara tentang perkembangan mesin dan AI, banyak film yang mengangkat tema tentang
beberapa kemungkinan buruk tentang perkembangan teknologi seperti The machina, Terminator, dan lain
sebagainya. Ketakutan atas teknologi yang semakin canggih, terlihat pada film-film sci-fi semacam ini
yang seakan menjadi sebuah prediksi akan bahayanya teknologi yang suatu saat tak terkendali. Artificial
Intellegence akan menjadi hal yang mengerikan saat kecerdasan dan kekuatan fisiknya sudah berada di
luar kendali manusia. Namun disisi lain dari keburukan yang akan terjadi jika AI tercipta, jika manusia
dapat memanfaatkan dan mengendalikan teknologi canggih tersebut, tidak menutup kemungkinan bahwa
dapat ditarik manfaat dengan adanya teknologi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai