Anda di halaman 1dari 10

Analisis Kelayakan Usaha

Wednesday, 22 October 2008


Written by admin

Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai
sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil
analisis ini digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah
menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah
kemungkinan dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat
dalam arti finansial maupun sosial benefit. Dengan adanya analisis kelayakan ini diharapkan
resiko kegagalan dalam memasarkan produk dapat dihindari.
 
Tujuan Analisis Kelayakan
Tujuan analisis kelayakan usaha antara lain sebagai berikut :
·Mengetahui tingkat keuntungan terhadap alternatif investasi.
·Mengadakan penilaian terhadap alternatif investasi.
·Menentukan prioritas investasi, sehingga dapat dihindari investasi yang hanya memboroskan
sumber daya.
 
Tahap-tahap Analisis Kelayakan Usaha
Analisis kelayakan usaha mencakup beberapa aspek antara lain: aspek pasar, aspek teknis dan
operasional, aspek finansial dan aspek lingkungan serta aspek legal. Analisis kelayakan usaha
yang disusun merupakan pedoman kerja, baik dalam penanaman investasi, pengeluaran biaya,
cara produksi, cara melakukan pemasaran dan cara memperlakukan lingkungan organisasi.
Dalam kenyataannya tidak semua aspek harus diteliti, hanya aspek yang benar-benar dibutuhkan
saja yang perlu dianalisis untuk dibahas lebih lanjut.
 
Analisis Aspek Pasar
Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan pasar,
mendefinisikan dan mengukur besarnya kebutuhan pasar tersebut, menentukan produk atau jasa
yang dilayani dan program-program yang sesuai untuk melayani pasar yang ada dan meminta
setiap jajaran organisasi untuk berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Analisis aspek
pasar merupakan variabel pertama dan utama yang perlu dikaji dalam pembahasan studi
kelayakan karena bilamana tidak ada pasar pada unit usaha yang dikaji maka keputusan investasi
perlu ditinjau kembali. Dalam aspek ini dibahas mengenai peluang pasar, penetapan pasar, dan
langkah-langkah yang perlu dilakukan disamping kebijakan yang diperlukan. Dalam penentuan
pasar ada beberapa kriteria pasar yang harus diukur untuk mempermudah penentuan pasar
sasaran, yaitu :
 
a. Pasar potensial adalah sekumpulan konsumen yang menyatakan tingkat minat yang memadai
terhadap penawaran pasar.
b. Pasar tersedia adalah sekumpulan konsumen yang mempunyai minat, pendapatan, akses dan
kualifikasi untuk penawaran pasar tertentu.
c. Pasar sasaran (pasar terlayani) adalah bagian dari pasar tersedia yang akan dimasuki oleh
perusahaan berdasarkan pada kesiapan dan kebijakan perusahaan. Dalam menentukan pasar
tersebut maka akan dilakukan survei terhadap populasi yang telah ditentukan. Berikut teori
dalam pemilihan populasi, metode sampling, juga penetapan jumlah sampling dalam penelitian :
 
a. Memilih Populasi Survei
Survei digunakan untuk memprediksi permintaan sebagai dasar untuk membuat keputusan
finansial. Dalam memilih populasi survei dengan tingkat akurasi dan representasi tertentu dari
fakta keseluruhan dengan pertimbangan teknik, waktu, dan biaya maka dilakukan teknik
sampling yang disebabkan banyaknya objek yang harus diteliti. Sampel anggota populasi
diharapkan mewakili karakteristik dan sifat anggota populasi, sehingga akan diperoleh suatu
kesimpulan dengan tingkat kepercayaaan tertentu yang merupakan suatu kesimpulan dari objek
populasi secara keseluruhan.
b. Metode Sampling
Dalam garis besarnya terdapat dua macam metode sampling, yaitu :
1. Probability Sampling, dimana setiap unsur dalam populasi memiliki kemungkinan dipilih
yang sama besarnya. Terdiri dari Simple Random Sampling, Proportionate Stratified Random
Sampling, Disproportionate Stratified Random Sampling, Systematic Sampling, Cluster
Sampling, Multistage Sampling.
2. Non Probability Sampling, dimana setiap unsur dalam populasi tidak memiliki kemungkinan
yang sama besar, karena tidak diketahui dan dikenal populasi yang sebenarnya. Terdiri dari
Convenience Sampling, Judgment Sampling, Quota Sampling, dan Snowball Sampling.
 
c. Ukuran Sampling
Ukuran sampel yang digunakan didasarkan pada jumlah minimum ukuran sampel yang
diperlukan, diperoleh dengan teknik perhitungan melalui suatu rumusan matematis, serta ukuran
sampel dalam suatu penelitian akan mempengaruhi valid atau tidaknya suatu penelitian tersebut.
Teori yang dikemukakan oleh Gervitz dalam bukunya “Developing New Product with TQM,
halaman 92” yaitu responden yang dibutuhkan sebagai sampel untuk suatu kuisioner ditentukan
dari populasi sebenarnya sebagai berikut :
 
1. Sampel minimal adalah 30, jika ukuran sampel kurang dari 30 maka biasanya terlalu
kecil untuk menggambarkan kesimpulan yang diambil.
2. Jika populasi lebih dari 500, maka sampel yang diambil berkisar antara 10 persen dari
populasi.
3. Untuk populasi sekitar 5.000 sampel, ukuran sampelnya sebaiknya antara 100-500.
4. Untuk populasi yang lebih besar dari 10.000 maka sampel yang diambil seharusnya
berkisar antara 200-1000.
 
Aspek Teknis dan Operasional
Analisis aspek teknis dan operasional antara lain menentukan jenis teknologi pada produk dan
jasa yang dikaji. Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam jenis teknologi antara lain :
1. Mengkaji implementasi sistem teknis layanan Personal Info Services pada Flexi berdasarkan
kondisi real.
2. Teknologi harus mudah untuk diterapkan.
3. Jenis teknologi yang digunakan harus dapat menghasilkan standar mutu yang sesuai dengan
keinginan pasar.
4. Teknologi harus sesuai dengan persyaratan yang diperlukan untuk mencapai skala produksi
yang ekonomis.
5. Pilihan jenis teknologi yang diusulkan sering dipengaruhi oleh kemungkinan pengadaan
tenaga ahli, pengadaan bahan baku, dan bahan penunjang yang diperlukan untuk penerapannya.
Seringkali keterbatasan pengadaan salah satu bahan baku, baik dalam kualitas maupun kuantitas
akan membatasi perencanaan proyek, serta berpengaruh pada biaya.
6. Pemilihan teknologi hendaknya dikaitkan dengan memperhatikan jumlah dana yang
diperlukan untuk pembelian mesin serta peralatan yang dibutuhkan.
7. Perlu juga meninjau pengalaman penerapan teknologi yang bersangkutan oleh pihak lain di
tempat lain, sehingga dapat diketahui apakah teknologi tersebut telah dapat disetarakan dengan
baik.
8. Perencanaan lokasi, perencanaan tenaga kerja. Pada penelitian ini tentunya lokasi tempat
diluncurkannya layanan Personal Info Services pada Flexi sementara difokuskan di wilayah
Bandung dan perencanaan tenaga kerja disini yaitu berapa jumlah pegawai dari pegawai yang
telah ada yang dialokasikan sebagai pelaksana dan penanggung jawab program investasi layanan
Personal Info pada Flexi. Pengkajian aspek teknis dalam studi kelayakan bisnis ini diperlukan
untuk :
 
1. Mengkaji pengimplementasian sistem teknis Personal Info pada Flexi berdasarkan kondisi
saat ini.
2. Memperolah produk dan jasa dengan kebutuhan pasar, dikaitkan dengan kualitas yang lebih
baik, dan manfaat yang lebih besar dari produk yang ada saat ini bagi pelanggan.
 
Aspek Finansial
Aspek finansial sangat memegang peranan penting dalam melakukan studi kelayakan bisnis
layanan Personal Info Services pada Flexi. PT.Telkom perlu melakukan pengkajian lebih
mengenai aspek-aspek pendapatan dan biaya yang diperlukan dalam pengimplementasiannya.
Hal ini dimaksudkan sebagai bahan kajian pertimbangan tersendiri bagi pihak manajemen
perusahaan dalam mengambil langkah strategi terhadap penyelenggaraan bisnis layanan
Personal Info Services pada Flexi.Untuk mengambil suatu keputusan dalam memilih suatu
investasi diperlukan perhitungan dan analisis yang tepat untuk menilai dan menentukan investasi
yang menguntungkan ditinjau dari segi ekonomis. Ada beberapa metode yang biasa
dipertimbangkan dalam penilaian suatu investasi :
1. Net Present Value (NPV)
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan
kas bersih di masa yang akan datang. Suatu proyek dikatakan layak secara ekonomis jika nilai
NPV positif (lebih besar dari nol), dan jika sebaliknya maka proyek ditolak karena dinilai tidak
menguntungkan.

A0 = Pengeluaran investasi pada tahun ke-0


At = Aliran kas masuk bersih pada tahun ke-t
r =Tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh para pemilik modal dengan
memperhatikan resiko usaha
n = Jumlah tahun / usia ekonomis proyek (atau periode studi)
Internal Rate of Return (IRR)
Perhitungan tingkat suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai
sekarang penerimaan kas bersih di masa mendatang. Suatu rencana investasi dikatakan layak jika
memiliki nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga bank yang berlaku (Minimum Attractive
Rate of Return / MARR ). Jika terjadi sebaliknya, maka rencana investasi tersebut dianggap tidak
layak untuk direalisasikan. Dengan mempergunakan rumus PW (Present Worth), IRR adalah i’
% pada nilai ini

dimana
Rt = Penghasilan atau penghematan netto untuk tahun ke-t
Et = Pengeluaran netto termasuk tiap biaya investasi untuk tahun ke-t
n = Jumlah tahun / usia ekonomis proyek (atau periode studi)
Payback Period (PBP)
Payback period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan terjadinya aruspenerimaan
secara kumulatif sama dengan jumlah investasi dalam bentuk present value. Semakin kecil
periode waktu pengembaliannya, semakin cepat proses pengembalian suatu investasi.

Analisis Sensitivitas
Setelah dilakukan evaluasi terhadap kriteria investasi perlu dilakukan analisa sensitifitas untuk
mengetahui sejauh mana tingkat sensitifitas / pengaruh dari beberapa variabel terhadap
pendapatan dan keuntungan perusahaan berdasarkan skenario-skenario yang logis.
Metoda yang biasa digunakan dalam analisa sensitifitas yaitu:
a. Analisa Breakeven
b. Analisa sensitifitas dengan model sederhana
c. Analisa sensitifitas menggunakan model discounted
Dalam penerapannya analisa sensitifitas tidak akan dilakukan dengan ketiga metoda
tersebut tetapi dipilih metoda yang paling sesuai.
2.1. Analisis Kelayakan Usaha
Suatu bisnis atau usaha merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang
berkecimpung di dalam bidang perniagaan dalam rangka memperbaiki standar dan kualitas hidupnya
(Umar, 1997). Menurut Umar dalam Nasir (2002), secara umum studi kelayakan usaha adalah suatu
penelitian tentang layak atau tidaknya suatu usaha, yang biasanya merupakan usaha investasi untuk
dilaksanakan. Maksud layak (atau tidaknya) disini adalah prakiraan bahwa usaha akan dapat (atau
tidak dapat) menghasilkan keuntungan yang layak bila sudah dioperasionalkan. Husnan dan
Suwarsono dalam Solehan (2002) mengemukakan bahwa studi kelayakan proyek atau usaha adalah
penelitian tentang dapat atau tidaknya suatu proyek atau usaha dilaksanakan dengan berhasil.
Menurut Umar (1997), secara umum terdapat beberapa aspek persiapan perencanaan suatu usaha
yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan antara lain: (1) Aspek pemasaran, (2) Aspek teknis dan
teknologi, (3) Aspek sumber daya manusia, (4) Aspek Manajemen, dan (5) Aspek Finansial.
2.1.1. Aspek Pemasaran
Menurut Umar (1997), pemasaran adalah kegiatan usaha yang bertujuan untuk menjual barang/jasa
yang diproduksi ke pasar. Analisis kelayakan aspek ini yang utama adalah:
a. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
b. Kajian untuk mengetahui konsumen potensial, seperti perihal sikap, perilaku, serta keputusan
mereka atas produk.
c. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran yang akan dilaksanakan.
2.1.2. Aspek Teknis dan Teknologi
Studi aspek teknis dan teknologi akan mengungkapkan kebutuhan apa yang diperlukan dan
bagaimana secara teknis proses produksi akan dilaksanakan (Umar, 1997). Adapun faktor-faktor
yang perlu diperhatikan 6 dalam aspek teknis adalah lokasi proyek, skala operasi, kriteria pemilihan
mesin dan perlengkapan, proses produksi dan layout pabrik, dan ketepatan jenis teknologi (Husnan
dan Suwarsono dalam Solehan, 2002). Menurut Ibrahim dalam Solehan (2002), faktor-faktor yang
perlu diperhatikan dalam aspek teknis dan teknologi adalah lokasi usaha yang direncanakan, sumber
bahan baku, jenis teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, serta jenis dan jumlah investasi
yang diperlukan disamping membuat rencana produksi selama umur ekonomis proyek.
2.1.3. Aspek Manajemen
Menurut Rangkuti (2005), keterangan yang jelas dan terperinci mengenai kondisi manajemen sangat
penting di dalam rencana bisnis. Untuk itu kita perlu menjelaskan struktur organisasi serta siapa saja
yang terlibat dalam bisnis tersebut, berikut kualifikasi mereka. Penjelasan secara mendetail dalam
aspek manajemen ini setidaknya meliputi strutur organisasi, penjelasan mengenai keahlian dan
jumlah pekerjaan yang dipekerjakan, penjelasan mengenai sistem penggajian dan bonus serta
tunjangan lain untuk kesejahteraan karyawan, dan alokasi pekerjaan.
Menurut Husnan dan Suwarsono dalam Solehan (2002), hal-hal yang dipelajari dalam menyusun
rencana tentang pengelolaan operasi proyek/usaha ini, yaitu bentuk badan usaha, jenis pekerjaan
yang diperlukan, persyaratan yang diperlukan untuk menjalankan pekerjaan, struktur organisasi, dan
pencarian tenaga kerja.
a. Struktur Organisasi
Menurut Hasibuan (2003), Organisasi adalah suatu system perserikatan formal dari dua orang atau
lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Secara singkat struktur dan bagan organisasi
dikemukakan pada Tabel 1.7
Tabel 1. Struktur dan Bagan Organisasi
Struktur Organisasi Bagan Organisasi
1. Organisasi Lini
2. Organisasi Lini dan Staf
3. Organisasi Fungsional
4. Organisasi Lini, Staf, dan Fungsional
5. Organisasi Komite Berbentuk segitiga vertical atau horizontal
Berbentuk kerucut vertikal atau horizontal
Berbentuk setengah lingkaran atau lingkaran
Berbentuk oval atau lonjong telur. Sumber:Hasibuan, 2003
b. Deskripsi Pekerjaan
Menurut Hasibuan (2003), deskripsi atau uraian pekerjaan adalah informasi tertulis yang
menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan aspek-aspek
pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
2.1.4. Aspek Finansial
Dari sisi finansial atau keuangan, suatu usaha dikatakan sehat, apabila dapat memberikan keuntungan
yang layak dan mampu memenuhi kewajiban finansialnya (Umar, 1997). Kegiatan pada aspek
keuangan (finansial) ini, antara lain perhitungan perkiraan jumlah dana yang diperlukan untuk
keperluan modal kerja awal dan untuk pengadaan harta tetap proyek/usaha. Juga, dipelajari mengenai
struktur pembiayaan yang menguntungkan dengan menentukan berapa dana yang harus disiapkan
lewat pinjaman dari pihak lain dan berapa dari modal sendiri. Pembuatan hasil analisis keuangan
akan digunakan untuk mengkomunikasikan keadaan rencana keuangan dengan pihak yang
berkepentingan. Kegiatan aspek keuangan ini dilakukan setelah aspek lain selesai dilaksanakan.
Pengertian analisis SWOT

Pengertian / definisi analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats). Analisa SWOT
adalah suatu metoda penyusunan strategi perusahaan atau organisasi yang bersifat satu unit bisnis
tunggal. Ruang lingkup bisnis tunggal tersebut dapat berupa domestik maupun multinasional. SWOT itu
sendiri merupakan singkatan dari Strength (S), Weakness (W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang
artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat
membantu dalam mengidentifikasi faktor-faktor luar (O dan T) dan faktor didalam perusahaan (S dan
W). Kata-kata tersebut dipakai dalam usaha penyusunan suatu rencana matang untuk mencapai tujuan
baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.

Berikut saya lampirkan pengertiannya menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, yaitu Fredy Rangkuti.
Kurang lebih seperti ini :

“Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisa ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur-unsur internal, yaitu
kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman”.

Petunjuk umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah :

1. Memanfaatkan kesempatan dan kekuatan (O dan S). Analisis ini diharapkan membuahkan
rencana jangka panjang.
2. Atasi atau kurangi ancaman dan kelemahan (T dan W). Analisa ini lebih condong menghasilkan
rencana jangka pendek, yaitu rencana perbaikan (short-term improvement plan).

Tahap awal proses penetapan strategi adalah menaksir kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan
ancaman yang dimiliki organisasi. Analisa SWOT memungkinkan organisasi memformulasikan dan
mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan organiasasi, dalam
analisa SWOT informasi dikumpulkan dan dianalisa. Hasil analisa dapat menyebabkan dilakukan
perubahan pada misi, tujuan, kebijaksanaan, atau strategi yang sedang berjalan. 
Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan
memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada.
Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam
melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang
akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan
ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan.

Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-
unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan
ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan
berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :

>> Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Maxi-maxi)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah
diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka
keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi
dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah diidentifikasi pada analisis
kesempatan.

>> Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Mini-maxi)

Kesempatan yang dapat diidentifikasi tidak mungkin dimanfaatkan karena kelemahan perusahaan.
Misalnya jaringan distribusi ke pasar tersebut tidak dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang
dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap
pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan
kesempatan.

>> Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Maxi-min)

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari
kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut. Misalnya
ancaman perang harga.

>> Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Mini-mini)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern, strategi yang umumnya dilakukan
adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber
daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang
lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat,
dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi,
anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil
kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi
yang tepat. (sumber : e-je.blogspot.com)

Dikutif dari id.wikipedia.org

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths,
weaknesses, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari
spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan
yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisa SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis
dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian menerapkannya dalam
gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil
keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang (opportunities)yang ada,
selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan
terakhir adalah bagimana cara mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman
(threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru.

Demikian artikel tentang pengertian analisis SWOT yang penulis susun dari berbagai sumber sebagai
bahan kajian kita bersama, mudah-mudahan artikel analisis SWOT ini bisa bermanfaat bagi pembaca!!

Salam,

Anda mungkin juga menyukai