Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ISOSPOL

“INDETIFIKASI BERBAGAI MASALAH KEBIJAKAN”

Oleh :

KELOMPOK 2

PELIA PELTRESIA (2020243082)

RIKA OKTAVIA (2020243086)

EGI AGUTIN (2020243066)

AFIS (2020243050)

EMI ROSITA (2020243069)

SRI HASANA (2020243091)

HARI YANTO (2020243075)

DIANA DORA (2020243060)

YOFIA MARINA (2020243097)

Dosen Pembimbing :
Dr. H. Satria Wibawa, M.Kes

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA


PRODI SARJANA KEPERAWATAN NON REGULER
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia serta
nikmat-nya ,sehingga dapat menyelesaikan penulisan makalah ini,tak lupa salawat serta
salam kami ucapkan kepada nabi besar Muhammad SAW .Kami sebagai penulis menyadari
dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan,oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan makalah ini

Demikian kata pengantar dari kami ,harapan kami agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca dan diterima sebagai perwujudan penulis dalam dunia kesehatan.Dan dapat
digunakan sebagaimana mestinya,semoga kita semua mendapat faedah dan diterangi hatinya
dalam setiap menuntut ilmu yang bermanfat untuk dunia dan akhirat.

Padang 28 Jaanuari 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan
B. Perumusan Masalah Kebijakan
C. Faktor Yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan
D. Dasar-Dasar Dalam Membuat Kebijakan Kesehatan
E. Merencanakan Kebijakan Kesehatan
F. Kebijakan Kesehatan Di Indonesia
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem kesehatan di Indonesia tidak terlepas dari pembangunan kesehatan.
Intinya sistem kesehatan merupakan seluruh aktifitas yang mempunyai tujuan utama
untuk mempromosikan, mengembalikan dan memelihara kesehatan. Sistem kesehatan
memberi manfaat kepada mayarakat dengan distribusi yang adil. Sistem kesehatan
tidak hanya menilai dan berfokus pada tingkat manfaat yang diberikan, tetapi juga
bagaimana manfaat itu didistribusikan.
Perencanaan kesehatan adalah sebuah proses untuk merumuskan masalah-
masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat, menentukan kebutuhan dan
sumber daya yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paling pokok dan
menyusun langkah-langkah praktis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Perencanaan akan menjadi efektif jika perumusan masalah sudah dilakukan
berdasarkan fakta-fakta dan bukan berdasarkan emosi atau angan-angan saja. Fakta-
fakta diungkap dengan menggunakan data untuk menunjang perumusan masalah.
Perencanaan juga merupakan proses pemilihan alternative tindakan yang terbaik
untuk mencapai tujuan. Perencanaan juga merupakan suatu keputusan untuk
mengerjakan sesuatu di masa akan datang, yaitu suatu tindakan yang diproyeksikan di
masa yang akan datang.
Kebijakan adalah aturan tertulis yang merupakan keputusan formal organisasi,
yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan untuk menciptakan
tata nilai baru dalam masyarakat,. Kebijakan akan menjadi rujukan utama para
anggota organisasi atau anggota masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada
umumnya bersifat problem solving dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan
Peraturan (Regulation).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan kesehatan?
2. Bagaimana perumusan masalah kebijakan?
3. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi masalah kesehatan?
4. Apa yang menjadi dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan ?
5. Bagaimana merencanakan kebijakan kesehatan?
6. Bagaimana kebijakan kesehatan di Indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kebijakan
Kebijakan merupakan aturan tertulis yang dimana merupakan keputusan
formal organisasi, yang bersifat mengikat, yang mengatur perilaku dengan tujuan
untuk menciptakan tatanilai baru dalam masyarakat.
Kebijakan  adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak
(tentang organisasi, atau pemerintah); pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau
maksud sebagai garis pedoman untuk manajemen dalam usaha mencapai sasaran
tertentu.
Kebijakan berbeda makna dengan Kebijaksanaan. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia kebijaksanaan adalah kepandaian seseorang menggunakan akal
budinya (berdasar pengalaman dan pangetahuannya); atau kecakapan bertindak
apabila menghadapi kesulitan.
Kebijakan akan menjadi rujukan utama para anggota organisasi atau anggota
masyarakat dalam berperilaku. Kebijakan pada umumnya bersifat problem solving
dan proaktif. Berbeda dengan Hukum (Law) dan Peraturan (Regulation), kebijakan
lebih bersifat adaptif dan intepratatif, meskipun kebijakan juga mengatur “apa yang
boleh, dan apa yang tidak boleh”. Kebijakan juga diharapkan dapat bersifat umum
tetapi tanpa menghilangkan ciri lokal yang spesifik. Kebijakan harus memberi
peluang diintepretasikan sesuai kondisi spesifik yang ada.
Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum
terpenuhi, tetapi dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik. Tingkat
permasalahan tergantung pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang paling
penting.

B. Perumusan Masalah Kebijakan


Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum
terpenuhi, tetapi dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik. Tingkat
permasalahan tergantung pada nilai dan kebutuhan apa yang dipandang paling
penting.
Menurut Dunn (1988) beberapa karakteristik masalah pokok dari masalah
kebijakan, adalah :
1. Interdepensi (saling ketergantungan)
Interdepensi yaitu kebijakan suatu bidang seringkali mempengaruhi masalah
kebijakan lainnya. Kondisi ini menunjukkan adanya sistem masalah. Sistem
masalah ini membutuhkan pendekatan holistik, satu masalah dengan yang lain
tidak dapat di pisahkan dan diukur sendirian.
2. Subjektif
Subjektif yaitu kondisi eksternal yang menimbulkan masalah diindentifikasi,
diklasifikasi dan dievaluasi secara selektif. Contoh: Populasi udara secara objektif
dapat diukur (data). Data ini menimbulkan penafsiran yang beragam (Gangguan
kesehatan, lingkungan, iklim, dll). Muncul situasi problematis, bukan problem itu
sendiri.
3. Artifisial
Artifisial yaitu pada saat diperlukan perubahan situasi problematis, sehingga
dapat menimbulkan masalah kebijakan.
4. Dinamis
Dinamis yaitu masalah dan pemecahannya berada pada suasana perubahan yang
terus menerus. Pemecahan masalah justru dapat memunculkan masalah baru,
yang membutuhkan pemecahan masalah lanjutan.
5. Tidak terduga
Tidak terduga yaitu masalah yang muncul di luar jangkauan kebijakan dan sistem
masalah kebijakan.

C. Faktor yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan


Terjadinya masalah-masalah tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor Sosial Ekonomi
Pendidikan rendah, penghasilan rendah sehingga menyebabkan kurangnya
kesadaran dalam pemeliharaan kesehatan.
2. Gaya hidup dan perilaku masyarakat
Kebiasaan yang merugikan kebiasaan adat istiadat yang tidak menunjang
kesehatan.
3. Lingkungan masyarakat (peran masyarakat)
4. Sistem pelayanan kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan yang belum menyeluruh, sarana dan prasarana yang
kurang menunjang, keterbatasan tenaga dan penyebaran tenaga kesehatan yang
belum merata, upaya pelayanan masih bersifat kuratif.

D. Dasar-dasar dalam Membuat Kebijakan Kesehatan


Memahami dasar-dasar pembangunan kesehatan pada hakekatnya merupakan upaya
mewujudkan nilai kebenaran dan aturan pokok sebagai landasan untuk berpikir dan
bertindak dalam pembangunan kesehatan.
Dasar-dasar dalam membuat kebijakan kesehatan yaitu:
1. Isu Strategis Pembangunan Kesehatan
Banyak masalah kesehatan dapat dideteksi dan diatasi secara dini di tingkat
paling bawah. Jumlah dan mutu tenaga kesehatan belum memenuhi kebutuhan.
Pemanfaatan pembiayaan kesehatan belum terfokus dan sinkron. Hasil sarana
kesehatan bisa dijadikan pendapatan daerah. Masyarakat miskin belum
sepenuhnya terjangkau dalam pelayanan kesehatan. Beban ganda penyakit dapat
menimbulkan masalah lainnya secara fisik, mental dan sosial.
2. Visi Strategis Pembangunan Kesehatan
Dengan memperhatikan isu strategis pembangunan kesehatan tersebut dan
juga dengan mempertimbangkan perkembangan, masalah, serta berbagai
kecenderungan pembangunan kesehatan ke depan maka ditetapkan visi
pembangunan kesehatan oleh Departemen Kesehatan yaitu Masyarakat Yang
Mandiri Untuk Hidup Sehat.
Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi di mana
masyarakat Indonesia menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah
dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari
gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan
kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak
mendukung untuk hidup sehat.
3. Misi Strategis Pembangunan Kesehatan
Visi pembangunan kesehatan tersebut kemudian diejawantahkan melalui misi
pembangunan kesehatan, yakni Membuat Rakyat Sehat. Misi kesehatan ini
kemudian dijalankan dengan mengembangkan nilai-nilai dasar dalam pelayanan
kesehatan yaitu berpihak pada rakyat, bertindak cepat dan tepat, kerjasama tim,
integritas yang tinggi, transparansi dan akuntabilitas.
E. Merencanakan Kebijakan Kesehatan
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus diperhatikan.
Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Bagian dari sistem administrasi
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berhasil menempatkan pekerjaan
perencanaan sebagai bagian dari sistem administrasi secara keseluruhan.
Sesungguhnya, perencanaan pada dasarnya merupakan salah satu dari fungsi
administrasi yang amat penting. Pekerjaan administrasi yang tidak didukung oleh
perencanaan, bukan merupakan pekerjaan administrasi yang baik.
2. Dilaksanakan secara terus-menerus dan berkesinambungan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan. Perencanaan yang dilakukan hanya sekali bukanlah
perencanaan yang dianjurkan. Ada hubungan yang berkelanjutan antara
perencanaan dengan berbagai fungsi administrasi lain yang dikenal. Disebutkan
perencanaan penting untuk pelaksanaan, yang apabila hasilnya telah dinilai,
dilanjutkan lagi dengan perencanaan. Demikian seterusnya sehingga terbentuk
suatu spiral yang tidak mengenal titik akhir.
3. Berorientasi pada masa depan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang berorientasi pada masa depan.
Artinya, hasil dari pekerjaan perencanaan tersebut, apabila dapat dilaksanakan,
akan mendatangkan berbagai kebaikan tidak hanya pada saat ini, tetapi juga pada
masa yang akan datang.
4. Mampu menyelesaikan masalah
Suatu perencanaan yang baik adalah yamg mampu menyelesaikan berbagai
masalah dan ataupun tantangan yang dihadapi. Penyelesaian masalah dan ataupun
tantangan yang dimaksudkan disini tentu harus disesuaikan dengan kemampuan.
Dalam arti penyelesaian masalah dan ataupun tantangan tersebut dilakukan secara
bertahap, yang harus tercermin pada tahapan perencanaan yang akan dilakukan.
5. Mempunyai tujuan
Suatu perencanaan yang baik adalah yang mempunyai tujuan yang
dicantumkan secara jelas. Tujuan yang dimaksudkandi sini biasanya dibedakan
atas dua macam, yakni tujuan umum yang berisikan uraian secara garis besar,
serta tujuan khusus yang berisikan uraian lebih spesifik.
6. Bersifat mampu kelola
Suatu perencanaan yang baik adalah yang bersifat mampu kelola, dalam arti
bersifat wajar, logis, obyektif, jelas, runtun, fleksibel serta telah disesuaikan
dengan sumber daya. Perencanaan yang disusun tidak logis serta tidak runtun,
apalagi yang tidak sesuai dengan sumber daya bukanlah perencanaan yang baik.

F. Kebijakan Kesehatan di Indonesia


1. Isu strategis
a) Pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan yang bermutu belum
optimal
b) Sistem perencanaan dan penganggaran departemen kesehatan belum optimal
c) Standar dan pedoman pelaksanaan pembangunan kesehatan masih kurang
memadai
d) Dukungan departemen kesehatan untuk melaksanakan pembangunan
kesehatan masih terbatas.
2. Strategi kesehatan di Indonesia
a) Mewyjudkan komitmen pembangunan kesehatan
b) Meningkatkan pertanggungjawaban dan pertanggunggugatan
c) Membina sistem kesehatan dan sistem hukum di bidang kesehatan
d) Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
e) Melaksanakan jejaring pembangunan kesehatan
3. Kebijakan program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
a) Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE)
b) Pengembangan upaya kesehatan bersumber masyarakat dan generasi muda
c) Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat
4. Kebijakan program lingkungan sehat
a) Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar
b) Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan
c) Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan
d) Pengembangan wilayah sehat
5. Kebijakan program upaya kesehatan dan pelayanan kesehatan
a) Pelayanan kesehatan penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya
b) Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas dan
jaringannya\
c) Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial
d) Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya
promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana
e) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
6. Kebijakan program upaya kesehatan perorangan
a) pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS
b) Pembangunan sarana dan parasarana RS di daerah tertinggal secara selektif
c) Perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit
d) Pengadaan obat dan perbekalan RS
e) Peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
f) Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga
g) Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
7. Kebijakan program pencegahan dan pemberantasan penyakit
a) Pencegahan dan penanggulangan faktor resiko
b) Peningkatan imunisasi
c) Penemuan dan tatalaksana penderita
d) Peningkatan surveilans epidemologi
e) Peningkatan KIE pencegahan dan pemberantasan penyakit
8. Kebijakan program perbaikan gizi masyarakat
a) Peningkatan pendidikan gizi
b) Penangulangan KEP, anemia gizi besi, GAKI, kurang vitamin A, kekuarangan
zat gizi mikro lainnya
c) Penanggulangan gizi lebih
d) Peningkatan surveilans gizi
9. Kebijakan program sumber daya kesehatan
a) Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
b) Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama
untuk penduduk miskin
c) Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit
10. Kebijakan program kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan
a) Pengkajian dan penyusunan kebijakan
b) Pengembangan sistem perencanaan dan pengangaran, pelaksanaan dan
pengendalian, pengawasan dan penyempurnaan administrasi keuangan, serta
hukum kesehatan
c) Pengembangan sistem informasi  kesehatan
d) Pengembangan sistem kesehatan daerah
e) Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan
11. Kebijakan program penelitian dan pengembagan kesehatan
a) Penelitian dan pengembangan
b) Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian
c) Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan
kesehatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebijakan  adalah rangkaian dan asas yang menjadi garis besar dan dasar
rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan kepemimpinan, dan cara bertindak
Masalah kebijakan adalah nilai kebutuhan atau kesempatan yang belum terpenuhi,
tetapi dapat di identifikasikan dan dicapai melalui tindakan publik.
Perencanaan yang baik, mempunyai beberapa ciri-ciri yang harus
diperhatikan. Menurut Azwar (1996) ciri-ciri tersebut secara sederhana antara lain :
bagian dari sistem administrasi, dilaksanakan secara terus-menerus dan
berkesinambungan, berorientasi pada masa depan, mampu menyelesaikan masalah,
mempunyai tujuan, dan bersifat mampu kelola.
B. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam masalah kesehatan, disarankan
dilakukan dahulu analisis kebijakan kesehatan. Dengan demikian, dapat memberikan
keputusan yang fokus pada  masalah yang akan diselesaikan.
DAFTAR PUSTAKA

http://chiciladewicitrautami.blogspot.com/2015/02/makalah-kebijakan-kesehatan-di.html
http://milikyusry.blogspot.com/2013/04/makalah-kebijakan-kesehatan.html
http://sofyan-fkm-ump.blogspot.com/2012/02/kebijakan-kesehatan.html
http://husnhy.blogspot.com/2013/11/makalah-analisis-kebijakan-kesehatan.html

Anda mungkin juga menyukai