Anda di halaman 1dari 166

PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN

KOMPENSASI DAN KETAATAN ATURAN AKUNTANSI TERHADAP

KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

RISTA WAHYUNI
NIM : 1111082000124

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1438 H
PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN

KOMPENSASI DAN KETAATAN ATURAN AKUNTANSI TERHADAP

KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

RISTA WAHYUNI
NIM : 1111082000124

Dibawah bimbingan:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Rini, M.Si., Ak., CA Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc


NIP. 19760315 200501 2 002 NIDN. 2004068701

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016 M / 1438 H

ii
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, 20 September 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:

1. Nama : Rista Wahyuni


2. NIM : 1111082000124
3. Jurusan : Akuntansi
4. Judul Skripsi : Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian
Kompensasi, dan Ketaatan Atuaran Akuntansi
terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang


bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa
tersebut diatas dinyatakan LULUS dan skripsi diterima sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 20 September 2016

1. Yessi Fitri, SE,AK.,M.Si ( )


NIP. 19760924 200604 2 002 Ketua

2. Hepi Prayudiawan, SE, Ak., MM., CA ( )


NIP. 197205162009011006 Sekretaris

3. Dr, Rini, SE., Ak., M.Si,Ak.,CA ( )


NIP. 19760315200501 2 002 Pembimbing I

4. Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc ( )


NIDN. 2004068701 Pembimbing II

5. Reskino, SE.,M.Si.,Ak.,CA ( )
NIP. 1974 0928 200801 2 004 Penguji Ahli

iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Rista Wahyuni
NIM : 1111082000124
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi

dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan


mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakankarya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli
atau tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas
karya ini.

Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat sesungguhnya.

Jakarta, 20 September 2016

Yang menyatakan

(Rista Wahyuni)

v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Rista Wahyuni


2. Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Oktober 1993
3. Alamat : Jl. Peninggaran Timur 1 RT 01 RW 09
No. 34 Kebayoran Lama Utara
Jakarta Selatan 12240
4. Kewarganegaraan : Indonesia
5. Email : ristawahyuni21@gmail.com

II. PENDIDIKAN

1. 2011-2016 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


2. 2008-2011 : SMK Dharma Karya Jakarta
3. 2005-2008 : SMP Negeri 31 Jakarta
4. 1999-2005 : SD Negeri 11 Pagi

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Wahyudin
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 08 November 1969
2. Ibu : Masitoh
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta, 09 Juli 1973
3. Saudara Kandung : Laras Mayashita dan Randi Ramanda
4. Anak ke dari : 2 dari 3 bersaudara

vi
ABSTRACT

This research aims to examine and provide empirical evidence about the
extent to which Internal Control, Compliance Compensation, and Observance of
the rules accounting to accounting and the tendency of accounting fraud on
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) in the of construction bussiness. The
population in this study was 141 BUMN. The number of samples of this research
is 80 respondents from 2 BUMN in the of construction bussiness. The data was
collected by distributing questionnaires with convinience sampling to the
respondents. The method analysis used in this study is regression analysis with
software IBM SPSS 19 for windows.
The results showed that the internal control, compliance compensation, and
observance of the rules accounting effect the tendency of accounting fraud.

Keywords: Internal control, Compliance Compensation, Observance of the rules


of accounting and the Tendency of Accounting Fraud.

vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh
pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada perusahaan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) di bidang usaha konstruksi.
Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan Badan Usaha Milik Negara
(BUMN). Jumlah perusahaan BUMN yang dijadikan sampel dalam penelitian ini
sebanyak 2 perusahaan. Penelitian ini berdasarkan metode convenience sampling.
Total sampel penelitian ini adalah 80 responden. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi berganda dengan pendekatan
statistik yang dioperasikan melalui program SPSS.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengendalian internal, kesesuaian
kompensasi dan ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.

Kata kunci: Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, Ketaatan Aturan


Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi..

viii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji serta syukur penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT yang elah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dengan judul “Pengaruh Pengendalian Internal,
Kesesuaian Kompensasi, dan Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada BUMN di Jakarta Timur”.

Shalawat serta salam tak lupa penulis panjatkan kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya. Selama proses
penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti
ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Wahyudin dan Ibu Masitoh yang selalu
memberikan dukungan dan kasih sayang serta doa yang tiada henti-henti
untuk penulis, saya sangat-sangat bersyukur memiliki orang tua seperti
kalian. Kakak dan Adikku tercinta Laras Mayashita dan Randi Ramanda yang
selalu memberikan dukungan dan keceriaan untuk penulis dalam perjalanan
menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih dan saya bangga memiliki kalian.
2. Bapak Dr. M. Arief Mufraini. Lc., MA selaku dekan beserta staf wakil dekan
(Wadek) 1, 2, dan 3 Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Ibu Yessi Fitri, SE., M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Dr. Rini, M.Si., Ak., CA, selaku dosen pembimbing I yang telah bersedia
memberikan waktu, memberi nasihat, semangat, motivasi dan bimbingan
terbaiknya selama penulisan skripsi ini.

ix
5. Ibu Fitri Yani Jalil, SE., M.Sc. selaku dosen pembimbing II yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk berdiskusi, memberi kritik dan saran serta
bimbingan terbaiknya selama penulisan skripsi ini. Terima kasih atas saran
yang Ibu berikan selama proses penulisan skripsi sampai terlaksananya
sidang skripsi.
6. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat kepada
peneliti selama masa perkuliahan.
7. Rekan-rekan di Badan Usaha Milik Negara, khususnya Bapak Deni
Kristiawan dan Bapak Galih yang telah berkenan membantu saya untuk
mengisi kuesioner.
8. Teman-teman seperjuangan Ihdha Nuril Laila, Junita Muhayati, Mustika
Dewi, Tri Wahyuni, Amna Suresti dan Selviani Fauzi yang selalu memotivasi
serta membantu dalam terselesaikannya tugas akhir ini.
9. Sahabat Ecdemo tercinta keluarga kedua Nani Suprihartini dan Nurul Arofah
yang selalu meluangkan waktu memberikan motivasi dan dukungannya,
selalu menemani saat pengerjaan tugas akhir ini.
10. Teman-teman Ngablu, sahabat tercinta Abdul Azis, Novia Saharani, Nani
Sprihartini, Nurul Arofah dan Zainulloh yang selalu mendukung, menemani
dan menghibur saat penat dengan tugas akhir ini.
11. Teman-teman Akuntansi angkatan 2011 yang bersama-sama berbagi ilmu dan
pengalaman selama masa perkuliahan sampai dengan pengerjaan skripsi.
12. Aa Asep Suardi, Rina Octaviani, dan Ade Purnama yang sudah menemani,
memberikan dukungan, bersedia selalu ada untuk penulis, yang selalu
memberikan semangat kepada penulis.
13. Kepada semua pihak yang turut mendukung dan membantu yang tidak dapat
disebutkan satu persatu namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis,
semoga Allah senantiasa membalas segala kebaikannya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik dari bahasa yang digunakan maupun sistematika penulisan,

x
hal tersebut dikarenakan terbatasnya kemampuan yang dimiliki oleh penulis.
Oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan
pengetahuan bagi semua pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 09 Juni 2016

Penulis

Rista Wahyuni

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ..............................iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ........................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ vi

ABSTRACT ...................................................................................................... vii

ABSTRAK ......................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... xi

DAFTAR ISI .................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian............................................................ 1


B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8
C. Tujuan penelitian ......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 10

A. Pengendalian Internal ............................................................................ 10


1. Pengertian Pengendalian Internal ................................ 10

xii
2. Pentingnya Pengendalian Internal ............................... 11
3. Sisi yang berbeda dari Pengendalian Internal ............. 12
4. Tujuan Pengendalian Internal...................................... 13
5. Keterbatasan Pengendalian Internal ............................ 14
6. Komponen Pengendalian Internal ............................... 14
B. Kesesuaian Kompensasi ........................................................................ 18
1. Pengertian Kompensasi ............................................... 18
2. Asas-Asas Kompensasi ............................................... 18
3. Tujuan-tujuan Kompensasi ......................................... 21
C. Ketaatan Aturan Akuntansi ................................................................... 24
1. Pengertian Ketaatan Aturan Akuntansi ....................... 24
2. Tujuan Ketaatan Aturan Akuntansi ............................. 26
3. Ketaatan Aturan Akuntansi dalam Lap.Keu` .............. 26
4. Indikator Ketaatan Aturan Akuntansi.......................... 27
D. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi ................................................ 29
1. Pengertian Kecenderungan Kecurangan Akuntansi .... 29
2. Tipe-tipe Kecurangan Akuntansi................................. 31
3. Kondisi Penyebab Kecurangan Akuntansi .................. 32
4. Jenis-jenis Kecurangan Akuntansi .............................. 33
5. Indikator Kecurangan Akuntansi................................. 35
E. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis ....................... 37
F. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 40
G. Kerangka Berpikir ............................................................................... 47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 48

A. Ruang Lingkup .......................................................................... 48


B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ................................... 48
C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 49
D. Metode Analisis Data ................................................................ 50
1. Statistik Deskriptif .............................................................. 50
2. Uji Kualitas Data ................................................................ 50

xiii
a. Uji Validitas ................................................................ 50
b. Uji Reliabilitas............................................................. 51
3. Uji Asumsi Klasik .............................................................. 51
a. Uji Multikolinearitas ................................................... 52
b. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 52
c. Uji Normalitas ............................................................. 53
4. Analisis Regresi Linear Berganda ...................................... 54
a. Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................... 55
b. Uji Signifikansi Simultan ( Uji Statistk F) .................. 56
c. Uji Parsial (Uji Statistik t) ........................................... 56
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................ 57

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................ 61

A. Gambaran Umum Objek Penelitian........................................... 61


1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 61
2. Profil Responden ................................................................ 62
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian .................................................. 66
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................. 66
2. Hasil Uji Kualitas Data....................................................... 67
a. Uji Validitas ................................................................ 67
b. Uji Reliabilitas............................................................. 74
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 75
a. Uji Multikolinieritas .................................................... 75
b. Uji Heteroskedastisitas ................................................ 76
c. Uji Normalitas ............................................................. 78
4. Hasil Uji Hipotesis ............................................................. 81
a. Uji Koefisien Determinasi (R Square) ........................ 81
b. Uji F (Simultan) .......................................................... 82
c. Uji t (Parsial) ............................................................... 83
C. Pembahasan ............................................................................... 85

xiv
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 89

A. Kesimpulan ................................................................................ 89
B. Saran .......................................................................................... 90

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 92

LAMPIRAN ..................................................................................................... 96

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 46

Tabel 3.1 Operasional Variabel ...................................................................... 60

Tabel 4.1 Data Sampel Penelitian .................................................................. 62

Tabel 4.2 Data Distribusi Sampel Penelitian.................................................. 62

Tabel 4.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 63

Tabel 4.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia ........................................ 63

Tabel 4.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Saat ini ......................... 64

Tabel 4.6 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ............... 65

Tabel 4.7 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja .................. 65

Tabel 4.8 Hasil Uji Statistik Deskriptif .......................................................... 66

Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Secara Keseluruhan ......................................... 68

Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Pengendalian

Internal ........................................................................................... 70

Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Kesesuaian

Kompensasi .................................................................................... 71

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Independen Ketaatan Aturan

Akuntansi ....................................................................................... 72

Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi ................................................................... 73

Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 74

Tabel 4.15 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................. 75

Tabel 4.16 Hasil Uji Glejser ............................................................................. 77

xvi
Tabel 4.17 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S) ........................................... 80

Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2 dan X3 ....... 81

Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik F (Simultan) ...................................................... 82

Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t (Parsial)........................................................... 83

xvii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir........................................................................ 47

Gambar 4.1 Hasil Heteroskedastisitas Grafik Scatterplot ............................... 76

Gambar 4.2 Hasil Normalitas-Grafik P-Plot ................................................... 78

Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas-Histogram .................................................. 79

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Penelitian Skripsi ................................................................ 97

Lampiran 2 Kuesioner Penelitian .................................................................. 100

Lampiran 3 Daftar Jawaban Responden ........................................................ 109

Lampiran 4 Hasil Output SPSS ..................................................................... 120

xix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan ilmu akuntansi, selain memberikan manfaat juga

menjadi salah satu sumber masalah. Salah satu permasalahan yang terjadi

adalah adanya kecurangan (fraud). Kecurangan (fraud) di dunia marak terjadi

akhir-akhir ini, dimana hal tersebut menjadi pusat perhatian berbagai media di

dalam maupun di luar negeri. Pada sektor publik kecenderungan kecurangan

akuntansi dilakukan dalam bentuk kebocoran Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara (APBN), sedangkan di sektor swasta bentuk kecenderungan

kecurangan akuntansi terjadi dalam bentuk yang sama yaitu ketidaktepatan

dalam membelanjakan sumber dana (Thoyibatun 2009:2).

Dengan adanya perubahan yang semakin cepat dalam dunia usaha, yang

mengharuskan manajemen mengembangkan dan merancang strategi

pengembangan bisnisnya, maka perubahan ke arah globalisasi ini jelas akan

membawa pengaruh terhadap peran dan tanggung jawab auditor internal

selaku internal consultant manajemen perusahaan. Perubahan yang baru

dalam perekonomian global telah mendorong adanya pengakuan akan peran

auditor internal dalam menciptakan nilai tambah bagi organisasi. Auditor

internal harus dapat memanfaatkan peluang ini dengan secara proaktif

menyesuaikan perannya. Adaptasi dan evolusi oleh profesi audit internal

haruslah terjadi. Peran dan keahlian yang harus dimiliki oleh auditor internal

telah menjadi subjek diskusi global akhir-akhir ini (Hery, 2010:92).


1
Banyaknya kasus kecurangan akuntansi terjadi menunjukkan bahwa

kecurangan akuntansi masih tinggi baik di pemerintah maupun perusahaan

swasta termasuk BUMN. Padahal BUMN di dirikan untuk mengembangkan

misi dalam memberikan kontribusi kepada negara, pelayanan masyarakat

serta mensejahterakan masyarakat. Hal ini juga membuat lemahnya

kepercayaan publik kepada kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab

terhadap negara dan masyarakat (Adelin, 2009).

Fenomena yang terjadi yaitu jumlah BUMN di Indonesia ada sekitar

141 perusahaan. Namun banyaknya BUMN ini belum bisa memberikan hasil

maksimal ke negara. Presiden Direktur OSO Grup Tanri Abeng mengatakan,

BUMN Malaysia yakni Petronas, pada tahun 2013 mampu menyumbang ke

APBN negara tersebut US$ 25 miliar atau sekitar Rp 300 triliun . Bandingkan

dengan BUMN Indonesia, pada tahun 2013 sebanyak 141 BUMN hanya

menyumbang APBN sebanyak US$ 10 miliar, kecil sekali. Tapi kalau di lihat

dari kenyataannya, betapa luar biasanya Petronas, padahal baru satu BUMN

Malaysia saja. Tanri mengatakan 141 BUMN di Indonesia saat ini masih

memiliki tiga tantangan yang cukup berat, untuk menjadi BUMN yang besar

dan profesional. Tantangan Pertama, semua BUMN belum dikelola 100%

secara profesional, pendekatannya masih birokrat. Tantangan Kedua, yang

menghambat BUMN Indonesia besar, kata Tanri, adalah pengaruh politik

dalam operasional dan kinerja dan BUMN. Tantangan Ketiga, yang sangat

fatal karena Undang-Undang BUMN belum jelas mengatur jalannya BUMN.

Aset BUMN masih dikategorikan aset negara, sehingga setiap kerugian

2
korporasi dianggap kerugian negara. Sehingga teman-teman di BUMN belum

bekerja maksimal dalam mengembangkan BUMN yang dipimpinnya (Rista

Rama Dhany, 2015).

Kecenderungan didefinisikan sebagai “kecondongan, kesudian,

keinginan” (Ali, 2007:61) yang menyimpulkan bahwa adanya keinginan

untuk melakukan kecurangan karena adanya peluang (kesempatan) untuk

melakukan kecurangan. Kecurangan dapat didefinisikan sebagai suatu

perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan

atau luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi

dan atau kelompoknya secara langsung merugikan pihak lain (Tuannakotta,

2007:96). Faktor penyebab terjadinya kecurangan tidak terlepas dari konsep

segitiga kecurangan, yaitu tekanan, kesempatan (peluang), dan rasionalisasi

(Tuannakotta, 2007:107). Ada tiga bentuk kecurangan, antara lain: Pertama,

penyalahgunaan atas asset adalah kecurangan yang melibatkan pencurian

aktiva entitas. Kedua, pernyataan palsu atas laporan keuangan salah saji atau

pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud

menipu para pemakai laporan keuangan itu. Ketiga, korupsi penyalahgunaan

jabatan di sektor pemerintahan untuk keuntungan pribadi (Tuannakotta,

2007:96).

Adapun faktor yang mempengaruhi terjadinya kecenderungan

kecurangan akuntansi diantaranya adalah pengendalian internal. Hal ini juga

ditegaskan oleh Monica (2012) dan Thoyibatun (2009) mengatakan bahwa

untuk mendapatkan hasil monitoring yang baik diperlukan pengendalian


3
internal yang efektif. Pengendalian internal yang efektif dapat melindungi

dari pencurian, penggelapan, penyalahgunaan aktiva pada lokasi yang tidak

tepat. Selain itu, pengendalian internal juga memberikan jaminan yang wajar

terhadap informasi bisnis yang akurat demi keberhasilan perusahaan. Oleh

sebab itu, jika pengendalian internal yang telah dirancang dan dilaksanakan

dengan efektif maka pengendalian internal dapat diandalkan untuk

melindungi dari kecurangan termasuk apabila ada karyawan yang berniat

melakukan kecenderungan kecurangan akuntansi (Davia dkk, 2000:119).

Di dalam suatu instansi baik pemerintah maupun swasta tindak

kecurangan masih banyak terjadi. Antara lain dikarenakan pengendalian

internal yang rendah (Prekanida, 2015). Faktanya fenomena yang terjadi yaitu

selama semester 1 Tahun 2013, BPK RI telah memeriksa 597 objek

pemeriksaan, yang terdiri atas 519 objek pemeriksaan keuangan, 9 objek

pemeriksaan kinerja dan 69 objek Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu

(PDTT). Dari pemeriksaan tersebut, BPK RI menemukan sebanyak 13.969

kasus kelemahan Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan ketidakpatuhan

terhadap perundang-undangan senilai Rp 56,98 trilliun. Dari 13.969 kasus

tersebut sebanyak 4.589 kasus senilai Rp 10,74 trilliun merupakan temuan

ketidakpatuhan yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan

kekurangan penerimaan (BPK, 2013).

Menurut Yusar dan Fitri (2013:79) pengendalian internal merupakan

sebuah proses, yang dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan

4
personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai

tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut: efektivitas dan efisiensi

operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap berlaku hukum

dan peraturan dan pengamatan aset terhadap akuisisi yang tidak sah,

penggunaan atau pelepasan. Pengendalian internal meliputi lima elemen yaitu

lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi

dan komunikasi, dan pengawasan. Kelima elemen tersebut membantu suatu

instansi untuk mencapai tujuannya (Arens, 2008:376).

Faktor lain yang menyebabkan maraknya tindak kecurangan akuntansi

di Indonesia adalah kesesuaian kompensasi. Fenomena tersebut dikuatkan

dengan pernyataan Direktur Gratifikasi Komisi Pemberantas Korupsi (KPK)

Giri Supradiono yang menjelaskan bahwa dari berbagai kasus yang terjadi,

gratifikasi yang dilakukan para Pegawai Negeri Sipil (PNS) disebabkan

pendapatan dari gaji dan tunjangan yang diterimanya rendah. Akibatnya, para

PNS berusaha mencari tambahan dengan berbagai cara, termasuk menerima

gratifikasi. Secara umum, gratifikasi merupakan suatu tindakan pemberian

dalam arti luas, pemberian bisa berbentuk uang, barang atau lainnya.

Gratifikasi biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dan

korporasi kepada pejabat publik, termasuk PNS dari golongan rendah, dengan

tujuan tertentu. Wali Kota Metro, Lukman Hakim juga menyatakan bahwa

salah satu penyebab tindak pidana korupsi adalah masih rendahnya gaji PNS

(Wid, 2013).

5
Menurut Suwatno dan Priansa (2013:220) kompensasi perlu dibedakan

dengan gaji dan upah, karena konsep kompensasi tidak sama dengan konsep

gaji atau upah. Gaji dan upah merupakan salah satu bentuk konkret atas

pemberian kompensasi. Untuk lebih jelasnya, kompensasi itu bukan hanya

berupa gaji atau upah, tetapi ada hal-hal lainnya. Sedangkan menurut Edwin

dalam Suwatno dan Priansa (2013:220) kompensasi merupakan pemberian

imbalan jasa yang layak dan adil kepada karyawan-karyawan karena mereka

telah memberi sumbangan kepada pencapaian organisasi.

Selain faktor-faktor yang telah diuraikan sebelumnya, ketaatan aturan

akuntansi juga merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya

kecenderungan kecurangan akuntansi. Suatu instansi atau lembaga akan

melakukan tindakan kecurangan karena mereka tidak berpedoman pada

aturan akuntansi yang berlaku. Fenomena ini terlihat pada kasus yang

ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebutkan bahwa

hasil pemeriksaan terhadap 662 objek pemeriksaan terdapat sebanyak 3.452

kasus senilai Rp 9,24 trilliun yang berdampak finansial yang merupakan

temuan ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan yang

mengakibatkan kerugian Negara, potensi kerugian Negara dan kekurangan

penerimaan (BPK, 2014).

Aturan akuntansi memberikan pedoman bagi manajemen dalam

melakukan kegiatan akuntansi dengan baik dan besar sehingga menghasilkan

laporan keuangan yang efektif dan mampu menghasilkan informasi yang

6
handal kepada pihak yang berkepentingan (Adelin dan Fauzihardani, 2013).

Menurut Rahmawati (2012) aturan merupakan tindakan atau perbuatan yang

harus dijalankan. Aturan akuntansi dibuat sedemikian rupa sebagai dasar

dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam standar akuntansi terdapat

aturan-aturan yang harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian laporan

keuangan yang berpedoman terhadap aturan-aturan yang dikeluarkan oleh

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

Dilihat dari beberapa kasus yang terjadi, terdapat dua kecurangan, yaitu

eksternal dan internal. Menurut Amin Widjaja (2013) kecurangan eksternal

adalah kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu

perusahaan/entitas, seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap

usaha, wajib pajak terhadap pemerintah, sedangkan kecurangan internal

adalah tindakan tidak legal yang dilakukan oleh karyawan, manager dan

eksekutif terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Kecurangan tersebut

akan menimbulkan kerugian yang besar bagi organisasi atau lembaga itu

sendiri.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dengan

ini penulis melakukan sebuah penelitian yang berjudul “PENGARUH

PENGENDALIAN INTERNAL, KESESUAIAN KOMPENSASI, DAN

KETAATAN ATURAN AKUNTANSI TERHADAP KECENDERUNGAN

KECURANGAN AKUNTANSI”.

7
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang diuraikan di atas, rumusan

masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Apakah pengendalian internal memiliki pengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN)?

2. Apakah kesesuaian kompensasi memiliki pengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik Negara

(BUMN)?

3. Apakah ketaatan aturan akuntansi memiliki pengaruh terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik Negara

(BUMN)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan-rumusan masalah, penelitian ini dilakukan

bertujuan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh pengendalian internal

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik

Negara (BUMN).

2. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh kesesuaian kompensasi

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik

Negara (BUMN).

3. Untuk menganalisi dan mengetahui pengaruh ketaatan aturan akuntansi

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi pada Badan Usaha Milik

Negara (BUMN).

8
D. Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan

memiliki manfaat bagi:

1. Peneliti/Akademisi

Bagi peneliti berguna untuk menambah pengetahuan/wawasan dan

referensi mengenai kecenderungan kecurangan akuntansi agar

memperoleh hasil yang bermanfaat bagi peneliti lainnya di masa akan

datang. Selain itu, untuk mengetahui pengaruh pengendalian internal,

keseuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi.

2. Bagi Auditor Internal

Bagi auditor internal, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

masukan untuk menambah wawasan dan referensi bagi diri mereka

mengenai pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan ketaatan

aturan akuntansi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

3. Bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Bagi BUMN penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan dan

referensi pihak BUMN mengenai pengendalian internal, kesesuaian

kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengendalian Internal

1. Pengertian Pengendalian Internal

Menurut Yusar dan Fitri (2013:79) Pengendalian internal adalah sebuah

proses, dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan personil

lainnya, yang di rancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang

pencapaian tujuan dalam kategori berikut: efektivitas dan efisiensi operasi,

keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap berlaku hukum dan

peraturan dan pengamatan aset terhadap akuisisi yang tidak sah, penggunaaan

atau pelepasan.

Menurut Ni Luh (2015) pengendalian akuntansi merupakan bagian dari

sistem pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode, dan

ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan

organisasi serta mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, sedangkan

Boynton dan Johnson (2006) mendefinisikan aktivitas pengendalian sebagai

kebijakan organisasi dan prosedur yang membantu memastikan bahwa

perintah manajemen telah dilakukan. Aktivitas pengendalian membantu

memastikan bahwa tindakan yang diperlukan berkenaan dengan risiko yang

diambil untuk pencapaian tujuan organisasi.

American Institute of Certifield Public Accountant (AICPA)

mendefinisikan sistem pengendalian internal mencakup susunan organisasi

10
dan semua metode beserta kebijakan peraturan yang terkoordinasi dalam

perusahaan, dengan tujuan untuk melindungi:

1) Harta kekayaan perusahaan

2) Memeriksa kecermatan dan keandalan data akuntansi

3) Meningkatkan efisiensi operasi usaha

4) Mendorong ke arah ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pngendalian internal

adalah keberhasilan manajemen dalam mencapai tujuan instansi yang

berkaitan dengan menjaga keandalan penyajian laporan keuangan, efisiensi

operasional dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Pengendalian internal dapat berperan dalam mencegah dan

mendeteksi suatu kecurangan akuntansi (fraud) dalam suatu instansi.

2. Pentingnya Pengendalian Internal

Menurut Yusar dan Fitri (2013:79-80) pentingnya pengendalian internal

adalah:

1) Ditetapkan di ISA 400, istilah sistem pengendalian intern berarti semua

kebijakan dan prosedur (kontrol internal) yang diadopsi oleh manajemen

entitas untuk membantu dalam mencapai tujuan manajemen memastikan,

sedapat mungkin, perilaku tertib dan efisien bisnisnya, termasuk kepatuhan

terhadap kebijakan manajemen, pengamanan aset, pencegahan penipuan

dan kesalahan, akurasi dan kelengkapan catatan akuntansi, dan persiapan

tepat waktu informasi keuangan yang di dapat diandalkan.

11
2) Setiap orang dalam organisasi memiliki tanggung jawab untuk

pengendalian internal. CEO secara pokok bertanggung jawab dan harus

mengasumsikan „kepemilikan‟ dari sistem pengendalian internal,

memberikan kepemimpinan dan arah untuk manajer senior.

3) Auditor tertarik terutama dalam kontrol yang berhubungan dengan

keandalan pelaporan keuangan. Auditor memiliki tanggung jawab yang

signifikan untuk penemuan manajemen dan penipuan karyawan, dan pada

tingkat yang lebih rendah, beberapa jenis tindakan illegal.

3. Sisi yang berbeda dari Pengendalian Internal

Menurut Yusar dan Fitri (2013:80) adalah:

1) Kontrol administratif yang terutama berhubungan dengan promosi

efisiensi operasional dan kepatuhan terhadap kebijakan manajerial

yang ditentukan. Kontrol administratif terkait dengan audit

operasional dan audit kepatuhan.

2) Kontrol Akuntansi prinsipnya berhubungan dengan menjaga aset dan

memberikan jaminan bahwa laporan keuangan dan catatan akuntansi

yang mendasarinya dapat diandalkan.

Pengendalian akuntansi yang dirancang untuk memberikan keyakinan

memadai bahwa: (1) Transaksi dilakukan sesuai dengan organisasi umum

atau khusus manajemen. (2) Transaksi dicatat untuk memungkinkan

penyusunan laporan keuangan sesuai dengan IAS and untuk mempertahankan

akuntabilitas aset. (3) Akses ke aktiva hanya diperbolehkan sesuai dengan

12
otorisasi manajemen. dan (4) akuntabilitas mencatat aset dibandingkan

dengan aset yang ada pada interval yang wajar.

4. Tujuan Pengendalian Internal

Menurut Arens (2009:370) menjelaskan bahwa sistem pengandalian

internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yan dirancang untuk memberikan

manajemen kepastian yang layak bahwa perusahaan telah mencapai tujuan

dan sasarannya. Kebijakan dan prosedur ini disebut pengendalian, dan secara

kolektif membentuk pengendalian internal entitas tersebut. Manajemen

memiliki tiga tujuan umum dalam merancang sistem pengendalian internal

yang efektif yaitu:

1. Reliabilitas pelaporan keuangan.

Manajemen bertanggung jawab untuk menyiapkan laporan bagi para

investor, kreditor, dan pemakai lainnya. Manajemen memikul baik

tanggungjawab hukum maupun profesional untuk memastikan bahwa

informasi telah disajikan secara wajar sesuai dengan persyaratan pelaporan

seperti prinsip-prinsip akuntansi yang berterima umum (GAAP). Tujuan

pengendalian internal yang efektif atas pelaporan keuangan adalah

memenuhi tanggung jawab pelaporan keuangan tersebut.

2. Efisiensi dan efektivitas operasi.

Pengendalian dalam perusahaan akan mendorong pemakai sumber daya

secara efisien dan efektif untuk mengoptimalkan sasaran-sasaran

perusahaan. Tujuan yang penting dari pengendalian ini adalah memperoleh

13
informasi keuangan dan non keuangan yang akurat tentang operasi

perusahaan untuk keperluan pengambilan keputusan.

3. Ketaatan pada hukum dan peraturan.

Semua perusahaan publik diharuskan mengeluarkan laporan tentang

kefektifan pelaksanaan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

5. Keterbatasan Pengendalian Internal

Sebagaimana terdapat di dalam definisi, keberadaan pengendalian

internal dirancang untuk memberikan keyakinan memadai, bukan keyakinan

mutlak. Menurut Suharso (2016), mengungkapkan keterbatasan pengendalian

internal yang mungkin terjadi karena:

1. Penetapan tujuan sebagai prasyarat pengendalian internal tidak tepat;

2. Pengambilan keputusan oleh manusia yang salah satu bias;

3. Kegagalan/kesalahan faktor manusia sebagai pelaksana pengendalian;

4. Kemampuan manajemen mengesampingkan pengendalian;

5. Kemampuan manajemen, personil lain, atau pihak ketiga untuk berkolusi;

6. Peristiwa eksternal di luar kendali organisasi.

6. Komponen-komponen Pengendalian Internal

Menurut Suharso (2016), komponen-komponen pengendalian internal

adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)

Lingkungan pengendalian adalah rangkaian standar, proses dan

struktur yang menjadi dasar dalam penyelenggaraan pengendalian internal

di seluruh organisasi. Dewan pengawas dan manajemen puncak

14
menciptakan irama pada level tertinggi organisasi mengenai pentingnya

pengendalian internal dan standar perilaku yang diharapkan. Sub-

komponen lingkungan pengendalian mencakup integritas dan nilai etika

yang dianut organisasi; parameter-parameter yang menjadikan dewan

pengawas mampu melaksanakan tanggung jawab tata kelola; struktur

organisasi serta pembagian wewenang dan tanggung jawab; proses untuk

merekrut, mengembangkan, dan mempertahankan individu yang

kompeten; serta kejelasan ukuran kinerja, insentif, dan imbalan untuk

mendorong akuntabilitas kinerja. Lingkungan pengendalian yang

dihasilkan akan berdampak luas terhadap sistem pengendalian internal

secara keseluruhan.

2. Penilian Risiko (Risk Assessment)

Penilaian risiko melibatkan proses yang dinamis dan berulang

(iterative) untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko terkait

pencapaian tujuan. Suharso (2016) merumuskan definisi risiko sebagai

kemungkinan suatu peristiwa akan terjadi dan berdampak merugikan bagi

pencapaian tujuan. Risiko yang dihadapi organisasi bisa bersifat internal

(berasal dari dalam) ataupun eksternal (bersumber dari luar). Risiko yang

teridentifikasi akan dibandingkan dengan tingkat toleransi risiko yang

telah ditetapkan. Penilaian risiko menjadi dasar bagaimana risiko

organisasi akan dikelola. Salah satu prakondisi bagi penilaian risiko adalah

penetapan tujuan yang saling terkait pada berbagai tingkatan organisasi.

Manajemen harus menetapkan tujuan dalam kategori operasi, pelaporan,

15
dan kepatuhan dengan jelas sehingga risiko-risiko terkait bisa

diidentifikasi dan dianalisis. Manajemen juga harus mempertimbangkan

kesesuaian tujuan dengan organisasi. Penilaian risiko mengharuskan

manajemen untuk memperhatikan dampak perubahan lingkungan eksternal

serta perubahan model bisnis organisasi itu sendiri yang berpotensi

mengakibatkan ketidakefektifan pengendalian internal yang ada.

3. Kegiatan Pengendalian (Control Activities)

Kegiatan pengendalian mencakup tindakan-tindakan yang ditetapkan

melalui kebijakan dan prosedur untuk membantu memastikan

dilaksanakannya arahan manajemen dalam rangka meminimalkan risiko

atas pencapaian tujuan. Kegiatan pengendalian dilaksanakan pada semua

tingkatan organisasi, pada berbagai tahap proses bisnis, dan pada konteks

lingkungan teknologi. Kegiatan pengendalian ada yang bersifat preventif

atau detektif dan ada yang bersifat manual atau otomatis. Contoh kegiatan

pengendalian adalah otorisasi dan persetujuan, verifikasi, rekonsiliasi, dan

reviu kinerja. Dalam memilih dan mengembangkan kegiatan pengendalian,

biasanya melekat konsep pemisahan fungsi (segregation of duties). Jika

pemisahan fungsi tersebut dianggap tidak praktis, manajemen harus

memilih dan mengembangkan alternatif kegaiatan pengendalian sebagai

kompensasinya.

4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)

Organisasi memerlukan informasi demi terselenggaranya fungsi

pengendalian internal dalam mendukung pencapaian tujuan. Manajemen

16
harus memperoleh, menghasilkan, dan menggunakan informasi yang

relevan dan berkualitas, baik dari sumber internal maupun eksternal. Hal

tersebut diperlukan agar komponen pengendalian internal yang lain

berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Sementara itu, komunikasi

merupakan proses berulang (iterative) dan berkelanjutan untuk

memperoleh, membagikan dan menyediakan informasi. baik dari atas ke

bawah, dari bawah ke atas, maupun lintas fungsi.

5. Kegiatan Pemantauan (Monitoring Activities)

Komponen ini merupakan satu-satunya komponen yang berubah

nama. Sebelumnya komponen ini hanya disebut pemantauan (monitoring).

Perubahan ini dimaksudkan untuk memperluas persepsi pemantauan

sebagai rangkaian aktivitas yang dilakukan sendiri dan juga sebagai bagian

dari masing-masing empat komponen pengendalian internal lainnya.

Kegiatan pemantauan mencakup evaluasi berkelanjutan, evaluasi terpisah,

atau kombinasi dari keduanya yang digunakan untuk memastikan masing-

masing komponen pengendalian internal ada dan berfungsi sebagaimana

mestinya. Evaluasi berkelanjutan dibangun di dalam proses bisnis pada

tingkat yang berbeda-beda guna menyajikan informasi tepat waktu.

Evaluasi terpisah dilakukan secara periodik, bervariasi lingkup dan

frekuensinya tergantung pada hasil penilaian risiko, efektivitas evaluasi

berkelanjutan, dan pertimbangan manajemen lainnya.

17
B. Kesesuaian Kompensasi

1. Pengertian Kompensasi

Menurut Suwatno dan Priansa (2013:220) Kompensasi perlu dibedakan

dengan gaji dan upah, karena konsep kompensasi tidak sama dengan konsep

gaji atau upah. Gaji dan upah merupakan salah satu bentuk konkret atas

pemberian kompensasi. Untuk lebih jelasnya, kompensasi itu bukan hanya

berupa gaji atau upah, tetapi ada hal-hal lainnya.

Menurut Thomas H. Stone dalam Suwatno dan Priansa (2013: 220)

kompensasi adalah setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada

karyawan sebagai pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikan.

Sedangkan menurut Edwin dalam Suwatno dan Priansa (2013:220)

kompensasi merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada

karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada

pencapaian organisasi.

Dengan demikian, kompensasi mempunyai arti yang luas, selai terdiri

dari gaji dan upah, dapat pula berbentuk fasilitas perumahan, fasilitas

kendaraan, pakaian seragam, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan,

tunjangan pangan dan masih banyak lagi yang lainnya yang dapat dinilai

dengan uang serta cenderung diterima oleh karyawan secara tetap.

2. Asas-asas Kompensasi

Menurut Suwatno dan Priansa (2013:220-221) perusahaan harus

menetapkan program-program kompensasi yang didasarkan atas asas keadilan

serta asas kelayakan dan kewajaran, dengan memperhatikan undang-undang

18
perburuhan yang berlaku. Perusahaan harus memperhatikan keseimbangan

antara kondisi-kondisi internal dan eksternal, guna menjamin perasaan puas

bagi karyawan, agar karyawan tetap termotivasi untuk bekerja dengan baik

bagi perusahaan. Berikut ini akan diuraikan asas-asas yang penting untuk

diterapkan dalam pemberian kompensasi.

1) Asas Keadilan

Kompensasi mempengaruhi perilaku karyawan dalam organisasi

sehingga pemberian kompensasi yang tidak berdasarkan asas keadilan

akan mempengaruhi kondisi kerja karyawan. Yang dimaksud dengan asas

keadilan adalah adanya konsistensi imbalan bagi para karyawan yang

melakukan tugas dengan bobot yang sama. Dengan kata lain, kompensasi

karyawan di suatu jenis pekerjaan dengan kompensasi karyawan di jenis

pekerjaan yang lainnya, yang mengerjakan pekerjaan dengan bobot yang

sama, relatif akan memperoleh besaran kompensasi yang sama.

Kompensasi yang baik harus seminimal mungkin mengurangi keluhan

atau ketidakpuasan yang timbul dari karyawan. Jika karyawan mengetahui

bahwa kompensasi yang diterimanya tidak sama dengan karyawan yang

lain dengan bobot pekerjaan yang sama, maka karyawan akan mengalami

kecemburuan, sehingga berpotensi untuk mengganggu iklim kerja dan

produktivitas kerja karyawan. Jadi kompensasi dikatakan adil bukan

berarti setiap karyawan menerima kompensasi yang sama besarnya. Tetapi

berdasarkan asas adil, baik itu dalam penilaian, perlakuan, pemberian

hadiah, maupun hukuman bagi setiap karyawan. Sehingga dengan asas

19
keadilan akan tercipta suasana kerja sama yang baik, motivasi kerja,

loyalitas dan stabilitas karyawan yang lebih baik.

2) Asas Kelayakan dan Kewajaran.

Kompensasi yang diterima karyawan harus dapat memenuhi

kebutuhan dirinya beserta keluarganya, pada tingkatan yang layak dan

wajar, sehingga besaran kompensasi yang akan diberikan akan

mencerminkan status, pengakuan, dan tingkat pemenuhan kebutuhan yang

akan dinikmati oleh karyawan beserta keluarganya. Tolak ukur layak

memang bersifat relatif, tetapi penetapan besaran minimal kompensasi

yang akan diberikan oleh perusahaan harus mengacu kepada standar hidup

daerah, dengan berpijak pada standar Upah Minimum Regional (UMR),

baik di tingkat provinsi, maupun tingkat kota/kabupaten. Sedangkan

kompensasi yang wajar berati besaran kompensasi harus

mempertimbangkan faktor-faktor seperti prestasi kerja, pendidikan, jenis

pekerjaan, risiko pekerjaan, tanggung jawab, jabatan dan lain-lain.

Manajer SDM harus selalu memantau dan menyesuaikan kompensasi

yang diterima oleh karyawan dengan perkembangan lingkungan eksternal

yang berlaku. Hal ini penting agar semangat kerja karyawan tetap tinggi

dan terhindar resiko timbulnya tuntutan dari karyawan, serikat buruh dan

pekerja, maupun pemerintah, yang akan mengancam keberlangsungan

bisnis yang digeluti perusahaan.

20
3. Tujuan-tujuan Kompensasi

Menurut Suwatno dan Priansa (2013:222-224) Kompensasi harus

mempunyai dampak positif, baik bagi karyawan maupun bagi perusahaan. Di

bawah ini akan dijelaskan tujuan-tujuan kompensasi yaitu:

1) Ikatan Kerja Sama

Pemberian kompensasi akan menciptakan suatu ikatan karja sama

yang formal antara pengusaha (perusahaan) dengan karyawan dalam

kerangka organisasi, dimana pengusaha dan karyawan saling

membutuhkan. Setiap karyawan pasti membutuhkan penghasilan untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya, karena itu ia harus mengerjakan pekerjaan

nya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan keinginan pengusaha.

Sedangkan pengusaha membutuhkan tenaga dan keahlian karyawan untuk

dimanfaatkan bagi perusahaan, oleh karena itu pengusaha wajib

memberikan kompensasi yang sesuai dengan pejanjian yang telah

disepakatinya dengan karyawan.

2) Kepuasan Kerja

Karyawan bekerja dengan mengerahkan kemampuan, pengetahuan,

keterampilan, waktu, serta tenaga, yang semuanya ditujukan bagi

pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, pengusaha harus

memberikan kompensasi yang sesuai dengan apa yang telah diberikan oleh

karyawan tersebut, sehingga akan memberikan kepuasan kerja bagi

karyawan.

21
3) Pengadaan Efektif

Pengadaan karyawan akan efektif jika di barengi dengan program

kompensasi yang menarik. Dengan program pemberian kompensasi yang

menarik, maka calon karyawan yang berkualifikasi baik dengan

kemampuan dan keterampilan yang tinggi akan muncul, sesuai dengan

kriteria yang ditetapkan oleh perusahaan.

4) Motivasi

Kompensasi yang layak akan memberikan rangsangan serta

memotivasi karyawan untuk memberikan kinerja terbaik dan

menghasilkan produktivitas kerja yang optimal. Untuk meningkatkan

motivasi bagi karyawan, perusahaan biasanya memberikan insentif berupa

uang dan hadiah lainnya. Kompensasi yang layak akan memudahkan

manajer dalam mengarahkan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

5) Menjamin Keadilan

Kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan di antara

karyawan dalam organisasi. Pemberian kompensasi juga berkaitan dengan

keadilan internal maupun keadilan eksternal. Keadilan internal berkaitan

dengan pembayaran kompensasi dihubungkan dengan nilai-nilai relatif

dari suatu jabatan, tugas, dan prestasi kerja karyawan. Sementara keadilan

eksternal berkaitan dengan pembayaran bagi karyawan pada suatu tingkat

yang sama dengan pembayaran yang diterima oleh karyawan lainnya yang

bekerja di perusahaan lain. Dengan pemberian kompensasi yang seperti itu

juga akan lebih menjamin stabilitas karyawan.

22
6) Disiplin

Pemberian kompensasi yang memadai akan mendorong tingkat

kedisiplinan karyawan dalam bekerja. Karyawan akan berperilaku sesuai

dengan yang diinginkan organisasi. Karyawan juga akan menyadari serta

menaati peraturan-peraturan yang berlaku dalam perusahaan. Perilaku

disiplin karyawan ditampilkan sebagai bentuk wujud terima kasih

karyawan terhadap perusahaan atas kompensasi yang telah mereka terima.

7) Pengaruh Serikat Pekerja

Keberadaan suatu perusahaan tidak bisa terlepas dari adanya pengaruh

serikat buruh atau serikat pekerja. Serikat ini akan mempengaruhi besar

kecilnya kompensasi yang diberikan perusahaan bagi karyawannya.

Apabila serikat buruhnya kuat, maka bisa dipastikan tingkat kompensasi

yang diberikan perusahaan bagi karyawan tinggi, begitupun sebaliknya.

Dengan program kompensasi yang baik dan memadai, perusahaan akan

terhindar dari pengaruh serikat buruh. Serikat buruh merupakan organsiasi

tempat bernaungnya aspirasi dan kepentingan para karyawan. Organisasi

ini akan memperjuangkan hak-hak dan kewajiban-kewajiban para

anggotanya.

8) Pengaruh Pemerintah

Pemerintah menjamin atas pekerjaan dan penghidupan yang layak

bagi masyarakat. Untuk itu, melalui kebijakan perundangan dan regulasi,

pemerintah mengeluarkan berbagai macam peraturan yang pada intinya

untuk melindungi pekerja, sekaligus mendorong investasi dari para

23
pengusaha agar mau menanamkan modalnya. Berkaitan dengan

kompensasi, pemerintah menetapkan besarnya batas upah minimal (UMR)

atau balas jasa minimum yang layak diberikan pengusaha (perusahaan)

bagi karyawannya. Keberadaan pemerintah sangat penting, agar pengusaha

tidak bertindak sewenang-wenang dalam menetapkan besarnya balas jasa

bagi karyawan. Jika program kompensasi suatu organisasi sesuai dengan

undang-undang perburuhan yang berlaku, maka intervensi pemerintah

dalam batas tertentu dapat dihindarkan. Bahkan sebaliknya organisasi

tersebut akan mempunyai nama baik karena telah membantu pemerintah

dalam membuka kesempatan kerja dan menyejahterakan masyarakat.

C. Ketaatan Aturan Akuntansi

1. Pengertian Ketaatan Aturan Akuntansi

Menurut Prekanida (2015) ketaatan adalah suatu sikap patuh kepada

aturan atau perintah, sedangkan aturan adalah cara atau tindakan yang telah

ditetapkan yang harus dijalankan atau dituruti. Di dalam suatu instansi

terdapat dasar atau pedoman yang digunakan manajemen dalam menentukan

dan melaksanakan jalannya berbagai kegiatan di dalam perusahaan salah

satunya adalah aturan mengenai kegiatan akuntansi.

Menurut Rahmawati (2012), aturan merupakan tindakan atau perbuatan

yang harus dijalankan. Aturan akuntansi dibuat sedemikian rupa sebagai

dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam standar akuntansi terdapat

aturan-aturan yang harus digunakan dalam pengukuran dan penyajian laporan

24
keuangan yang berpedoman terhadap aturan-aturan yang dikeluarkan oleh IAI

(Ikatan Akuntan Indonesia).

Dengan demikian ketaatan aturan akuntansi merupakan suatu kewajiban

dalam organisasi untuk mematuhi segala ketentuan atau aturan akuntansi

dalam melaksanakan pengelolaan keuangan dan pembuatan laporan keuangan

agar tercipta transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan laporan

keuangan yang dihasilkan efektif, handal serta akurat informasinya. Adanya

aturan akuntansi tersebut menghindari tindakan yang menyimpang yang dapat

merugikan organisasi. Laporan keuangan berkaitan dengan pihak-pihak yang

berkepentingan seperti manajemen dan investor. Apabila laporan keuangan

yang dibuat tidak sesuai atau tanpa mengikuti aturan akuntansi yang berlaku

maka keadaan tersebut dapat menumbuhkan perilaku tidak etis dan memicu

terjadinya kecurangan akuntansi di mana hal tersebut akan menyulitkan

auditor untuk menelusurinya.

Ada dua kebutuhan yang berkepentingan terhadap hasil laporan

keuangan yaitu pihak pemakai (pihak ekstern) dan pimpinan selaku pihak

pengelola aset dan penyaji laporan keuangan. Dari pihak ekstern, pemakai

laporan keuangan terdiri atas: investor, karyawan, pemberi pinjaman,

pemasok, kreditor, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat. Mereka memiliki

kebutuhan informasi yang berbeda-beda yang harus dipenuhi (Thoyibatun,

2009). Agar menghasilkan informasi yang berkualitas maka penyajian

laporan keuangan harus sesuai dengan prosedur dan prinsip serta aturan kerja

25
yang sesuai dengan prinsip akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi merupakan

sejumlah aturan yang menjadi pedoman bertindak dalam melaksanakan

akuntansi di perusahaan (Thoyibatun, 2009).

2. Tujuan Ketaatan Aturan Akuntansi


Menurut Prekanida (2015:57) ketaatan aturan akuntansi dalam suatu

instansi bertujuan sebagai berikut:

1) Sebagai prinsip dan metode yang dijadikan dasar untuk diterapkan dalam

penyelenggaraan segala aktivitas akuntansi dan pelaporan keuangan yang

berbasis kepada standar akuntansi keuangan dan peraturan perundang-

undangan.

2) Sebagai acuan dalam menentukan perlakuan akuntansi atas segala jenis

transaksi dan peristiwa ekonomi khususnya pada bidang keuangan yang

terjadi dan untuk pelaporan keuangannya.

3. Ketaatan Aturan Akuntansi dalam pembuatan Laporan Keuangan

Menurut PP RI nomor 24, 2005 tentang SAP dalam Thoyibatun (2009)

menyebutkan bahwa persyaratan pengungkapan pada setiap entitas akuntansi

di lingkungan pemerintah diharapkan menyajikan laporan keuangan yang

terdiri atas laporan keuangan dan laporan kinerja. Laporan keuangan terdiri

atas laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas

laporan keuangan, sedangkan laporan kinerja berisi ringkasan tentang

keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-

masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanakan

26
APBN/APBD. Laporan-laporan tersebut dibuat dalam bentuk dan harus

sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dalam SAP agar kinerja organisasi

antar periode dapat dibandingkan.

4. Indikator-indikator Ketaatan Aturan Akuntansi

Menurut Thoyibatun (2009) indikator-indikator ketaatan aturan akuntansi

sebagai berikut:

1) Tanggung jawab penerapan

Sebagai profesional, anggota mempunyai peran penting dalam

masyarakat. Sejalan dengan peranan tersebut, anggota mempunyai

tanggung jawab kepada semua pemakai jasa profesional mereka. Anggota

juga harus selalu bertanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesama

anggota untuk mengembangkan profesi akuntansi, memelihara

kepercayaan masyarakat, dan menjalankan tanggung jawab profesi dalam

mengatur dirinya sendiri. Usaha kolektif semua anggota diperlukan untuk

memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

2) Kepentingan Publik
Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam

kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik, dan

menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

3) Integritas
Integritas adalah suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya

pengakuan profesional. Integritas merupakan kualitas yang melandasi

kepercayaan publik dan merupakan patokan (benchmark) bagi anggota


27
dalam menguji semua keputusan yang diambilnya. Integritas

mengharuskan seorang anggota untuk antara lain, bersikap jujur dan

berterus terang tanpa harus mengorbankan rahasia penerima jasa.

4) Obyektifitas
Obyektifitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa

yang diberikan anggota. Prinsip obyektifitas mengharuskan anggota

bersikap adil, tidak memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka

atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau berada dibawah

pengaruh pihak lain.

5) Kehati-hatian
Kehati-hatian profesional mengharuskan anggota untuk memenuhi

tanggungjawab profesionalnya dengan kompetensi dan ketekunan. Hal ini

mengandung arti bahwa anggota mempunyai kewajiban untuk

melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

tanggung jawab profesi kepada publik.

6) Kerahasiaan
Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang

diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai

atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila

ada hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk

mengungkapkannya.

28
7) Konsistensi
Konsistensi merupakan konsep dalam akuntansi yang menuntut

diterapkannya standar secara terus-menerus, tidak di ubah-ubah kecuali

dengan alasan yang dapat dibenarkan.

8) Standar Teknis
Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya sesuai dengan

standar teknis dan standar profesional yang relevan. Sesuai kewajiban

untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan

tersebut sejalan dengan prinsip integritas dan obyektivitas. Standar teknis

dan standar profesional yang harus ditaati anggota adalah standar yang

dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, International Federation of

Accountants, badan pengatur, dan peraturan perundang-undangan yang

relevan.

Secara teoritis, ketaatan akuntansi juga merupakan kewajiban. Sebab, jika

laporan keuangan dibuat tanpa mengikuti aturan akuntansi yang beralaku,

keadaaan tersebut dinyatakan sebagai suatu bentuk kegagalan dan akan

menimbulkan kecenderungan kecurangan atau perilaku tidak etis yang tidak

dapat atau sulit ditelusuri auditor (Thoyibatun, 2009).

D. Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

1. Pengertian Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Kecenderungan didefinisikan sebagai “kecondongan, kesudian,

keinginan” (Ali, 2007:61) yang menyimpulkan bahwa adanya keinginan

untuk melakukan kecurangan karena adanya peluang (kesempatan) untuk

29
melakukan kecurangan. Kecurangan adalah suatu perubuatan melawan

hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar organisasi,

dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan atau

kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain (Tuannakotta,

2007:96).

Kecenderungan menurut Daryanto dalam Thoyibatun (2009) diartikan

sebagai “lebih tertarik pada”. Kecurangan sering kali menyangkut (a) suatu

tekanan atau suatu dorongan untuk melakukan kecurangan, (b) suatu peluang

yang disarankan ada untuk melaksanakan kecurangan (Wilopo, 2006).

IAPI (Institut Akuntan Publik Indonesia) (2013) menjelaskan kecurangan

akuntansi sebagai: (1) Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam

pelaporan keuangan yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah

atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai

laporan keuangan, (2) Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya

terhadap aktiva (seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan)

berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan

tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva entitas dapat dilakukan

dengan berbagai cara, termasuk penggelapan tanda terima barang/uang,

pencurian aktiva, atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar barang

atau jasa yang tidak diterima oleh entitas.

Menurut Bastian (2007) kecurangan pelaporan keuangan (fraudulent

financial reporting) terdiri dari tindakan-tindakan seperti:

30
1) Manipulasi, pemalsuan, atau pengubahan catatan atau dokumen

pendukung yang menjadi sumber penyusunan laporan keuangan.

2) Representasi yang salah atau penghapusan yang disengaja atas

peristiwa-peristiwa, transaksi-transaksi, atau informasi signifikan

lainnya yang ada dalam laporan keuangan.

3) Salah penerapan yang disengaja atas prinsip-prinsip akuntansi yang

berkaitan dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian, atau

pengungkapan.

Berdasarkan definisi-definisi yang telah disebutkan, dapat disimpulkan

bahwa kecenderungan kecurangan akuntansi adalah lebih tertarik ingin

melakukan salah saji yang timbul dari kecurangan dalam laporan keuangan

karena adanya penghilangan secara jumlah atau pengungkapan dalam laporan

keuangan dan saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap

aktiva yang berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan

keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia.

2. Tipe-tipe Kecurangan Akuntansi

Menurut Amin Widjaja (2013) terdapat dua tipe kecurangan akuntansi

yaitu:

1) Kecurangan eksternal

Kecurangan yang dilakukan oleh pihak luar terhadap suatu

perusahaan/entitas, seperti kecurangan yang dilakukan pelanggan terhadap

usaha, wajib pajak terhadap pemerintah.

31
2) Kecurangan internal

Tindakan tidak legal yang dilakukan oleh karyawan, manager dan

eksekutif terhadap perusahaan tempat mereka bekerja. Kecurangan

tersebut akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan itu

sendiri.

3. Kondisi Penyebab Terjadinya Kecurangan Akuntansi

Menurut Arens (2008:432), penyebab terjadinya kecurangan disebut

dengan segitiga kecurangan (fraud triangle), yaitu:

1) Insentif/tekanan. Manajemen atau pegawai lain merasakan insentif atau

tekanan untuk melakukan kecurangan. Karyawan mungkin merasa

mendapat tekanan untuk melakukan kecurangan karena adanya

kebutuhan atau masalah finansial.

2) Kesempatan. Situasi yang membuka kesempatan bagi manajemen atau

pegawai untuk melakukan kecurangan. Longgarnya pengendalian

internal dan kurangnya pengawasan dalam suatu perusahaan dapat

memicu karyawan untuk melakukan kecurangan. Dari longgarnya

pengendalian dan kurangnya pengawasan tersebut karyawan merasa

mendapat kesempatan untuk melakukan kecurangan.

3) Sikap atau rasionalisasi. Ada sikap, karakter, atau serangkaian nilai-nilai

etis yang membolehkan manajemen atau pegawai untuk melakukan

tindakan yang tidak jujur, atau mereka berada dalam lingkungan yang

cukup menekan yang membuat mereka merasionalisasi tindakan yang

tidak jujur.

32
4. Jenis-jenis Kecurangan Akuntansi

Arens (2008:430-432) menjelaskan bahwa kecurangan menggambarkan

setiap upaya penipuan yang sengaja, yang dimaksudkan untuk mengambil

harta atau hak orang atau pihak lain. Dua jenis kecurangan akuntansi yang

utama adalah:

1) Pelaporan keuangan yang curang

Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian

jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud mampu menipu

para pemakai laporan keuangan tersebut. Sebagian besar kasus melibatkan

salah saji jumlah yang disengaja, bukan pengungkapan. Pengabaian jumlah

kurang lazim dilakukan, tetapi perusahaan dapat saja melebihsajikan laba

dengan mengabaikan utang usaha dan kewajiban lainnya.

Kebanyakan kasus pelaporan keuangan yang curang melibatkan upaya

melebihsajikan laba baik dengan melebihsajikan aktiva dan laba atau

dengan mengabaikan kewajiban dan beban, perusahaan juga sengaja

merendahsajikan laba. Hal ini mungkin dilakukan dalam upaya

mengurangi pajak penghasilan. Perusahaan juga mungkin sengaja

merendahsajikan laba ketika laba itu tinggi untuk membentuk cadangan

laba atau “cookie jar reserve”, yang dapat digunakan untuk memperbesar

laba dalam periodik mendatang, praktik ini disebut income smoothing

(perataan laba) dan earnings management (pengaturan laba). Pengaturan

laba (earnings management) menyangkut tindakan manajemen yang

disengaja untuk memenuhi tujuan laba, sedangkan perataan laba

33
merupakan salah satu bentuk perataan laba dimana pendapatan dan beban

di tukar-tukar di antara periodik-periodik untuk mengurangi fluktuasi laba.

Salah satu teknik untuk meratakan laba adalah dengan mengurangi nilai

persediaan dan aktiva lain perusahaan yang diperoleh pada saat akuisisi,

yang menghasilkan laba yang tinggi ketika aktiva tersebut nanti dijual.

2) Penyalahgunaan aktiva

Penyalahgunaan (misappropriation) aktiva adalah kecurangan yang

melibatkan pencurian aktiva entitas. Dalam banyak kasus, tetapi tidak

semata, jumlah yang terlibat tidak material terhadap laporan keuangan.

Akan tetapi, pencurian aktiva perusahaan seringkali mengkhawatirkan

manajemen, tanpa memperhatikan materialitas jumlah yang terkait, karena

pencurian bernilai kecil menggunung seiring dengan berjalannya waktu.

Istilah penyalahgunaan aktiva biasanya digunakan untuk mengacu

pada pencurian pada pencurian yang melibatkan pegawai dan orang lain

dalam lain organisasi. Menurut perkiraan Association of Certified Fraud

Examiners, perusahaan rata-rata kehilangan enam persen pendapatannya

akibat kecurangan, meskipun banyak dari kecurangan yang melibatkan

pihak-pihak luar, seperti pencurian oleh pelanggan dan penipuan oleh

pemasok.

Penyalahgunaan aktiva biasanya dilakukan pada tingkat hierarki

organisasi yang lebih rendah. Namun, dalam beberapa kasus, manajemen

puncak terlibat dalam pencurian aktiva perusahaan. Karena manajemen

memiliki kewenangan dan kendali yang lebih besar atas aktiva organisasi,

34
penyelewengan yang melibatkan manajemen puncak dapat menyangkut

jumlah yang signifikan.

5. Indikator-indikator Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Wilopo (2006:24) menyebutkan beberapa indikator kecenderungan

kecurangan akuntansi yaitu:

1) Kecenderungan untuk melakukan manipulasi, pemalsuan, atau perubahan

catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya.

Manajemen cenderung akan melakukan kecurangan akuntansi yang

dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti memanipulasi bukti-bukti

transaksi biasanya dengan mengubah besarnya jumlah yang sebenarnya

atau mengabaikan aturan akuntansi yang berlaku dalam proses

penyusunannya, memalsukan dokumen-dokumen pendukung, dan

merubah pencatatan jurnal akuntansi terutama dilakukan pada saat

mendekati akhir periode. Hal-hal tersebut dilakukan manajemen dengan

tujuan untuk meningkatkan laba perusahaan.

2) Kecenderungan untuk melakukan penyajian yang salah atau

penghilangan peristiwa, transaksi, atau informasi yang signifikan dari

laporan keuangan.

Manajemen secara sengaja melakukan salah saji dengan

menghilangkan atau mengabaikan suatu peristiwa, transaksi atau

informasi yang signifikan dalam laporan keuangan yang dapat

memperdayai pengguna laporan keuangan. Tindakan ini dilakukan

manajemen untuk memenuhi tujuan laba.

35
3) Kecenderungan untuk melakukan salah menerapkan prinsip akuntansi

secara sengaja.

Untuk memaksimalkan laba manajemen dapat berbuat curang

dengan sengaja menerapkan prinsip akuntansi yang salah seperti

mengubah asumsi yang terkait dengan pencatatan jumlah, klasifikasi dan

pelaporan pada transaksi keuangan.

4) Kecenderungan untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang salah

akibat pencurian (penyalahgunaan/penggelapan) terhadap aktiva yang

membuat entitas membayar barang/jasa yang tidak terima.

Manajemen dapat melakukan salah saji yang berasal dari

penyalahgunaan atau penggelapan aktiva dengan melakukan rekayasa

dalam laporan keuangan untuk menutup-nutupi pencurian aktiva tersebut

dan menyajikan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan prinsip-

prinsip yang berlaku umum.

5) Kecenderungan untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang salah

akibat perlakuan yang tidak semestinya terhadap aktiva dan disertai

dengan catatan atau dokumen palsu dan dapat menyangkut satu atau

lebih individu diantara manajemen, karyawan, atau pihak ketiga.

Karena adanya perlakuan yang tidak semestinya terhadap aktiva

dan disertai dengan catatan atau dokumen palsu pihak instansi akan

berusaha menutupi masalah tersebut dengan melakukan tindakan

kecurangan dalam pembuatan laporan keuangan. Cara yang dilakukan

dapat berupa manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi

36
atau dokumen pendukung laporan keuangan serta menghilangkan,

memajukan atau menunda pencatatan transaksi yang seharusnya

dilaporkan dalam periode laporan keuangan. Tindakan kecurangan

tersebut dapat menyangkut satu atau lebih individu baik manajemen,

karywan, atau pihak ketiga. Dan akibat dari tindakan kecurangan tersebut

laporan keuangan yang disajikan pun akan salah dan tidak sesuai dengan

standar yang berlaku.

E. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis

1. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Pengendalian internal yang efektif dapat melindungi dari pencurian,

penggelapan, penyalahgunaan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Selain itu,

pengendalian internal juga memberikan jaminan yang wajar terhadap

informasi bisnis yang akurat demi keberhasilan perusahaan. Penjagaan aktiva

dan informasi yang akurat sering berjalan seiring, karena karyawan yang

ingin menggelapkan aktiva atau berniat melakukan kecurangan juga perlu

menutupi kecurangan tersebut dengan menyesuaikan catatan akuntansi

(Karyono, 2013:96).

Penelitian Wilopo (2006) dan Monica (2012) menunjukan bahwa

semakin efektifnya pengendalian internal, maka kecenderungan kecurangan

akuntansi dapat terhindarkan. Kecenderungan karyawan untuk bertindak

secara tidak fungsional akan menyebabkan kecenderungan kecurangan

akuntansi menjadi tinggi, dan jika kualitas prosedur pengendalian internal

37
juga jelek maka kesempatan karyawan untuk melakukan kecenderungan

kecurangan akuntansi akan meningkat. Penelitian Thoyibatun (2009)

menunjukkan bahwa dengan efektifnya pengendalian internal memberikan

ketentuan mengenai prosedur untuk mendapatkan dan menggunakan

kemajuan kerja, pembelian peralatan dan persediaan permintaan resmi,

penggunaan fasilitas yang dimiliki dan akuntabilitas. Upaya ini berguna

dalam menekan kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan uraian

tersebut, maka hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : Pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

2. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan Kecurangan

Akuntansi

Penelitian yang dilakukan oleh Meliany (2013) mengenai

kecenderungan kecurangan akuntansi menunjukkan bahwa dengan adanya

kesesuaian kompensasi maka pegawai atau karyawan dapat menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian

Thoyibatun (2009) yang mengatakan bahwa perbaikan perencanaan struktur

insentif akan mempengaruhi cara manajer berperilaku dalam mencapai

kinerja.

Pada kondisi tertentu memiliki arah positif dimana pemberian

kompensasi yang sesuai kepada karyawan akan mengurangi kecenderungan

kecurangan akuntansi yang terjadi di perusahaan. Dengan demikian

pemberian kompensasi yang sesuai dan layak akan meminimalisir terjadinya

38
kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan uraian diatas, maka

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H2 :Kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi

3. Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

Thoyibatun (2009) menjelaskan bahwa ketaatan aturan akuntansi

dipandang sebagai tingkat kesesuaian prosedur pengelolaan aset organisasi,

pelaksanaan prosedur akuntansi dan penyajian laporan keuangan beserta

semua bukti pendukungnya, dengan aturan yang sudah ditentukan oleh BPK

dan atau SAP. Sedangkan Wilopo (2006) menjelaskan bahwa kegagalan

penyusunan laporan keuangan yang disebabkan karena ketidaktaatan pada

aturan akuntansi, dimana hal tersebut akan menimbulkan kecurangan

akuntansi pada instansi yang tidak dapat dideteksi oleh para auditor.

Dengan berdasarkan penelitian Wilopo (2006), Thoyibatun (2009) dan

Adelin (2013) ketaatan aturan akuntansi dapat mencegah dan mengurangi

tindakan. Kecenderungan kecurangan akuntansi yang berarti bahwa semakin

suatu manajemen taat pada aturan akuntansi maka semakin rendah pula

kecenderungan kecurangan akuntansi. Berdasarkan uraian ini maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

H3 :Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

39
F. Penelitian Terdahulu

Adapun hasil dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai bahasan yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 2.1
Hasil-Hasil Penelitian Sebelumnya

Peneliti Terdahulu (Judul dan Variabel dan Metodologi Penelitian


No Hasil Penelitian
Tahun)
Persamaan Perbedaan

1. Ni Luh Putu Purnama Sari, Efektifitas Pengendalian Ketaatan Aturan Efektifitas sistem pengendalian
Gede Adi Yuniarta, I made Internal, Kesesuaian Akuntansi internal, Ketaatan aturan
Pradana Adiputra Kompensasi, dan akuntansi, kesesuaian
Pengaruh Efektifitas Sistem
Implementasi Good kompensasi, dan implementasi
Pengendalian Internal, Ketaatan
Aturan Akuntansi, Persepsi Governance good governance berpengaruh
Kesesuaian Kompensasi dan simultan negatif terhadap
Implementasi Good Governance kecenderungan fraud.
terhadap Kecenderungan Fraud
(Studi Empiris pada SKPD di
Kabupaten Tabanan).
(2015)

40
2. I Made Darma Prawira, Efektifitas Pengendalian Moralitas Individu dan Moralitas Individu dan
Nyoman Trisna Herawati, Internal Asimetri Informasi Efektifitas Pengendalian Internal
Nyoman Ari Surya Darmawan berpengaruh signifikan negatif
Pengaruh Moralitas Individu, terhadap kecenderungan
Asimetri Informasi, dan kecurangan (fraud) akuntansi.
Efektifitas Pengendalian Internal Sedangkan Asimetri Informasi
terhadap Kecenderungan berpengaruh signifikan positif
Kecurangan (FRAUD) terhadap kecenderungan
Akuntansi (Studi Empiris pada kecurangan (fraud) akuntansi.
Badan Usaha Milik Daerah
Kabupaten Buleleng
(2014)

3. Rr Rani Mayangsari Efektivitas Pengendalian Asimetri Informasi Efektivitas pengendalian


Triasmara dan Yane devi Internal dan Kesesuaian internal, kesesuaian kompensasi
Anna, SE., M.Si., Ak Kompensasi Karyawan dan asimetri informasi
Pengaruh Efektivitas
berpengaruh secara signifikan
Pengendalian Internal,
terhadap kecenderungan
Kesesuaian Kompensasi dan
kecurangan pada PT.
Asimetri Informasi terhadap
Telekomunikasi Indonesia, Tbk,
Kecenderungan Kecurangan
baik secara bersama-sama
pada PT. Telekomunikasi
maupun secara parsial.
Indonesia, TBK (2015)

41
4. Tiara Delfi, Rita Anugerah, Al Efektivitas pengendalian Efektivitas pengendalian internal
Azhar A, dan Desmiyawati internal dan Kesesuaian dan kesesuaian kompensasi
Pengaruh Efektivitas kompensasi berpengaruh signifikan terhadap
Pengendalian Internal dan
kecenderungan kecurangan
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan akuntansi
Kecurangan Akuntansi (Survey
pada perusahaan BUMN Cabang
Pekanbaru
(2014)

5. Prekanida Farizqa Shintadevi Efektifitas Pengendalian 1) terdapat pengaruh negatif dan


Pengaruh Kefektifan Internal, Kesesuaian signifikan antara Keefektifan
Pengendalian Internal, Ketaatan Kompensasi dan Ketaatan Pengendalian Internal dengan
Aturan Akuntansi dan
Aturan Akuntansi Perilaku Tidak Etis; 2) terdapat
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan pengaruh negatif dan signifikan
Kecurangan Akuntansi dengan antara Ketaatan Aturan
Perilaku Tidak Etis sebagai Akuntansi dengan Perilaku
Variabel Intervening pada Tidak Etis; 3) terdapat pengaruh
Universitas Negeri Yogyakarta negatif dan signifikan antara
Skripsi (2015) Kesesuaian Kompensasi dengan
Perilaku Tidak Etis; 4) terdapat
pengaruh negatif dan signifikan
antara Keefektifan Pengendalian
Internal dengan Kecenderungan

42
Kecurangan Akuntansi; 5)
terdapat pengaruh negatif dan
signifikan antara Ketaatan
Aturan Akuntansi dengan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi; 6) Terdapat pengaruh
negatif dan signifikan antara
Kesesuaian Kompensasi dengan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi; 7) terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara
Perilaku Tidak Etis dengan
Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi dan 8) Perilaku Tidak
Etis merupakan variabel
intervening antara Keefektifan
Pengendalian Internal, Ketaatan
Aturan Akuntansi dan
Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi.

6. Lia Meliany dan Erna Efektivitas pengendalian Efektivitas Pengendalian Internal


Hernawati internal dan kesesuaian dan Kesesuaian Kompensasi
Pengaruh Kefektifan berpengaruh secara signifikan
43
Pengendalian Internal dan kompensasi terhadap Kecenderungan
Kesesuaian Kompensasi Kecurangan Akuntansi
terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (2014)

7 Ni Luh Putu Normadewi Abdi Efektifitas pengendalian Asimetri informasi pada Pertama, keefektifan
Pradnyani internal dan Ketaatan aturan akuntabilitas organisasi pengendalian internal
Pengaruh Kefektifan akuntansi sebagai variabel berpengaruh pada akuntabilitas
Pengendalian Internal, Ketaatan organisasi melalui
intervening
Aturan Akuntansi dan Asimetri kecenderungan kecurangan
Informasi pada Akuntabillitas akuntansi. Kedua, ketaatan
Organisasi dengan aturan akuntansi berpengaruh
Kecenderungan Kecurangan pada akuntabilitas organisasi
Akuntansi sebagai Variabel melalui kecenderungan
Intervening (Studi Empiris pada kecurangan akuntansi. Ketiga,
Perguruan Tinggi Negeri di asimetri informasi berpengaruh
Provinsi Bali) pada akuntabilitas organisasi
Tesis (2015) melalui kecenderungan
kecurangan akuntansi

8 Fifi Safriyana Pengendalian Internal dan Pengendalian Internal


Peranan Pengendalian Internal Kecenderungan Kecurangan berpengaruh secara simultan
dalam Mengantisipasi Akuntansi terhadap kecenderungan
Kecenderungan Kecurangan kecurangan akuntansi
Akuntansi (Studi Kasus di PT.
Taspen (Persero)
Tanjungpinang)
Skripsi (2014)
44
9 Nur Ratri Kusumastuti dan Pengendalian Internal, Perilaku Tidak Etis, 1) Pengendalian internal,
Wahyu Meiranto Kesesuaian Asimetri Informasi, kesesuaian kompensasi,
Analisis Faktor-faktor yang Kompensasi,Ketaatan Aturan Moralitas Manajemen, ketaatan aturan akuntansi
Berpengaruh Terhadap dan asimetri informasi
Akuntansi dan
Kecenderungan Kecurangan tidak berpengaruh
Akuntansi dengan Perilaku Kecenderungan Kecurangan signifikan terhadap
Tidak Etis Sebagai Variabel Akuntansi kecenderungan
Intervening kecurangan akuntansi.
Jurnal (2012) 2) Moralitas manajemen
berpengaruh signifikan
terhadap kecenderungan
kecurangan akuntansi.

10 M. Glifandi Hari Fauwzi Keefektifan Pengendalian Moralitas Manajemen dan 1) Keefektifan pengendalian
Analisis Pengaruh Keefektifan Internal, Kesesuaian Perilaku Tidak Etis internal dan moralitas
Pengendalian Internal, Persepsi Kompensasi, dan manajemen berpengaruh
Kesesuaian Kompensasi, signifikan terhadap
Kecenderungan Kecurangan
Moralitas Manajemen terhadap perilaku tidak etis dan
Perilaku Tidak Etis dan Akuntansi kecenderungan
Kecenderungan Kecurangan kecurangan akuntansi
Akuntansi 2) Faktor persepsi
Skripsi (2011) kesesuaian kompensasi
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku tidak etis dan
kecenderungan
kecurangan akuntansi.

45
11 Siti Thoyibatun Pengendalian Internal, Perilaku Tidak Etis dan 1) Kesesuaian sistem
Faktor-faktor yang Berpengaruh Kesesuaian Kompensasi, Akuntabilitas Kinerja pengendalian internal,
terhadap Perilaku Tidak Etis dan Ketaatan Aturan Akuntansi sistem kompensasi, dan
Kecenderungan Kecurangan ketaatan aturan akuntansi
dan Kecenderungan
Akuntansi Serta Akibatnya berpengaruh terhadap
Terhadap Kinerja Organisasi Kecurangan Akuntansi perilaku tidak etis
Jurnal Ekonomi dan Keuangan 2) Kesesuaian sistem
(2009) pengendalian internal,
sistem kompensasi,
ketaatan aturan akuntansi
dan perilaku tidak etis
berpengaruh terhadap
kecenderungan
kecurangan akuntansi.
3) Kecenderungan
kecurangan akuntansi
tidak berpengaruh
terhadap akuntabilitas
kinerja.

Sumber: Diolah dari berbagai referensi, 2016

46
G. Kerangka Berpikir

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di bab sebelumnya,

maka penelitian ini terdapat satu variabel dependen, yakni kecenderungan

kecurangan akuntansi dan tiga variabel independen, yaitu pengendalian

internal, kesesuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi. Berikut

gambar 2.1 menunjukkan kerangka pemikiran penelitian ini:


Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi, dan Ketaatan
Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi pada
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Basis Teori : Teori Keagenan

VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

H1
Pengendalian Internal (X1)

Kecenderungan
Kesesuaian Kompensasi H2 Kecurangan Akuntansi
(X2) Badan Usaha Milik
Negara (BUMN)
Ketaatan Aturan Akuntansi H3
(X3) (Y)

Metode Analisis: Analisis Regesi Berganda

Hasil Pengujian dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran


Gambar 2.1
Skema Kerangka Berpikir

47
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara varibel

independen yaitu pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan ketaatan

aturan akuntansi dengan variabel dependen yaitu kecenderungan kecurangan

akuntansi. Objek dari penelitian ini adalah kuesioner Satuan Pengendalian

Internal (SPI) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di

bidang usaha konstruksi karena di bidang usaha konstruksi tersebut sering

mengalami kecurangan.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Pengendalian Internal (SPI)

yang bekerja pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di

bidang usaha konstruksi. Jumlah BUMN yang ada di DKI Jakarta sebanyak

141 BUMN.

Penelitian ini dibatasi pada populasi Satuan Pengendalian Internal pada

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di bidang usaha

konstruksi sebanyak 2 BUMN. Sedangkan jumlah sampel yang digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 80 responden dari 2 BUMN yang beroperasi di

bidang usaha konstruksi. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel

adalah dengan menggunakan metode convenience sampling yaitu istilah

umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden.

Convenience sampling, pengambilan sampel yang mudah (convenience

48
sampling) merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang

dengan senang hati bersedia memberikannya (Sekaran, 2006: 136).

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini menggunakan metode convenience

sampling karena lebih efisien dengan akses yang terjangkau oleh peneliti.

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan dalam

penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan yaitu penelitian

lapangan atau survey. Penelitian lapangan (field research) adalah data utama

penelitian ini. Peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama yaitu

data primer (Sugiyono, 2012:3). Pada penelitian ini, yang menjadi objek

penelitian adalah para satuan pengendalian internal yang bekerja di BUMN

yang beroperasi di bidang usaha konstruksi dan dilakukan dengan penyebaran

kuesioner mengenai pengaruh pengendalian internal, kesesuaian kompensasi,

dan ketaatan aturan akuntansi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pernyataan terstruktur yang

alternatif jawabannya telah tersedia. Responden diminta menjawab

pernyataan tersebut dalam bentuk skala interval yang mengukur sikap

responden terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan, yang terbagi

menjadi:

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)


2 = Tidak Setuju (TS)
3 = Netral (N)
4 = Setuju (S)
5 = Sangat Setuju (SS)

49
D. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara

menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Alat

analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda

dengan bantuan Statistical Package for Social Sciences (SPSS) versi 19.

Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan yang ada pada

kuesioner dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali 2013: 19).

2. Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk menguji kecukupan dan kelayakan

data yang digunakan dalam penelitian. Uji kualitas data dilakukan

menggunakan uji validitas dengan Korelasi Pearson dan uji reliabilitas

dengan Cronbach Alpha.

a) Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh

50
kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas dalam

penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara

menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-

pertanyaan. Apabila Pearson Correlation yang di dapat memiliki nilai

di bawah 0.05 berarti data yang diperoleh adalah valid.

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Uji reliabilitas

dimaksudkan untuk melihat sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban

seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu

ke waktu (Ghozali, 2013:47). Pengujian ini menggunakan metode

statistik Cronbach Alpha dengan nilai 0.7. Apabila Cronbach Alpha

dari suatu variabel > 0.7 maka butir pertanyaan dalam instrumen

penelitian tersebut adalah reliabel atau dapat diandalkan, dan sebaliknya

jika nilai Cronbach Alpha < 0.7 maka butir pertanyaan tersebut tidak

reliabel.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik pada penelitian ini menggunakan uji normalitas, uji

multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas dengan pendekatan keilmuan

yaitu statistik.

51
a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adaanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara

variabel independen. Uji multikolinearitas dapat dilihat dari nilai

tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF). Kedua ukuran ini

menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap

variabel independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres

terhadap variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas

variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel

independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai

VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai

untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai Tolerance >

0,10 atau sama dengan nilai VIF < 10. Setiap peneliti harus menentukan

tingkat kolinearitas yang masih dapat ditolerir (Ghozali, 2013:105-106).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

52
regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dari grafik plot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan Residualnya (SRESID). Jika

ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu

yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasi telah terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2013:139).

Selain itu, dapat dilihat melalui uji park, uji glejser, dan uji white.

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel

dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal, mendekati

normal atau tidak. Jika data ternyata berdistribusi normal, maka analisis

nonparametik dapat digunakan. Jika data berdistribusi normal, maka

analisis parametik termasuk model-model regresi dapat digunakan

(Umar, 2008:77). Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji

statistik (Ghozali, 2013:160-165).

1) Analisis grafik, yaitu salah satu cara untuk melihat normalitas

residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan

antara data observasi dengan data distribusi yang mendekati

distribusi normal. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distirbusi kumulatif

dari distirbusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu

53
garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan

dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal maka

garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya.

2) Uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas

residual adalah uji statistik non-parametik kolmogorov-smirnov (K-

S) (Ghozali, 2013:164). Uji K-S biasa digunakan untuk

memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi

spesifik/tertentu.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda dimaksudkan untuk mengetahui keeratan

hubungan yang ada diantara kedua variabel. Metode regresi linear ini juga

dapat digunakan untuk peramalan dengan menggunakan data berkala (time

series). Berdasarkan hubungan antara variabel pengendalian internal (X1),

kesesuaian kompensasi (X2), ketaatan aturan akuntansi (X3) dan

kecenderungan kecurangan akuntansi (Y), maka akan digunakan model

analisa regresi linear sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y = Variabel dependen (Kecenderungan Kecurangan Akuntansi)

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi antara pengendalian internal dengan kecenderungan

54
kecurangan akuntansi

b2 = Koefisien regresi antara kesesuaian kompensasi dengan kecenderungan

kecurangan akuntansi

b3 = Koefisien regresi antara ketaatan aturan akuntansi dengan

kecenderungankecurangan akuntansi

X1 = Variabel independen (Pengendalian Internal)

X2 = Variabel independen (Kesesuaian Kompensasi)

X3 = Variabel independen (Ketaatan Aturan Akuntansi)

e = Error

Dari perhitungan SPSS 19.0 akan diperoleh keterangan atau hasil tentang

koefisien determinasi, Uji F, Uji t untuk menjawab perumusan masalah

penelitian. Berikut ini keterangan yang berkenaan dengan hal tersebut diatas,

yakni:

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah nol (0) dan satu (1). Nilai R 2 yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013:97).

55
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen. Hipotesis akan diuji

dengan menggunakan tingkat signifikansi (a) sebesar 5 persen atau 0.05.

Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis akan di dasarkan pada nilai

probabilitas signifikansi. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05, maka

hipotesis diterima. Hal ini berarti model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel independen. Jika nilai probabilitas signifikansi >

0.05, maka hipotesis ditolak. Hal ini berarti model regresi tidak dapat

digunakan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).

c. Uji Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi

variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2013: 98). Variabel independen secara

individu dikatakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

dependen apabila nilai p value (sig) lebih kecil dari tingkat signifikansi

(α). Tingkat signifikansi yang diterapkan dalam penelitian iniadalah α =

5%. Hal ini berarti apabila nilai p value (sig) lebih kecil dari 5% maka

variabel independen secara individu dikatakan memiliki pengaruh yang

signifikann terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013: 98).

56
E. Operasional Variabel Penelitian

Menurut Uma Sekaran (2006) variabel merupakan sesuatu yang dapat

mengakibatkan perbedaan atau keragaman nilai. Nilai-nilai dapat berbeda

pada beragam waktu baik untuk objek yang sama maupun berlainan.

Sedangkan menurut Sugiyono (2007) variabel penelitian adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, objek, atau kegiatan yang mempunyai variabel

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya.

1) Pengendalian Internal (X1)

Menurut Yusar dan Fitri (2013:79) pengendalian internal adalah

sebuah proses, dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen dan

personil lainnya, yang di rancang untuk memberikan keyakinan memadai

tentang pencapaian tujuan dalam kategori berikut: efektivitas dan

efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap

berlaku hukum dan peraturan dan pengamatan aset terhadap akuisisi yang

tidak sah, penggunaan atau pelepasan. Variabel ini diukur dengan

menggunakan skala interval 5 poin, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2)

Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju. Pada variabel

ini di dalam kuesioner terdapat 10 pertanyaan, 3 diantaranya terdapat

pertanyaan negatif di nomer 4, 6, dan 8. Dimana cara perhitungannya

dibalik nilai bobot nya, misalnya responden memilih jawaban poin 1,

maka perhitungannya menjadi poin 5.

57
2) Kesesuaian Kompensasi (X2)

Menurut Suwatno dan Priansa (2013: 220) kompensasi adalah

setiap bentuk pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai

pertukaran pekerjaan yang mereka berikan kepada majikan. Sedangkan

menurut Edwin dalam Suwatno dan Priansa (2013:220) kompensasi

merupakan pemberian imbalan jasa yang layak dan adil kepada

karyawan-karyawan karena mereka telah memberi sumbangan kepada

pencapaian organisasi. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala

interval 5 poin, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3)

Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju. Pada variabel ini di dalam

kuesioner terdapat 15 pertanyaan.

3) Ketaatan Aturan Akuntansi (X3)

Menurut Rahmawati (2012), aturan merupakan tindakan atau

perbuatan yang harus dijalankan. Aturan akuntansi dibuat sedemikian

rupa sebagai dasar dalam penyusunan laporan keuangan. Dalam standar

akuntansi terdapat aturan-aturan yang harus digunakan dalam

pengukuran dan penyajian laporan keuangan yang berpedoman terhadap

aturan-aturan yang dikeluarkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).

Informasi yang tersedia dilaporan keuangan sangat dibutuhkan bagi

investor dan manajemen jadi harus dapat diandalkan sehingga

dibutuhkan suatu aturan untuk menjaga keandalan informasi tersebut dan

menghindari tindakan yang dapat merugikan perusahaan atau organisasi.

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval 5 poin, yaitu (1)

58
Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, dan (5)

Sangat Setuju. Pada variabel ini di dalam kuesioner terdapat 10

pertanyaan.

4) Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Y)

Kecenderungan didefinisikan sebagai “kecondongan, kesudian,

keinginan” (Ali, 2007:61) yang menyimpulkan bahwa adanya keinginan

untuk melakukan kecurangan karena adanya peluang (kesempatan) untuk

melakukan kecurangan. Kecurangan adalah suatu perubuatan melawan

hukum yang dilakukan oleh orang-orang dari dalam dan atau luar

organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan

atau kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain

(Tuannakotta, 2007:96). Variabel ini diukur dengan menggunakan skala

interval 5 poin, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3)

Netral, (4) Setuju, dan (5) Sangat Setuju. Pada variabel ini di dalam

kuesioner terdapat 10 pertanyaan.

Variabel dan skala pengukuran yang terdapat dalam penelitian disajikan

secara ringkas dalam tabel 3.1 dibawah ini

59
Tabel 3.1
Operasional Variabel
No Variabel Indikator No. Butir Skala
Pengukuran
1 Kecenderungan 1) Manipulasi, Pemalsuan 36,37,38
Kecurangan 2) Penghilangan peristiwa 39,40
Akuntansi 3) Salah menerapkan prinsip 41,42,44
(Wilopo, 2006) akuntansi Skala
4) Penyalahgunaan/Penggelapan 43 Interval
5) Perlakuan yang tidak 45
semestinya terhadap aktiva
2 Pengendalian 1) Lingkungan Pengendalian 1,2
Internal
(Suharso, 2016) 2) Penilaian Risiko 3,4*

3) Aktivitas Pengendalian 5,6* Skala


Interval
4) Informasi dan Komunikasi 7,8*

5) Pemantauan 9,10

3 Kesesuaian 1) Ikatan Kerjasama 11,12,13


Kompensasi 2) Kepuasan Kerja 14,15,23
(Suwatno dan 3) Pengadaan Efektif 18
Priansa, 2013) 4) Motivasi 16
Skala
5) Menjamin Keadilan 20,21
Interval
6) Disiplin 17
7) Pengaruh Serikat pekerja 19,22
8) Pengaruh Pemerintah 24,25
4 Ketaatan Aturan 1) Tanggung jawab penerapan 29
Akuntansi 2) Kepentingan Publik 28
(Thoyibatun, 3) Integritas 31
2009) 4) Objektivitas 32 Skala
5) Kehati-hatian 33,34 Interval
6) Kerahasiaan 30
7) Konsistensi 35
8) Standar Teknis 26,27
*pertanyaan negatif

60
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 141 Badan

Usaha Milik Negara (BUMN) di wilayah DKI Jakarta. Penelitian ini

dilakukan dengan pengambilan sampel yaitu Satuan Pengendalian Internal

(SPI) pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang beroperasi di bidang

usaha konstruksi sebanyak 2 BUMN. Yang berpartisipasi dalam penelitian

ini meliputi manajer, supervisor, karyawan dan staff yang melaksanakan

pekerjaan di bidang satuan pengendalian internal.

Adapun kuesioner yang disebar adalah sebanyak 80 buah kuesioner.

Dari keseluruhan kuesioner yang disebar jumlah yang kembali adalah

sebanyak 70 kuesioner atau 87.5%. Kuesioner yang tidak kembali

sebabnyak 10 buah atau 12.5%. Kuesioner yang tidak kembali dikarenakan

penyebaran yang waktunya kurang tepat dimana para SPI (Satuan

Pengendalian Internal) sedang melakukan banyak pekerjaan di luar kantor

sehingga ada kuesioner yang hilang. Gambaran mengenai data sampel

disajikan pada Tabel 4.1.

61
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No Keterangan Jumlah Persentase
1 Kuesioner yang disebar 80 100%

2 Kuesioner yang tidak kembali 10 12.5%

3 Kuesioner yang dapat diolah 70 87.5%


Sumber: Data primer yang diolah, 2016
Data distribusi penyebaran kuesioner penelitian ini dapat dilihat
dalam Tabel 4.2.
Tabel 4.2
Data Distribusi Sampel Penelitian
Kuesioner Kuesioner
No Perusahaan
Dikirim Dikembalikan
1 Perusahaan X 50 40
2 Perusahaan Y 30 30
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

2. Profil Responden

Responden dalam penelitian ini adalah SPI (Satuan Pengendalian

Internal) yang bekerja pada perusahaan BUMN yang beroperasi di bidang

konstruksi. Berikut ini adalah deskripsi mengenai identitas responden

penelitian yang terdiri dari jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, posisi

saat ini, dan pengamalan kerja.

a. Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.3 berikut ini menyajikan hasil uji deskripsi responden


berdasarkan jenis kelamin.

62
Tabel 4.3
Hasil Uji Deskriptif Berdasarkan Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Valid Laki - laki 47 67,1 67,1 67,1
Perempuan 23 32,9 32,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 47 orang

(67.1%) responden didominasi oleh jenis kelamin laki-laki dan untuk

responden perempuan berjumlah 23 orang (32.9%).

b. Deskriptif Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.4 berikut menyajikan hasil uji deskriptif responden berdasarkan


usia.

Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia
Frequen Percen Valid Cumulativ
cy t Percent e Percent
Vali 20 - 29 th 33 47,1 47,1 47,1
d 30 - 39 th 12 17,1 17,1 64,3
40 - 49 th 17 24,3 24,3 88,6
> 50 th 8 11,4 11,4 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa responden yang berusia diantara

20 sampai 29 tahun berjumlah 33 orang (47.1%), untuk responden yang

berusia diantara 30 sampai 39 tahun berjumlah 12 orang (17.1%), untuk

responden yang berusia diantara 40 sampai 49 tahun berjumlah 17 orang

(24.3%) sedangkan untuk responden yang berusia > 50 tahun berjumlah 8

orang (11.4%).
63
c. Deskriptif Responden Berdasarkan Posisi Saat Ini

Tabel 4.5 berikut menyajikan hasil uji deskripstif responden berdasarkan


posisi saat ini.

Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Saat Ini
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Manajer 17 24,3 24,3 24,3
Karyawan 13 18,6 18,6 42,9
Supervisor 3 4,3 4,3 47,1
Staff 37 52,9 52,9 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa responden yang menjabat

sebagai Manajer berjumlah 17 orang (24.3%), Karyawan berjumlah 13

orang (18.6%), Supervisor berjumlah 3 orang (4.3%), dan Staff berjumlah

37 orang (52.9%).

d. Deskriptif Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.6 berikut menyajikan hasil uji deskriptif responden berdasarkan


pendidikan terakhir.

64
Tabel 4.6
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SMA 1 1,4 1,4 1,4
D3 16 22,9 22,9 24,3
S1 40 57,1 57,1 81,4
S2 13 18,6 18,6 100,0
Total 70 100,0 100,0

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.5 diatas menunjukkan bahwa responden yang berpendidikan

terakhir SMA berjumlah 1 orang (1.4%), D3 berjumlah 16 orang (22.9%),

S1 berjumlah 40 orang (57.1%), dan S2 berjumlah 13 orang (18.6%).

e. Deskriptif Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Tabel 4.7 ini menunjukkan hasil uji deskriptif berdasarkan pengalaman


kerja.

Tabel 4.7
Hasil Uji Deskripsi Berdasarkan Pengalaman Kerja
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid < 5 th 34 48,6 48,6 48,6
5 - 10 th 10 14,3 14,3 62,9
> 10 th 26 37,1 37,1 100,0
Total 70 100,0 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.7 diatas menunjukkan bahwa responden yang memiliki

pengalaman kerja < 5 tahun berjumlah 34 orang (48.6%), 5 – 10 tahun

berjumlah 10 orang (14.3%), dan yang > 10 tahun berjumlah 26 orang

(37.1%).
65
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Tujuan dari hasil uji statistik deskriptif ini adalah untuk melihat

kualitas data penelitian yang ditujukan dengan angka atau nilai yang

terdapat pada mean dan standar deviasi. Apabila mean lebih besar

daripada standar deviasi atau penyimpangannya maka kualitas data

adalah lebih baik.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi

dan kecenderungan kecurangan akuntansi yang akan diuji secara

deskriptif seperti yang terlihat pada tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
TPI 70 17 42 28,20 4,695
TKK 70 31 78 55,01 10,817
TKAA 70 27 50 40,16 5,742
TKKA 70 10 35 20,41 6,658
Valid N 70
(listwise)
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.8 menjelaskan pada variabel pengendalian internal

jawaban minimum responden adalah sebesar 17 dan maksimum 42 dengan

rata-rata total jawaban 28.20 dan standar deviasi sebesar 4.695. Variabel

kesesuaian kompensasi jawaban minimum responden adalah sebesar 31 dan

maksimum 78 dengan rata-rata total jawaban sebesar 55.01 dan standar


66
deviasi sebesar 10.817. Variabel ketaatan aturan akuntansi jawaban

minimum responden adalah sebesar 27 dan maksimum 50 dengan rata-rata

total jawaban sebesar 40.16 dan standar deviasi sebesar 5.742. Untuk

variabel kecenderungan kecurangan akuntansi jawaban minimum responden

adalah sebesar 10 dan maksimum 35 dengan rata-rata sebesar 20.41 dan

standar deviasi sebesar 6.658.

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif di atas dapat disimpulkan

bahwa rata-rata jawaban responden untuk variabel pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, ketaatan aturan akuntansi dan kecenderungan

kecurangan akuntansi adalah setuju.

2. Hasil Uji Kualitas Data

a. Hasil Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya

suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan

Pearson Corelation, pedoman suatu model dikatakan valid jika

tingkat signifikansinya dibawah 0.05 maka butir pertanyaan tersebut

dapat dikatakan valid. Tabel 4.8 berikut adalah hasil uji validitas dari

Pengendalian Internal (PI), Kesesuaian Kompensasi (KK), Ketaatan

Aturan Akuntansi (KAA) dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

(KKA) dengan 70 sampel responden.

67
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Secara Keseluruhan
Nomor Butir Pearson
Sig (2-Tailed) Keterangan
Pertanyaan Correlation
1 0.589** 0.000 Valid

2 0.688** 0.000 Valid

3 0.679** 0.000 Valid

4 0.694** 0.000 Valid

5 0.406** 0.000 Valid

6 0.781** 0.000 Valid

7 0.406** 0.000 Valid

8 0.650** 0.000 Valid

9 0.461** 0.000 Valid

10 0.434** 0.000 Valid

11 0.872** 0.000 Valid

12 0.880** 0.000 Valid

13 0.888** 0.000 Valid

14 0.863** 0.000 Valid

15 0.765** 0.000 Valid

16 0.625** 0.000 Valid

17 0.751** 0.000 Valid

18 0.794** 0.000 Valid

19 0.871** 0.000 Valid

20 0.855** 0.000 Valid

68
21 0.686** 0.000 Valid

22 0.653** 0.000 Valid

23 0.633** 0.000 Valid

24 0.572** 0.000 Valid

25 0.726** 0.000 Valid

26 0.833** 0.000 Valid

27 0.824** 0.000 Valid

28 0.837** 0.000 Valid

29 0.778** 0.000 Valid

30 0.796** 0.000 Valid

31 0.612** 0.000 Valid

32 0.766** 0.000 Valid

33 0.878** 0.000 Valid

34 0.664** 0.000 Valid

35 0.850** 0.000 Valid

36 0.531** 0.000 Valid

37 0.893** 0.000 Valid

38 0.911** 0.000 Valid

39 0.927** 0.000 Valid

40 0.929** 0.000 Valid

41 0.943** 0.000 Valid

42 0.937** 0.000 Valid

69
43 0.834** 0.000 Valid

44 0.843** 0.000 Valid

45 0.763** 0.000 Valid

Sumber: Data Primer yang diolah, 2016

Tabel 4.9 diatas menunjukkan hasil validitas seluruh butir pertanyaan memiliki

nilai signifikansi dibawah 0,05. Hal tersebut berarti bahwa seluruh butir

pertanyaan mempunyai kriteria valid.

Berikut adalah rincian tabel hasil uji validitas untuk setiap variabel yang

digunakan dalam penelitian ini:

1) Uji Validitas Pengendalian Internal (PI)


Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Pengendalian Internal (PI)
Butir Pearson Sig (2-
No Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
1 PI1 0.589** 0.000 Valid

2 PI2 0.688** 0.000 Valid

3 PI3 0.679** 0.000 Valid

4 PI4 0.694** 0.000 Valid

5 PI5 0.406** 0.000 Valid

6 PI6 0.781** 0.000 Valid

7 PI7 0.406** 0.000 Valid

8 PI8 0.650** 0.000 Valid

9 PI9 0.461** 0.000 Valid

10 PI10 0.434** 0.000 Valid


Sumber: Data primer yang diolah, 2016

70
Dari Tabel 4.10 diatas menunjukan variabel pengendalian

internal mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan

dengan nilai signifikansi di bawah 0.05. Maka dapat disimpulkan

bahwa semua butir pertanyaan untuk variabel pengendalian internal

adalah valid.

Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel Kesesuaian

Kompensasi dalam tabel 4.11.

2) Uji Validitas Kesesuaian Kompensasi (KK)


Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Kesesuaian Kompensasi (KK)
Butir Pearson Sig (2-
No Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
1 KK1 0.872** 0.000 Valid

2 KK2 0.880** 0.000 Valid

3 KK3 0.888** 0.000 Valid

4 KK4 0.863** 0.000 Valid

5 KK5 0.765** 0.000 Valid

6 KK6 0.625** 0.000 Valid

7 KK7 0.751** 0.000 Valid

8 KK8 0.794** 0.000 Valid

9 KK9 0.871** 0.000 Valid

10 KK10 0.855** 0.000 Valid

11 KK11 0.686** 0.000 Valid

12 KK12 0.653** 0.000 Valid

13 KK13 0.633** 0.000 Valid

71
14 KK14 0.572** 0.000 Valid

15 KK15 0.726** 0.000 Valid

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari hasil output menunjukkan variabel kesesuaian kompensasi

mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai

signifikansi di bawah 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa semua

butir pertanyaan untuk variabel kesesuaian kompensasi adalah valid.

Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel Ketaatan

Aturan Akuntansi dalam tabel 4.12.

3) Uji Validitas Ketaatan Aturan Akuntansi (KAA)


Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Ketaatan Aturan Akuntansi (KAA)
Butir Pearson Sig (2-
No Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
1 KAA1 0.833** 0.000 Valid

2 KAA2 0.824** 0.000 Valid

3 KAA3 0.837** 0.000 Valid

4 KAA4 0.778** 0.000 Valid

5 KAA5 0.796** 0.000 Valid

6 KAA6 0.612** 0.000 Valid

7 KAA7 0.766** 0.000 Valid

8 KAA8 0.878** 0.000 Valid

9 KAA9 0.664** 0.000 Valid

10 KAA10 0.850** 0.000 Valid


Sumber: Data primer yang diolah, 2016

72
Dari hasil output dapat dilihat untuk butir pertanyaan ketaatan

aturan akuntansi, memiliki kriteria valid dengan nilai signifikansi di

bawah 0.05, maka dapat disimpulkan butir pertanyaan adalah valid.

Berikut ini adalah hasil pengujian validitas variabel

kecenderungan kecurangan akuntansi dalam tabel 4.13.

4) Uji Validitas Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (KKA)


Tabel. 4.13
Hasil Uji Validitas Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (KKA)
Butir Pearson Sig (2-
No Keterangan
Pertanyaan Correlation Tailed)
1 KKA1 0.531** 0.000 Valid

2 KKA2 0.893** 0.000 Valid

3 KKA3 0.911** 0.000 Valid

4 KKA4 0.927** 0.000 Valid

5 KKA5 0.929** 0.000 Valid

6 KKA6 0.943** 0.000 Valid

7 KKA7 0.937** 0.000 Valid

8 KKA8 0.834** 0.000 Valid

9 KKA9 0.843** 0.000 Valid

10 KKA10 0.763** 0.000 Valid


Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua pertanyaan

kecenderungan kecurangan akuntansi memiliki kriteria valid dengan

nilai signifikansi dibawah 0.05. Maka dapat disimpulkan butir

pertanyaan kecenderungan kecurangan akuntansi adalah valid.

73
b. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menilai konsistensi dari

instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian dapat dikatakan

reliabel jika nilai Cronbach Alpha berada di atas 0.70. Berikut adalah

hasil pengujian reliabilitas variabel pengendalian internal, kesesuaian

kompensasi, ketaatan aturan akuntansi dan kecenderungan kecurangan

akuntansi dalam tabel 4.14.

Tabel 4.14
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach Jumlah
Variabel Keterangan
’s Alpha Item
Pengendalian Internal 0.783 10 Reliabel
Kesesuaian Kompensasi 0.935 15 Reliabel
Ketaatan Aturan Akuntansi 0.931 10 Reliabel
Kecenderungan Kecurangan 0.958 10 Reliabel
Akuntansi
Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Tabel 4.14 diatas menunjukkan nilai cronbach’s alpha atas

variabel pengendalian internal adalah sebesar 0.783, kesesuaian

kompensasi sebesar 0.935, ketaatan aturan akuntansi sebesar 0.931

dan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0.958. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini

reliabel karena mempunyai nilai cronbach’s alpha lebih dari 0.70.

Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang

digunakan mampu memperoleh data yang konsisten yang berarti bila

pernyataan itu diajukan kembali akan diperoleh jawaban yang relatif

sama dengan jawaban sebelumnya.


74
3. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Multikolinearitas

Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat

dilakukan dengan nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF)

serta besaran korelasi antar variabel independen. Seluruh pengujian

dan analisis data menggunakan bantuan SPSS 19.0 sebagai berikut:

Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity
Statistics
Tolera
Model nce VIF
1 TPI ,716 1,397
TKK ,408 2,451
TKA ,394 2,536
A
a. Dependent Variable: TKKA

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan Tabel 4.15 diatas terlihat bahwa nilai tolerance

mendekati angka 1 dan variance inflation factor (VIF) melebihi angka

1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance

untuk pengendalian internal 0,719, untuk kesesuaian kompensasi

0,416, dan untuk kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0,398

serta untuk masing-masing variabel adalah pengendalian internal

sebesar 1,390, kesesuaian kompensasi sebesar 2,401 dan 2,514 untuk

kecenderungan kecurangan akuntansi. Dengan demikian, dapat


75
disimpulkan bahwa model persamaan regresi tidak terdapat problem

multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka

disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik ada apabila terjadi

Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas. Hasil uji

heteroskedastisitas terdapat dalam uji glejser dan grafik. Gambar 4.1

menunjukkan hasil uji heteroskedastisitas berdasarkan grafik.

Gambar 4.1
Grafik Scatterplot

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

76
Berdasarkan gambar 4.1 diatas, grafik scatterplot menunjukkan

bahwa data tersebar diatas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y

dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data

tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk

memprediksi kecenderungan kecurangan akuntansi berdasarkan

variabel yang mempengaruhinya, yaitu pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi.

Untuk menguji hasil heteroskedastisitas berdasarkan uji glejser

terdapat pada tabel 4.16 di bawah ini:

Tabel 4.16
Hasil Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,462 3,730 -,392 ,696
TPI ,101 ,064 ,226 1,581 ,119
TKK -,005 ,050 -,020 -,104 ,918
TKAA ,063 ,091 ,132 ,689 ,493
a. Dependent Variable: RES2

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 4.16 diatas, hasil uji glejser menunjukkan

bahwa nilai signifikansi variabel Pengendalian Internal (X1),

Kesesuaian Kompensasi (X2), dan Ketaatan Aturan Akuntansi (X3)

sebesar 0,119, 0,918 dan 0,493 lebih besar dari 0,05, artinya tidak

terjadi heteroskedastisitas.
77
c. Hasil Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi, variabel dependen dan independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Ada dua cara

untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik non-parametik kolmogorov-

smirnov (K-S) (Ghozali, 2013:164).

Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

78
Berdasarkan gambar 4.2 diatas, grafik p-plots menunjukkan

bahwa yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi

yang mendekati distribusi normal. Hasil uji normalitas menggunakan

grafik histogram disajikan pada gambar 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

79
Berdasarkan gambar 4.2 dan 4.3 diatas, penyebaran data berada

di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini

menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi

normalitas.

Untuk menguji normalitas berdasarkan uji statistik non-

parametik kolmogorov-smirnov (K-S) berdasarkan tabel 4.17 di

bawah ini:

Tabel 4.17
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 70
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 4,26140392
Most Extreme Absolute ,081
Differences Positive ,054
Negative -,081
Kolmogorov-Smirnov Z ,682
Asymp. Sig. (2-tailed) ,741
Monte Carlo Sig. (2- Sig. ,712c
tailed) 99% Confidence Lower Bound ,700
Interval Upper Bound ,723
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

80
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, hasil uji kolmogorov-smirnov

adalah 0,741 lebih besar dari 0,05 hal ini berarti H0 diterima yang

berarti data residual terdistribusi normal dan hasilnya konsisten

dengan uji sebelumnya.

4. Hasil Uji Hipotesis

a. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur

kemampuan variabel independen, yaitu pengendalian internal,

kesesuaian kompensasi, dan ketaatan aturan akuntansi dalam

menjalankan variabel dependen yaitu kecenderungan kecurangan

akuntansi. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat dalam

Tabel 4.18 menyajikan hasil uji koefisien determinasi untuk variabel

X1, X2, X3 dan Y.

Tabel 4.18
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Variabel X1, X2 dan X3
Model Summaryb

Mode Adjusted R Std. Error of


l R R Square Square the Estimate
a
1 ,768 ,590 ,572 4,357
a. Predictors: (Constant), TKAA, TPI, TKK
b. Dependent Variable: TKKA

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Pada Tabel 4.18 diatas menunjukkan nilai Adjusted R

Square (R2) sebesar 0.572 atau 57.2%. Koefisien determinasi

Adjusted R Square (R2) sebesar 0.572 memberi pengertian


81
bahwa 57.2% kecenderungan kecurangan akuntansi dapat

dijelaskan oleh pengendalian internal, kesesuaian kompensasi

dan ketaatan aturan akuntansi sedangkan 42.8% dijelaskan oleh

variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Statistik F

Uji ini dilakukan untuk menunjukkan apakah variabel bebas

secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel

independen. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada Tabel 4.19,

hipotesis diterima jika nilai probabilitas signifikansi ≤ 0,05. Hipotesis

ditolak jika nilai probabilitas signifikansi ≥ 0,05 (Ghozali, 2013: 98).

Tabel 4.19
Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 1805,976 3 601,992 31,709 ,000a
Residual 1253,010 66 18,985
Total 3058,986 69
a. Predictors: (Constant), TKAA, TPI, TKK
b. Dependent Variable: TKKA

Sumber: Data primer yang diolah, 2016

Pada Tabel 4.19 nilai F diperoleh 31,709 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Ini berarti model regresi ini layak untuk digunakan,

karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat

dikatakan bahwa pengendalian internal, kesesuaian kompensasi, dan

ketaatan aturan akuntansi secara simultan berpengaruh signifikan

terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

82
c. Hasil Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

pengaruh masing-masing variabel independen secara individual

terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.

Jika nilai probability t lebih kecil dari 0,05 maka hipotesis diterima

dan sebaliknya (Ghozali, 2013: 98).

Tabel 4.20
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 39,743 5,948 6,682 ,000
TPI ,276 ,101 ,254 2,725 ,008
TKK -,182 ,080 -,279 -2,266 ,027
TKAA -,420 ,145 -,362 -2,885 ,005
a. Dependent Variable: TKKA

Sumber: Data primer yang diolah, 2016


Pada Tabel 4.20 diatas menunjukkan nilai hasil uji t pada

pengendalian internal sebesar 0,008 < 0,05, hal ini berarti menerima

H1 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal

berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi. Pada nilai hasil uji t kesesuaian kompensasi sebesar 0,027

< 0,05 yang berarti menerima H2 sehingga dapat disimpulkan bahwa

kesesuaian kompensasi berpengaruh secara signifikan terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Pada nilai hasil uji t ketaatan

aturan akuntansi sebesar 0,005 < 0,05 yang berarti menerima H3

sehingga dapat disimpulkan bahwa ketaatan aturan akuntansi


83
berpengaruh secara signifikan terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi.

Berdasarkan Tabel 4.20 maka dapat diperoleh model persamaan

regresi sebagai berikut:

Y = 39743 + 0,276X1 – 0,182X2 – 0,420X3 + 5,948

Keterangan:

X1 = Pengendalian Internal

X2 = Kesesuaian Kompensasi

X3 = Ketaatan Aturan Akuntansi

Y = Kecenderungan Kecurangan Akuntansi

Berdasarkan persamaan regresi diatas dapat diinterpretasikan

sebagai berikut:

a) Koefisien konstanta sebesar 39743 dengan nilai positif ini dapat

diartikan bahwa Y (kecenderungan kecurangan akuntansi) akan

bernilai 39743 jika pengendalian internal, kesesuaian kompensasi,

dan ketaatan aturan akuntansi masing-masing bernilai 0.

b) Variabel pengendalian internal memiliki nilai koefisien regresi

positif sebesar 0,276 . Nilai koefisien regresi positif menunjukkan

bahwa setiap kenaikan satu persen variabel pengendalian internal,

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menaikkan

kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0,276.

84
c) Variabel kesesuaian kompensasi memiliki koefisien regresi negatif

sebesar -0,182. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan bahwa

setiap kenaikan satu persen variabel kesesuaian kompensasi,

dengan asumsi variabel lain tetap maka akan menurunkan

kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0,182.

d) Variabel ketaatan aturan akuntansi memiliki koefisien regresi

negatif sebesar -0,420. Nilai koefisien regresi negatif menunjukkan

bahwa setiap kenaikan satu persen variabel ketaatan aturan

akuntansi, dengan asumsi variabel lain tetap maka akan

menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi sebesar 0,420.

C. Pembahasan

1. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

Pengujian statistik pada hipotesis (H1) menunjukkan bahwa pengendalian

internal berpengaruh dan signifikan terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi. Pada tabel 4.18 dapat dilihat hasil nilai uji statistik t variabel

pengendalian internal sebesar 0,008 lebih kecil darii α = 0,05. Dengan

demikian hipotesis H1 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa

pengendalian internal berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi. Dengan adanya pengendalian internal maka pemeriksaan fisik

atas kelayakan perusahaan (kas, persediaan dan lain-lain) dapat dilakukan

secara terus-menerus agar tidak terjadi kecenderungan kecurangan

akuntansi. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian

85
Nugraha (2011) bahwa sistem pengendalian intern secara simultan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas aset tetap di

pemerintah kota Cimahi. Wilopo (2006) menyatakan bahwa

pengendalian internal yang efektif mengurangi kecenderungan

kecurangan akuntansi, penelitian oleh Novita (2012), Meliany et al.

(2012), Fauwzi (2011), Thoyibatun (2012), Rahmawati (2012) dan

Kusumastuti (2012) yang menyatakan bahwa pengendalian internal yang

efektif akan mengurangi kecenderungan kecurangan akuntansi (Ni luh,

2015).

2. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

Pengujian statistik pada hipotesis (H2) menunjukkan bahwa kesesuaian

kompensasi berpengaruh dan signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi. Pada tabel 4.20 dapat dilihat hasil nilai uji statistik

t variabel kesesuaian kompensasi sebesar 0,027 lebih kecil dari α = 0,05.

Dengan demikian hipotesis H2 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa

kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecenderungan kecurangan

akuntansi. Dengan pemberian kompensasi yang sesuai kepada karyawan

dapat memberikan kepuasan dan motivasi kepada karyawan dalam

bekerja, sehingga dengan pemberian kompensasi yang sesuai kepada

karyawan akan meminimalkan tindakan karyawan untuk melakukan

kecurangan akuntansi melalui pencurian asset atau penipuan lainnya

86
karena kesejahteraan karyawan diperhatikan dengan baik oleh

perusahaan melalui pemberian kompensasi yang sesuai dan adil.

Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Meliany (2013) yang menyatakan bahwa dengan adanya sistem

kompensasi yang sesuai maka pegawai atau karyawan dapat

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dan hal ini akan mengurangi

adanya tindakan karyawan untuk melakukan kecenderungan kecurangan

akuntansi di perusahaan tempat karyawan tersebut bekerja. Penelitian ini

juga mendukung oleh penelitian Thoyibatun (2009) yang menyatakan

bahwa semakin sesuai kompensasi yang diberikan maka akan

menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi.

3. Pengaruh Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi

Pengujian pada hipotesis (H3) menunjukkan bahwa ketaatan aturan

akuntansi berpengaruh dan signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi. Pada tabel 4.20 dapat dilihat hasil nilai uji statistik

t variabel ketaatan aturan akuntansi sebesar 0,005 lebih kecil dari α =

0,05. Dengan demikian hipotesis H3 diterima sehingga dapat dikatakan

bahwa ketaatan aturan akuntansi berpengaruh terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi.

Hasil penelitian ini juga konsisten dengan hasil penelitian Wilopo (2006)

yang menyatakan bahwa kegagalan dalam menyusun laporan keuangan

87
disebabkan oleh ketidak ketaatan manajemen pada aturan akuntansi,

dimana hal tersebut akan menimbulkan kecurangan perusahaan yang

tidak dapat dideteksi oleh para auditor. Dan juga sependapat dengan

penelitian Thoyibatun (2009) yang menyatakan bahwa perilaku

menyimpang dari aturan berpengaruh terhadap pilihan kebijakan dan

tindakan yang menguntungkan diri sendiri atau mengarah pada

kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitian ini

mengindikasikan bahwa semakin taatnya instansi terhadap aturan

akuntansi yang berlaku maka akan semakin menurunkan kecenderungan

kecurangan akuntansi yang dilakukan karyawan maupun manajemen

yang berada di dalamnya.

88
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengendalian

internal, kesesuaian kompensasi dan ketaatan aturan akuntansi terhadap

kecenderungan kecurangan akuntansi. Responden pada penelitian ini berjumlah

70 orang yang bekerja di 2 perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

yang berada di Jakarta. Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan diolah

sehingga memperoleh hasil pengujian yang dilakukan terhadap perrnasalahan

dengan menggunakan model regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Pengendalian Internal berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi dan menerima hipotesis satu (H1). Hasil penelitian ini

didukung oleh penelitian Thoyibatun (2009), dan Puspasari dan Suwardi

(2012) bahwa pengendalian internal yang efektif akan menurunkan

kecenderungan kecurangan akuntansi.

2. Kesesuaian Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi dan menerima hipotesis kedua (H2). Hasil penelitian

ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Meliany (2013) yang

menyatakan bahwa dengan adanya sistem kompensasi yang sesuai maka

pegawai atau karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik, dan

hal ini akan mengurangi adanya tindakan karyawan untuk melakukan

89
kecenderungan kecurangan akuntansi di perusahaan tempat karyawan

tersebut bekerja. Penelitian ini juga mendukung oleh penelitian Thoyibatun

(2009) yang menyatakan bahwa semakin sesuai kompensasi yang diberikan

maka akan menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi.

3. Ketaatan Aturan Akuntansi berpengaruh signifikan terhadap kecenderungan

kecurangan akuntansi dan menerima hipotesis (H3). Hasil penelitian ini

konsisten dengan penelitian Wilopo (2006) dan Thoyibatun (2009) bahwa

semakin taat nya instansi terhadap aturan akuntansi yang berlaku maka akan

semakin menurunkan kecenderungan kecurangan akuntansi yang dilakukan

karywan dan manajemen yang berada di dalamnya.

B. Saran

Sekalipun penelitian ini telah dirancang dengan baik, namun penelitian ini

masih memiliki berbagai keterbatasan dan mungkin mempengaruhi hasil dari

penelitian. Berikut adalah saran-saran yang diajukan oleh peneliti berdasarkan

keterbatasan yang di dapat dalam penelitian ini:

1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel pengendalian internal, kesesuaian

kompensasi dan ketaatan aturan akuntansi sebagai variabel yang

mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi. Penelitian selanjutnya

diharapkan dapat menambahkan variabel lainnya, seperti asimetri infornasi,

moralitas individu, implementasi good governance perilaku tidak etis.

2. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperbanyak responden sehingga

hasil penelitian lebih dapat disimpulkan secara umum.

90
3. Penelitian selanjutnya juga disarankan dapat mengganti dan menambahkan

daerah survey selain di wilayah Jakarta agar hasil penelitian dapat lebih

variatif.

4. Data yang digunakan dan dianalisis menggunakan instrumen berdasarkan

persepsi jawaban dari responden. Hal tersebut dapat menimbulkan masalah jika

persepsi responden berbeda dengan keadaan yang sesungguhnya.

5. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan metode penelitian yang

berbeda, seperti melakukan metode wawancara langsung agar peneliti dapat

memastikan bahwa responden mengerti maksud dari setiap butir pertanyaan

yang diajukan dalam kuesioner agar hasil data yang diperoleh peneliti nantinya

tidak bias dan sesuai dengan apa yang di harapkan dan dimaksud oleh peneliti.

91
DAFTAR PUSTAKA

Adelin, Vani dan Eka, Fauzihardani. 2013. “Pengaruh Pengendalian Internal,


Ketaaatan pada Aturan Akuntansi dan Kecenderungan Kecurangan
Terhadap Perilaku Tidak Etis”. WRA, Vol: 1, No. 2, Oktober 2013.

AICPA. 2003. Auditor‟s Responsibility for Fraud Detection. Journal of


Accountancy. (serial online), Jan.-Mar., Di akses pada 28 Agustus 2016.
Available from: URL: http://www.aicpa.org/PUBS/JOFA.

Arens. A. Alvin. Ellder J. Ronald Beasley Mark S. (2008). Auditing dan Jasa
Assurance Pendekatan Terintegrasi. Jakarta: Erlangga.

BPK. (2013). BPK Sampaikan 42 Temuan Kepada APH. Diambil dari


www.bpk.go.id/news/bpk-sampaikan-42-temuan-kepada-aph pada tanggal
28 Agustus 2016.

BPK. (2013). BPK RI Serahkan IHPS II Tahun 2013 Ke DPR RI. Diambil dari
www.bpk.go.id/news/bpk-ri-serahkan-ihps-ii-tahun-2-13-ke-dpr-ri pada
tanggal 28 Agustus 2016.

Chui, Lawrence and Byron, Pike. 2013. “Auditors' responsibility for fraud
detection: New wine in old bottles?”. Journal of Forensic & Investigative
Accounting Vol 5, Issue 1, January-June. Minnesota: University of St.
Thomas. UST Research Online.

Delfi, Tiara., Rita Anugerah., Al Azhar, A., dan Desmiyawati. 2014. “Pengaruh
Efektifitas Pengendalian Internal Dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap
Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Survey Pada Perusahaan BUMN
Cabang Pekanbaru)”. SNA 17 Mataram, Lombok. Universitas Mataram.
www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id.

Fauwzi, Mohammad, Glifandi, Hari. 2011. “Analisis Pengaruh Keefektifan


Pengendalian Internal, Persepsi Kesesuaian Kompensasi, Moralitas
Manajemen terhadap Perilaku Tidak Etis dan Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi” (skripsi). Semarang: Universitas Diponegoro.

Fardinal. 2013. “The Quality of Accounting Information and The Accounting


Information System through The Internal Control System: A Study on
Ministry and State Agencies of The Republic Indonesia”. Research Journal
of Finance and Accounting ISSN Vol. 4, No.6. Bandung: Padjadjaran
University. www.iiste.org.

Gaviria, A. 2001. “Assessing the Effects of Corruption and Crime on Firm


Performance”. Working Paper. di-download dari Social Science Research
Network.
92
Giarini, Frisaha Lorista. 2015. “Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal,
Kesesuaian Kompensasi dan Asimetri Informasi terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Universitas Muhammadiyah
Surakarta)”. (naskah publikasi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS”,


Edisi Revisi, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2013.
http://www.bumn.go.id// Di akses pada hari Selasa, 08 Desember 2015.
http://finance.detik.com/read/2015/02/16/114349/2834079/4/sindir-bumn-ri-tanri-
abeng-petronas-sumbang-rp-300-t-ke-apbn-malaysia. Di akses pada hari
Jum‟at, 26 Agustus 2016.

http://www.klikharso.com/2016/07/pengendalian-intern-coso-terbaru.html. Di
akses pada 28 Agustus 2016.

Ikatan Akuntan Indonesia. (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Ikatan


Akuntan Indonesia.

Indradi, Sjamsiar, Sjamsuddin., B, Herry, Priyono., Feri, Amsari, dkk. 2015.


“Integritas”. Jurnal Anti Korupsi Vol: 1, No. 1. Jakarta: Komisi
Pemberantasan Korupsi.

Kusumastuti, Nur, Ratri, dan Meiranto Wahyu. 2012. “Analisis faktor-faktor yang
Berpengaruh terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan
Perilaku Tidak Etis Sebagai Variabel Intervening”. Journal of Accounting,
Vol: 1, No.1, Hal: 1-15.

Meliany, Lia dan Erna, Hermawati. 2009. “Pengaruh Keefektifan Pengendalian


Internal dan Kesesuaian Kompensasi Terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi”. Journal dan Proceeding Universitas Jenderal
Soedirman, Vol: 3, No.1. Hal. 1-10.

O‟regan, David. 2003. “International Auditing Practical Resource Guide”.


Canada: United States of America.

Octaviani, Wyana, Gunawan, Hendra, dan Utomo, Harlianto. 2015. “Pengaruh


Pengendalian Internal dalam Pencegahan Fraud (Kecurangan) Terhadap
Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada BUMN dalam Bidang Industri dan
Jasa Asuransi di Kota Bandung dan Bandung Barat, Jawa Barat)”.
(prosiding penelitian SPeSIA). Bandung: Universitas Islam Bandung.

93
Pradnyani, Ni, Luh, Putu, Normadewi, Abdi. 2014. “Pengaruh Keefektifan
Pengendalian Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Asimetri Informasi
Pada Akuntabilitas Organisasi dengan Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perguruan
Tinggi Negeri di Provinsi Bali)”. (Tesis). Denpasar: Universitas Udayana.

Prawira, Made, Darma., Nyoman, Trisna, Herawati., dan Nyoman, Ari, Surya,
Darmawan. 2014. “Pengaruh Moralitas Individu, Asimetri Informasi, dan
Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Kecenderungan Kecurangan
(FRAUD) Akuntansi (Studi Empiris pada Badan Usaha Milik Daerah
Kabupaten Buleleng”. e-Journal S1 Ak, Vol: 2, No.1. Singaraja:
Universitas Pendidikan Ganesha.

Rahmawati, Ardiana, Peni. 2012. “Analisis Pengaruh Faktor Internal dan


Moralitas Manajemen terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi
Studi Pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang”.
(tesis). Semarang: Universitas Diponergoro.

Ratmono, Dwi, D, Yuvita, Avrie, dan Purwanto Agus. 2014. “Dapatkah Teori
Fraud Triangle Menjelaskan Kecurangan dalam Laporan Keuangan?”.
SNA 17 Mataram, Lombok. Universitas Mataram.
www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id.

Safriyana, Fifi. 2014. “Peranan Pengendalian Internal dalam Mengantisipasi


Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Kasus di PT. Taspen
(persero) TanjungPinang)”. Tanjungpinang: Universitas Maritim Raja Ali
Haji.

Sagara, Yusar, dan Fitri, Yani, Jalil. 2013. “Auditing”. Ciputat: UIN Jakarta Press
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sanuari, Nilam. 2014. “Pengaruh Sistem Pengendalian Internal, Kesesuaian


Kompensasi, dan Moralitas Manajemen terhadap Kecenderungan
Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada kantor BUMN Kota Padang)”.
(skripsi). Padang: Universitas Negeri Padang.

Sari, Ni, Luh, Putu, Purnama., Gede, Adi, Yuniarta., dan Made, Pradana,
Adiputra. 2015. “Pengaruh Efektifitas Sistem Pengendalian Internal,
Ketaatan Aturan Akuntansi, Persepsi Kesesuaian Kompensasi, dan
Implementasi Good Governance terhadap Kecenderungan Fraud (Studi
Empiris pada SKPD di Kabupaten Tabanan”. e-Journal S1 Ak, Vol: 3,
No.1. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

Sekaran, Uma. 2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta: Salemba


Empat.

94
Setiyawati, Hari. 2013. “The Effect of Internal Accountants’Competence,
Managers’Commitment to Organizations and the Implementation of the
Internal Control System on the Quality of Financial Reporting”.
International Journal of Bussiness and Management Invention, Vol: 2,
Issue 11. Bandung: Padjadjaran University.

Shintadevi, Prekanida Farizqa. 2015. “Pengaruh Keefektifan Pengendalian


Internal, Ketaatan Aturan Akuntansi dan Kesesuaian Kompensasi
terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi dengan Perilaku Tidak
Etis Sebagai Variabel Intervening pada Universitas Negeri Yogyakarta”
(skripsi). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.


2012

Suwatno, dan Priansa. 2013. “Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis”. Bandung: Alfabeta.

Thoyibatun, Siti. 2012. “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Perilaku


Tidak Etis dan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi serta Akibatnya
terhadap Kinerja Organisasi”. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol: 16,
No.2. Hal 245-260.

Tuanakotta, Theodorus M. 2012. “Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif”.


Jakarta: Salemba Empat.

Wilopo. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap


Kecenderungan Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik dan
Badan Usaha Milik Negara di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi 9.
Padang.

95
LAMPIRAN-LAMPIRAN

96
LAMPIRAN 1
Surat Penelitian Skripsi

97
98
99
LAMPIRAN 2
KUESIONER PENELITIAN

100
Permohonan Pengisian Kuesioner Jakarta, 29 April 2016

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/i Responden

Di Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir sebagai mahasiswa


Program Strata Satu (S1) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, saya:
Nama : Rista Wahyuni
NIM : 1111082000124
Fak/Jur/Sem : Ekonomi dan Bisnis/Akuntansi/X
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi
dengan judul “Pengaruh Pengendalian Internal, Kesesuaian Kompensasi
dan Ketaatan Aturan Akuntansi terhadap Kecenderungan Kecurangan
Akuntansi”.
Untuk itu, saya sangat mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i
untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini secara
lengkap dan sebelumnya saya mohon maaf telah mengganggu waktu
bekerja Bapak/Ibu/Sdr/i.
Data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan
penelitian dan tidak digunakan sebagai penilaian kinerja ditempat
Bapak/Ibu/Sdr/i bekerja, sehingga kerahasiaannya akan saya jaga sesuai
etika penelitian. Informasi yang diperoleh atas partisipasi Bapak/Ibu/Sdr/i
merupakan faktor kunci untuk mengetahui hal-hal yang berpengaruh
terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dengan pengendalian
internal, kesesuaian kompensasi dan ketaatan aturan akuntansi sebagai
variabel yang mempengaruhi.

101
IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan

Umur : 20 – 29 tahun. 40 – 49 tahun.


30 – 39 tahun. > 50 tahun

Posisi Saat ini : Manajer Supervisor

Karyawan Staff

Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2

Pengalaman Kerja : < 5 tahun 5-10 tahun > 10 tahun

102
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Mohon dengan hormat, bantuan, dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk
menjawab seluruh pernyataan dalam kuesioner ini.

2. Berikan tanda tick mark (√) pernyataan berikut yang sesuai dengan keadaan
yang sesungguhnya pada kolom yang tersedia.

3. Ada 5 (lima) pilihan jawaban yang tersedia untuk masing-masing pertanyaan,


yaitu:
STS: Sangat Tidak Setuju
TS: Tidak Setuju
N: Netral
S: Setuju
SS: Sangat Setuju

103
Pilihan Jawaban
STS TS N S SS
No Pertanyaan

1 Di instansi tempat saya bekerja, penerapan


wewenang dan tanggung jawab pada setiap
bidang tidak terlalu dipentingkan

2 Di instansi tempat saya bekerja, seluruh


karyawan menaati peraturan yang berlaku

3 Di instansi tempat saya bekerja, apabila


karyawan yang melakukan kesalahan dan
memicu terjadi nya risiko akan mendapatkan
sanksi

4 Sistem pengendalian internal yang ada pada


instansi tempat saya bekerja tidak dapat
mengendalikan, menekankan dan mengurangi
terjadinya risiko*
Di instansi tempat saya bekerja, setiap
5
pelaksanaan tugas selalu diotorisasi oleh
karyawan yang berwenang.

6 Pemeriksaan fisik atas kekayaan perusahaan


(kas, persediaan dan lain-lain) hanya
*
dilakukan pada saat diperlukan

7 Di instansi tempat saya bekerja, penggunaan


teknologi informasi telah dimanfaatkan
dengan baik

8 Sistem akuntansi tidak dapat mencatat seluruh


informasi kegiatan operasional instansi*

104
9 Di instansi tempat saya bekerja, pengawasan
dan evaluasi atas aktivitas-aktivitas
operasional yang ada dalam seluruh instansi
dilakukan secara terus-menerus

10 Dengan adanya pengawasan oleh pimpinan


dapat membantu mengatasi tindakan
kecurangan yang dilakukan karyawan

11 Gaji yang saya terima dari instansi sudah


memenuhi kebutuhan

12 Gaji yang saya terima sudah sesuai dengan apa


yang telah saya kerjakan

13 Pembayaran gaji yang dilakukan oleh instansi


tidak pernah terlambat

14 Insentif yang saya terima dari instansi sudah


memenuhi kebutuhan

15 Insentif yang diberikan instansi kepada saya


sudah sesuai dengan hasil kerja

16 Instansi tempat saya bekerja akan memberikan


insentif kepada karyawan yang berprestasi

17 Insentif diberikan kepada karyawan yang


mimilki disiplin tinggi

18 Bayaran di luar jam kerja (libur, cuti tahunan,


cuti hamil) yang diberikan instansi sudah
cukup

19 Hasil kerja yang telah saya lakukan dihargai


105
oleh pimpinan instansi

20 Tunjangan yang diberikan instansi sudah


memenuhi kebutuhan

21 Tunjangan kinerja yang saya peroleh sudah


sesuai dengan apa yang telah saya kerjakan

22 Instansi tempat saya bekerja memberikan


Tunjangan Hari Raya (THR), tunjangan
kinerja, transportasi, tunjangan keluarga,
tunjangan kesehatan dan tunjangan
keselamatan sesuai dengan ketentuan

23 Uang makan yang saya terima sudah sesuai


dengan kebutuhan
24
Asuransi-asuransi yang diberikan instansi
dapat memberikan rasa nyaman kepada saya
25 Fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh instansi
sesuai dengan kebutuhan saya

26 Prinsip akuntansi (pendapatan dan


keuntungan, akuntansi biaya dan kerugian,
akuntansi aset, kewajiban dan ekuitas) sudah
sesuai dengan peraturan dari pemerintah
27 Instansi tempat saya bekerja dapat menyajikan
laporan keuangan yang terdiri dari laporan
realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas,
dan CALK (catatan atas laporan keuangan)
sesuai dengan peraturan yang berlaku
28 Laporan keuangan dan laporan kinerja instansi
yang disajikan dapat bermanfaat bagi

106
kepentingan publik
29 Penanggung jawab laporan keuangan perlu
mempertimbangkan kepentingan pengguna
laporan keuangan sebagai skala prioritas
30 Di instansi tempat saya bekerja dapat
menyajikan laporan kinerja yang berisi
ringkasan mengenai keluaran dari masing-
masing kegiatan dan hasil yang telah tercapai
dari masing-masing program sesuai dengan
peraturan yang berlaku
31 Di instansi tempat saya bekerja pembuat
laporan keuangan dan laporan kinerja harus
bersikap jujur secara intelektual

32 Di intansi tempat saya bekerja pembuat


laporan keuangan dan laporan kinerja harus
bersikap adil

33 Laporan keuangan dan laporan kinerja instansi


saya dapat memberikan informasi yang handal
dan relevan
Di instansi tempat saya bekerja pembuat
34
laporan keuangan dan laporan kinerja harus
memiliki tanggung jawab kompeten dan
bersikap hati-hati
Pada instansi tempat saya bekerja
35
menggunakan pedoman dalam penyajian
laporan keuangan dan laporan kinerja yang
konsisten sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

107
Instansi pernah mencatat tanggal transaksi
36
yang tidak sesuai dengan waktu transaksi yang
sebenarnya
Instansi pernah melakukan pemalsuan
37
dokumen-dokumen dalam membuat laporan
keuangan
Instansi pernah melakukan manipulasi bukti-
38
bukti transaksi dengan mengubah besarnya
nominal
Instansi melakukan penghapusan atau
39
menyembunyikan kewajiban atas instansi
Instansi pernah melakukan penghapusan atau
40
penghilangan suatu transaksi
Instansi sengaja mengubah asumsi dalam
41
pencatatan transaksi keuangan

Instansi sengaja mengubah asumsi dalam


42
klasifikasi transaksi keuangan
Instansi tidak melakukan penilaian kembali
43
atas aset atau pendapatan yang sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
Instansi sengaja mengubah asumsi dalam
44
menyajikan laporan keuangan.
Kecurangan terhadap aset maupun pendapatan
45
pernah terjadi di instansi tempat saya bekerja
(*) Pertanyaan Negatif

108
LAMPIRAN 3
Daftar Jawaban Responden

109
IDENTITAS RESPONDEN

Jenis Posisi Saat Pendidikan Pengalaman


Responden Umur
Kelamin Ini Terakhir Kerja
1 1 1 4 3 1
2 1 1 2 3 1
3 2 1 4 2 1
4 2 1 4 3 1
5 2 1 4 3 1
6 2 1 4 2 1
7 1 2 4 4 1
8 1 2 4 3 2
9 2 1 4 3 1
10 1 1 4 2 2
11 2 1 4 2 1
12 1 1 4 3 1
13 2 1 4 2 1
14 2 1 4 2 1
15 1 4 1 2 3
16 2 1 4 2 1
17 2 1 4 3 1
18 1 3 2 3 3
19 2 3 4 1 3
20 1 3 2 3 2
21 1 1 4 3 1
22 1 2 4 4 1
23 1 1 4 2 1
24 1 1 4 3 1
25 1 1 4 4 2
26 1 1 4 3 1
27 1 1 4 4 1
28 1 1 4 4 1
29 2 1 4 2 1
30 1 1 4 3 1
31 1 1 4 2 1
32 1 3 1 3 3
33 1 4 1 4 3
34 1 3 1 3 3
35 1 2 1 3 3
36 2 2 3 3 3
37 2 3 3 2 3
110
38 1 1 4 3 1
39 1 3 1 3 3
40 2 3 1 3 3
41 1 4 3 3 3
42 1 4 1 4 3
43 2 2 2 4 3
44 2 2 2 4 3
45 1 1 2 3 1
46 1 4 1 3 2
47 1 3 2 3 3
48 1 4 1 3 3
49 1 4 2 4 3
50 1 4 1 3 3
51 1 3 1 3 3
52 2 3 1 3 3
53 1 3 1 4 3
54 1 3 2 2 1
55 1 3 4 3 2
56 1 3 1 4 3
57 1 3 1 3 3
58 1 3 1 4 2
59 2 1 4 3 1
60 2 2 2 3 2
61 2 2 2 2 3
62 1 1 4 3 2
63 1 1 4 3 1
64 2 1 4 3 2
65 1 1 2 2 1
66 1 2 2 3 1
67 2 2 4 3 3
68 1 1 4 2 1
69 1 2 4 3 1
70 1 1 4 3 1

111
JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL

Responden PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10
1 1 4 4 2 4 4 2 3 2 3
2 1 5 5 4 3 4 4 2 2 3
3 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2
4 3 5 5 3 2 4 2 2 2 2
5 1 4 4 2 1 4 4 2 2 2
6 2 5 5 3 3 2 1 4 2 2
7 1 3 2 4 2 4 3 5 2 3
8 2 3 5 2 3 2 1 2 2 2
9 2 5 4 4 2 4 2 5 2 3
10 3 3 4 2 2 4 2 3 2 3
11 1 4 4 3 2 1 1 3 2 3
12 4 4 4 3 3 2 2 3 3 2
13 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3
14 4 4 4 2 3 5 2 4 4 4
15 1 4 5 2 4 2 2 4 2 2
16 2 3 5 2 4 2 2 2 2 2
17 1 4 4 1 2 1 1 1 4 4
18 1 3 4 1 4 4 2 4 4 4
19 1 2 2 3 3 4 1 2 1 1
20 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2
21 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2
22 4 2 4 3 3 4 3 3 2 2
23 5 3 4 2 2 5 2 3 2 3
24 2 2 4 3 4 3 3 2 2 2
25 1 4 4 3 1 1 1 2 1 1
26 2 3 5 3 3 4 2 2 2 2
27 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4
28 4 3 5 4 3 4 3 4 1 1
29 2 4 2 2 3 2 3 3 2 2
30 4 4 5 4 3 4 3 4 2 2
31 3 4 3 3 4 5 2 3 2 1
32 1 4 4 1 3 1 1 1 1 2
33 1 1 3 1 1 1 3 2 2 2
34 2 4 5 2 3 5 2 2 2 2
35 1 1 5 2 3 2 3 2 2 2
36 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2
112
37 1 3 4 1 1 1 1 1 3 2
38 4 3 5 2 3 2 3 2 2 2
39 1 4 5 1 2 1 3 1 1 1
40 1 4 4 1 3 1 3 1 1 1
41 1 3 4 3 3 4 3 1 1 1
42 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2
43 1 3 3 2 3 2 3 2 2 2
44 2 4 5 5 2 3 3 2 2 1
45 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2
46 1 4 4 3 2 2 2 3 3 2
47 5 5 5 5 3 5 3 5 3 2
48 5 2 2 2 2 1 1 1 1 2
49 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1
50 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3
51 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1
52 1 1 1 1 1 3 1 4 1 1
53 1 2 2 2 3 2 3 2 2 2
54 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2
55 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2
56 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2
57 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1
58 1 1 1 1 3 1 1 3 1 1
59 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2
60 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2
61 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
62 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2
63 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2
64 2 2 4 4 3 3 2 3 2 2
65 4 3 3 3 2 3 2 3 2 2
66 1 3 2 3 4 2 2 3 2 2
67 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
68 2 2 2 2 4 2 2 2 3 2
69 1 2 2 2 2 2 2 4 3 4
70 2 2 2 2 4 4 2 3 3 4

113
JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL KESESUAIAN KOMPENSASI

Resp K K K K K K K K K K K K K K K
onde K K K K K K K K K K1 K1 K1 K1 K1 K1
n 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5
1 4 4 2 2 1 1 4 4 3 4 4 4 5 4 4
2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 4 4
3 3 2 2 2 4 3 2 4 2 2 2 4 4 4 4
4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2
5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3
6 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 5 5 4 4 3
7 1 1 2 2 1 2 4 2 2 2 4 2 4 2 2
8 2 2 3 4 3 4 2 3 2 2 4 2 4 4 4
9 2 2 2 2 1 2 4 2 2 2 3 2 4 3 2
10 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4
11 3 2 3 2 1 1 3 3 3 2 4 4 4 2 3
12 2 2 2 3 1 1 1 3 2 3 3 3 2 3 2
13 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 5 4 4 4 3
14 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 4 4 4 4 4
15 4 4 4 4 5 5 2 5 4 4 5 4 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4
18 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 4 2 4 3 3
19 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3
20 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4
21 1 1 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 4 3 3
22 1 2 2 2 3 4 2 4 1 1 3 2 4 4 3
23 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 5 4 3
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3
25 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3
26 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 4 4 4 4 4
27 1 1 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2
28 1 1 2 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 4 3
29 2 2 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4
30 4 2 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4
31 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 4 4 3
32 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5
33 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5
34 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 4

114
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5
38 2 2 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3
39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4
40 4 3 4 4 5 3 4 5 4 4 5 5 5 4 5
41 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4
43 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
44 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 5 4
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3
46 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5
49 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3
50 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4
51 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 5 5 4
52 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5
53 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
54 2 2 2 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4
55 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4
56 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 2 5 4 4
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
58 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5
59 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 3
60 3 3 3 3 3 2 2 5 2 2 5 4 5 5 5
61 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 5 4 5 5 5
62 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 5 5
63 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3
64 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
65 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3
66 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
67 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4

115
JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL KETAATAN ATURAN AKUNTANSI

Respon KA KA KA KA KA KA KA KA KA KAA
den A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 10
1 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3
5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4
6 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3
7 2 3 2 4 2 5 3 2 4 4
8 3 3 2 4 2 5 4 3 4 3
9 2 3 3 3 2 5 3 1 5 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4
12 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3
13 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4
14 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3
15 3 5 3 3 3 5 5 4 5 5
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5
18 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
19 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
22 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3
23 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 3 3 4 4 4 5 5 4 5 4
26 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4
28 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4
29 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4
30 2 4 2 2 4 4 4 2 4 4
31 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
34 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4
35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4

116
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
37 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
38 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
39 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5
40 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5
41 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4
44 4 5 5 4 5 3 3 3 3 4
45 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4
46 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
47 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
48 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4
49 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
51 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
53 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4
54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
55 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4
56 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5
57 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
58 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
59 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4
60 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
61 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
65 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
66 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4
67 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5
68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
69 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4

117
JAWABAN RESPONDEN

VARIABEL KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

Respon KK KK KK KK KK KK KK KK KK KKA
den A1 A2 A3 A4 A5 A6 A7 A8 A9 10
1 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3
2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
5 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 2 4 4 2 2 4 4 4 2 2
8 2 4 3 2 2 3 3 4 4 3
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
11 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3
12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
13 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3
14 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3
15 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
16 4 2 2 2 2 2 2 3 2 2
17 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
18 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4
20 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3
21 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
23 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1
24 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
25 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2
27 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
28 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
29 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3
30 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
31 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3
32 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
34 3 1 1 1 1 1 1 2 1 1
35 2 2 1 1 1 1 1 2 1 2

118
36 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
37 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
38 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
39 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2
40 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
41 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3
42 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1
43 2 1 1 1 1 1 1 1 1 3
44 3 1 1 1 1 1 1 1 4 3
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
46 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
48 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
49 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2
50 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
51 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
53 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2
54 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
55 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1
56 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
57 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2
58 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
59 4 1 2 2 1 2 1 2 1 1
60 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
61 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
62 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3
63 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
64 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3
65 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
66 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1
67 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
68 4 1 1 1 1 2 2 2 2 2
69 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
70 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2

119
LAMPIRAN 4
HASIL OUTPUT SPSS

120
Karakteristik Profil Responden

1. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Valid Cumulativ
Frequency Percent
Percent e Percent
Valid Laki - laki 47 67,1 67,1 67,1
Perempuan 23 32,9 32,9 100,0
Total 70 100,0 100,0

2. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 20 - 29 th 33 47,1 47,1 47,1
30 - 39 th 12 17,1 17,1 64,3
40 - 49 th 17 24,3 24,3 88,6
> 50 th 8 11,4 11,4 100,0
Total 70 100,0 100,0

3. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Posisi Saat Ini

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Manajer 17 24,3 24,3 24,3
Karyawan 13 18,6 18,6 42,9
Supervisor 3 4,3 4,3 47,1
Staff 37 52,9 52,9 100,0
Total 70 100,0 100,0

121
4. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SMA 1 1,4 1,4 1,4
D3 16 22,9 22,9 24,3
S1 40 57,1 57,1 81,4
S2 13 18,6 18,6 100,0
Total 70 100,0 100,0

5. Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Pengalaman Kerja

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid < 5 th 34 48,6 48,6 48,6
5 - 10 th 10 14,3 14,3 62,9
> 10 th 26 37,1 37,1 100,0
Total 70 100,0 100,0

122
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL
Correlations
PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10 TPI
* ** ** **
PI1 Pearson Correlation 1 ,222 ,299 ,410 ,125 ,448 ,124 ,324 ,207 ,140 ,589**
Sig. (2-tailed) ,065 ,012 ,000 ,302 ,000 ,307 ,006 ,086 ,248 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** **
PI2 Pearson Correlation ,222 1 ,671 ,490 ,156 ,400 ,164 ,327 ,203 ,177 ,688**
Sig. (2-tailed) ,065 ,000 ,000 ,198 ,001 ,176 ,006 ,093 ,142 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
* ** ** * ** **
PI3 Pearson Correlation ,299 ,671 1 ,404 ,242 ,377 ,325 ,163 ,153 ,089 ,679**
Sig. (2-tailed) ,012 ,000 ,001 ,043 ,001 ,006 ,176 ,207 ,466 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** * **
PI4 Pearson Correlation ,410 ,490 ,404 1 ,179 ,552 ,287 ,507 ,071 ,005 ,694**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,139 ,000 ,016 ,000 ,560 ,964 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
* *
PI5 Pearson Correlation ,125 ,156 ,242 ,179 1 ,282 ,144 ,172 ,116 ,075 ,406**
Sig. (2-tailed) ,302 ,198 ,043 ,139 ,018 ,235 ,154 ,339 ,539 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** * ** ** *
PI6 Pearson Correlation ,448 ,400 ,377 ,552 ,282 1 ,341 ,545 ,224 ,268 ,781**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,001 ,000 ,018 ,004 ,000 ,063 ,025 ,000
123
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** * **
PI7 Pearson Correlation ,124 ,164 ,325 ,287 ,144 ,341 1 ,074 -,017 -,006 ,406**
Sig. (2-tailed) ,307 ,176 ,006 ,016 ,235 ,004 ,544 ,887 ,959 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** **
PI8 Pearson Correlation ,324 ,327 ,163 ,507 ,172 ,545 ,074 1 ,333 ,367 ,650**
Sig. (2-tailed) ,006 ,006 ,176 ,000 ,154 ,000 ,544 ,005 ,002 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** **
PI9 Pearson Correlation ,207 ,203 ,153 ,071 ,116 ,224 -,017 ,333 1 ,765 ,461**
Sig. (2-tailed) ,086 ,093 ,207 ,560 ,339 ,063 ,887 ,005 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
* ** **
PI10 Pearson Correlation ,140 ,177 ,089 ,005 ,075 ,268 -,006 ,367 ,765 1 ,434**
Sig. (2-tailed) ,248 ,142 ,466 ,964 ,539 ,025 ,959 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
TPI Pearson Correlation ,589 ,688 ,679 ,694 ,406 ,781 ,406 ,650 ,461 ,434 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

124
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KESESUAIAN KOMPENSASI
Correlations
KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KK11 KK12 KK13 KK14 KK15 TKK
** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation 1 ,880 ,833 ,757 ,539 ,418 ,700 ,648 ,726** ,724** ,566** ,088 ,539** ,345** ,564** ,867**
KK1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,468 ,000 ,003 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,880 1 ,824 ,818 ,580 ,495 ,650 ,679 ,760 ,785 ,535 ,102 ,493 ,417 ,534 ,888**
KK2 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,401 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,833 ,824 1 ,876 ,629 ,536 ,685 ,638 ,825 ,751 ,560 -,143 ,434 ,418 ,539 ,891**
KK3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,237 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,757 ,818 ,876 1 ,652 ,577 ,616 ,591 ,775 ,787 ,525 -,158 ,393 ,429 ,533 ,870**
KK4 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,192 ,001 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * ** ** **
Pearson Correlation ,539 ,580 ,629 ,652 1 ,806 ,462 ,667 ,648 ,644 ,452 -,274 ,369 ,360 ,496 ,767**
KK5 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,022 ,002 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

125
,418** ,495** ,536** ,577** ,806** 1 ,437** ,472** ,494** ,501** ,324** -,293* ,195 ,282* ,309** ,635**
KK6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,014 ,105 ,018 ,009 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** * **
Pearson Correlation ,700 ,650 ,685 ,616 ,462 ,437 1 ,476 ,677 ,658 ,474 ,093 ,529 ,271 ,454 ,758**
KK7 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,442 ,000 ,023 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,648 ,679 ,638 ,591 ,667 ,472 ,476 1 ,655 ,681 ,504 ,046 ,584 ,468 ,592 ,796**
KK8 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,704 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,726 ,760 ,825 ,775 ,648 ,494 ,677 ,655 1 ,884 ,558 -,033 ,429 ,446 ,498 ,875**
KK9 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,788 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,724 ,785 ,751 ,787 ,644 ,501 ,658 ,681 ,884 1 ,524 ,089 ,395 ,359 ,469 ,861**
KK10 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,463 ,001 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,566 ,535 ,560 ,525 ,452 ,324 ,474 ,504 ,558 ,524 1 -,013 ,575 ,387 ,578 ,679**
KK11 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,006 ,000 ,000 ,000 ,000 ,918 ,000 ,001 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
* *
Pearson Correlation ,088 ,102 -,143 -,158 -,274 -,293 ,093 ,046 -,033 ,089 -,013 1 ,155 ,009 ,040 -,007
KK12
Sig. (2-tailed) ,468 ,401 ,237 ,192 ,022 ,014 ,442 ,704 ,788 ,463 ,918 ,201 ,942 ,740 ,952

126
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,539 ,493 ,434 ,393 ,369 ,195 ,529 ,584 ,429 ,395 ,575 ,155 1 ,528 ,635 ,634**
KK13 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,002 ,105 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,201 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** * * ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,345 ,417 ,418 ,429 ,360 ,282 ,271 ,468 ,446 ,359 ,387 ,009 ,528 1 ,706 ,568**
KK14 Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,000 ,000 ,002 ,018 ,023 ,000 ,000 ,002 ,001 ,942 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,564 ,534 ,539 ,533 ,496 ,309 ,454 ,592 ,498 ,469 ,578 ,040 ,635 ,706 1 ,710**
KK15 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,009 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,740 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
Pearson Correlation ,867 ,888 ,891 ,870 ,767 ,635 ,758 ,796 ,875 ,861 ,679 -,007 ,634 ,568 ,710 1
TKK Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,952 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

127
HASIL UJI VALIDITAS
VARIABEL KETAATAN ATURAN AKUNTANSI
Correlations
KAA1 KAA2 KAA3 KAA4 KAA5 KAA6 KAA7 KAA8 KAA9 KAA10 TKAA
KAA1 Pearson Correlation 1 ,687** ,666** ,638** ,678** ,318** ,536** ,749** ,440** ,703** ,833**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA2 Pearson Correlation ,687** 1 ,735** ,616** ,694** ,337** ,476** ,677** ,444** ,714** ,824**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA3 Pearson Correlation ,666** ,735** 1 ,704** ,756** ,337** ,493** ,761** ,363** ,572** ,837**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA4 Pearson Correlation ,638** ,616** ,704** 1 ,557** ,435** ,469** ,694** ,397** ,529** ,778**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA5 Pearson Correlation ,678** ,694** ,756** ,557** 1 ,216 ,493** ,705** ,365** ,648** ,796**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,072 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA6 Pearson Correlation ,318** ,337** ,337** ,435** ,216 1 ,745** ,432** ,712** ,560** ,612**
Sig. (2-tailed) ,007 ,004 ,004 ,000 ,072 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
128
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA7 Pearson Correlation ,536** ,476** ,493** ,469** ,493** ,745** 1 ,659** ,647** ,669** ,766**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA8 Pearson Correlation ,749** ,677** ,761** ,694** ,705** ,432** ,659** 1 ,413** ,676** ,878**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA9 Pearson Correlation ,440** ,444** ,363** ,397** ,365** ,712** ,647** ,413** 1 ,716** ,664**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,001 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
KAA10 Pearson Correlation ,703** ,714** ,572** ,529** ,648** ,560** ,669** ,676** ,716** 1 ,850**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
TKAA Pearson Correlation ,833** ,824** ,837** ,778** ,796** ,612** ,766** ,878** ,664** ,850** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

129
HASIL UJI VALIDITAS

VARIABEL KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

Correlations
KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 KKA6 KKA7 KKA8 KKA9 KKA10 TKKA
** ** ** ** ** ** ** ** *
KKA1 Pearson Correlation 1 ,385 ,363 ,477 ,448 ,407 ,337 ,390 ,398 ,276 ,531**
Sig. (2-tailed) ,001 ,002 ,000 ,000 ,000 ,004 ,001 ,001 ,021 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** **
KKA2 Pearson Correlation ,385 1 ,865 ,818 ,832 ,850 ,850 ,753 ,681 ,568 ,893**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** **
KKA3 Pearson Correlation ,363 ,865 1 ,871 ,862 ,918 ,895 ,745 ,660 ,583 ,911**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** **
KKA4 Pearson Correlation ,477 ,818 ,871 1 ,959 ,860 ,834 ,677 ,758 ,655 ,927**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** **
KKA5 Pearson Correlation ,448 ,832 ,862 ,959 1 ,874 ,874 ,665 ,747 ,671 ,929**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70

130
,407** ,850** ,918** ,860** ,874** 1 ,974** ,797** ,718** ,645** ,943**
KKA6 Pearson Correlation
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** **
KKA7 Pearson Correlation ,337 ,850 ,895 ,834 ,874 ,974 1 ,797 ,741 ,694 ,937**
Sig. (2-tailed) ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** **
KKA8 Pearson Correlation ,390 ,753 ,745 ,677 ,665 ,797 ,797 1 ,666 ,605 ,834**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** **
KKA9 Pearson Correlation ,398 ,681 ,660 ,758 ,747 ,718 ,741 ,666 1 ,790 ,843**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
* ** ** ** ** ** ** ** **
KKA10 Pearson Correlation ,276 ,568 ,583 ,655 ,671 ,645 ,694 ,605 ,790 1 ,763**
Sig. (2-tailed) ,021 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
** ** ** ** ** ** ** ** ** **
TKKA Pearson Correlation ,531 ,893 ,911 ,927 ,929 ,943 ,937 ,834 ,843 ,763 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

131
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL PENGENDALIAN INTERNAL

Case Processing Summary

N %

Valid 70 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 70 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Alpha Standardized
Items

,792 ,783 10

132
Item Statistics

Mean Std. Deviation N

PI1 1,99 1,161 70


PI2 2,81 1,171 70
PI3 3,39 1,311 70
PI4 2,30 ,983 70
PI5 2,60 ,858 70
PI6 2,54 1,270 70
PI7 2,14 ,822 70
PI8 2,46 1,059 70
PI9 2,07 ,729 70
PI10 2,13 ,815 70
Inter-Item Correlation Matrix

PI1 PI2 PI3 PI4 PI5 PI6 PI7 PI8 PI9 PI10

PI1 1,000 ,222 ,299 ,410 ,125 ,448 ,124 ,324 ,207 ,140
PI2 ,222 1,000 ,671 ,490 ,156 ,400 ,164 ,327 ,203 ,177
PI3 ,299 ,671 1,000 ,404 ,242 ,377 ,325 ,163 ,153 ,089
PI4 ,410 ,490 ,404 1,000 ,179 ,552 ,287 ,507 ,071 ,005
PI5 ,125 ,156 ,242 ,179 1,000 ,282 ,144 ,172 ,116 ,075
PI6 ,448 ,400 ,377 ,552 ,282 1,000 ,341 ,545 ,224 ,268
PI7 ,124 ,164 ,325 ,287 ,144 ,341 1,000 ,074 -,017 -,006
PI8 ,324 ,327 ,163 ,507 ,172 ,545 ,074 1,000 ,333 ,367
PI9 ,207 ,203 ,153 ,071 ,116 ,224 -,017 ,333 1,000 ,765
PI10 ,140 ,177 ,089 ,005 ,075 ,268 -,006 ,367 ,765 1,000

133
Item-Total Statistics

Corrected Item- Squared Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted

PI1 22,44 30,366 ,443 ,283 ,777


PI2 21,61 28,907 ,564 ,548 ,760
PI3 21,04 28,216 ,535 ,543 ,765
PI4 22,13 29,998 ,596 ,523 ,758
PI5 21,83 33,854 ,279 ,112 ,792
PI6 21,89 26,856 ,677 ,527 ,742
PI7 22,29 33,975 ,285 ,215 ,792
PI8 21,97 30,086 ,531 ,468 ,765
PI9 22,36 33,798 ,360 ,606 ,785
PI10 22,30 33,720 ,316 ,632 ,789

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

24,43 37,379 6,114 10

134
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KESESUAIAN KOMPENSASI

Case Processing Summary

N %

Valid 70 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 70 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Alpha Standardized
Items

,943 ,935 15

135
Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KK1 3,19 1,120 70


KK2 3,09 1,087 70
KK3 3,20 1,016 70
KK4 3,24 ,955 70
KK5 3,41 1,070 70
KK6 3,20 ,910 70
KK7 3,21 1,020 70
KK8 3,67 ,863 70
KK9 3,27 1,006 70
KK10 3,27 ,992 70
KK11 4,07 ,688 70
KK12 2,03 ,239 70
KK13 4,09 ,717 70
KK14 3,94 ,778 70
KK15 3,73 ,815 70

136
Inter-Item Correlation Matrix

KK1 KK2 KK3 KK4 KK5 KK6 KK7 KK8 KK9 KK10 KK11 KK12 KK13 KK14 KK15

KK1 1,000 ,880 ,833 ,757 ,539 ,418 ,700 ,648 ,726 ,724 ,566 ,088 ,539 ,345 ,564
KK2 ,880 1,000 ,824 ,818 ,580 ,495 ,650 ,679 ,760 ,785 ,535 ,102 ,493 ,417 ,534
KK3 ,833 ,824 1,000 ,876 ,629 ,536 ,685 ,638 ,825 ,751 ,560 -,143 ,434 ,418 ,539
KK4 ,757 ,818 ,876 1,000 ,652 ,577 ,616 ,591 ,775 ,787 ,525 -,158 ,393 ,429 ,533
KK5 ,539 ,580 ,629 ,652 1,000 ,806 ,462 ,667 ,648 ,644 ,452 -,274 ,369 ,360 ,496
KK6 ,418 ,495 ,536 ,577 ,806 1,000 ,437 ,472 ,494 ,501 ,324 -,293 ,195 ,282 ,309
KK7 ,700 ,650 ,685 ,616 ,462 ,437 1,000 ,476 ,677 ,658 ,474 ,093 ,529 ,271 ,454
KK8 ,648 ,679 ,638 ,591 ,667 ,472 ,476 1,000 ,655 ,681 ,504 ,046 ,584 ,468 ,592
KK9 ,726 ,760 ,825 ,775 ,648 ,494 ,677 ,655 1,000 ,884 ,558 -,033 ,429 ,446 ,498
KK10 ,724 ,785 ,751 ,787 ,644 ,501 ,658 ,681 ,884 1,000 ,524 ,089 ,395 ,359 ,469
KK11 ,566 ,535 ,560 ,525 ,452 ,324 ,474 ,504 ,558 ,524 1,000 -,013 ,575 ,387 ,578
KK12 ,088 ,102 -,143 -,158 -,274 -,293 ,093 ,046 -,033 ,089 -,013 1,000 ,155 ,009 ,040
KK13 ,539 ,493 ,434 ,393 ,369 ,195 ,529 ,584 ,429 ,395 ,575 ,155 1,000 ,528 ,635
KK14 ,345 ,417 ,418 ,429 ,360 ,282 ,271 ,468 ,446 ,359 ,387 ,009 ,528 1,000 ,706
KK15 ,564 ,534 ,539 ,533 ,496 ,309 ,454 ,592 ,498 ,469 ,578 ,040 ,635 ,706 1,000

137
Item-Total Statistics

Corrected Item- Squared Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted

KK1 47,43 85,611 ,835 ,851 ,936


KK2 47,53 85,673 ,861 ,860 ,935
KK3 47,41 86,739 ,867 ,883 ,935
KK4 47,37 88,150 ,844 ,850 ,936
KK5 47,20 88,568 ,719 ,813 ,939
KK6 47,41 93,203 ,577 ,728 ,943
KK7 47,40 89,432 ,711 ,670 ,940
KK8 46,94 90,895 ,762 ,697 ,938
KK9 47,34 87,214 ,849 ,867 ,936
KK10 47,34 87,736 ,832 ,868 ,936
KK11 46,54 95,121 ,640 ,508 ,941
KK12 48,59 104,275 -,031 ,418 ,949
KK13 46,53 95,412 ,589 ,646 ,942
KK14 46,67 95,760 ,513 ,626 ,944
KK15 46,89 93,030 ,667 ,709 ,941
Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

50,61 104,182 10,207 15

138
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KETAATAN ATURAN AKUNTANSI

Case Processing Summary

N %

Valid 70 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 70 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Alpha Standardized
Items

,930 ,931 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KAA1 3,87 ,850 70


KAA2 4,16 ,754 70
KAA3 3,99 ,893 70
KAA4 3,99 ,691 70
KAA5 3,99 ,752 70
KAA6 4,09 ,631 70
KAA7 3,96 ,624 70
KAA8 3,93 ,873 70
KAA9 4,13 ,588 70
KAA10 4,07 ,598 70

139
Inter-Item Correlation Matrix

KAA1 KAA2 KAA3 KAA4 KAA5 KAA6 KAA7 KAA8 KAA9 KAA10

KAA1 1,000 ,687 ,666 ,638 ,678 ,318 ,536 ,749 ,440 ,703
KAA2 ,687 1,000 ,735 ,616 ,694 ,337 ,476 ,677 ,444 ,714
KAA3 ,666 ,735 1,000 ,704 ,756 ,337 ,493 ,761 ,363 ,572
KAA4 ,638 ,616 ,704 1,000 ,557 ,435 ,469 ,694 ,397 ,529
KAA5 ,678 ,694 ,756 ,557 1,000 ,216 ,493 ,705 ,365 ,648
KAA6 ,318 ,337 ,337 ,435 ,216 1,000 ,745 ,432 ,712 ,560
KAA7 ,536 ,476 ,493 ,469 ,493 ,745 1,000 ,659 ,647 ,669
KAA8 ,749 ,677 ,761 ,694 ,705 ,432 ,659 1,000 ,413 ,676
KAA9 ,440 ,444 ,363 ,397 ,365 ,712 ,647 ,413 1,000 ,716
KAA10 ,703 ,714 ,572 ,529 ,648 ,560 ,669 ,676 ,716 1,000

Item-Total Statistics

Corrected Item- Squared Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted

KAA1 36,29 25,569 ,778 ,685 ,920


KAA2 36,00 26,406 ,774 ,690 ,920
KAA3 36,17 25,188 ,780 ,750 ,920
KAA4 36,17 27,275 ,723 ,615 ,923
KAA5 36,17 26,666 ,740 ,702 ,922
KAA6 36,07 28,937 ,536 ,723 ,931
KAA7 36,20 27,872 ,715 ,732 ,923
KAA8 36,23 24,933 ,835 ,770 ,916
KAA9 36,03 28,840 ,600 ,676 ,928
KAA10 36,09 27,500 ,817 ,785 ,919

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

40,16 32,975 5,742 10

140
HASIL UJI RELIABILITAS
VARIABEL KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

Case Processing Summary

N %

Valid 70 100,0
a
Cases Excluded 0 ,0

Total 70 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Cronbach's Alpha Based on
N of Items
Alpha Standardized
Items

,956 ,958 10

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

KKA1 2,50 ,830 70


KKA2 1,97 ,816 70
KKA3 2,01 ,843 70
KKA4 1,89 ,733 70
KKA5 1,87 ,721 70
KKA6 1,96 ,751 70
KKA7 1,96 ,751 70
KKA8 2,10 ,783 70
KKA9 2,00 ,834 70
KKA10 2,16 ,792 70

141
Inter-Item Correlation Matrix

KKA1 KKA2 KKA3 KKA4 KKA5 KKA6 KKA7 KKA8 KKA9 KKA10

KKA1 1,000 ,385 ,363 ,477 ,448 ,407 ,337 ,390 ,398 ,276
KKA2 ,385 1,000 ,865 ,818 ,832 ,850 ,850 ,753 ,681 ,568
KKA3 ,363 ,865 1,000 ,871 ,862 ,918 ,895 ,745 ,660 ,583
KKA4 ,477 ,818 ,871 1,000 ,959 ,860 ,834 ,677 ,758 ,655
KKA5 ,448 ,832 ,862 ,959 1,000 ,874 ,874 ,665 ,747 ,671
KKA6 ,407 ,850 ,918 ,860 ,874 1,000 ,974 ,797 ,718 ,645
KKA7 ,337 ,850 ,895 ,834 ,874 ,974 1,000 ,797 ,741 ,694
KKA8 ,390 ,753 ,745 ,677 ,665 ,797 ,797 1,000 ,666 ,605
KKA9 ,398 ,681 ,660 ,758 ,747 ,718 ,741 ,666 1,000 ,790
KKA10 ,276 ,568 ,583 ,655 ,671 ,645 ,694 ,605 ,790 1,000

Item-Total Statistics

Corrected Item- Squared Cronbach's


Scale Mean if Scale Variance Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Correlation Correlation Deleted

KKA1 17,91 39,152 ,433 ,362 ,967


KKA2 18,44 35,294 ,864 ,809 ,949
KKA3 18,40 34,823 ,885 ,891 ,948
KKA4 18,53 35,818 ,909 ,947 ,948
KKA5 18,54 35,933 ,912 ,949 ,948
KKA6 18,46 35,469 ,928 ,969 ,947
KKA7 18,46 35,527 ,921 ,971 ,947
KKA8 18,31 36,248 ,793 ,715 ,952
KKA9 18,41 35,666 ,800 ,751 ,952
KKA10 18,26 36,918 ,705 ,683 ,956

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

20,41 44,333 6,658 10

142
HASIL UJI ASUMSI KLASIK

1. HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS


a
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 39,743 5,948 6,682 ,000
TPI ,276 ,101 ,254 2,725 ,008 ,716 1,397
TKK -,182 ,080 -,279 -2,266 ,027 ,408 2,451
TKAA -,420 ,145 -,362 -2,885 ,005 ,394 2,536
a. Dependent Variable: TKKA

2. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS


a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,462 3,730 -,392 ,696
TPI ,101 ,064 ,226 1,581 ,119
TKK -,005 ,050 -,020 -,104 ,918
TKAA ,063 ,091 ,132 ,689 ,493
a. Dependent Variable: RES2

143
3. HASIL UJI NORMALITAS

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 70
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 4,26140392
Most Extreme Differences Absolute ,081
Positive ,054
Negative -,081
Kolmogorov-Smirnov Z ,682
Asymp. Sig. (2-tailed) ,741
Monte Carlo Sig. (2- Sig. ,712c
tailed) 99% Confidence Interval Lower ,700
Bound
Upper Bound ,723
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.

144
145
4. HASIL UJI REGRESI BERGANDA

b
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 TKAA, TPI, TKK . Enter

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: TKKA

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,768 ,590 ,572 4,357

a. Predictors: (Constant), TKAA, TPI, TKK


b. Dependent Variable: TKKA

146
ANOVAb

Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 1805,976 3 601,992 31,709 ,000a
Residual 1253,010 66 18,985
Total 3058,986 69
a. Predictors: (Constant), TKAA, TPI, TKK
b. Dependent Variable: TKKA
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,462 3,730 -,392 ,696
TPI ,101 ,064 ,226 1,581 ,119
TKK -,005 ,050 -,020 -,104 ,918
TKAA ,063 ,091 ,132 ,689 ,493
a. Dependent Variable: RES2

147

Anda mungkin juga menyukai