Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara

Volume 2, Number 2, 2022 pp. 85-91


P-ISSN: 2830-6082 E-ISSN : 2829-7024
Open Access: https://ejournal.amc.ac.id/index.php/JIKEN

Peranan Prosedur Penggunaan Alat-Alat Keselamatan Kerja


Terhadap Optimalisasi Kinerja ABK di Kapal
MT. Anggraini Excellent
Rika Hoerunisa 1*, Kamaludin2
1
Nautika, Akademi Maritim Cirebon, Cirebon, Indonesia
2
Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan, Akademi Maritim Cirebon, Cirebon, Indonesia.

ARTICLEINFO ABSTRAK
Article history: Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran peranan dan upaya
12 Desember 2022
Received in revised form peningkatan prosedur operasional pengunaan alat-alat keselamatan kerja
12 Desember 2022 terhadap optimalisasi kinerja ABK. Penelitian ini menggunakan pendekatan
Accepted 15 Desember 2022
Available online 20
penelitian kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
Desember 2022 adalah deskriptif dengan fokus penelitian yaitu menganalisis peranan dan upaya
peningkatan prosedur operasional pengunaan alat-alat keselamatan kerja. Data
Kata Kunci:
Prosedur, Keselamatan dalam penelitian ini berasal dari sumber dan sumber sekunder. Peneliti
Kerja, Kinerja ABK menggunakan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk memastikan
keakuratan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan prosedur
Keywords:
Procedures, Occupational operasional penggunaan alat-alat keselamatan kerja di atas kapal dengan
Safety, Crew Performance mengadakan penyuluhan dalam hal penggunaan alat keselamatan kerja,
URL: peningkatan ketrampilan penggunaaan alat-alat keselamatan kerja, serta
https://ejournal.amc.ac.id/ind mengenai perawatan alat-alat keselamatan kerja berperan secara efektif bagi
ex.php/JIKEN
anak buah kapal sehingga berdampak pada kemampuan anak buah kapal dalam
mempelajari cara pengoperasian atas penggunaan alat-alat keselamatan kerja.

ABSTRACT
This study aims to obtain an overview of the role and efforts to improve operational procedures for the use of
work safety equipment to optimize the performance of crew members. This study uses a qualitative research
approach. The type of research used in this research is descriptive with a research focus, namely analyzing the
role and efforts to improve operational procedures for the use of work safety equipment. The data in this study
come from sources and secondary sources. Researchers used interviews, observations, and literature studies to
ensure the accuracy of the data. The results of the study show that improving operational procedures for the use
of safety equipment on board by providing counseling in terms of the use of safety equipment, increasing the
skills of using safety equipment, as well as regarding maintenance of work safety equipment plays an effective
role for the crew. so that it has an impact on the ability of the crew in learning how to operate the use of work
safety equipment.

This is an open access article under the CC BY-SA license.


Copyright © Akademi Maritim Cirebon. All rights reserved.

1. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia adalah salah satu aset perusahaan yang utama (Susiawan & Muhid,
2015; Wibowo, 2018; Suranta & Alafi S, 2018; Sivanissa et al., 2022). Selain didukung oleh sumber
daya manusia yang berkualitas, keberhasilan tujuan perusahaan juga didukung oleh penggunaan alat
atau teknologi yang canggih (Widodo & Pratama, 2022). Setiap perkembangan teknologi selalu

* Corresponding Author: Rika Hoerunisa: rikahoerunisa@gmail.com 85


Rika Hoerunisa 1*, Kamaludin2 (2022). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 2(2) PP. 85-91

menjanjikan kemudahan, efesiensi, serta peningkatan produktivitas (Kamaludin, 2021). Sebab, kedua
hal tersebut sangat mutlak diperlukan dalam rangka pencapaian produktivitas yang maksimal.
Perusahaan yang tidak menggunakan peralatan yang berkualitas dapat mengurangi produktivitas
karyawan dalam bekerja.
Keberhasilan pembangunan yang terus meningkat juga berdampak pada pembangunan
khususnya dibidang teknologi perkapalan. Di samping itu, berkembangnya teknologi di dunia ikut
pula memengaruhi optimalisasi keselamatan kerja khususnya bagi keselamatan anak buah kapal (Dyah
Savitri & Hermanto, 2019). Kecelakaan kerja di tingkat dunia pada beberapa tahun belakang ini terus
meningkat dan sangat berpengaruh pada keselamatan kerja serta dapat membawa akibat yang fatal
bagi para Anak Buah Kapal maupun perusahaan itu sendiri. Menurut International Labour
Organization (ILO), setiap tahun di seluruh dunia 2 juta orang meninggal karena masalah-masalah
akibat kerja. Dari jumlah ini, 354.000 orang mengalami kecelakaan fatal. Di samping itu, setiap tahun
ada 270 juta pekerja yang mengalami kecelakaan akibat kerja dan 160 juta yang terkena penyakit
akibat kerja (ILO, 2013).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa perawatan
terhadap alat-alat keselamatan kerja membutuhkan upaya yang lebih baik agar menjamin optimalisasi
kerja anak buah kapal, kesadaran menggunakan alat-alat keselamatan kerja membutuhkan upaya yang
lebih maksimal agar kecelakaan kerja semakin kecil, dan pengetahuan operasional alat-alat
keselamatan kerja membutuhkan prosedur yang jelas agar meningkatkan pengetahuan anak buah kapal
berkaitan dengan keselamatan kerja.
Permasalahan-permasalahan tersebut perlu adanya usaha-usaha untuk menghasilkan solusi
dalam rangka meningkatkan ketrampilan anak buah kapal di atas kapal, sehingga dengan adanya bekal
pengetahuan keselamatan kerja diharapkan kecelakaan kerja dapat dicegah oleh anak buah kapal itu
sendiri. Peningkatan kecelakaan kerja disebabkan karena beberapa hal, salah satu faktor kecelakaan
kerja tersebut yang paling dominan adalah dari faktor manusia dan minimnya pengetahuan yang
dimiliki oleh anak buah kapal mengenai keselamatan kerja. Seharusnya, awak kapal memiliki
pengetahuan yang luas akan alat-alat keselamatan kerja agar tidak menimbulkan kerugian dan
penderitaan bagi semua pihak.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Tjahjanto & Azis (2016) menyatakan bahwa peranan
dalam penggunaan alat-alat keselamatan kerja merupakan salah satu usaha untuk mencegah atau
mengurangi adanya kecelakaan pada saat kerja. Sutantyo & Susanti (2022) juga menunjukkan bahwa
salah satu upaya mencegah atau mengurangi kecelakaan pada saat kerja adalah peranan penggunaan
alat-alat keselamatan. Sedangkan menurut Fawaid (2015) dengan menerapkan prosedur penggunaan
alat keselamatan kerja yang baik dan benar, serta meningkatkan kedisiplinan yang didukung
pengawasan dan arahan dari perwira diharapkan terciptanya situasi kerja yang aman untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja yang dapat membahayakan keselamatan jiwa manusia itu sendiri.
Pentingnya keselamatan kerja harus diikuti dengan penerapan prosedur penggunaan alat-alat
keselamatan pada saat bekerja sehingga dapat meminimalisir potensi kecelekaan kerja (Andini, 2021).
Hal ini karena kecelakaan yang terjadi di atas kapal dapat menghambat kelancaran pengoperasian
kapal. Bertitik tolak dari uraian tersebut di atas maka penelitian ini penting untuk ditindaklanjuti
dalam rangka menjawab pertanyaan bagaimanakah peranan dan upaya peningkatan prosedur
operasional pengunaan alat-alat keselamatan kerja terhadap optimalisasi kinerja ABK?. Upaya
menekan kecelakaan kerja berdampak pada berkurangnya kerugian moril maupun material sehingga
dapat membantu perusahaan dalam kelancaran pengoperasian kapal.

p-ISSN: 2830-6082 e-ISSN : 2829-7024 86


Rika Hoerunisa 1*, Kamaludin2 (2022). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 2(2) PP. 85-91

2. METODE
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif untuk menemukan hipotesis dari
suatu fenomena tertentu. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
deskriptif. Penelitian dilaksanakan selama satu tahun, dari tanggal 12 Juni 2021 sampai dengan
tanggal 17 Juni 2022, dengan lokasi penelitian di kapal MT. Anggaraini Excellent dari perusahaan
PT. Adovelin Raharja. Fokus penelitian ini adalah menganalisis peranan dan upaya peningkatan
prosedur operasional pengunaan alat-alat keselamatan kerja. Data dalam penelitian ini berasal dari
sumber primer yang merupakan data dikumpulkan langsung dari orang-orang yang terlibat) dan
sumber sekunder yang merupakan informasi yang telah diteliti dan dianalisis oleh orang lain. Peneliti
menggunakan wawancara, observasi, dan studi pustaka untuk memastikan keakuratan data. Peran
peneliti sebagai alat penelitian yaitu mengidentifikasi prioritas penelitian, memilih informan sebagai
sumber data, mengumpulkan data, menilai kualitas data, menganalisis data, menginterpretasikan data,
dan menarik kesimpulan berdasarkan temuan (Sugiyono, 2016). Informan dalam penelitian ini yaitu
satu orang Mualim III yang memiliki tanggung jawab terhadap masalah yang bersinggungan dengan
alat-alat keselamatan serta 22 orang anak buah kapal (ABK).

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Anak buah kapal belum optimal dalam memahami peran alat-alat keselamatan kerja yang
telah ditetapkan oleh perusahaan di kapal, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan
kedisiplinan dari anak buah kapal dalam penggunaan peralatan keselamatan kerja. Keterampilan anak
buah kapal dalam menggunakan alat-alat keselamatan kerja meliputi tentang cara dan prakteknya serta
pengenalan aspek-aspek alat pekerja secara terperinci sampai kepada hal-hal kecil. Tingkat
ketrampilan pekerja yang tinggi berdampak kepada berkurangnya potensi bahaya yang timbul,
sebaliknya kecelakaan-kecelakaan mudah sekali terjadi pada tenaga kerja yang tidak terampil (tidak
menguasai medan kerja) terutama dalam penggunaan alat-alat keselamatan. Keterampilan dalam
prosedur operasional / penggunaan alat-alat keselamatan adalah proses belajar, hal tersebut
berkembang sejalan dengan peningkatan kesadaran menggunakan alat-alat keselamatan kerja,
peningkatan keterampilan penggunaan alat keselamatan kerja, dan kesadaran untuk merawat dan
menjaga alat-alat keselamatan kerja.

Peranan Prosedur Penggunaan Alat-Alat Keselamatan Kerja Terhadap Optimalisasi Kinerja ABK di Kapal
MT. Anggraini Excellent 87
Rika Hoerunisa 1*, Kamaludin2 (2022). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 2(2) PP. 85-91

Gambar 1. Belum optimalnya kesadaran menggunakan alat keselamatan kerja saat menggunakan
crain

Analisa kecelakaan kerja menunjukkan bahwa faktor manusia yang kurang menyadari
pentingnya alat keselamatan memiliki presentase lebih banyak dibanding dengan kecelakaan yang lain
(Primadewi et al., 2014; Andoyo et al., 2015; Khilbran & Sakti, 2019). Faktor manusia yang banyak
menimbulkan kecelakaan adalah disebabkan karena banyak faktor diantaranya faktor emosional,
psikologis, maupun kebiasaan melamun. Keterampilan yang tinggi dalam penggunaan alat-alat
keselamatan merupakan cerminan koordinasi yang efisien di antara fikiran, fungsi alat indera, dan
otot-otot tubuh. Efisiensi fungsi alat-alat tubuh serasi dengan usaha keselamatan kerja. Namun
demikian, sekalipun keterampilan telah mencukupi masih terdapat kemungkinan kecelakaan.
Lingkungan tempat bekerja menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan, sekalipun anak buah kapal
yang melakukan pekerjaan pada tempat tersebut merupakan orang yang terampil dan mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang keselamatan kerja. Hal ini karena anak buah kapal yang memiliki
ketrampilan dalam penggunaan alat-alat keselamatan terkadang justru kurang memperdulikan tentang
peran alat-alat keselamatan kerja yang bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk keselamatan
orang lain.

Penggunaan alat-alat keselamatan kerja dengan baik dan benar akan mengurangi resiko
kecelakaan kerja yang berakibat fatal bagi Anak Buah Kapal (Tjahjanto & Azis, 2016; Sunanto et al.,
2019). Kurangnya perawatan alat keselamatan juga berdampak besar terhadap resiko keselamatan
kerja, misalnya putusnya tali dari safety belt yang kurang perawatan serta penggunaan helm yang tidak
benar. Bekerja di kapal sangat dituntut suatu kedisiplinan yang timbul dari diri sendiri. Paradigma
yang muncul dari anak buah kapal menunjukkan bahwa alat pelindung diri bukan merupakan suatu
alat yang wajib digunakan sebagai sebuah tindakan prefentif terhadap upaya pencegahan kecelakaan
bagi diri. Hal ini sebagai bukti bahwa kepatuhan kedisiplinan anak buah kapal tersebut belum optimal.
Mereka kurang menyadari bahwa peran alat-alat keselamatan kerja sangatlah penting untuk
menghindari kecelakaan kerja yang dapat terjadi kapanpun,yang dapat merenggut nyawa manusia
ataupun membuat cacat seumur hidup. Pentingnya alat keselamatan kerja sesungguhnya untuk
menjamin keselamatan diri sendiri dan juga bagi orang lain.

Berkaitan dengan hal tersebut, peningkatan kualitas dan kemampuan serta keterampilan kerja
dari anak buah kapal dapat di tempuh dengan cara pengadaan penyuluhan. Penyuluhan ini diharapkan
dapat meningkatkan keselamatan dalam bekerja dan mencapai efisiensi kerja yang tinggi. Penyuluhan
berkaitan dengan keselamatan kerja ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan
keterampilan pekerjaan anak buah kapal. Tingkat pertama dari penyuluhan keselamatan adalah
petunjuk-petunjuk tentang keselamatan umum. Anak buah kapal yang baru dididik dan dilatih tentang
ketentuan-ketentuan yang berlaku di perusahaan. Perwira di kapal bertanggung jawab untuk
mensosialisasikan kepada para anak buah kapal yang belum mempunyai pengalaman dalam bekerja.
Penyuluhan ini bertujuan memberikan pemahaman tentang ketentuan keselamatan penggunaan alat,
keselamatan dalam penggunaan alat, dan kewaspadaan dalam bekerja.

p-ISSN: 2830-6082 e-ISSN : 2829-7024 88


Rika Hoerunisa 1*, Kamaludin2 (2022). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 2(2) PP. 85-91

Gambar 2. Penyuluhan terhadap anak buah kapal di MT. Anggraini Excellent

Penyuluhan yang dilakukan secara berkesinambungan berdampak pada peningkatan kesadaran


menggunakan alat-alat keselamatan kerja sehingga terbentuk perilaku dan sikap mental awak kapal
terhadap keselamatan kerja, setiap pribadi dapat diarahkan dan dibimbing kearah pengenalan dan
pelaksanaan, serta penyuluhan di atas kapal memberikan informasi tentang faktor-faktor keselamatan
kerja. Penyuluhan secara terus menerus ditambah dengan upaya lain mengenai keselamatan kerja
meliputi peningkatan keselamatan kerja melalui aturan dan pengawasan dalam meningkatkan
keselamatan kerja dapat menghindarkan bahaya kecelakaan kerja bagi para anak buah kapal demi
memperlancar pengoperasian kapal.

Kedisiplin dan pengawasan terhadap pelaksanaan keselamatan kerja merupakah satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Kedisiplin berpengaruh dan membantu dalam usaha menegakkan dan
membudayakan aturan-aturan keselamatan kerja di kalangan perusahaan, anak buah kapal, dan
masyarakat pada umumnya. Kecelakaan kerja yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh faktor
kesalahan manusia, maka dari itu penegakkan disiplin ini sangat perlu mendapat perhatian oleh semua
pihak terutama bagi anak buah kapal, di mana kapal sebagai lingkungan tempat bekerja dengan resiko
kecelakaan yang tinggi. Peralatan teknologi canggih apapun tanpa dilandasi sikap mental yang baik
dan disiplin yang dimiliki tidak bisa memenuhi fungsinya dengan benar.

Perawatan terhadap alat-alat keselamatan kerja merupakan faktor pendukung dalam rangka
optimalisasi upaya peningkatan keselamatan kerja bagi anak buah kapal. Optimalisasi fungsi alat-alat
keselamatan kerja perlu didukung dengan adanya perawatan yang dilakukan secara berkala. Hal ini
penting karena perawatan alat-alat keselamatan kerja juga berhubungan dengan keselamatan jiwa pada
saat melakukan pekerjaan di atas kapal. Bahaya-bahaya yang terjadi dapat dihindarkan oleh tindakan
berhati-hati dan menyadari pentingnya perawatan alat-alat keselamatan kerja. Tindakan ini harus
dilakukan oleh setiap orang yang berada di atas kapal untuk dapat terhindar dari bahaya yang selalu
mengancam keselamatan dan tindakan berhati-hati ini mutlak diperlukan oleh setiap anak buah kapal
sehubungan dengan pekerjaan sehari-hari di atas kapal.

Potensi kecelakaan kerja tidak dapat diketahui kapan dan di mana akan terjadi sehingga perlu
suatu usaha yang dilakukan jauh-jauh sebelumnya untuk mencegah timbulnya kecelakaan
(Kurniawati et al., 2014; Cahyudin, 2022). Keselamatan kerja dapat tercipta melalui prasyarat dalam

Peranan Prosedur Penggunaan Alat-Alat Keselamatan Kerja Terhadap Optimalisasi Kinerja ABK di Kapal
MT. Anggraini Excellent 89
Rika Hoerunisa 1*, Kamaludin2 (2022). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 2(2) PP. 85-91

melakukan pekerjaan yaitu rencana kerja yang matang, pengecekan alat keselamatan kerja sebelum
bekerja, ruangan harus bersih, peralatan yang habis dipakai (digunakan) dikembalikan pada
tempatnya, penerangan harus baik pada tempat kerja, serta fentilasi harus cukup untuk bekerja.
keselamatan kerja merupakan faktor yang paling utama di dalam melakukan sesuatu pekerjaan,
penyebab kecelakaan tidak begitu saja terjadi, melainkan suatu rangkaian peristiwa yang didukung
oleh banyak faktor, termasuk di dalamnya anak buah kapal kurang terampil dalam menggunakan alat-
alat keselamatan.

4. SIMPULAN
Alat-alat keselamatan kerja di kapal MT. Anggraini Excellent sesungguhnya mampu berperan
dalam mengurangi dampak kecelakaan kerja, akan tetapi karena belum optimalnya kesadaran, disiplin
kerja, serta sikap dan mental dari anak buah kapal mengenai pemahaman kesadaran menggunakan
alat-alat keselamatan kerja, hal ini berdampak pada timbulnya kecelakaan kerja. Di samping itu juga,
belum berfungsinya sistem pengawasan yang diterapkan di atas kapal menyebabkan belum
optimalnnya peran alat-alat keselamatan kerja di kapal MT.Anggraini Excellent. Peningkatan prosedur
operasional penggunaan alat-alat keselamatan kerja di atas kapal dengan mengadakan penyuluhan
dalam hal penggunaan alat keselamatan kerja, peningkatan keterampilan penggunaaan alat-alat
keselamatan kerja, serta mengenai perawatan alat-alat keselamatan kerja berperan secara efektif bagi
anak buah kapal sehingga berdampak pada kemampuan anak buah kapal dalam mempelajari cara
pengoperasian atas penggunaan alat-alat keselamatan kerja.

5. REFERENSI
Andini, R. (2021). Penerapan HSSE (Health Safety Security and Environtment) dalam Pengawasan
Kegiatan Cargo Handling Oleh PT. Peteka Karya Samudera. Jurnal Ilmiah Kemaritiman
Nusantara, 1(2), 38–43. http://ejournal.amc.ac.id/index.php/JIKEN/article/view/19/12
Andoyo, L., Sarwito, S., & Zaman, B. (2015). Analisis human error terhadap kecelakaan kapal pada
sistem kelistrikan berbasis data di kapal. Jurnal Teknik ITS, 4(1), G10–G14.
Cahyudin, A. (2022). Pencegahan Kecelakaan Kapal dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Kapal.
Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara, 1(2), 56–60.
Dyah Savitri, E., & Hermanto, A. W. (2019). Optimalisasi Penggunaan Alat Keselamatan Kerja
Terhadap Tenaga Kerja Bongkar Muat Guna Menunjang Proses Bongkar Muat Di Pelabuhan
Semen Indonesia Tuban. Dinamika Bahari, 9(2), 2325–2335. https://doi.org/10.46484/db.v9i2.99
Fawaid, A. (2015). Peningkatkan Kedisiplinan Dan Pengetahuan ABK Dalam Mencegah Terjadinya
Kecelakaan Kerja.
ILO. (2013). Keselamatan dan Kesehatan Kerja (sarana untuk produktivitas). Jakarta: ILO.
Kamaludin, K. (2021). Analisis Strategi Pemasaran Bagi Pelaku Usaha Mikro Di Era Revolusi Industri
4.0. Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial & Ekonomi, 10(1), 1–19.
https://doi.org/10.24235/edueksos.v10i1.6371
Khilbran, M., & Sakti, W. I. (2019). Indentifikasi Faktor Risiko Human Errors Dalam Penerapan
Manajemen Sumber Daya Manusia Di Perusahaan Jasa Konstruksi. Jurnal Muara Sains,
Teknologi, Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan, 3(1), 45.
https://doi.org/10.24912/jmstkik.v3i1.2210
Kurniawati, E., Sugiono, & Yuniarti, R. (2014). Analisis Potensi Kecelakaan Kerja Pada Departemen
Produksi Springbed Dengan Metode Hazard Identification And Risk Assessment (HIRA) (Studi
Kasus : PT. Malindo Intitama Raya, Malang, Jawa Timur). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen
Sistem Industri, 2(1), 11–23.

p-ISSN: 2830-6082 e-ISSN : 2829-7024 90


Rika Hoerunisa 1*, Kamaludin2 (2022). Jurnal Ilmiah Kemaritiman Nusantara. Vol. 2(2) PP. 85-91

Primadewi, T., Widjasena, B., Wahyuni, I., Bagian, M., Keselamatan, P., Kesehatan, D., Fakultas, K.,
Masyarakat, K., Diponegoro, U., Staf, ), Bagian, P., Kerja, K., & Kesehatan, F. (2014). Faktor-
Faktor Utama Penyebab Human Error Dalam Kecelakaan Pada Operator Alat Berat Bergerak di
Tambang Bawah Tanah PT. Freeport Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 2(3),
223–226.
Sivanissa, N., Azizah, H., & Khardyla, N. (2022). Pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja
karyawan pada PT Sherish Cipta Interindo. Nautical : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 1(3).
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Sunanto, H., Nursyamsu, N., Anggeranika, V., & Rambe, A. S. (2019). Upaya Meminimalisir
Kecelakaan Kerja Terhadap Keselamatan Anak Buah Kapal ( ABK ) Di Dalam Ruangan
Tertutup ( Enclosed Space ). Jurnal Marine Inside, 1(1), 50–71.
Suranta, S., & Alafi S, F. (2018). Pengungkapan Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Kinerja
Keuangan Perusahaan. Jurnal Akuntansi, 6(1), 62–74. https://doi.org/10.24964/ja.v6i1.579
Susiawan, S., & Muhid, A. (2015). Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasi. Persona:Jurnal Psikologi Indonesia, 4(03).
https://doi.org/10.30996/persona.v4i03.725
Sutantyo, E., & Susanti, S. (2022). Peranan Alat Deteksi Kebakaran Dalam Menunjang Keselamatan
di Kapal MT. Mabrouk. Jurnal Maritim Polimarin, 8(1). https://doi.org/10.52492/jmp.v8i1.53
Tjahjanto, R., & Azis, I. (2016). Analisis Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja Di Atas Kapal Mv.
Cs Brave. Kapal, 13(1), 13–18. https://doi.org/10.12777/kpl.13.1.13-18
Wibowo, B. (2018). Sumber Daya Manusia (SDM) Menjawab Tuntutan Target Kerja Yang
Dikehendaki Oleh Manajemen. Jurnal STIE Semarang, 6(3), 106–119.
Widodo, H., & Pratama, A. A. (2022). Pengaruh Sumber Daya Manusia (SDM) dalam Realisasi
Penanganan Sistem Pelayanan Bongkar Muat Barang pada Kapal Non Petikemas oleh PT.
Pelabuhan Indonesia (Persero) Cabang Tanjung Emas, Semarang. Jurnal Ilmiah Kemaritiman
Nusantara, 2(1), 38–53.

Peranan Prosedur Penggunaan Alat-Alat Keselamatan Kerja Terhadap Optimalisasi Kinerja ABK di Kapal
MT. Anggraini Excellent 91

Anda mungkin juga menyukai