Identitas Nasional
Identitas Nasional
Istilah identitas nasional dapat disamakan dengan identitas kebangsaan. Kata identitas
berasal dari bahasa Inggris yaitu identity yang memiliki pengertian: ciri, tanda atau jati diri yang
melekat pada seseorang, kelompok atau sesuatu sehingga membedakan dengan yang lain.
Dengan demikian identitas berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang dimiliki seorang,
kelompok, masyarakat bahkan suatu bangsa sehingga dengan identitas itu bisa membedakan
dengan yang lain. Kata nasional merujuk pada konsep kebangsaan. Nasional menunjuk pada
kelompok-kelompok persekutuan hidup manusia yang lebih besar dari sekedar pengelompokan
berdasarkan ras, agama, budaya, bahasa, dan sebagainya. Oleh karena itu identitas nasional lebih
merujuk pada identitas bangsa.
Bangsa Indonesia terkenal sebagai bangsa yang memiliki semangat kebangsaan yang
tinggi. Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia pernah
menjadi bangsa yang besar yang berhasil disatukan dalam suatu pemerintahan/negara. Sumpah
Palapa merupakan bukti adanya nasionalisme pada masa tersebut.
Berbagai pergerakan yang berwawasan parokhial seperti Boedi Oetomo (1908) yang
berbasis subkultur Jawa, Sarekat Dagang Islam (1911) yang dibentuk oleh kaum entrepreuneur
Islam yang bersifat extrovert dan politis, Muhammaddiyah (1912) dari subkultur Islam modernis
yang bersifat introvert dan sosial, Indische Party (1912) dari subkultur campuran Indo Belanda,
Indo Chinese, Indo Arab, dan Indonesia asli yang mencerminkan elemen politis nasionalisme
nonrasial yang berselogan “tempat yang memberi nafkah yang menjadikan Indonesia sebagai
tanah airnya”, Indische Sociaal Democratische Vereniging (1913) yang mengejawantahkan
Nasionalisme politik radikal dan berorientasi Marxist, Trikoro Dharmo (1915) sebagai embrio
Jong Java (1918) dan Indonesia Muda (1931) yang berbasis subkultur Jawa, Nahdatoel Oelama
(1926) dari subkultur santri dan ulama, serta pergerakan-pergerakan lain dengan berbagai macam
subkultur etnis seperti Jong Ambon, Jong Sumatera, Jong Celebes dan lain sebagainya telah
melahirkan pergerakan yang inklusif yaitu pergerakan nasionalisme yang berjati diri
“Indonesianess” dengan mengaktualisasikan tekad politiknya dalam Soempah Pemoeda 28
Oktober 1928.
Disamping itu para mahasiswa Indonesia yang belajar di negeri Belanda mendeklarasikan
Manifesto Politik di tahun 1925. Dari keanekaragaman subkultur tadi terkristalisasi menjadi
suatu core culture yang kemudian menjadi basis eksistensi nation state Indonesia, yaitu
Nasionalisme. Apapun subkulturnya, mereka merasa bernusa satu, berbangsa satu dan berbahasa
satu-Indonesia. Itulah cetusan Identitas Nasional Indonesia.
1. Arti Negara
Beberapa konsep negara antara lain dikemukakan oleh:
a. George Jellinek
Negara ialah sistem kekuasaan dari kelompok manusia yang berkediaman di
wilayah tertentu
b. Kranenburg
Negara adalah organisasi yang timbul karena kehendak dari suatu golongan atau
bangsanya sendiri.
c. Jean Bodin
Negara adalah suatu persekutuan keluarga dengan segala kepentingannya yang
dipimpin oleh akal dari suatu kuasa yang berdaulat.
2. Unsur-unsur negara
Unsur-unsur negara meliputi rakyat, wilayah, pemerintah yang berdaulat (Konstitutif)
dan pengakuan dari negara lain (deklaratif). Sebagai organisasi kekuasaan, negara
mempunyai sifat memaksa, monopoli, dan mencakup semua.