Anda di halaman 1dari 14

Volume 17, Nomor 1, Hal.

18-30 ISSN:0852-8349
Januari – Juni 2015

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MENUNJANG


KINERJA SISTEM DRAINASE
(STUDI KASUS SUNGAI BENDUNG PALEMBANG)

Yodha Merlyn, Edward Saleh dan Ridhah Taqwa


Mahasiswa Program Studi Pengelolaan Lingkungan PPS Universitas Sriwijaya
Dosen Program Studi Pengelolaan Lingkungan PPS Universitas Sriwijaya
e-mail : yodhamerlyn@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisasi partisipasi masyarakat dalam kinerja sistem
drainase Sungai Bendung dan mendapatkan skenario pengelolaan sistem drainase dengan
partisipasi masyarakat untuk mencapai sistem drainase berkelanjutan.Waktu penelitian
dilakukan selama 4 (empat) bulan, yaitu mulai bulan Juni 2014 hingga bulan September 2014.
Penelitian ini meliputi survey lapangan, pengumpulan data primer dan data sekunder. Metode
pengumpulan data primer berupa data partisipasi masyarakat didapat dengan cara wawancara
dan kuisioner kepada warga masyarakat penghuni Perumahan Kelurahan Sekip Jaya, 20 Ilir,
dan 9 Ilir, sedangkan data sekunder berupa data jumlah penduduk kelurahan dan data kriteria
penilaian PKPD-PU 2013. Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipasi masyarakat dalam
menunjang kinerja sistem drainaseSungai Bendung sangat baik. Hal ini terlihat dari
pencapaian indikator Kriteria Penilaian PKPD-PU Tahun 2013 Untuk mendukung agar sistem
drainase Sungai Bendung memenuhi kriteria penilaian tersebut, maka upaya yang dilakukan
yaitu menaati kebijakan tentang larangan membuang sampah, gotong royong, dan pemberian
aspirasi berupa saran serta skenario pengelolaan sistem drainase Sungai Bendung dengan
partisipasi masyarakat untuk mencapai drainase berkelanjutan yaitu berbentuk partisipasi dana
dan tenaga kerja yang berasal dari pemerintah maupun masyarakat.

Kata Kunci : Partisipasi masyarakat, skenario partisipasi, sistem drainase.

PENDAHULUAN yakni dari tahun 2000-2010 sebesar 1,76


persen. Hal ini membuat pembangunan
Kota Palembang termasuk salah satu Kota Palembang yang sangat pesat
kota besar di Indonesia yang sering sehingga menyebabkan terjadinya
mengalami permasalahan banjir. Kota peningkatan kebutuhan lahan untuk
Palembang telah memiliki master plan perumahan, kawasan komersial dan
drainase kota yang telah digunakan kawasan industri. Semua itu menyebabkan
sebagai acuan untuk menangani masalah penurunan daya lahan di perkotaan.
genangan dan banjir secara sistematis dan Perubahan fungsi dan peruntukan lahan
konseptual. Sebagai kota besar yang akan mengurangi kapasitas resapan air
sedang berkembang dengan berbagai atau infiltrasi dan meningkatkan kecepatan
infrastruktur perkotaan seperti dan volume limpasan air permukaan,
pertumbuhan daerah-daerah pemukiman sehingga menjadi tekanan bagi sistem
baru, maka pembangunan harus drainase perkotaan.
memperhatikan kaidah-kaidah sistem Berdasarkan data Dinas PU PSDA Kota
drainase. Menurut hasil sensus penduduk Palembang menunjukkan bahwa lokasi
tahun 2010 di Kota Palembang, tingkat genangan air masing-masing berada di Ilir
pertumbuhan penduduk Kota Palembang Timur I dua belas (12) lokasi, Ilir Timur II
per tahun selama sepuluh tahun terakhir empat puluh empat (44) lokasi, Kalidoni
18
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

enam (6) lokasi, Sako empat (4) lokasi, Ilir infrastruktur, sedangkan partisipasi
Barat I delapan belas (18) lokasi, masyarakat belum optimal dimanfaatkan.
Seberang Ulu II tujuh (7) lokasi dan Hal ini terlihat dari kurangnya partisipasi
kemuning enam (6) lokasi. masyarakat dalam menjaga saluran
Balai Besar Wilayah Sumatera Selatan drainase yang ditunjukkan dengan masih
(BBWSS) Kota Palembang mempunyai 19 tingginya pembuangan sampah ke saluran
sistem drainase untuk mengurangi drainase oleh masyarakat. Pembuangan
terjadinya banjir. Sistem drainase tersebut sampah ke saluran drainase ini telah secara
yang disusun berdasarkan sungai atau sub nyata menurunkan fungsi sistem drainase
DAS yang ada di dalam kota Palembang. dengan menurunkan daya tampung dan
Salah satu sistem drainase tersebut adalah terhambatnya kelancaran pengaliran air
sistem drainase Sungai Bendung. Kawasan karena sampah dan sedimentasi. Untuk itu
sistem drainase Sungai bendung dalam penelitian ini akan dikaji
dipengaruhi oleh pasang surut air laut dari kemungkinan keterlibatan masyarakat
Sungai Musi. Kondisi sistem drainase secara partisipatif dalam pengelolaan
Sungai Bendung ini sudah tidak mampu sistem drainase. Tujuan penelitian adalah
lagi manampung beban untuk kondisi air untuk menginventarisasi partisipasi
maksimum. Oleh karena itu, pada saat masyarakat dalam kinerja sistem drainase
terjadi kejadian hujan banyak ditemukan Sungai Bendung dan mendapatkan
kawasan yang tergenang atau banjir. Hal skenario pengelolaan sistem drainase
ini ditunjukkan dalam berita harian koran dengan partisipasi masyarakat untuk
Sriwijaya Post pada tanggal 20 November mencapai sistem drainase berkelanjutan.
2008 yang menyatakan bahwa puluhan
rumah warga yang berada di sekitar Sungai METODE PENELITIAN
Bendung tergenang banjir dan genangan
air di wilayah Sungai Bendung mencapai Lokasi dan Waktu Penelitian
volume 16.800 meter persegi, sehingga Studi kasus dilakukan pada daerah
wilayah Sungai Bendung menduduki sekitar Sungai Bendung di kota
peringkat teratas dalam angka kejadian Palembang, Sumatera Selatan. Di sekitar
banjir (Sriwijaya Post, 2008). sistem drainase Sungai bendung terdiri
Upaya untuk meningkatkan daya dari perumahan dengan 3 Kelurahan yaitu
tampung jaringan drainase di sistem sungai Kelurahan Sekip Jaya, 20 Ilir dan 9 Ilir.
bendung dengan cara memperlebar saluran Waktu penelitian dilakukan selama 4
sudah tidak dapat dilakukan karena lahan (empat) bulan, yaitu mulai bulan Juni 2014
disekitar sungai/saluran sudah digunakan hingga bulan September 2014. Penelitian
oleh masyarakat untuk pemukiman dan ini meliputi survey lapangan,
pertokoan. Demikian juga tidak dapat pengumpulan data primer dan data
dilakukan dengan pendalaman saluran, sekunder, pengolahan dan analisis data
karena topografinya relatif datar dan serta penulisan laporan tesis.
adanya air pasang dari sungai musi yang
akan masuk ke Sungai Bendung. Untuk itu Metode Penelitian
diperlukan identifikasi lebih lanjut untuk Pada studi ini metode yang dipakai
mengoptimalkan sistem drainase Sungai adalah Deskriptif Evaluatif, yaitu metode
Bendung agar terjadi keberlanjutan, karena studi yang mengevaluasi kondisi yang
kawasan sistem drainae Sungai Bendung sebenarnya pada sistem drainase di
merupakan kawasan strategis untuk perumahan Kelurahan Sekip Jaya, 20 Ilir,
pemukiman, perkantoran dan perdagangan. dan 9 Ilir. Pada wilayah tersebut sering
Dalam pengelolaan sistem drainase, terjadi genangan air pada waktu hujan
pemerintah masih mengutamakan yang menggganggu aktivitas masyarakat.
pendekatan fisik dengan pembangunan Sehingga diperlukan adanya solusi dan

27
Yodha Meryln., dkk: Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Kinerja Sistem Drainase (Studi
Kasus Sungai Bendung Palembang)

kebijakan yang mengutamakan partisipasi b. Teknik Analisis


masyarakat dalam mengatasi permasalahan Teknik analisis yang digunakan adalah
tersebut. teknik analisis dengan statistik. Jenis
Metode analisis yang digunakan pada statistik yang akan digunakan adalah
penelitian ini adalah analisis deskriptif statistik deskriptif, statistik deskriptif
kualitatif yang dikuantitatifkan. Metode digunakan untuk menganalisis data dengan
penelitian kualitatif digunakan untuk cara mendeskripsikan atau mengambarkan
meneliti suatu situasi yang sangat mikro data yang telah terkumpul sebagaimana
yaitu satu situsional, sampai yang makro adanya tanpa maksud membuat
masyarakat luas yang kompleks (Suripin, kesimpulan yang berlaku untuk umum
2004). (Haryanto, 2007).

Teknik Pengumpulan Data c. Penentuan Jumlah Sampel


Data yang diperlukan dalam penelitian Penentuan jumlah sampel yang
ini adalah data primer dan data sekunder. diambil dalam studi ini menggunakan
Data Sekunder merupakan data yang rumus sebagai berikut :
didapat dari Kelurahan Sekip Jaya, 20 Ilir, n = persentase jumlah subyek x N
dan 9 Ilir. Data primer adalah data yang Keterangan :
dikumpulkan langsung dari responden atau n = Besar sampel
lapangan dan data sekunder yaitu data N = Besar Populasi
yang diperoleh dari suatu lembaga atau Sedangkan persentase jumlah subyek
institusi dalam bentuk sudah jadi. yang dimaksud adalah persentase
Pengumpulan data primer yang berdasarkan pernyataan jika jumlah subyek
dilakukan dalam penelitian ini adalah adalah kurang dari 100 maka lebih baik di
dengan cara survey langsung di lapangan ambil semua, sedangkan jika jumlah
seperti observasi (pengamatan), subyeknya lebih besar dapat di ambil
dokumentasi, kuisioner dan interview antara 10-15% (Arikunto, 2002).
(wawancara) dan terhadap institusi dan
warga masyarakat yang menjadi sasaran HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian. Adapun data primer yang
diperlukan yaitu Partisipasi masyarakat Analisis partisipasi menggunakan
terhadap pengelolaan sistem drainase yang responden masyarakat yang bermukim di
berkelanjutan. pinggiran sungai pada kawasan Kelurahan
Data eksisting jaringan drainase, Sekip Jaya, 20 Ilir dan 9 Ilir. Data
didapat dari pengamatan dan pengukuran partisipasi tersebut dikuantitatifkan dari
di lokasi, data partisipasi masyarakat hasil kuisioner yang dibagikan kepada
didapat dengan cara wawancara dan penduduk yang bermukim di pinggir
kuisioner kepada warga masyarakat drainase sungai Bendung di bagian hulu
penghuni Perumahan Kelurahan Sekip dan hilir sungai. Selain kuisioner, analisis
Jaya, 20 Ilir, dan 9 Ilir. Populasi dan teknik partisipasi masyarakat tersebut diperjelas
sampling sebagai berikut : dengan melakukan observasi seperti
pengamatan dan wawancara kepada Ketua
a. Populasi RT dan masyarakat setempat untuk
Dalam penelitian ini yang merupakan memperoleh penjelasan yang lebih akurat.
populasi adalah masyarakat perumahan Responden sasaran 51 KK dari seluruh
Kelurahan Sekip Jaya, 20 Ilir, dan 9 Ilir jumlah KK yang bermukim di pinggir
yang bermukim di pinggir drainase sungai Sungai Bendung yaitu 336 KK. Penentuan
Bendung. jumlah responden di ambil menggunakan
15% dari jumlah sampel (Arikunto, 2002).
Responden sasaran dipilih berdasarkan

26
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

untuk melengkapi kinerja drainase non 40

Jumlah Responden
fisik atau peran serta masyarakat dalam 30
berpartisipasi terhadap drainase Sungai 20
Bendung. Untuk mengukur derajat non 10

(%)
fisik / partisipasi masyarakat yang 0
bermukim di pinggir sungai Bendung, Sangat Tinggi Sedang Rendah
maka disusun kuisioner berdasarkan pada Tinggi
enam tahapan dari indikator penilaian Tanggapan Responden
kinerja drainase sungai Bendung.
Indikator penilaian kinerja didasarkan Gambar 1. Grafik Tanggapan Responden
pada kriteria penilaian PKPD-PU Tahun
2013 bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Gambar 1menjelaskan jawaban dari
Cipta Karya Komponen penyelenggaraan responden mengenai adanya program
Drainase untuk Kategori Kota Besar. pemerintah dalam mendorong peran serta
Komponen yang dinilai adalah komponen masyarakat (PSM) didapat data 25,49%
non fisik pada Upaya Pemda Mendorong menyatakan bahwa pemerintah kota selalu
Peran Serta Masyarakat/Swasta. Adapun memberikan usaha-usaha yang sangat rutin
indikator penilaian sebagai berikut : (sangat tinggi) dijalankan dalam
1) Program Pemda dalam Mendorong mendorong masyarakat untuk berperan
Peran Serta Masyarakat (PSM) serta dalam melakukan pemeliharaan
2) Peran Aktif Masyarakat terhadap saluran drainase Sungai Bendung.
Melaporkan Adanya Genangan Kemudian 37,25% masyarakat yang
(Banjir) menganggap pemerintah rutin (tinggi)
3) Tindak lanjut terhadap pengaduan mendorong masyarakat berpartisipasi, dan
masyarakat 37,25% pula masyarakat merasa bahwa
4) Keterlibatan masyarakat dalam program pemerintah tersebut terkadang
proses perencanaan drainase memberikan dorongan untuk berpartisipasi
kawasan/Kota dan terkadang pula pemerintah tidak
5) PSM/Swasta dalam memenuhi memberikan dorongan untuk
perencanaan drainase dan NSPM berpartisipasi.
6) PSM dan Swasta dalam operasi dan Apabila ditinjau dari jumlah persentase
pemeliharaan sistem drainase tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Keenam indikator tersebut program pemerintah dalam mendorong
ditanyakan pada masyarakat yang dipilih peran serta masyarakat (PSM) sangatlah
secara random berdasarkan tempat tinggal tinggi. Terbukti persentase yang
yang bermukim dipinggir Drainase sungai menanggapi positif berjumlah 25,29%
Bendung. yang menyatakan sangat tinggi dan
37,25% pula yang menyatakan tinggi. Hal
Program Pemda dalam Mendorong ini menyatakan bahwa pemerintah Kota
Peran Serta Masyarakat (PSM) Palembang sebenarnya sudah melakukan
Pada indikator program pemda dalam hal yang di syaratkan dalam kriteria
mendorong peran serta masyarakat (PSM), penilaian sistem drainase yang baik.
untuk mengetahui jawaban responden Pada indikator syarat kriteria penilaian
terhadap program atau usaha-usaha PKPD-PU Tahun 2013 bidang Pekerjaan
pemerintah dalam mendorong PSM maka Umum Sub Bidang Cipta Karya
indikator penilaian dapat dilihat dari Komponen penyelenggaraan Drainase
Gambar 1 di bawah ini : untuk Kategori Kota Besar, jelas disebut
bahwa program pemerintah dalam
mendorong peran serta masyarakat
merupakan indikator yang penting dalam

27
Yodha Meryln., dkk: Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Kinerja Sistem Drainase (Studi
Kasus Sungai Bendung Palembang)

upaya meningkatkan partisipasi adanya genangan/banjir maka indikator


masyarakat. penilaian dapat dilihat dari Gambar 2 di
Hasil wawancara dengan beberapa bawah ini :
responden yang menyatakan bahwa
program pemerintah dalam mendorong 60

Jumlah Responden
peran serta masyarakat sangat rutin (sangat 40
tinggi) itu terlihat dalam dibuatnya
20
kebijakan pemerintah untuk tidak

(%)
0
membuang sampah pada saluran drainase
yang dapat berakibat banjir dan membuat Sangat Sering Jarang Tidak
Sering Pernah
himbauan untuk mengadukan segala
permasalahan drainase Sungai Bendung. Tanggapan Responden
Usaha pemerintah kota terlihat jelas
sebenarnya sudah optimal untuk Gambar 2. Tanggapan Responden
mendorong peran serta masyarakat untuk Mengenai Peran Aktif Masyarakat
berpartisipasi. Namun, aktifitas Melaporkan Adanya Genangan (Banjir)
masyarakat disekitar sungai tidak bisa
dipungkiri merupakan hal yang sangat Berdasarkan Gambar 2menjelaskan
berpengaruh terhadap kebersihan sungai bahwa jawaban dari responden yang
terhadap sampah. Hal ini mungkin menanggapi tentang peran aktif
dilakukan oleh sebagian masyarakat yang masyarakat melaporkan adanya genangan
tidak merasa bahwa pemerintah melakukan air (banjir) di dapat data 3,92%
tindakan untuk mendorong peran serta menyatakan sangat sering melaporkan
masyarakat. Terlihat dalam hasil adanya genangan air (banjir) di daerah
pengamatan 37,25% menyatakan sekitar Sungai Bendung, dan yang
terkadang pemerintah mendorong peran menyatakan sering melaporkan adanya
serta masyarakat dalam berpartisipasi. genangan air didapat 56,86%, kemudian
Hasil wawancara dengan responden masyarakat yang terkadang melaporkan
yang menyatakan terkadang (sedang) dan terkadang tidak melaporkan (jarang)
pemerintah mendorong peran serta didapat data sebesar 25,49% dan 13,73%
masyarakat adalah mereka beranggapan untuk masyarakat yang tidak berperan
bahwa masih banyaknya masyarakat yang aktif dalam melaporkan genangan (tidak
belum memiliki kesadaran untuk tidak pernah).
membuang sampah di drainase sungai Apabila ditinjau dari jumlah persentase
Bendung. Peran masyarakat dalam jumlah tanggapan dari responden, maka
berperilaku untuk membuang sampah di dapat disimpulkan bahwa masyarakat yang
sungai merupakan hal yang tidak wajar. bermukim dipinggiran drainase Sungai
Perlu dibentuknya kesadaran lingkungan Bendung masih dinilai berperan aktif
sekitar dengan melakukan sosialisasi dalam melaporkan permasalahan adanya
kepada masyarakat setempat khususnya genangan air (banjir) dilokasi sekitar. Hal
yang bermukim di pinggir Sungai ini dapat dilihat dari jumlah persentase
Bendung. yang tinggi pada bagian tanggapan
responden yang menanggapi sering untuk
Peran Aktif Masyarakat Melaporkan melaporkan adanya genangan yaitu sebesar
Adanya Genangan (Banjir) 56,86% ditambah dengan jumlah yang
Pada indikator Peran Aktif Masyarakat menyatakan sangat sering yaitu sebesar
Melaporkan Adanya Genangan (Banjir), 3,92%.
untuk mengetahui jawaban responden Hasil wawancara dari beberapa
terhadap partisipasi masyarakat dalam hal responden yang menyatakan sering untuk
berperan aktif untuk melaporkan masalah melaporkan adanya genangan air (banjir)

26
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

bahwa mereka sering berperan aktif untuk Hal ini apabila dilihat dari jumlah
mengadukan permasalahan kepada RT persentase tersebut dapat dikatakan bahwa
untuk melaporkan permasalahan kepada tanggapan responden yang menyatakan
pemerintah dalam mengatasi permasalahan bahwa Pemerintah Kota sangat
drainase sungai Bendung. RT yang sudah menanggapi dan menindaklanjuti laporan
menanggapi permasalahan biasanya selalu adanya permasalahan genangan air (banjir)
menindaklanjuti pengaduan masyarakat sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan hasil
dengan menghubungi pihak pemerintah. persentase responden yang yang
Menanggapi hasil laporan masyarakat menyatakan bahwa Pemerintah Kota
yang bermukim di pinggir Sungai sangat menanggapi dan menanggapi sangat
Bendung, tentu saja tidak lepas dari tinggi sebesar 23,53% dan 64,71%. Oleh
tanggapan Pemerintah Kota yang berperan sebab itu, dapat disimpulkan bahwa
sebagai pihak melaksanakan program ini. pengaduan dari masyarakat setempat
Oleh sebab itu, dalam penulisan ini dilihat sangat berbanding lurus dengan tanggapan
pula bagaimana tanggapan Pemerintah Pemerintah Kota dalam menanggapi dan
Kota menanggapi peran aktif masyarakat menindaklanjuti dari pengaduan/laporan
dalam melaporkan adanya genangan air dari masyarakat.
(banjir). Gambar 3 merupakan tanggapan Hasil wawancara dari beberapa
responden terhadap Pemerintah Kota yang responden yang menyatakan pemerintah
menanggapi hasil pengaduan mereka sangat menanggapi apabila ada laporan
terhadap permasalahan genangan air terhadap permasalahan banjir mengatakan
(banjir). bahwa apabila terjadi genangan air (banjir)
80 dan setelah dilaporkan kepada pemerintah,
60
Jumlah Responden (%)

mendatangkan pihak tenaga kerja untuk


40
20 memperbaiki saluran air yang rusak dan
0 mengatasi genangan air tersebut dan
pemerintah menghimbau kepada
masyarakat untuk tetap menjaga kondisi
saluran air dan tidak membuang sampah
sembarangan terutama ke saluran drainase
Tanggapan Responden sehingga menyebabkan terhambatnya
aliran air dan terjadinya genangan air
Gambar 3. Tanggapan Responden (banjir). Hal ini disampaikan kepada ketua
Mengenai Peran Aktif Masyarakat RT setempat yang menyampaikan kepada
Melaporkan Adanya Genangan (Banjir) masyarakat dalam bentuk pengumuman
tersurat.
Pada Gambar 3 jawaban responden
yang menyatakan peran aktif masyarakat
Tindak Lanjut terhadap Pengaduan
dalam melaporkan adanya genangan air
Masyarakat
(banjir) sangat ditanggapi oleh Pemerintah Pada indikator tindak lanjut terhadap
Kota didapat dari hasil data sebesar pengaduan masyarakat, untuk mengetahui
23,53%, kemudian yang menyatakan jawaban responden terhadap partisipasi
ditanggapi oleh Pemerintah Kota di dapat masyarakat dalam hal tindak lanjut
dari hasil data sangat tinggi yaitu sebesar pemerintah daerah terhadap pengaduan
64,71%, selebihnya tanggapan responden masyarakat, maka indikator penilaian
yang menanggapi Pemerintah Kota jarang dapat dilihat dari Gambar 4 di bawah ini :
menanggapi 3,92% dan tidak menanggapi
7,84%.

27
Yodha Meryln., dkk: Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Kinerja Sistem Drainase (Studi
Kasus Sungai Bendung Palembang)

50 50
Jumlah Responden (%)

Jumlah Responden (%)


40 40
30 30
20 20
10 10
0 0
Sangat Cepat Lambat Sangat Sangat Banyak Jarang Sangat Tidak
Cepat Lambat Banyak Sedikit Pernah

Tanggapan Responden Tanggapan Responden

Gambar 4. Tanggapan Responden Menge- Gambar 5. Tanggapan Responden Menge-


nai Tindak Lanjut terhadap nai Keterlibatan Masyarakat
Pengaduan Masyarakat dalam Proses Perencanaan
Drainase Kawasan/Kota
Gambar. 4 menjelaskan bahwa jawaban
responden terkait tindak lanjut Pemerintah Gambar. 5 menjelaskan bahwa jawaban
Kota terhadap pengaduan masyarakat responden mengenai keterlibatan
sebesar 19,61% yang menyatakan bahwa masyarakat dalam proses perencanaan
Pemerintah Kota bertindak sangat cepat Drainase Kawasan/Kota dari data didapat
dalam menanggapi tindak lanjut terhadap 17,65% yang menyatakan sangat banyak
pengaduan masyarakat, sementara 45,09% masyarakat yang terlibat dalam proses
yang menjawab Pemerintah Kota bertindak perncanaan Drinase Kota dan 41,18%
cepat saja, dan 35,29% yang menjawab banyak masyarakat yang terlibat dalam
Pemerintah Kota menjawab lambat dalam proses perencanaan. Sementara 21,57%
menindak lanjuti pengaduan masyarakat. menyatakan jarang atau kadang-kadang
Banyaknya responden yang menjawab melakukan keterlibatan dalam
bahwa Pemerintah Kota cepat dalam hal prosesperencanaan dan 5,88% yang
menindak lanjuti terhadap pengaduan menyatakan tidak pernah dilibatkan sama
masyarakat, memperlihatkan bahwa sekali.
Pemerintah Kota memang cepat tanggap Hasil wawancara dari berbagai
terhadap pengaduan masyarakat. responden yang menjawab sangat banyak
Khususnya dalam memberikan bantuan terlibat dalam proses perncanaan
pada masyarakat yang terkena Drainanse Kwasan/Kota menyatakan
permasalahan banjir. Hasil wawancara bahwa masyarakat dilibatkan dalam tahap
kepada responden juga menyatakan hal perencanaan sebelum
yang demikian. pembangunan/sebelum di perbaiki untuk
minta persetujuan dalam pembebasan
Keterlibatan Masyarakat dalam Proses lahan. Seperti dibebaskannya lahan untuk
Perencanaan Drainase kawasan/Kota bahu jalan yang digunakan untuk
Pada indikator keterlibatan masyarakat meresapnya air ke dalam tanah dan juga
dalam proses perencanaan drainase dilibatkannya masyarakat pada kajian
Kawasan/Kota, untuk mengetahui jawaban survei awal observasi penduduk sekitar
responden terhadap keterlibatan untuk mendapatkan informasi daerah mana
masyarakat dalam perencanaan drainase yang sering terkena genangan air/banjir.
Kawasan/Kota, maka indikator penilaian Keterlibatan masyarakat dalam proses
dapat dilihat dari Gambar 5 di bawah ini : perencanaan drainase kota ini sesuai
dengan indikator yang ada pada kriteria
penilaian PKPD-PU Tahun 2013 dalam
melihat jumlah persentase responden

26
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

41,18% memperlihatkan bahwa Masyarakat merupakan syarat penting


keterlibatan masyarakat cukup baik di dalam merencanakan drainase perkotaan.
pemukiman pinggir sungai Bendung. Adapun peran serta masyarakat/swasta
Banyaknya masyarakat yeng terlibat dalam akan bertindak sebagai berikut :
perencanaan drainase kota ini merupakan 1) Tahap survei dan Investigasi
hal yang sangat baik, namun jika di lihat Pada tahap ini peran serta
dari masyarakat yang menjawab tidak masyarakat/Sawata sangat dibutuhkan
pernah atau kadang-kadang saja terlibat untuk memberikan informasi lokasi yang
dalam proses perencanaan ini berpendapat akan dibangun dan kondisi setempat
bahwa Pemerintah Kota tidak pernah seperti kelayakan dari segi teknis dan
dilibatkan oleh Pemerintah Kota. ekonomi.
Hasil wawancara dari beberapa 2) Tahap Perencanaan
responden yang menjawab jarang dan Pada tahap ini peran serta
tidak pernah mengakatan bahwa mereka masyarakat/Swasta sangat dibutuhkan
tidak pernah terlibat karena mereka pikir untuk memberi kemudahan dan
Pemerintah Kota sudah cukup baik untuk memperlancar proses pembebasan lahan
merencanakan pembangunan drainase kota apabila lahan telah dibuat.
sehingga mereka pikir tidak perlu 3) Tahap pembebasan lahan
dilibatkan untuk merencanakan drainase. Pada tahap ini peran serta
masyarakat/Swasta sangat dibutuhkan
Peran Serta Masyarakat/Swasta dalam untuk memberi kemudahan dan
memenuhi perencanaan drainase dan memperlancar proses pembebasan lahan
NSPM apabila lahan masyarakat terkena dampak
Pada indikator PSM/Swasta dalam lingkungan.
memenuhi perencanaan drainase dan Hasil wawancara kepada salah satu
NSPM, maka pertanyaan ini ditujukan pihak pemerintah menyatakan bahwa
pada Pemerintah Kota Palembang Dinas pembangunan drainase perkotaan harus
Pekerjaan Umum Bina Marga dan sesuai dengan prosedur. Begitupun dengan
Pengelolaan Sumber Daya Air. Dalam perencanaan, pihak pemerintah selalu
menjawab indikator ini, Pemerintah Kota melakukan ketiga tahap di atas.
Palembang beranggapan bahwa Peran Tanggapan dari pihak Pemerintah Kota
Serta Masyarakat/Swasta dalam memenuhi sangat menjelaskan bahwa Peran Serta
perencanaan drainase dan NSPM (Norma, Masyarakat/Swasta telah memenuhi
Standar, Prosedur, dan Manual) sudah perencanaan drainase dan NSPM.
memenuhi perencanaan drainase Tanggapan masyarakat juga diperlukan
Kota/Provinsi. Hal ini terlihat dalam untuk mengetahui program perencanaan
perencanaan drainase perkotaan harus pemerintah tersebut sudah memenuhi
melewati tahap-tahap seperti tahap harapan masyarakat atau belum memenuhi
perencanaan, pelaksanaan (pembangunan) harapan masyarakat. Untuk mengetahui
dan pengawasan (operasional) serta jawaban responden terhadap program
pemeliharaan. Secara umum aspek yang perencanaan bangunan drainase sudah
perlu diperhatikan dalam perencanaan, memenuhi atau belum memenuhi harapan
pengelolaan sarana dan prasarana serta masyarakat setempat, maka indikator
penyuluhan dan pedoman pemeliharaan penilaian dapat dilihat dari Gambar 6 di
harus mengedepankan partisipasi bawah ini :
masyarakat.

27
Yodha Meryln., dkk: Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Kinerja Sistem Drainase (Studi
Kasus Sungai Bendung Palembang)

54 merupakan masalah saluran saja. Padahal


Jumlah Responden (%) masalah banjir merupakan masalah yang
52
50 berasal dari perilaku maayarakat yang
48 tidak mempedulikan lingkungan, seperti
46 contoh membuang sampah dan limbah di
44 saluran drainase sungai Bendung.
Sudah Belum
Memenuhi Memenuhi Peran Serta Masyarakat dalam Operasi
Tangapan Responden dan Pemeliharaan Sistem Drainase
Pada indikator PSM dan Swasta dalam
Gambar 6. Tanggapan Responden operasi dan pemeliharaan sistem drainase,
Mengenai Program untuk mengetahui jawaban responden
Perencanaan Bangunan terhadap peran serta masyarakat dan
Drainase oleh Pemerintah. swasta dalam pemeliharaan sistem
drainase miasalnya dalam melakukan
Gambar 6 menjelaskan 47,06% kegiatan gotong royong terhadap saluran
responden yang menanggapi bahwa drainase, maka indikator penilaian dapat
perencanaan drainase sudah memenuhi dilihat dari Gambar 7 di bawah ini :
harapan warga. Sementara 52,94% yang Jumlah Responden (%) 60
menjawab perencanaan drainase belum
40
memenuhi harapan warga.
Hasil wawancara kepada responden 20
yang menjawab perencanaan drainase 0
sudah memenuhi harapan masyarakat Sangat Banyak Jarang Sangat
(47,06%) mengatakan bahwa Pemerintah Banyak Sedikit
Kota telah membangun dan merencanakan
Tanggapan Responden
sesuai dengan prosedur pekerjaan dan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat Gambar 7. Tanggapan Responden
karena selama ini juga di daerah sekitar Mengenai PSM dan Swasta
permasalahan banjir sudah mulai menurun, dalam Operasi dan
terakhir banjir besar pada Tahun 2003 dan Pemeliharaan Sistem
sampai sekarang tidak pernah lagi terjadi Drainase.
banjir yang tinggi.
Hasil wawancara kepada responden Gambar 7 menjelaskan bahwa jawaban
yang mengatakan bahwa program dari responden mengenai peran serta
perencanaan drainase belum memenuhi masyarakat dan swasta dalam operasi dan
harapan warga (52,94%). Masyarakat pemeliharaan drainase di dapat 21,57%
berpendapat bahwa hal ini disebabkan masyarakat sangat banyak yang ikut
karena masyarakat masih melihat adanya berpartisipasi dalam operasi dan
genangan air yang melebihi batas pemeliharaan saluran. Selanjutnya 49,02%
maksimum saluran drainase sungai yang menyatakan banyak yang ikut dalam
Bendung dan tergenang di pinggiran jalan. operasi dan pemeliharaan drainase.
Selain itu masyarakat menilai bahwa Sementara 23,53% responden yang
perencanaan kota tidak sesuai dengan menyatakan kadang-kadang dan 5,88%
tahap pemeliharaan saluran drainase masyarakat yang ikut serta dalam operasi
Sungai Bendung. dan pemeliharaan drainase.
Masyarakat Sungai Bendung melihat Jika melihat dari indikator syarat
masalah ini pada kondisi fisik sistem kinerja sistem drainase yang baik, maka
drainase sungai Bendung. Mereka peran serta masyarakat dan Swasta yang
beranggapan bahwa masalah banjir
26
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

merupakan indikator yang sangat penting Tabel 1. Rekapitulasi Jawaban Responden


untuk menunjang kinerja sistem drainase terhadap Indikator Kriteria Penilaian
yang baik. Kinerja sistem drainase yang Drainanse
baik apabila aspek operasi dan
pemeliharaan harus diperhatikan dan No. Indikator Jawaban
dijalankan dalam memenuhi sarana 1. Program Pemda 37,25%
drainase berwawasan lingkungan. dalam Mendorong (Tinggi)
Masyarakat berperan terhadap operasi 2. Peran Serta
dan pemeliharaan. Adapun peran Masyarakat (PSM) 56,86%
masyarakat tersebut yaitu masyarakat ikut 3. Peran Aktif (Sering)
berperan aktif dalam pemeliharaan dan 4. Masyarakat
pengoperasian dan melaporkan jika ada Melaporkan 45,09%
kerusakan. Seperti contoh masyarakat 5. Adanya Genangan (Cepat)
melakukan pemeliharaan dan pengope (Banjir) 41,18%
rasian adalah dengan melakukan gotong 6. Tindak lanjut (Banyak)
royong untuk membersihkan saluran terhadap pengaduan
primer, sekunder dan tersier drainase masyarakat 100%
Sungai Bendung. Keterlibatan (Memenuhi)
Mayarakat yang bermukim di pinggir masyarakat dalam
Sungai Bendung menyatakan bahwa proses perencanaan 49,02%
masyarakat ada yang berperan aktif untuk drainase (Banyak)
melakukan gotong-royong dan adapula kawasan/Kota
masyarakat yang malas untuk melakukan PSM/Swasta dalam
gotong royong. Masih belum ada memenuhi
kesadaran masyarakat untuk berniat perencanaan
gotong royong atas kesadaran sendiri. drainase dan NSPM
Semua kegiatan gotong royong harus ada PSM dan Swasta
himbauan dari RT setempat. Masyarakat dalam operasi dan
yang menyatakan kadang-kadang pemeliharaan
melakukan kegiatan kebersihan atau sistem drainase
gotong royong dan bahkan tidak pernah
bepartisipasi dalam kegiatan gotong Sumber : Hasil Penelitian, 2014
royong, mereka beranggapan bahwa
mereka sibuk pada pekerjaan masing- Skenario Pengelolaan Sistem Drainase
masing sehingga tidak ada waktu untuk dengan Partisipasi Masyarakat untuk
melakukan kegiatan tersebut. Mencapai Drainase yang Berkelanjutan
Masyarakat yang bertempat tinggal di
pinggir Sungai Bendung masih memiliki Sistem drainase dengan partisipasi
kesadaran yang kurang untuk menjaga masyarakat untuk mencapai drainase yang
lingkungan sekitar khususnya kebersihan berkelanjutan dan berjalan dalam jangka
drainase sungai bendung. Padahal panjang dapat dilakukan dengan beberapa
Pemerintah Kota telah menyediakan cara, yaitu :
tempat sampah di pinggir sungai, namun
masih ada saja masyarakat yang
membuang sampah di saluran tersebut.
Berikut merupakan hasil rekapitulasi
indikator kriteria penilaian drainase.

27
Yodha Meryln., dkk: Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Kinerja Sistem Drainase (Studi
Kasus Sungai Bendung Palembang)

Tabel 2. Skenario Partisipasi Metode ini merupakan metode


Bentuk pencegahan / preventif dengan cara
Partisipasi Pemerintah Masyarakat mempertahankan lahan terbuka yang
√ − mampu menyerap air hujan serta
Dana − √ meningkatkan kemampuan lahan
menyerap air hujan pada kawasan
√ √
terbangun dengan pembuatan sumur
√ − resapan, penggunaan blok beton pejal
Tenaga
− √ maupun berlubang pada areal parkir, jalan
Kerja
√ √ masuk perumahan, jalan kampung dan
lainlain. Menyediakan lahan resapan kepa
Berdasarkan Tabel 2 merupakan da masyarakat yang bermukim di
bentuk Operasi dan Pemeliharaan sistem bantaran sungai berfungsi untuk mengu
drainase sungai Bendung dapat dibedakan rangi banjir. Daerah pemukiman di
menjadi 2 (dua) yaitu bentuk partisipasi daerah hulu dan tengah perlu diterapkan
berupa dana dan tenaga kerja. peraturan yang ketat tentang kewajiban
a) Bentuk Partisipasi berupa Dana pembuatan sumur resapan dan lubang
oleh Pemerintah biopori.
Bentuk partisipasi berupa dana Pembuatan sumur resapan pada
yang dilakukan oleh pemerintah prinsipnya adalah mempercepat aliran
merupakan bentuk partisipasi yang permukaan menjadi aliran bawah
hanya melibatkan pemerintah yang permukaan(sub surface flow). Tindakan ini
memberikan dana kepada walaupun yang diresapkan hanya
masyarakat untuk melakukan sedikit tetapi jika dilaksanakan oleh
operasi dan pemeliharaan saluran seluruh pemilik rumah maka hasil air
drainase sungai Bendung. yang bisa di dirubah menjadi aliran
b) Bentuk Partisipasi berupa Dana bawah permukaan akan sangat besar.
oleh Masyarakat Akibatnya banjir akan jauh berkurangdan
Bentuk partisipasi berupa dana oleh persediaan air tanah akan meningkat.
masyarakat merupakan bentuk Pembuatan sumur resapan di setiap
partisipasi yang dilakukan oleh rumah dan kawasan niaga dan bisnis di
masyarakat dengan berupa dana daerah yang bermukin di bantaran sungai
yang berasal dari masyarakat. Bendung juga dapat dilakukan. Sebagai
Dalam hal ini, masyarakat berperan contoh, jika seluruh unit rumah masyarakat
penting melakukan pengumpulan (50 rumah) mempunyai sumur resapan air
dana dengan cara rutin untuk hujan yang bervolume 4 m3, maka akan
melakukan operasi dan dapat tertampung sebanyak 200 m3. Bisa
pemeliharaan saluran drainase dibayangkan apabila masyarakat
sungai Bendung. berpartisipasi untuk membangun sumur
c) Bentuk Partisipasi berupa Dana resapan di seluruh rumah mereka, hal ini
oleh Pemerintah dan Masyarakat akan menjadi kekuatan untuk
Bentuk partisipasi ini merupakan menanggulangi banjir. Hal ini sesuai
bentuk partisipasi yang dilakukan oleh dengan hasil penelitian Oktavianto et al
masyarakat dan bekerjasama dengan (2012) yang menyatakan bahwa tindakan
pemerintah. Partisipasi dalam bentuk konservasi juga dapat dilakukan dengan
pemberian dana dari pemerintah kepada dibangunnya sumur resapan dengan
masyarakat misalnya dengan menghibau melakukan penelitian mendalam terhadap
kepada seluruh masyarakat untuk kecepatan tanah dan menormalisasikan
menyediakan lahan Resapan, Sumur serta merehabilitasi saluran drainase.
Resapan dan lubang Biopori.

26
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

d) Bentuk Partisipasi Tenaga Kerja di saluran dapat dilakukan setiap hari


oleh Pemerintah oleh pemerintah serta masyarakat.
Bentuk partisipasi tenaga kerja oleh b. Cara pelaksanaan pemeliharaan rutin
pemerintah merupakan bentuk yaitu dengan membersihkan saluran
partisipasi yang dilakukan oleh dari sampah dan tumbuh-tumbuhan
pemerintah dalam bentuk tenaga pada saluran yang berpenampang lebar
kerja. Pemerintah memberikan dan dalam keadaan aliran dengan
bantuan berupa tenaga kerja untuk menggunakan perahu.
melakukan operasi dan 2) Jenis Pemeliharaan berkala saluran
pemeliharaan drainase sungai drainase
Bendung. a. Jenis pemeliharaan yaitu mengangkat
e) Bentuk Partisipasi Tenaga Kerja sedimen yang ada di saluran, umumya
oleh Masyarakat dilakukan satu musim sekali yang
Bentuk partisiapasi tenaga kerja dilakukan pada waktu tertentu,
oleh masyarakat merupakan bentuk misalnya setiap minggu sekali atau
tenaga kerja yang dilakukan oleh bulan atau tahun. Jenis pemeliharaan
masyarakat. Dalam hal ini, dapat dilakukan dengan gotong royong
masyarakat memiliki inisiatif masyarakat yang dilakukan secara
sendiri untuk melakukan operasi berkala dan didukung dengan
dan pemeliharaan saluran drainase partisipasi tenaga kerja pemerintah
sungai Bendung. yang membersihkan saluran drainase
f) Bentuk Partisipasi Tenaga Kerja tersebut.
Oleh Pemerintah dan b. Cara pelaksanaan yaitu dengan
Masyarakat membuat regu dari masyarakat
Bentuk partisipasi tenaga kerja oleh setempat untuk mengangkut sedimen di
pemerintah dan masyarakat merupakan saluran drainase. Hal ini juga dibantu
bentuk partisipasi yang dilakukan oleh dengan tenaga kerja pemerintah dengan
pemerintah dan bekerja sama dengan menyediakan dump truck untuk
masyarakat untuk melakukan operasi dan mengangkat sedimentasi tersebut.
pemeliharaan saluran drainase sungai 3) Jenis Pemeliharaan khusus saluran
bendung. drainase.
Pemerintah memiliki cara operasi dan a. Pemeliharaan khusus dapat
pemeliharaan saluran drainase yang terdiri dilakukan apabila saluran mengalami
dari 3 (tiga) macam pekerjaan kerusakan yang sifatnya mendadak.
pemeliharaan (Pedoman Pengoperasian Perbaikan kerusakan ringan pada
dan pemeliharaan saluran drainase saluran primer dan sekunder.
perkotaan, 2013) yaitu : b. Cara pelaksanaan yaitu apabila
1) Pemeliharaan Rutin kerusakan ringan, masyarakat dapat
2) Pemeliharaan Berkala membuat regu untuk memperbaiki
3) Pemeliharaan Khusus saluran drainase dan pemerintah
Cara operasi dan pemeliharaan yang menyediakan material serta alat yang
dilakukan pemerintah, dilakukan pula oleh mendukung proses perbaikan saluran
masyarakat. Adapun cara bentuk tersebut.
partisipasi tenaga kerja oleh pemerintah Bentuk partisipasi tenaga kerja
dan masyarakat : pemerintah yang bekerja sama dengan
1) Pemeliharaan rutin saluran drainase. masyarakat harus dilakukan secara
a. Jenis pemeliharaan yaitu mengangkut bersama-sama. Oleh sebab itu, pemerintah
sampah yang hanyut di saluran dan harus melakukan sosialisai dan penyuluhan
membuang tumbuh-tumbahan (gulma) kepada masyarakat yang bermukim di
bantaran sungai Bendung. Dalam hal ini

27
Yodha Meryln., dkk: Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Kinerja Sistem Drainase (Studi
Kasus Sungai Bendung Palembang)

pemerintah bersifat sebagai stakeholder DAFTAR PUSTAKA


memberikan petunjuk kepada masyarakat
yang tinggal di bantaran sungai untuk Arikunto, S. 2002. Metode Penelitian: Suatu
melakukan pemeliharaan pada saluran Pendekatan Praktek Ed. Revisi V.
drainase baik itu saluran primer, Jakarta: PT. Rineka Cipta
sekunder dan tersier. Dinas PU Bina Marga dan PSDA Kota
Definisi ssosialiasi merupakan suatu Palembang. 2010 Palembang.
proses penanaman atau transfer Haryanto. 2007. Sains Jilid 4. Jakarta:
kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu Erlangga.
generasi ke generasi lainnya dalam Ktavianto, S.D., Harisuseno, D., dan Haji,
sebuah kelompok masyarakat. Adapun T. 2012. Studi Reduksi Genangan
sosialisi yang dilakukan misalnya Limpasan Permukaan Saluran
melalui PNPM Mandiri, jadi sosialisasi Drainase di Jalan Danau Ranau dan
untuk mengenalkan kepada masyarakat Jalan Danau Laut Tawar Kota
tentang Program Nasional Pemberdayaan Malang Menggunakan Aplikasi
Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri) Sistem Model Daerah Aliran
tentang program-program yang diberikan Sungai (SIMODAS). Jurnal Teknik
oleh pemerintah dan ditujukan kepada Pengairan, 29 (1): 21-30
warga. Sriwijaya Post. 2008. Warga Sekip
Palembang Kebanjiran. Palembang
KESIMPULAN : 20 November 2008
Suripin, 2004. Sistem Drainase Perkotaan
Dari hasil analisa dan pembahasan yang yang Berkelanjutan. ANDI Offset:
telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa : Yogyakarta

1) Partisipasi masyarakat dalam


kinerja sistem drainase Sungai
Bendung sangat baik. Hal ini
terlihat dari pencapaian indikator
Kriteria Penilaian PKPD-PU Tahun
2013. Upaya yang dilakukan yaitu
menaati kebijakan tentang larangan
membuang sampah, gotong
royong, dan pemberian aspirasi
berupa saran.
2) Skenario pengelolaan sistem
drainase Sungai Bendung dengan
partisipasi masyarakat untuk
mencapai drainase berkelanjutan
yaitu berbentuk partisipasi dana
dan tenaga kerja yang berasal dari
pemerintah maupun masyarakat.

26
Jurnal Penelitian Universitas Jambi Seri Sains

27

Anda mungkin juga menyukai