Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFICATION THE CHEMICALS TYPES FROM THE PHYSICAL PROPERTIES IDENTIFIKASI JENIS-JENIS BAHAN KIMIA DARI SIFAT-SIFAT FISIKNYA

Each of chemicals has a unique character and even some of the material is very dangerous because it is poisonous, flammable, explosive or corrosive to the body or equipment. The diverse properties from chemicals can be detected from chemistry handbook, chemical catalogs from suppliers and MSDS (Material Safety Data Sheets) and etc. Setiap bahan kimia memiliki sifat khas dan bahkan beberapa bahan bersifat sangat berbahaya karena bersifat racun, mudah terbakar, mudah meledak atau korosif terhadap tubuh maupun peralatan. Sifat yang beraneka ragam dari bahan kimia ini dapat diketahui dari hand book kimia, katalog bahan kimia dari supplier dan MSDS (Material Safety Data Sheets/ lembaran data keselamatan bahan), dan lain-lain. We need to recognize the properties of chemicals well as by recognizing the properties well, we know how to storage these, know how to handling these and know how to remove excess usage so as not to pollute the environment. Kita perlu mengenali sifat-sifat bahan kimia dengan baik karena dengan mengenali sifat dengan baik kita tahu bagaimana cara penyimpanannya, tahu bagaimana cara memperlakukannya dan tahu cara bagaimana membuang sisa pemakaian agar tidak mencemari lingkungan. In effort to recognize the chemicals properties, the first identification is necessary to be done. The first identifications that must be taken are : Dalam upaya mengenali sifat-sifat bahan kimia perlu dilakukan identifikasi awal. Identifikasi awal yang dilakukan diantaranya harus memperhatikan : 1. The Name Of Chemicals; Nama bahan kimia : The knowledge of the names chemicals needed in order to avoid confusion, so an error identification will not occurred. There are two commonly names that using, they are : Pengetahuan tentang nama dari bahan kimia diperlukan supaya tidak membingungkan yang akhirnya terjadi kesalahan dalam identifikasi awal. Ada dua nama yang sering digunakan yaitu : 1. The Trade Name, a name commonly used by the general publics often called the name of the store, sometimes a trade name for a store with one another can vary and common names for certain communities can also vary. Nama Dagang, merupakan nama lazim yang digunakan oleh kalangan masyarakat umum atau sering disebut nama toko, terkadang nama dagang untuk toko yang satu dengan yang lain bisa berlainan dan nama lazim untuk masyarakat tertentu bisa juga berlainan

2.

The Chemical Name, a name that is in accordance with their chemical formula, only those who study chemistry course knows this name. Nama Kimia, merupakan nama yang sesuai dengan rumus kimianya, hanya orang-orang yang belajar kimia saja yang tahu nama ini

Here are some examples of trade names and chemical names: Berikut merupakan beaberapa contoh nama dagang dan nama kimia dari beberapa bahan kimia tertentu :
Figure 1. The Trade and The Chemical names of Chemicals Tabel 1 Nama Dagang dan Nama Kimia Bahan-Bahan Kimia

Chemicals Name; Nama Kimia Natrium Clorida (NaCl) Natrium bikarbonat (NaHCO3) Asam Asetil Salisilat Kalsium Hipoklorit (CaHClO3) Fenol Asam asetat (CH3COOH) Asam sulfat (H2SO4) 2. Physical Properties; Sifat Fisik

Trade Name; Nama Dagang Garam Dapur Soda Kue Aspirin Kapur Klor Asam Karbolat Asam cuka Air aki

Knowledge of the physical properties is needed, in order to guarantee the safety or precautionary against the possible dangers and the actions have to do when the accident occurred. Some important physical properties of chemicals are : Pengetahuan tentang sifat fisik dari bahan kimia diperlukan, demi jaminan keselamatan ataupun tindakan pencegahan terhadap bahaya yang mungkin ditimbulkan dan tindakan yang harus dilakukan bila terjadi kecelakaan. Beberapa sifat fisik dari bahan kimia yang penting adalah : a. The boiling point and the melting point ; Titik Didih dan Titik Leleh The boiling point is the temperature that a liquid boiled and transform from liquid to gas. An example Alcohol with boiling point 780 C, it means that at a temperature 780C the alcohol will boil and transform into a gas. Titik Didih adalah suhu dimana sebuah zat cair mendidih dan berubah wujud nya dari cair menjadi gas. Alkohol dengan titik didih 780C maka pada suhu 780C alcohol akan mendidih dan berubah wujud menjadi gas. The melting point is the temperature that a solid substance melts and transform from solid to liquid. An example Alcohol with melting point 970 , it means that at a temperature 970C the alcohol will melt and transform into liquid. Titik Leleh adalah suhu dimana sebuah zat padat meleleh dan berubah wujudnya dari padat menjadi cair. Alkohol titik lelehnya 970C, artinya pada suhu 970C wujud alcohol berubah dari padat ke cair.

Here some the data of boiling point and melting point for some chemicals: Berikut beberapa data titik didih dan titik leleh dari beberapa bahan kimia :
Figure 2. The Boiling Point and The Melting Point Data Tabel 2. Data Titik Didih dan Titik Leleh

No. 1. 2. 3. 4. 5.

The Substances; Bahan Air (H2O) Aseton Gas elpiji Aluminium (Al) Asam Asetat/asam Cuka

The Boiling Point; Titik Didih (0C) 100 56 -182,5 2467 118

The Melting Point; Titik Leleh (0C) 0 -95 660 16,7

From the data of boiling point and melting point we can easily define the phase of a substance at a certain temperature and pressure. An example ammonia (NH3) 330C in boiling point and 780C in melting point. So it means that in normal circumstances (temperature at 250C, and pressure at 1 atm) the phase of ammonia (NH 3) is a gas. Because in this state, ammonia has passed the solid phase at a temperature 330C and the liquid phase at a temperature 780C. Dari data titik didih dan titik leleh kita dapat dengan mudah menentukan wujud suatu zat pada suhu tertentu dan tekanan tertentu. Misal ammonia (NH3) dengan titik didih 330C dan titik leleh 780C. Maka pada keadaan normal (suhu 250C dan tekanan 1 atm) wujud ammonia (NH3) adalah gas. Karena pada keadaan ini ammonia (NH 3) sudah melewati fasa padatnya di suhu 780C dan fasa cairnya yang mendidih di suhu 330C. b. The Flash point and the Ignition Point; Titik nyala dan Titik bakar The flash point is the temperature when a substance produce vapors that can make mixture with air, so that could be burn above the liquid surface. A substance with flash point below 600C then called a flammable substance (an easy burning material) Titik nyala adalah suhu ketika suatu zat menghasilkan uap yang dapat membentuk campuran dengan udara, sehingga dapat dibakar diatas permukaan cairan. Bahan kimia dengan titik nyala dibawah 600C maka disebut flammable substance (bahan mudah menyala). The ignition point is the temperature that is needed that the substance can be burnt without energy aid from the outside, so if the conditions allows it, the substance will burn by itself. Titik bakar adalah suhu suatu zat yang diperlukan agar zat tersebut dapat terbakar tanpa bantuan energi dari luar, jadi jika kondisi lingkungan memungkinkan maka senyawa tersebut akan terbakar dengan sendirinya. The importance of knowledge in flash point and ignition point from a substance is when determined the right storage condition (temperature and pressure) for safety. Pentingnya pengetahuan tentang data titik nyala dan titik bakar adalah pada saat penyimpanan agar dapat ditentukan kondisi (suhu dan tekanan) yang tepat untuk keamanan.

c. Density and specific gravity; massa jenis () dan spesifik grafiti Density is the weight of a substance that occupies a certain volume. While the vapor density is the density of a substance which is measured at the steam condition. From the data density, so the specific substance can be determined their specific gravity. Massa Jenis adalah berat suatu zat yang menempati volume tertentu. Sedangkan Density uap adalah densitas suatu zat yang diukur pada saat kondisi zat berwujud uap. Dari data density, maka sebuah senyawa dapat ditentukan specific grafitynya. Specific gravity is the comparison or the ratio between substance density with H 2O density at a standard temperature, or the comparison or the ratio between steam/gas substance with air at standard temperature. Specific grafity adalah Perbandingan density suatu cairan dengan densitas H2O pada suhu standar, atau perbandingan density antara uap/gas dengan udara pada suhu standar. The importance of knowledge about the specific gravity will be needed when determining the actions to be taken when faced with a large leak. Density ratio of chemical species with density of water indicates whether the chemical will float on water. Therefore water is not recommended as materials for fire extinguishing liquid petroleum, because the water will sink beneath the petroleum, and with the increasing volume of liquid, it will tend to widen the area of fire. Pentingnya pengetahuan tentang specfic grafity terlihat nyata saat menentukan tindakan yang harus diambil saat menghadapi kebocoran besar. Perbandingan berat jenis bahan kimia dengan berat jenis air menunjukkan apakah bahan kimia akan mengambang di atas air atau tenggelam. Misalnya petroleum memiliki berat jenis 0,80, sehingga zat ini akan mengambang di atas air. Karenanya air tidak direkomendasikan sebagai bahan pemadam untuk kebakaran petroleum cair, karena air akan tenggelam di bawah petroleum, dan dengan naiknya volume cairan, maka akan cenderung memperlebar area kebakaran. So the knowledge about the specific gravity may indicate whether the vapor at normal temperature (00C) and normal pressure (1 atm) is more solid or more tenuous than air, because the vapor into the atmosphere will rise or fall. An example is the petroleum that has a specific gravity of 2,5 leakage of petroleum, after evaporating at normal temperature will produce vapor tends to move along the surface. Effect of wind speed and temperature will help petroleum spread far enough from the inspection hole, but petroleum vapor moves along the hole, producing explosive atmosphere that can generate disaster only by little fire. Begitu juga pengetahuan tentang specific grafity dapat menunjukkan apakah uap pada suhu normal (0 C) dan tekanan normal (76cm-Hg) lebih padat atau lebih renggang daripada udara; karena uap itu akan naik ke atmosfir atau turun. Sebagai contoh adalah petroleum yang memiliki berat jenis 2,5. Kebocoran petroleum, setelah menguap pada suhu normal, membentik uap cenderung bergerak sepanjang permukaan. Pengaruh kecepatan angin dan suhu sekitar membantu petroleum menyebar cukup jauh dari lubang inpeksi, tetapi uap

petroleum bergerak disepanjang lubang, menghasilkan atmosfir mudah meledak yang dapat menghasilkan bencana hanya dengan adanya letikan api. d. Solubility in water; Kelarutan dalam air Solubility in water is a number that is used to express the maximum amount of a substance that can dissolve in a certain amount of solvent / solution (water), the units used is mol/liter (Molar). The lower the value of the more difficult solubility of the substances soluble in water, whereas if the value is great solubility, the substances soluble in water. Here are some of the chemical solubility data in water : Kelarutan dalam air adalah suatu angka yang digunakan untuk menyatakan jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu zat pelarut/larutan (air), satuan yang digunakan mol/liter (Molar). Semakin kecil harga kelarutan maka zat semakin sukar larut dalam air, sedangkan jika harga kelarutan besar, maka zat mudah larut dalam air. Berikut data kelarutan beberapa bahan kimia dalam air.
Figure 3. The Solubility Data of chemicals substances in water Tabel 3. Data kelarutan bahan kimia di dalam air

No. 1. 2. 3. 4. 5.

The Substances / Bahan Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 Argentum kromat (Ag2CrO4) Aluminium Hidroksida (Al(OH)3) Kalsium sulfat (CaSO4) Magnesium Hidroksida (Mg(OH)2)

Solubility in Water (M) at 250C / Kelarutan dalam air (M) suhu 250C 8 x 10-6 2,4 x 10-12 4,6 x 10-33 2,4 x 10-5 2 x 10-11

From the above data we know that the most low solubility in water is aluminium Hidroksida (Al(OH)3), while the biggest is calcium sulfate (Ca(SO4)2). Dari data diatas kita ketahui kelarutan dalam air paling rendah adalah aluminium Hidroksida (Al(OH)2), sedang yang paling besar adalah Kalsium sulfat (CaSO4). The importance of knowledge about the solubility in water is if the chemical dissolves in water, leaks that occur will be easier to handle because the material can be saturated with the water and after proper prevention have been conducted, it can be discharged into the effluent system. Pentingnya pengetahuan tentang kelarutan dalam air adalah apabila bahan kimia mudah larut dalam air, kebocoran yang terjadi akan mudah ditangani karena bahan dapat dijenuhkan dengan air dan setelah pencegahan yang layak telah dilakukan, dapat dikeluarkan ke sistem efluen.

TASK GROUP; TUGAS KELOMPOK Discuss the answers to these questions below with your group; Diskusikan jawaban dari pertanyaan berikut dengan kelompokmu ! 1. What for we need to know and have the knowledge and skills to handle chemicals ? Untuk apakah kita harus mengetahui dan memiliki pengetahuan serta keterampilan menangani bahan kimia ? 2. 3. What are the potential dangers that can be caused by the chemicals ? Potensi bahaya apa sajakah yang dapat ditimbulkan oleh sebuah bahan kimia ? Find ! Tentukanlah ! a. The definitions of the boiling point and the melting point Definisi titik didih dan titik leleh b. The phase of chemicals from figure 2 the boiling and the melting point data Wujud bahan kimia dari table 2 data titik didih dan titik leleh 4. Find ! Tentukanlah ! a. The definitions of flash point and ignition point Definisi Titik nyala dan titik bakar b. What characterized by physical properties of chemicals that have low flash point? Bahan kimia yang memiliki titik nyala rendah dapat ditandai dengan sifat fisik apa ? 5. Find ! Tentukanlah ! a. What the diference about density and specific gravity ? Perbedaan dari density dan specific grafity ? b. If there is a fire caused by a specific chemical that has a 1,25 specific gravity, what type of fire extinguishing? Jika terjadi kebakaran yang disebabkan oleh sebuah bahan kimia yang memiliki specific grafity 1,25 jenis pemadam kebakaran apa yang digunakan ?

INDIVIDUAL TASK; TUGAS MANDIRI Answer these questions below with the right answers and clear ! Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan jelas! Mention the importance of knowledge about the physical data of chemicals, in terms below : Sebutkan pentingnya pengetahuan tentang data-data fisik bahan kimia dari segi : a. The boiling point and the melting point; Titik didih dan titik leleh b. The flash point and the ignition point; Titik nyala dan titik bakar c. Density and specific gravity; densitas dan spesifik graffiti d. Solubility in water; Kelarutan dalam air

Anda mungkin juga menyukai