The Effect of Young Papaya Seed Extract of A Mice Number Spermatozoes (Mus Musculus)
The Effect of Young Papaya Seed Extract of A Mice Number Spermatozoes (Mus Musculus)
Article History Abstract: Papaya fruit has many benefits, one of which is papaya seed
Received : July 09th, 2021 can be used as antifertility drugs especially young papaya seeds. This is
Revised : August 30th, 2021 because young papaya seeds contain secondary metabolites of alkaloid
Accepted : September 15th, 2021 glycosides and proteolytic enzymes such as papain which can interfere
Published : September 30th, 2021 with spermatogenesis. This aims to determine the effect of young papaya
seed extract of a mice number spermatozoa. Mice were randomly selected
*Corresponding Author: to represent 4 dose groups: control group (P0), extract 30mg/BW (PI),
Tannya Efritzka Louise Calame extract 60mg/BW (PII) and extract 90mg/BW (PIII). Each treatment group
Program Studi Pendidikan was carried out with six repetitions. The treatment was given
Biologi, FKIP Universitas intravenously by injecting it in the tail of the mice for 15 consecutive days.
Mataram, Mataram, Indonesia;
The observed spermatozoa quality variables is a number of spermatozoa.
Email:
tannyacalame17@gmail.com
Data analysis used one way ANOVA significance test 5% (p<0,05) and
continued with the LSD (Least Significant Difference) 95% confidence.
The result of the study on the quality of spermatozoa showed a significant
effect at the doses of 60mg/BW (PII) and 90mg/BW (PIII). The higher
dose of young papaya seed extract, it increasingly affects the number of
sperm. The research concluded that the extract of young papaya seeds has
a significant impact of a mice number spermatozoa (Mus musculus).
pengaruh yang lebih besar terhadap penurunan menggunakan corong buncher, filtrat di pekatkan
kualitas spermatozoa (Raji & Morakinyo, 2005). dengan menggunakan rotary evaporator dengan
Namun, pemanfaatan biji pepaya muda sebagai suhu 70oC sampai pelarut menguap dan terbentuk
obat antifertilitas belum banyak dimanfaatkan ekstrak. Kemudian ekstrak biji pepaya tersebut
karena masyarakat belum mengetahui hal ini. ditimbang sesuai dengan dosis perlakuan yaitu
Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian 30 mg/BB, 60 mg/BB, dan 90 mg/BB.
tentang pengaruh ekstrak biji pepaya muda
terhadap jumlah spermatozoa mencit jantan (Mus Perlakuan
musculus). Hewan percobaan terdiri dari 24 ekor
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mencit yang dibagi menjadi 4 kelompok, masing-
memberikan sumber informasi pengetahuan masing kelompok terdiri atas 6 ekor mencit.
dalam bentuk bukti ilmiah kepada masyarat luas Dosis pemberian ekstrak biji pepaya pada mencit
tentang manfaat biji pepaya muda yang dapat adalah 30 mg/grBB, 60 mg/grBB, dan 90
dijadikan sebagai obat alternatif kontrasepsi pria. mg/grBB. Metode pemberian ekstrak biji pepaya
dilakukan dengan cara intravena melalui ekor
Bahan dan Metode mencit (Sudarsono, 2003). Semua perlakuan
diberikan selama 15 hari. Selanjutnya hewan
Penelitian eksperimen ini dilaksanakan dikorbankan dengan cara neck dislocation (Erris
di Laboratorium Kimia dan Biologi FKIP & Irma, 2014). Setelah itu sperma diambil dari
Universitas Mataram. Obyek penelitian adalah cauda epididimis untuk diamati spermanya
ekstrak biji pepaya muda (Carica papaya) untuk (Wuryanti & Moeloek, 2000).
melihat pengaruhnya terhadap kualitas
spermatozoa mencit jantan (Mus musculus) Pengamatan Jumlah Spermatozoa
dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Sperma diambil pada cauda epididimis
Variabel dalam penelitian ini adalah mencit, kemudian semen diambil menggunakan
variabel bebasnya ekstrak biji pepaya muda pipet eritrosit dengan skala 0,2 lalu ditambahkan
(Carica papaya), sedangkanvariabel terikatnya larutan NaCl 0,9% dan setelah itu dikocok
adalah kualitas spermatozoa mencit jantan (Mus homogen. Larutan semen tersebut diteteskan
musculus). Selanjutnya, variabel kontrolnya pada kamar hitung lalu diamati dibawah
adalah seperti jenis kelamin, berat badan, usia, mikroskop cahaya dan dihitung dengan
jenis makanan, dan jenis mencit (Mus musculus) menggunakan rumus jumlah spermatozoa:
(Rika Afsari et al, 2016). N x 20 x 104(Nuraini & Afifah, 2012).
Alat-alat yang digunakan yaitu kandang, N : Jumlah sperma yang dihitung dalam
botol minum mencit, neraca, alat bedah (scalpel, kamar hitung
pinset, gunting, jarum), suntikan 1 ml, jarum 20 : Faktor pengenceran
suntik no.24, mikroskop cahaya, hemositometer, 104 : Volume kamar hemositometer (Knox,
oven, tabung maserasi, corong buncher, rotary 2012).
evaporator, gelas ukur, pipet tetes, cawan petri, Berdasarkan pengamatan tersebut
sarung tangan, papan seksio, kamera, pengaduk, sperma dianggap normal apabila konsentrasi
mortar, pestle, pipet eritrosit, kaca penutup, dan spermatozoa lebih dari 20 juta per mL semen,
gelas obyek. dan dianggap infertil apabila konsentrasi sperma
Bahan yang digunakan dalam penelitian kurang dari 20 juta per mL semen (Dina
ini yaitu biji papaya muda yang berumur 3 bulan, Fatmawati et al, 2016:157). Dari hasil
makanan mencit (pellet), aquades, etanol 96%, pengamatan jumlah sperma selanjutnya
eosin 1%, air, dan NaCl 0,9%. dianalisis secara statistik. Analisis data dibantu
dengan analisis varian (ANOVA) satu arah
Pembuatan Ekstrak Biji Pepaya Muda dengan taraf signifikasi 5% (p<0,05) untuk
Biji pepaya muda California dicuci mengetahui pengaruh dosis ekstrak biji pepaya
bersih menggunakan air mengalir. Setelah itu muda (Carica papaya) terhadap kualitas
dikeringkan. Kemudian dihaluskan sampai spermatozoa mencit jantan (Mus musculus). Jika
berbentuk serbuk kering lalu direndam dengan ada perbedaan akibat dosis yang diberikan, maka
etanol 96% selama 72 jam. Cairan disaring
879
Louise Calame, et al. (2021). Jurnal Biologi Tropis, 21 (3): 878 – 884
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v21i3.2786
dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significant spermatozoa sebesar 45,6 juta/mL, perlakuan
Difference) dengan taraf kepercayaan 95%. 30mg/BB = 46,4 juta/mL, perlakuan 60mg/BB =
16 juta/mL, dan perlakuan 90mg/BB = 7,1
Hasil dan Pembahasan juta/mL.Hasil eksperimen ini menunjukan bahwa
adanya penurunan jumlah spermatozoa pada
Hasil pengamatan jumlah rata-rata pemberian ekstrak biji papaya muda 60mg/BB
pengaruh ekstrak biji pepaya muda terhadap dan 90mg/BB.
jumlah spermatozoa mencit jantan (Mus Penurunan jumlah spermatozoa ini sesuai
musculus) terdapat pada tabel 1 yang dengan penelitian yang dilakukan oleh
menunjukkan bahwa terdapat dua puluh empat Christijanti (2009). Selanjutnya, dijelaskan
hewan uji dari empat kelompok yang berbeda dan bahwa ekstrak biji pepaya menyebabkan
memiliki jumlah rata-rata spermatozoa yang penurunan jumlah spermatozoa tikus jantan
berbeda. Nilai yang ditunjukkan pada tabel 1 dan setelah diberikan dosis secara oral sebanyak
gambar 1 menunjukkan bahwa keempat hewan 10mg/BB, 20mg/BB, dan 40mg/BB selama 40
perlakuan memiliki jumlah spermatozoa yang hari. Yang artinya hasil penelitian ini
berbeda. Sementara itu, pada kelompok kontrol menunjukkan adanya pengaruh ekstrak biji
yang diberikan aquades memiliki jumlah rata-rata pepaya terhadap jumlah spermatozoa.
50
Jumlah Spermatozoa
40
30
(juta/mL)
20
10
0
Kontrol 30ml 60ml 90ml
Pemberian Ekstrak Biji Pepaya Muda
Hasil analisis One Way Anova (Tabel 2) 2446,5 nilai sig 0,000 < 0,05 menujukkan ada
tentang pengaruh ekstrak biji pepaya muda perbedaan nilai rata-rata jumlah spermatozoa
terhadap jumlah spermatozoa mencit jantan (Mus yang signifikan antara keempat perlakuan
musculus) pada tingkat signifikansi rata-rata kelompok mencit jantan (Mus musculus).
880
Louise Calame, et al. (2021). Jurnal Biologi Tropis, 21 (3): 878 – 884
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v21i3.2786
Sementara itu, hasil uji lanjut dengan uji tentang pengaruh dari keempat perlakuan yang
analisis Least Significance Differences (LSD) dibantu dengan SPSS 26 terdapat pada tabel 3.
Tabel 3 menunjukkan uji LSD terhadap dengan air mani. Penis adalah alat kelamin luar
jumlah spermatozoa pada mencit jantan (Mus yang terdiri pangkal, batang dan kepala penis
musculus). Berdasarkan tabeldiatas dapat dilihat (glans). Bagian ujung dari kepala penis yang
signifikan jumlah spermatozoa antarakelompok ditutupi oleh prepuce (Kusmiyati et al, 2020).
kontrol dengan ekstrak 30mg yaitu 0,8 > 0,05 Data hasil pengamatan pada gambar1
artinya Ho diterima yang menyebabkan tidak dapat dilihat apabila semakin tinggi dosis ekstrak
adanya perbedaan jumlah spermatozoa yang biji pepaya muda yang diberikan kepada hewan
signifikan antara kelompok kontrol dengan percobaan, maka jumlah spermatozoanya
ekstrak 30mg. Jadihanya kelompok kontrol semakin menurun secara signifikan.
dengan kelompok pemberian ekstrak biji pepaya Spermatozoa dianggap infertilpada pemberian
muda 30mg saja yang jumlah spermatozoanya ekstrak 60mg dan 90mg Pernyataan ini sesuai
tidak berbeda secara signifikan. Sedangkan dengan teori Fatmawati, bahwa spermatozoa
ekstrak 60mg dan 90mg jumlah spermatozoanya yang jumlahnya kurang dari 20 juta per mL maka
berbeda secara signifikan. dianggap infertil (FatmawatiDinaet al, 2016).
Kemungkinan penurunan jumlah
Pembahasan spermatozoa ini disebabkan oleh senyawa
metabolit sekunder alkaloid yang ada di dalam
Dari hasil perlakuan pemberian ekstrak ekstrak biji pepaya tersebut. Pernyataan ini
biji pepaya muda kepada hewan percobaan sesuai dengan teori Wiji (2006) yang
dengan dosis yang berbeda-beda didapatkan menyatakan bahwa alkaloid dapat menyebabkan
jumlah spermatozoa yang berbeda pula. penurunan jumlah sel spermatozoa dikarenakan
Spermatozoa adalah sel yang dihasilkan dari senyawa alkaloid bersifat kompetitif dan mampu
testis yang dikeluarkan melalui penis bersama menekan sekresi FSH yang berperan dalam
881
Louise Calame, et al. (2021). Jurnal Biologi Tropis, 21 (3): 878 – 884
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v21i3.2786
merangsang sel sertoli untuk mensekresikan mencit terlihat menghitam dan mengeras. Hal ini
ABP (Androgen Binding Protein) dan berfungsi kemungkinan disebabkan karena infeksi pada
mengikat testosteron. Mahriani (2008) area suntikan,terjadinya pembekuan darah pada
menambahkan jika FSH terganggu, sel sertoli ekor dan kemungkinan karena adanya senyawa
juga ikut terganggu sehingga menyebabkan flavonoid dan alkaloid yang ada di dalam ekstrak
penurunan sekresi ABP, akibatnya biji pepaya yang bersifat sitotoksik. Dan juga
spermatogenesis menjadi terhambat daan dapat kandungan dosis ekstrak yang diberikan
menurunkan kualitas jumlah spermatozoa yang sangatlah tinggi, sehingga menyebabkan
dihasilkan. perubahan warna pada ekor mencit.
Enzim papain juga diduga menjadi Hasil penelitian yang telah dilakukan
penyebab menurunnya kualitas spermatozoa, hal menunjukan bahwa pemberian ekstrak biji
ini juga didukung oleh pernyataan Endang pepaya muda dapat menurunkan kualitas
(2003) yang menjelaskan bahwa papain yang ada spermatozoa. Dan kelompok perlakuan III
di dalam ekstrak biji pepaya juga dapat menekan merupakan perlakuan paling efektif dalam
sekresi GnRH. Akibatnya sekresi FSH dan LH menurunkan kualitas spermatozoa pada mencit
menurun dan menyebabkan menurunnya kualitas jantan, yaitu dengan pemberian dosis sebesar
spermatozoa mencit jantan. 90mg/BB. Jadi, berdasarkan penelitian yang
Menurut penelitian yang dilakukan oleh telah dilakukan terlihat adanya pengaruh ekstrak
Satriyasa (2008), penurunan kualitas biji papaya muda terhadap kualitas spermatozoa
spermatozoa mencit jantan tidak hanya berasal mencit jantan secara signifikan.
dari senyawa alkaloid dan papain saja, tetapi
adanya zat aktif lainnya yaitu seperti senyawa Kesimpulan
saponin, flavonoid, steroid dan triterpenoid yang
ikut berperan dalam mengganggu proses Berdasarkan penelitian yang telah
spermatogenesis.. dilakukan, dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji
Senyawa lainnya yang diduga ikut papaya muda (Carica papaya) berpengaruh
berperan dalam menurunkan kualitas secara signifikan terhadap kualitas spermatozoa
spermatozoa adalah flavonoid (Nurliani et al, mencit jantan (Mus musculus) yang dapat dilihat
2005). Senyawa flavonoid yang ada di dalam dari menurunnya jumlah spermatozoa mencit
ekstrak biji pepaya mampu menginduksi seiring dengan bertambahnya dosis ekstrak biji
terjadinya apoptosis. Apoptosis merupakan pepaya muda yang diberikan. Dosis yang paling
proses kematian secara alami dan terprogram. efektif dalam menurunkan spermatozoa yaitu
Apoptosis terjadi ketika sel mengalami sebesar 90mg/BB.
kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi
misalnya karena infeksi serius, mengalami stress Ucapan Terima Kasih
dan kerusakan DNA akibat adanya radiasi.
Senyawa flavonoid juga bersifat Penelitian ini dapat terlaksana dengan
sitotoksik, sehingga dapat menyebabkan baik berkat bantuan dari berbagai pihak, oleh
berkurangnya jumlah sel spermatozoa. Sitotoksik sebab itu peneliti mengucapkan terima kasih
merupakan suatu senyawa yang dapat kepada Dosen Pembimbing, Pegawai
menyebabkan kerusakan dan kematian terhadap laboratorium, dan teman-teman yang telah
sel dari makhluk hidup. Senyawa tersebut dapat membantu.
berasal dari luar tubuh dan dapat berasal dari
dalam tubuh itu sendiri. Efek dari sitotoksik Referensi
tersebut dapat menyebabkan gangguan
metabolisme sel sehingga oksigen berkurang dan Afsari, Rika, Kusmiyati & I Wayan Merta
masuknya senyawa toksik dari dalam ekstrak biji (2016). Pengaruh Pemberian Ekstrak
pepaya ke dalam tubuh (Ratna, 2008). Daun Sirih Merah (Piper crocatum)
Berdasarkan hasil pengamatan setelah Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
dilakukan 15 hari perlakuan, setelah hari ke-8 Mencit (Mus musculus). Jurnal Biologi
penyuntikan terlihat perubahan warna pada ekor Tropis. 16 (1): 51.
mencit yang diberi ekstrak 60mg dan 90mg. Ekor DOI:10.29303/JBT.V1611.217
882
Louise Calame, et al. (2021). Jurnal Biologi Tropis, 21 (3): 878 – 884
DOI: http://dx.doi.org/10.29303/jbt.v21i3.2786
884