Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN

DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)


PEMBANGUNAN GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU
(JASA KONSULTASI PERENCANAAN - TAHUN 2019)

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN


DINAS SOSIAL
UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH
PANTI SOSIAL REHABILITASI TUNA SOSIAL
JL.Siliwangi Pasir Ona Rangkasbitung Kab.Lebak - Banten

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 1


PENDAHULUAN
UMUM
Permasalahan kesejahteraan sosial yang berkembang dewasa ini bahwa ada warga Negara yang
belum terpenuhi hak atas kebutuhan dasarnya secara layak karena belum memperoleh pelayanan
sosial dari negara sehingga masih ada warga Negara yang tidak dapat menjalani kehidupan secara
layak dan bermartabat. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu
dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk
pelayanan sosial guna memenuhikebutuhan dasar setiap warga Negara, yang meliputi rehabilitasi
sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.

Kesejahteraan sosial diatur dengan Undang-Undang Nomor


11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial dan sebagai
dasar hukum adalah Pasal 18A, Pasal 20, Pasal 21, Pasal 23
ayat (1), Pasal 27 ayat (2), Pasal 28C ayat (1), Pasal 28H
ayat (1), ayat (2), dan ayat (3), dan Pasal 34 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Materi pokok yang diatur dalam Undang Undang ini, antara
lain pemenuhan hak atas kebutuhan dasar, penyelenggaraan
kesejahteraan sosial secara komprehensip dan profesional
serta perlindungan masyarakat.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 2


Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah ini
bertujuan:
a. meningkatkan taraf kesejateraan, kualitas, dan kelangsungan hidup;
b. memulihkan fungsi social dalam rangka mencapai kemandirian;
c. meningkatkan ketahanan social masyarakat dalam mencegah dan menangani masalah
kesejahteraan sosial;
d. meningkatkan kemampuan, kepedulian dn tanggung jawab social dunia usaha dalam
penyelenggaraan kesejahteraan social secara melembaga dan berkelanjutan;
e. meningkatkan kemampuan dan kepedulian masyarakat dalam penyelenggaran kesejahteraan
social secara melembaga dan berkelanjutan; dan
f. meningkatkan kualitas manajemen penyelenggara kesejahteraan social.

Pemerintah Provinsi Banten dalam rangka meningkatkan kualitas manajemen penyelenggaraan


kesejahteraan sosial, sebagaimana tujuan dari penyelenggaraan kesejahteraan sosial ini telah
mengeluarkan Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Pembentukan
Organisasi Dan Tata Kerja Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Di Lingkunan
Pemerintah Provinsi Banten. Jadi berdasarkan Pergub Peraturan Gubernur Banten Nomor 19 Tahun
2018 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja Cabang Dinas Dan Unit Pelaksana Teknis
Daerah Di Lingkunan Pemerintah Provinsi Banten, Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial
(BPPS) telah berubah menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial
(UPTD PSRTS) Dinas Sosial Provinsi Banten.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 3


MAKSUD DAN TUJUAN
Adanya pedoman teknis dalam Pembangunan Gedung Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu berupa
Detail Engeneering Desain (DED) ini dimaksudkan agar dalam menyusun rencanasecara
keseluruhan yang berkesinambungan dan terpadu untuk melaksanakanfungsi sepenuhnya sebagai
Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu yang terus berkembang dalam peningkatan layanannya secara
terinci dalam tahapan-tahapan pengadaan sumber dayamanusia, pembiayaan, maupun prasarana
dan sarana fisik bangunannya, yangtersusun dalam suatu Rencana Detail Engeneering Desain
(DED) Pembangunan Bangunan Gedung Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu dalam kelembagaan Unit
Pelaksana Teknis Daerah Panti Sosial Rehabilitasi (UPTD) Dinas Sosial Provinsi Banten.

Rencana Detail Engeneering Desain (DED)


Pembangunan Bangunan Gedung ini akan
dijadikan dasar acuan dalammewujudkan
Rencana Pembangunan dan Pengembangan
Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu, Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas
Sosial Provinsi Banten agarbaik dan benar
yang akan menjadi acuan bagi pengelola.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 4


RUANG LINGKUP
Ruang lingkup pekerjaanDetail Engineering Desain (DED) Pembangunan Gedung Panti Rehabilitasi Sosial
Terpadu:perumusan prioritas Rencana Kebutuhan, Rencana Pengembangan Fungsi, Rencana Block Plan dan
Utilitas serta prioritas Pelaksanaan Pembangunan Fisik Sarana dan Prasarana Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu.

RENCANA KEBUTUHAN

PERUMUSAN PRIORITAS
 JENIS LAYANAN PANTI REHABILTASI SOSIAL TERPADU
 PENETAPAN DURASI LAYANAN REHABILITASI SOSIAL
 KAPASITAS DAN KLASIFIKASI LAYANAN REHABILITASI
 PERHITUNGAN SDM DAN ORGANISASI
ANALISA KONDISI UMUM  KEBUTUHAN RUANG LAYANAN

ASPEK EKSTERNAL
KOMPILASI DATA KEBIJAKAN RENCANA PENGEMBANGAN FUNGSI
GEOGRAFI
PENGUMPULAN DATA PRIMER DEMOGRAFI
PERSIAPAN OBSERVASI KONDISI EKSISTING DERAJAT/TINGKAT PENANGANAN JENIS KEGIATAN PANTI REHABILITASI TERPADU
(UPTD PSRTS DAN UPTD PS)
PENGUMPULAN DATA SEKUNDER ASPEK INTERNAL
STANDAR,PEDOMAN&LITERATUR SARANA PELAYANAN  AKTIFITAS KERJA
POLA REHABILITASI  HUBUNGAN FUNGSIONAL
 PENGELOMPOKAN/ZONASI SESUAI JENIS&FUNGSI LAYANAN
SDM/KETENAGAKERJAAN
 POLA SIRKULASI KEGIATAN
ORGANISASI

RENCANA BLOK DAN UTILITAS


DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED)
HASIL PERUMUSAN PRIORITAS

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 5


PENGERTIAN
1. Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu adalah institusi pelayanan rehabilitasi sosial dalam bentuk
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Banten yang terdiri dari
UPTD PSRTS dan UPTD PS.
2. UPTD PSRTS yaitu UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial yang mengelola pembinaan PMKS
Gelandangan dan Pengemis (Gepeng); dan PMKS Disabilitas.
3. UPTD PS yaitu UPTD Perlindungan Sosial yang mengelola pembinan PMKS Lanjut Usia; dan PMKS
Anak Terlantar.
4. Rencana Blok (Block Plan) Peletakan massa-massa bangunan dengan bentuk rencana atapnya
yang ditempatkan pada permukaan suatu tapak, dimana konsep tata letak memperhatikan
hubungan (pola aktifitas) antar massa bangunan tersebut.
5. Zonasi membagi wilayah/area , gedung-gedung maupun ruangan-ruangan yang ada di Panti
Rehabilitasi Sosial Terpadu kedalam area yang memiliki kesamaan sifat dan fungsi kedalam satu
wilayah/area yang berdekatan dan saling berhubungan. Tujuannya adalah untuk memudahkan
pengendalian, pelayanan dan pengelolaan, memudahkan identifikasi dan klasifikasi wilayah/area,
gedung, lantai-lantai dan ruangan serta memudahkan operasional dan pemeliharaan.
6. DED adalahDetail Engeneering Desain (DED) Pembangunan Bangunan yang memuat Gambaran
tentang Perencanaan Gedung Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu berupa Drawing Engeneering Detail
dan Rencana Anggaran Biaya sesuai dengan estetika bangunan yang adadalam kelembagaan Unit
Pelaksana Teknis Daerah Panti Sosial Rehabilitasi (UPTD) Dinas Sosial Provinsi Banten.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 6


GAMBARAN UMUM WILAYAH KAJIAN
KONDISI EKSISTING LOKASI RENCANA
Kondisi Eksisting Lahan/ Lokasi FasilitasSarana
dan Prasarana Unit Pelaksana Teknis Daerah
Panti Sosial Rehabilitasi Dinas Sosial Provinsi
Bantenberada di pusat kta rangkasbitung
tepatnya di Jalan Siliwangi Pasir Ona
Rangkasbitung Kabupaten Lebak dengan luas
lahan sebesar 6,75 Ha.
Dalam kegiatan survey dan pengukuran
pemeriksaan dan pematokan batas lahan
dipastikan bahwa lahan yang dilaksanakan
pengukuran adalah sesuai dengan lokasi yang
dimiliki dan dikelola oleh UPTD Dinas Sosial
Provinsi Banten,dan semua acuan perletakan
bangunan dan infrastrukturnya, harus mengacu
pada batas-batas lahan yang benar.
Setelah dipastikan seluruh patok perimeter sesuai, dan sudah maka menjadi dasar acuan seluruh
pengukuran berikutnya, yaitu :
 titik batas lahan dan garis perimeternya diplot ke gambar dan dilakukan cross check apakah sesuai
dengan batas yang diberikan untuk dilakukan penyesuaian gambar desain;
 dilakukan pemeriksaan luas lahan apakah sesuai dengan luasan pada sertifikat tanah yang dimiliki
Pemerintah Provinsi Banten;
DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 7
 selanjutnya dibuat patok benchmark utama (BM) yang terhubung dengan seluruh titik sudut perimeter
lahan di lokasi serta menjadi acuan awal pelaksanaan pematokan ( stacking out) pada bangunan-
bangunan yang ada dan yang akan dilaksanakan.
Setelah batas lahan dipastikan sesuai, segera dilakukan pemeriksaan level dan kontur tanah eksisting,
untuk mendapatkan data acuan level bangunan serta infrastruktur yang akan dilaksanakan. Data dari
pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk perhitungan pekerjaan cut and fill serta galian/urugan yang
diperlukan Tanda atau marking level di lapangan untuk level acuan seluruh bangunan yang akan
dikerjakan, dibuat pada patok BM utama atau pada bangunan atau infrastruktur eksisting yang dipastikan
tidak akan berubah dalam jangka waktu yang cukup lama.Kegiatan pengukuran kontur tanah eksisting,
termasuk level jalan raya, saluran, pedestrian, dsb, termasuk seluruh kondisi eksisting pada area di sekitar
lokasi rencana dan apabila tanda yang dibuat di lapangan terhapus atau rusak segera dilakukan perbaikan
atau pembuatan tanda yang baru.

Hasil Pengamatan kondisi lapangan


Selain pengukuran dan pendataan kondisi lapangan baik di
dalam lokasi maupun di sekitar lokasi rencana, perlu diamati
antara lain :
 kondisi tanah dan vegetasi serta konstruksi dan utilitas
eksisting di lokasi proyek
 bahaya alam (lereng yang mudah longsor, titik sambaran
petir,  dsb)
 kondisi lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki serta manuver
kendaraan di sekitar lokasi rencana.
 kondisibangunan dan aspek sosial di sekitar lokasi rencana.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 8


Hal ini dimaksudkan supaya selanjutnya tim pelaksana pekerjaan dapat mengantisipasi segala kendala
yang mungkin timbul serta membuat persiapan pencegahannya, termasuk memberikan gambaran awal
yang baik untuk penempatan bangunan sementara termasuk akses dan jalan kerja yang diperlukan.
Dari hasil pengukuran luas lahan Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu ini pemanfaatan dan penggunaan masih
sekitar 60% termasuk lahan belum terbangun,
dengan komposisi :
 LahanTerpakai Gedung : 25.084 M2
 Lahan Kosong Di Dalam : 35.827 M2
 Lahan Kosong Di Luar : 6.595 M2

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 9


SITE EKSISTING PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 10


Kondisi bangunan gedung dan utilitas di lokasi rencana berada dalam kondisi dengan tingkat kerusakan
yang berbeda-beda dan umumnya pada tingkat kerusakan pekerjaan arsitek, dan sebagian kecil
kerusakan di bagian struktur. Adapun gedung&Utilitas tersebut hasil analisa disajikan sebagai berikut:

Tabel 1. Kondisi Gedung dan Utilitas Panti Rehabiltasi Sosial Terpadu


Tingkat Kerusakan
No. Gedung / Utilitas Vol/Spesifikasi Ukuran Keterangan
Ringan Sedang Berat
Bangunan Gedung
1 Gedung Kantor 1 Unit ( 2 Lantai ) 22.00 X 11.00
2 Aula 1 Unit 21.00 X 08.00
3 Ruang Belajar A 1Unit 15.00 X 10.00
4 Ruang Belajar B 1Unit 18.00 X 08.00
5 Ruang Belajar C 1 Unit 15.00 X 10.00
6 Ruang Keterampilan A 1 Unit 20.00 X 10.00
7 Ruang Keterampilan B 1 Unit 18.00 X 08.00
8 Musholla 1 Unit 12.00 X 10.00
9 Rumah Dinas Kepala 1 Unit 09.00 X 06.00
10 Rumah Dinas Staff 1 Unit 12.00 X 06.00
11 Rumah Dinas TU 1 Unit 10.00 X 08.00
12 Rumah Dinas Kasi 1 Unit 12.00 X 08.00
13 Dapur Umum 1 Unit 15.00 X 08.00
14 Ruang Makan (kantin) 1 Unit 20.00 X 10.00
15 Pos Jaga 3 Unit 04.00 X 04.00
16 Gudang 1 Unit 32.00 X 06.00
Asrama/Wisma
17 Wisma Jeruk 6 R. Tidur 19.00 X 08.00
18 Wisma Jambu 6 R. Tidur 19.00 X 08.00
19 Wisma Mangga 5 R. Tidur 22.00 X 08.00
20 Wisma Delima 5 R. Tidur 19.00 X 08.00
DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 11
21 Wisma Belimbing 6 R. Tidur 15.00 X 08.00
22 Wisma Sawo 4 R. Tidur 14.00 X 10.00
23 Wisma Kedondong 6 R. Tidur 16.00 X 08.00
24 Wisma Rambutan 4 R. Tidur 14.00 X 10.00
25 Wisma Manggis 4 R. Tidur 16.00 X 10.00
26 Wisma Dukuh 4 R. Tidur 14.00 X 10.00
27 Wisma Nusa Indah 9 R. Tidur 30.00 X 10.00
Utilitas
28 Pintu Masuk (Gerbang) 05.00 M’
29 Pagar Depan 148.00 M’ Rusak Total / Diganti
30 Pagar Keliling 721.00 M’ Belum Ada
31 Pintu Keluar (Gerbang) 05.00 M’
32 Papan Nama 1 Unit
33 Lapangan Upacara/Parkir 22.50 X 15.00
34 Lapangan Volly 20.00 X 10.00
35 TPT 125.00 M’ Dihitung Ulang
36 Ground Water Tank (GWT) Belum Ada
37 Rumah Genset / Panel Listrik Belum Ada
38 PJU (Penerangan Jalan Umum) Perlu Ditambah
39 Pedestrian 484.00 X 02.00 Perlu Ditambah
40 Jalan Kendaraan/Hotmix 760.00 X 06.00
41 Jalan Antar Ruang/Paving Block 484.00 X 02.00
42 Taman / Landscape Belum Tertata
43 Drainase Area 1.520.00 M’ Belum Ada
44 Septictank Komunal / IPAL Belum Ada
45 Hydrant Belum Ada
46 TPST (Sampah) Belum Ada

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 12


Gambar : Foto Kondisi Eksisting Gedung dan Utilitas Panti Rehabiltasi Sosial Terpadu

Kondisi Pagar Depan dan Gerbang :


 Rusak Total pada bagian Struktur
 Perlu Revitalisasi/Bangun Baru
 Jumlah Pintu perlu pertimbangan efisiensi
 Perlu penggatian Papan Nama sesuai
dengan perubahan Bentuk Organik

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 13


Kondisi Jalan dan Penghubung Ruang:
 Rusak Total pada Jalan bagian LPB,
sehingga perlu perbaikan total.
 Perlu Perbaikan dan Penambahan Jalan
Penghubung Ruang.
 Bangunan Pedestrian perlu di bangun baru
dan penambahan sesuai dengan area yang
dikembangkan.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 14


Kondisi Bangunan Gedung :
 Perlu dilakukan Rehab Ringan, Rehab
Sedang, dan Rehab Berat sesuai dengan
tingkat kerusakan.
 Perlu dilakukan alih fungsi sesuai dengan
pengembangan organic.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 15


Kondisi Utilitas Gedung dan Landscape :
 Pondasi Penahan Tanah harus dibongkar
dan Bangun Baru.
 Perlu Penataan Taman dan Pengelolaan
Sampah.
 Perlu Perbaikan Sistem Drainase

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 16


KONDISI EKSISTING KAPASITAS LAYANAN PANTI REHABILITASI TERPADU
Kapasitas layanan dalam proses refungsionalisasi dan pengembangan untuk memulihkan dan mengembangkan
kemampuan seseorang yang mengalami disfungsi sosial agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar
dalam mengembalikan keberfungsian secara fisik, mental dan social, serta memberikan dan meningkatkan
keterampilan yang diberikan dalam bentuk salah satunya dengan perawatan dan pengasuhan diperlukan
layanan dalam asrama/wisma di Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu UPTD Dinas Sosial Provinsi Banten dengan
standar sarana dan prasarana penyelenggaraan kesejahteraan social dimana ukuran kelayakan yang harus
dipenuhi secara minimum baik mengenai kelengkaan kelembagaan, proses maupun hasil pelayanan sebagai alat
dan penunjang dalam penyelenggaran kesejateraan social. Pada Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu UPTD Dinas
Sosial Provinsi Banten sesuai dengan pengembangan pengelolaan pembinaan pada PMKS Lanjut Usia Terlantar
(Jompo) dan PMKS Anak Terlantar perlu disiapkan. Adapun Kondisi kapasitas yang ada sebagai berikut :

Tabel 2. Kapasitas Tampung Pada Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu UPTD Dinas Sosial Provinsi Banten
No. Asrama/Wisma Jumlah Kamar Kapasitas Tampung
1. Wisma Jeruk 6 Kamar 24 Orang
2. Wisma Jambu 6 Kamar 24 Orang
3. Wisma Mangga 5 kamar 20 Orang
4. Wisma Delima 5 Kamar 20 Orang
5. Wisma Belimbing 6 Kamar 24 Orang
6. Wisma Sawo 4 Kamar 16 Orang
7. Wisma Kedondong 6 Kamar 16 Orang
8. Wisma Rambutan 4 Kamar 16 Orang
9. Wisma Manggis 4 Kamar 16 Orang
10. Wisma Dukuh 4 Kamar 16 Orang
11. Wisma Nusa Indah 9 Kamar 36 Orang
Jumlah 59 Kamar 236 Orang

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 17


TINGKAT LAYANAN PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU
Tingkat layanan dalam proses perawatan dan pengasuhan Tabel.3 Jumlah PMKS
dalam asrama/wisma di Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu UPTD Periode sampai dengan 2019
Dinas Sosial Provinsi Banten dalam sepuluh tahun terakhir rata
rata 139 PMKS yang berbeda-beda, adapun tuntutan
peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana di Panti
Rehabilitasi Sosial Terpadu UPTD Dinas Sosial Provinsi Banten
ini sesuai dengan pengembangan kelembagaan dalam satu unit
pelayanan Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu adalah institusi
pelayanan rehabilitasi sosial dalam bentuk Unit Pelaksana
Teknis Daerah (UPTD) Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Banten
yang terdiri dari UPTD PSRTS yang mengelola pembinaan PMKS
Gelandangan dan Pengemis (Gepeng); dan PMKS
Disabilitasdan UPTD PS yang mengelola pembinan PMKS Lanjut
Usia; dan PMKS Anak Terlantar.
Dari periode jumlah PMKS yang dilakukan melalui perawatan
dan pengasuhan dalam asrama/wisma di Panti Rehabilitasi
Sosial pada dua tahun terakhir periode 2018 dan 2019
menurun dan dengan pola terpadunya semua kategori PMKS
yang akan ditampung di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Banten untuk tahun
berikutnya perlu dipersiapkan peningkatan dan penataan
pengelolaan bagunan gedung sarana dan prasarana pelayanan.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 18


GRAFIK: JUMLAH PMKS PADA DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2003 S.D 2019

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 19


Tabel 4. JUMLAH DISABILITAS

No Kabupaten/Kota Laki - laki Perempuan Jumlah


1 KabupatenPandeglang 3.793 2.347 6.140
2 KabupatenLebak 3.038 2.079 5.117
3 Kabupaten Tangerang 2.325 1.602 3.927
4 KabupatenSerang 3.352 2.802 6.154
5 Kota Tangerang 1.237 1.114 2.351
6 Kota Cilegon 733 593 1.326
7 Kota Serang 837 658 1.495
8 Kota Tangerang Selatan 762 525 1.287
Jumlah 16.077 11.720 27.797
Sumber : POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2018

Tabel 5. JUMLAH PMKS GELANDANGAN


DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2018

No Kabupaten/Kota Laki - laki Perempuan Jumlah

1 Kabupaten Pandeglang 10 8 18
2 Kabupaten Lebak 8 6 14
3 Kabupaten Tangerang 140 26 166
4 Kabupaten Serang 68 34 102
5 Kota Tangerang 1 0 1
6 Kota Cilegon 24 14 38
7 Kota Serang 11 15 26
8 Kota Tangerang Selatan 0 0 0
Jumlah 262 103 365
Sumber : POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
Tabel 6. DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2018 JUMLAH PMKS PENGEMIS
DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 20
No Kabupaten/Kota Laki - laki Perempuan Jumlah
1 Kabupaten Pandeglang 22 9 31
2 Kabupaten Lebak 24 10 34
3 Kabupaten Tangerang 122 148 270
4 Kabupaten Serang 123 34 157
5 Kota Tangerang 27 27 54
6 Kota Cilegon 30 17 47
7 Kota Serang 60 43 103
8 Kota Tangerang Selatan 1 0 1
Jumlah 409 288 697
Sumber : POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2018

Tabel 7. JUMLAH PMKS TUNA SUSILA

No Kabupaten/Kota Laki - laki Perempuan Jumlah


1 Kabupaten Pandeglang 0 1 1
2 Kabupaten Lebak 0 13 13
3 Kabupaten Tangerang 0 96 96
4 Kabupaten Serang 0 33 33
5 Kota Tangerang 0 15 15
6 Kota Cilegon 0 888 888
7 Kota Serang 0 58 58
8 Kota Tangerang Selatan 0 2 0
Jumlah 0 1.104 1.104
Sumber : POTENSI DAN SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL (PSKS)
DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2018

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 21


Tabel 8. JUMLAH PMKS DISABILITAS, GELANDANGAN, PENGEMISDAN TUNA SUSILA
BERDASARKAN DATA DINAS SOSIAL PROVINSI BANTEN TAHUN 2018

No Kabupaten/Kota Laki - laki Perempuan Jumlah


1 Kabupaten Pandeglang 3.825 2.363 6.188
2 Kabupaten Lebak 3.070 2.108 5.178
3 Kabupaten Tangerang 2.587 1.872 4.459
4 Kabupaten Serang 3.543 2.903 6.446
5 Kota Tangerang 1.265 1.156 2.421
6 Kota Cilegon 787 1.513 2.300
7 Kota Serang 908 774 1.682
8 Kota Tangerang Selatan 763 525 1.288
Jumlah 16.748 13.214 29.962

KEADAAN PEGAWAI PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU


DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 22
Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu asebagai suatu pengembangan institusi pelayanan rehabilitasi sosial
dalam bentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Banten yang terdiri
dari UPTD PSRTS yang mengelola pembinaan PMKS Gelandangan dan Pengemis (Gepeng); dan PMKS
Disabilitas dan UPTD PS yang mengelola pembinan PMKS Lanjut Usia; dan PMKS Anak Terlantar, dengan
keadaan pegawai sebagai berikut:

UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH (UPTD) DINAS SOSIAL PEMERINTAH PROVINSI BANTEN
UPTD PANTI SOSIAL REHABILITASI TUNA SOSIAL UPTD PERLINDUNGAN SOSIAL
Kepala UPTD : 1 Orang Kepala UPTD : 1 Orang
Kasubag TU : 1 Orang Kasubag TU : 1 Orang
KepalaSeksi : 2 Orang KepalaSeksi : 1 Orang
Pelaksana PNS : 10 Orang Pelaksana PNS : .. Orang
Pelaksana TKS : 22 Orang Pelaksana TKS : ..Orang
Jumlah : 36 Orang Jumlah : … Orang

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 23


GAMBARAN UMUM KEBIJAKAN
 Adanya Program Rehabilitasi Sosial (progress) 5.0 New Platform (NP) sebagai suatu metode dan
pendekatan dalam memberikan layanan kepada lima klaster yaitu Rehabilitasi Sosial Anak,
Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas, Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan Napza,
Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, serta Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia,
yang harus disinergiskan dengan program daerah.
 Berdasarkan Pergub Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Pembentukan Organisasi Dan Tata Kerja
Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Banten, Balai
Pemulihan dan Pengembangan Sosial (BPPS) di rubah menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah Panti
Sosial Rehabilitasi Tuna Sosial (UPTD PSRTS) Dinas Sosial Provinsi Banten.
 Untuk memenuhi Standar Sarana dan Prasarana Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial yaitu ukuran
kelayakan yang harus dipenuhi secara minimum baik mengenai kelengkapan kelembagaan, proses
maupun hasil pelayanan sebagai alat dan penunjang dalam Penyelenggaran Kesejateraan Sosial,
diperlukan kajian teknis infrastruktur sarana prasarana eks BPPS (Balai Pemulihan dan
Pengembangan Sosial) sehingga tercapai sesuai dengan target layanan sebagai UPTD Dinas Sosial
Pemerintah Provinsi Banten sebagaimana diamanatkan oleh Permen dan Undang Undang.
 Penyusunan DED Detail Engineering Desain Tahun Anggaran 2019 sebagai suatu jawaban untuk
melakukan tahapan pekerjaan dalam penataan dan pengembangan infrastruktur sarana prasarana
eks. BPPS (Balai Pemulihan dan Pengembangan Sosial).

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 24


KONSEP DASAR PERENCANAAN
Penataan Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu berorientasi pada perubahan infrastruktur seperti
pagar depan dan papan nama dengan logo/artefak yang khas serta masalah aksesibilitas, kebutuhan
ruang khusus seperti ruang konseling, ruang therapies, labolatorium, ruang pemeriksaan khusus
dengan pendekatan Pembangunan Baru, Alih Fungsi Ruang dan Rehabilitasi serta penataan
Prasarana, Sarana dan Utilitas Panti sesuai dengan prioritas jenis komponen yang akan dibangun
dengan standarisasi sarana prasarana di masing-masing PMKS yang masing-masing memiliki
spesifikasi yang berbeda.
Adapun yang menjadi dasar perencanaan dan penataan letak serta pembagian zonasi pada masing-
masing pelayanan penyandang masalah sosial: tempat rehabilitasi yang aman dan nyaman, kondisi
area yang sehat dan bersih, pencapaian dan sirkulasi jalan antar zona dan ruang yang mudah.
Penerapan Pola sirkulasi yang tepat sehingga pedestrian dapat mengakses ke beberapa bangunan
dalam tapak. Diperjelas zoning dalam tapak untuk zona public, zona semi public, zona private dan
zona layanan khusus dan rumah ibadah. Untuk mengurangi kebisingan dan privasi terjaga
digunakan buffer berupa tanaman atau tembok.
Utilitas berorientasi pada penghematan air dengan menata letak reservoir serta mengolah air kotor.
Untuk eletrikal perlu sumber dengan genset sebagai cadangan listrik ketika PLN mati dengan titik
lokasi rumah genset yang tepat, selanjutnya dilakukan system proteksi bahaya petir menggunakan
tiang penangkap petir.

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 25


RENCANA PENGEMBANGAN GEDUNG DAN UTILITAS

Tahap awal dalam Penataan Panti Rehabilitasi Sosial Terpadu melalui kegiatan pekerjaan ini terdiri
dari beberapa komponen sebagai berikut:
NO GEDUNG DAN UTILITAS SPESIFIKASI KATEGORI ZONA
1 Pagar Muka dan Pintu Gerbang Bangun Baru All
2 Papan Nama (Artefak/Logo) All
3 Pagar Keliling (Lingkungan) Tinggi 3 Meter Bangun Baru All
4 Asrama PMKS Lanjut Usia 60 Orang ( 2 Org/Kamar) PS
5 Asrama PMKS anak 30 Orang ( 4 Org/Kamar) PS
6 Gedung Kantor 1 Unit Alih Fungsi PS
7 Aula Kapasitas 100 Orang PS
8 Ruang Belajar Kapasitas 40 Orang PS
9 Ruang Keterampilan 1 Unit PS
10 Ruang makan ( Kantin ) 1 Unit PS
11 Mushola Kapasitas 80 Orang PS
12 Rumah Dinas 1 Unit PS
13 Jalan Lingkungan Antar Zona/Ruang Paving Blok Rehab & Bangun Baru PSRTS & PS
14 Sumur Bor & Instalasi Air Artesis All
15 Penataan Elektrikal All
16 RTNH / Lapangan Olah Raga Bangun Baru PSRTS

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 26


LAMPIRAN
JADWAL KEGIATAN TENAGA AHLI
GAMBAR EKSISTING A3

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 27


P

DED GEDUNG PANTI REHABILITASI SOSIAL TERPADU 28

Anda mungkin juga menyukai