PENDAHULUAN
Tahap ketiga sistem manajemen strategik adalah penyusunan program. Setelah strategi
untuk melaksanakan misi dan untuk mewujudkan visi dirumuskan, langkah berikutnya
adalah menyusun rencana strategik untuk menerjemahkan strategi tersebut. Rencana
strategik berisi sasaran-sasaran strategik dan berbagai inisiatif strategik pilihan untuk
mencapai sasaran yang bersangkutan. Dalam penyusunan program, berbagai inisiatif
strategik tersebut dijabarkan lebih lanjut ke dalam program—langkah-langkah strategik
pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumber daya yang
dikorbankan untuk dan diperoleh dari perwujudan sasaran tersebut. Berbeda dengan dua
tahap sistem manajemen strategik sebelumnya yang menghasilkan keluaran berupa
informasi kualitatif, tahap penyusunan program menghasilkan keluaran, di samping
berupa informasi kualitatif juga informasi kuantitatif, baik informasi kuantitatif
nonkeuangan maupun informasi keuangan.
Dalam penyusunan program ini dipilih program-program yang digunakan untuk
menjabarkan inisiatif strategik yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan strategik.
Kemudian untuk setiap program tersebut diprakirakan investasi yang diperlukan untuk
melaksanakan program. Atas dasar prakiraan investasi ini dapat diprakirakan total laba
yang diharapkan (desired
(desired profit ).
). Oleh karena itu, dari setiap program yang dipilih,
kemudian diprakirakan differential revenues dan
revenues dan differential costs-nya
costs-nya untuk menghitung
differential profit yang
yang dihasilkan dari keseluruhan program. Dengan cara demikian, laba
dalam jangka panjang direncanakan melalui proses penyusunan program.
Bab ini membahas sistem penyusunan program. Oleh karena penyusunan program
merupakan salah satu matarantai dalam proses sistem manajemen strategik, uraian dalam
bab ini dimulai dengan penjelasan hubungan penyusunan program dengan perencanaan
strategik dan penyusunan anggaran. Selanjutnya diuraikan sistem penyusunan program—
sistem penjabaran inisiatif strategik ke dalam program Oleh karena penyusunan program
merupakan tahap pertama dalam sistem pengelolaan sumber daya (resource (resource management
system), pada akhir bab ini diuraikan perhitungan keuangan projeksian dari program-
system),
program yang dibuat dalam sistem penyusunan program.
Contoh 5.1
Sasaran strategik: Terkomunikasikannya Informasi Penyembuhan Terper-
caya
Ukuran hasil: Indeks Kesetiaan Customer
Target: Retention rate 80%
rate 80% mulai tahun 2012
Inisiatif strategik: Menyediakan Layanan Berbasis Teknologi Informasi
Ukuran pemacu kinerja: Persentase Layanan Berbasis Teknologi Informasi
Dalam proses penyusunan program, setiap inisiatif strategik mission centers dan
service centers dijabarkan ke dalam program. Program merupakan langkah besar yang
memerlukan waktu beberapa tahun untuk melaksanakannya dan memerlukan sumber
daya besar untuk mewujudkannya. Ketercapaian sasaran strategik diukur berdasarkan
ukuran hasil (outcome measure atau lag indicator ) yang telah ditetapkan dalam
perencanaan strategik. Melalui penjabaran inisiatif strategik ke dalam program, dapat
dihitung kuantitas ukuran hasil yang dapat dicapai melalui program, sehingga target
pencapaian ukuran hasil yang diharapkan dapat diukur ketercapaiannya. Pada hakikatnya
sistem penyusunan program merupakan alat untuk secara strategik mengalokasikan dana
ke dalam program-program yang menjanjikan ketercapaian sasaran strategik perusahaan.
Sebagai contoh, komputerisasi rekam medik dan pemanfaatan data lab untuk
diagnose merupakan dua program yang digunakan untuk menjabarkan inisiatif strategik
“Menyediakan Layanan Berbasis Teknologi Informasi.” Dua program tersebut ditujukan
untuk mewujudkan sasaran strategik “Terkomunikasikannya Informasi Penyembuhan
Terpercaya” yang diukur ketercapaiannya dengan menggunakan ukuran hasil (outcome
measure) berupa “indeks kesetiaan customer ” dengan target customer retention rate 80%
dalam tahuan 2012. Melalui penyusunan kedua program tersebut dapat dihitung
persentase customer yang dapat dipertahankan, yang dapat dihasilkan oleh dua program
tersebut, sehingga target customer retention rate sebesar 80% dapat diukur
ketercapaiannya. Gambar 5.14 Contoh Kartu Program yang Telah Diisi melukiskan
informasi kualitatif dan kuantitatif yang dihasilkan dalam proses penyusunan program
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi ketercapaian sasaran strategik dan efektivitas
inisiatif strategik.
Karakteristik
Terdapat banyak Terdapat banyak
perusahaan memperebutkan perusahaan memperebutkan
pilihan customer pilihan investor
Gambar 5.6 Karakteristik Dua Pasar yang Dimasuki oleh Perusahaan dan Syarat yang
Menentukan Keberhasilan Jangka Panjang Perusahaan Di Setiap Pasar
Penciptaan dan ekspansi bisnis membutuhkan dana dari investor. Untuk menarik
investor dalam melakukan investasi, manajemen berkewajiban untuk meyakinkan
investor, bahwa manajemen perusahaan berkemampuan untuk melipatgandakan dana
investor melalui pengelolaan yang baik. Pelipatgandaan dana investor diwujudkan
melalui pengelolaan yang baik, dan pengelolaan yang baik dicerminkan melalui
perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik diwujudkan dengan membangun
keterkaitan (linkage) yang erat antara trend perubahan lingkungan bisnis, SWOT
analysis, hasil envisioning , strategi, sasaran strategik, inisiatif strategik, program, dan
anggaran. Perencanaan yang baik menjanjikan hasil baik—dilipatgandakannya dana yang
diinvestasikan oleh investor ke dalam perusahaan. Pendapatan yang diterima dari
customer digunakan untuk memenuhi kepentingan berbagai pemangku kepentingan
dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1. Pemasok produk dan jasa—pembayaran oleh perusahaan atas harga barang dan jasa
yang diolah oleh perusahaan menjadi produk dan jasa yang dimanfaatkan oleh
customer .
2. Distributor, agen penjualan—pembayaran oleh perusahaan atas biaya distribusi,
komisi keagenan atas produk dan jasa yang dijual melalui distributor dan agen
penjualan.
3. Personel—pembayaran oleh perusahaan atas gaji, upah, tunjangan, dan bonus
kepada personel perusahaan.
4. Masyarakat lingkungan—pembayaran oleh perusahaan atas manfaat yang dinikmati
oleh masyarakat lingkungan
5. Kreditur—pembayaran oleh perusahaan atas bunga atas kredit yang digunakan oleh
perusahaan untuk membelanjai operasinya.
6
PERSPEKTIF
PEMBELAJARAN &
PERTUMBUHAN
Meningkatnya komitmen Meningkatkan kapabilitas Program Pendidikan dan Manajer Medik
modal manusia personel Pelatihan Personel Berbasis dan
Strategic Job Manajer Keperawatan
KARTU PROGRAM
NAMA
PROGRAM
INISIATIF UKURAN
STRATEGIK PEMACU
KINERJA
SASARAN PERSPEKTIF UKURAN
STRATEGIK ……………… HASIL BASELINE MID STRECH
STRATEGI
TUJUAN (GOAL)
PEMILIK
PROGRAM
RATIONALE
PROGRAM
DESKRIPSI
RINGKAS
PROGRAM
MANFAAT
PROGRAM
ASUMSI
PROGRAM
Gambar 5.29 Keluaran yang Dihasilkan oleh Sistem Perumusan Strategi, Sistem
Perencanaan Strategik, dan Sistem Penyusunan Program
RANGKUMAN
Penyusunan program tidak dapat dilepaskan dari proses sebelumnya. Program pada
dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut berbagai inisiatif strategik yang ditetapkan
dalam perencanaan strategik. Penyusunan program juga berdampak terhadap proses
berikutnya. Penyusunan anggaran, yang merupakan tahap akhir dalam total business
planning , merupakan penjabaran lebih lanjut bagian program yang akan dilaksanakan
dalam tahun anggaran tertentu. Dengan demikian penyusunan program merupakan
matarantai yang menghubungkan perencanaan strategik dengan penyusunan anggaran.
Dalam sistem manajemen strategik, penyusunan program mempunyai tiga fungsi
sebagai: (1) alat untuk menjabarkan inisiatif strategik ke dalam program, (2) alat untuk
mengevaluasi ketercapaian sasaran strategik dan efektivitas inisiatif strategik yang
dirumuskan dalam perencanaan strategik, dan (3) basis untuk penyusunan anggaran.
Sebagai alat pengevaluasi ketercapaian sasaran strategik dan efektivitas inisiatif strategik
yang dirumuskan dalam perencanaan strategik, sistem penyusunan program menjadi mata
rantai yang sangat penting dalam total business planning. Program menjadi penguji
apakah informasi kualitatif yang dirumuskan dalam tahap perencanaan sebelumnya
(perumusan strategi dan perencanaan strategik) dapat diwujudkan oleh perusahaan.
Program juga menjadi penguji apakah dalam jangka panjang perusahaan mampu menjadi
pelipatganda kekayaan. Program digunakan untuk membuktikan apakah di atas kertas,
dalam jangka panjang perusahaan mampu melipatgandakan kekayaan. Setelah personel
mendapatkan keyakinan bahwa di atas kertas perusahaan mampu melipatgandakan
kekayaan, program baru dijabarkan lebih lanjut ke dalam perencanaan yang lebih rinci
dan berjangka pendek, yaitu dalam bentuk anggaran tahunan.
Penyusunan program dilandasi oleh opportunity mindset. Berdasarkan mindset ini,
program-program yang dipilih untuk menjabarkan inisiatif strategik akan bermasa depan
dan menjanjikan terwujudnya sasaran strategik yang dipilih dalam perencanaan strategik.
Penyusunan program pada hakikatnya merupakan proses perencanaan laba jangka
panjang (long-range profit planning ). Oleh karena itu, setelah proses kreatif penjabaran
inisiatif strategik ke dalam program dilaksanakan, kemudian dilakukan prakiraan berapa
laba yang dapat dihasilkan dari program baru dan program berjalan yang akan
39
dilaksanakan oleh perusahaan dalam jangka panjang. Jika laba yang dihasilkan dari
berbagai program yang dipilih tidak mampu memenuhi laba yang diharapkan, penyusun
program perlu mencari peluang lain untuk mencari inisiatif strategik baru, mencari
program baru untuk melaksanakan inisiatif strategik tertentu, mengurangi investasi yang
direncanakan, mencari cara untuk meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya, dan
mengurangi program berjalan yang tidak lagi menghasilkan manfaat. Laporan keuangan
projeksian merupakan keluaran penting dari pelaksanaan perencanaan laba jangka
panjang ini.