Anda di halaman 1dari 33

TEKNIK KOMUNIKASI PADA

LANSIA
Oleh
Dwining H, S.Kep.Ns, M.Kes
LEARNING OBJECTIVE

• Menjelaskan prinsip komunikasi terapeutik pada


lansia
• Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi pada lansia
• Menjelaskan hambatan komunikasi terapeutik pada
lansia
• Mampu menerapkan prinsip komunikasi terapeutik
pada lansia
Pendahuluan
• Komunikasi yang baik akan sangat membantu dalam
keterbatasan kapasitas fungsional, sosial, ekonomi,
perilaku emosi yang labil pada pasien lanjut usia.
• Komunikasi efektif dapat mengikutsertakan partisipasi
pasien dalam pengambilan keputusan sehingga
membantu proses mengingat, berpengaruh terhadap
ketaatan & kepuasan serta berpengaruh terhadap
emosional bahkan fisik pasien lanjut usia
Faktor Yang Mempengaruhi
Komunikasi pada Pasien lanjut usia

 Komunikasi pada lanjut usia dapat menjadi lebih sulit


akibat dari gangguan sensori yang terkait usia dan
penurunan memori
 Keluarga maupun medis kadang melupakan atau tidak
memperhatikan berbagai hambatan yang ada untuk
tercapainya komunikasi yang efektif pada pasien lanjut
usia sehingga memunculkan interpretasi yang keliru
 Pasien lanjut usia sering hadir dengan masalah yang
kompleks dan beberapa keluhan utama dan waktu lebih
lama
• Pasien lanjut usia umumnya lebih sedikit bertanya
dan menunggu untuk ditanya sesuai kewenangan
dokter
• Ageism lazim dijumpai pada perawatan kesehatan
dan secara tidak sengaja berperan terhadap buruknya
komunikasi dengan pasien lanjut usia
Teknik Umum untuk Berkomunikasi
dengan Pasien lanjut usia

• Menunjukkan hormat dan keprihatinan


• Memastikan bahwa pasien didengar dan dipahami
• Menghindari Ageism
• Mengenal kultur dan budaya
Menunjukkan Hormat dan
Keprihatinan
• Didasari pada rasa hormat kepada pasien dan
memahami serta mengapresiasi setiap pasien sebagai
sosok manusia yang unik
• Rasa hormat ditunjukkan dgn sapaan formal,
Pandangan mata menunjukkan apresiasi, sentuhan
lembut di tangan, lengan, atau pundak menunjukkan
rasa turut prihatin dan perhatian
Memastikan bahwa pasien didengar dan
dipahami
• Mempertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa dan
mendengarkan adalah kunci komunikasi efektif
antara pasien lanjut usia dan perawat.
• Membiarkan pasien lanjut usia untuk berbicara beberapa
menit tentang masalahnya tanpa interupsi akan
memberikan lebih banyak informasi
• Berbicara pelan, jelas, dan keras tanpa berteriak,
menggunakan bahasa dan kalimat yang singkat dan
sederhana. Karena pasien lanjut usia umumnya lebih
sedikit bertanya dan menunggu untuk ditanya
Untuk menghindarkan ageism

• Kenali pasien lanjut usia sebagai satu pribadi dengan


riwayat dan penyelesaian yang jelas
• Pendekatan ini memungkinkan anda untuk menemui
setiap pasien lanjut usia sebagai individu yang unik
dengan pengalaman seumur hidup yang berharga
bukan orang tua yang tidak produktif dan lemah
Mengenal Kultur dan Budaya

• Mengenal latar belakang kultur dan budaya pasien


akan mempengaruhi persepsi pasien terhadap baik
dan berkualitasnya pelayanan kesehatan yang
diberikan dokter
Strategi umum tambahan untuk
memperbaiki komunikasi pada lansia

• Pelajari data sebelum perjanjian untuk bertemu, karena pasien


lanjut usia khas memiliki berbagai masalah kesehatan yang
kompleks
• Meminta pasien menceritakan keluhannya hanya sekali (yaitu
tidak bercerita dulu kepada perawat atau asisten kemudian baru
kepada anda) untuk meminimalkan frustasi & kelelahan
• Menghindarkan jargon medis.
• Menyederhanakan dan menuliskan instruksi.
• Menggunakan diagram, model, dan gambar.
• Menjadwalkan pasien lanjut usia terlebih dahulu,
karena mereka umumnya lebih siap dari segi waktu
Hambatan Komunikasi pada Lansia

• Pasien dengan defisit sensorik


• Pasien dengan demensia
• Pasien yang ditemani oleh orang ketiga
Pasien dengan Defisit Sensorik
Pendengaran

• 16% - 24% individu berusia lebih dari 65 tahun


mengalami penguranga pendengaran yang
mempengaruhi komunikasi(Crews & Campbell)
• Sedangkan pasien yang berusia diatas 80 tahun,
jumlah gangguan sensorik akan meningkat menjadi
lebih dari 60%(Chia et al., 2006)
• Penurunan fungsi pendengaran yang dikenal sebagai
presbyacussis
• Berhubungan dengan suara berfrekuensi tinggi. Suara
berfrekuensi tinggi adalah suara konsonan yang
berdampak pada pemahaman pasien diawal dan akhir
kata
Contohnya :
“Mbah, obat ini diminum sehari tiga kali, pagi satu,
siang satu dan malam satu saja ya”… yang terdengar
“Mbah, obat ini diminum malam satu saja ya..”
• Kebanyakan pasien lanjut usia mengalami penyakit
mata yang menurunkan ketajaman penglihatan (mis.
katarak, degenerasi macular, glaucoma, komplikasi
ocular pada diabetes)

• Lebih dari 15% orang tua berusia lebih dari 70 tahun


melaporkan penglihatannya yang buruk, dan 22% lagi
melaporkan penglihatannya hanya cukup untuk jarak
tertentu(Crews & Campbell, 2004)
Pendekatan berkomunikasi pada gangguan
Sensorik Pendengaran

• Tataplah pasien sehingga pasien dapat membaca bibir dan anda


dapat menggunakan isyarat mata
• Meminimalkan kebisingan
• Berbicara perlahan, jelas, dan dalam nada yang normal. Berteriak
akan menghambat komunikasi, mengubah nada berfrekuensi tinggi,
dan mempersulit pasien untuk memahami kata-kata
anda
• Ketika memberikan instruksi untuk medikasi, tes, atau pengobatan,
hindarkan untuk bertanya kepada pasien apakah dia mengerti.
Orang dengan gangguan pendengaran mungkin akan Menjawab ’ya’
tanpa menyadari bahwa mereka belum mendengar apapun atau
salah memahami beberapa informasi
• Pendekatan yang lebih baik untuk mengecek pemahaman
pasien adalah dengan meminta pasien untuk mengulang
instruksi
• Perjanjian yang lebih awal umumnya lebih baik
• Jika tersedia, pengeras suara khusus diketahui sangat
memudahkan komunikasi dengan pasien yang mengalami
gangguan pendengaran
• Lingkungan klinik dapat diperbaiki dengan memperbanyak
pencahayaan, menggunakan warna-warna kontras untuk
membuat objek lebih jelas (mis. kerangka pintu, kursi)
• Setiap bahan dengan tulisan harus dicetak paling tidak dengan
huruf berukuran 14 diatas kertas berwarna
• Pasien lanjut usia biasanya meletakkan obatnya dalam satu
wadah dan tergantung pada satu warna untuk mengenalinya
• Banyak obat yang berwarna putih, biru muda, hijau muda, yang
akan terlihat berwarna abu-abu oleh mata yang telah menua
• Warna merah, oranye, dan kuning paling baik dilihat dan dapat
dipilih sebagai warna pembeda
• Pasien yang mengalami kesulitan memastikan dosis
insulin dapat diinstruksikan untuk menera dosis pada
dasar warna merah diatas meja
• Kertas kontak berwarna merah dapat dibalutkan pada
pegangan untuk berjalan, tongkat atau
tabung oksigen untuk membantu pasien lanjut usia
untuk mengambilnya
Pasien dengan Demensia
• Demensia memiliki efek yang merugikan pada penerimaan dan
ekspresi komunikasi pasien
• Pasien mengalami kehilangan memori, Kesulitan mengingat
kejadian yang baru terjadi, Memiliki rentang konsentrasi yang
sangat singkat, Sulit untuk tetap berada dalam satu topik tertentu
• Ada banyak tingkatan demensia, yang memiliki berbagai kesulitan
komunikasi
• Pada stadium awal sering mengalami masalah untuk menemukan
kata yang ingin disampaikan
• Pada demensia parah, pasien dapat menggunakan
jargon yang tidak dapat dipahami atau bisa hanya
berdiam diri
• Harus diingat bahwa pasien demensia kehilangan
kemampuannya untuk berkomunikasi, bukan
kehilangan kepandaiannya.Mereka adalah orang
dewasa yang hidup produktif dan layak mendapatkan
penghormatan.
• Pasien demensia juga sangat sensitif terhadap emosi
orang lain. Pada umumnya pasien tersebut, lebih
merespon kepada bagaimana cara seseorang berbicara
kepada
mereka daripada apa yang sebetulnya dikatakan
Tehnik tambahan berkomunikasi pada
Demensia

• Perkenalkan diri anda


• Mengobrol sejenak, ini akan membangkitkan
memori& kilas balik, serta mengurangi ketegangan
• Isyarat tubuh yang sederhana dapat membantu
• Repetisi akan menyebabkan frustasi
• Ketika melakukan pemeriksaan fisik, lebih disukai
untuk memberikan instruksi satu persatu
Pasien dengan orang ketiga
(Caregiver)
• Karakteristik utama kunjungan poliklinik geriatri adalah
adanya orang ketiga, berupa anggota keluarga atau
caregiver informal lainnya yang hadir sedikitnya pada
sepertiga kunjungan geriatrik
• Caregiver memudahkan komunikasi antara perawat &
pasien serta mempertinggi keterlibatan pasien dalam
perawatan mereka sendiri
• Penting untuk memperlakukan pasien lanjut usia dalam
konteks atau sudut pandang caregiver-nya agar didapatkan
hasil terbaik bagi keduanya
Pendekatan berkomunikasi

• Pada kunjungan I, untuk privacy pasien, paling baik untuk


menemui pasien sendirian dan kemudian meminta ijin
kepada pasien untuk berbicara dengan caregiver sendirian
• Pada kunjungan berikutnya, jika disetujui pasien, caregiver
dapat bergabung dengan pasien selama perjanjian
• Ketikacaregiver hadir, komunikasi menjadi interaksi 3
arah.Maka duduklah dalam satu posisi berbentuk segitiga
• Lalu berikan pertanyaan kepada pasien dan kemudian
meminta masukan dari caregiver
• Penting bagi anda untuk selalu mencoba melibatkan
pasien sepenuhnya dalam semua keputusan
• Caregiverterlibat sepenuhnya padakeadaan pasien,
sehingga: Penting untuk mewaspadai tanda fisik verbal
dan nonverbal atau stress emosionalcaregiver
• Pujian akan memberikan dorongan kepada pasien dan
caregiver untuk hasil yang lebih baik bagi keduanya
Keuntungan membangun
Komunikasi Terapeutik
• Diagnosis lebih akurat
• Instruksi dan saran dokter dan perawat akan lebih
mungkin untuk ditaati
• Meminimalisir kemungkinan melewatkan dosis atau
menghentikan obat
• Lebih memungkinkan untuk edukasi dalam manajemen
mandiri
• Penurunan biaya tes diagnostik juga dihubungkan dengan
komunikasi yang baik
Tahapan dalam Proses
Konseling
• Tahap awal

• Tahap tengah

• Tahap akhir
Tahap Awal Konseling USILA :

Membangun Kepercayaan,
Menjalin hubungan kerjasama dan
Mengenali Karakter Pasien
Tahap tengah : Ketrampilan
Kombinasi ketrampilan awal atau
memakai secara bergantian

Tujuan Strategi :
 Mengkomunikasikan
 Melihat kembali ke
core value
masalah dan keluhan
 Mempertahankan  Mencairkan pandangan
hubungan kerjasama klien, menstimulasi
 Membuat kontrak
untuk mengatur kembali
posisi
Tahap Akhir :
Tujuan Strategi
 Menentukan aktivitas • Goal setting
selanjutnya
• Rencana tindakan
 Memindahkan proses
belajar • Evaluasi
 Menerapkan • menutup
perubahan
 Mengakhiri hubungan
konseling
KESIMPULAN
• Teknik komunikasi dan Konseling yang baik akan
memperbaiki Outcome pasien lanjut
• Outcome perawatan kesehatan pada lansia tidak
hanya tergantung pada perawatan kebutuhan
biomedis tetapi juga tergantung pada hubungan
perawatan yang diciptakan melalui komunikasi yang
efektif
TERIMA KASIH ……

Salam Sehat, Tetap Semangat

Anda mungkin juga menyukai