MAKALAH RESTU. Teknik Kimia
MAKALAH RESTU. Teknik Kimia
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan
ini memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan beberapa
rumusan masalah. Rumusan masalah tersebut adalah :
a. Bagaimana konsep keadaan kesetimbangan kimia ?
b. Apa perbedaaan kesetimbangan homogen dan heterogen ?
c. Bagaimana cara menghitung tetapan kesetimbangan suatu reaksi kimia?
d. Bagaimanakah penerapan kesetimbangan kimia dalam industri ?
e. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Jadi kesetimbangan reaksi disebut juga dengan kesetimbangan
dinamis. Kesetimbangan dinamis adalah pada keadaan-keadaan setimbang
reaksi tidak diam (statis), tetapi terjadi dua reaksi berlawanan arah yang
mempunyai laju reaksi sama. Pada keadaan tidak setimbang ini tidak
terjadi lagi perubahan bersih dalam sistem reaksi. Misalnya
kesetimbangan dinamis yang diasumsikan dalam kehidupan sehari-hari.
Air dipanaskan dalam wadah tertutup sampai air menguap. Pada
saat air menguap, uap air tertahan pada permukaan tutup wadah.
Selanjutnya, uap air tersebut akan mengalami kondensasi,yaitu uap air
menjadi cair kembali, kemudian jatuh ke dalam wadah. Pada wadah
tersebut terjadi dua proses yang berlawanan arah, yaitu proses penguapan
yang arahnya ke atas dan proses kondensasi yang arahnya ke bawah. Pada
saat tertentu laju proses penguapan dan laju proses kondensasi akan sama.
Hal itu dapat kita lihat volume air dalam wadah tersebut adalah tetap.
Keadaan seperti itu disebut kesetimbangan dinamis.
4
Pada saat setimbang :
[ C ][ D ]
K=
[ A ][ B ]
Harga K adalah tetap pada temperatur tertentu yang sama. Untuk
reaksi pada temperatur tetap, secara umum dinyatakan dengan
persamaan :
mA + nB ↔ pC + qD
[ C] p [D] q
Kc = m n
[ A] [B]
b. Hubungan Kp dan Kc
Persamaan keadaan gas ideal dapat ditulis sebagai berikut :
P = ( n/V ) RT
Karena ( n/V ) = konsentrasi (C), maka P = CRT
Untuk reaksi A(g) + B(g) ↔ C(g) + D(g)
Harga Kp menjadi :
Kp = Kc x (RT)∆n
c. Prinsip Le Chatelier
Seorang kimiawan berkebangsaan Perancis, pada tahun 1884,
Henri Le Chatelier, menemukan bahwa jika reaksi kimia yang
setimbang menerima perubahaan keadaan (menerima aksi dari luar),
reaksi tersebut akan menuju pada kesetimbangan baru dengan suatu
pergeseran tertentu untuk mengatasi perubahan yang diterima
(melakukan reaksi sebagai respon terhadap perubahan yang
diterima).
1. Pengaruh konsentrasi
Jika konsentrasinya diperbesar pada salah satu zat maka
reaksi bergeser dari arah zat tersebut, sedangkan bila
konsentrasinya diperkecil maka reaksi akan bergeser ke arah zat
tersebut.
2. Pengaruh tekanan dan volume
Perubahan tekanan hanya berpengaruh pada sistem gas,
berdasarkan hukum boyle bila tekanan gas diperbesar maka
5
volumenya diperkecil, sedangkan bila tekanan gas diperkecil maka
volume gas diperbesar, berdasarkan persamaan gas ideal :
PV = nRT
bahwa tekanan berbanding lurus dengan jumlah mol gas. jika mol
gas bertambah maka tekanan akan membesar, sebaliknya bila
jumlah mol gas berkurang maka tekanan akan menjadi kecil.
Dengan demikian jika tekanan diperbesar maka reaksi akan
bergeser ke arah jumlah mol gas yang lebih kecil dan juga
sebaliknya.
Contoh : 2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g)
Pada temperatur tetap, apabila tekanan dinaikkan,
kesetimbangan akan bergeseer ke arah hasil reaksi sehingga
volume akan berkurang dan mengurangi kenaikan tekanan. Bila
tekanan diturunkan kesetimbangan bergeser ke arah pereaksi atau
ke arah jumlah molekul yang banyak.
3. Pengaruh Suhu
Jika suhu dinaikkan maka reaksi akan bergeser ke arah
reaksi endoterm, sedangkan jika suhu diturunkan maka reaksi akan
bergeser ke arah eksoterm.
Contoh : N2(g) + 3H2(g)<--> 2NH3(g) H= - 92 kJ
Bila suhu diubah dari 500° menjadi 1200° maka kesetimbangan ke
arah endoterm atau ke kiri.
4. Katalis
Katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya
kesetimbangan kimia. Dalam suatu sistem kesetimbangan, suatu
katalis menaikkan kecepatan reaksi maju dan reaksi balik dengan
sam kuatnya. Suatu katalis tidak mengubah kuantitas relatif yang
ada dalam kesetimbangan, nilai tetapan kesetimbangan tidaklah
berubah. Katalis mempengaruhi laju reaksi maju sama besar
dengan reaksi balik.
6
2. Kesetimbangan Heterogen
Sistem kesetimbangan heterogen adalah suatu sistem
kesetimbangan yang komponen zatnya mempunyai fasa berbeda atau lebih
dari satu. Contoh :
CaCO3(p) ↔ CaO(p) + CO2(g)
2BaO2(g) ↔ 2BaO(p) + O2(g)
Harga tetapan kesetimbangan tekanan atau Kp = P
CuO(p) + H2(g) ↔ Cu(p) + H2O(g)
Adalah
P H2 O
Kp=
PH2
Misal :
2SO2(g) + O2 ↔ 2SO3(g)
2
[P¿¿ SO3]
Kp= 2
¿
[P¿¿ SO2] [ P¿¿ O2]¿ ¿
7
C. Penerapan Reaksi Kesetimbangan di Industri
1. Pembentukan Amonia dengan proses Haber-Bosch
Proses Haber Bosch dalam bidang industri contohnya pada
pembuatan amonia (NH3) merupakan senyawa nitrogen yang sangat
penting bagi kehidupan, teutama sebagai bahan pembuatan pupuk dan
sebagai pelarut yang baik untuk berbagai senyawa ionik dan senyawa
polar. Amonia dibuat berdasarkan reaksi antara gas nitrogen dengan
hidrogen.
2. Pembentukan Belerang Trioksida (SO3) pada proses kontak
2SO2(g) + O2(g) ↔ 2SO3(g) + 42.000 kal
Reaksi ini menyerupai sintesis amonia karena reaksi yang terjadi adalah
eksoterm dan terjadi penurunan volume. Untuk mengatasi SO3 yang
optimum operasi/reaksi dilakukan pada temperatur rendah, tekanan tinggi,
dan gas oksigen atau SO2 berlebihan, tetapi proses tidak ekonomis karena
laju reaksinya rendah.
3. Pembentukan Nitrogen Oksida ( Proses Birkland-Eyde )
N2 + O2(g) ↔ 2NO – 43.250 kal
8
D. Kesetimbangan Dinamis dalam Kehidupan Sehari-Hari
9
E. Contoh Soal dan Pembahasan
1. Satu mol A dan B direaksikan sampai mencapai kesetimangan
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g). Pada saat setimbang, didapat zat A =
0.33mol. Hitung tetapan kesetimbangannya (Kc)!
Jawab :
A(g) + B(g) <-> C(g) + D(g)
Mula-mula : 1 1
Bereaksi : 0.67 0.67 0.67 0.67
__________________________ _
Seimbang : 0.33 0.33 0.67 0.67
[ C ][ D ]
K=
[ A ][ B ]
[ 0,67 ][ 0 , 67 ]
=
[ 0,33 ][ 0,33 ]
= 4,122
α = 0,5
10
3. Pada Pemanasan 1 mol gas SO3 dalam ruang yang volumenya 5 liter
diperoleh gas o2 sebanyak 0.25 mol. Pada keadaan tersebut tetapan
kesetimbangan Kc adalah…
Jawab :
M : 1 – -
11
[ H 2]3
Kc = [ H 2 O]3
[0,6]3
Kc = [0,4]3
= 3,375
M : 0,4 - -
B : 0.1 0.05 0.05__
S : 0.3 0.05 0.05
[ H 2] [ I 2]
Kc = [ H I ]2
[ 0,05 ][ 0,05 ]
Kc = [0,3 ]2
Kc = 0,028
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesetimbangan akan terjadi bila suatu reaksi kimia dapat berlangsung dua
arah. Pada saat kesetimbangan tercapai, kecepatan reaksi ke kiri adalah sama
dengan kecepatan reaksi ke kanan. Sistem kesetimbangan homogen terjadi
bila dalam sistem terdapat satu fasa. Sedangkan jika fasa komponen zat lebih
dari satu atau berbeda disebut kesetimbangan heterogen.
Kp atau Kc merupakan tetapan pada temperatur tertentu yang tetap dan
hanya berlaku untuk gas. Dengan demikian, kesetimbangan reaksi
dipengaruhi oleh konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur. Pengaruh
konsentrasi, tekanan, volume, dan temperatur pada kesetimbangan dijelaskan
menurut Le Chatelier, maka pada sistem akan timbul reaksi yang berusaha
untuk menetralkan aksi tersebut, sehingga harga tetapan kesetmbangan tetap.
Pada kesetimbangan heterogen, apabila fas azat adalah padat dan gas,
maka harga Kp hanya tergantung pada fasa gas, karena harga aktivitas zat
padat adalah : Pengaruh konsentrasi, tekanan, dan temperatur pada
kesetimbangan heterogen adalah sama dengan pengaruhnya kesetimbangan
homogen.
Penerapan sistem kesetimbangan dalam proses industri pada kondisi-
kondisi tertentu (konsentrasi, tekanan, katalis, dan temperatur) dilakukan agar
proses dapat dilakukan secara ekonomis. Salah satu proses yang
mengguanakan prinsip sistem kesetimbangan dalam reaksi adalah proses
Haber-Bosch dalam pembentukan amonia.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat bagi pembaca maupun
penulis dan bisa menambah wawasan dalam mengetahui tentang
kesetimbangan kimia.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://andellaforester.blogspot.com
http://anaistianah.blogspot.com
Sriwijaya
http://velahumaira.blogspot.com
14