Anda di halaman 1dari 12

BAB 5

SISTEM PENYUSUNAN PROGRAM

PENDAHULUAN
Tahap ketiga sistem manajemen strategik adalah penyusunan program. Setelah strategi
untuk melaksanakan misi dan untuk mewujudkan visi dirumuskan, langkah berikutnya
adalah menyusun rencana strategik untuk menerjemahkan strategi tersebut. Rencana
strategik berisi sasaran-sasaran strategik dan berbagai inisiatif strategik pilihan untuk
mencapai sasaran yang bersangkutan. Dalam penyusunan program, berbagai inisiatif
strategik tersebut dijabarkan lebih lanjut ke dalam program—langkah-langkah strategik
 pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik tertentu beserta taksiran sumber daya yang
dikorbankan untuk dan diperoleh dari perwujudan sasaran tersebut. Berbeda dengan dua
tahap sistem manajemen strategik sebelumnya yang menghasilkan keluaran berupa
informasi kualitatif, tahap penyusunan program menghasilkan keluaran, di samping
 berupa informasi kualitatif juga informasi kuantitatif, baik informasi kuantitatif
nonkeuangan maupun informasi keuangan.
Dalam penyusunan program ini dipilih program-program yang digunakan untuk
menjabarkan inisiatif strategik yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan strategik.
Kemudian untuk setiap program tersebut diprakirakan investasi yang diperlukan untuk
melaksanakan program. Atas dasar prakiraan investasi ini dapat diprakirakan total laba
yang diharapkan (desired
(desired profit ).
). Oleh karena itu, dari setiap program yang dipilih,
kemudian diprakirakan differential revenues dan
revenues dan differential costs-nya
costs-nya untuk menghitung
differential profit  yang
  yang dihasilkan dari keseluruhan program. Dengan cara demikian, laba
dalam jangka panjang direncanakan melalui proses penyusunan program.
Bab ini membahas sistem penyusunan program. Oleh karena penyusunan program
merupakan salah satu matarantai dalam proses sistem manajemen strategik, uraian dalam
 bab ini dimulai dengan penjelasan hubungan penyusunan program dengan perencanaan
strategik dan penyusunan anggaran. Selanjutnya diuraikan sistem penyusunan program— 
sistem penjabaran inisiatif strategik ke dalam program Oleh karena penyusunan program
merupakan tahap pertama dalam sistem pengelolaan sumber daya (resource (resource management
 system), pada akhir bab ini diuraikan perhitungan keuangan projeksian dari program-
 system),
 program yang dibuat dalam sistem penyusunan program.

POSISI SISTEM PENYUSUNAN PROGRAM DALAM TOTAL


 BUSINESS PLANNING
Penyusunan program bukan merupakan tahap yang berdiri sendiri. Penyusunan program
merupakan matarantai yang menghubungkan perencanaan strategik (strategic planning)
dengan penyusunan anggaran (budgeting 
(budgeting ).
). Oleh karena itu, sebelum membahas sistem
 penyusunan program, lebih dahulu diuraikan posisi strategik sistem penyusunan program
dan hubungan penyusunan program dengan proses sebelumnya (perencanaan strategik)
dan proses sesudahnya (penyusunan anggaran).
Program merupakan rencana langkah-langkah strategik yang digunakan untuk
mewujudkan sasaran strategik. Program ibarat peta perjalanan. Oleh karena itu, program
harus jelas (sasarannya, rationale-nya,
rationale-nya, deskripsinya, tahapannya, kebutuhan dananya, dan
2

hasil keuangannya). Program digunakan untuk membuktikan—melalui perencanaan— 


kemampuan perusahaan dalam mewujudkan target pencapaian sasaran strategik.
Pemilihan program sangat dipengaruhi oleh:
a. Kejelasan pernyataan inisiatif strategik pilihan untuk mewujudkan sasaran strategik
 b.  Rationale 
 Rationale  yang dibangun di antara keluaran tahap perumusan strategi (hasil trend
watching   dan SWOT analysis,
analysis, misi, visi, keyakinan dasar, nilai dasar, tujuan, dan
strategi) dan tahap perencanaan strategik (sasaran dan inisiatif strategik)

FUNGSI SISTEM PENYUSUNAN PROGRAM DALAM SISTEM


MANAJEMEN STRATEGIK
Dalam sistem manajemen strategik, sistem penyusunan program berfungsi sebagai:
1. Alat untuk menjabarkan inisiatif strategik mission centers dan 
dan  service centers ke
dalam program
2. Alat untuk mengevaluasi ketercapaian sasaran-sasaran strategik dan efektivitas
inisiatif strategik yang dirumuskan dalam perencanaan strategik
3. Alat untuk membuktikan—melalui perencanaan—kemampuan perusahaan dalam
melipatgandakan kekayaan dalam jangka panjang.
4. Basis untuk penyusunan anggaran.

Program sebagai Alat untuk Menjabarkan Inisiatif Strategik


Sistem penyusunan program merupakan alat untuk menjabarkan inisiatif strategik
mission centers dan 
dan  service centers 
centers  ke dalam program—yang merupakan langkah-
langkah jangka panjang, disertai dengan prakiraan sumber daya yang dikorbankan untuk
dan diperoleh dari perwujudan sasaran strategik. Dalam sistem perencanaan strategik,
untuk setiap sasaran strategik dipilihkan inisiatif strategik untuk mewujudkannya.
Inisiatif strategik dirumuskan dalam bentuk pernyataan kualitatif tentang langkah besar
yang dipilih untuk mencapai sasaran strategik. Pernyataan kualitatif ini kemudian perlu
dijabarkan lebih lanjut ke dalam langkah besar berjangka panjang dalam bentuk program.

Contoh 5.1
Sasaran strategik: Terkomunikasikannya Informasi Penyembuhan Terper-
caya
Ukuran hasil: Indeks Kesetiaan Customer 
Target:  Retention rate 80%
rate 80% mulai tahun 2012
Inisiatif strategik: Menyediakan Layanan Berbasis Teknologi Informasi
Ukuran pemacu kinerja: Persentase Layanan Berbasis Teknologi Informasi

Ada tiga pertanyaan yang timbul:


1. Program pilihan apa yang digunakan untuk menjabarkan inisiatif
inisiatif strategik
tersebut (“Menyediakan Layanan Berbasis Teknologi Informasi”)?
2. Bagaimana mengevaluasi
menge valuasi ketercapaian sasaran strategik tersebut
(“Terkomunikasikannya Informasi Penyembuhan Terpercaya”)?
3. Bagaimana mengevaluasi efektivitas inisiatif strategik
strategik (“Menyediakan
Layanan Berbasis Teknologi Informasi”) sebagai langkah besar untuk
3

mewujudkan sasaran strategik tersebut (“Terkomunikasikannya Informasi


Penyembuhan Terpercaya”)

Untuk menjabarkan inisiatif strategik “Menyediakan Layanan Berbasis Teknologi


Informasi”
Informasi” dipilih dua program:
1. Komputerisasi rekam medik
2. Pemanfaatan data lab untuk diagnose.

Kedua program tersebut direncanakan mampu mewujudkan terkomunikasikannya


informasi penyembuhan terpercaya yang diukur ketercapaiannya dengan indeks
kesetiaan customer . Gambar 5.5 melukiskan penjabaran inisiatif strategik mission
center   Rawat Inap “Terkomunikasikannya Informasi Penyembuhan Terpercaya”
Terpercaya”
dalam penyusunan program. Terlihat dalam gambar tersebut, program di samping
 berisi informasi kualitatif (berupa nama program dan uraian singkat kegiatan yang
dilakukan dalam program), juga berisi informasi kuantitatif seperti prakiraan
 jumlah customer baru
customer baru yang dapat dihasilkan dari program tersebut.

KEGIATAN DALAM TAHUN


PROGRAM 2010 2011 2012 2013 2014
Program Pendesainan Komputerisasi Pemeliharaan  Improvement   Improvement 
Komputerisasi sistem rekam rekam medik sistem sistem sistem
Rekam Medik  medik komputerisasi komputerisasi komputerisasi
rekam medik rekam medik rekam medik
Program Pemutakhiran Desain dan  Improvement   Improvement   Improvement 
Pemanfaatan fasilitas dan instalasi atas sistem atas sistem atas sistem
Data Lab sistem lab  jejaring diagnosa diagnosa diagnosa
untuk informasi lab
Diagnosa
Prakiraan 100 orang 100 orang 100 orang 100 orang
 jumlah
customer  baru
 baru

Gambar 5.5 Penjabaran Inisiatif Strategik Mission


Strategik Mission Center  Rawat
 Rawat Inap ke Dalam Program

Program sebagai Alat untuk Mengevaluasi Ketercapaian Sasaran


Strategik dan Efektivitas Inisiatif Strategik
Seluruh keluaran yang dihasilkan dari tahap perumusan strategi dan perencanaan
strategik bersifat kualitatif. Untuk membuktikan apakah informasi kualitatif tersebut
dapat diwujudkan, diperlukan alat untuk mengevaluasi ketercapaian visi, tujuan, dan
sasaran strategik. Di samping itu, diperlukan pula alat untuk mengevaluasi efektivitas
misi, strategi, dan inisiatif strategik yang digunakan untuk mewujudkan visi, tujuan, dan
sasaran strategik tersebut. Program dipilih untuk menjabarkan inisiatif strategik guna
mewujudkan sasaran strategik. Program disusun untuk mengevaluasi ketercapaian
sasaran strategik dan efektivitas inisiatif strategik.
4

Dalam proses penyusunan program, setiap inisiatif strategik mission centers  dan
 service centers  dijabarkan ke dalam program. Program merupakan langkah besar yang
memerlukan waktu beberapa tahun untuk melaksanakannya dan memerlukan sumber
daya besar untuk mewujudkannya. Ketercapaian sasaran strategik diukur berdasarkan
ukuran hasil (outcome measure  atau lag indicator ) yang telah ditetapkan dalam
 perencanaan strategik. Melalui penjabaran inisiatif strategik ke dalam program, dapat
dihitung kuantitas ukuran hasil yang dapat dicapai melalui program, sehingga target
 pencapaian ukuran hasil yang diharapkan dapat diukur ketercapaiannya. Pada hakikatnya
sistem penyusunan program merupakan alat untuk secara strategik mengalokasikan dana
ke dalam program-program yang menjanjikan ketercapaian sasaran strategik perusahaan.
Sebagai contoh, komputerisasi rekam medik dan pemanfaatan data lab untuk
diagnose merupakan dua program yang digunakan untuk menjabarkan inisiatif strategik
“Menyediakan Layanan Berbasis Teknologi Informasi.” Dua program tersebut ditujukan
untuk mewujudkan sasaran strategik “Terkomunikasikannya Informasi Penyembuhan
Terpercaya” yang diukur ketercapaiannya dengan menggunakan ukuran hasil (outcome
measure) berupa “indeks kesetiaan customer ” dengan target customer retention rate 80%
dalam tahuan 2012. Melalui penyusunan kedua program tersebut dapat dihitung
 persentase customer yang dapat dipertahankan, yang dapat dihasilkan oleh dua program
tersebut, sehingga target customer retention rate  sebesar 80% dapat diukur
ketercapaiannya. Gambar 5.14 Contoh Kartu Program yang Telah Diisi  melukiskan
informasi kualitatif dan kuantitatif yang dihasilkan dalam proses penyusunan program
yang dapat digunakan untuk mengevaluasi ketercapaian sasaran strategik dan efektivitas
inisiatif strategik.

Program sebagai Alat untuk Pengalokasian Dana dalam Usaha


Pelipatgandaan Kekayaan Perusahaan
Dalam lingkungan kompetitif, perusahaan harus be rsaing di dua pasar sekaligus: (1) pasar
modal dan (2) pasar komersial. Di pasar modal, perusahaan harus mampu memenangkan
 pilihan investor dalam memperoleh modal yang akan diinvestasikan untuk menghasilkan
 produk dan jasa bagi pemenuhan kebutuhan customer . Di pasar komersial, perusahaan
harus mampu memenangkan pilihan customer   melalui penyediaan produk dan jasa yang
melampaui harapan customer . Gambar 5.6 melukiskan karakteristik pasar kompetitif dan
syarat yang menentukan keberhasilan jangka panjang perusahaan dalam memasuki setiap
 pasar.
5

PASAR KOMERSIAL PASAR MODAL

Karakteristik 
Terdapat banyak Terdapat banyak
 perusahaan memperebutkan  perusahaan memperebutkan
 pilihan customer   pilihan investor 

Syarat Kapabilitas manajemen Kapabilitas manajemen dalam


keberhasilan dalam menyediakan produk mengelola secara profitable dana
 jangka panjang dan jasa yang melampaui investor
perusahaan di harapan customer 
pasar

Gambar 5.6 Karakteristik Dua Pasar yang Dimasuki oleh Perusahaan dan Syarat yang
Menentukan Keberhasilan Jangka Panjang Perusahaan Di Setiap Pasar

Penciptaan dan ekspansi bisnis membutuhkan dana dari investor. Untuk menarik
investor dalam melakukan investasi, manajemen berkewajiban untuk meyakinkan
investor, bahwa manajemen perusahaan berkemampuan untuk melipatgandakan dana
investor melalui pengelolaan yang baik. Pelipatgandaan dana investor diwujudkan
melalui pengelolaan yang baik, dan pengelolaan yang baik dicerminkan melalui
 perencanaan yang baik. Perencanaan yang baik diwujudkan dengan membangun
keterkaitan (linkage) yang erat antara trend   perubahan lingkungan bisnis, SWOT
analysis, hasil envisioning , strategi, sasaran strategik, inisiatif strategik, program, dan
anggaran. Perencanaan yang baik menjanjikan hasil baik—dilipatgandakannya dana yang
diinvestasikan oleh investor ke dalam perusahaan. Pendapatan yang diterima dari
customer   digunakan untuk memenuhi kepentingan berbagai pemangku kepentingan
dengan urutan prioritas sebagai berikut:
1. Pemasok produk dan jasa—pembayaran oleh perusahaan atas harga barang dan jasa
yang diolah oleh perusahaan menjadi produk dan jasa yang dimanfaatkan oleh
customer .
2. Distributor, agen penjualan—pembayaran oleh perusahaan atas biaya distribusi,
komisi keagenan atas produk dan jasa yang dijual melalui distributor dan agen
 penjualan.
3. Personel—pembayaran oleh perusahaan atas gaji, upah, tunjangan, dan bonus
kepada personel perusahaan.
4. Masyarakat lingkungan—pembayaran oleh perusahaan atas manfaat yang dinikmati
oleh masyarakat lingkungan
5. Kreditur—pembayaran oleh perusahaan atas bunga atas kredit yang digunakan oleh
 perusahaan untuk membelanjai operasinya.
6

6. Pemerintah—pembayaran oleh perusahaan atas pajak penghasilan atas laba yang


diperoleh perusahaan.
7. Pemegang saham (investor)—pembayaran oleh perusahaan atas dividen yang
menjadi hak pemegang saham.

Mengingat investor adalah pemangku kepentingan  (stakeholder ) terakhir yang


menerima pembayaran dari perusahaan setelah pemangku kepentingan lain terpenuhi
kepentingannya, maka jika investor terpenuhi kepentingannya atas modal yang
ditanamkan, maka berarti kepentingan pemangku kepentingan yang lain telah dapat
dipenuhi oleh perusahaan. Itulah sebabnya, sasaran strategik perusahaan difokuskan
untuk menghasilkan shareholder value berjangka panjang (yang diukur dengan economic
value added ), karena dengan demikian kepentingan pemangku kepentingan yang lain
telah dapat dipenuhi.
Dalam proses perencanaan, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
 shareholder value  berjangka panjang dihitung pada tahap penyusunan program. Dalam
 proses penyusunan program, dihitung investasi yang diperlukan untuk melaksanakan
 program, diperkirakan pendapatan yang akan diperoleh dari program dan biaya ya ng akan
dikeluarkan untuk program. Dari perhitungan ini dapat diperkirakan kemampuan
 perusahaan untuk melipatgandakan kekayaan dalam jangka pa njang.

Program sebagai Basis untuk Penyusunan Anggaran


Program dijabarkan lebih lanjut ke dalam anggaran yang merupakan rencana laba jangka
 pendek ( short-range profit plan) dengan periode waktu umumnya satu tahun atau kurang.
Anggaran berisi bagian berbagai program yang akan dilaksanakan dalam tahun tertentu.
Program menjadi matarantai yang menghubungkan antara strategi perusahaan dengan
anggaran tahunan. Melalui inisiatif strategik dan program, strategi perusahaan
diterjemahkan dan dijabarkan ke dalam anggaran tahunan.

PROGRAM BERJALAN DAN PROGRAM BARU


Program dibagi menjadi dua macam: program baru dan program berjalan. Program baru
adalah rencana kegiatan jangka panjang baru yang dipilih untuk menjabarkan inisiatif
strategik  yang ditetapkan dalam perencanaan strategik sekarang. Program berjalan (on-
 going program) adalah rencana kegiatan jangka panjang yang masih dilaksanakan untuk
menjabarkan inisiatif strategik  yang ditetapkan dalam perencanaan strategik yang lalu.
Program baru memerlukan sistem evaluasi komprehensif mengingat setiap program
memerlukan komitmen dana dalam jumlah besar untuk jangka waktu panjang ke depan.
Program berjalan memerlukan review  secara periodik untuk mengevaluasi efektivitas
 program dalam mewujudkan sasaran strategik yang ditetapkan dalam perencanaan
strategik di masa lalu. Penyusunan program dilakukan melalui sistem formal penyusunan
 program—suatu sistem formal untuk mempertimbangkan dan memilih secara
menyeluruh program-program yang disusun untuk menjabarkan inisiatif strategik yang
ditetapkan dalam perencanaan strategik.
Proses penyusunan program dimulai dari review  terhadap program berjalan. Proses
 pengambilan keputusan atas program berjalan dilukiskan pada Gambar 5.8. Pada gambar
17

Program Pengembangan Manajer Pemasaran


Sistem Pelibatan RS dalam
Kegiatan Sosial

PERSPEKTIF
PEMBELAJARAN &
PERTUMBUHAN
Meningkatnya komitmen Meningkatkan kapabilitas Program Pendidikan dan Manajer Medik
modal manusia  personel Pelatihan Personel Berbasis dan
Strategic Job Manajer Keperawatan

Membangun integrated Program Pengembangan Manajer Modal


 performance management Sistem Terpadu Pengelolaan Manusia
 system Kinerja Personel

Terbangunnya modal Membangun Infrastruktur Program Pembangunan Manajer Akuntansi


informasi Sistem Informasi Infrastruktur Sistem Informasi
Manajer Akuntansi
Program Pemutakhiran
Perangkat Keras dan Lunak
Sistem Informasi

Terbangunnya organisasi Mengembangkan Struktur Program Pengembangan Manajer Modal


nirbatas dan berkapabilitas Organisasi Nirbatas Organisasi Lintas Fungsional Manusia

Mengembangkan Learning Program Pengembangan Pusat Manajer Medik


Organization Pembelajaran

Gambar 5.12 Daftar Program dan Pemilik Program

Siapakah yang bertanggung jawab untuk menjabarkan inisiatif strategik ke dalam


 program? Oleh karena program merupakan langkah besar untuk mewujudkan sasaran
strategik, penyusunan program melibatkan kerja sama lintas fungsional. Dalam organisasi
lintas fungsional, program disusun oleh tim lintas fungsional di bawah pimpinan manajer
sistem. Dalam organisasi fungsional, program disusun melalui kerja sama manajer
 berbagai fungsi (seperti fungsi pemasaran, fungsi logistik, fungsi teknik, fungsi produksi,
fungsi keuangan, dan fungsi akuntansi).

Penjabaran program ke dalam kegiatan-kegiatan dan perhitungan informasi


keuangan projeksian.   Dengan menggunakan kartu program, setiap program kemudian
dijabarkan lebih lanjut ke dalam kegiatan-kegiatan dan perhitungan projeksi sumber daya
yang diperoleh dan/atau dikonsumsi dalam pelaksanaan program. Gambar 5.13 dan 5.14
melukiskan kartu program yang digunakan untuk menjabarkan program ke dalam
kegiatan, investasi projeksian, pendapatan projeksian, biaya projeksian, dan arus kas
 projeksian.

Pemerincian lebih lanjut informasi dalam kartu program ke dalam workbook.


Informasi tertentu dalam kartu program perlu didokumentasikan lebih lanjut dalam
workbook, untuk kepentingan penyediaan referensi dalam pelaksanaan program atau
dalam mempertimbangkan revisi program, jika dalam proses penyusunan program terjadi
 perubahan strategi, sasaran strategik, atau inisiatif strategik. Biasanya data yang berkaitan
18

dengan informasi kuantitaif nonkeuangan dan kuantitaif keuangan projeksian


memerlukan rincian dalam workbook.

KARTU PROGRAM
NAMA
PROGRAM
INISIATIF UKURAN
STRATEGIK PEMACU
KINERJA
SASARAN PERSPEKTIF UKURAN
STRATEGIK ……………… HASIL BASELINE MID STRECH

STRATEGI

TUJUAN (GOAL)

PEMILIK
PROGRAM
 RATIONALE
PROGRAM

DESKRIPSI
RINGKAS
PROGRAM

MANFAAT
PROGRAM

ASUMSI
PROGRAM

Gambar 5.13 Formulir Kartu Program (Halaman ke-1)


19

URAIAN SINGKAT KEGIATAN


KETERANGAN 2010 2011 2012 2013 2014

INVESTASI PROJEKSIAN  (PROJECTED IN VESTMENT )


KETERANGAN TOTAL 2010 2011 2012 2013 2014
Investasi Gedung
Investasi Peralatan
Investasi Modal Kerja
PENDAPATAN PROJEKSIAN  (PROJECTED REVENUES )
Pendapatan Jasa Rawat Jalan
Pendapatan Jasa Rawat Inap

BIAYA PROJEKSIAN ( PROJECTED COSTS )


Biaya Aktivitas Admisi Pasien
Biaya Aktivitas Penyembuhan Pasien
Biaya Aktivitas Penyediaan Jasa Lab

ARUS KAS PROJEKSIAN ( PROJEC TED CASH FLOWS )


Laba Sebelum Pajak
Pajak Penghasilan
Laba Setelah Pajak
Biaya Nonkas
Arus Kas Masuk Bersih
NILAI TUNAI ARUS KAS MASUK BERSIH PROJEKSIAN
( PROJECTED NET CASH INFLOWS )
 Discount Factor
 Nilai Tunai Arus Kas Masuk Bersih

Gambar 5.14 Formulir Kartu Program (Halaman ke-2)

Pengisian Kartu Program


Setelah nama-nama program dipilih sebagai penjabaran inisiatif strategik, langkah
 berikutnya dalam proses penyusunan program adalah menjabarkan program tersebut ke
dalam kegiatan-kegiatan dan membuat informasi keuangan projeksian untuk setiap
 program. Untuk setiap program, kegiatan yang digunakan untuk menjabarkan program
dikelompokkan ke dalam dua golongan: (1) kegiatan investasi dan (2) kegiatan operasi
 program. Untuk program bermotif laba, kegiatan operasi program terdiri dari dua
golongan: (1) kegiatan pemerolehan pendapatan dan (2) kegiatan pembiayaan operasi
 program. Untuk program nirlaba, kegiatan operasi program hanya berupa pembiayaan
operasi program.
Setiap manajer yang ditugasi dalam perencanaan program diwajibkan untuk mengisi
kartu program sebagaimana dilukiskan pada Gambar 5.13 dan Gambar 5.14. Dalam kartu
 program tersebut, data tentang usulan program didokumentasikan yang mencakup:
1. Nama program
2. Inisiatif strategik yang dijabarkan melalui program yang bersangkutan.
3. Sasaran strategik dan target   yang hendak diwujudkan melalui program yang
 bersangkutan.
4. Strategi dan tujuan yang berkaitan dengan program.
37

ISI RENCANA LABA JANGKA PANJANG


BERBASIS BALANCED SCORECARD
Dengan menggunakan rerangka Balanced Scorecard proses penyusunan rencana laba
 jangka panjang dilaksanakan melalui tiga sistem: (1) sistem perumusan strategi, (2)
sistem perencanaan strategik, dan (3) sistem penyusunan program. Secara rinci setiap
tahap proses penyusunan rencana laba jangka panjang tersebut telah dibahas dalam Bab 3
Sistem Perumusan Strategi, Bab 4 Sistem Perencanaan Strategik dengan Rerangka
 Balanced Scorecard,  dan Bab 5 Sistem Penyusunan Program.  Timbul pertanyaan
 bagaimana isi rencana laba jangka panjang yang dihasilkan dengan menggunakan
Balanced Scorecard sebagai rerangka? Untuk menggambarkan isi rencana laba jangka
 panjang yang dihasilkan dengan Balanced Scorecard sebagai rerangka, pada Gambar 5.29
dilukiskan keluaran yang dihasilkan oleh sistem perumusan strategi, sistem perencanaan
strategik, dan sistem penyusunan program.

SISTEM KEGIATAN UTAMA DAN KELUARANNYA


Sistem Perumusan Strategi Trendwatching :
Trend  perubahan lingkungan makro, miro, dan
 persaingan
SWOT Analysis
Peluang dan ancaman dari lingkungan luar organisasi
serta kekuatan dan kelemahan dalam lingkungan
internal organisasi
 Envisioning
Misi, visi, tujuan, keyakinan dasar, dan nilai dasar
organisasi

 Rationale yang mendasari pemilihan misi, visi,


keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi
 Strategy crafting
Strategi pilihan
 Rationale yang mendasari pemilihan strategi
Sistem Perencanaan Penerjemahan Misi, Visi, Tujuan, Keyakinan Dasar,
Strategik Nilai Dasar, dan Strategi Organisasi
Company scorecard
Cascading Company Scorecard
 Mission center scorecards
Service center scorecards
Team and personal scorecard 
Sistem Penyusunan Pemilihan Program dan Penunjukan Pemilik
Program Program
Daftar program dan pemilik program
Pengisian Kartu Program
Kartu program usulan
 Review dan Persetujuan Program
Kartu program yang disetujui
Penyusunan Informasi Keuangan Projeksian
38

Perhitungan laba-rugi projeksian


 Neraca projeksian
Laporan arus kas projeksian

Gambar 5.29 Keluaran yang Dihasilkan oleh Sistem Perumusan Strategi, Sistem
Perencanaan Strategik, dan Sistem Penyusunan Program

AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM PROSES PENYUSUNAN


PROGRAM
Informasi akuntansi manajemen dalam proses penyusunan program berupa informasi
kualitatif, informasi kuantitif nonkeuangan, dan informasi kuantitif keuangan. Informasi
kauntansi manajemen digunakan sebagai basis pemilihan program berdasarkan
 pertimbangan kelayakan dari berbagai aspek yang komprehensif: teknis, sosial, politik,
 budaya, damak lingkungan, dan ekonomi.

RANGKUMAN
Penyusunan program tidak dapat dilepaskan dari proses sebelumnya. Program pada
dasarnya merupakan penjabaran lebih lanjut berbagai inisiatif strategik yang ditetapkan
dalam perencanaan strategik. Penyusunan program juga berdampak terhadap proses
 berikutnya. Penyusunan anggaran, yang merupakan tahap akhir dalam total business
 planning , merupakan penjabaran lebih lanjut bagian program yang akan dilaksanakan
dalam tahun anggaran tertentu. Dengan demikian penyusunan program merupakan
matarantai yang menghubungkan perencanaan strategik dengan penyusunan anggaran.
Dalam sistem manajemen strategik, penyusunan program mempunyai tiga fungsi
sebagai: (1) alat untuk menjabarkan inisiatif strategik ke dalam program, (2) alat untuk
mengevaluasi ketercapaian sasaran strategik dan efektivitas inisiatif strategik yang
dirumuskan dalam perencanaan strategik, dan (3) basis untuk penyusunan anggaran.
Sebagai alat pengevaluasi ketercapaian sasaran strategik dan efektivitas inisiatif strategik
yang dirumuskan dalam perencanaan strategik, sistem penyusunan program menjadi mata
rantai yang sangat penting dalam total business planning. Program menjadi penguji
apakah informasi kualitatif yang dirumuskan dalam tahap perencanaan sebelumnya
(perumusan strategi dan perencanaan strategik) dapat diwujudkan oleh perusahaan.
Program juga menjadi penguji apakah dalam jangka panjang perusahaan mampu menjadi
 pelipatganda kekayaan. Program digunakan untuk membuktikan apakah di atas kertas,
dalam jangka panjang perusahaan mampu melipatgandakan kekayaan. Setelah personel
mendapatkan keyakinan bahwa di atas kertas perusahaan mampu melipatgandakan
kekayaan, program baru dijabarkan lebih lanjut ke dalam perencanaan yang lebih rinci
dan berjangka pendek, yaitu dalam bentuk anggaran tahunan.
Penyusunan program dilandasi oleh  opportunity mindset. Berdasarkan mindset   ini,
 program-program yang dipilih untuk menjabarkan inisiatif strategik akan bermasa depan
dan menjanjikan terwujudnya sasaran strategik yang dipilih dalam perencanaan strategik.
Penyusunan program pada hakikatnya merupakan proses perencanaan laba jangka
 panjang (long-range profit planning ). Oleh karena itu, setelah proses kreatif penjabaran
inisiatif strategik ke dalam program dilaksanakan, kemudian dilakukan prakiraan berapa
laba yang dapat dihasilkan dari program baru dan program berjalan yang akan
39

dilaksanakan oleh perusahaan dalam jangka panjang. Jika laba yang dihasilkan dari
 berbagai program yang dipilih tidak mampu memenuhi laba yang diharapkan, penyusun
 program perlu mencari peluang lain untuk mencari inisiatif strategik baru, mencari
 program baru untuk melaksanakan inisiatif strategik tertentu, mengurangi investasi yang
direncanakan, mencari cara untuk meningkatkan pendapatan dan menurunkan biaya, dan
mengurangi program berjalan yang tidak lagi menghasilkan manfaat. Laporan keuangan
 projeksian merupakan keluaran penting dari pelaksanaan perencanaan laba jangka
 panjang ini.

Anda mungkin juga menyukai