Anda di halaman 1dari 17
Menimbang Mengingat BUPATI SUMENEP PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SUMENEP NOMOR 69 TAHUN 2021 TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMENEP, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 10 Tahun 2016 tentang Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat, maka layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat peru dioptimalkan untuk mendukung _pengiriman, —penyaluran dan penyampaian informasi penting yang menyangkut keamanan negara, keselamatan jiwa manusia dan harta benda, bencana alam, marabahaya, dan/atau wabah penyakit sehingga penanganan keadaan darurat dapat dilaksanakan secara terpadu; bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Penyelenggaraan Layanan Nomor ‘Tunggal Panggilan Darurat 112. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara _ Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 154, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3881); Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4723); Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, ‘Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 10. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan _Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398); Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980); Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5149); Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 182); Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1/PER/M.KOMINFO/1/2010 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 7 Tahun 2015 _ tentang Perubahan Kedua tas Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 1/PER/M.KOMINFO/1/2010 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 250); Menetapkan 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157); 12. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 10 Tahun 2016 tentang Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1003); 13. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 16 Tahun 2018 tentang Ketentuan Operasional Sertifikasi Alat dan/atau Perangkat Telekomunikasi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1801); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Sumenep Nomor 15 Tahun 2020 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2021 Nomor 01); 15. Peraturan Bupati Sumenep Nomor 7 Tahun 2017 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata’ Kerja Dinas Komunikasi dan Informatika, Kabupaten Sumenep (Berita Daerah Kabupaten Sumenep Tahun 2017 Nomor 7). MEMUTUSKAN : PERATURAN BUPATI TENTANG PENYELENGGARAAN LAYANAN NOMOR TUNGGAL PANGGILAN DARURAT 112. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kabupaten Sumenep. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Sumenep. 3. Bupati adalah Bupati Sumenep. 4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep. Kepala Satuan adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Sumenep. 6. Instansi Pemerintah adalah semua organisasi milik Pemerintah yang melaksanakan fungsi untuk menyelenggarakan urusan pemerintahan dan administrasi pemerintah baik di Pusat maupun di daerah. ca 12. 13. 14. . Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dalam penyelenggaraan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah. . Lembaga Terkait adalah lembaga independen yang dibentuk oleh Pemerintah berdasarkan peraturan perundang-undengan yang berlaku. . Layanan Nomor Tunggal Panggilan Darurat 112 yang selanjutnya disebut Layanan Sumenep Siaga 112 adalah pusat layanan pengaduan masyarakat melalui Nomor Telepon 112 dimana penelepon dapat meminta bantuan maupun memberikan informasi terkait kegawatdaruraten tanpa dikenakan biaya telepon. . Dispatcher adalah petugas pada Layanan Sumenep Siaga 112 yang bertanggungjawab untuk memilah permasalahan dan meneruskan kepada Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya untuk penyelesaian kasus yang dilaporkan. .Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Keadaan Gawat Darurat adalah suatu keadaan yang terjadi mendadak mengakibatkan seseorang atau banyak orang memerlukan penanganan/pertolongan segera dalam arti pertolongan secara cermat, tepat dan cepat. Kecelakaan adalah peristiwa yang dapat membahayakan dan/atau mengancam keselamatan manusia dan dapat merugikan harta benda yang diakibatkan oleh alat/sarana transportasi. Kebakaran adalah kejadian yang dapat merugikan jiwa dan/atau harta benda yang diakibatkan oleh api yang membesar dan tidak dapat dikendalikan. .Pelayanan Ambulance adalah pelayanan mobilisasi terhadap kegawat daruratan termasuk evakuasi medik dan/atau pelayanan rujukan. .Penyelamatan Manusia adalah pertolongan terhadap manusia yang diakibatkan oleh kecelakaan, bencana dan kegawat daruratan yang lain. . Virtual Private Network yang selanjutnya disingkat VPN adalah jaringan yang sifatnya khusus (bukan akses umum) untuk menghubungkan 2 (dua) lokasi call center yang berbeda, bersifat aman/secure dan tidak dapat disadap dengan mudah atau mengurangi pihak lain untuk menyusup masuk ke dalam jaringan. Q) (2) BAB Il MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Maksud penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 adalah sebagai pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam pemberian layanan keadaan gawat darurat kepada masyarakat. Tujuan penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 adalah untuk : a. mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat untuk menangani keadaan gawat darurat; b. mengintegrasikan semua layanan _ telepon pengaduan dan pemberian informasi_gawat darurat (emergency) dari Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya ke dalam sistem Layanan Sumenep Siaga 112; c. mempermudah masyarakat dalam mengakses dan mendapatkan layanan gawat darurat (emergency); 4. mempermudah masyarakat mengingat nomor panggilan darurat; dan . mempermudah koordinasi penanganan keadaan gawat darurat dengan Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya. BAB Ill RUANG LINGKUP Pasal 3 Ruang lingkup penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 terdiri atas : arppogp (1) pelaksana; jenis layanan; pelaksanaan; tugas; penganggaran; monitoring, evaluasi dan pengendalian; pelaporan. BAB IV PELAKSANA Pasal 4 Pelaksana Layanan Sumenep Siaga 112 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a dilaksanakan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep. (2) 8) a) (2) (3) Layanan Sumenep Siaga 112 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan pengintegrasian beberapa layanan pengaduan (call center) «yang diselenggarakan oleh : a. Perangkat Daerah; b. _ Instansi Pemerintah; c. Lembaga terkait lainnya. Dalam rangka optimalisasi pengintegrasian Layanan Sumenep Siaga 112 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait| ‘lainnya — mempersiapkan sumberdaya manusia, sarana dan prasarana call center masing-masing. Pasal 5 Pengintegrasian Layanan Sumenep Siaga 112 yang diselenggarakan oleh Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf a meliputi layanan yang diselenggarakan oleh : a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumenep; b. Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep; c. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Sumenep; d. Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep; e. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep; f. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kb Kabupaten Sumenep; g. Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep; h. Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Sumenep; i. Dinas Perumahen Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya Kabupaten Sumenep; j. Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep; k. Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Sumenep; 1. Dinas Sosial Kabupaten Sumenep; m. Satuan Polisi Pamong Praja Pengintegrasian Layanan Sumenep Siaga 112 yang diselenggarakan oleh _—Instansi_ = Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf b meliputi layanan yang diselenggarakan oleh : a. RSUD Moh Anwar Sumenep; b. RSI Garam Kalianget; c. Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); d. PT. Perusahaan Listrik Negara-Persero, Rayon Sumenep (PLN). Pengintegrasian Layanan Sumenep Siaga 112 yang diselenggarakan oleh Lembaga terkait lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) huruf c meliputi layanan yang diselenggarakan oleh: a. Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumenep; dan b. Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumenep. (4) Dalam pelaksanaan _pengintegrasian Layanan Sumenep Siaga 112 Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait —_lainnya melaksanakan tugas, fungsi, peran dan kewenangan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan ‘Standar Operasional Prosedur (SOP). Pasal 6 Bentuk integrasi jenis Layanan Sumenep Siaga 112 antara Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. BABV JENIS LAYANAN Pasal 7 Jenis Layanan Sumenep Siaga 112 meliputi : @. permintaan pelayanan ambulance gawat darurat; b. _permintaan penyelamatan manusia; c. penanganan kebakaran; 4. penanganan kejadian kecelakaan lalu lintas; e. penanganan kejadian tindak kriminal seperti pembunuhan, pencurian dengan _kekerasan, kekerasan dalam rumah tangga dan tindak pidana lainnya; penanganan kejadian terorisme; g. penanganan pohon tumbang dengan korban atau terganggunya aktifitas masyarakat; h. penanganan hama pengganggu manusia, hewan buas atau berbisa; i. penanganan kejadian terkait kebencanaan; j. penanganan _kerusakan —konstruksi —_yang mengakibatkan korban atau terganggunya aktifitas masyarakat; k. penanganan masalah sosial masyarakat; penanganan kegawatdaruratan lainnya. BAB VI PELAKSANAAN Bagian Kesatu Sarana dan Prasarana Pasal 8 (1) Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sumenep selaku pelaksana Layanan Sumenep Siaga 112 menyediakan sarana dan prasarana. 2) (3) 4) a) (2) Sarana dan prasarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. peralatan kerja; b. komputer/laptop; c. perangkat dengan sistem informatika dan teknologi (IT). Perangkat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dibangun sistem yang memiliki fungsi antara lain : a. antar muka penanganan gawat darurat dalam memberikan informasi keadaan gawat darurat ke Lembaga terkait lainnya; b. menerima panggilan gawat darurat dari masyarakat; c. _rekap penerimaan panggilan gawat darurat dari masyarakat yang disertai dengan waktu informasi yang diterima; d. meneruskan informasi gawat darurat ke Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya; dan e. rekap pengiriman informasi gawat darurat ke Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya yang disertai waktu pengiriman informasi. Layanan Sumenep Siaga 112 dapat diakses secara gratis oleh masyarakat Kabupaten Sumenep dan luar Kabupaten Sumenep disaat posisi di wilayah Kabupaten Sumenep hanya dengan menekan dial 112 pada pesawat telepon dan/atau smartphone. Bagian Kedua Petugas Layanan Sumenep Siaga 112 Pasal 9 Dalam pelaksanaan Layanan Sumenep Siaga 112 ditugaskan petugas yang memiliki kompetensi dan keterampilan dibidang komunikasi dan pelayanan publik. Kompetensi dan keterampilan dibidang komunikasi dan pelayanan publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pengetahuan dibidang : a. komunikasi; b. _ teknologi dan informasi; c. pelayanan publik; d. kegawatdaruratan; e. kebencanaan. Pasal 10 Penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 beroperasi 24 (dua puluh empat) jam setiap hari selama 7 (tujuh) hari dalam seminggu secara terus menerus. qa) (2) a) (2) a Pasal 11 Seluruh panggilan yang masuk ke Layanan Sumenep Siaga 112 harus dilayani sesuai dengan petunjuk teknis yang ditetapkan oleh Kepala Satuan. Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya menindaklanjuti panggilan telepon yang di-dispatch oleh petugas Layanan Sumenep Siaga 112 sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP). BAB VII TUGAS Pasal 12 Dalam pelaksanaan pengintegrasian _Layanan Sumenep Siaga 112, tugas Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) sebagai berikut : a. mengoordinasikan penyelenggaraan _Layanan Sumenep Siaga 112 dengan Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya; b. menyediakan sarana dan prasarana terkait penyelenggaraan sistem Layanan Sumenep Siaga 112; c. menyediakan sumberdaya manusia_terkait penyelenggaraan sistem Layanan Sumenep Siaga 112; d. memastikan kelancaran operasional jaringan Komunikasi data; e. melaksanakan 'koordinasi teknis dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta pihak perusahaan operator telekomunikasi; f. menyediakan jaringan khusus/VPN tidak terputus sesuai kebutuhan line terpadu; g melakukan pendampingan _pengembangan sistem Layanan Sumenep Siaga 112. Dalam pelaksanaan pengintegrasian Layanan Sumenep Siaga 112 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk Tim Layanan Sumenep Siaga 112 yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasal 13 Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya yang menerima terusan telepon (dispatch) dari Layanan Sumenep Siaga 112 menyiapkan tenaga operator yang bertugas/tersedia 24 (dua puluh empat) jam. (2) (3) Qy Q) q) (2) Q) (2) Jumlah tenaga operator sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kebutuhan line telepon. Kebutuhan line telepon sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan Bupati ini. BAB VIII PENGANGGARAN Pasal 14 Anggaran delanja yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 dibebankan kepada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan/atau sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat. Pengelolaan anggaran belanja _ sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB IX MONITORING, EVALUASI DAN PENGENDALIAN Bagian Kesatu Monitoring dan Evaluasi Pasal 15 Kepala Satuan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 pada masing-masing Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya. Kepala Satuan melaporkan hasil monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 16 Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu sesuai kebutuhan. Monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk : a. rapat kerja; b. _rapat koordinasi; cc. peninjeuan kunjungan lapangan; d. permintaan data informasi; dan e. permintaan laporan. (3) Dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Satuan Polisi Pamong Praja dapat mengikutsertakan Perangkat Daerah terkait dan/atau pihak ketiga yang berkompeten. Bagian Kedua Pengendalian Pasal 17 (1) Pengendalian penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 dalam kegiatan pelayanan sehari-hari dilakukan oleh Pejabat Struktural atau Pejabat Fungsional yang membawahi bidang pengendalian dan informatika. (2) Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk memastikan bahwa setiap kegiatan Layanan Sumenep Siaga 112 dilaksanakan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Operasional Prosedur (SOP). (3) Hasil pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaporkan secara berkala kepada Kepala Satuan. BABX PELAPORAN Pasal 18 Kepala Satuan menyusun dan menyampaikan laporan penyelenggaraan Layanan Sumenep Siaga 112 secara berkala tahunen, semesteran, triwulan, bulanan dan/atau sewakta-waktu sesuai kebutuhan. Pasal 19 Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ditujukan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah dengan tembusan kepada para Perangkat Daerah, Instansi Pemerintah dan Lembaga terkait lainnya. BAB XI KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati_ini_— dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Sumenep. Ditetapkan di : Sumenep pada tangeal : 9 7 ¢f-P 2021 Fell] si LAMPIRAN I : Peraturan Bupati Sumenep Nomor : 69 Tahun 2021 tangeal 27 SEP 2071 BENTUK INTEGRASI JENIS LAYANAN SUMENEP SIAGA 112 ANTARA PERANGKAT DAERAH, INSTANSI PEMERINTAH DAN LEMBAGA TERKAIT LAINNYA PERANGKAT nO ERIADIAN, DAERAH/INSTANSI/LEMBAGA T |Permintaan Pelayanan Ambulance | a. Dinas Kesehatan; Gawat Darurat (AGD) b. RSUD Moh. Anwar Sumenep; c. RSI Garam Kalianget; d. Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumenep. 2 | Permintaan Penyelamatan Manusia | a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; b. Dinas Kesehatan; c. Satuan Polisi Pamong Praja; d. Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); ©. PT. Perusahaan _Listrik Negara-Persero, Rayon Sumenep (PLN). 3 | Penanganan Kebakaran a, Satuan Polisi Pamong Praja; b. Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); c. PT, Perusahaan _Listrik Negara-Persero, Rayon Sumenep (PLN); 4, Dinas Kesehatan; e. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya; f, Dinas Perhubungan. % |Penanganan Kejadian Kecelakaan | a. Dinas Kesehatan, | Lalu Lintas b. Dinas Perhubungan; ©. Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); d.Palang Merah’ Indonesia (PMI). 3 |Penanganan Kejadian __tindak | a, Dinas Kesehatan; kriminal seperti pembunuhan, pencurian dengan —_—kekerasan, kekerasan dalam rumah tangga dan tindak pidana lainnya b. Dinas Sosial; c. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana; 9 2. Satuan Polisi Pamong Praja; Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); Palang Merah (PMI); Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumenep. Indonesia Penanganan kejadian _ kebccoran gas/bahan kimia berbahaya Badan Penanggulangan Bencana Daerah; . Dinas Lingkungan Hidup; Dinas Kesehatan; . Satuan Polisi Pamong Praja; Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep). Penanganan pohon tumbang dengan korban atau terganggunya aktivitas masyarakat oa oF Badan Penanggulangan Bencana Daerah; Dinas Lingkungan Hidup; Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; . Dinas Kesehatan; Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); PT. Perusahaan _Listrik Negara-Persero, Rayon Sumenep (PLN). Penanganan hema pengganggu manusia, hewan buas atau berbisa a ° 92 Dinas Kesehatan; Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan; Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan; . Dinas Lingkungan Hidup; Satuan Polisi Pamong Praja. Penanganan terkait kebencanaan kejadian erenos eo . PT. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; Dinas Lingkungan Hidup; Dinas Perhubungan; Dinas Sosial; Dinas Kesehatan; Satuan Polisi Pamong Praja; Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya; Dinas PU Bina Marga; Dinas PU Sumber Daya Air; . Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); Perusahaan Negara-Persero, Sumenep (PLN). Listrik Rayon Penanganan kerusakan konstruksi yang mengakibatkan korban atau terganggunya aktivitas masyarakat a. Badan Penanggulangan Bencana Daerah; b.Dinas Perumahan Rakyat, Kawesan Pemukiman dan Cipta Karya; Dinas PU Bina Marga; Dinas PU Sumber Daya Air; Dinas Perhubungan; Dinas Sosial; Dinas Kesehatan; . Dinas Lingkungan Hidup; Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); . Palang Merah Indonesia (PM). ria me ao Penanganan masalah _sosial masyarakat Dinas Sosial; Satuan Polisi Pamong Praja; RSUD Moh Anwar Sumenep; RSI Garam Kalianget; Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep). paooe Penanganan kegawatdaruratan lainnya @, Badan Penanggulangan Bencana Daerah; b. Dinas Kesehatan; c. Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan; d. Dinas Komunikasi dan Informatika; e. Dinas Lingkungan Hidup; f. Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan ‘Anak dan KB; g. Dinas Perhubungan; h, Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan; i. Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya; j. Dinas PU Bina Marga; k, Dinas PU Sumber Daya Air; 1. Dinas Sosial m, Satuan Polisi Pamong Praja; n. RSUD = Moh ~— Anwar Sumenep; o. RSI Garam Kalianget; p. Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); q. PT. Perusahaan __Listrik Negara-Persero, Rayon Sumenep (PLN); LAMPIRAN II : Peraturan Bupati Sumenep Nomor : 69 Tahun 2021 tangeal | 27 SEP 2021 KEBUTUHAN LINE TELEPON PERANGKAT DAERAH, INSTANSI PEMERINTAH DAN LEMBAGA TERKAIT LAINNYA NAMA PERANGKAT DAERAH/INSTANSI/LEMBAGA 1 |Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1 Kabupaten Sumenep 2__| Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep 31 3 Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan 1 Kabupaten Sumenep 4 |Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten 1 Sumenep 5__| Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep i 6 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan 1 Anak dan KB Kabupaten Sumenep 7__| Dinas Perhubungan Kabupaten Sumenep 8 [Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura 1 dan Perkebunan Kabupaten Sumenep 9 |Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman 1 dan Cipta Karya Kabupaten Sumenep 0 | Dinas PU Bina Marga Kabupaten Sumenep i 11_| Dinas PU Sumber Daya Air Kabupaten Sumenep 1 12 _| Dinas Sosial Kabupaten Sumenep 1 13 | Satuan Polisi Pamong Praja 2 14_| RSUD Moh Anwar Sumenep; 1 15_| RSI Garam Kalianget 1 16 | Kepolisian Resort Sumenep (Polres Sumenep); 1 17 |Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten 1 Sumenep; dan 78 |Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten 1 Sumenep. TOTAL 50 tT. Palang Merah Indonesia | (PM); s. Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kabupaten Sumenep.

Anda mungkin juga menyukai